Oleh :
I. LATAR BELAKANG
Apotek ini dibuat untuk memperluas akses obat yang terjamin kepada masyarakat.
Selain itu juga bertujuan untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu dan ilegal, serta
memberikan kesempatan bagi Apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian. Dengan
demikian, seorang APA tidak hanya sebagai penanggung jawab teknis kefarmasian, tetapi
juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa memberikan
keuntungan kepada pihak-pihak tertentu dan juga memiliki fungsi sosial di masyarakat.
Dalam upaya untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu
tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan,
maka dibuatlah proposal pendirian Apotek ini yang diharapkan akan memudahkan
masyarakat untuk mendapatkan obat yang rasional.
Data penduduk jember menurut sensus tahun 2013 yaitu sebanyak 2.529.967 jiwa
(JDA, BPS 2013) dengan kepadatan rata-rata 787,47 jiwa/km2. Sedangkan jumlah apotik di
Jember sebanyak 392 apotik. Banyaknya jumlah apotik di kabupaten Jember khususnya
daerah kota membuat pelayanan kesehatan terpusat didaerah kota, sehingga kurang
menjangkau di daerah kecamatan maupun desa. Hal tersebut menyebabkan masyarakat di
daerah tersebut sulit mendapat pelayan kesehatan yang layak dan memadai. Hal tersebut
kemudian dijadikan dasar membuat setudi kelayakan apotik di daerah kecamatan Mumbulsari.
a. Kepadatan Penduduk
Apotek berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi karena terletak tepat
di daerah pasar Mumbul Sari yang merupakan pusat dari kecamatan tersebut. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya orang yang beraktivitas tiap harinya dan selalu ramai.
3) Praktek mantri
d. Jumlah Pesaing
Jumlah apotek sebagai pesaing tidak ada sama sekali sebab di daerah kecamatan
Mumbul Sari belum terdapat apotek. Masyarakat sebagian besar membeli obat di
warung terdekat atau menebus di daerah Muktisari yang secara estimasi waktu
membutuhkan waktu sekitar 25 menit.
Apotek Sahabat dekat dengan pusat keramaian seperti pasar (Pasar Mumbul Sari)
f. Aman
Lingkungan Apotek Sahabat relatif aman karena letaknya berdekatan dengan Polsek
Mumbul Sari.
g. Mudah Dijangkau
Apotek terletak di pinggir jalan raya kecamatan dan mudah dijangkau. Apotek ini juga
dilengkapi dengan area parkir yang memadai yang terletak di samping dan belakang
apotek.
Interior apotek adalah ruang dalam apotek terutama di ruang tunggu. Dalam ruang
tunggu ini umumnya terdapat kursi-kursi tamu untuk para pasien / konsumen menunggu
sambil duduk-duduk. Sedapat mungkin ruang tunggu itu seluas mungkin dan hanya
digunakan untuk tempat pasien menunggu saja, bebas dari keluar masukknya orang lain dari
luar ke dalam maupun dari dalam keluar.
Terdapat ventilasi agar ada aliran udara segar atau pakailah ruang ber-AC, bila
memungkinkan.
Terdapat penerangan lampu yang terang, tapi tidak menyebarkan panas.
Terdapat warna menyejukkan sehingga memberi kesan, segar, bersih dan terang.
Agar merasa nyaman, terdapat tanaman-tanaman hijau yang tahan hidup dalam
ruangan dalam.
Terdapat sound sistem dengan lagu yang sayup-sayup/nyanyian klasik.
Terdapat TV, koran atau majalah supaya mereka merasa betah menunggu.
Terdapat tempat minum dengan gelas, bila memungkinkan.
