Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Teknosains, Volume 2 No.

2, November 2016 p-ISSN


p-ISSN 2460-9986
2460-9986
Jurnal Ilmiah Teknosains, Vol. 2 No. 2 November 2016 e-ISSN 2476-9436
e-ISSN 2476-9436

TEKNIK KALIBRASI TIMBANGAN ELEKTRONIK


MENGGUNAKAN METODE CSIRO

Fuzi Marati Sholihah


Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Soerjo Ngawi
Jl. Raya Ngawi Cepu Km 3 Ngawi Telp. (0351)749358
Email: fuzzimarati@yahoo.com

Abstak
Pada Penelitian ini telah dilakukan kalibrasi timbangan elektronik menggunakan metode CSIRO. Timbangan elektronik telah
dikalibrasi menggunakan metode ini. Hasil kalibrasi dianalisis menggunakan analisis ketidakpastian tipe A dan B.
Ketidakpastian pengukuran merupakan parameter utama dalam penelitian ini. Analisis ketidakpastian tipe A dan B dilakukan
untuk mengestimasi nilai ketidakpastian pengukuran hasil kalibrasi. Dengan mengetahui nilai ketidakpastian pengukuran
dapat diketahui massa konvensional dari anak timbangan, koreksi pembacaan, dan limit of performance. Hasil kalibrasi
stimbangan elektronik dapat diterbitkan menggunakan sertifikat kalibrasi.

Kata kunci: kalibrasi, metode CSIRO, ketidakpastian

Abstract
This project have been calibrated electronic weight by using CSIRO method. Electronic weight have been calibrated by using CSIRO method.
Calibration result analyzed using type A and B evaluation of satndard of uncertainty. Measurement uncertainty is main parameter in this
research. Type A and B evaluation of satndard of uncertainty were do for estimation measurement uncertainty value calibration result. As
measurement uncertainty value has been known, it can be known conventional mass for weight piece, reading corection, limit of performance.
Calibration result of electronic weight can publish using calibration certificate.

Keywords : calibration, CSIRO method, uncertainty

1. PENDAHULUAN yang digunakan adalah anak timbangan kelas M 1 .


Pengukuran merupakan kegiatan yang bertujuan Hasil yang didapatkan dari kegiatan kalibrasi pada
untuk mendapatkan nilai suatu besaran (Roland, penelitian ini adalah mengetahui nilai kebenaran
2000). Untuk mengukur diperlukan alat ukur. Alat konvensional dari timbangan yang dikalibrasi
ukur yang digunakan tergantung kepada besaran menggunakan standar kelas M 1 . Mengetahui
ukur yang nilainya ingin dicari. Salah satu alat ukur kualitas hasil pengukuran, dengan melihat nilai
yang vital adalah alat ukur timbang atau timbangan. ketidakpastian hasil kalibrasi timbangan elektronik.
Alat ukur timbang telah lama dipergunakan manusia Kegiatan kalibrasi dapat dievaluasi menggunakan
dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk evaluasi ketidakpastian tipe A dan B (Kim, 2005).
perdagangan eceran maupun perdagangan besar.
Kegiatan penimbangan bertujuan untuk Ketidakpastian tipe A adalah sesuatu yang dapat
mendapatkan nilai suatu besaran massa. Hasil dievaluasi hanya jika pengukuran dilakukan lebih
penimbangan hanya merupakan estimasi terbaik dari dari satu kali. Parameter untuk ketidakpastian tipe A
nilai sebenarnya berdasarkan data-data yang adalah rata-rata, sedangkan parameter ketidakpastian
didapatkan. Estimsi hasil penimbangan yang sering bakunya didapat dari SBRE (ESDM), yaitu
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari masih simpangan baku dari kumpulan nilai-nilai
mengandung keragu-raguan, keragu-raguan pengukuran dibagi dengan akar kuadrat dari
mengacu kepada ketidakpastian pengukuran banyaknya pengukuran. Derajat kebebasan untuk
(Ibrahim, 1998). tipe A adalah banyaknya pengukuran dikurangi satu.

