8. Buku tulis
Pengumpulan Data
9. Software Microsoft Excel 2013
3.2.2 Bahan Pengolahan Data
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
data primer dan data sekunder berupa data pada proses Konversi Data
pembuatan kerupuk udang. Data primer diperoleh dari
penelitian secara langsung di tempat dengan proses
pengukuran, pengamatan, wawancara, mencatat dan Analisis Data
menghitung. Sedangkan data sekunder yang digunakan yaitu
data kebutuhan energi untuk proses pembuatan kerupuk Penarikan
berdasarkan jadwal kegiatan oleh kepala bagian produksi, Kesimpulan
waktu yang diperlukan untuk setiap jenis kegiatan, jumlah
tenaga kerja, jumlah dan jenis alat dan mesin, dan semua Selesai
sarana produksi yang digunakan maupun studi literatur.
3.3 Metode Penelitian Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Penelitian
3.4.1 Penentuan Jumlah Sampel
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode penelitian Penentuan sampel yang dipilih dari jumlah keseluruhan
yang menghimpun data, menyusun secara sistematis, kemudian populasi yang ada menggunakan metode purposive sampling.
melukiskan variabel-variabel, satu demi satu (Hasan, 2002). Menurut Notoatmodjo (2014), purposive sampling merupakan
sampel yang dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa
3.4 Prosedur Penelitian
sampel yang dipilih adalah pihak yang paling baik untuk
Diagram alir tahapan penelitian dapat dilihat pada dijadikan sampel penelitian. Jumlah sampel data yang
gambar dibawah ini: digunakan akan dilakukan wawancara ke pegawai-pegawai
bagian produksi. Dengan jumlah responden atau sampel 30
orang yang dapat mewakili jumlah keseluruhan pegawai PD.
Sri Tanjung yang berjumlah 50 orang.
3.4.2 Pengumpulan Data 1. Energi biologis manusia
Pengamatan dan pengumpulan data penggunaan energi
Menurut Irwanto dkk (1990), energi biologis atau
selama proses prapanen tebu dilakukan berdasarkan:
energi manusia dapat dihitung dengan persamaan sebagai
1. Jadwal kegiatan pekerja; berikut:
EBS = HOK x JK x cb x Rd(1)
2. Waktu yang diperlukan untuk setiap jenis kegiatan;
Keterangan:
3. Jumlah tenaga kerja; EBS = Energi biologis produksi (MJ/ha)
4. Jumlah alat dan mesin; dan HOK = Jumlah hari orang bekerja per hektar
JK = Jumlah jam kerja per hari (jam/hari)
5. Semua faktor yang terdapat di dalam proses Cb = Nilai unit energi biologis (MJ/jam)
pembuatan kerupuk udang (bahan bakar, konsumsi Rd = Rendemen hasil kegiatan yang berlangsung
(%)
listrik, dll).
6. Identifikasi bentuk dan jumlah energi. 2. Energi langsung
Mengidentifikasi bentuk dan jumlah energi pada tiap
proses pembuatan kerupuk udang. Tabel 7. Merupakan bentuk a. Energi bahan bakar
energi dan persamaan yang digunakan pada tiap proses
Menurut Irwanto dkk (1990), energi bahan bakar
pembuatan kerupuk udang.
pada proses produksi dapat dianalisis melalui
3.4.3 Pengolahan Data pendekatan persamaan berikut:
Setelah data terkumpul makan dilakukan pengolahan data. = (2)
Melakukan evaluasi data yang telah terkumpul agar mendapatkan Keterangan:
data yang lengkap untuk melanjut ke proses berikutnya. Pengolahan Elt = Energi bahan bakar yang terpakai (MJ/ton)
data yang dilakukan untuk menjadikan data yang telah dikumpulkan W = Daya motor terpakai (HP)
menjadi data yang dapat dikonversi menjadi satuan energi.
