Persoalan logika berpikir adalah masalah hubungan antara pikiran dan keadaan, atau
antara ide (pikiran) dengan materi. Antara mana yang lebih dahulu (primer) dan sekunder
antara ide dan materi? Dengan logika berpikir maka kita akan bisa memilah persoalan,
membuat prioritas-prrioritas tentang hal-hal yang mendesak yang harus dilakukan
seorang aktivis gerakan untuk perubahan.
Jawaban atas pertanyaan ini membagi dua aliran filsafat yaitu: Idealisme dan
Materialisme.
Idealisme memandang bahwa ide lebih dahulu (primer), kemudian disusul oleh materi
(sekunder).
IDEALISME
1. Idealisme Obyektif yaitu idealisme yang memandang bahwa terdapat ide yang berada
di luar eksistensi manusia dan alam semesta. Semua yang material adalah hasil karya
ide yang berada di luar manusia. Segala fenomena alam maupun fenomena sosial
adalah hasil rekayasa ide obyektif tersebut. Hegel menyebut ide di luar manusia itu
sebagai “ide Absolut” yang tidak terbatas pada/oleh ruang/tempat atau waktu. Jadi
bersifat kekal immanen. Dalam kehidupan sehari-hari pemikiran Idealisme Obyektif
mengambil bentuk penumpuan segala sesuatu kepada apa yang disebut dengan tuhan,
dewa, dan kekuatan- kekuatan ghaib lainnya. Logika Mistik adalah salah satu bentuk
filsafat Idealisme Obyektif.
2. Idealisme Subyektif yaitu idealisme yang memandang bahwa dunia materi adalah
sensasi-sensasi manusia, sedangkan pikiran dan perasaan adalah satu-satunya zat
(substansi) yang riil. Orang yang selalu menumpukan harapan-harapan kepada ide
manusia adalah contoh orang yang idealis subyektif.
Materi Pendidikan Dasar
Didistribusikan oleh Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi
Idealisme Obyektif menyangkal adanya dunia materil yang obyektif dan mengakui dunia
yang riil hanya dalam sensasi manusia.
MATERIALISME
Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dahulu ada (primer) sedangkan ide
atau pikiran adalah sekunder. Dengan kata lain materialisme mengakui bahwa materi
menentukan ide, bukan ide menentukan materi.
Contoh : Karena meja atau kursi secara obyektif ada maka orang berpikir tentang meja
dan kursi. Bisakah seseorang memikirkan meja atau kursi sebelum benda yang terbentuk
meja dan kursi belum atau tidak ada.
1. Materialisme Primitif
Faham materialisme yang berkembang pada zaman Yunani Kuno kira-kira 600 tahun
sebelum masehi. Secara ilmiah masih sederhana tetapi merupakan cikal bakal dari
paham materialisme. Materialisme primitif inilah berperan dalam perkembangan
paham Materialisme selanjutnya.
2. Materialisme Mekanik
Materialisme mekanik memandang bahwa setiap gejala bagaikan mesin segala macam
gerak dipandang hanya sebagai gerak mekanik yaitu pergeseran tempat dan perubahan
jumlah saja tanpa perubahan secara kualitatif. Seperti gerak pada putaran rantai
sepeda.
Segala macam gejala yang ada di dunia mempunyai satu dasar yaitu materi. Dunia
semesta ini pada dasarnya adalah materil dan dunia materil adalah satu-satunya dunia
yang nyata (riil)
DEFINISI MATERI
Materi Pendidikan Dasar
Didistribusikan oleh Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi
Secara filsafat
Segala sesuatu yang ada di luar dan tidak tergantung pada kesadaran manusia; Tidak
dicipta dan dikendalikan oleh sesuatu ide apapun dan dapat menimbulkan sensasi serta
melahirkan refleksi di dalam fikiran manusia.
Fisika hanya memandang materi yang ada di alam ini dari struktur (susunan) dan
organisasinya. Misalnya: Kapur terdiri dari unsur kimia zat perekat, zat pewarna dan
kalsium. Masing-masing unsur kimia mempunyai komposisi zat perekat 14 %, pewarna
6% dan kalsium 80%. Pengertian materi secara fisika hanya sebatas hal-hak tersebut.
