Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR DASAR FILSAFAT REVOLUSIONER

M
anusia harus mempunyai pedoman, agar hidupnya terarah. Agar tidak
goyah menghadapi rintangan-rintangan yang dihadapi dalam proses
perjalanan hidup. Oleh karena itu setiap aktifitas hidup-pun perlu dibimbing
oleh pedoman atau teori yang ada. Dunia pergerakan sebagai sebuah profesi
revolusioner yang telah atau sedang dan yang akan kita geluti untuk membebaskan
rakyat dari penindasan dan penghisapan kaum penindas pun memerlukan panduan
berupa logika berpikir, tentunya logika berpikir yang sudah teruji keampuhannya
dalam merontokan sistem penindasan. Adagium Rusia berkata: "Tidak ada Gerakan
Revolusioner tanpa Teori Revolusioner", adalah benar tentunya.
Persoalan logika berpikir adalah masalah hubungan antara pikiran dan
keadaan, atau antara ide (pikiran) dengan materi. Antara mana yang lebih dahulu
(primer) dan sekunder antara ide dan materi? Dengan logika berpikir maka kita akan
bisa memilah persoalan, membuat prioritas-prrioritas tentang hal-hal yang mendesak
yang harus dilakukan seorang aktivis gerakan untuk perubahan.
Jawaban atas pertanyaan ini membagi dua aliran filsafat yaitu: Idealisme dan
Materialisme.
 Idealisme memandang bahwa ide lebih dahulu (primer), kemudian disusul oleh
materi (sekunder).
 Materialisme memandang sebaliknya.Materi dahulu (primer), baru melahirkan ide
(sekunder)

IDEALISME
Filsafat idealisme terbagi menjadi dua sebagai berikut :
1. Idealisme Obyektif yaitu idealisme yang memandang bahwa terdapat ide yang
berada di luar eksistensi manusia dan alam semesta. Semua yang material
adalah hasil karya ide yang berada di luar manusia. Segala fenomena alam
maupun fenomena sosial adalah hasil rekayasa ide obyektif tersebut. Hegel
menyebut ide di luar manusia itu sebagai “ide Absolut” yang tidak terbatas
pada/oleh ruang/tempat atau waktu. Jadi bersifat kekal immanen. Dalam
kehidupan sehari-hari pemikiran Idealisme Obyektif mengambil bentuk
penumpuan segala sesuatu kepada apa yang disebut dengan tuhan, dewa, dan
kekuatan- kekuatan ghaib lainnya. Logika Mistik adalah salah satu bentuk
filsafat Idealisme Obyektif.
2. Idealisme Subyektif yaitu idealisme yang memandang bahwa dunia materi adalah
sensasi-sensasi manusia, sedangkan pikiran dan perasaan adalah satu-
satunya zat (substansi) yang riil. Orang yang selalu menumpukan harapan-
harapan kepada ide manusia adalah contoh orang yang idealis subyektif.

Idealisme Obyektif menyangkal adanya dunia materil yang obyektif dan mengakui
dunia yang riil hanya dalam sensasi manusia.

1
MATERIALISME
Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dahulu ada (primer)
sedangkan ide atau pikiran adalah sekunder. Dengan kata lain materialisme
mengakui bahwa materi menentukan ide, bukan ide menentukan materi.
Contoh: Karena meja atau kursi secara obyektif ada maka orang berpikir
tentang meja dan kursi. Bisakah seseorang memikirkan meja atau kursi sebelum
benda yang terbentuk meja dan kursi belum atau tidak ada.

Filsafat Materialisme terbagi menjadi 4 (empat) :


1. Materialisme Primitif
Faham materialisme yang berkembang pada zaman Yunani Kuno kira-kira 600
tahun sebelum masehi. Secara ilmiah masih sederhana tetapi merupakan cikal
bakal dari paham materialisme. Materialisme primitif inilah berperan dalam
perkembangan paham Materialisme selanjutnya.
2. Materialisme Mekanik
Materialisme mekanik memandang bahwa setiap gejala bagaikan mesin segala
macam gerak dipandang hanya sebagai gerak mekanik yaitu pergeseran
tempat dan perubahan jumlah saja tanpa perubahan secara kualitatif. Seperti
gerak pada putaran rantai sepeda.
3. Materialisme Metafisik
Materialisme metafisik memandang bahwa :
 gejala alam sebagai suatu yang kebetulan saja.
 tidak ada saling hubungan antara materi (materi terpisah- pisah).
 gejala alam adalah diam, tidak bergerak, berhenti, statis, mati dan tidak
berubah-ubah.
 proses perkembangan materi sebagai proses sederhana, tidak ada
perubahan kuantitatif ke perubahan kualitatif.
4. Materialisme Dialektika (Dialectica Materialism—DIAMAT)
Matrialisme Dialektika adalah materialisme yang memandang segala sesuatu
selalu berkembang sesuai dengan hukum-hukum dialektika. Hukum Dialektika:
Hukum tentang saling hubungan dan perkembangan gejala-gejala yang berlaku
secara obyektif di dalam dunia semesta.

