RIKI AGUSETIAWAN
Riki Agusetiawan
F34110039
ABSTRAK
ABSTRACT
RIKI AGUSETIAWAN. Analysis of Energy Use for Canned Pineapple and Juice
Concentrate Production at PT Great Giant Pineapple. Supervised by MIFTAH
ANAS FAUZI
PT Great Giant Pineapple that consumes energy sources amounted to
95.675 tons of coal or equivalen to 1.657.966 GJ/year is monitory conserf energy
consumption through energy management in accordance with regulation 70 of
2009 Article 12, paragraph 2. The purpose of this study was to determine the
initial sources of energy and the level of consumption energy within the plant,
particulary in cannery, concentrates department and opportunity for saving energy.
Methods used in this study included the calculation of electrical energy, steam,
and fuel consumption and analysis of the opportunity for saving energy. The
result of calculating shows that Cannery department is the highest amount of
energy (46.95%), followed by, Concentrate (34.21%), and Mill juice (18.10%).
The total average energy required for the production of canned pineapple is
0.0475 GJ / Sc, pineapple juice concentrate 0,074 GJ / gallon and deionized
clarified pineapple concentrate 0.055 GJ / gallon. The biggest use of energy is
found in steam usage with energy value above 80% for all three products.
Keywords: cannery, energy, concentration, power, steam
ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI PRODUKSI
CANNED PINEAPPLE DAN JUICE CONCENTRATE
DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE
RIKI AGUSETIAWAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian
yang mulai dilaksanakan sejak bulan Februari 2015 ini berjudul Analisis
Penggunaan Energi Produksi Canned Pineapple dan Juice Concentrate di PT
Great Giant Pineapple Lampung Tengah.
Penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan atas dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Bapak Ir. Ketut Isatriyanto sebagai pembimbing lapang I, bapak Ketut Harta
Mahendra dan bapak Banu Adi sebagai pembimbing lapang II, dan semua
rekan departemen QA, Produksi, dan Power Plant yang selalu memberikan
arahan, dukungan, dan kesempatan penelitian di PT Great Giant Pineapple
Lampung Tengah pada periode 16 Februari – 9 Juli 2015
2. Bapak Prof.Dr.Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng selaku pembimbing yang
senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan skripsi, serta
memberikan banyak ilmu dan pelajaran moral yang sangat bermanfaat
3. Segenap dosen dan staf Departemen Teknologi Industri Pertanian yang
senantiasa memberikan kritik, saran, dan pelayanan yang terbaik
4. Keluarga Penulis: Jaya Surip, Rum Sila Wati, Dedi Afriyansyah, Sapri Anto,
Widia Meila Sari, Merry Tanziela, Zakiya Raisa Putri, M. Rumy Rahman
Syaqiri, Fauziah Luthfiani dan keluarga besar lain atas segala dukungan moral,
material dan spiritual
5. Rekan satu angkatan, Teknologi Industri Pertanian angkatan 48
(TINFORMERS) yang selalu berbagi suka dan duka khususnya kelompok
praktikum P2
6. Keluarga LDF Fateta Kabinet Merah Saga, Bidik Misi IPB, PPSDMS, Aksel
25, Wisma Griya Bella Satu, Tim Futsal Tinformers, Tim Futsal Bidik
Konveksi, Tim Futsal Champion dan semua rekan yang selalu menyemangati
dan menginspirasi
7. Keluarga GGP khususnya departemen QA : Pak Wardoyo, Mbak Jum, Mbak
Khod, Mbak Narmi, Bu Mimin, Mbak Tri Muryanti, Mas Tri, Mas Irfan, Mas
Andra, Bang Hendrik, Kak Andino, Kak Aji, bapak Wiyono beserta ibu dan
semua pihak yang selalu menyemangati dimana tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
8. Semua pihak yang selalu membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kemajuan Indonesia yang lebih baik
dan bermartabat.
Riki Agusetiawan
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
METODE 4
Kerangka Pemikiran 4
Teknik Pengumpulan Data 6
Teknik Analisis Data 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Kebutuhan Energi Awal 7
Departemen Cannery 9
Departemen Concentrate 18
Peluang Penghematan dan Konservasi Energi 23
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber energi awal dan
energi yang masuk di factory, jumlah penggunaan energi pada produk canned
pineapple dan juice concentrate, menentukan pengguna energi terbesar dan
mengidentifikasi peluang penghematan yang masih dapat dilakukan.
