Anda di halaman 1dari 38

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian EMR


Electronic Medical Record (EMR) bukan sistem baru da
lam dokumentasi catatan medik pasien. Electronic Medical Rec
ord adalah sebuah sistem yang berisi riwayat kesehatan dan pe
nyakit pasien, hasil tes diagnostik, data-data medis yang lain da
n informasi biaya perawatan.

2.1.1 Definisi Electronic Medical Record


Rekam medis merupakan kumpulan fakta tentang
kehidupan seseorang dan
riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat la
mpau
yang di tulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien. (Hatta Gemala, paradigma baru rekam
medis: Manajemen Informasi Kesehatan. Makalah dalam seminar sehari Reka
m Kesehatan Elektronik Jakarta 2005)
Isi Rekam Medis
Isi Rekam Medis merupakan catatan keadaan tubuh dan k
esehatan, termasuk data
tentang identitas dan data medis seorang pasien. Secara u
mum isi Rekam Medis
dapat dibagi dalam dua kelompok data yaitu:
1. Data medis atau data klinis
Yang termasuk data medis adalah segala data tentang riw
ayat penyakit, hasil
pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan serta hasilnya, la
poran dokter, perawat,
hasil pemeriksaan laboratorium, ronsen dsb. Data-data ini
merupakan data yang
bersifat rahasia (confidential) sehingga tidak dapat dibuka
kepada pihak ketiga
tanpa izin dari pasien yang bersangkutan kecuali jika ada a
lasan lain berdasarkan
peraturan atau perundang-undangan yang memaksa dibu
kanya informasi tersebut.
2. Data sosiologis atau data non-medis
Yang termasuk data ini adalah segala data lain yang tidak t
erkait langsung dengan
data medis, seperti data idetitas, data sosial ekonomi, ala
mat dsb. Data ini oleh
sebagian orang dianggap bukan rahasia, tetapi menurut s
ebagian lainnya
merupakan data yang juga bersifat rahasia (confidential).

Penyelenggaraan Rekam Medis


Penyelenggaraan Rekam Medis pada suatu sarana pelaya
nan kesehatan
merupakan salah satu indikator mutu pelayanan pada inst
itusi. Berdasarkan data

8
9

pada Rekam Medis tersebut akan dapat dinilai apakah pelayanan yang diberikan
sudah cukup baik mutunya atau tidak, serta apakah sudah sesuai standar atau
tidak. Untuk itulah, maka pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan
merasa perlu mengatur tata cara penyelenggaraan Rekam Medis dalam suatu
peraturan menteri kesehatan agar jelas rambu-rambunya, yaitu berupa Permenkes
No.749a1Menkes/Per/XII/1989.
Secara garis besar pemeliharaan Rekam Medis dalam Permenkes tersebut diatur
sebagai berikut :
1. Rekam Medis harus segera dibuat dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien
menerima pelayanan (pasal 4). Hal ini dimaksudkan agar data yang dicatat masih
original dan tidak ada yang terlupakan karena adanya tenggang waktu.
2. Setiap pencatatan Rekam Medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan
petugas pelayanan Kesehatan. Hal ini diperlukan untuk memudahkan sistem
pertanggung-jawaban atas pencatatan tersebut (pasal 5).
Pada saat seorang pasien berobat ke dokter, sebenarnya telah terjadi suatu
hubungan kontrak terpenting antara pasien dan dokter. Hubungan tersebut
didasarkan pada kepercayaan pasien bahwa dokter tersebut mampu mengobatinya,
dan akan merahasiakan semua rahasia pasien yang di ketahuinya pada saat
hubungan tersebut terjadi.
Dalam hubungan tersebut secara otomatis akan banyak data pribadi pasien
tersebut yang akan diketahui oleh dokter serta tenaga kesehatan yang memeriksa
pasien tersebut. Sebagian dari rahasia tadi dibuat dalam bentuk tulisan yang kita
kenal sebagai Rekam Medis. Dengan demikian, kewajiban tenaga kesehatan untuk
menjaga rahasia kedokteran, mencakup juga kewajiban untuk menjaga
kerahasiaan isi Rekam Medis.
Pada Prisnsipnya isi Rekam Medis adalah milik pasien, sedangkan berkas
Rekam Medis (secara fisik) adalah milik Rumah Sakit atau institusi
kesehatan. Pasal 10 Permenkes No. 749 menyatakan bahwa berkas Rekam Medis
itu merupakan milik sarana Pelayanan Kesehatan, yang harus di simpan
setidaknya untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal terakhir pasien
berobat, Untuk tujuan itulah di setiap institusi pelayanan kesehatan, dibentuk Unit
10

Rekam Medis yang bertugas menyelenggarakan proses pengelolaan serta


penyimpanan Rekam Medis di Institusi tersebut.
Manfaat Rekam Medis
Permenkes no.749 tahun 1989 menyebutkan bahwa Rekam Medis memiliki 5
manfaat yaitu :
1. Sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.
2. Sebagai dasar pembuktian dalam hal hukum.
3. Bahan untuk kepentingan penelitian.
4. Sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan.
5. Dan sebagai bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.
Dalam kepustakaan dikatakan bahwa rekam medis memiliki 5 manfaat, yang
mudahnya disingkat sebagai ALFRED, yaitu:
1. Adminstrative value: Rekam medis merupakan rekaman data administratif
pelayanan kesehatan.
2. Legal value: Rekam medis dapat dijadikan bahan pembuktian di
pengadilan.
3. Financial value: Rekam medis dapat dijadikan dasar untuk lebih jelasnya
biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien.
4. Research value: Data Rekam Medis dapat dijadikan bahan untuk penelitian
dalam laporan kedokteran, keperawatan dan kesehatan.
5. Education value: Data- data dalam Rekam Medis dapat bahan pengajaran
dan pendidikan mahasiswa kedokteran, keperawatan serta tenaga kesehatan
lainnya.
Penyimpanan Rekam Medis
Dalam audit medis, umumnya sumber data yang digunakan adalah rekam medis
pasien, baik yang rawat jalan maupun rawat inap, rekam medis adalah sumber
data yang paling baik di rumah sakit, meskipun banyak memiliki kelemahan.
Beberapa kelemahan rekam medis adalah sering tidak adanya beberapa data yang
bersifat sosial ekonomi pasien, seringnya pengisian rekam medis yang tidak
lengkap, tidak tercantumnya persepsi pasien, tidak berisi penatalaksaan
pelengkap seperti penjelasan dokter dan perawat, seringkali tidak mengambil
kunjungan kontrol pasca perawatan inap, dll.
11

