Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN SEMINAR USULAN PENELITIAN rumah tangga 11,51%, aspek komersial 4,41%, dan 4,05% dari

total ketersediaan energi nasional. Di kawasan Asia Tenggara,


Judul : Analisis Energi pada Proses Pembuatan Indonesia menjadi negara terbesar dalam kebutuhan energi,
Kerupuk udang (Studi Kasus di PD. Sri yakini sebesar 44% dari total kebutuhan energi di kawasan
Tanjung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat) Asia Tenggara.
Nama : Reza Permana Aji
Audit energi adalah suatu langkah awal pertama untuk
NPM : 240110130105
melaksanakan kegiatan konservasi energi. Kegiatan
Pembimbing : 1. Wahyu Kristian Sugandi, STP., M.Si.
penghematan energi (konservasi energi) adalah suatu usaha
2. Dr. Ir. Hj. Sarifah Nurjanah, M.App.Sc.
peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi tanpa
Penelaah : Muhammad Saukat, STP., MT.
mengurangi produktivitas produksi dan kini menjadi suatu hal
Hari, Tanggal : Kamis, 20 April 2017
yang sangat penting (Soemohandojo, 2009). Agroindustri kini
Waktu, Tempat : 15.00-17.00 WIB, Ruang Sidang 1 Gd. giat melakukan konservasi energi, bentuk konservasi energi
TPB FTIP tersebut dengan cara memanajemen penggunaan energi.
Manajemen energi pada sektor dapat dilakukan dengan cara
BAB I mengevaluasi penggunaan energi dan berusaha mencari
PENDAHULUAN berbagai alternatif agar dapat menghemat penggunaan energi
tanpa mengurangi produktivitas. Agar mencapai ketahanan
1.1 Latar Belakang energi nasional sangat perlu melakukan evaluasi terhadap
Dewasa ini, energi menjadi kebutuhan vital bagi penggunaan energi.
berbagai aspek kehidupan terutama pada aspek agroindustri.
Pentingnya melakukan evaluasi terhadap penggunaan
Moran and Howard (2006) mengungkapkan bahwa energi
energi maka diperlukan manajemen penggunaan energi dengan
merupakan sesuatu yang tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
menganalisis karakteristik penggunaan energi pada suatu
dimusnahkan. Masalah energi kini menajadi salah satu hal
industri. Hasil dari analisis dan evaluasi dapat memberikan
yang sedang difokuskan oleh manusia terutuma kaitannya
Gambaran yang menyeluruh mengenai konsumsi energi pada
dengan konservasi energi. Jika penggunaan energi tidak
setiap kegiatan di aspek industri, khususnya industri kerupuk
memperhatikan konservasi energi maka akan berdampak
udang.
kepada efektivitas penggunaan energi dan biaya penggunaanya.
Industri tidak pernah terlepas dari penggunaan energi,
Kemenperin (2015) mengungkapkan bahwa pada aspek
terutama pada kegiatan pembuatan kerupuk udang. Kabupaten
industri nasional membutuhkan 44% dari total ketersediaan
Indramayu merupakan daerah industri yang terkenal dengan
energi nasional, aspek transpotasi sebesar 36,03%, aspek
industri kerupuk udang. Industri kerupuk udang merupakan berapa jumlah energi yang dibutuhkannya sehingga diperlukan
salah satu industri yang menghasilkan produk makanan yang audit energi untuk mengetahui Gambaran konsumsi energi agar
banyak dikenal di pasaran nasional maupun mancanegara, serta sumber-sumber pemborosan energi dapat diketahui untuk
digemari oleh sebagian besar konsumen. Kerupuk memang meningkatkan efisiensi pada proses pembuatan kerupuk udang.
