Rekam Medis
A. Definisi Rekam Medis
Definisi Rekam Medis dalam berbagai kepustakaan dituliskan dalam berbagai
pengertian, seperti dibawab ini:
1. Definisi Rekam Medis Menurut Edna K Huffman: Rekam Medis adalab berkas yang
menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang
diperoleb seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan.
2. Definisi Rekam Medis Menurut Permenkes No. 749a/Menkes!Per/XII/1989: Rekam
Medis adalah berkas yang beiisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, basil
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada
sarana kesebatan, baik rawat jalan maupun rawat inap.
3. Definisi Rekam Medis Menurut Gemala Hatta : Rekam Medis merupakan kumpulan fakta
tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit,
pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleb para praktisi kesehatan dalam
upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
4. Permenkes No. 749a/Menkes!Per/XII/1989 Menurut Waters dan Murphy : Rekam
Medisadalah Kompendium (ikhtisar) yang berisi informasi tentang keadaan pasien
selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehatan”.
Sumber : http://astaqauliyah.com/2007/10/rekam-medis-defenisi-dan-kegunaannya/
REKAM MEDIK JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 1
No.
Dok. Medik :
Nama Pasien : Agama :
Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : P / Lk
Pendidikan : Warga Negara :
Pekerjaan :
Alamat :
Keluhan Utama :
Keluhan Umum :
Dewasa Anak-anak
1 Penyakit Jantung : ada/tidak 1 Penyakit Jantung : ada/tidak
ada ada
2 Penyakit Darah Tinggi : ada/tidak 2 Penyakit Campak/cacar Air : ada/tidak
ada ada
3 Penyakit TBC : ada/tidak 3 Penyakit TBC :
ada ada/tidak ada
4 Penyakit Diabetes Mellitus : ada/tidak 4 Penyakit Diabetes Mellitus : ada/tidak
ada ada
5 Penyakit Asma : ada/tidak 5 Penyakit Asma :
ada ada/tidak ada
6 Penyakit Hepatitis : ada/tidak 6 Penyakit Hepatitis : ada/tidak
ada ada
7 Penyakit Alergi : ada/tidak 7 Penyakit Alergi :
ada ada/tidak ada
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Ekstra Oral
- Muka :
- Kelenjar Lymphe : *kanan :
*kiri :
B. Pemeriksaan Intra Oral
1. Jaringan Lunak Mulut
- Bibir : Norma / ada kelainan
- Lidah : Norma / ada kelainan
- Mukosa Bukal : Norma / ada kelainan
- Mukosa Palatinal : Norma / ada kelainan
- Gingiva : Norma / ada kelainan
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Debris
Calculus
DI CI OHI-S Kriteria
OHI-S
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Gigi Susu :
d:
e:
f:
def-t :
D. KELAINAN GIGI :
- Bentuk :
- Jumlah :
- Warna :
- Posisi :
-Ukuran :
-Struktur:
Status Pemeriksaan Gigi Geligi :
Gigi Inspeksi Sondasi Termis Perkusi Palpasi Mobilitas Masalah
Pengolahan Data :
Indikator TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN PROSENTASE PRIORITAS
DMF-T
def-t
OHI-S
Konsul Ke :
-Bagian Pencegahan :
-Bagian Pengawetan :
-Bagian Pencabutan :
-Lain-lain :
Rencana Perawatan
TANGGAL GIGI MASALAH RENCANA TERAPI PARAF
Perawatan
TANGGAL GIGI MASALAH TERAPI PARAF
REKAM MEDIK JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 1
No.
