i
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam proposal tugas akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
ii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN .................................................................................................. ii
BAB I .................................................................................................................. 1
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR SINGKATAN
B : bentonite
BK : biji Kelor
CC : alkena
CO : carbonil
FFA : Free Fatty Acid
FTIR : Fourier Transform Infrared Specroscopy
NH : amida
NO2 : nitro
OH : hidroksil
pH : power of H
PP : fenolftalein
RPM : Revolution Per Minute
SNI : Standar Nasional Indonesia
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
cair atau padat. Absorpsi berbeda dengan adsorpsi, karena molekul-molekul
yang mengalami absorpsi memasuki volume, tidak hanya dipermukaan saja.
Metode adsorpsi merupakan salah satu metode yang umum digunakan untuk
memperbaiki kualitas minyak jelantah, yaitu dengan mengontakkan minyak
jelantah dengan suatu adsorben. Absorpsi adalah pemisahan suatu gas tertentu
dari campuran gas-gas dengan cara pemindahan massa ke dalam suatu liquid.
Hal ini dilakukan dengan cara mengantarkan aliran gas dengan liquid yang
mempunyai selektivitas pelarut yang berbeda dari gas yang akan dipisahkannya.
(Wikipedia.id)
Pada penelitian sebelumnya oleh Fitriani (2018) yaitu adsorpsi minyak jelantah
dengan menggunakan adsorben biji alpukat tanpa karbonisasi yang mana jauh
sebelumnya juga telah ada adsorpsi minyak jelantah tersebut menggunakan biji
alpukat terkarbonisasi, sama halnya dengan serbuk biji kelor untuk penelitian
ini. Hasil yang didapatkan pada penelitian Fitriani tersebut bahwa adsorben biji
alpukat tanpa karbonisasi mampu memurnikan minyak jelantah sehingga dapat
digunakannya kembali maupun dan sesuai dengan SNI.
Penelitian Taufiq (2007) tentang pemurnian minyak goreng bekas
menggunakan arang biji kelor yang dapat digunakan untuk menurunkan nilai
Free Fatty Acid (FFA) pada minyak jelantah. Penelitian Muallifah (2009)
tentang penentuan angka asam pada minyak jelantah dengan menggunakan biji
kelor terkarbonisasi yang mana hasilnya menunjukkan bahwa karbon aktif
memiliki kemampuan yang baik untuk mengadsorpsi minyak jelantah.
Setelah dilakukan proses adsorpsi pada penelitian ini, minyak jelantah yang
telah diolah dengan baik tersebut dapat memiliki nilai jual tinggi untuk
didistribusikan ke industri yang membutuhkan. Salah satu industri yang akan
dituju adalah Industri Biodiesel yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku
di industry biodiesel tersebut. Proses pemurnian minyak jelantah ini yang
disebut dengan proses deasidifikasi. Tujuan nya adalah untuk menghilangkan
kandungan dari asam lemak bebas yang terbentuk dari reaksi hidrolisa, oksidasi,
dan lain sebagainya yang mana dapat menyebabkan ketengikan dan tentunya
2
mempengaruhi produk olahan. Hasil adsorpsi dapat langsung digunakan pada
proses transesterifikasi di industri biodiesel.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh biji kelor dalam pemurnian minyak jelantah?
2. Apakah minyak goreng bekas yang telah dimurnikan dapat memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI)?
3. Apakah karbon aktif yang dihasilkan oleh biji kelor sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI)?
1.3.Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh biji kelor dalam pemurnian minyak jelantah.
2. Mengetahui kualitas karbon aktif yang dihasilkan berdasarkan Standar
Nasional Indonesia (SNI).
3. Mengetahui kualitas minyak goreng bekas yang telah dimurnikan
dengan biji kelor berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
tersusun atas atas asam amino, yang utamanya terdapat pada gugus samping
atau -R dari protein, sehingga dapat membuat permukaan protein tersebut
bermuatan. Asam amino yang terkandung dalam protein saling berikatan
melalui ikatan peptide antara gugus karboksilatnya dengan gugus amin. Dalam
larutannya, asam amino dapat melepaskan ion H+ dari gugus karboksilatnya
ketika berada didalam air, sedangkan gugus amina akan menerima ion H+,
sehingga kedua gugus tersebut akan bermuatan seperti ditunjukkan pada
gambar 2.2
2.2.Bentonite
Bentonit dalam ilmu mineralogi tergolong ke dalam kelompok besar tanah
lempung. Nama bentonit pertama kali digunakan pada tahun 1890 untuk
mengidentifikasi mineral yang bersifat plastis yang ditemukan di Fort Benton,
Wyoming, Amerika Serikat. Bentonit terbentuk dari transformasi hidrotermal
abu vulkanik yang mayoritas komponennya tergolong ke dalam kelas mineral
smektit (struktur lembaran), yaitu montmotillonit. Mineral lain yang tergolong
ke dalam smektit adalah hektorit, saponit, beidelit, dan nontronite.