Dampak dari audit medis yang diharapkan tentu saja adalah peningkatan mutu
dan efektifitas pelayanan medis di sarana kesehatan tersebut. Namun di samping
itu, kita juga perlu memperhatikan dampak lain, seperti dampaknya terhadap
perilaku para profesional, tanggung jawab manajemen terhadap nilai dari audit
medis tersebut, seberapa jauh mempengaruhi beban kerja, rasa akuntabilitas,
prospek karier dan moral, dan jenis pelatihan yang diperlukan.
Diantara semua manfaat Rekam Medis, yang terpenting adalah aspek legal
rekam medis. Pada kasus malpraktek medis, keperawatan maupun farmasi, Rekam
Medis merupakan salah satu bukti tertulis yang terpenting. Berdasarkan informasi
dalam Rekam Medis, petugas hukum serta Majelis Hakim dapat menentukan
benar tidaknya telah terjadi tindakan malpraktek, bagaimana terjadinya
malpraktek tersebut serta menentukan siapa sebenarnya yang bersalah dalam hal
tersebut.

2.1.2 Sejarah Singkat Patient Record

Pada awalnya istilah yang digunakan untuk menyebutkan catatan data-data


pasien yang berkaitan dengan perawatan kesehatan adalah istilah patien record,
sebelum kemudian lebih umum digunakan istilah medical record dan kemudian
dibuat klasifikasi untuk berbagai jenis catatan atau rekaman data kesehatan
seseorang. Patien Record adalah suatu rekaman atau catatan yang berisi tentang
kondisi kesehatan dan penyakit pasien yang dibuat setelah pasien mendapatkan
suatu tindakan medis. Pada umumnya, catatan atau rekaman dibuat oleh perawat
atau dokter. Catatan tersebut berisi temuan (findings), pendekatan (consideration),
hasil tes, dan informasi perawatan lain yang berhubungan dengan penyakit pasien.

Pada abad ke 5 SM, suatu laporan medis sangat dipengaruhi oleh pemikiran
Hippocrates. Dia menyatakan bahwa suatu laporan medis harus memenuhi dua
tujuan, yaitu:
1. Laporan tersebut harus akurat menceritakan perjalanan terjadinya penyakit.
2. Laporan tersebut harus mengindikasikan kemungkinan penyebab dari
penyakit.
12

Dengan cara pandang tersebut pada waktu itu, suatu laporan medis berisi
penjelasan dari kejadian-kejadian yang mendahului terjadinya penyakit dari pada
sebab-sebab nyata yang menyebabkan penyakit tersebut. Atau dengan kata lain,
laporan medis saat itu ditulis dengan sudut pandang kronologis atau disebut pula
sebagai laporan medis dengan orientasi waktu (time-oriented medical record).
Penjelasan utamanya mencerminkan apa yang dituturkan oleh pasien dan kerabat
pasien.

Pengobatan dalam pandangan Hippocrates, sangat penting untuk


memperkirakan nilai ramalan dari temuan. Sejarah penyakit yang terdokumentasi
dengan baik memainkan peran penting untuk mencapai tujuan tersebut. Tugas
penting dari dokter dan perawat adalah untuk melepaskan penderitaan pasien,
tetapi pihak-pihak yang mendukungnya harus mengetahui batas-batasnya dan
menahan diri dari campur tangan yang melewati batas. Visi Hippocrates masih
menjadi dasar dari sumpah atau janji yang harus diucapkan oleh semua dokter
hingga hari ini sebelum mereka mulai mempraktekkan profesi mereka.
Sampai dengan awal abad ke 19, dokter melandaskan observasi mereka pada
apa yang mereka dapat dengar, rasakan, dan lihat. Pada 1816, stetoskop di
temukan oleh Laennec. Instrumen ini berkontribusi pada perkembangan tehnik
diagnosa. Ketika instrumen-instrumen diagnosa menjadi tersedia dalam berbagai
ragam fungsi, seperti opthalmoscope dan laryngoscope, menyebabkan perubahan
titik berat dari laporan medis pasien dari laporan yang isinya adalah cerita
kronologis yang diceritakan oleh pasien atau keluarga pasien menjadi temuan-
temuan oleh dokter dan perawat.

pasca 1880, seorang ahli bedah amerika, William Mayo, membentuk


kelompok praktek pertama, yang sekarang dikenal dengan Mayo Clinic di
Rochester, Minnesota. Pada awalnya berdiri, setiap dokter menyimpan catatan-
catatan medis pada sebuah buku besar pribadi, buku besar tersebut berisi laporan
kronologis dari semua pasien yang ada. Sebagai hasilnya, catatan-catatan yang
berkaitan dengan seorang pasien dapat terpisah beberapa halaman, tergantung dari
jarak waktu antara satu kunjungan dengan kunjungan berikutnya. Catatan yang
13

tersebar itu menyebabkan pencatatan menjadi menyulitkan untuk menghasilkan


pandangan yang baik tentang sejarah lengkap penyakit dari pasien. Hal lainnya,
suatu bagian informasi dari seorang pasien dapat saja terdapat pada buku catatan
beberapa dokter. Pada 1907, Mayo Clinic menerapkan sistem satu arsip terpisah
untuk setiap pasien. Inovasi ini adalah asal mula dari pasien record yang berpusat
pada pasien (patient-centered medical record). Namun, ketika itu belum
ditentukan data-data seperti apa saja yang tersuk pada data yang perlu dimasukkan
pada patient record. Pada 1920, manajemen Mayo Clinic menyetujui sederetan
jenis data minimal yang semua dokter dapat susun dalam laporan dan catatannya.
Sederetan atau sekumpulan data ini kurang lebih menjadi kerangka kerja
(framework) untuk patient record yang ada hari ini.