digemari oleh konsumen, selain sebagai makanan ringan, lauk Hasil dari audit energi yang dilakukan di PD. Sri Tanjung
pauk makanan juga karena rasanya yang gurih, enak dan lezat. kemudian akan digunakan sebagai pedoman untuk mencapai
Dalam Standar Industri Indonesia (SII) Nomor 0272-90, tingkat efisiensi yang lebih baik sehingga akan meningkatkan
kerupuk dapat didefinisikan sebagai produk pangan kering daya saing produknya melalui strategi-strategi konservasi
yang terbuat dari tapioka atau tepung sagu dengan atau tanpa energi dan pengembangan teknologi menuju alternatif sumber-
penambahan bahan makanan atau bahan makanan lainnya yang sumber energi yang terdapat di PD. Sri Tanjung.
diijinkan, yang harus disiapkan dengan cara menggoreng atau
1.2 Identifikasi Masalah
memanggang sebelum disajikan.
Dari latar belakang permasalahan yang ada, masalah
Di Kabupaten Indramayu terdapat sentra industri dapat diindentifikasi sebagai berikut:
kerupuk udang yaitu di Desa Kenanga Kecamatan Sindang.
PD. Sri Tanjung merupakan salah satu industri kerupuk udang 1. Bagaimana penggunaan energi pada kegiatan
yang berada didaerah tersebut. Industri kerupuk udang PD. Sri pembuatan kerupuk udang di PD. Sri Tanjung?
Tanjung berdiri pada tahun 1997. Penggunaan energi di
industri kerupuk udang PD. Sri Tanjung pada kegiatan 2. Apakah terdapat potensi alternatif sumber energi
pembuatan kerupuk. Proses pembuatan kerupuk udang di PD. yang terdapat di PD. Sri Tanjung?
Sri Tanjung meliputi persiapan bahan baku, penggilingan
3. Bagaimana langkah dan strategi menuju efisiensi
udang, pencampuran bahan baku dengan udang, pencetakan
adonan, pengukusan adonan, pendinginan adonan, pemotongan penggunaan energi pada kegiatan pembuatan
adonan, pengeringan adonan dan pengemasan. Terdapat tiga kerupuk udang di PD. Sri Tanjung?
kualitas produk kerupuk udang di PD. Sri Tanjung yaitu
kualitas super, kualitas I, dan kualitas blaster. Perbedaan dari 1.3 Tujuan Penelitian
ketiga kualitas tersebut adalah jumlah udangnya. Kualitas super Adapun tujuan dari melakukan penelitian ini antara
memiliki jumlah udang yang lebih besar dibandingkan kualitas lain:
lainnya sehingga harga jual dari kualitas super lebih tinggi dari 1. Memperoleh Gambaran serta mengamati dan
kualitas lainnya. Konsumsi energi pada kegiatan pembuatan
menghitung penggunaan energi pada kegiatan
kerupuk udang di PD. Sri Tanjung saat ini belum diketahui
pembuatan kerupuk udang di PD. Sri Tanjung.
2. Mengetahui potensi alternatif sumber energi yang Adapun batasan masalah dalam melakukan penelitian
terdapat di PD. Sri Tanjung. ini sebagai berikut:
1. Analisis penggunaan energi yang dilakukan pada
Mengetahui langkah menuju efisiensi penggunaan
setiap tahapan kegiatan pembuatan kerupuk udang.
energi dan konservasi energi serta menentukan
2. Analisis proses pembuatan kerupuk udang
strategi agar meningkatkan efisiensi penggunaan
dilakukan pada semua tahapan kegiatan pembuatan
energi di PD. Sri Tanjung
kerupuk udang.
1.4 Kegunaan Penelitian
3. Analisis kebutuhan energi pada kebutuhan energi
1.4.1 Kegunaan Praktis