Kalibrasi sendiri merupakan serangkaian kegiatan Berbeda dengan ketidakpstian tipe A yang besarnya
yang bertujuan menentukan kebenaran dapat dihitung dari hasil pengukuran yang nyata,
konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara maka pada tipe B besarnya ketidakpastian hanya
membandingkan terhaadap standar ukur yang bisa ditentukan dari perkiraan. Ada beberapa
mampu tertelusur pada standar nasional maupun pemerkiraan yang harus dilakukan atas suatu
internasional. Penelitian ini dilakukan dengan komponen ketidakpastian tipe B yaitu batas sebaran,
menggunakan metode CSIRO. Anak timbangan jenis sebaran, dan ketidakpastian relatif. Batas
sebaran dinyatakan sebagai setengah dari rentang
126
Jurnal Ilmiah Teknosains, Vol. 2 No. 2 November 2016 p-ISSN 2460-9986
Sholihah, F.M. e-ISSN 2476-9436

sebaran itu, yang disebut sebagai setengah paruh yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
(semi-range) dengan notasi a . Ketidakpastian baku timbangan elektronik Ohaus Anlytical-Plus, anak
untuk setiap jenis sebaran adalah rentang paruh timbangan kelas M 1 , thermometer, barometer,
dibagi suatu faktor cakupan. Nilai faktor cakupan higrometer, pinset, software origin pro 8, sarung
tersebut tergantung dari jenis sebaran dan tingkat tangan, kuas untuk membersikan.
kepercayaan nilai batas tersebut yang ditunjukkan
pada Tabel 1. Tingkat kepercayaan di sini adalah Prosedur percobaan yang dilakukan pada penelitian
kebolehjadian bahwa batas sebaran yang dinyatakan ini antara lain. Pertama persiapan alat dan bahan
itu mencakup semua nilai yang tersebar (Kim, 2005). yang akan digunakan. Kedua kegiatan pra kalibrasi
meliputi, menghidupkan timbangan dan
Ketidakpastian Baku memanaskan sesuai dengan petunjuk. Apabila
s dipetunjuk tidak ada dipanaskan minimal 30 menit.
u  SBRE  (1) Melakukan kalibrasi internal. Memeriksa kondisi
n ruangan (suhu, tekanan, kelembapan udara) yang
akan digunakan untuk mengkalibrasi. Meletakkan
anak timbangan didekat timbangan supaya suhu
Tabel 1. Nilai-nilai Faktor Cakupan untuk Tiap-tiap udaranya sama.
Jenis Sebaran dan Tingkat Kepercayaan
(PPI-KIM, 2005) Kedua mengkalibrasi timbangan yang ada di UPT
a laboratorium MIPA pusat sub lab fisika dengan
Ketidakpastian Baku u menggunakan anak timbangan standar kelas F 1 .
D
Jenis Tingkat D= Ketiga mengkalibrasi anak timbangan kelas M 1 .
Sebaran kepercayaan
Setelah anak timbangan kelas M 1 dikalibrasi
Normal 50% 0,683
kemudian digunakan untuk mengkalibrasi
Normal 68% 1 timbangan elektronik yang ada di lingkungan UNS.
Normal 90% 1,6
Semua hasil kalibrasi dianalisis menggunakan
analisis ketidakpastian tipe A dan B.
Normal 95% 2
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Normal 99% 2,6
Pada penelitian ini telah dilakukan kalibrasi kalibrasi
Normal 99,7%(  100%) 3 timbangan elektronik ohaus analytical plus
menggunakan metode CSIRO. Anak timbangan
Persegi
3 yang dikalibrasi adalah anak timbangan kelas M 1 dan
Segitiga anak timbangan yang bukan standar lainnya. Anak
6
timbangan standar yang digunakan untuk
Trapezoid mengkalibrasi adalah anak timbangan kelas F 1 .
(1   2 ) / 6
Salah satu contoh timbangan elektronik dan anak
timbangan yang sudah dikalibrasi ditunjukkan pada
hasil dan pembahasan berikut ini.
Derajat Kebebasan
v  n 1 (2) a. Hasil Kalibrasi Timbangan Ohaus Anlytical-
Derajat kebebasan efektif merupakan penggabungan Plus
dari semua derajat kebebasan. Derajat kebebasan Hasil kalibrasi timbangan Ohaus Anlytical-Plus
efektif dihitung dari ketidakpastian gabungan yang milik UPT laboratorium pusat MIPA sub lab fisika
dapat dituliskan dalam persamaan Welch-Satterthwait. Universitas Sebelas Maret. Timbangan ini memiliki
uc
4 resolusi 0,0001 g, kapasitas maksimum 200 g.
v eff  4 4
(3) Timbangan ini dikalibrasi dengan menggunakan
c u
 iv i anak timbangan kelas M 1 . Dilihat dari resolusinya,
timbangan ini termasuk dalam timbangan kelas I
i
(timbangan ketelitian khusus), karena memiliki
2. METODOLOGI PENELITIAN resolusi yang kecil (4 digit dibelakang koma).
Penelitian dilakukan di UPT laboratorium pusat 1. Hasil pengujian daya ulang pembacaan
MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta. Alat timbangan Ohaus Anlytical-Plus ditunjukkan pada
127
Jurnal Ilmiah Teknosains, Vol. 2 No. 2 November 2016 p-ISSN 2460-9986
Sholihah, F.M. e-ISSN 2476-9436