2
POKOK-POKOK
PANDANGAN MATERIALISME DIALEKTIKA
A. DUNIA ADALAH MATERIL
Segala macam gejala yang ada di dunia mempunyai satu dasar yaitu materi.
Dunia semesta ini pada dasarnya adalah materil dan dunia materil adalah satu-
satunya dunia yang nyata (riil)

DEFINISI MATERI
 Secara Filsafat
Segala sesuatu yang ada di luar dan tidak tergantung pada kesadaran
manusia; Tidak dicipta dan dikendalikan oleh sesuatu ide apapun dan dapat
menimbulkan sensasi serta melahirkan refleksi di dalam fikiran manusia.
 Secara Ilmu Alam (Fisika)
Fisika hanya memandang materi yang ada di alam ini dari struktur (susunan)
dan organisasinya. Misalnya: Kapur terdiri dari unsur kimia zat perekat, zat pewarna
dan kalsium. Masing-masing unsur kimia mempunyai komposisi zat perekat 14%,
pewarna 6% dan kalsium 80%. Pengertian materi secara fisika hanya sebatas hal-
hak tersebut.
Pengertian materi secara filsafat berdasarkan saling hubungan antara keadaan
dengan fikiran, antara obyek dengan subyek. Sedangkan pengertian materi secara
fisika berdasarkan tingkat perkembangan pengetahuan manusia terhadap alam.
Kembali kita bicara tentang kapur tulis tadi. Ilmu Pengetahuan manusia hingga saat
masih belum menemukan adanya zat atau unsur kimia baru dalam komposisi tertentu
di dalam susunan kapur tulis. Oleh karena itu, maka kapur tulis dalam Fisika
disimpulkan berdasarkan tingkat pengetahuan manusia itu tadi, kapur tulis yaitu
terdiri dari 14% zat perekat, 6% zat pewarna dan 80% kalsium.
Jadi pengertian materi secara filsafat lebih luas dan bersifat umum, tidak
sebatas benda-benda atau proses alam saja, tetapi juga termasuk fenomena-
fenomena sosial. sedangkan pengertian materi secara fisika hanya sebatas tentang
benda-benda atau fenomena alam saja.
Pengertian materi secara filsafat bersifat mutlak dan abadi karena
bagaimanapun majunya pengetahuan manusia tidak akan mengubah kebenaran
bahwa materi itu eksis secara obyektif dan tidak tergantung pada kesadaran
manusia, sedangkan pengertian materi secara fisika bersifat relatif dan sementara
karena bergantung pada perkembangan pengetahuan manusia.

DEFINISI IDE
Materialisme berpendapat bahwa ide (pikiran) lahir dan ditentukan oleh materi,
keberadaan ide adalah sekunder. Dua hal tentang ide :
 Ide dilahirkan semacam materi tertentu yang akrab disebut otak atau organisme
sistem saraf yang telah mencapai tingkat perkembangan yang paling tinggi,
karena tanpa otak maka tidak akan ada ide atau fikiran. Otak atau sistem urat
saraf adalah hasil tertinggi dari proses perkembangan alam materil.

3
 Ide adalah pencerminan (refleksi/manifestasi) dari kenyataan obyektif. Ide adalah
dunia materil yang dicerminkan otak manusia dan diterjemahkan dalam bentuk-
bentuk piikiran. Pencerminan hanya bisa terjadi dengan adanya kontak
langsung antara kesadaran manusia dengan luar (materil) dengan adanya
praktek sosial manusia. Oleh karena itu ide juga merupakan proses
perkembangan praktek sosial manusia.

