Laporan Karya Ilmiah Remaja
Laporan Karya Ilmiah Remaja
MAN 1 KUDUS
2022
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR ORISINALITAS ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
2.1 Navicula sp. ................................................................................................ 4
2.2 Skeletonema costatum ................................................................................ 4
2.3 Minyak Nabati ............................................................................................ 5
2.4 Minyak Sawit ............................................................................................. 6
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 8
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................... 8
3.3 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 8
3.4 Parameter Penelitian ................................................................................... 9
3.5 Analisis Data .............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
BIODATA PESERTA ......................................................................................... 13
DAFTAR RIWAYAT ......................................................................................... 14
SURAT PERNYATAAN ORTU ........................................................................ 15
iii
FORM ABSTRAK
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
produktivitas tinggi dan mampu menghasilkan biomassa 50 kali lebih besar
daripada tanaman terrestrial (Amini dkk, 2011).
Salah satu jenis makroalga yang saat ini memiliki potensi besar yakni
Skeletonema costatum . Selain alasan tersebut, apabila ditinjau dari aspek
kesehatan, makroalga Skeletonema costatum mempunyai kandungan protein
sebesar 22,30% dan lemak 2,55%. Total kandungan omega 3 HUFA untuk
Skeletonema costatum 15,5% (Suminto, 2005). Sedangkan pada Navicula sp.
Mempunyai kandungan lipid sebesar 27,2 %. dan kandungan asam lemak sebesar 7,5
% (Saputro skk, 2019). Pada penelitian ini, proses produksi minyak nabati dari
mikroalga yang dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode
Gelombang Ultrasonik dan MAE untuk mengetahui hasil yang efektif dan efisien
bila digunakan di kemudian hari. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan produksi energi terbarukan yang ramah lingkungan, serta sebagai
upaya diversifikasi energi terbarukan di Indonesia.
2
costatum dan Navicula sp. dengan Ektraksi Yang Berbeda Sebagai Minyak
Nabati Pengganti Minyak Sawit untuk Ketahanan Pangan Nasional.
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan solusi terhadap krisis energi
dengan minyak nabati dari ekstraksi miroalga Skeletonema costatum dan Navicula sp.
dengan metode Gelombang Ultrasonik dan MAE sehingga dapat memanfaatkan
mikroalga sebagai energi alternatif terbarukan pengganti bahan Minyak Sawit.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdoom : Protista
Divisi : Chrysophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Pennales
Famili : Naviculaceae
Genus : Navicula
4
dominan pada jenis ini (Isnasetyo dan Kurniastuty 1995 dalam Armanda, 2013).
Menurut Hoek, et al., (1998) dalam Armanda, (2013) Skeletonema costatum
termasuk jenis diatom yang memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Filum : Heterokontophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Centrales
Genus : Skeletonema
5
dari trigliserida itu pada umumnya tidaklah sama. Bila terdapat ikatan tak jenuh,
maka asam lemak dengan panjang rantai yang sama akan memiliki titi k cair yang
lebih kecil. Semakin panjang rantai atom C asam lemak, maka titik cair akan
semakin tinggi dan semakin tinggi pula kestabilan triglis erida dari asam lemak itu
terhadap polimerisasi dan oksidasi spontan . Asam lemak yang umum ditemukan
dalam minyak nabati adalah asam stearat, palmitat, oleat, linoleat, dan linolena t.
Fosfolipida, fosfatida, karoten, tokoferol, dan senyawa belerang j uga t erkandung
dalam minyak nabati walaupun jumlahnya sedikit sekitar 1–5% .