A. Denah Apotek
B. Perlengkapan
1) Alat Pembuatan, Pengolahan dan Peracikan
Gelas ukur
Labu Erlenmeyer
Beker glass
Corong
Batang pengaduk
Timbangan dan anak timbangan (gram/milligram)
Mortir (bercucuk dan tidak bercucuk) dan stamper
Termometer
Spatel logam/tanduk, plastik atau porselen
Literan plastik 1 dan 2 liter
Penangas air
Kompor atau alat pemanas yang sesuai
Panci
Rak tempat pengeringan alat
Sumber air
V. STRATEGI INOVASI
Strategi inovasi yang dapat dilakukan untuk mngembangkan dan mempertahankan
eksistensi Apotek Sahabat adalah :
1. Menyediakan jasa konseling secara gratis dan ruangan khusus untuk konseling
sehingga pasien merasa nyaman untu melakukan konseling dengan APA.
2. Melakukan monitoring terhadap pasien terutama pasien dengan penyakit kronis
baik via telepon maupun secara langsung keadaan pasien lebih terkontrol dan
kepercayaan pasien terhadap apotek semakin meningkat.
3. Menyediakan fasilitas yang menarik seperti menyediakan TV, tempat duduk
yang nyaman, majalah kesehatan, koran, tabloid, air minum diruang tunggu.
4. Menyediakan “Herbal Corner” sehingga pasien yang menunggu bisa lebih
mengenal jamu.
5. Bekerja sama dengan apotek lain yang berada disekitar Apotek Sahabat.
6. Merancang Standar Prosedur Operasional (SPO) dan standar organisasi kerja.
AA
Juru Resep
Aspek finansial ditujukan untuk memperkirakan berapa jumlah dana yang dibutuhkan
untuk membangun dan kemudian untuk mengoperasikan apotek. Aspek finansial meliputi
rencana seluruh kegiatan apotek, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana hingga
perhitungan parameter-parameter keuangan dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan.
Sumber pembiayaan apotek dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu : pertama modal sendiri,
saham bersama. Keduanya dapat pinjaman dengan melalui bank atau lembaga non bank.
Penilaian atau analisis aspek keuangan dapat ditinjau dari kegunaan dana dan pemilihan
sumbernya.
Aspek keuangan, meliputi :
a. Investasi dan modal kerja
b. Penilaian analisis keuangan (PP, ROI, NPV, IRR, BEP), penjelasan ada dibawah ini :
- Bila PP nya > dari PP yang ditetapkan (bank), maka proyek tsb tidak layak
dilaksanakan
- Bila PP nya = dari PP yang ditetapkan (bank), maka proyek tsb boleh
dilaksanakan, boleh tidak
Analisa BEP berguna untuk perencanaan laba (Profit Planning), sebagai alat
pengendalian (Controlling), pertimbangan dalam menentukan harga jual dan
pertimbangan dalam mengambil keputusan perlu diketahui berapakah BEP-nya.
ROI (Return on Investment)
Return on Investment (ROI) atau rentabilitas atau earning power merupakan
perbandingan antara pendapatan bersih dengan aktiva bersih rata-rata yang digunakan.
Hal ini penting untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan.
ROI dapat dihitung dengan rumus :
Indikatornya ROI:
- Bila ROI yang diperoleh > bunga pinjaman, maka proyek dikatakan layak
dilaksanakan.
- Bila ROI yang diperoleh < bunga pinjaman, maka proyek dikatakan tidak layak
dilaksanakan
- Bila ROI yang diperoleh = bunga pinjaman, maka proyek dikatakan boleh
dilaksanakan boleh juga tidak
ROI dapat dinaikkan dengan cara:
a. Menaikkan margin
1. Hasil penjualan (total sales) dinaikkan lebih besar dibanding biaya.
2. Biaya diturunkan lebih besar dibanding penjualannya.
b. Menaikkan perputaran
1. Menaikkan hasil penjualan (laba) dibanding aktivanya (modal lancarnya).
2. Menurunkan aktivanya lebih besar dibanding hasil penjualan (laba).
ROI merupakan analisa hasil usaha. Hal ini tergantung dari tujuan perusahaan, tapi secara
umum dapat dikatakan R
OI yang baik adalah lebih besar daripada jasa pinjaman rata-rata. Besarnya ROI yang
diperoleh merupakan tingkat pengembangan usaha suatu perusahaan
Net Present Value (NPV)
Analisis NVP analisis untuk mengetahui apakah nilai arus kas yang akan diterima selama
periode investasi (NPV 2) lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan nilai investasi
yang dikeluarkan sekarang. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan
yag diperoleh selama umur ekonomi proyek. Proyek dinyatakan layak dilaksanakan jika
nilai B/C Rasio yang diperoleh lebih besar atau sama dengan satu, dan merugi dan tidak
layak dilakukan jika nilai B/C Rasio yang diperoleh lebih kecildari satu.
IRR (Internal Rate of Return)
Merupakan tingkat suku bunga yag dapat membuat besarnya nilai NPV dari suatu usaha
sama dengan nol (0) atau yang dapat membuat nilai Net B/C Ratio sama dengan satu
dalam jangka waktu tertentu.
VIII. ASPEK MODAL DAN BIAYA
MODAL TETAP
Bangunan Rp 160.000.000,00
Pembelian tanah (70 m2) Rp 40.000.000,00
Pendirian Bangunan Rp 120.000.000,00
Inventaris Rp 21.600.000,00
Etalase Rp 4.000.000,00
Furniture Rp 3.000.000,00
Lemari obat Rp 2.000.000,00
Lemari narkotik psikotropik Rp 800.000,00
Komputer kasir Rp 5.500.000,00
Papan Nama Apotek Rp 500.000,00
Kursi tunggu Rp 1.000.000,00
Meja racik dan kursi Rp 400.000,00
Lemari pendingin Rp 800.000,00
Alat pemadam kebakaran Rp 300.000,00
Kipas angin 3 buah Rp 1.500.000,00
TV Rp 800.000,00
Perlengkapan lain Rp 1.000.000,00
Biaya Ijin Apotek Rp 2.000.000,00
Modal Kerja Rp 56.555.555,00
(± 1 bulan omzet)
Total Modal Rp. 240.155.555,00
Analisis Break Even Tahun Pertama
Biaya Tetap
Rp.76.800.000,00
= 85
1 –( )
100
Rp.76.800.000,00 +Rp.25.000.000,00
= 85
1 –( )
100
Rekonsiliasi
Penjualan per tahun Rp. 678.666.666,00
Biaya variabel (85%) Rp. 576.866.666,00 (-)
Pendapatan marginal Rp. 101.800.000,00
Biaya tetap Rp. 76.800.000,00 (-)
Laba per tahun sebelum pajak Rp. 25.000.000,-
Perhitungan
Gaji APA per tahun Rp. 20.400.000,-
Biaya jabatan 5% x Rp. 20.400.000,00 Rp. 1.020.000,- (-)
Penghasilan bersih Rp. 19.380.000,-
Laba apotek per tahun sebelum pajak Rp. 25.000.000,- (+)
Total penghasilan Rp. 44.380.000,-
DAFTAR PUSTAKA
ISFI, 2010. Standar Kompetensi Farmasis Indonesia, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia,
Jakarta.
Seto, S. & Nita, Y., 2002. Dasar-Dasar Akuntansi untuk Apotek, Airlangga University Press,
Surabaya.
Seto, S., Nita, Y. & Triana, L., 2004. Manajemen Farmasi, Lingkup : Apotek, Farmasi
Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi, Airlangga University Press,
Surabaya.
Weihrich, Heinz., 2011. The TOWS matrix: a tools for situational analysis. (Cited 2011 juli,2)
available from http://www.usfca.edu@facstaff/weihrichh/docs/tows/pdf
(http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/demografipendudukjkel.php?ia=3509)
(http://lewatmana.com/lokasi/fasilitas-kesehatan/apotek/di/jember/)