PERAN DAN AKTIF IDE


Walaupun Materialisme Dialektika berpendirian bahwa materi adalah primer
dan jide adalah sekunder namun tidak mengabaikan peranan aktiif ide terhadap
(perkembangan) materi dalam arti :
1. Ide adalah pencerminan dri kenyataan obyektif. Pencerminan disini bukanlah
pencerminan yang sederhana dan langsung tetapi merupakan pencerminan
yang aktif melalui pemikiran yang rumiit (canggi) sehingga dapat mencerminkan
kenyataan obyektif apa adanya secara keseluruhan. Karena adanya peranan
aktif ide, maka manusia dapat mengembangkan cara atau alat (perkakas) untuk
memperbesar kemampuan dalam mengenal atau mencerminkan maupun
mengubah keadaan.
2. Dalam mengenal dan mengubah keadaan materil manusia melakukannya
dengan sadar untuk memenuhi kebutuhan praktek sosialnya. Ide revolusioner
inilah yang mencermminkan hukum-hukum perkembangan kenyataan obyektif,
memainkan peranan pendorong perkembangan keadaan.

Jadi, ide tergantung pada materi. Ide bisa menjangkau ke depan melampaui
materi tetapi tidak bisa telepas dari materi. Materi menentukan ide, tetapi ide
mempengaruhi perkembangan materi. Disinilah letak peranan aktif ide dalam praktek.
Praktek adalah aktifitas manusia mengenal dan mengubah keadaan materi.
Praktek mempunyai kedudukan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
kehhidupan manusia. Dengan praktek manusia melahirkan ilmu pengetahuan,
menguji dan mengembangkannya. Perkembangan dan kemajuan teori ditentukan
oleh sejauh mana kemajuan praktek. Disinilah letak dialektika antara teori dan
praktek.

B. DUNIA MATERIL ADALAH SATU KESATUAN ORGANIK


Terdapat saling hubungan secara organik, saling bergantungan, saling
mempengaruhi, saling menentukan satu sama lain pada dunia materil. Contoh: Siapa
yang berani mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara tumbangnya Soeharto
dengan naiknya harga-harga barang atau dengan semaraknya gerakan mahasiswa
di berbagai kota? Krisis ekonmi global yang juga melanda Indonesia ditandai denga
melonjaknya harga sembako telah mendorong mahasiswa untuk turun ke jalan-jalan
untuk memprotes penguasa yang korup dan nepotis. Bukankah bertambah parahnya
ekonomi Indonesia disebabkan karena tidak beresnya sistem politik yang
dilanggengkan Soeharto. Oleh karena itu, Soeharto harus digulingkan lebih dulu dan
sistem politik harus dibenahi. Dengan harapan bahwa kalau sistem politik sudah
benar maka tidak ada lagi kesempatan bagi penguasa untuk melakukan korupsi yang
menyengsarakan rakyat.

4
 Saling hubungan gejalah-gejalah adalah obyektif
Saling hubungan gejala-gejala adalah suatu hukum yang obyektif berlaku di
dunia semesta ini. Saling hubungan bukan merupkan terkaan atau buatan manusia.
Saling hubungan memang ada secara obyektif. Oleh karena itu saling hubungan
gejala-gejala bukan perwujudan dari ide-ide atau pikiran manusia dan sebagainya.
Saling hubungan gejala-gejala tidak tergantung pada kesadaran manusia.
 Segala sesuatu ditentukan oleh keadaan, tempat dan waktu
Dengan mengakui bahwa saling hubungan gejala-gejalaa sebagai sebuah
kenyataan obyektif maka kita juga harus mengakui bahwa segala sesuatu gejala
juga tergantung pada keadaan, tempat dan waktu.
Contoh: Kita tidak akan melakukan gerakan politik klandestin/bawah tanah
sebelum Soeharto rontok jika kondisi Indonesia saat itu sudah demokratis. Karena
kondisi Indonesia pada era Soeharto represif maka kita bergerak dengan strategi
illegal.
Contoh lain: Tidak mungkin di negara barat kita mamaksakan agar hukum/ adat
timur dipakai disana sementara orang barat masih cinta dan mempertahankan adat
tersebut.