Minyak sawit diperoleh dari proses pengempaan daging buah kelapa sawit
( Elais Guineensis Jaqs) berbentuk kasar berwarna kuning kemerah-merahan
sampai warna merah tua. Kelapa sawit merupakan tanaman berkeping satu,
termasuk ke dalam famili Palmae. Nama Elais berasal dari bahasa Yunani elaion
yang berarti minyak, sedangkan nama Guineensis berasal dari kata Guinea, yaitu
tempat dimana seor ang ahli bernama Jacquin menemukan tanaman kelapa sawit di
sana. Minyak hasil pengempaan daging buah kelapa sawit dinamakan Crude Palm
Oil (CPO). Berdasarkan titik lelehnya minyak sawit terdiri dari dua fraksi besar,
yaitu olein sebagai fraksi yang berw ujud cair pada suhu kamar dan stearin sebagai
fraksi yang berwujud padat pada suhu kamar. Umumnya olein mengandung lebih
banyak asam lemak tak jenuh,contohnya asam oleat dan asam lin oleat. Sedangkan
stearin mengandung lebih banyak asam lemak jenuh, contohnya asam palmitat dan
asam stearate. Kandungan minyak sawit antara la in fosfolipida berupa asam-asam
lemak terutama asam palmitat (44%), asam oleat (39%), dan asam linoleat(10%);
glikolipida; karotenoid ( α–β karoten); sterol (β–sitosterol); dan tokoferol (γ–
tokotrienol) (13,14). Komponen fosfolipida yang utama adalah lebih banyak
terdapat dalam fraksi olein daripada dalam fraksi stearin . Ada pemprosesan kelapa
sawit di industri sebenarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yait u pemprosesan
untuk mendapatkan minyak yang ada pada sabut kelapa sawit – yang le bih dikenal
sebagai minyak sawit (Palm Oil) – dan pemprosesan untuk mendapatkan minyak
pada inti kelapa sawit, yang lebih dikenal sebagai minyak inti sawit ( Palm Kernel
Oil ). Perbedaan keduanya terletak pada komposisi bahan-bahan yang terkandung
6
dalam masing-masing minyak. Minyak sawit banyak mengandung asam palmitat
dan asam oleat, sedangkan minyak inti sawit banyak mengandung asam laurat dan
asam miristat.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat Ultrasonic
cleaning batch, beaker glass, erlenmeyer, kertas saring, pipet tetes, seperangkat alat
distilasi, piknometer, seperangkat alat titrasi, labu alas bulat dan pipet ukur. Bahan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroalga Skeletonema costatum,
heksana teknis 98%, aquades, etanol teknis 97%, HCl 0,1 N, indikator pp, KOH 0,1
N, dan asam oksalat.
3.3 Prosedur Penelitian
8
Sampel Navicula sp. dalam bentuk simplisia sebanyak 100 g
dimasukkan dalam Erlenmeyer. Kemudian ditambahkan pelarut n-
heksana dengan perbandingan 1:3 (b/w). Sampel dimasukkan ke dalam
alat sonikator untuk dilakukan proses ekstraksi selama 45 menit dengan
panjang gelombang 33 KHz pada suhu ruang. Spesifikasi sonikator yang
digunakan adalah Branson 1510. Sampel setelah disonikasi dilanjutkan
dengan maserasi selama 12 jam pada suhu 50°C. Setelah proses ekstraksi
selesai, sampel disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 4000
rpm. Perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali ulangan. Setelah
proses sonikasi selesai, dilakukan penyaringan dengan menggunakan
kertas saring untuk memisahkan hasil ekstraksi dan ampas yang
dihasilkan. Hasil yang telah disaring kemudian didestilasi hingga kadar
minyak dan pelarut n-Heksana terpisah. Selanjutnya dihitung persentase
rendemen.
3.3.3 Ekstraksi Minyak Mikroalga Skeletonema costatum dengan metode UAE
Penimbangan mikroalga skeletonema costatum yang sudah
dikeringkan dan dihaluskan 250 mesh sebanyak 20 g. Pengeringan
ditempatkan pada labu alas bulat yang sudah dirangkai dengan beberapa
alat. Ekstraksi dilakukan dengan tambahan heksana dan dibantu oleh
ultrasonik dan sonikator. Frekuensi 50/60 Hz, yang dipanaskan pada suhu
60,70,80°C selama 60, 120, dan 180 jam. Penyaringan menggunakan
kertas saring untuk memisahkan antara ampas dan filtrat kemudian filtrat
diuapkan dengan evaporator untuk memisahkan antara pelarut (air) dan
minyak.
3.4 Parameter Penelitian
Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Uji Densitas,
kelarutan dalam alkohol, Analisa bilangan asam, analisa bilangan
penyabunan serta untuk mengetahui kandungan asam lemak yang
terkandung dalam minyak
3.4.1 Uji Densitas
Densitas ( atau massa jenis, merupakan massa (m) persatuan
volume (V). Hal yang mempengaruhi pengukuran densitas dari
9
suatu sampel adalah suhu dan tekanan. Syarat Densitas yang baik
untuk minyak mengacu pada SNI 6989.10 2004.
3.4.2 Uji kelarutan dalam alkohol
Uji kelarutan dalam alkohol memberikan gambaran apakah
suatu minyak larut atau tidak. Semakin mudah larut minyak dalam
alkohol maka semakin banyak kandungan senyawa polar dalam
minyak (Susetyo dan Reny, 2004). Syarat Kelarutan dalam alkohol
mengacu pada SNI 06-2387-2006
3.4.3 Analisa bilangan asam
Bilangan asam menunjukan kadar asam bebas dalam
minyak. Bilangan asam yang semakin besar dapat mempengaruhi
terhadap kualitas minyak, yaitu senyawa-senyawa tersebut dapat
merubah bau. Syarat bilangan asam pada minyak mengacu pada
SNI 01-3555-1998.