Walaupun demikian, masih kerap terjadi pencatatan yang seringkali


merupakan gabungan dari keluhan (complains), hasil tes, pendekatan
(considerations), rencana terapi, dan temuan. Beberapa catatan yang tidak
beraturan tidak dapat memberikan pandangan atau penjelasan yang jelas,
khususnya dalam kasus pasien yang dirawat untuk lebih dari satu keluhan atau
penyakit. Weed menjawab tantangan untuk memperbaiki organisasi dari patient
record terbut. Dan pada tahun 1960an ia memperkenalkan patient record
berorientasi masalah (problem-problem medical record).
pada patien record jenis ini setiap pasien dimasukkan pada satu atau lebih
masalah . Catatan direkam per masalah menurut struktur SOAP yang merupakan
kepanjangan dari Subjective (keluhan yang diungkapkan oleh pasien), objective
(temuan yang ditemukan oleh dokter atau perawat), assessment (hasil tes atau
kesimpulan seperti diagnosa), dan plan (rencana perawatan atau kebijakan).

Disamping itu untuk memperbaiki dalam standarisasi dan pengaturan dari


patient record, tujuan utama dari SOAP yang berorientasi masalah adalah untuk
memberikan gambaran yang lebih baik dari sebab-sebab penyakit yang dapat
mendukung proses perawatan. Hal ini sangat membantu memperjelas hubungan
antara temuan dokter dan rencana perawatan selanjutnya. Walaupun bentuk
patient record yang diusulkan weed telah banyak diterima, namun aplikasinya ke
14

tataran praktis masih membutuhkan banyak displin manajemen. Misalnya


bagaimana mengatasi masalah suatu data yang berasosiasi dengan lebih dari satu
masalah tidak perlu direkam lebih dari satu kali.
Patient Record Konvensional
Sebagian besar patient record modern tidaklah murni berorientasi waktu karena
kronologi yang terlalu kaku akan menyebabkan analisis dari sebuah variabel
berkait waktu untuk mendeteksi perubahan jangka panjang (trend analysis) sulit
dilakukan. Hasil tes laboratorium dapat saja terpisah dengan catatan kunjungan,
laporan X-ray, dan informasi lainnya. pada laporan semacam ini, seseorang tidak
dapat secara cepat mendapatkan gambaran dari sebuah masalah, contohnya
tentang tingkat hemoglobin.

Untuk memfasilitasi trend analysis, patient record terkini umumnya


berorientasi sumber (source oriented). Isi dari laporan diatur menurut metode
berdasarkan sumbernya: catatan kunjungan, laporan X-ray, tes darah, dan data
lain yang dipisahkan pada bagian tersendiri pada patient record. Pada setiap
bagiannya, data-data tersebut diatur secara kronoligis. Bentuk rekaman yang
mengikuti kode SOAP problem-oriented Weed hanyalah catatan klinik saja.
Seperti tujuan awalnya, patient record digunakan untuk mendukung
perawatan pasien. Dan terdapat suatu pertanyaan penting, bagaimana sebuah
patient record yang masih menggunakan kertas-kertas dapat memenuhi tujuan
ini? Bagaimanapun, perkembangan dalam dunia perawatan kesehatan telah
membuat tugas ini lebih kompleks, dan disana juga terdapat kebutuhan untuk data
pasien yang dapat memenuhi tujuan lain daripada sekedar perawatan pasien.

Kegunaan patient record hari ini dapat meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Mendukung perawatan pasien:
a. Sebagai sumber bahan evaluasi dan pengambilan keputusan.
b. Sebagai sumber informasi yang dapat dibagi diantara pendukung-
pendukung perawatan.
2. Sebuah laporan legal dari tindakan medis.
3. Pendukung riset:
15

a. Riset klinik
b. Studi epidemi penyakit
c. Peninjauan kualitas perawatan
d. Pengawasan distribusi obat-obatan
4. Pendidikan petugas kesehatan
5. Manajemen dan pelayanan kesehatan:
a. Menyediakan sarana pendukung untuk penagihan (billing) dan
pembayaran ganti rugi (reimbuursement)
b. Sebagai dasar kewenangan dari pembayaran
c. Menyediakan pendukung untuk isu-isu organisasi
d. Menyediakan pendukung untuk manajemen pembiayaan

Sebagian besar catatan medis hari ini biasanya masih menggunakan kertas
sebagai media. Karena perkembangan dunia kedokteran, catatan dengan
menggunakan media kertas jadi memiliki beberapa kelemahan untuk dapat
memenuhi tujuannya mendukung perawatan pasien.
Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Laporan atau catatan hanya dapat terdapat pada satu tempat pada satu waktu,
laporan atau catatan tersebut tidak dapat tersedia untuk waktu dan tempat
yang berbeda secara bersamaan jika dibutuhkan oleh lebih dari satu pihak.
2. Isi laporan bebas (beragam) sehingga:
a. Terdapat bermacam-mcam bentuk pengaturan.
b. Terdapat kemungkinan tidak terbaca (tulisan tangan terlalu jelek)
c. Terdapat kemungkinan tidak lengkap.
d. Terdapat kemungkinan ambigu.
3. Untuk analisis ilmiah, isi perlu dituliskan dengan lengkap dengan potensi
error karena ada tulisan tidak terbaca atau data tidak lengkap.
4. Catatan dengan kertas tidak dapat memberi pengingatan (reminder),
peringatan (warning), atau masukkan secara aktif kepada pihak pengguna.
16

