M
anusia harus mempunyai pedoman, agar hidupnya terarah. Agar tidak
goyah menghadapi rintangan-rintangan yang dihadapi dalam proses
perjalanan hidup. Oleh karena itu setiap aktifitas hidup-pun perlu dibimbing
oleh pedoman atau teori yang ada. Dunia pergerakan sebagai sebuah profesi
revolusioner yang telah atau sedang dan yang akan kita geluti untuk membebaskan
rakyat dari penindasan dan penghisapan kaum penindas pun memerlukan panduan
berupa logika berpikir, tentunya logika berpikir yang sudah teruji keampuhannya
dalam merontokan sistem penindasan. Adagium Rusia berkata: "Tidak ada Gerakan
Revolusioner tanpa Teori Revolusioner", adalah benar tentunya.
Persoalan logika berpikir adalah masalah hubungan antara pikiran dan
keadaan, atau antara ide (pikiran) dengan materi. Antara mana yang lebih dahulu
(primer) dan sekunder antara ide dan materi? Dengan logika berpikir maka kita akan
bisa memilah persoalan, membuat prioritas-prrioritas tentang hal-hal yang mendesak
yang harus dilakukan seorang aktivis gerakan untuk perubahan.
Jawaban atas pertanyaan ini membagi dua aliran filsafat yaitu: Idealisme dan
Materialisme.
Idealisme memandang bahwa ide lebih dahulu (primer), kemudian disusul oleh
materi (sekunder).
Materialisme memandang sebaliknya.Materi dahulu (primer), baru melahirkan ide
(sekunder)
IDEALISME
Filsafat idealisme terbagi menjadi dua sebagai berikut :
1. Idealisme Obyektif yaitu idealisme yang memandang bahwa terdapat ide yang
berada di luar eksistensi manusia dan alam semesta. Semua yang material
adalah hasil karya ide yang berada di luar manusia. Segala fenomena alam
maupun fenomena sosial adalah hasil rekayasa ide obyektif tersebut. Hegel
menyebut ide di luar manusia itu sebagai “ide Absolut” yang tidak terbatas
pada/oleh ruang/tempat atau waktu. Jadi bersifat kekal immanen. Dalam
kehidupan sehari-hari pemikiran Idealisme Obyektif mengambil bentuk
penumpuan segala sesuatu kepada apa yang disebut dengan tuhan, dewa, dan
kekuatan- kekuatan ghaib lainnya. Logika Mistik adalah salah satu bentuk
filsafat Idealisme Obyektif.
2. Idealisme Subyektif yaitu idealisme yang memandang bahwa dunia materi adalah
sensasi-sensasi manusia, sedangkan pikiran dan perasaan adalah satu-
satunya zat (substansi) yang riil. Orang yang selalu menumpukan harapan-
harapan kepada ide manusia adalah contoh orang yang idealis subyektif.
Idealisme Obyektif menyangkal adanya dunia materil yang obyektif dan mengakui
dunia yang riil hanya dalam sensasi manusia.
1
MATERIALISME
Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dahulu ada (primer)
sedangkan ide atau pikiran adalah sekunder. Dengan kata lain materialisme
mengakui bahwa materi menentukan ide, bukan ide menentukan materi.
Contoh: Karena meja atau kursi secara obyektif ada maka orang berpikir
tentang meja dan kursi. Bisakah seseorang memikirkan meja atau kursi sebelum
benda yang terbentuk meja dan kursi belum atau tidak ada.
2
POKOK-POKOK
PANDANGAN MATERIALISME DIALEKTIKA
A. DUNIA ADALAH MATERIL
Segala macam gejala yang ada di dunia mempunyai satu dasar yaitu materi.
Dunia semesta ini pada dasarnya adalah materil dan dunia materil adalah satu-
satunya dunia yang nyata (riil)
DEFINISI MATERI
Secara Filsafat
Segala sesuatu yang ada di luar dan tidak tergantung pada kesadaran
manusia; Tidak dicipta dan dikendalikan oleh sesuatu ide apapun dan dapat
menimbulkan sensasi serta melahirkan refleksi di dalam fikiran manusia.