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Pemanenan Blanching
Pencucian Pengisian
Preparasi Sterilisasi
Gambar 1 Tahapan proses pengalengan nanas
3
Energi
1. Energi Langsung
Menurut Abdullah et al. (1987), yang dimaksud dengan energi langsung
adalah bentuk energi yang digunakan secara langsung pada proses produksi, yaitu
energi listrik dan energi bahan bakar. Menurut Richard C. (1980) dalam Muslih
(1993), energi langsung adalah energi bahan bakar yang digunakan sebagai
sumber energi dalam proses produksi. Sedangkan menurut Alifah (1994), energi
langsung merupakan energi pelengkap yang digunakan secara langsung dalam
proses produksi, termasuk didalamnya bahan bakar dan listrik.
Energi listrik umumnya digunakan untuk menggerakkan motor listrik,
penerangan, dan alat transportasi produk. Penggunaan energi listrik pada tiap jenis
industri tidak sama. Hal ini tergantung dari jenis dan peralatan produksi yang
digunakan.
Selain listrik, energi langsung yang digunakan pada pengolahan hasil
pertanian adalah bahan bakar. Energi bahan bakar terdiri dari energi bahan bakar
padat, bahan bakar cair dan bahan bakar gas. energi bahan bakar digunakan
sebagai sumber energi untuk menggerakkan operasi mekanik baik didalam pabrik
maupun untuk transportasi di luar pabrik. Selain itu energi bahan bakar juga dapat
digunakan sebagai pembangkit listrik.
METODE
Kerangka Pemikiran
Mulai
Data/Informasi :
Survey dan Wawancara
Selesai
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer berupa pengukuran konsumsi energi terhadap alat dan
mesin yang ada dilapangan, pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat
Amperemeter yang disediakan oleh pihak perusahaan, melakukan wawancara
langsung kepada teknisi dilapangan meliputi cara kerja mesin dan waktu kerja
mesin dalam sehari. Data sekunder berupa data pendukung dari data primer yang
meliputi data penggunaan energi di Indonesia khususnya pada sektor industri, data
penggunaan bahan bakar energi. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan
laporan internal perusahaan.
JU × NU
EU =
106
2.500.000
2.000.000
Energi (GJ) 1.500.000
1.000.000
500.000
-
2011 2012 2013 2014
Waktu (Tahun)
Gambar 3 Nilai konversi energi dari batubara pertahun.
515.200
513.600
Bahan Baku (Ton)
512.000
510.400
508.800
507.200
505.600
504.000
2011 2012 2013 2014
Waktu (Tahun)
5,00
Indeks energi batubara
4,00
3,00 3,95
(GJ/Ton)
3,51
3,23
2,00 2,79
1,00
0,00
2011 2012 2013 2014
Waktu (Tahun)
Dari grafik indeks yang ditunjukkan oleh Gambar 5 diketahui bahwa indeks
energi dari tahun 2011-2013 penggunaan energi dengan bahan bakar batubara
jenis sub-bituminous mengalami penurunan padahal tonase bahan baku nanas
yang dikirim dari lahan mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan suplai energi
dari cogen mendapat tambahan energi yang dihasilkan dari energi biogas. Energi
9
biogas ini sendiri didapat dari pengolahan limbah pabrik yang ada di PT Great
Giant Pineapple.
Energi yang di proses di departemen cogen selanjutnya akan dikirim ke
area factory, dimana pada area factory ini terdapat beberapa departemen yang
membutuhkan energi berupa listrik dan steam. Gambar 6 menunjukkan grafik
penggunaaan energi pada departemen yang ada di area factory.
542.536 100%
46,95%
434.029 80%
Akumulasi (%)
Energi (GJ)
217.014 40%
18,10%
108.507 20%
0,32% 0,31% 0,11%
- 0%
Energi Total
Akumulasi (%)
Area Departemen
Dari grafik tersebut dapat terlihat bahwa tiga departemen yang tinggi
penggunaan energi dari cogen. Area cannery atau area produksi canned pineapple
(nanas kaleng) paling tinggi penggunaan energi, diikuti area concentrate (bahan
baku core nanas dan nanas reject) dan mill juice (bahan baku kulit nanas) dengan
produk juice concentrate. Hal ini menunjukkan bahwa tiga area ini merupakan
area dengan penggunaan energi terbesar dan menjadi pokok permasalahan
konsumsi energi yang ada di factory.