C. DUNIA MATERIL SENANTIASA BERGERAK DAN BERKEMBANG


Dunia materil senantiasa bergerak dan berkebang sesuai keadaan, tempat dan
waktu.
 Gerak materi adalah gerak sendiri
Karena gerak adalah bentuk keberadaan yang tidak bisa dilepaskan dari materi
maka dapat dikatakan bahwa materi mempunyai gerak sendiri sebab esensi materi
adalah gerak (intern materi) yang paling menentukan, sedangkan gerak ekstern
hanya mempengaruhi saja.
Contoh: Dalam suhu 50 derajat Celcius selama 21 hari maka telur akan
menetaskan anak ayam, sedangkan dalam suhu dan waktu yang sama, batu tidak
mungkin akan menetaskan anak ayam.
Ini artinya bahwa setiap materi mempunyai sifat gerak sendiri-sendiri yang tidak
bisa disa makan dengan materi yang lain. Jadi, gerak dalam (faktor intern) yang
paling menentukan, sedangkan gerak luar (faktor ekstern) hanya syarat saja.
 Diam adalah salah satu bentuk gerak
Kita yakin bahwa materi senantiasa bergerak dan berkembang, namun tidak
menutup kemungkinan adanya keadaan materi yang 'diam'. Diamnya materi bukan
berarti materi itu berhenti bergerak atau materi itu telah hilang sifatnya yang esensial.
Tapi 'diam'nya materi disebabkan terjadinya keseimbangan antara gerak dalam
materi (faktor intern) dengan gerak luar (faktor ekstern). Artinya, ada kesamaan
kualitas antara gerak dalam dengan gerak luar.
Contoh: Seandainya aku mendorongkan kepalku ke tembok dengan kekuatan
2 tenaga kuda sedangkan tembok tidak juga jebol, maka kita dapat menyimpulkan
bahwa kemungkinan tembok mempunyai kekuatan lebih atau sama dengan 2 tenaga
kuda. Sehingga akibatnya tembok tidak jebol. Coba kalau kekuatan tembok di bawah
2 tenaga kuda. Bisa dipastikan temboknya jebol.
Contoh lain: Bisakan kita bayangkan Paket 5 UU Politik dan Dwifungsi ABRI
dicabut sementara kekuatan revolusioner yang menuntut hal itu masih lemah? Atau
5
kalah dengan kekuatan kaum Reaksioner Habibie-Wiranto yang pro satus quo.
Mengapa Paket 5 UU Politik tidak dicabut? Tentu jawabnya adalah karena kekuatan
revolusioner masih lemah, kecil atau mungkin karena kekuatan revolusioner masih
seimbang dengan kekuatan reaksioner pro kekuasaan. Lemahnya kekuatan
revolusioner ini karena tidak adanya tuntutan yang sama dalam gerakan revolusioner
itu sendiri. Ada yang menghendaki Dwifungsi ABRI dicabut sekarang juga
(AbrI,Forkot, Fampred, Komrad, dll) sementara ada yang menghendaki Pencabutan
Dwifungsi ABRI dilakukan bertahap selama 6 tahun (Kelompok Ciganjur--Megawati,
Amien Rais, Gus Dur dan Sri Sultan HB X). Dan lain-lain.

D. HUKUM DIALEKTIKA MATERIL


Berangkat dari pengertian bahwa HUKUM DIALEKTIKA adalah hukum tentang
saling hubungan dan perkembangan gejala-gejala yang berlaku secara obyektif
dalam dunia semesta. Maka dapat ditarik benang merah bahwa saling hubungan dan
perkembangan materi /gejala-gejala merupakan dua segi dialektika yang tidak bisa
dipisah-pisahkan satu sama lainnya. Ada 3 pokok hukum dialektika materil
1. Tentang Kontradikasi
Hukum tentang kontradiksi merupakan esensi dari hukum dialektika karena
kontradiksi (pertentangan) mengungkapkan sumber atau asal-usul dan hakekat
perkembangan. Hukum kontradiksi mengajarkan bahwa segala sesuatu terdiri dari
bagian-bagian atau segi-segi yang berbeda atau kontradiksi dan gerak atau
perkembangan sesuatu itu terutama disebabkan adanya saling hubungan yang
berupa persatuan dan perjuangan antara segi-segi yang berkontradiksi yang ada di
dalamnya.
1.a. Keumuman Kontradiksi
Hukum kontradiksi adalah umum dan universal. Bahwa dalam fenomena
material terdapat kontradiksi-kontradiksi yang terjadi secara umum dalam seluruh
proses gerak materi. Setiap hal tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Contoh: Dalam sejarah perkembangan masyarakat kita bisa melihat silih bergantinya
kontradiksi yang terjadi. Pada tahap masyarakat Perbudakan terjadi kontradiksi kelas
antara Tuan Budak dengan budak; kemudian pada tahap masyarakat Feodal terjadi
kontradiksi antara kelas Tuan tanah dengan petani (buruh-tani) dan kontradiksi
antara kelas bangsawan feodal denga kelas borjuis yang koeksistensi dengan kelas
proletar. Ketika tahap masyarakat Feodal tumbang dan diganti oleh tahap
masyarakat baru yaitu masyarakat Kapitalisme, terjadi pertentangan klas
(kontradiksi) antara klas borjuis (kapita lis) dengan klas proletar (buruh).
Dari contoh di atas kita dapat melihat dan sekaligus menyimpulkan bahwa
dalam satu keseluruhan proses perkembangan materi senantiasa terjadi kontradiksi
atau secara umum bisa dikatakan berlakunya hukum dialektika.