Cl = Nilaiunit energi bahan bakar (MJ/kg)
3.4.4 Konversi Data Kl = Konsumsi Bahan bakar (kg/HP/jam)
Rd = Rendemen hasil kegiatan yang berlangsung
Adapun setelah data penelitian didapatkan maka data
(%)
tersebut akan dikonversikan ke dalam bentuk energi dengan
CH = Kapasitas hasil alat (ton/jam)
rumus sebagai berikut:
b. Energi listrik Rd = Rendemen hasil kegiatan yang berlangsung (%)
Menurut Irwanto dkk (1990), energi listrik pada CH = Kapasitas hasil alat (ton/jam)
proses produksi dapat dianalisis melalui pendekatan N = Umur ekonomis alat (jam)
persamaan berikut:
3.4.5 Analisis Data
= ..(3)
Tahap analisis data merupakan tahap pengolahan data
Keterangan: lanjutan yang diperoleh dari tahap sebelumnya. Analisis data
El = Energi Listrik yang tersimpan dalam setip ton atau pengolahan data lanjutan yang dilakukan adalah sebagai
(MJ/ton) berikut:
D = Daya Listrik (Watt) 1. Semua data hasil pengamatan dibedakan sesuai
T = Waktu Pemakaian alat (jam)
dengan jenis prosesnya dan dibagi menjadi 9
P = Bahan baku (ton)
bagian, yaitu persiapan bahan baku, penggilingan
3. Energi tak langsung udang, pencampuran bahan baku dengan udang,
Menurut Irwanto et al. (1990), energi tidak langsung pencetakan adonan, pengukusan, pendinginan,
pada proses produksi dapat didekati engan persamaan: pemotongan, pengeringan dan pengemasan;
=
(1( + )) ((0,02 + 0,333 )) 2. Data hasil pengamatan dioleh dengan
mengkonversikannya ke dalam satuan energi
(4)
Keterangan: dengan menggunakan persamaan yang ada;
= Energi tidak langsung terpakai dari mesin atau 3. Analisis penggunaan jumlah energi yang digunakan
alat (MJ/kg)
di setiap tahap proses pembuatan kerupuk udang;
M1 = Massa total mesin (kg)
Cem = Nilai unit energi tak lagsung produksi bahan 4. Data hasil energi di setiap kegiatan produksi
baku (MJ/kg) dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah hasil
Cef = Nilai unit energi tak langsung untuk fabrikasi
alat (MJ/kg) produksi dari proses pembuatan udang;
TAR = Nilai % total akumulasi pemakaian, perbaikan,
dan pemeliharaan alat
5. Menganalisis penggunaan energi total yang digunakan. Dengan mengetahui kekuatan, dapat
digunakan dalam proses Pembuatan kerupuk udang dilakukan efisiensi pada tahapan yang penggunaan
di PD. Sri Tanjung. energinya dapat direduksi.
6. Menganalisis data peluang penghematan dan 2) Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang
konservasi energi serta menganalisis potensi tidak menguntungkan atau merugikan bagi proses
alternatif sumber energi yang terdapat di PD. Sri produksi pembuatan kerupuk udang yang dilakukan.
Tanjung. 3) Kesempatan (Opportunities), yaitu semua
Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah,
proses karena dapat memberikan Gambaran penggunaan energi peraturan yang berlaku atau kondisi yang sedang
langsung dalam setiap tahapan untuk menghasilkan produk
akhir. Setiap tahapan proses atau kerja membutuhkan input dan berlangsung.
setiap input menunjukkan kebutuhan energi. 4) Ancaman (Threats), yaitu segala sesuatu yang dapat
Setelah analisis proses dilakukan, kemudian mendatangkan kerugian bagi petani dalam
mendeskripsikan hasil analisa tersebut mengenai optimalisasi
melakukan proses produksi kerupuk udang.
penggunanan energi pada proses pembuatan kerupuk udang
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan Rangkuti (2004) menyatakan bahwa keberhasilan suatu
sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk strategi yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman besar tingkat kesesuaian strategi tersebut dengan perubahan
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. lingkungan, pesaing, serta situasi organisasi sebagai faktor-
1) Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa saja yang faktor dalam merumuskan strategi.
dimiliki sistem produksi kerupuk udang yang