1. Departemen Cannery
Cannery adalah departemen yang memproduksi nanas kaleng (canned
pineapple), sebuah proses dimana buah nanas segar diolah menjadi suatu produk
berupa nanas kaleng. Nanas kaleng merupakan produk yang dibuat dengan bahan
utama nanas dan dicampur dengan larutan sirup sehingga menghasilkan rasa
manis keasaman. Adapun flowchart pembuatan nanas kaleng terdapat pada
Lampiran 1.
10
solar; listrik;
1,69% 14,44%
uap;
83,88%
486.000
432.000
378.000
324.000
Energi (GJ)
270.000
216.000
162.000
108.000
54.000
-
2011 2012 2013 2014
Waktu (Tahun)
8.600.000
Jumlah Produksi (Sc)
8.400.000
8.200.000
8.000.000
7.800.000
7.600.000
7.400.000
2011 2012 2013 2014
Waktu (Tahun)
Dari kedua grafik tersebut maka dapat dibuat indeks energi (GJ/Sc) yang
menunjukkan nilai energi produksi pada departemen cannery. Grafik indeks
energi per satuan standar case pada departemen cannery sebagai berikut :
0,060
Indeks energi (GJ/Sc)
0,050
0,040
0,030
0,020
0,010
0,000
2011 2012 2013 2014
Waktu (Tahun)
tiga tahun berikutnya dengan nilai indeks masing-masing 0.045 GJ/Sc; 0.051
GJ/Sc; 0.053 GJ/Sc.
Sejumlah energi yang di suplai dari departemen cogen ke departemen
cannery, digunakan atau di konsumsi oleh bagian bagian area/lokasi yang ada di
cannery, Beberapa lokasi yang ada di cannery beserta penjelasan penggunaan
energi yang dikonsumsi oleh masing masing lokasi adalah sebagai berikut :
1. Raw material
Lokasi Raw material adalah tempat dimana bahan baku berupa buah nanas
segar dikumpulkan dalam suatu muatan tempat yang bernama rak bin dumper
kemudian dilakukan pencucian buah dengan tambahan larutan campuran antara
air dengan klorin, larutan ini berfungsi untuk pengurangan/pencegahan mikrobial,
penjernihan air dan pembersihan kotoran agar cepat lepas dari kulit nanas.
Pembersihan ini dilakukan dengan memberikan air yang bertekanan ke buah
nanas yang masuk di lokasi ini. setelah dilakukan pencucian buah nanas tadi
langsung di pilih sesuai ukuran/grading yang ada. Pada lokasi ini energi yang
dikunsumsi hanya berupa energi listrik untuk digunakan pada masing masing alat.
4,50
4,00
3,50
Energi (GJ)
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
-
Gambar 11 Grafik penggunaan energi pada alat dan mesin di lokasi Raw
material.
2. Ginaca
Lokasi ginaca adalah tempat pengupasan kulit buah nanas segar hasil dari
pemilihan ukuran di lokasi raw material, ginaca sendiri adalah nama mesin yang
13
digunakan untuk mengupas kulit buah nanas menjadi ukuran sesuai diameter yang
telah ditetapkan. Grafik penggunaan energi pada mesin di lokasi ginaca pada
Gambar 12 :
7,00
6,00
Energi (GJ)
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
-
GMN KPR KPR CPR SCR SCR SCR CRJ CRJ CQC FRT
01 02-04
Mesin di Ginaca
Gambar 12 Grafik penggunaan energi pada alat dan mesin di lokasi Ginaca
3. Line Preparasi
Lokasi ini adalah lokasi pemilihan buah nanas yang telah dikupas dan
dipotong sesuai dengan ketebalannya masing masing untuk selanjutnya
digabungkan sesuai dengan kriteria warna yang telah ditentukan. Grafik
penggunaan energi pada alat dan mesin pada lokasi line preparasi pada Gambar
13 :
5,00
4,00
Energi (GJ)
3,00
2,00
1,00
-
TPC CLM 1 CLM 2 JRC SKS MTC CYR CSR MGR
Mesin di lokasi Line Preparasi
Gambar 13 Grafik penggunaan energi pada alat dan mesin di lokasi Line
Preparasi
14
4. Seamer
Lokasi ini adalah lokasi dimana nanas yang sudah dimasukkan ke dalam
kaleng untuk selanjutnya ditambahkan sirup lalu dilakukan penutupan kaleng,
beberapa jenis sirup yang ditambahkan adalah natural juice, light syrup dan heavy
syrup. Pada lokasi ini terdapat dua jenis input energi yang dikonsumsi, yaitu
energi steam/uap dan energi listrik/elektrik. Energi steam dibutuhkan untuk
memberikan perlakuan panas pada bahan yang dapat dilakukan dengan merendam
bahan dalam air panas atau pemberian uap air panas pada bahan, tujuannya adalah
untuk mengurangi kontaminasi bakteri serta mengaktivasi enzim. Suhu yang
digunakan untuk proses ini adalah 70-80oC. Pengisisan larutan pengisi dilakukan
setelah bahan dimasukkan kedalam kaleng.. Tujuan dilakukan penambahan
larutan pengisi adalah menambah flavor, mengisi sela-sela kaleng dan
mempercepat penetrasi panas (Pujimulyani 2009).