Secara Ilmu Alam (Fisika)
Fisika hanya memandang materi yang ada di alam ini dari struktur (susunan)
dan organisasinya. Misalnya: Kapur terdiri dari unsur kimia zat perekat, zat pewarna
dan kalsium. Masing-masing unsur kimia mempunyai komposisi zat perekat 14%,
pewarna 6% dan kalsium 80%. Pengertian materi secara fisika hanya sebatas hal-
hak tersebut.
Pengertian materi secara filsafat berdasarkan saling hubungan antara keadaan
dengan fikiran, antara obyek dengan subyek. Sedangkan pengertian materi secara
fisika berdasarkan tingkat perkembangan pengetahuan manusia terhadap alam.
Kembali kita bicara tentang kapur tulis tadi. Ilmu Pengetahuan manusia hingga saat
masih belum menemukan adanya zat atau unsur kimia baru dalam komposisi tertentu
di dalam susunan kapur tulis. Oleh karena itu, maka kapur tulis dalam Fisika
disimpulkan berdasarkan tingkat pengetahuan manusia itu tadi, kapur tulis yaitu
terdiri dari 14% zat perekat, 6% zat pewarna dan 80% kalsium.
Jadi pengertian materi secara filsafat lebih luas dan bersifat umum, tidak
sebatas benda-benda atau proses alam saja, tetapi juga termasuk fenomena-
fenomena sosial. sedangkan pengertian materi secara fisika hanya sebatas tentang
benda-benda atau fenomena alam saja.
Pengertian materi secara filsafat bersifat mutlak dan abadi karena
bagaimanapun majunya pengetahuan manusia tidak akan mengubah kebenaran
bahwa materi itu eksis secara obyektif dan tidak tergantung pada kesadaran
manusia, sedangkan pengertian materi secara fisika bersifat relatif dan sementara
karena bergantung pada perkembangan pengetahuan manusia.
DEFINISI IDE
Materialisme berpendapat bahwa ide (pikiran) lahir dan ditentukan oleh materi,
keberadaan ide adalah sekunder. Dua hal tentang ide :
Ide dilahirkan semacam materi tertentu yang akrab disebut otak atau organisme
sistem saraf yang telah mencapai tingkat perkembangan yang paling tinggi,
karena tanpa otak maka tidak akan ada ide atau fikiran. Otak atau sistem urat
saraf adalah hasil tertinggi dari proses perkembangan alam materil.
3
Ide adalah pencerminan (refleksi/manifestasi) dari kenyataan obyektif. Ide adalah
dunia materil yang dicerminkan otak manusia dan diterjemahkan dalam bentuk-
bentuk piikiran. Pencerminan hanya bisa terjadi dengan adanya kontak
langsung antara kesadaran manusia dengan luar (materil) dengan adanya
praktek sosial manusia. Oleh karena itu ide juga merupakan proses
perkembangan praktek sosial manusia.
Jadi, ide tergantung pada materi. Ide bisa menjangkau ke depan melampaui
materi tetapi tidak bisa telepas dari materi. Materi menentukan ide, tetapi ide
mempengaruhi perkembangan materi. Disinilah letak peranan aktif ide dalam praktek.
Praktek adalah aktifitas manusia mengenal dan mengubah keadaan materi.
Praktek mempunyai kedudukan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
kehhidupan manusia. Dengan praktek manusia melahirkan ilmu pengetahuan,
menguji dan mengembangkannya. Perkembangan dan kemajuan teori ditentukan
oleh sejauh mana kemajuan praktek. Disinilah letak dialektika antara teori dan
praktek.
4
Saling hubungan gejalah-gejalah adalah obyektif
Saling hubungan gejala-gejala adalah suatu hukum yang obyektif berlaku di
dunia semesta ini. Saling hubungan bukan merupkan terkaan atau buatan manusia.