biologis, kebutuhan energi langsung, dan kebutuhan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukkan
utuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi pada kegiatan energi tidak langsung.
pembuatan kerupuk udang di PD. Sri Tanjung yang 1.6 Kerangka Pemikiran
membutuhkan energi dan biaya sehingga dapat menekan biaya Analisis energi perlu dilakukan di industri kerupuk
dan meningkatkan efisiensi pada kegiatan pembuatan kerupuk udang PD. Sri Tanjung unutk mengetahui energi pada sistem
udang. pembuatan kerupuk udang. Tahapan proses pembuatan
1.4.2 Kegunaan Akademis kerupuk udang meliputi persiapan bahan baku, penggilingan
udang, pencampuran bahan baku dengan udang, pencetakan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi
adonan, pengukusan adonan, pendinginan adonan, pemotongan
pemahaman pemahaman penggunaan energi pada kegiatan
adonan, pengeringan adonan dan pengemasan. Pada setiap
pembuatan kerupuk udang di PD. Sri Tanjung dan menjadi
proses tersebut membutuhkan energi yang dapat
bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
diperhitungkan bersarannya.
1.5 Batasan Masalah
Data yang didapatkan untuk menganalisis energi
Bedasarkan identifikasi masalah maka batasan masalah pembuatan kerupuk udang dapat digunakan untuk mengetahui
dalam penelitian ini secara garis besar dapat dilihat pada kebutuhan konsumsi energi yang dibutuhkan pada setiap
Gambar 1 yang merupakan skema batasan masalah untuk tahapan kegiatan pembuatan kerupuk udang. Kebutuhan
membatasi masalah dan mengetahui apa saja yang harus diteliti konsumsi energi tersebut akan dibandingkan dengan hasil
dalam penelitian ini produk kerupuk udang. Hal ini untuk mengetahui apakah sudah
sebanding dengan antara energi yang digunakan dengan hasil
yang diperoleh pada setiap kegiatan pembuatan kerupuk udang. 2.4.1 Energi Biologis
Semua tahapan pada kegiatan pembuatan kerupuk udang akan
2.4.2 Energi Langsung
dilakukan penilaian dan analisis energi untuk menghitung
bedasarkan penggunaan energi pada setiap kegiatan, waktu dan 2.4.3 Energi Tak Langsung
menghitung konsumsi energi tenaga kerja, dan sarana produksi 2.5 Analisis Energi
serata output energi yang dihasilkan. Hasil dari analisis energi
2.6 Analisis SWOT
ini kemudian dilanjutkan dengan melakukan evaluasi sehingga
dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi selama proses BAB III
pembuatan kerupuk udang di PD. Sri Tanjung. METODOLOGI PENELITIAN
BAB II 3.1 Waktu dan Tempat
TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini dilaksanakan di PD. Sri Tanjung,
2.1 Kerupuk Udang Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2017
2.2 Kegiatan Pembuatan Kerupuk Udang sampai dengan Mei 2017.
2.2.1 Persiapan Bahan Baku
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
2.2.2 Penggilingan Udang
3.2.1 Alat
2.2.3 Pencampuran Bahan Baku dengan Udang
Berikut adalah alat-alat yang digunakan dalam proses
2.2.4 Pencetakan Adonan penelitian ini:
2.2.5 Pengukusan Adonan 1. Timbangan
2.2.6 Pendinginan Adonan 2. Meteran
2.2.7 Pemotongan Adonan 3. Stopwatch
2.2.8 Pengeringan Adonan 4. Clamp meter
2.2.9 Pengemasan 5. Alat tulis
2.3 Energi 6. Laptop
2.4 Kebutuhan Energi Pada Proses Pembuatan 7. Smartphone
Kerupuk Udang
Mulai