Pengertian materi secara filsafat berdasarkan saling hubungan antara keadaan dengan
fikiran, antara obyek dengan subyek. Sedangkan pengertian materi secara fisika
berdasarkan tingkat perkembangan pengetahuan manusia terhadap alam. Kembali kita
bicara tentang kapur tulis tadi. Ilmu Pengetahuan manusia hingga saat masih belum
menemukan adanya zat atau unsur kimia baru dalam komposisi tertentu di dalam susunan
kapur tulis. Oleh karena itu, maka kapur tulis dalam Fisika disimpulkan berdasarkan
tingkat pengetahuan manusia itu tadi, kapur tulis yaitu terdiri dari 14% zat perekat, 6%
zat pewarna dan 80% kalsium.
Jadi pengertian materi secara filsafat lebih luas dan bersifat umum, tidak sebatas benda-
benda atau proses alam saja, tetapi juga termasuk fenomena-fenomena sosial. sedangkan
pengertian materi secara fisika hanya sebatas tentang benda-benda atau fenomena alam
saja.
Pengertian materi secara filsafat bersifat mutlak dan abadi karena bagaimanapun majunya
pengetahuan manusia tidak akan mengubah kebenaran bahwa materi itu eksis secara
obyektif dan tidak tergantung pada kesadaran manusia, sedangkan pengertian materi
secara fisika bersifat relatif dan sementara karena bergantung pada perkembangan
pengetahuan manusia.
DEFINISI IDE
Materialisme berpendapat bahwa ide (pikiran) lahir dan ditentukan oleh materi,
keberadaan ide adalah sekunder.
Ide dilahirkan semacam materi tertentu yang akrab disebut otak atau organisme sistem
saraf yang telah mencapai tingkat perkembangan yang paling tinggi, karena tanpa otak
maka tidak akan ada ide atau fikiran.
Otak atau sistem urat saraf adalah hasil tertinggi dari proses perkembangan alam materil.
Materi Pendidikan Dasar
Didistribusikan oleh Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi
2. Dalam mengenal dan mengubah keadaan materil manusia melakukannya dengan sadar
untuk memenuhi kebutuhan praktek sosialnya. Ide revolusioner inilah yang
mencermminkan hukum-hukum perkembangan kenyataan obyektif, memainkan
peranan pendorong perkembangan keadaan.
Jadi, ide tergantung pada materi. Ide bisa menjangkau ke depan melampaui materi
tetapi tidak bisa telepas dari materi. Materi menentukan ide, tetapi ide mempengaruhi
perkembangan materi. Disinilah letak peranan aktif ide dalam praktek.
Praktek adalah aktifitas manusia mengenal dan mengubah keadaan materi. Praktek
mempunyai kedudukan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kehhidupan
manusia. Dengan praktek manusia melahirkan ilmu pengetahuan, menguji dan
mengembangkannya. Perkembangan dan kemajuan teori ditentukan oleh sejauh mana
kemajuan praktek. Disinilah letak dialektika antara teori dan praktek.
Contoh:
Bagaimana menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar, jika rakyatnya tidak
mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang bagus? Bagaimana menjadi sebagai
Materi Pendidikan Dasar
Didistribusikan oleh Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi
bangsa yang maju jika pendidikan tidak bisa diakses oleh sebagian rakyat karena biaya
yang sangat mahal. Bagaimana mungkin menjadikan rakyat Indonesia menjadi cerdas
dan berkepribadian, apabila pemerintah menyerahkan pendidikan kepada mekanisme
pasar? Dan bagaimana mungkin pemerintah bisa menyediakan pendidikan yang gratis
dan berkualitas ketika seluruh pembiayaan lebih diutamakan untuk membayar bunga dan
hutang pokok serta menyerahkan pengelolaan sumber daya alam kepada asing?