Grafik penggunaan energi pada alat dan mesin di lokasi seamer pada
Gambar 14 :
4,00
3,50
Energi (GJ)
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
-
Gambar 14 Grafik penggunaan energi pada alat dan mesin di lokasi Seamer
5. Cooker
Lokasi cooker adalah lokasi pemasakan produk atau lokasi sterilisasi yang
bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme dalam kaleng dan
memperbaiki tekstur, flavor, dan kenampakan produk. Cooker adalah mesin yang
digunakan untuk memasak produk dalam suhu tinggi. Pada lokasi cooker juga
terdapat dua jenis input energi yang digunakan yaitu steam dan listrik, nilai
konsumsi uap diperoleh dari konsumsi perhari steam yang digunakan oleh cooker
dan seamer dan akumulasikan selama 1 tahun yaitu sebesar 371,191 GJ/tahun ,
nilai ini didapat dari konversi konsumsi uap dalam kg yang tercatat pada alat
pembaca steam yang hanya ada satu pada departemen cannery, sehingga hal ini
menyulitkan untuk menghitung konsumsi energi uap dari masing-masing cooker
dan seamer yang ada di departemen cannery, sedangkan untuk konsumsi energi
listrik dapat dihitung untuk tiap tiap mesin yang digunakan,
Pada lokasi ini terdapat banyak jenis cooker yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi dan fungsinya masing-masing.
Tabel 1 Spesifikasi Mesin Cooker
Suhu (oC)
Jenis Cooker Kode Alat Kapasitas/speed Cooker Cooler
Continous Cooker Cooler 001 CCO 5501 195 can/menit 99-101 32-40
Continous Cooker Cooler 002 CCO 5502 120 can/menit 99-101 32-40
Continous Cooker Cooler 003 CCO 5503 130 can/menit 99-101 32-40
Cooker Italy 001 CIY 5501 185 can/menit 99-101 32-40
Cooker Italy 002 CIY 5502 190 can/menit 99-101 32-40
Cooker Italy 003 CIY 5503 190 can/menit 99-101 32-40
FMC 200
Food Machinary 001 5501 can/menit 99-101 32-40
FMC
Food Machinary 002 5502 225 can/menit 99-101 32-40
FMC 103-
Food Machinary 003 5503 70 can/menit 105 32-40
FMC 105-
Food Machinary 004 5504 70 can/menit 108 32-40
FMC
Food Machinary 005 5505 250 can/menit 97-99 32-40
Low Temperature Cooker Cooler
002 LTC 5502 50 can/menit 99-102 32-40
16
9,00
7,50
Energi (GJ)
6,00
4,50
3,00
1,50
-
TCN
SCR
CCC 5501-03
FMC 5505
TNK
CMP 5505
CMP 5506
CMP 5507
P.CT 01
EBT #1
FMC 5501-04
CMP 5508-09
LTC 5501
LTC 5502
VCR 5501-08
VPP 01-02
VPP 03-06
EBT #2 IN-OUT
CIY 5501-03
MTC
VLA
Mesin di Lokasi Cooker
Gambar 15 Grafik penggunaan energi pada alat dan mesin di lokasi Cooker
6. Selection
Lokasi ini adalah tempat produk nanas kaleng diseleksi dan dikumpulkan
sesuai dengan ukuran masing-masing dan siap disusun dengan palletizer untuk
selanjutnya dikirim ke ruang penyimpanan sebelum diberi label. Lokasi ini
adalah lokasi akhir dari proses yang ada pada departemen cannery. Konsumsi
energi pada alat dan mesin yang ada pada lokasi ini dapat ditunjukkan oleh
Gambar 16 :
3
2,5
Energi (GJ)
2
1,5
1
0,5
0
Gambar 16 Grafik penggunaan energi pada alat dan mesin di lokasi Selection