(Wikipedia.id)
Di alam, bentonit terbagi menjadi dua jenis, yaitu Na bentonit dan Ca bentonit.
Kedua jenis bentonit tersebut mempunyai fungsi yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Adapun perbedaan natrium bentonit dengan kalsium
bentonit terletak pada tingkat perkembangan volumenya. Natrium bentonit
memiliki kemampuan berkembang volume yang tinggi saat bersentuhan
langsung dengan air, sedangkan kalsium bentonit memiliki kemampuan
berkembang volume yang lebih rendah secara keseluruhan. Meskipun
5
demikian, kalsium bentonit memiliki jumlah cadangan yang lebih besar
dibandingkan dengan natrium bentonit. (Bentonit Alam Indonesia, 2022)
Berdasarkan hasil eksplorasi yang telah dilakukan, Indonesia diketahui
memiliki cadangan bentonit yang cukup besar dan tersebar di hampir seluruh
daerah. Namun penambangan dan pemanfaatan bentonit di Indonesia belum
maksimal. Pada industri pertambangan minyak bumi, bentonit bermanfaat
untuk penyulingan. Sedangkan, di industri energi listrik melalui pembangkit
listrik tenaga panas bumi, bentonit bermanfaat untuk bahan pengeboran potensi
panas bumi (geotermal).
Endapan bentonit banyak ditemukan dekat dengan permukaan tanah sampai
endapan yang sudah tersingkap dipermukaan akibat proses pelapukan, sehingga
sistem penambangan bentonit dilakukan dengan metode tambang terbuka dan
sistem jenjang. Sedangkan, pengolahan endapan bentonit yang telah ditambang
dalam bentuk berupa bongkah - bongkah (raw material) diangkut dengan truk
ke pabrik untuk diolah melalui beberapa tahapan proses, yaitu penghancuran,
pemanasan, penggilingan, dan pengayakan. (Konstruksi Besar, 2022)
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Laboratorium Sains dan Teknologi, Universitas
Pertamina.
7
3.4.Cara kerja penelitian
Prosedur percobaan kali ini terdiri dari beberapa tahap yaitu persiapan minyak
jelantah, preparasi biji kelor dan bentonite, aktivasi biji kelor dan bentonite, dan
proses absorpsi minyak jelantah dengan menggunakan absorben BK dan B.
8
dicuci bentonite dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan dengan
suhu 105℃ selama 4 jam. Bentonite yang telah kering dihaluskan dan
diayak Kembali hingga berukurqan 100 mesh.
3.4.5. Proses Absorpsi Minyak Jelantah
Sebanyak 50 ml sampel minyak jelantah dipanaskan hingga mencapai
suhu 70℃ dan dipertahankan panasnya, kemudian sebanyak 25 gram
absorben biji kelor dan bentonit dengan rasio 100:0; 75:25; 50:50;
25:75; dan 0:100 ditambahkan ke dalam masing masing sampel minyak
jelantah yang telah dipersiapkan. Kemudian diaduk masing - masing
selama 30 menit, 60 menit, 90 menit, 12 menit, dan 100 menit denganh
kecepatan pengadukan 200 rpm. Kemudian minyal hasil absorpsi
disaring dan diambil sampel untuk dianalisa.
3.6.Jadwal Penelitian
No. Jenis Kegiatan Januari
1 2 3 4
1. Melakukan Studi Pustaka
2. Melakukan Penyusunan
Proposal
3. Melakukan persiapan sampel
minyak jelantah
4. Melakukan aktivasi biji kelor
5. Melakukan aktivasi bentonite
6. Melakukan proses absorpsi
pada minyak jelantah
7. Analisa data angka asam
9
8. Analisa data dengan viskositas
dan densitas
9. Analisa data dengan
konsentrasi akhir
10. Analisa data dengan kapasitas
absorpsi
10
DAFTAR PUSTAKA
(“Bentonit” 2022)
(“Sederet Manfaat Biji Kelor Untuk Kesehatan Tubuh Anda” n.d.)
(“Absorpsi (kimia)” 2022)
(“Mengenal Bentonite | Foundry Bentonite | Bentonit Alam Indonesia” 2022)
(“Jenis Dan Manfaat Bentonit Bagi Industri” 2022)
(“Pusdatin -” n.d.)
11