2 7571
2 7571
TINJAUAN PUSTAKA
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
(sumber: http://www.titiandigital.net)
Gambar 1. Tanaman Sereh Wangi
FTIP001654/020
8
minyak sereh wangi. Sereh wangi merupakan jenis tanaman penghasil minyak
atsiri yang tergolong sudah dikembangkan saat ini. Penanaman sebaiknya
dilakukan pada awal musim hujan (Miftakhurohmah, 2006).
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
oleum citronellae, terutama terdiri atas geraniol dan sitronellal yang dapat
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
Menurut Armando (2009), minyak atsiri adalah zat cair yang mudah
menguap bercampur dengan pensenyawaan padat yang berbeda dalam hal
komposisi dan titik cairnya, kelarutan pelarut organik dan kelarutan dalam air.
Berdasarkan sifat tersebut, minyak atsiri dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu
penyulingan, ekstrasi dengan pelarut penguap (solvent extraction), ekstrasi dengan
lemak dingin (enfleurasi), ekstrasi dengan lemak panas (maserasi) dan
pengepressan (pressing).
Berbagai macam tanaman yang dibudidayakan atau tumbuh dengan
sendirinya di berbagai daerah di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk
diolah menjadi minyak atsiri, baik yang unggulan maupun potensial untuk
dikembangkan. Tanaman penghasil minyak atsiri yang termasuk unggulan adalah
tanaman yang memiliki volume produksi cukup besar di dalam negeri dan hasil
FTIP001654/021
9
minyaknya telah sangat dikenal di pasar dunia. Tanaman dalam kelompok ini
misalnya nilam, akar wangi, pala, cengkeh dan sereh wangi.
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
kesan hangat sampai panas, atau justru dingin ketika terasa di kulit,
tergantung dari jenis komponen penyusunnya;
4. Dalam keadaan murni, mudah menguap pada suhu kamar sehingga bila
diteteskan pada selembar kertas maka ketika dibiarkan menguap, tidak
meninggalkan bekas noda pada benda yang ditempel;
5. Bersifat tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak bisa berubah
menjadi tengik (rancid);
6. Bersifat tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik pengaruh oksigen
udara, sinar matahari (terutama sinar ultraviolet) dan panas;
7. Indeks bias umumnya tinggi;
8. Pada umumnya bersifat optis aktif dan memutar bidang polarisasi dengan
rotasi yang spesifik karena banyak komponen penyusun yang memiliki
atom C simetrik;
9. Pada umumnya tidak dapat bercampur dengan air, tetapi cukup dapat larut
hingga dapat memberikan baunya kepada air walaupun kelarutanya sangat
kecil;
10. Sangat mudah larut dalam pelarut organik.
FTIP001654/022
10
Ditinjau dari segi kimia fisika, minyak atsiri hanya mengandung dua
golongan senyawa, yaitu oleoptena dan stearoptena. Pada dasarnya, semua
minyak atsiri mengandung campuran senyawa kimia dan biasanya campuran
tersebut sangat kompleks. Beberapa tipe senyawa organik mungkin tergantung
dalam minyak atsiri, seperti hidrokarbon, alkohol, oksida, ester, aldehida dan eter
(Agusta, 2000).
Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan
kimia yang terbentuk dari unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) serta
beberapa persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen (N) dan belerang
(S). Komponen kimia dalam minyak atsiri dibagi menjadi 2 golongan,yaitu:
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
1. Hidrokarbon
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
FTIP001654/023
11
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
FTIP001654/024
12
sereh wangi. Minyak sereh wangi mengadung 80%-97% total geraniol dan 30%-
45% sitronellal (Ketaren, 1985). Minyak atsiri sereh wangi terdiri dari citral,
citronelal, geraniol, mirsena, nerol, farsenol, metilheptenon, dipentena, eugenol
metil eter, kadinen, kadinol dan limonene (Wijayakusumah, 2001). Citral
merupakan kelompok senyawa terpen yang terdiri campuran isomer bioaktif nerol
dan geraniol serta merupakan komponen penyusun terbesar dalam minyak atsiri
sereh wangi yaitu 65%-80%. Senyawa tersebut memiliki sifat bakterisidal
terhadap beberapa spesies bakteri (Friedman et al., 2002).
Minyak sereh wangi banyak digunakan dalam berbagai industri, antara
lain industri parfum, obat, kosmetik, spray dan desinfektan. Selain itu, minyak
sereh wangi bermanfaat sebagai peluruh angin (karminatif), pereda kejang
(antispasmodik), penurun panas (antipirek), penambah nafsu makan (Depkes RI,
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
1989). Sebagai obat tradisional ekstrak sereh wangi sering diminum untuk
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
mengobati radang tenggorokan, radang usus, radang lambung, diare, obat kumur,
sakit perut (Wijayakusumah, 2001). Minyak sereh wangi dapat meredakan
penyakit seperti batuk, pilek dan sakit kepala (Leung dan Foster, 1996), juga
digunakan sebagai obat gosok, untuk mengobati eksema dan rematik (Oyen dan
Nguyen, 1999).
FTIP001654/025
13
Penyebab bau utama yang menyenangkan pada minyak sereh wangi adalah
sitronellal, yang merupakan bahan dasar untuk pembuatan parfum. Oleh karena
itu, minyak sereh dengan kadar sitronellal yang tinggi akan lebih digemari. Mutu
minyak sereh ditentukan oleh kandungan komponen geraniol dan sitronellal,
terutama sitronellal. Sitronellal termasuk golongan alkanal. Sehingga dapat
ditetapkan dengan Metode Asidimetri, dimana sitronellal direaksikan dengan
hidroksilamin-HCl akan membebaskan HCl, lalu HCl direaksikan dengan KOH-
alkohol berlebih, maka kelebihan KOH-alkohol akan dititar oleh HCl. Dengan
dilakukan blanko, maka kadar sitronellal dapat diketahui.
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
Nilai bobot jenis minyak atsiri sebagai perbandingan antara massa minyak
dengan massa air pada volume yang sama. Air digunakan untuk standar untuk zat
cair dan padat, hydrogen atau udara untuk gas. Bobot jenis merupakan salah satu
kriteria penting dalam menentukan mutu dan kemurnian minyak atsiri. Semakin
tinggi nilai bobot jenis dan indeks bias semakin baik mutu minyak (Guenther,
1949). Bobot jenis sering dihubungkan dengan fraksi berat dari komponen-
komponen yang terkandung didalamnya. Semakin banyak fraksi berat yang
terkandung dalam minyak, maka semakin besar bobot jenisnya. Biasanya bobot
jenis komponen terpen teroksigenasi lebih besar dibandingkan dengan terpen tak
teroksigenasi (Feriyanto, 2007).
FTIP001654/026
14
1977). Menurut Guenther (1987), nilai indeks salah satunya dipengaruhi dengan
adanya air dalam kandungan minyak tersebut. Semakin banyak kandungan air
dalam minyak, maka semakin kecil nilai indek biasnya. Ini karena sifat dari air
yang mudah untuk membiaskan cahaya yang datang. Data karakteristik minyak
sereh wangi disajikan pada Tabel 1.
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
2.5 Salep
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
FTIP001654/027
15
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
FTIP001654/028
16
bahan obat dan tujuan pemakaian salep, dapat dipilih beberapa bahan dasar
salep sebagai berikut ;
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
FTIP001654/029
17
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
paling cepat pada suhu 37oC. Pada pembenihan padat membentuk koloni bulat,
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
FTIP001654/030