Tabel 2. Pengujian daya ulang pembacaan dilakukan dengan pembacaan titik ukur penimbangan
pada titik ukur penimbangan 50% dan 100% dari didapatkan sebagai koreksi pembacaan
kapasitas maksimum. Pengujian daya ulang penimbangan. Dari persamaan (6) dikalikan dengan
pembacaan dilakukan secara berulang sebanyak faktor cakupan ( k ) akan didapatkan nilai
sepuluh kali perulangan. Pada Tabel 2 dapat ketidakpastian bentangannya [1]. Nilai
diketahui nilai simpangan baku daya ulang ketidakpastian pengukuran pada Tabel 3
pembacaan timbangan. Kemampuan timbangan dipengaruhi oleh besarnya nilai ketidakpstian anak
untuk menunjukkan nilai yang sama ditunjukan oleh timbangan standar yang digunakan sebagai titik
simpangan baku. Nilai simpangan baku dihitung ukur.
dengan menggunakn persamaan

x
x i
(4)
Tabel 3. Penyimpangan Penunjukan Ohaus
Anlytical-Plus
n Pembacaan Koreksi Ketidakpastian
g g g
s
1
n 1
 xi  x  2
(5) 119,7252 0,2750 0,0002
139,6794 0,3208 0,0003
Nilai simpangan baku yang dihasilkan sebesar 159,6336 0,3665 0,0003
0,0000 g baik pada beban penimbangan 100 g
179,5878 0,4124 0,0004
maupun 200 g. Nilai simpangan baku tersebut
dapat diestimasi sebagai ketidakpastian hasil 199,5423 0,4580 0,0003
pengukuran sebesar 0,0000 g. 19,9543 0,0458 0,0001

Tabel 3. Penyimpangan Penunjukan Ohaus


Tabel 2. Daya Ulang Pembacaan Ohaus Anlytical- Anlytical-Plus
Plus 39,9085 0,0917 0,0001
Beban Simpangan Baku
(g) (g) 60,0001 0,1375 0,0002
100 0,0000 79,8168 0,1834 0,0002
200 0,0000 99,7708 0,2292 0,0002