8. Buku tulis
Pengumpulan Data
9. Software Microsoft Excel 2013
3.2.2 Bahan Pengolahan Data
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
data primer dan data sekunder berupa data pada proses Konversi Data
pembuatan kerupuk udang. Data primer diperoleh dari
penelitian secara langsung di tempat dengan proses
pengukuran, pengamatan, wawancara, mencatat dan Analisis Data
menghitung. Sedangkan data sekunder yang digunakan yaitu
data kebutuhan energi untuk proses pembuatan kerupuk Penarikan
berdasarkan jadwal kegiatan oleh kepala bagian produksi, Kesimpulan
waktu yang diperlukan untuk setiap jenis kegiatan, jumlah
tenaga kerja, jumlah dan jenis alat dan mesin, dan semua Selesai
sarana produksi yang digunakan maupun studi literatur.
3.3 Metode Penelitian Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Penelitian
3.4.1 Penentuan Jumlah Sampel
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode penelitian Penentuan sampel yang dipilih dari jumlah keseluruhan
yang menghimpun data, menyusun secara sistematis, kemudian populasi yang ada menggunakan metode purposive sampling.
melukiskan variabel-variabel, satu demi satu (Hasan, 2002). Menurut Notoatmodjo (2014), purposive sampling merupakan
sampel yang dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa
3.4 Prosedur Penelitian
sampel yang dipilih adalah pihak yang paling baik untuk
Diagram alir tahapan penelitian dapat dilihat pada dijadikan sampel penelitian. Jumlah sampel data yang
gambar dibawah ini: digunakan akan dilakukan wawancara ke pegawai-pegawai
bagian produksi. Dengan jumlah responden atau sampel 30
orang yang dapat mewakili jumlah keseluruhan pegawai PD.
Sri Tanjung yang berjumlah 50 orang.
3.4.2 Pengumpulan Data 1. Energi biologis manusia
Pengamatan dan pengumpulan data penggunaan energi
Menurut Irwanto dkk (1990), energi biologis atau
selama proses prapanen tebu dilakukan berdasarkan:
energi manusia dapat dihitung dengan persamaan sebagai
1. Jadwal kegiatan pekerja; berikut:
EBS = HOK x JK x cb x Rd(1)
2. Waktu yang diperlukan untuk setiap jenis kegiatan;
Keterangan:
3. Jumlah tenaga kerja; EBS = Energi biologis produksi (MJ/ha)
4. Jumlah alat dan mesin; dan HOK = Jumlah hari orang bekerja per hektar
JK = Jumlah jam kerja per hari (jam/hari)
5. Semua faktor yang terdapat di dalam proses Cb = Nilai unit energi biologis (MJ/jam)
pembuatan kerupuk udang (bahan bakar, konsumsi Rd = Rendemen hasil kegiatan yang berlangsung
(%)
listrik, dll).
6. Identifikasi bentuk dan jumlah energi. 2. Energi langsung
Mengidentifikasi bentuk dan jumlah energi pada tiap
proses pembuatan kerupuk udang. Tabel 7. Merupakan bentuk a. Energi bahan bakar
energi dan persamaan yang digunakan pada tiap proses
Menurut Irwanto dkk (1990), energi bahan bakar
pembuatan kerupuk udang.
pada proses produksi dapat dianalisis melalui
3.4.3 Pengolahan Data pendekatan persamaan berikut:

Setelah data terkumpul makan dilakukan pengolahan data. = (2)

Melakukan evaluasi data yang telah terkumpul agar mendapatkan Keterangan:
data yang lengkap untuk melanjut ke proses berikutnya. Pengolahan Elt = Energi bahan bakar yang terpakai (MJ/ton)
data yang dilakukan untuk menjadikan data yang telah dikumpulkan W = Daya motor terpakai (HP)
menjadi data yang dapat dikonversi menjadi satuan energi.
Cl = Nilaiunit energi bahan bakar (MJ/kg)
3.4.4 Konversi Data Kl = Konsumsi Bahan bakar (kg/HP/jam)
Rd = Rendemen hasil kegiatan yang berlangsung
Adapun setelah data penelitian didapatkan maka data
(%)
tersebut akan dikonversikan ke dalam bentuk energi dengan
CH = Kapasitas hasil alat (ton/jam)
rumus sebagai berikut:
b. Energi listrik Rd = Rendemen hasil kegiatan yang berlangsung (%)

Menurut Irwanto dkk (1990), energi listrik pada CH = Kapasitas hasil alat (ton/jam)
proses produksi dapat dianalisis melalui pendekatan N = Umur ekonomis alat (jam)
persamaan berikut:
3.4.5 Analisis Data

= ..(3)
Tahap analisis data merupakan tahap pengolahan data
Keterangan: lanjutan yang diperoleh dari tahap sebelumnya. Analisis data
El = Energi Listrik yang tersimpan dalam setip ton atau pengolahan data lanjutan yang dilakukan adalah sebagai
(MJ/ton) berikut:
D = Daya Listrik (Watt) 1. Semua data hasil pengamatan dibedakan sesuai
T = Waktu Pemakaian alat (jam)
dengan jenis prosesnya dan dibagi menjadi 9
P = Bahan baku (ton)
bagian, yaitu persiapan bahan baku, penggilingan
3. Energi tak langsung udang, pencampuran bahan baku dengan udang,
Menurut Irwanto et al. (1990), energi tidak langsung pencetakan adonan, pengukusan, pendinginan,
pada proses produksi dapat didekati engan persamaan: pemotongan, pengeringan dan pengemasan;
=
(1( + )) ((0,02 + 0,333 )) 2. Data hasil pengamatan dioleh dengan

mengkonversikannya ke dalam satuan energi
(4)
Keterangan: dengan menggunakan persamaan yang ada;
= Energi tidak langsung terpakai dari mesin atau 3. Analisis penggunaan jumlah energi yang digunakan
alat (MJ/kg)
di setiap tahap proses pembuatan kerupuk udang;
M1 = Massa total mesin (kg)
Cem = Nilai unit energi tak lagsung produksi bahan 4. Data hasil energi di setiap kegiatan produksi
baku (MJ/kg) dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah hasil
Cef = Nilai unit energi tak langsung untuk fabrikasi
alat (MJ/kg) produksi dari proses pembuatan udang;
TAR = Nilai % total akumulasi pemakaian, perbaikan,
dan pemeliharaan alat
5. Menganalisis penggunaan energi total yang digunakan. Dengan mengetahui kekuatan, dapat
digunakan dalam proses Pembuatan kerupuk udang dilakukan efisiensi pada tahapan yang penggunaan
di PD. Sri Tanjung. energinya dapat direduksi.
6. Menganalisis data peluang penghematan dan 2) Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang
konservasi energi serta menganalisis potensi tidak menguntungkan atau merugikan bagi proses
alternatif sumber energi yang terdapat di PD. Sri produksi pembuatan kerupuk udang yang dilakukan.
Tanjung. 3) Kesempatan (Opportunities), yaitu semua
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah,
proses karena dapat memberikan Gambaran penggunaan energi peraturan yang berlaku atau kondisi yang sedang
langsung dalam setiap tahapan untuk menghasilkan produk
akhir. Setiap tahapan proses atau kerja membutuhkan input dan berlangsung.
setiap input menunjukkan kebutuhan energi. 4) Ancaman (Threats), yaitu segala sesuatu yang dapat
Setelah analisis proses dilakukan, kemudian mendatangkan kerugian bagi petani dalam
mendeskripsikan hasil analisa tersebut mengenai optimalisasi
melakukan proses produksi kerupuk udang.
penggunanan energi pada proses pembuatan kerupuk udang
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan Rangkuti (2004) menyatakan bahwa keberhasilan suatu
sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk strategi yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman besar tingkat kesesuaian strategi tersebut dengan perubahan
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. lingkungan, pesaing, serta situasi organisasi sebagai faktor-
1) Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa saja yang faktor dalam merumuskan strategi.
dimiliki sistem produksi kerupuk udang yang

Anda mungkin juga menyukai