17
Daya Daya
Nama Jumlah Waktu Energi
Lokasi terpasang terukur
Alat alat (jam) (GJ/hari)
(watt) (watt)
Lampu
Raw
TL 9 80 576 20 0,041
material
2X40
Lampu
43 400 13760 20 0,991
HPI 400
Lampu
Ginaca TL 51 80 3264 20 0,235
2X40
Lampu
3 400 960 20 0,069
HPI 400
Lampu
Line
TL 435 80 27840 20 2,004
Preparasi
2X40
Lampu
Seamer TL 89 80 5696 20 0,41
2X40
Lampu
Cooker TL 58 80 3712 20 0,267
2X40
Lampu
22 400 7040 20 0,507
HPI 400
Lampu
Selection TL 72 80 4608 20 0,332
2X40
Lampu
4 400 1280 20 0,092
HPI 400
18
2. Departemen Konsentrat
Departemen konsentrat adalah departemen yang berfokus pada pemanfaatan
limbah hasil pengolahan di departemen cannery, diantaranya core nanas, nanas
reject dan kulit nanas. Produk dari departemen ini berupa juice dengan derajat
kemanisan yang berbeda-beda, yaitu produk Pineapple Juice Concentrate (PJC)
yang diproduksi di area Concentrate dan Deionized Clarified Pineapple
Concentrate (DCPC) yang di produksi di area Mill juice dengan kriteria derajat
brix dari produk adalah 60o brix, 65o brix dan 72o brix. Produk ini di simpan
dalam drum dengan satuan 55 us gallon. Adapun flowchart pembuatan juice
konsentrat (PJC dan DCPC) terdapat pada lampiran 2 dan lampiran 3.
Jenis input energi pada departemen konsentrat berdasarkan besarnya
penggunaan energi yang dikonsumsi pada Gambar 17:
Uap; 83,64%
(a)
Listrik;
10,79%
Uap; 89,21%
(b)
Gambar 17 Jenis Input Energi (a) pada Lokasi Konsentrat produk PJC (b) pada
Lokasi Mill juice produk DCPC
19
0,080
Indeks Energi (GJ/gallon)
0,076 0,079
0,077
0,076
0,072
0,068
0,064 0,067
0,060
2011 2012 2013 2014
Waktu (Tahun)
(a)
0,070
0,060
0,064
Indeks Energi (GJ/gallon)
0,050
0,054 0,055
0,040 0,050
0,030
0,020
0,010
0,000
2011 2012 2013 2014
Waktu (Tahun)
(b)
10,00
8,00
Energi (GJ)
6,00
4,00
2,00
-
P.Vakum 02
CT 01
CT 02
P.90
P.91
FCT 01
FCT 02
MCL 03
MCL 04
Agitator 01
Agitator 02
Agitator 03
Agitator 04
UHT 1
UHT 2
P.Chiller 11 Kw
FRR 001
P.1 - P.14
16,00
Energi (GJ)
12,00
8,00
4,00
(b)
Gambar 19 Konsumsi energi alat dan mesin (a) lokasi concentrate (b) lokasi
mill juice
21
daya daya
Nama Jumlah waktu energi
Lokasi terpasang terukur
Alat alat (12jam) (GJ/hari)
(watt) (watt)
Lampu
Concentrate TL 8 20 128 12 0,0055
1X20
Lampu
TL 1 40 32 12 0,0014
1X40
Lampu
TL 105 80 6720 12 0,2903
2X40
Lampu
TL 2 120 192 12 0,0083
3X40
Lampu
4 15 48 12 0,0021
Lilin
Lampu
29 400 9280 12 0,4001
HPI 400
Lampu
4 500 1600 12 0,0691
HPI 500
22
daya daya
Nama Jumlah terpasang terukur waktu energi
Lokasi Alat alat (watt) (watt) (20jam) (GJ/hari)
Mill Lampu
juice TL 2X40 25 80 1600 12 0,069
Lampu
HPI 400 20 400 6400 12 0,276
Lampu
Mercuri 144 250 28800 12 1,244
Pada Tabel 4 terlihat bahwa penggunaan energi listrik terbesar pada lampu
penerangan yaitu jenis lampu merkuri yang mengkonsumsi energi perhari sebesar
1,244 GJ/hari. Lampu ini terpasang disejumlah tempat pada area mill juice.