Ada hubungan yang sangat erat antara isu pasal 33 UUD 1945 yang memiliki kandungan,
bahwa seluruh hal yang melingkupi hajat hidup orang banyak, haruslah dikuasai oleh
Negara. Dalam hal ini, untuk mencukupi kebutuhan pendidikan gratis yang ilmiah dan
demokratis dibutuhkan sebuah dana yang besar. Dana yang besar ini tidak akan mungkin
bisa dipenuhi oleh Negara, jika seluruh aspek penting justru dikuasai oleh pihak asing.
Mulai dari aspek pertambangan mineral, migas, kelautan bahkan pasar pun lebih banyak
dikuasai oleh asing dan bukan negara, sehingga negara tidak memiliki kas yang cukup
untuk pembiayaan pendidikan yang gratis, ilmiah dan demokratis. Maka menjadi penting
bagi kita untuk menggelorakan secara massif tentang tuntutan programatik kita, yaitu
Laksanakan Pasal 33 UUD 1945 secara murni dan konsekwen sebagai solusi bagi negara
untuk melaksanakan pendidikan yang gratis, ilmiah dan demokratis.
Saling hubungan gejala-gejala adalah suatu hukum yang obyektif berlaku di dunia
semesta ini. Saling hubungan bukan merupkan terkaan atau buatan manusia. Saling
hubungan memang ada secara obyektif. Oleh karena itu saling hubungan gejala-gejala
bukan perwujudan dari ide-ide atau pikiran manusia dan sebagainya. Saling hubungan
gejala-gejala tidak tergantung pada kesadaran manusia.
Contoh: Kita tidak akan mungkin melakukan gerakan politik klandestin/bawah tanah di
era yang sudah demikian liberal. Karena jika kita menerapkan gerakan politik bawah
tanah di era liberal semacam ini, niscaya eksistensi organisasi kita tidak akan terangkat.
Contoh lain: Tidak mungkin di negara barat kita mamaksakan agar hukum/adat timur
dipakai disana sementara orang barat masih cinta dan mempertahankan adat tersebut.
Dunia materil senantiasa bergerak dan berkebang sesuai keadaan, tempat dan waktu.
Karena gerak adalah bentuk keberadaan yang tidak bisa dilepaskan dari materi maka
dapat dikatakan bahwa materi mempunyai gerak sendiri sebab esensi materi adalah gerak
(intern materi) yang paling menentukan, sedangkan gerak ekstern hanya mempengaruhi
saja.
Contoh: Dalam suhu 50 derajat Celcius selama 21 hari maka telur akan menetaskan anak
ayam, sedangkan dalam suhu dan waktu yang sama, batu tidak mungkin akan menetaskan
anak ayam.
Ini artinya bahwa setiap materi mempunyai sifat gerak sendiri-sendiri yang tidak bisa disa
makan dengan materi yang lain. Jadi, gerak dalam (faktor intern) yang paling
menentukan, sedangkan gerak luar (faktor ekstern) hanya syarat saja.
Kita yakin bahwa materi senantiasa bergerak dan berkembang, namun tidak menutup
kemungkinan adanya keadaan materi yang 'diam'. Diamnya materi bukan berarti materi
itu berhenti bergerak atau materi itu telah hilang sifatnya yang esensial. Tapi 'diam'nya
materi disebabkan terjadinya keseimbangan antara gerak dalam materi (faktor intern)
dengan gerak luar (faktor ekstern). Artinya, ada kesamaan kualitas antara gerak dalam
dengan gerak luar.
Contoh: Seandainya ada sebuah beban yang memiliki masa berat sebesar 2 ton, tidak
akan mungkin bisa ditarik dengan sebuah mesin yang hanya berkapasitas tidak sampai 2
ton.
Contoh lain:
Dalam posisi kekuatan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan kroni yang benar-
benar mampu memfragmentasi gerakan dengan konsesi-konsesi politik kekuasaan atau
uang maka akan sangat berat bagi organisasi kita untuk menumbangkan pemerintahan
SBY dengan politik front persatuan nasional. atau dengan pertanyaan mendasar, mengapa
pemerintahan SBY sangat sulit untuk dirobohkan? Bukankah kita sering melihat di
berbagai media, bahwa banyak sekali instrumen politik yang menyerang posisi SBY dan
kroninya? Isu Turunkan SBY pun santer dimana-mana, akan tetapi tidak memberikan
dampak serius pada posisi politiknya.