1.b. Kekhususan Kontradiksi


Kontrakdiksi mempunyai kekhasan yang membedakan hal satu dengan lainnya
pada tingkat yang berbeda dari proses perkembangan. Juga mempunyai kekhususan
dalamkontradiksi yang membedakan tingkat perkembangan yang satu dari lainnya.
Contohnya: Masih dengan contoh sejarah perkembangan masyarakat. Pada
tahap masyarakat Perbudakan terjado kontradiksi antara budak dengan tuan Budak,

6
sementara pada tahap masyarakat Feodal terjadi kontradiksi klas tani dengan klas
tuan tanah; dan apada tahap masyarakat Kapitalisme, kontradiksi terjadi antara klas
Borjuis dengan klas proletar.
Kekhasan/ kekhusussan kontradiksi dalam contoh di atas adalah ciri khas
masy. Perbudakan adalah kontradiksi antara budak dengan tuan Budak. Tidak bisa
disamakan dengan kekhasan masyarakat Feodal yang bercirikan kontradiksi antara
tani dengan tuan Tanah.
Kalau dalam masyarakat Feodal yang dipertententangkan adalah perihal
kepemilikan tanah, maka dalam masyarakat Kapitalis yang dipertententangkan
adalah kepemilikan modal dan alat-alat produksi. Dengan kata lain: Khasnya
masyarakat Feodal adalah tanah sebagai yang dipertentangkan, sedangkan khasnya
masyarakat Kapitalis adalah modal yang dipertentangkan. Dan lain-lain.

1.c. Kontradiksi Pokok dan Bukan Pokok


Kontradiksi pokok adalah kontradiksi yang menjadi poros dan memimpin semua
kontradiksi bukan pokok. Dalam penyelesaian kontradiksi, maka kontradiksi pokok
diutamakan.
Dalam setiap perkembangan hanya ada satu kontradiksi pokok yang
memegang peranan memimpin dan menentukan. Kontradiksi pokok memainkan
peranan yang memimpin kontradiksi-kontradiksi lainnya pada satu tingkatan
perkembangan tertentu maka ia merupakan dasar persoalan yang harus dipecahkan
lebih dulu dan hanya dengan demikian kontradiksi-kontradiksi lainnya baru bisa dan
lebih muda diselesaikan.
Walaupun demikian bukan berarti kontradiksi-kontradiksi yang bukan pokok
tidak ada peranannya atau pengaruhnya sama sekali terhadap penyelesainnya
kontradiksi pokok. Sebaliknya perkembangan kontradiksi-kontradiksi itu mempunyai
pengaruh yang tidak kecil terhadap penyele saiannya kontradiksi pokok.
Contoh: Era pasca Soeharto tumbang terjadi pertentangan antara Kaum
revolusioner/reformis dengan kaum reaksioner--pro satus quo (Habibie-Wiranto).
Sementara di dalam tubuh kaum revolusioner/reformis sendiri juga terjadi kontradiksi
pendapat--sikap terhadap sistem/penguasa Habibie-Wiranto.Misalnya kontradiksi
antara AbrI dengan kelompok mahasiswa moderat.
Manakah kontradiksi pokok dan bukan pokoknya? Kontradiksi pokoknya adalah
kontradisksi antara kaum Revolusioner/Reformis dengan kaum Reaksioner-pro-
status quo. Ini kontradiksi yang harus didahulukan penyelesaiannya. Sedangkan
kontradiksi antara kelompok revolusioner/reformis sendiri adalah kontradiksi bukan
pokok. Kontradiksi bukan pokok (antara pro-demokrasi) ini harus ditunda dulu.
INGAT, bukan diabaikan !. Ketika kontradiksi pokok terselesaikan maka secara
otomatis kontradiksi bukan pokok turut terselesaikan.