Lampu merkuri memiliki prinsip kerja yang sama dengan lampu flouresen, yaitu
cahaya dipancarkan berdasarkan terjadinya loncatan elektron didalam tabung
sedangkan konstruksinya berbeda dengan lampu flouresen. Lampu merkuri terdiri
dari dua tabung yaitu tabung dalam dari gelas kuarsa dan bohlam luar.
23
Jenis Peluang
Departemen Lokasi Energi Penghematan Keterangan
Raw listrik ada lampu penerangan
Cannery material
Pemasangan flowmeter ini berguna untuk mengetahui secara rinci dan tepat
penggunaan energi steam sehingga lebih memudahkan teknisi untuk menghitung
konsumsi steam perhari dan mengidentifikasi kebocoran/permasalahan cooker
yang terjadi. Pemasangan regulator steam pada jenis cooker CIY 5503 dan CIY
5502 yang berfungsi untuk mengatur jumlah masuknya steam agar kondisi suhu
tetap stabil didalam cooker (99-101oC). Tabel peluang penghematan dapat dilihat
pada Lampiran 5.
Energi listrik merupakan salah satu masukan energi yang penggunaannya
untuk perusahaan cukup tinggi sehingga penghematan energi listrik perlu
dilakukan. Peluang penghematan energi listrik pada pabrik pengolahan terdiri dari
penghematan penggunaan energi listrik untuk menjalankan motor listrik dan
penerangan pabrik. Penghematan energi listrik dapat dilakukan dengan melakukan
antara lain menyalakan peralatan ketika beban kerja penuh dan segera
memadamkan bila tidak digunakan. Selain itu juga pergantian motor-motor listrik
yang bekerja di luar karakteristik. Hal ini dilakukan karena kondisi motor listrik
sudah melampaui umur ekonomis mesin sedangkan penghematan energi listrik
untuk lampu penerangan dapat dilakukan dengan mengurangi penerangan ketika
tersedia cahaya alamiah dan pergantian lampu dengan daya yang rendah tetapi
efisiensi tinggi, seperti pergantian lampu TL (80 watt) ke lampu LED (40 watt)
pada lokasi Line preparasi yang menghemat energi sebesar 50%. Perhitungan
efisiensi lampu penerangan dapat dilihat pada Lampiran 4. Penghematan terhadap
penggunaan steam dan listrik akan berimplikasi pada penghematan bahan bakar
batu bara, karena steam dan listrik dihasilkan dari proses pemanasan batubara
yang terjadi di departemen coal generator.
Simpulan
Sumber energi di Factory (Steam dan Listrik) berasal dari Coal Generator
Department yang menggunakan bahan bakar batu bara jenis Subituminus dengan
nilai kalori 4126 kkal/kg dimana penggunaan energi terbesar di Factory adalah
pada area Cannery (46,95%), Concentrate (34,21%), dan Mill juice (18,10%).
penggunaan energi terbesar terdapat pada penggunaan Steam Uap dengan nilai
energi diatas 80% untuk ketiga produk. Jumlah intensitas kebutuhan energi untuk
produksi Canned Pineapple dari tahun 2011-2014 mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2014 indeks konsumsi energinya tertinggi yaitu sebesar 0,053
GJ/Sc. Input energi terbesar yaitu pada Uap sebesar 83,88%, Listrik sebesar
14,44%, dan Solar 1,69%. Penggunaan steam banyak digunakan pada mesin
Cooker dan penggunaan listrik terbesar digunakan terdapat pada mesin
Kompressor.
Jumlah kebutuhan energi rata-rata produksi Pineapple Juice Concentrate
adalah 0,074 GJ/gallon. Dan energi produksi Deionized Clarified Pineapple
Concentrate adalah 0,055 GJ/gallon. Input energi pada produk Pineapple Juice
25
Concentrate yaitu Uap sebesar 83,64%, Listrik sebesar 14,37%, dan Solar 1,99%.
Dan input energi pada produk Deionized Clarified Pineapple Concentrate yaitu
Uap sebesar 89,21% dan Listrik sebesar 10,79%. Penggunaan listrik terbesar pada
departemen konsentrat terdapat pada mesin Decanter pada area Mill juice.
Penghematan terhadap penggunaan steam dan listrik akan berimplikasi peda pada
penghematan bahan bakar batu bara, karena steam dan listrik dihasilkan dari
proses pemanasan batubara yang terjadi di departemen coal generator.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Glosarium
CT : Cooling Tower : Mesin untuk mendinginkan air atau sirkulasi air agar
didapatkan air dingin sebagai media pendingin refrigran.