Dok. Medik : 23-20-11
Nama Pasien : Raisyah Zakyah Sohwa Agama : Islam
Tanggal Lahir : 23 September 1991 Jenis Kelamin : P / Lk
Pendidikan : Mahasiswa Warga Negara : Indonesia
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jalan Lebak Bulus 4 no 23B
Masuk :
1. Kawin 4. Janda 1. Dokter
2. Belum Kawin 5. Dibawah Umur 2. Puskesmas
3. Duda 3. RS. Lain
4. Instansi Lain
5. Kasus Polisi
6. Datang Sendiri
Keluhan Utama : Pasien datang ingin ditambal giginya karena berlubang dibagian kiri
bawah belakang semenjak 2 bulan yang lalu terasa linu jika terkena rangsangan dingin
Keluhan Umum :
Dewasa Anak-anak
1 Penyakit Jantung : ada/tidak 1 Penyakit Jantung : ada/tidak
ada ada
2 Penyakit Darah Tinggi : ada/tidak 2 Penyakit Campak/cacar Air : ada/tidak
ada ada
3 Penyakit TBC : ada/tidak 3 Penyakit TBC : ada/tidak
ada ada
4 Penyakit Diabetes Mellitus : ada/tidak 4 Penyakit Diabetes Mellitus : ada/tidak
ada ada
5 Penyakit Asma : ada/tidak 5 Penyakit Asma : ada/tidak
ada ada
6 Penyakit Hepatitis : ada/tidak 6 Penyakit Hepatitis : ada/tidak
ada ada
7 Penyakit Alergi : ada/tidak 7 Penyakit Alergi : ada/tidak
ada ada
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Ekstra Oral
- Muka : Simetris
- Kelenjar Lymphe : *kanan : -
*kiri : teraba, keras
B. Pemeriksaan Intra Oral
1. Jaringan Lunak Mulut
- Bibir : Norma / ada kelainan
- Lidah : Norma / ada kelainan
- Mukosa Bukal : Norma / ada kelainan
- Mukosa Palatinal : Norma / ada kelainan
- Gingiva : Norma / ada kelainan
2. Kebersihan Mulut / OHI-S
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 2
8
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37
38
Debris
3 3 2
1 3 3
Calculus
0 0 2
0 1 2
2,5 + DI CI OHI-
0,83
= 3,33 S Kriteria OHI-S
B / S / K
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
9 9 0 9 1 9 0 0 0 0 0 0 9 1 9 9
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
9 9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 9 9
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
Gigi Susu :
d:-
e:-
f:-
def-t :-
D. KELAINAN GIGI :
- Bentuk : -
- Jumlah : -
- Warna : -
- Posisi :-
-Ukuran : -
-Struktur : -
Pengolahan Data :
Indikato TARGE PENCAPAIA KESENJANGA PROSENTASE PRIORITA
r T N N S
DMF-T ≤3 4 3 - 4 = -1 III
def-t ≤3 0 3–0=0 II
Rencana Perawatan
TANGGAL GIGI MASALAH RENCANA
TERAPI
PARAF
24-03-11 2.6,3.6,3.1 Terdapat karang gigi Pro scalling
3 komentar:
thank ya info nya,,, dgn ini aku bisa buat tugas aku,, :)
S (SUBJECTIVE) atau Subyektif adalah keluhan pasien saat ini yang didapatkan dari
anamnesa (autoanamnesa atau aloanamnesa).
O (OBJECTIVE) atau Objektif adalah hasil pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan tanda-
tanda vital, skala nyeri dan hasil pemeriksaan penunjang pasien pada saat ini.
A (ASSESSMENT) atau penilaian keadaan adalah berisi diagnosis kerja, diagnosis
diferensial atau problem pasien, yang didapatkan dari menggabungkan penilaian subyektif
dan obyektif.
P (PLAN) atau rencana asuhan adalah berisi rencana untuk menegakan diagnosis
(pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasti), rencana
terapi (tindakan, diet, obat-obat yang akan diberikan), rencana monitoring (tindakan
monitoring yang akan dilakukan, misalnya pengukuran tensi, nadi, suhu, pengukuran
keseimbangan cairan, pengukuran skala nyeri) dan rencana pendidikan (misalnya apa yang
harus dilakukan, makanan apa yang boleh dan tidak, bagaimana posisi….. dst).
1. KSM Bedah : Bedah Umum. Bedah Ortopedi, Bedah Digestif, Bedah Syaraf, Bedah Kosmetik,
Bedah Urologi, Kebidanan dan Kandungan, Mata,
2. KSM non Bedah : Penyakit Dalam, Anak, Paru, Syaraf, RehabilitasiMedik,
3. KSM
SUBJECTIVE (S):
Lakukan anamnesa untuk mendapatkan keluhan pasien saat ini, riwayat penyakit yang lalu,
riwayat penyakit keluarga. Kemudian tuliskan pada kolom S
Contoh :
S :sesak nafas sejak 3 jam yang lalu, riwayat astma bronchiale sejak 5 tahun lalu
OBJECTIVE (O) :
Lakukan pemeriksaan fisik dan kalau perlu pemeriksaan penunjang terhadap pasien, tulis
hasil pemeriksaan pada kolom O.
Contoh :
O : Keadaan umum gelisah, Tensi…..,Nadi…….. …….. ronki -/-………………. Wheezing +/+……
dst
ASSESSMENT (A) :
Buat kesimpulan dalam bentuk suatu Diagnosis Kerja, Diagnosis Differensial, atau suatu
penilaian keadaan berdasarkan hasil S dan O. Isi di kolom A
Contoh :
A : WD/ Status Astmatikus ; DD/ ALO ……dst
PLAN (P):
Tuliskan rencana diagnostik, rencana terapi / tindakan, rencana monitoring, dan rencana
edukasi.