Saling hubungan memang ada secara obyektif. Oleh karena itu saling hubungan
gejala-gejala bukan perwujudan dari ide-ide atau pikiran manusia dan sebagainya.
Saling hubungan gejala-gejala tidak tergantung pada kesadaran manusia.
Segala sesuatu ditentukan oleh keadaan, tempat dan waktu
Dengan mengakui bahwa saling hubungan gejala-gejalaa sebagai sebuah
kenyataan obyektif maka kita juga harus mengakui bahwa segala sesuatu gejala
juga tergantung pada keadaan, tempat dan waktu.
Contoh: Kita tidak akan melakukan gerakan politik klandestin/bawah tanah
sebelum Soeharto rontok jika kondisi Indonesia saat itu sudah demokratis. Karena
kondisi Indonesia pada era Soeharto represif maka kita bergerak dengan strategi
illegal.
Contoh lain: Tidak mungkin di negara barat kita mamaksakan agar hukum/ adat
timur dipakai disana sementara orang barat masih cinta dan mempertahankan adat
tersebut.
6
sementara pada tahap masyarakat Feodal terjadi kontradiksi klas tani dengan klas
tuan tanah; dan apada tahap masyarakat Kapitalisme, kontradiksi terjadi antara klas
Borjuis dengan klas proletar.
Kekhasan/ kekhusussan kontradiksi dalam contoh di atas adalah ciri khas
masy. Perbudakan adalah kontradiksi antara budak dengan tuan Budak. Tidak bisa
disamakan dengan kekhasan masyarakat Feodal yang bercirikan kontradiksi antara
tani dengan tuan Tanah.
Kalau dalam masyarakat Feodal yang dipertententangkan adalah perihal
kepemilikan tanah, maka dalam masyarakat Kapitalis yang dipertententangkan
adalah kepemilikan modal dan alat-alat produksi. Dengan kata lain: Khasnya
masyarakat Feodal adalah tanah sebagai yang dipertentangkan, sedangkan khasnya
masyarakat Kapitalis adalah modal yang dipertentangkan. Dan lain-lain.
7
Segi yang berperanan menguasai atau mendominasi dalam seluruh proses
perkembangan mempunyai arti yang menentukan kualitas kontradiksi. Segi yang
berperanan memimpin pada tingkat-tingkat perkembangan mempunyai arti yang
menentukan terhadap arah yang dituju oleh perkembangan kontradiksi itu pada
tingkatan tertentu.
Segi yang baru pada awal proses perkembangan kontradiksi masih mudah dan
merupkan segi yang dipimpin dan dikuasai. Dalam proses selanjutnya ia akan
tumbuh menjadi besar dan kuat sehingga memimpin dan mendominasi. Bila hal ini
terjadi berarti kualitas kontradiksi itu telah mengalami peruubahan.
Contoh: Pada Era Soeharto terjadi kontradiksi antara Rezim Soeharto dengan
PDI Perjuangan.Ketika Soeharto berkuasa, Soeharto lah yang memimpin,
menentukan dan dominan. Tapi ketika Soeharto ambruk, PDI Perjuangan ganti
memimpin, mendominasi, menentukan, mengarahkan dan menguasai.Segi yang
berkontradiksi dalam contoh tersebut adalah segi Rezim dan satu segi lagi yaitu segi
PDI Perjuangan.
E. PENUTUP
Demikianlah Hukum Dialektika Materil yang mengajarkan pada kaum
pergerakaan bagaimana menyelesaikan atau mengakhiri suatu konntradiksi yang
terjadi dalam masyarakat. Kontradiksi antara rakyat yang tertindas dengan kaum
milietris kapitalis yang menindas hanya bisa diselesaikan dengan perubahan
8
kuantitatif dalam hal ini metode perjuangan,teori perjuangan daan strategi taktik
perjuangan Kemudian pasti akan disusul dengan Perubahan Kualitatif berupa runtuh
atau tumbangnya Masyarakat Militeris—Kapitalis yaitu masyarakat damai,
masyarakat yang sosialis.