PENGELOLAAN LABORATORIUM
MIKROSKOP
Disusun untuk memenuhi tugas praktikum matakuliah ‘’Pengelolaan Laboratorium’’ yang di
bimbing oleh : Raudatus Sholihah, S.Si., S.Pd., M.Sc.
Disusun oleh :
Kelompok II
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat
dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya
sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui
Lensa yang sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana
itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa , bakteri dan berbagai
makhluk kecil lainnya. Setelah itu pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Z Jansen telah
menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada
mikroskop yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek.
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk
mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop,
penggunaan dan pemeliharaannya. Berdasarkan perkembangan fisika dan elektronika,
mikroskop dibagi dalam dua kelompok besar, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, mikroskop juga mengalami perkembangan
yang amat pesat dan saat ini selain mikroskop yang yang mampu memperbesar objek
pengamatan sampai ribuan kali, para ahli berhasil menciptakan mikroskop elektron, yang
mampu memperbesar objek pengamatan menjadi ratusan ribu kali. Dengan mikroskop
elektron memungkinkan dapat diamatinya bagian-bagian sel, misalnya inti sel,
mitokondria, badan golgi, dan sebagainya (Dzen, 2003).
E. Prosedur Kerja
Pada praktikum kali ini prosedur pertama adalah menyiapkan berbagai jenis
mikroskop yang akan di gunakan atau di amati, periksa setiap bagian-bagian pada
mikroskop tersebut, catat nama komponen dan fungsinya. Kemudian amati apa saja yang
harus diperhatikan dalam penggunaan mikroskop tersebut, dan cobalah perikasa preparat
awetan yang disediakan di bawah mikroskop stereo, bagaimana menentukan angka
perbesaran pada setiap mikroskop yang digunakan ?
b) Pembahasan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan di laboratorium biologi UNTAG
BANYUWANGI pada tanggal 20 mei 2016 adalah, untuk cara
penggunaan/pemakaian mikroskop dari 3 jenis mikroskop yang kami amati yaitu,
mikroskop cahaya, mikroskop stereo dan mikroskop listrik adalah berbeda. Bentuk
dan fungsi dari ketiga jenis mikroskop ini pun berbeda sehingga berpengaruh dengan
cara penggunaan/pemakaian dari ketiga jenis mikroskop ini. Untuk mikroskop cahaya
cara penggunaan/pemakaiannya adalah dengan cara :
Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop
sedemikian rupa sehingga mikroskop lengan berada persis di hadapan
pemakai.
Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada
satu poros dengan lensa okuler yang di tandai bunyi "klik".
Atur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya yang masuk,
hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.
Tempatkan preparat dan jepit dengan penjepit.
Atur focus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar
kasar untuk memperlancar pemutar halus.
Atur cermin dan diafragma untuk mengetahui kekuatan cahaya yang masuk.
Letakkan preparat pada meja obyek tepat pada lubang preparat dan jepit
dengan penjepit obyek.
Atur focus dengan cara memutar makrometer untuk mempertajan obyek dari
lensa okuler.
Hal yang tidak kalah penting dari hasil praktikum yang telah kami lakukan ini
adalah memahami cara untuk mencari focus perbesaran lemah dan perbesaran kuat
pada mikroskop,
Perbesaran lemah. Lensa okuler dengan perbesaran 5 kali dan lensa objektif
dengan perbesaran 10 kali dapat diartikan bahwa preparat diamati dengan
perbesaran 50 kali. Dengan cara menurunkan lensa okuler serendah mungkin,
lensa objektif juga diturunkan sampai berjarak kira-kira 8 mm dari kaca preparat.
Setelah itu, arahkan salah satu mata kalian ke lubang lensa okuler sambil
memutar-mutar makrometer sampai diperoleh gambaran preparat yang jelas.
Perbesaran kuat. Lensa okuler dengan perbesaran 12,5 dan lensa objektif dengan
perbesaran 60 kali sehingga preparat dapat diamati dengan perbesaran 750 kali.
Mulailah dengan menutup preparat dengan kaca penutup, lalu naikkan kondensor
sampai mau menyentuh kaca preparat (objek), kemudian bukalah diafragma
selebar-lebarnya dan turunkan lensa objektif sampai hampir menyentuh kaca
penutup preparat. Setelah itu, dengan makrometer, naikkan lensa objektif sampai
diperoleh gambaran preparat yang jelas.
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap
asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang
dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar
mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula diletakkan dalam lemari yang diberi
lampu untuk mencegah tumbuhnya jamur, atau seperti gambar ini .
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan
dengan menggunakan kain fanel. Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian
mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.
3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan
menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali membersihkan
lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.
4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada
penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada
bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik,
dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali
produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.
5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama
hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak
menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa
dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan
lensa. Preparat yang tertinggal di atas meja mikroskop merupakan pertanda jelas
suatukelalaian/kecerobohan.
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif
dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula,
kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau
mikroskop listrik).
G. Kesimpulan
- Berdasarkan hasil praktikum kami tentang mikroskop, bahwa cara
penggunaan/pemakaian dari ketiga jenis mikroskop yang kami amati adalah berbeda.
- Tiga jenis mikroskop yang kami amati pada saat praktikum adalah mikroskop cahaya,
mikroskop listrik, dan mikroskop stereo.
- Untuk cara perawatan ketiga jenis mikroskop yang kami amati tidak jauh berbeda
salah satunya dengan cara :
Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap
asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang
dilengkapi dengan silica gel.
Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan
dengan menggunakan kain fanel dan Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat
dibersihkan dengan xilol (xylene).
H. Daftar Pustaka