Contoh :
Rencana Diagnostik ( D ) : Lakukan foto Ro thorax ap/lat; periksa GDP dan 2 jam pp
… dst
Rencana Edukasi( E ) : posisi harus……. Kegiatan fisik terbatas pada………. Diet yg boleh…….
Dst
BAB IV DOKUMENTASI
Catatan dokter dengan S-O-A-P terdokumentasi dalam status rekam medis pasien baik
rawat inap (didalam catatan terintegrasi) dan rawat jalan di status rekam medis rawat
jalan.
This entry was posted in Akreditasi 2012 by Penulis TKJ. Bookmark the permalink.
1. TUJUAN :
Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan perawatan
kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas.
2. SASARAN :
Petugas ( Dokter Gigi / Perawat Gigi ) dalam melaksanakan pemeriksaan dan perawatan kesehatan Gigi
dan Mulut penderita.
3. URAIAN UMUM :
Alat-alat Gigi.
Kompresor.
Bor gigi.
b. Persiapan Petugas :
Perlindungan diri.
c. Pemeriksaan Pasien :
Anamnesa.
d. Persiapan Tindakan :
Konseling.
Sterilisasi instrumen.
e. Melakukan Tindakan :
Konservatif.
Pencabutan.
4. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN :
a. Petugas menyiapkan Ruangan dan Alat, membersihkan meja, kursi dan dental unit, menyiapkan
alat-alat gigi, bahan-bahan / obat-obatan untuk gigi, menghidupkan kompresor, memeriksa apakah bor
dapat berfungsi dengan baik.
b. Petugas memakai alat perlindungan diri seperlunya.misalnya : Lab Jas, masker dan sarung tangan.
Anamnesa tentang keluhan utama, keluhan tambahan, berapa lama, lokasinya dimana, apakah
mengganggu tidur, tanyakan juga riwayat penyakit yang lain ( Jantung, Kencing manis, Tekanan darah
tinggi, kehamilan pada wanita, alergi, asthma, tbc ).
d. Petugas menentukan Diagnosa dan melakukan persipan tindakan ( buat rencana tindakan,
konseling kepada pasien tentang rencana tindakan dan hal-hal yang penting diketahui oleh pasien )
serta melaksanakan sterilisasi instrumen.
e. Petugas melakukan Tindakan sesuai dengan diagnosa dan jenis tindakan yang diperlukan :
1) Konservatif :
a) Penambalan Tetap :
Preparasi cavitas.
Sterilisasi cavitas.
Instruksi.
» Hiperaemi pulpa :
Preparasi cavitas.
Sterilisasi cavitas.
Eugenol kapas.
Fletcer.
Pasien diintruksikan kembali 1 ( satu ) minggu lagi. Sesudah pasien kembali tambalan sementara
dibongkar diganti dengan :
Tambalan tetap.
Instruksi.
» Hp. Profunda :
Preparasi cavitas.
Sterilisasi cavitas.
Pasien diinstruksikan untuk kembali 3 – 7 hari lagi. Sesudah pasien kembali tambalan sementara
dibongkar diganti dengan :
Tambalan tetap.
Instruksi.
b) Penambalan Sementara :
» Pulpitis :
Sterilisasi cavitas.
Pemberian obat gigi untuk menghilangkan rasa sakit dan obat untuk mematikan saraf gigi ( devitalisasi
pulpa ).
Tambalan sementara dengan Fletcer atau cavit.
Pasien disuruh kembali 3 ( tiga ) hari lagi. Setelah pasien kembali dilakukan :
Sterilisasi cavitas.
Pemberian obat untuk sterisasi pulpa ( salah satu, TKF, CHKM, chresophene atau rockle, ditaruh di
kapas dan diletakkan di ruang pulpa ).
Pasien disuruh kembali antara 4 – 7 hari lagi. Ketika pasien kembali obatnya diganti. Penggantian obat
dilakukan minimal 2 kali. Kalau gigi masih sakit bila diperkusi penggantian obat dilakukan lagi berulang-
ulang sampai pasien tidak merasa sakit lagi ketika gigi diperkusi maka gigi dianggap sudah steril. Selanjut
di lakukan :
Sterilisasi cavitas.
Preparasi cavitas.
Tambalan tetap ( amalgam atau silikat ) tergantung keperluan, fungís dan estetik.
Instruksi.
» Gangren pulpa :
Sterilisasi cavitas.
Pemberian obat untuk jaringan pulpa ( TKF, CHKM, chresophene atau rockle ).
Sterilisasi cavitas.
Sesudah pasien kembali dan gigi tidak sakit ketika diperkusi, perawatan selanjutnya sama dengan
perawatan gangren pulpa. Catatan : Prosedur ini dilaksanakan kalau gigi masih memungkinkan untuk
dilakukan penambalan tetap.