Patient Record Yang Berbasis Komputer


Peningkatan kebutuhan untuk data pasien yang terstruktur baik dan mudah
diakses, seiring dengan perkembangan ada ilmu pengetahuan komputer,
memunculkan ketertarikan yang besar pada pengembangan electronic patient
record. Komputer memiliki potensi untuk memperbaiki tingkat keterbacaan,
akses, dan struktur, tetapi ini memiliki kebutuhan yang besar pada proses
pengumpulan data.
Lebih dari 25 tahun manusia berusaha untuk mengembangkan computer
patient record. Pengembangan pertama adalah pada kondisi rumah sakit dan
difokuskan pada bagian patient record yang berisi data-data diagnosa, hasil tes
laboratorium, dan data pengobatan. Data-data yang naratif jauh lebih sulit untuk
dikumpulkan menjadi format yang terstruktur. Contoh data-data naratif adalah
catatan-catatan pada sejarah pasien dan pengujian fisik. Tidak hanya dokter yang
memberikan beragam penjelasan tentang temuan mereka tetapi pemasukkan data
(data entry) langsung ke komputer juga lamban karena belum terbiasanya petugas
kesehatan dan mereka masih merasa bahwa memasukkan data ke terminal akan
banyak memakan waktu. Beberapa contoh sistem yang dibangun pada era 1970an
yang masih terus digunakan, contonya COSTAR, TMR, RMIS, STOR dan ELIAS.

2.2 KONSEP DASAR SISTEM


Secara umum sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling
berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sistem sebagai suatu jaringan
kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan,berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
yang tertentu (Jogiyanto 2). Sedangkan menurut Raymon McLeod, Jr. (11),
sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan.

2.2.1 PENGERTIAN SISTEM


Sistem memiliki banyak pengertian menurut para pakar diantaranya :
17

1. Menurut OBrien (2006) mengemukakan bawa sistem adalah sekelompok


komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima input serta mengasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur.
2. Menurut Teguh (2004) sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen
yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu
tujuan.
3. Namun berbeda menurut Jogiyanto (2005) bahwa sistem dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau
subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
4. Menurut Rudy ( 2012) Sistem adalah entitas atau satuan yang terdiri dari dua
atau lebih komponen subsistem ( sistem yang lebih kecil ) yang saling
terhubung dan terkait untuk mencapai suatu tujuan. luar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem.
Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel variabel yang saling
terorganisasi, saling interaksi,, dan saling bergantung satu sama lain. Dari
beberapa pengertian sistem tersebut maka pengertian sistem ini akan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam melakukan pendekatan sistem yang akan
dianalisa.

2.2.2 KLASIFIKASI SISTEM


Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya
adalah sebagai berikut ini:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide - ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi yaitu
sistem yang berupa pemikiran - pemikiran hubungan antara manusia dengan
Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem
komputer, sistem akuntansi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang
18

terjadi melalui proses lain. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan
manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya.
2.3 KONSEP DASAR INFORMASI
Secara umum informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto 8). Sumber dari
sebuah informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
datum atau data item. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi
yang kemudian akan diteruskan kepada penerima yang akhirnya menghasilkan
suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu
tindakan lain yang akan menghasilkan sejumlah data kembali. Data tersebut akan
ditangkap sebagai input dan diproses kembali dengan suatu model dan seterusnya
yang akhirnya membentuk suatu siklus yang disebut dengan siklus pengolahan
data (data processing cycles).

2.3.1 SISTEM INFORMASI


Menurut Jogiyanto (12) menyatakan, bahwa sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building
block) yang terdiri dari:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
19

2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi
(humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan diperlukan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 PERANCANGAN SISTEM


Al-Bahra bin Ladjamudin (39) menyatakan, bahwa perancangan memiliki
tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah
yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang
20

terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini meliputi


perancangan output, input dan file.
1. Perancangan keluaran
Perancangan keluaran bertujuan menentukan keluaran-keluaran yang akan
digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa tampilan-tampilan layar dan
juga format dan frekuensi laporan yang diperlukan
2. Perancangan masukan
Perancangan masukan bertujuan menentukan data-data masukan yang akan
digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data-data masukan tersebut dapat
berupa formulir-formulir, faktur dan lainnya yang berfungsi memberikan data
masukan bagi pemrosesan sistem. Pada tahapan ini perlu juga ditentukan
format data masukan agar sesuai dengan kebutuhan sistem.
3. Perancangan file
Perancangan file masuk dalam bagian perancangan basis data yang diawali
dengan merancang diagram hubungan antara entitas (bisa dengan
menggunakan ERD versi Chen atau versi James Martin). Setelah itu
melakukan uji normalisasi dari 1-NF sampai ke 5-NF, minimal sampai bentuk
normalisasi ke-3 (3-NF). Seluruh file yang telah lulus uji normalisasi harus
dibuatkan spesifikasi datanya.
4. Implementation
Tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan
kegiatan spesifikasi rancangan logikal kedalam kegiatan yang sebenarnya dari
sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya, lalu
mengimplementasikan sistem yang baru tersebut kedalam salah satu bahasa
pemrograman yang paling sesuai. Pada tahap ini juga harus dijamin bahwa
sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan
dalam tahap implementasi ini adalah pembuatan program dan tes data,
pelatihan dan pergantian sistem.
5. Programming & testing
Pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan
pseudocode yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstruktur atau bahasa
Inggris terstruktur. Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan
21