3. Hasil pengujian efek pembebanan tidak


2. Hasil pengujian penyimpangan penunjukan terpusat timbangan Ohaus Anlytical-Plus
timbangan Ohaus Anlytical-Plus ditunjukkan pada ditunjukkan pada Tabel 4. Tujuan dari efek
Tabel 3. Tujuan dari proses pengujian pembebanan tidak terpusat adalah untuk
penyimpangan penunjukan adalah menunjukkan mengetahui nilai besaran yang diinginkan apabila
koreksi yang diberikan oleh nilai yang ditunjukkan penimbangannya dilakukan pada posisi (0, 1, 2, 3,
oleh timbangan. Koreksi pembacaan timbangan 4). Mengacu pada Gambar 1 dapat diketahui 5
yaitu apabila dilakukan penimbangan pada tiap titik posisi penimbangan efek pembebanan tidak terpusat
ukur. Titik ukur diambil dari 1/10 dari kapasitas (0, 1, 2, 3, 4). Hasil pengujian efek pembebanan
maksimum timbangan. Pada Tabel 3 dapat diketahui tidak terpusat ditunjukkan pada Tabel 4. Pada
nilai dari pembacaan titik ukur penimbangan, masing-masing posisi penimbangan (0, 1, 2, 3, 4)
koreksi pembacaan, dan ketidakpastian pengukuran. terdapat perbedaan pembacaan, yang menunjukkan
Ketidakpastian pengukuran dapat dihitung adanya koreksi pembacaan. Pada timbangan Ohaus
menggunakan persamaan 6 dan 7. Anlytical-Plus perbedaan maksimum terdapat pada
posisi 2 sebesar 0,0002 g.
Ketidakpastian gabungan
n
uc   c u 
2
i i (6)
i

U 95  kUC (7)

Pembacaan titik ukur penimbangan dapat


diestimasikan sebagai nilai terbaik dari penimbangan Gambar 1. Posisi Anak Timbangan
suatu beban. Perbedaan antara massa konvensional