2) Pencabutan :
» Setelah terasa parasthesi lakukan pemisahan gigi dari gusi dengan bein.
» Pencabutan gigi.
» Pemberian tampon.
» Topikal anestesi.
» Pencabutan.
» Pemberian tampon.
» Instruksi.
c) Abses :
Oleskan betadin.
Instruksikan kepada pasien agar kembali setelah obat habis. Kalau pasien sudah sembuh lakukan
pencabutan gigi.
Bersihkan cavitas.
Instruksikan pasien kembali setelah obat habis, kalau masih bengkak tambah obat lagi untuk
dilanjutkan, kalau sudah sembuh dapat dilakukan pencabutan gigi.
Oleskan betadin.
Insisi abses.
Drainage.
Bersihkan.
Kalau ekstra oral dan tersedia rubberdam, beri rubberdam untuk drainage.
Bila gigi dengan pulpa tertutup lakukan pembukaan atap pulpa bila memungkinkan.
3) Perawatan Jaringan Periodontal :
a) Calculus :
» Kumur-kumur.
» Dibersihkan.
» Oleskan betadin.
» Instruksi.
b) Periodontitis :
» Lakukan Curetage.
» Kumur-kumur.
» Instruksi.
Mengadopsi konsep dental higiene, asuhan keperawatan gigi dapat diartikan sebagai statu proses
menggunakan pendekatan sistematik dalam pelayanan perawatan gigi.didalam pelaksanaannya terdapat
beberapa aspek atau perilaku kunci yaitu sebagai berikut :
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan gigi
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Proses keperawatan gigi yang ditujukan untuk pemberian pelayanan klinis keperawatan gigi menunjukan
bahwa seorang perawat gigi bertanggung jawabuntuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam
ruang lingkup praktek pelayanan asuhan keperawatan gigi.
PENGKAJIAN
Tahap pengkajian merupakan fondasi dari proses keperawatan gigi. Pengkajian hádala seni
mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien dan mengarahkan
penilaian kepada kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal yang dapat menghalangi pemenuhan
kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan pelayanan asuhan keperawatan gigi
DIAGNOSA
Diagnosis adalah kesimpulan dari pengkajian dan fokus kepada kebutuhan-kebutuhan
manusia yang dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan keperawatan gigi.
PERENCANAAN
Perencanaan adalah tindakan penentuan tipe-tipe intervenís keperawatan gigi yang dapat
dilaksanakan (diimplementasikan) untuk mengatasi masalah klien dan membantu klien mencapai
pemenuhan kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan mulut.
IMPLEMENTASI
Implementasi hádala tindakan pelaksanaan perencanaan keperawatan gigi yang telah dirancang
dengan khusus untuk memenuhi kebutuhan klien yang berhubungan dengan kesehatan mulut.
Implementasi termasuk tindakan –tindakan yang dilaksanakan oleh perawat gigi, klien atau direncanakan
lain dalam rangka mencapai tujuan klien,setiap tindakan ditampilkan (dilaksanakan) dan hasilnya dicatat
dalam catatan klien (medical record/client record).
EVALUASI
Setelah pelayanan asuhan keperawatan gigi selesai dilaksanakan, tindakan selanjutnya hádala evaluasi.
Evaluasi hádala membandingkan data klien setelah selesai perawatan dengan data yang telah
dikumpulkan pada waktu pengkajian awal untuk menentukan ada / tidaknya kemajuan (perubahan) klien
atau tercapai tidaknya tujuan perawatan.
17 KMD sudah ada keluhan KMD (Karies Mencapai Sehubungan dengan -Pengetahuan tentang kesgilut
linu Dentin) kurang
- Pola makan kariogenik
- Penumpukan plak
2. Rencana Intervensi
Penambalan GI satu bidang Memberikan penyuluhan tentang akibat -instruksi sikat gigi
gigi 17 karies dan cara perawatannya -insruksi pola makan yg tdk
karioganik
Skaling untuk gigi Memberikan pengetahuan tentang instruksi sikat gigi
23,24,dst..... bahaya kalkulus dan perawatannya -insruksi pola makan yg tdk
karioganik
4. Pelaksanaan Perawatan
Simplified).
a. Scaling/pembersihan karang gigi.
b. Pit dan Fissure Sealent.
c. Topical aplikasi Fluor.
d. Sikat Gigi Massal.
Kuratif
a.. Penambalan ART (Atraumatic Restorative Treatment).
b. Penambalan Gigi Sulung dan tetap kelas I dan V.
c. Pencabutan gigi sulung dengan indikasi goyang fisiologis.
Diposting oleh cut yanti di 02.24