menggunakan pendekatan top-down (pemrograman modular). Setelah selesai


pembuatan algoritma, maka dibuatkan program aplikasi dengan
menggunakan salah satu bahasa pemrograman terpilih.Program yang telah
selesai dibuatkan secara modular tersebut perlu dilakukan tes data dengan
mengentri sejumlah data kedalam program tersebut dan dilihat hasilnya, serta
cara pemrosesan yang dilakukan oleh program yang baru dibuat tersebut.
6. Training
End user yang akan mengoperasikan sistem yang baru tersebut perlu dilatih
secara keseluruhan. Materi pelatihan bisa saja berupa keuntungan dan
kerugian sistem yang baru, tip dan trik menggunakan sistem aplikasi yang
baru, pengenalan sintaks dasar dari bahasa pemrograman yang digunakan
dalam aplikasi tersebut dan dokumen-dokumen yang akan digunakan dalam
sistem yang baru tersebut.

2.5 ANALISA SISTEM


Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat disimpulkan perbaikan-perbaikannya (Jogiyanto 129).
Analisa sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning)
dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisa sistem merupakan
tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan di dalam tahap ini akan
menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-langkah di dalam
tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam
mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap
perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di
dalam analisa sistem, ruang lingkup tugasnya adalah lebih terinci (detail).
Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analis sistem. Berikut adalah langkah-langkah dasar tersebut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
22

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.


4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

2.6 METODE WATERFALL


Metode waterfall merupakan suatu bentuk pengembangan sistem yang
digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah ditahapan
tersebut dalam proses pengembangannya (Jogiyanto 411).
Metode waterfall juga disebut dengan classic life cycle. Metode ini
membutuhkan pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak dimulai dari
tingkat sistem dan kemajuan sistem engineering, analisis kebutuhan software,
desain (design), pemrograman (coding), uji coba (testing) dan pemeliharaan
(maintenance). Aktifitas yang terdapat pada metode waterfall tampak pada
gambar 2.1.

Gambar 2.1 Skema Waterfall (Jogiyanto :411)

Pada skema waterfall terdapat beberapa tahapan-tahapan yang dimana dari


tiap-tiap tahapan terdapat penjelasan sebagai berikut:
1. Rekayasa sistem
Tahapan ini menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan
sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak.
2. Analisis
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan perangkat lunak. Untuk memahami
perangkat lunak yang dibangun, perekayasa perangkat lunak harus
memahami domain informasi, tingkah laku, untuk kerja dan antarmuka yang
diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun perangkat lunak
didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.
23

3. Desain sistem
Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang
berfokus pada empat atribut program yang berbeda; struktur data, arsitek
perangkat lunak, representasi antarmuka dan detail prosedural. Proses desain
menerjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak
yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan ke kode.
Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari
konfigurasi perangkat lunak.
4. Pengkodean
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca.
Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan
cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.

5. Pengujian
Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus
pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan
sudah diuji dan pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk
menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa masukan yang
dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang
dibutuhkan.
6. Maintenance
Software yang sudah dikirim kepada pelanggan dapat mengalami perubahan
data karena:
a. Software mengalami error
b. Software harus di adaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan
external, misalnya adanya sistem operasi baru atau peripheral baru.
24

2.7 Pemodelan Sistem

2.7.1 Unified Modelling Languange (UML)

UML merupakan suatu kumpulan tehnik terbaik yang telah terbukti sukses
dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. UML tidak hanya di
gunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua
bidang yang membutuhkan pemodelan.

UML tipe 2.0 adalah suatu metode terbuka yang digunakan untuk menspesifikasi,
memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan artifak-artifak dari suatu
pengembangan sistem piranti lunak yang berbasis pada objek. Seperti bahasa-
bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi pada systax. Notasi UML merupakan
sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak
dan UML 2.0 terdiri dari 13 jenis diagram resmi seperti yag tertulis berikut ini :

Tabel 2.1 Jenis-jenis diagram UML

No Diagram Kegunaan

1 Activity Behaviour prosedural dan parallel

2 Class Class, fitur, dan hubungan-hubungan

3 Communication Interaksi antar Objek, penekaan pada jalur

4 Component Struktur dan koneksi komponen

5 Composite Structutre Dekomposisi runtime sebuah class

6 Deployment Pemindahan artifak ke node

7 Interaction Overview Campuran sequence dan activity diagram

8 Object Contoh konfigurasi dari contoh-contoh

9 Package Struktur hirarki compile time

10 Sequence Interaksi antar objek, penekanan pada

25
sequence

11 State Machine Bagaimana even mengubah objek selama


selama aktif

12 Timing Interaksi antar objek, penekanan pada timing

13 Use Case Bagaimana pengguna berinteraksi dengan


sebuah system

2.7.2 Use Case Diagram

Use care diagram memungkinkan analis untuk memodelkan interaksi


sebuah informasi sistem dan lingkungannya. Lingkungan sistem informasi
meliputi baik pengguna akhir dan setiap sistem eksternal yang berinteraksi dengan
sistem informasi. Utama penggunaan diagram use case adalah untuk menyediakan
sarana untuk mendokumentasikan dan memahami persyaratan sistem informasi
berkembang. Gunakan kasus dan menggunakan diagram kasus adalah beberapa
alat paling penting yang digunakan dalam analisis berorientasi onjek dan design.
26

Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram

Nama Simbol Keterangan


Aktor Seseorang atau sesuatu yang
berinteraksi dengan ssistem.

Dapat terkait dengan aktor aktor lain,


dilambangkan dengan anak panah
dengan panah berrongga, jika aktor non-
manusia yang terlibat sebagai persegi
panjang dengan >><<aktor didalamnya
(alternatif).