3.4.4 Analisa Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang
diperlukan untuk menyabunkan satu gram minyak atau lemak.
Apabila sejumlah contoh minyak atau lemak disabunkan dengan
larutan KOH berlebihan dalam alkohol maka KOH akan bereaksi
dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu
molekul minyak atau lemak. Untuk menetralkan satu molekul
gliserol diperlukan tiga molekul alkali (Purba, 2015). Angka
penyabunan pada minyak goreng sesuai SNI 7431 : 2015 adalah
180 – 265 mg kOH/g sesuai dengan SNI 01-2902-1992
3.4.5 Uji Kandungan asam lemak bebas pada Minyak
Bilangan asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas,
serta dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau
campuran asam lemak. Penetapan kadar asam lemak bebas minyak
goreng curah menggunakan metode alkalimetri dengan prinsip
reaksi netralisasi. kadar asam lemak bebas yaitu < 0,3 % mengacu
pada standar mutu SNI 01-3741-2013.
10
3.5 Analisis Data
Data yang dihasilkan dianalisis dengan Analysist of Variance
(ANNOVA) pada taraf kepercayaan 95% untuk pembuktian hasil,
berpengaruh nyata atau tidak. Metode ANOVA dipercaya sebagai metode
penelitian yang paling akurat dalam melakukan eksperimen. Penelitian ini
dilakukan 3 percobaan dengan 3 kali pengulangan. Jika terdapat beda nyata
dilanjutkan dengan uji wilayah DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada
taraf kepercayaan 95%.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anshary, M.I., Damayanti, O., dan Roesyadi, A. (2012) Pembuatan Biodiesel dari Minyak
Kelapa Sawit dengan Katalis Padat Berpromotor Ganda Dalam Reaktor Fixed Bed.
Jurnal Teknik Pomits. 1(1), 1-4.
Badan Standarisasi Nasional. SNI - 3741- 1995 (Standar Mutu Minyak Goreng). Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. SNI - 3741- 2002 (Standar Mutu Minyak Goreng). Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. SNI 01-3555- 1998 (Cara Uji Minyak dan Lemak). Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. SNI 06-6989.10-2004. Cara Uji Minyak dan Lemak secara
Gravimetri. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Ejim, I.F. and Kamen, F.L. (2013). Physiochemical Characterization of Algae Oil from
Microalgae of Nike Lake Enugu, Journal of Engineering and Applied Science, 5(1),
181-187.
Mohdaly, A.A.E.R., Seliem, K.A.E.H., Abd, E.L., Abu, E.H. dan Mahmoud, A.A.T. 2017.
Effect of Refining Process on the Quality Characteristics of Soybean and Cotton seed
Oils. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 6(1): 207-
222.
Purba, L.S. (2015). Pengaruh Penggorengan terhadap Komposisi Asam Lemak pada Minyak
Kelapa dan Minyak Jagung.Tugas Akhir. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Medan.
Suminto, 2005. Budidaya Pakan Alami Mikroalgae dan Rotifer. Buku Ajar Mata Kuliah
Budidaya Pakan Alami. Program Studi Budidaya Perairan Jurusan Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang. 85 hal.
Susetyo R., dan Reny H, 2004, Kiat Menghasilkan Minyak Sereh Wangi, Jakarta, Penebar
Swadaya.\
Zulkurnain, M., Lai, O.M., Latip, R.A., Nehdi, I.A., Ling, T.C. dan Tan, C.P. 2012. The effects
of physical refining on the formation of 3monochloropropane-1,2-diol esters in relation
to palm oil minor components. Food Chemistry, 135(2): 799–805.
12
BIODATA PESERTA
Ketua Tim
Nama : Ayu Setianingrum
Sekolah : MAN 1 Kudus
Alamat Sekolah : JL. Conge, Ngembal Rejo, Bae, Kudus
Alamat Rumah : Hadiwarno Kauman RT02/RW04, Mejobo, Kudus
Tempat Lahir : Kudus
Tanggal Lahir : 29 Januari 2006
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : XI
Nomor HP : 085876775799
Email : aysnrr31@gmail.com
Angota Tim
Nama : Lana Syifaul Aufi Kamila
Sekolah : MAN 1 Kudus
Alamat Sekolah : JL. Conge, Ngembal Rejo, Bae, Kudus
Alamat Rumah : Jambu RT 37/RW 08, Mlonggo, Jepara
Tempat Lahir : Kudus
Tanggal Lahir : 29 Januari 2006
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : XI
Nomor HP : 085373017505
Email : lanasyifaulaufikamila@gmail.com
13
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA KOMPETISI ILMIAH LIPI
Kelas : 11
Ayah : Wiraswasta
14
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA KOMPETISI ILMIAH LIPI
Kelas : 11
Ayah : Wiraswasta
Ibu : WIraswasta
15
16