Tentu jawabnya adalah karena kekuatan revolusioner masih lemah, kecil atau mungkin
karena kekuatan revolusioner masih seimbang dengan kekuatan reaksioner pro
kekuasaan. Lemahnya kekuatan revolusioner ini karena tidak adanya tuntutan yang sama
dalam gerakan revolusioner itu sendiri. Lemahnya kekuatan revolusioner ini karena tidak
adanya tuntutan yang sama dalam gerakan revolusioner itu sendiri. Ada yang terjebak
pada kanal-kanal isu yang sudah dipersiapkan oleh rezim SBY (korupsi an sich,
lingkungan an sich, hukum an sich, dsb). Di sisi lain, ada yang menyerang kekuasaan
SBY dengan maksud untuk mendapatkan posisi strategis di area kekuasaan.
Materi Pendidikan Dasar
Didistribusikan oleh Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi
Berangkat dari pengertian bahwa HUKUM DIALEKTIKA adalah hukum tentang saling
hubungan dan perkembangan gejala-gejala yang berlaku secara obyektif dalam dunia
semesta. Maka dapat ditarik benang merah bahwa saling hubungan dan perkembangan
materi /gejala-gejala merupakan dua segi dialektika yang tidak bisa dipisah-pisahkan satu
sama lainnya.
1. Tentang Kontradikasi
Hukum tentang kontradiksi merupakan esensi dari hukum dialektika karena kontradiksi
(pertentangan) mengungkapkan sumber atau asal-usul dan hakekat perkembangan.
Hukum kontradiksi mengajarkan bahwa segala sesuatu terdiri dari bagian-bagian atau
segi-segi yang berbeda atau kontradiksi dan gerak atau perkembangan sesuatu itu
terutama disebabkan adanya saling hubungan yang berupa persatuan dan perjuangan
antara segi-segi yang berkontradiksi yang ada di dalamnya.
Hukum kontradiksi adalah umum dan universal. Bahwa dalam fenomena material
terdapat kontradiksi-kontradiksi yang terjadi secara umum dalam seluruh proses gerak
materi. Setiap hal tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Contoh: Dalam sejarah perkembangan masyarakat kita bisa melihat silih bergantinya
kontradiksi yang terjadi. Pada tahap masyarakat Perbudakan terjadi kontradiksi kelas
antara Tuan Budak dengan budak; kemudian pada tahap masyarakat Feodal terjadi
kontradiksi antara kelas Tuan tanah dengan petani (buruh-tani) dan kontradiksi antara
kelas bangsawan feodal dengan kelas borjuis yang koeksistensi dengan kelas proletar.
Ketika tahap masyarakat Feodal tumbang dan diganti oleh tahap masyarakat baru yaitu
masyarakat Kapitalisme, terjadi pertentangan klas (kontradiksi) antara klas borjuis (kapita
lis) dengan klas proletar (buruh).
Dari contoh di atas kita dapat melihat dan sekaligus menyimpulkan bahwa dalam satu
keseluruhan proses perkembangan materi senantiasa terjadi kontradiksi atau secara umum
bisa dikatakan berlakunya hukum dialektika.
Kontrakdiksi mempunyai kekhasan yang membedakan hal satu dengan lainnya pada
tingkat yang berbeda dari proses perkembangan. Juga mempunyai kekhususan
dalamkontradiksi yang membedakan tingkat perkembangan yang satu dari lainnya.
pada tahap masyarakat Feodal terjadi kontradiksi klas tani dengan klas tuan tanah; dan
apada tahap masyarakat Kapitalisme, kontradiksi terjadi antara klas Borjuis dengan klas
proletar.
Kekhasan/ kekhusussan kontradiksi dalam contoh di atas adalah ciri khas masy.
Perbudakan adalah kontradiksi antara budak dengan Tuan Budak. Tidak bisa disamakan
dengan kekhasan masy. Feodal yang bercirikan kontradiksi antara tani dengan Tuan
Tanah.