Use Case Menggambarkan bagaimana seseorang


akan menggunakan sistem / bagian
utama dari sebuah sistem (Ditempatkan
di dalam batas sistem)

Generalisasi Untuk mendokumentasikan aliran-


aliran logika dalam setiap Use Case

Digunakan untuk memperlihatkan


bahwa beberapa aktor atau use case
memiliki sesuatu yang bersifat umum.

Extends Extends memungkin suatu Use Case


memiliki kemungkinan memperluas
fungsionalitas yang disediakan oleh Use
Case lainnya.

27
Include Include memungkinkan suatu use
case memiliki masukan untuk
menggunakan fungsional yang di
sediakan oleh use case lainnya.

Association Links aktor dengan use case saling


berinteraksi
Relationship

`
28

2.7.3 Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk model perilaku dalam suatu


proses bisnis independen dari objects. 4 dalam banyak hal, diagram aktivis
dapat dilihat sebagai diagram aliran data canggih yang digunakan dalam
hubungannya dengan analisis terstruktur. Namun, tidak seperti aliran data
diagram, diagram Activity termasuk notasi yang membahas pemodelan
paralel, bersamaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan yang
kompleks. Dengan demikian, diagram aktivitas dapat digunakan untuk
model mulai dari alur kerja bisnis tingkat tinggi yang melibatkan
penggunaan berbagai kasus, dengan rincian kasus penggunaan individu,
sepanjang jalan sampai ke detail spesifik dari suatu individu metode.
Singkatnya, diagram aktivitas dapat digunakan untuk model semua jenis
prosess.

Simbol berikut adalah simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan
activity diagram.

Simbol Keterangan

Activity : Digunakan untuk mewakili serangkaian


tindakan.

Di beri label dengan namanya

Class Name : Digunakan untuk mewakili objek


yang terhubung ke suatu set arus objek, dan di beri
label dengan nama kelasnya.

29
Titik awal : menggambarkan awal dari serangkaian
tinadakan / kegiatan.

Titik akhir : Digunakan untuk menghentikan arus


kontrol semua dan arus objek dalam suatu kegiatan
/ tindakan.

Flow Control : Menunjukan urutan eksekusi

Objek Flow (Arus Objek) : Menunjukan arus dari


sebuah dari satu aktivitas / tindakan untuk kegiatan
lain.

Node Keputusan : Digunakan untuk mewakili


kondisi tes untuk memastikan bahwa aliran kontrol
/ aliran objek hanya turun satu jalur.

Merge Node : Digunakan membawa kembali


bersama jalur keputusan berbeda yang dibuat
menggunakan keputusan node.

Fork Node : Digunakan untuk menunjukan


kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk
membagi satu kegiatan parallel menjadi dua.

Join Node : Digunakan untuk menunjukan kegiatan


yang dilakukan secara parallel atau untuk
menggambungkan dua kegiatan parallel menjadi
satu.

30
Gambar 2.3 Activity Diagram
(John wiley & Sons, System Analysis and Design with UML 2.0, 2005)

2.7.4 Sequence Diagram


Sequence diagram adalah tehnik yang memungkinkan seorang
analis untuk menggambarka interaksi dianamis antara objek dalam sistem
informasi. Sequence diagram yang jauh yang paling umum adalah jenis
diagram interaksi yang digunakan dalam berorientasi objek pemodelan.
Mereka menekankan berbasis waktu pemesanan kegiatan yang
berlangsung dengan satu set objek berkolaborasi. Diagram ini sangat
berguna dalam membantu seorang analis memahami real-time spesifikasi
dan kasus penggunaan kompleks. Diagram ini nisa digunakan untuk
menggambarkan baik interaksi logis dan fisik antara objek-objek. Dengan
demikian, mereka berguna di kedua kegiatan analisis dan desain.
31

Tabel 2.3 Simbol Sequence Diagram.


NAMA Deskripsi

Objek / Class Menyatakan objek berinteraksi pesan

Garis Hidup / life line Menyatakan kehidupan suatu objek /


menunjukan kehidupan objek selama
berinteraksi.

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif

Dan berinteraksi pesan (mengirim /


menerima pesan)

Pesan tipe create (Sychronous) Menyatakan suatu objek membuat objek


yang lain, arah panah mengarah pada objek
yang dibuat.

Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek


mengirimkan data / masukan / informasi ke
objek lainnya, arah panah mengarah pada
objek yang dikirim.

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah


menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek
tertentu, arah panah mengarah pada objek
yang menerima kembalian.
Return value

32
Gambar 2.4 Sequence Diagram
(John wiley & Sons, System Analysis and Design with UML 2.0, 2005)

2.7.5 Class Diagram

Class adalah model statis yang menunjukkan kelas dan hubungan antara
kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu.

Diagram kelas menggambarkan kelas, yang mencakup baik perilaku dan negara,
dengan hubungan antara kelas. Itu bagian berikut pertama akan mnyajikan elemen
dari diagram kelas, diikuti dengan cara di mana diagram kelas diambil.
33

Nama Simbol Keterangan Simbol

Class Menggambarkan sesuatu yang

34

mengkapsulkan informasi di class


menampung nama class, atribut dan
method

- Merupakan tindakan atau fungsi yang


dapat dilakukan oleh kelas.
- Dapat diklasifikasikan sebagai query,
Operation name
konstruktor, atau perubahan operasi.
- Termasuk tanda kurung yang
mungkin berisi parameter atau
informasi yang dibutuhkan untuk
melakukan operasi.
Asosiasi yang menghubungkan class
Asosiasi
dengan class Multuplycity.

Aggragation menggambarkan suatu


class terdiri dari class lain atau suatu
class adalah bagian dari class lain.
Aggregation

Generalization merupakan sebuah

Generalization taxonomic relationship antara class


yang lebih umum dengan class yang
lebih khusus.

able 2.4 Simbol Class Diagram


35

Gambar 2.5 Class Diagram

(John wiley & Sons, System Analysis and Design with UML, 2.0,2005)

2.8 Basis Data (Database)

Menurut John willey (2005:435) Database adalah kumpulan kelompok


informasi yang berhubungan satu sma lainnya dalam beberapa cara.
Pengelompokan logis dari informasi dapat mencakup kategori seperti sebagai data
pelanggan, informasi tentang pemesanan, informasi produk, dan sebagainya.