FCT : Fan Cooling Tower : Kipas yang membantu Cooling Tower untuk
pertukaran suhu/uap.
Pump FMC : Pompa mesin FMC.
MCL : Chiller Machine : Mesin pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan
air pada sisi evaporator.
BFR : Brown Finisher
CPI : Compressor : Kompresor pada lokasi concentrate
DCR : Decanter : Mesin yang berfungsi untuk memisahkan antara juice dan pulp
dari bubur kulit nanas
Pump 104 : Pompa no.104
Pump Deionized : Pompa untuk produk DCPC
Pump Pasteurized : Pompa pasteurisasi dari tempat juice plant.
RPS : Rietz Press : Mesin Pengepres nanas riject untuk mendapatkan hasil juice
yang lebih maksimal
RDI : Rietz Deintegrator
30
Lampiran 1 Diagram alir produk canned pineapple (PT Great Giant Pineapple
2015)
Lampiran 2 Diagram alir produk pineapple juice concentrate (PT Great Giant
Pineapple 2015)
32
A
33
Lanjutan Diagram alir produk deionized clarified pineapple concentrate (PT Great
Giant Pineapple 2015)
A
34
6, ×36
Energi (GJ/hari) : = 2,004 ℎ
2. Lampu LED
Daya terpasang : 40 watt
Daya terukur : 32 watt (efisiensi 80%)
Waktu operasi : 20 jam
Jumlah alat/mesin : 435 alat/lampu
3 ×3 ×
Energi (kWh) : = 278,4 ℎ
, ×36
Energi (GJ/hari) : = 1,002 ℎ
,
Efisiensi Lampu : × 100 = × 100 = 50
,
35
LED 40
4
watt 855 250.000 35.000 213.750.000 213.750.000
Ket : https://www.indotrading.com/product/philips-tl-x-p334185.aspx
Merk Lampu : Philip
LED TL
Keuntungan Kekurangan Keuntungan Kekurangan
Mempunyai efisiensi Saat ini harganya masih Efikasi (lm/W) tinggi Output cahaya terpengaruh oleh suhu dan
lumen per watt tinggi. relatif mahal Awet (umur panjang) kelembapan.
Mempunyai warna yang Terpengaruh oleh suhu. hingga 20.000 jam Tidak mudah mengatur intensitas cahayanya
dapat disesuaikan Peka terhadap tegangan dengan asumsi dengan menggunakan dimmer.
dengan kebutuhan tanpa listrik. penyalaan 3 jam Warna keputihan cenderung tidak alami,
menambah filter Kualitas warna sering setiap penyalaan). terutama untuk warna kulit.
sehingga menghemat menyebabkan warna Makin sering Kecerobohan pemasangan balast sering
biaya. objek tidak alami karena dihidup-matikan menibulkan bunyi dengung yang mengganggu
Ukurannya kecil >2 mm2 spektrum cahaya LED umur semakin pendek. dan melelahkan.
36
sehingga dapat berbeda dengan lampu Bentuk lampu yang Balast akan mengeluarkan cukup banyak panas
digabung-gabungkan pijar dan matahari emmanjang menerangi yang membebani mesin pengondisi udara (air
tanpa memerlukan Blue hazard, lampu LED area yang lebih luas conditioner).
banyak ruang biru dan putih diduga dengan cahaya baur. Menimbulkan efek cahaya yang bergetar pada
Dapat dihidup-matikan memancarkan cahaya di Untuk penerangan arus bolak-balik (ac) sedang pada lampu
dengan cepat atas persyaratan sehingga yang tidak fluoresen arus searah (dc), efek ini tidak
Dapat dihidup-matikan dapat mengganggu menghendaki tampak.
tanpa mengurangi umur. kesehatan mata. bayangan, lampu Semakin banyak jumlah lampu dalam 1
Mudah dipasang Blue pollution, lampu fluoresen lebih baik luminer, efisiensi semakin rendah karena
dimmer. LED putih memancarkan dibanding lampu pijar. cahaya yang terhalang, terperangkap, serta
Mati perlahan-lahan, gelombang warna biru Warna cahaya yang panas yang timbul. Sebuah lampu fluoresen
tidak mendadak. yang sangat kuat sehingga cenderung putih yang terbuka memiliki efisiensi 95%,
dapat mengganggu dingin sedangkan 4 lampu fluoresen yang dijejalkan
Berumur panjang lingkungan. menguntungkan untuk pada 1 luminer hanya akan mempunyai efisiensi
35.000-50.000 jam daerah tropis lembap, 64%.