1.d. Segi-segi yang Kontradiksi


Setiap kontradiksi terdiri dari 2 segi yang mmempunyi arti peranan dan
kedudukan yang berbeda, ada yang menguasai dan ada yang dikuasai, ada yang
memimpin dan yang dipimmpin. Dalam keadaan tertentu dua segi itu berada dalam
kedudukan yang seimbang tetapi bersifat relatif dan sementara.

7
Segi yang berperanan menguasai atau mendominasi dalam seluruh proses
perkembangan mempunyai arti yang menentukan kualitas kontradiksi. Segi yang
berperanan memimpin pada tingkat-tingkat perkembangan mempunyai arti yang
menentukan terhadap arah yang dituju oleh perkembangan kontradiksi itu pada
tingkatan tertentu.
Segi yang baru pada awal proses perkembangan kontradiksi masih mudah dan
merupkan segi yang dipimpin dan dikuasai. Dalam proses selanjutnya ia akan
tumbuh menjadi besar dan kuat sehingga memimpin dan mendominasi. Bila hal ini
terjadi berarti kualitas kontradiksi itu telah mengalami peruubahan.
Contoh: Pada Era Soeharto terjadi kontradiksi antara Rezim Soeharto dengan
PDI Perjuangan.Ketika Soeharto berkuasa, Soeharto lah yang memimpin,
menentukan dan dominan. Tapi ketika Soeharto ambruk, PDI Perjuangan ganti
memimpin, mendominasi, menentukan, mengarahkan dan menguasai.Segi yang
berkontradiksi dalam contoh tersebut adalah segi Rezim dan satu segi lagi yaitu segi
PDI Perjuangan.

2. Tentang Perubahan Kuantitatif ke Perubahan Kualitatif


Hukum perubahan kuntitatif keperubahan kualitatif menerangkan jalannya
proses perkembangan segala sesuatu.
 Perubahan Kuantitatif adalah perubahan jumlah (bertambah/berkurang) susunan,
hubungan dan komposisi materi yang berlangsung secara evolusioner sampai
pada batas waktu tertentu. Perubahan kuantitatif merupakan syarat untuk
menuju keperubahan kuantitatif.
 Perubahan Kuantitatif menyiapkan perubahan kualitatif dan perubahan kualitatif
menyelesaikan perubahan kuantitatif yang lama dan melahirkan serta
mengembangkan perubahan kuantitatif yang baru. keduanya berlangsung terus
menerus secara bergiliran.

3. Hukum tentang Negasi dari Negasi


Hukum negasi dari negasi menunjukan orientasi gerak dan perkembangan
segala sesuatu. Hukum ini menggungkapkan pergantian kualitas lama dengan
dengan kualitas baru dalaam proses perkembangan dan peningkatan dari bentuk-
bentuk yang rendah dan sederhana kebentuk yang lebih tinggih dan kompleks.
Perkembangan materi mengulangi tingkat-tingkat yang pernah terlampui tetapi
mengulanginya secara lain di atas yang lebih tinggi.
Contoh: Dalam sejarah masyarakat bisa kita lihat bagaiamana masyarakat
komunis akan menjadi tahap masyarakat yang final setelah terjadi perubahan dari
tipe masyarakat sebelumnya, yaitu: Komunal Primitif—Perbudakan—Feodal—
Kapitalisme—Sosialisme. Setelah masyarakat sosialis maka lahirlah masyarakat
komunis baru yang lebih maju dari tipe masyarakat Komunal Primitif, dan Lain-lain.

E. PENUTUP
Demikianlah Hukum Dialektika Materil yang mengajarkan pada kaum
pergerakaan bagaimana menyelesaikan atau mengakhiri suatu konntradiksi yang
terjadi dalam masyarakat. Kontradiksi antara rakyat yang tertindas dengan kaum
milietris kapitalis yang menindas hanya bisa diselesaikan dengan perubahan
8
kuantitatif dalam hal ini metode perjuangan,teori perjuangan daan strategi taktik
perjuangan Kemudian pasti akan disusul dengan Perubahan Kualitatif berupa runtuh
atau tumbangnya Masyarakat Militeris—Kapitalis yaitu masyarakat damai,
masyarakat yang sosialis.

Anda mungkin juga menyukai