Dalam skala kecil database yang digunakan untuk meningkatkan


produktifitas pribadi, sedangkan perusahaan DBMS, seperti DB2, jasmine dan
Oracle dapat mengatur volume besar data dan dukungan aplikasi yang
menjalankan company. Dan seluruh pengguna akhir DBMS secara signifikasi
lebih murah dan mudah bagi pengguna pemula untuk menggunakan daripada
rekan perusahaan, tetapi tidak memiliki fitur atau kemampuan yang di perlukan
untuk mendukung sistem missioncritical atau skala besar.
36

2.9. PERANCANGAN BERORIENTASI OBYEK


2.9.1 Analisa Berorientasi Obyek
Analisa dan perancangan berorientasi obyek berarti merumuskan dan
menyelesaikan masalah serta menghasilkan suatu hipotesa atau diagnosa (solusi),
memodelkannya dengan pendekatan obyek.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa sistem:
1. Menganalisa sistem yang ada dan mempelajari apa yang dikerjakan oleh
sistem yang ada.
2. Menspesifikasikan sistem yaitu menspesifikasikan masukan yang digunakan
database, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam analisa berorientasi obyek
adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan top down yaitu memecahkan masalah ke dalam bagian-bagian
terkecil atau per level sehingga mudah untuk diselesaikan.
2. Pendekatan modul yaitu membagi sistem ke dalam modul-modul yang dapat
beroperasi tanpa ketergantungan.
3. Penggunaan alat-alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah
untuk mengerti serta dapat dikoreksi apabila terjadi perubahan.

Pendekatan dalam analisa berorientasi obyek dilengkapi dengan alat-alat dan


teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir
dari sistem yang dikembangkan dan didapatkan sistem dapat terdefinisi dengan
baik dan jelas.
2.9.2 Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan
digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan
salah satu komponen yang penting di sistem informasi karena berfungsi sebagai
basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem
informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system)
adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang
37

saling berhubungan satu dengan yang lainnnya dan membuatnya tersedia untuk
beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi
dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. File induk (master file)
Di dalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting. File ini tetap terus
ada selama hidup dari sistem informasi. File induk dapat dibedakan lagi menjadi:
a. File induk acuan (reference master file) yaitu file induk yang recordnya
relatif statis, jarang berubah nilainya.
b. File induk dinamik (dynamic master file) yaitu file induk yang nilai dari
record-recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan (updated)
sebagai akibat dari suatu transaksi.
4. File sejarah (history file)
File sejarah disebut juga dengan nama file arsip (archival file) yaitu file yang
berisi dengan data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan
untuk keperluan mendatang.
5. File pelindung (backup file)
File pelindung merupakan salinan-salinan dari file yang masihaktif dalam
database pada suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai cadangan atau
pelindung bila file database yang aktif rusak atau hilang.
6. File kerja (working file)
File kerja disebut juga dengan nama file sementara (temporaryfile atau
scratch file). File ini dibuat oleh suatu proses program secara sementara karena
memori komputer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian memori
selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

2.9.3 Komponen Dasar Sistem Basis Data


Terdapat 4 komponen pokok sistem basis data, yaitu :
1. Data
Data di dalam sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi
(Integrated) dan dapat dipakai secara bersama-sama(shared).
a. Data disimpan secara terintegrasi atau integrated, yaitu :
38

Basis data merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi
yang berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian
yang rangkap (redudant).
b. Data dipakai bersama-sama atau shared, yaitu :
Masing-masing bagian dari basis data dapat diakses oleh pemakai dalam
waktu yang bersamaan untuk aplikasi yang berbeda.
2. Hardware
Terdiri dari semua peralatan komputer yang digunakan untuk pengelolaan
sistem basis data, berupa :
a. Peralatan untuk penyimpanan basis data yaitu secondary storage (disk,
drum, dan lain-lain).
b. Peralatan input dan ouput.
c. Peralatan komunikasi data, dan lain-lain.
3. Software
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan alat fisik pada
basis data. Software pada basis data dapat berupa :
a. DBMS (Database Management System) yang menangani akses terhadap
basis data sehingga pemakai tidak perlu memikirkan proses penyimpanan
dan pengelolaan data secara detail.
b. Program-program aplikasi dn prosedur-prosedur.
4. User
a. Database Administrator (DBA) adalah orang atau tim yang bertugas
mengelola sistem basis data secara keseluruhan.
b. Programmer, adalah orang atau tim yang bertugas membuat program
aplikasi, misalnya untuk perbankan, administrasi, akuntansi, dan lain-lain.
c. End user, adalah orang yang mengakses basis data dengan menggunakan
query language atau program aplikasi yang dibuat oleh programmer

3.0 SQL
Didalam sebuah sistem terdapat basis data yang sangat banyak maka
diperlukan suatu cara atau teknik untuk komunikasi dengan basis data tersebut.
SQL (yang biasa dibaca dengan Sequel) adalah singkatan dari Structured Query
39