Tahan goncangan karena secara Efisiensi lampu akan meningkat bila suhu
Dapat difokuskan psikologis akan dipertahankan tidak lebih dari 400 C. Oleh
dengan mudah tanpa alat emnyejukkan ruangan. karena itu luminer harus berventilasi. Untuk
tambahan pemakaian di bangunan pengondisi udara
Tidak mengandung sentral, amat baik bila diusahakan luminer
merkuri terpadu dengan sistem aliran udara dingin.
37
Pemakaian lampu TL Pergantian lampu TL ke lampu LED Mampu menghemat energi sebesar 50%
Ginaca
untuk penerangan
Line Pemakaian lampu TL Pergantian lampu TL ke lampu LED Mampu menghemat energi sebesar 50%
preparasi untuk penerangan
Lanjutan
Departemen Lokasi Kondisi Sekarang Peluang Penghematan keterangan
Pemasangan regulator steam pada Pemasangan regulator berfungsi untuk
Cooker jenis CIY 5503
jenis cooker CIY 5503 dan CIY 5502 mengatur jumlah masuknya steam agar
dan CIY 5502 belum
kondisi suhu tetap stabil di dalam
terdapat regulator steam
cooker.
Pemakaian lampu TL
Pergantian lampu TL ke lampu LED Mampu menghemat energi sebesar 50%
untuk penerangan
Pemakaian lampu TL Pergantian lampu TL ke lampu LED Mampu menghemat energi sebesar 50%
Selection
untuk penerangan
Jumlah
Arus Terukur arus
terpakai
Daya x Daya Energi
terpasang Jumlah Nilai arus jumlah terukur Cannery Energi
Lokasi Kode Unit (Hp) alat I1 I2 Volt (rata-rata) alat (watt) t (jam) (kwh) (GJ)
Raw
Material RBD 15 5 15,25 17,25 380 16,25 81,25 42731,0 20 855 3,08
Creane
RBD 2 5 1,9 1,14 380 1,52 7,6 3997,0 20 80 0,29
SCY 15 5 15,1 18,1 380 16,6 83 43651,4 20 873 3,14
RMC 15 3 8,1 11,76 380 9,93 29,79 15667,2 20 313 1,13
PGR 7,5 6 6,4 4,72 380 5,56 33,36 17544,7 20 351 1,26
RCR 7,5 17 6,4 5,84 380 6,12 104,04 54716,7 20 1.094 3,94
WSC 7,5 5 7,4 10,28 380 8,84 44,2 23245,7 20 465 1,67
SPC 03 15 1 7,87 10,15 380 9,01 9,01 4738,5 20 95 0,34
SPC
01,02,04 5 3 3,1 6,98 380 5,04 15,12 7951,9 20 159 0,57
POM 3 2 4,3 3,92 380 4,11 8,22 4323,1 20 86 0,31
CRJ 7,5 1 7,4 4,6 380 6 6 3155,5 20 63 0,23
CPT 7,5 1 6,4 5,6 380 6 6 3155,5 20 63 0,23
RMD 30 2 24,1 25,4 380 24,75 49,5 26033,0 20 521 1,87
PFC 2 9 2 3,4 380 2,7 24,3 12779,9 20 256 0,92
3 4 2,4 2,84 380 2,62 10,48 5511,6 20 110 0,40
40
kode daya pasang arus terukur tegangan Cos Fi x jumlah daya terukur energi concetrate energi
proses alat (Hp) (ampere) (volt) akar 3 alat (watt) t (jam) (kWh) (GJ)
Mill
Juice BFR 20 18 380 1,61 4 37866,2 20 757,3 2,73
CPI 15 15,4 380 1,61 4 32396,7 20 647,9 2,33
DCR 120 107,4 380 1,61 3 169451,4 20 3.389,0 12,20
Pump
104 50 44,4 380 1,61 3 70052,5 20 1.401,1 5,04
Pump
FMC 17 19 380 1,61 4 39969,9 20 799,4 2,88
Pump
Deioniz
ed 25 14,5 380 1,61 7 53380,9 20 1.067,6 3,84
Pump
Pasteuri
zed 5 4,2 380 1,61 7 15462,0 20 309,2 1,11
RPS 20 10 380 1,61 15 78888,0 20 1.577,8 5,68
RDI 40 19,4 380 1,61 6 61217,1 20 1.224,3 4,41
SCR 10 6,2 380 1,61 6 19564,2 20 391,3 1,41
48
RIWAYAT HIDUP