Anda di halaman 1dari 10

TUGAS DRAINASE

“SISTEM DRAINASE SECARA MIKRO DAN MAKRO PADA


LAPANGAN SEPAKBOLA “

Disusun Oleh :
ANDIKA YUDHA PERMANA
21010111130070

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tugas Drainase : BAGAIMANA KONSEP YANG DAPAT DIUSULKAN BAIK
MAKRO – MIKRO. SEHINGGA TIDAK TERJADI BANJIR?

NIM Genap : Lapangan Sepakbola


NIM Ganjil : Lapangan Golf

Karena saya memiliki NIM Genap, maka yang saya kerjakan adalah
Sistem Drainase pada lapangan sepakbola,yaitu sebagai berikut.

Selamat Membaca
Peta diatas merupakan peta yang akan ditinjau mengenai system drainase pada lapangan
sepak bola.lapangan yang akan ditinjau ialah lapangan sepakbola lapangan banteng.

Pada gambar diatas,Lapangan banteng terletak pada elevasi yang lebih tinggi dari sungai di
Kel.Senen tersebut.
Rumput merupakan hal yang paling disorot di sebuah stadion dikarenakan sebagus
apapun sarana dan prasarananya tetaplah obyek yang diliat adalah lapangan bola yang
menyuguhkan pemain yang berlaga di sebuah stadion.

Pada perencanaan stadion,Drainase merupakan suatu hal yang sangat penting dan
diperlukan dalam perencanaan stadion.Pemilihan material drainase juga akan mempengaruhi
kinerja rumput menjadi lebih baik.

setelah menyerap lewat pasir (media tanam) maka akan dialirkan ke Pipa HDPE (pipa
Horizontal Drain) setelah itu dialirkan ke drainase utama stadion. Pipa HDPE disini merupakan
pipa perforated dan berlobang / berpori sehingga air lebih mudah terserap dan
dialirkan.Sedangkan untuk geotextile digunakan sebagai pemisah antara tanah asli dengan media
drainase dan tumbuh sehingga tidak bercamput saat hujan .

Berikut ini merupakan Tahap-tahap pelaksanaan system drainase pada sebuah lapangan
sepakbola yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Penggalian parit sebagai tempat Pipa HDPE sebagai saluran bawah tanah
2. Pemasangan Geotextile non woven di parit untuk pemisah dengan lapisan tanah asli
setelah itu dipasang Pipa HDPE dan ditutup dengan split butiran kasar sebagai penyaluran
air ke pipa . Untuk lapisan terakhir digunakan geotextile non woven lagi sebagai pemisah
dengan pasir sebagai media tanam dan drainase.

3. Tahap pembentukan elevasi kemiringan sebagai run off air sehingga air dapat dialirkan
masuk ke parit dan dialirkan oleh Pipa HDPE. untuk kemiringan menggunakan alat baby
roller sehingga lebih mudah.

4. Kemudian ialah pengurukan tanah tersebut dengan menggunakan pasir


5. Tahap ke 5 adalah penanaman stolon (batangan ) rumput dengan jarak yang telah
ditentukan sehingga diharapkan tumbuh sempurna dan mendapatkan supply air dan
cahaya yang cukup perstolon.
6. Tahap terakhir merupakan tahap pemeliharaan , di tahap ini sebenernya susah-susah
gampang dikarenakan perawatan yang sangat intensif dan penyiraman dimana air tanah
yang dipakai harus dicek kandungan mineralnya agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan
rumput.
1.) Sistem Drainase Secara Mikro
Untuk menangani resiko genangan yg terjadi pada lapangan Sepak Bola, maka dibuatkan
suatu sistem drainase yang berada langsung dibawah lapangan drainase,

Jadi air yang menggenang pada lapangan Sepak bola akan meresap turun lewat lubang
drainase, lalu akan disaring- difilter dengan lapisan pasir agar kotoran tidak terbawa ketika akan
disalurkan lewat pipa.

Sistem drainase ini di tempatkan di tepi ujung sebelum ketinggian berubah dari ketinggian
tinggi ke rendah, agar air bisa berjalan menuju arah yang diinginkan, dalam hal ini air akan
disalurkan ke Collector Drain,seperti gambar berikut:

Lingkungan perlu dijaga dalam suatu sistem drainase. Agar tidak mengganggu ekosistem biota.
Air drainase akan disalurkan menuju sungai di sekitar lapangan banteng tersebut,dimana
lapangan tersebut memiliki elevasi yang lebih tinggi dari sungai. Sehingga air akan mengalir
secara gravitasi dari collector drain menuju ke saluran primer drainase,dan akan diteruskan
menuju sungai di sekitar lapangan banteng tersebut.

Dalam sistem drainase skala mikro tidak dibutuhkan pompa.


2.) Sistem Drainase Secara Makro
Secara makro, danau sekitar lapangan sepakbola akan di buang keluar dari saluran primer
drainase stadion menuju ke sungai lapangan banteng.skema perjalanan air tersebut akan
dijelaskan pada peta drainase sebagai berikut :

Air drainase yang disalurkan melalui saluran primer drainase stadion tersebut akan
diteruskan menuju sungai pejambon,yang terletak di sekitar stadion tersebut,dimana sungai
tersebut memiliki elevasi yang lebih rendah dari stadion,sehingga tidak diperlukan pompa.

Seterusnya,air tersebut akan diteruskan menuju laut jawa,arah utara melalui sungai
pejambon.
3.) KESIMPULAN

Dari kasus perencanaan system drainase pada lapangan sepak bola


diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1.) Sistem drainase diatas memerlukan saluran collector drain yang akan
menyalurkan air drainase diatas permukaan menuju ke saluran primer drainase.
2.) Peninjauan system drainase diatas dilakukan secara Makro dan Mikro.
3.) Mikro merupakan peninjauan suatu system drainase terhadap pipa-pipa yang
berukuran kecil yang digunakan pada system drainase tersebut.
4.) Makro merupakan peninjauan suatu system drainase terhadap pipa-pipa dan
saluran yang berukuran besar dan kompleks .
5.) Pada system drainase tersebut tidak memerlukan pompa,karena elevasi dari
saluran primer drainase dan pipa kolektor drain lebih tinggi dari sungai
pejambon,sehingga air dapat terbuang dan mengalir menuju sungai pejambon
secara gravitasi.

Anda mungkin juga menyukai