Language yaitu suatu bahasa standar yang digunakan untuk memanipulasi dan
memperoleh data dari sebuah basis data yang saling berelasi.SQL merupakan
bahasa yang kuat dan dengan kepandaian menggunakan unsur unsur bahasa
tersebut, seorang database administrator dapat melakukan pengoperasian basis
data yang kompleks dan sulit.
Secara umum SQL dapat dibagi menjadi 2, yaitu Data Definition Language
(DDL) dan Data Manipulation Language (DML).
Data Definition Language (DDL) adalah suatu sub bahasa SQL yang
digunakan untuk membangun kerangka sebuah basis data atau bisa juga
merupakan suatu fungsi yang digunakan untuk mendefinisikan atribut atribut
basis data, table, atribut kolom, dan batasan batasan terhadap atribut serta
hubungan antar tabel. Perintah SQL yang termasuk dalam DDL diantaranya :
1. CREATE
Perintah ini digunakan untuk membuat sebuah database baru, tabel baru, dan
kolom.
Contoh : CREATE DATABASE Penjualan
2. ALTER
Perintah ini digunakan untuk mengubah struktur terhadap atribut atribut yang
terdapat didalam suatu database, tabel, maupun kolom yang sudah ada pada
basis data tersebut.
Contoh : ALTER TABLE Transaksi ADD Tanggal DATE
3. DROP
Perintah ini digunakan melakukan penghapusan terhadap database ataupun
tabel yang telah ada pada database tersebut.
Contoh : DROP DATABASE Penjualan
Data Manipulation Language (DML) adalah suatu sub bahasa SQL yang
digunakan untuk melakukan manipulasi terhadap data yang terdapat dalam basis
data tersebut.Perintah SQL yang termasuk dalam DML diantaranya :
1. SELECT
Perintah ini digunakan untuk melakukan pengambilan atau menampilkan data
yang diinginkan pada database tersebut.
Contoh : SELECT Regional FROM Transaksi
40

2. INSERT
Perintah ini digunakan untuk melakukan penyisipan atau masukan data ke
dalam tabel sebuah database.
Contoh : INSERT INTO Transaksi VALUES (Sumatera Utara,Medan)
3. UPDATE
Perintah ini digunakan untuk melakukan pengupdatean terhadap data yang
terdapat di dalam tabel tersebut.
Contoh : UPDATE Transaksi SET kota = Aceh WHERE regional =
Sumatera Utara
4. DELETE
Perintah ini digunakan untuk melakukan penghapusan terhadap data yang
terdapat di dalam tabel tersebut.
Contoh : DELETE kota FROM Transaksi

3.1 PHP DAN PHPMyAdmin


Pada saat ini bahasa pemrograman website yang paling banyak digunakan
untuk membangun suatu sistem yang berbasis website menggunakan bahasa
pemrograman PHP.PHP diperkenalkan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada
tahun 1994 dimana pada awalnya PHP adalah singkatan dari Personal Home
Page Tools yang selanjutnya diganti menjadi FI (Forms Intrepeter) namun
semenjak dikeluarkannya versi 3.0 dirubah menjadi PHP : Hypertext
Preprocessor yang disingkat dengan PHP. PHP merupakan suatu bahasa
pemrograman website yang memungkin untuk para web developer untuk
membuat aplikasi berbasis website yang dinamis dengan cepat yang dapat
digunakan bersamaan dengan HTML.
PHP dapat diintegrasikan atau disisipkan (embedded) ke dalam web server
atau dapat berperan sebagai CGI yang terpisah. Karakteristik yang paling unggul
dan paling kuat dalam bahasa pemrograman PHP adalah lapisan integrasi database
(integration database layer). Beberapa database yang dapat didukung oleh PHP
diantaranya; Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL,
Informix, Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL.
41

Keuntungan membuat sistem berbasis website menggunakan bahasa


pemrograman PHP antara lain :
1. Practical atau Praktis
PHP adalah bahasa pemrograman yang sangat longgar di dalam penulisannya,
dan ini meningkatkan kepraktisan buat para penggunanya.
2. Power
PHP mampu membuat halaman yang dinamis, memanipulasi form, dan dapat
dihubungkan dengan database.
3. Power
PHP mampu membuat halaman yang dinamis, memanipulasi form, dan dapat
dihubungkan dengan database.
4. Possibility
Jarang ada developer PHP yang terikat pada suatu implementasi pemecahan
masalah. Di lain sisi banyak pilihan yang ditawarkan oleh PHP.
5. Price
PHP merupakan software yang open source sehingga dengan kata lain PHP
dapat dimodifikasi, didistribusikan, dan di integrasikan dengan produk laen
oleh penggunanya, pengembangan dan auditing dapat dilakukan secara
terbuka, semua orang bebas berpartisipasi.
Dalam penggunaannya, bahasa pemrograman PHP selalu diawali dengan
simbol <?php dan ditutup dengan simbol ?>. Pada pembuatan sistem berbasis
website tersebut menggunakan editor PHP yaitu Macromedia Dreamweaver 8.

Untuk mengakomodir database atau basis data yang ada pada sistem yang
akan dibuat sehingga terintegrasi dengan sistem yang berbasis website, penulis
menggunakan editor PHPMyAdmin sebagai editor untuk mengakomodir database
yang ada dengan metode bahasa basis data yang digunakan pada editor
PHPMyAdmin adalah SQL, berikut screen shot editor PHPMyAdmin :
42

Gambar 3.0. Editor PHPMyAdmin

3.2 METODE PENGUJIAN


Pengujian perangkat lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi
sebuah perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah
perangkat lunak sudah memenuhi persyaratan atau belum dan juga untuk
menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sebenarnya.

a. Metode Black Box


Metode black box adalah cara pengujian dilakukan dengan hanya
menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamati apakah hasil
dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan.
Metode black box berusaha menemukan kesalahan seperti:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi
Pengujian program aplikasi monitoringplafond kredit ini dilakukan dengan
menggunakan metode black box testing.
43

b. Metode White Box


Metode white box atau yang disebut juga dengan glass box testing merupakan
metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari
perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan pengujian white-
box, perekayasa perangkat lunak akan dapat memperoleh test case yang:
1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah
digunakan paling tidak satu kali.
2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true and false.
3. Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas operasional
mereka.
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.

Anda mungkin juga menyukai