Kontradiksi pokok adalah kontradiksi yang menjadi poros dan memimpin semua
kontradiksi bukan pokok. Dalam penyelesaian kontradiksi, maka kontradiksi pokok
diutamakan.
Dalam setiap perkembangan hanya ada satu kontradiksi pokok yang memegang peranan
memimpin dan menentukan. Kontradiksi pokok memainkan peranan yang memimpin
kontradiksi-kontradiksi lainnya pada satu tingkatan perkembangan tertentu maka ia
merupakan dasar persoalan yang harus dipecahkan lebih dulu dan hanya dengan
demikian kontradiksi-kontradiksi lainnya baru bisa dan lebih muda diselesaikan.
Walaupun demikian bukan berarti kontradiksi-kontradiksi yang bukan pokok tidak ada
peranannya atau pengaruhnya sama sekali terhadap penyelesainnya kontradiksi pokok.
Sebaliknya perkembangan kontradiksi-kontradiksi itu mempunyai pengaruh yang tidak
kecil terhadap penyele saiannya kontradiksi pokok.
Setiap kontradiksi terdiri dari 2 segi yang mmempunyi arti peranan dan kedudukan yang
berbeda, ada yang menguasai dan ada yang dikuasai, ada yang memimpin dan yang
dipimmpin. Dalam keadaan tertentu dua segi itu berada dalam kedudukan yang seimbang
tetapi bersifat relatif dan sementara.
Segi yang berperanan menguasai atau mendominasi dalam seluruh proses perkembangan
mempunyai arti yang menentukan kualitas kontradiksi. Segi yang berperanan memimpin
pada tingkat-tingkat perkembangan mempunyai arti yang menentukan terhadap arah yang
dituju oleh perkembangan kontradiksi itu pada tingkatan tertentu.
Segi yang baru pada awal proses perkembangan kontradiksi masih mudah dan merupkan
segi yang dipimpin dan dikuasai. Dalam proses selanjutnya ia akan tumbuh menjadi besar
dan kuat sehingga memimpin dan mendominasi. Bila hal ini terjadi berarti kualitas
kontradiksi itu telah mengalami peruubahan.
Contoh: di era Megawati menjadi presiden, terjadi kontradiksi antara Megawati dengan
Menkopolhukan Susilo Bambang Yudhoyono. Megawatilah yang berkuasa, menentukan
dan dominan dalam area kekuasaannya. Akan tetapi karena segi yang lemah tadi mampu
mengambil ruang politik secara maksimal dengan menggunakan kesadaran massa yang
moralis, ketika Pemilu 2004, SBY ganti memimpin, mendominasi, menentukan,
mengarahkan dan menguasai. Contoh tersebut adalah kontradiksi anta relit politik.
Hukum negasi dari negasi menunjukan orientasi gerak dan perkembangan segala sesuatu.
Hukum ini menggungkapkan pergantian kualitas lama dengan dengan kualitas baru
dalaam proses perkembangan dan peningkatan dari bentuk-bentuk yang rendah dan
sederhana kebentuk yang lebih tinggih dan kompleks.
Materi Pendidikan Dasar
Didistribusikan oleh Eksekutif Nasional Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi
Contoh:
Dalam kehidupan kita secara pribadi, kita seringkali menghadapi sebuah persoalan. Akan
tetapi, dari tiap fase perkembangan pemikiran dan psikologi kita sebagai manusia,
senantiasa berkembang dan maju. Di fase anak, kita akan dihadapkan pada problematika
anak, di masa remaja, kita akan dihadapkan pada problematika remaja dan begitu
seterusnya. Persoalan antara kita dengan orang tua, akan senantiasa muncul, akan tetapi
dari tiap fase akan mengalami sebuah tingkat perkembangan dari kualitas kontradiksinya.
Segi-segi yang berkontradiksinya sama, antara kita sebagai anak dengan orang tua. Tetapi
kualitas kontradiksi di tiap fase akan berbeda
E. PENUTUP