128
Jurnal Ilmiah Teknosains, Vol. 2 No. 2 November 2016 p-ISSN 2460-9986
Sholihah, F.M. e-ISSN 2476-9436

b. Hasil Kalibrasi Anak Timbangan


Menggunakan Anak Timbangan Standar
Kelas M 1

Tabel 4. Pembebanan Tidak Terpusat Ohaus Hasil kalibrasi anak timbangan milik UPT
laboratorium pusat MIPA sub lab fisika Universitas
Anlytical-Plus
Perbedaan Perbedaan
Sebelas Maret Surakarta yang dikalibrasi
Posisi Pembacaan Maksimum menggunakan anak timbangan kelas M 1
(g) (g) ditunjukkan pada Tabel 6. Dari Tabel 6 diketahui
0 0,0000 hasil kalibrasi anak timbangan berupa massa
konvensional dan ketidakpastian pengukuran. Massa
1 0,0001
hasil kalibrasi ditunjukkan oleh massa konvensional,
2 0,0002 0,0002 dapat diestimasi sebagai nilai sebenarnya dari anak
3 0,0001 timbangan. Pada persamaan 7 dapat diketahui nilai
4 0,0001 ketidakpastian pengukuran anak timbangan tersebut.
Ketidakpastian pengukuran anak timbangan dapat
diestimasi sebagai besarnya nilai ralat yang harus
4. Hasil pengujian histerisis timbangan Ohaus diberikan pada masing-masing anak timbangan.
Anlytical-Plus. Pengujian histeisis merupakan Perbedaan dengan hasil kalibrasi anak timbangan
perbedaan penunjukan timbangan ketika nilai sebelumnya adalah anak timbangan standar yang
besaran yang sama diukur dengan menambah atau digunakan, anak timbangan standar yang digunakan
mengurangi nilai besaran tersebut. Pengujian adalah kelas M 1 , sehingga pada saat dianalisis nilai
histerisis dilakukan pada beban 100 g didapatkan ketidakpastian massa standarnya juga berbeda.
hasil sebesar 0,0000 g. berarti pada saat Ketidakpastian bentangan yang diperoleh akan
penimbangan beban 100 g ditambahkan atau berbeda.
dikurangkan dengan suatu beban, skala penunjukan
akan menunjukkan adanya perbedaan 0,0000 g. Tabel 6. Kalibrasi Anak Timbangan Menggunakan
Perbedaan penunjukan kemungkinan karena pada Standar M1
saat penimbangan dipengarui oleh faktor getaran, Massa Ketidakpastian
Nominal
gesekan dan angin. Sehingga skala penunjukan Konvensional
(g)
(g)  (g)
menunjukkan hasil yang berbeda.
0,05 0,0487 0,0005
5. Persamaan regresi timbangan Ohaus Anlytical-
Plus. Hasil persamaan regresi yang diolah 0,1 0,1003 0,0005
menggunakan software origin pro 8 adalah: mi(g) = 0,2 0,1977 0,0005
0,0000+1,0023xi. Persamaan ini dapat diestimasi 0,5 0,5014 0,0005
setiap naik satu satuan penunjukan pembacaan
timbangan ke-i (xi) maka besarnya massa suatu 1 0,9932 0,0005
benda ke-i (mi) akan naik sebesar 1,0023 dengan 2 1,9956 0,0005
koreksi kesalahan sebesar (0,0000). Persamaan 2 1,9943 0,0005
regresi akan menghasilkan standar error regresi yang
5 4,9954 0,0005
nantinya akan mempengaruhi bersarnya
ketidakpastian pengukuran. 10 10,0045 0,0168
10 10,0036 0,0067
6. Limit of performance timbangan Ohaus Anlytical-
Plus. Limit of performane dapat diestimasikan 20 19,9827 0,0003
terdapat rentang toleransi kemungkinan semua 50 50,0129 0,0005
pembacaan timbangan. Pada timbangan ini
dihasilkan LOP sebesar 0,4580 g. Besarnya koreksi
maksimum penyimpangan penunjukan dan juga 4. SIMPULAN
ketidakpastian terentang akan berakibat pada LOP.
Dari semua pebacaan timbangan rentang toleransi Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh,
kesalahan dalam penggunaan alat ukur yang maka dapat disimpulkan:
diijinkan sebesar 0,4580 g. Setiap massa konvensional anak timbangan yang
dikalibrasi menggunakan anak timbangan standar
kelas M 1 mempunyai rata-rata total kesalahan

129
Jurnal Ilmiah Teknosains, Vol. 2 No. 2 November 2016 p-ISSN 2460-9986
Sholihah, F.M. e-ISSN 2476-9436

sebesar 0,0078 g. Rata-rata nilai ketidakpastian yang 2. Perlu dilakukan kalibrasi timbangan standar
didapatkan dari hasil kalibrasi timbangan elektonik menggunakan anak timbangan yang memiliki
Ohaus Anlytical-Plus milik UPT laboratorium pusat ketelitian lebih dari anak timbangan kelas F 1 .
MIPA sub lab fisika 0,0002 g.

6. DAFTAR PUTAKA
5. SARAN
EA-04/02, 1999. “Expression of the Uncertainty of
Penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena Measurement Calibration Letter”.
itu disarankan:
Ibrahim, T., 1998. “Peneraan Timbangan Buku-1”,
1. Kegiatan kalibrasi terhadap berbagai alat ukur Widyasiswara utama Pratama. Bandung.
khususnya timbangan sebaiknya dilakukan
setiap satu tahun sekali. PPI-KIM, 2005. “Ketidakpastian Pengukuran (PK-06)”,
Graha widia Bakti Puspitek. Serpong.
Roland., W, 2000. “The Art Of Measurement”,
Prentice. Hall ptr.

130

Anda mungkin juga menyukai