Referat Metode Operatif Pria
Referat Metode Operatif Pria
PENDAHULUAN
1
belum atau tidak penting dilakukan, pengetahuan dan kesadaran pria dan
keluarganya dalam ber-KB masih rendah dan keterbatasan penerimaan dan
aksesbilitas pelayanan kontrasepsi pria masih terbatas. (Rizkitama, 2015). Masih
banyak masyarakat yang percaya bahwa MOP merupakan tindakan pemotongan
penis, menyebabkan gairah seksual menurun, penis tidak bisa ereksi setelah operasi,
berkurang atau tidak keluarnya cairan ejakulasi, pria menjadi gemuk, lemah dan
kurang produktif, dan vasektomi dipercaya operasi besar sehingga masyarakat masih
urung untuk melakukannya. Oleh karena itulah diperlukan peningkatan sosialisasi
dan penyampaian informasi yang tepat agar masyarakat tidak salah mengerti tentang
vasektomi sebenarnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk ikut ber-KB terua dikembangkan, dengan memberi pemahaman dan
pengenalan secara mendalam tentang amannya pilihan kontraspesi ini bagi pria.
(BKKBN Kepulauan Riau, 2012)
2.1.3 Efektivitas
Vasektomi adalah metode kontrasepsi sederhana yang dianggap paling
dapat diandalkan dan sangat efektif dengan tingkat morbiditas dan mortalitas
yang rendah. Tingkat kehamilan dikaitkan dengan vasektomi dilaporkan di
kisaran 0-2%, dengan sebagian besar pelaporan <1%. (Schwingl, 2000)
4
Planned Parenthood Federation, 1999). Kondisi yang dapat meningkatkan
risiko atau kesulitan melakukan operasi adalah riwayat trauma skrotum,
varikokel besar atau hidrokel, riwayat operasi untuk kriptorkismus, hernia
inguinal, dan gangguan koagulasi tertentu. Bila memungkinkan, kondisi harus
diperbaiki atau dikendalikan sebelum operasi. Ketika kondisi ini hadir, pasien
harus diberitahu tentang kemungkinan peningkatan risiko. (Schwingl, 2000)
5
2.1.7 Risiko
20 hingga 100 laki-laki mungkin memiliki rasa sakit atau
ketidaknyamanan berkepanjangan setelah MOP. Paling sering karena kemacetan
sperma di belakang sumbatan. Hal ini biasanya sembuh seiring waktu.
MOP adalah tindakan aman dengan risiko kecil, kemungkinan risikonya
antara lain:
Perdarahan di bawah kulit, yang dapat menyebabkan pembengkakan atau
memar.
Infeksi di lokasi pemotongan. Sangat jarang terjadi infeksi di dalam
skrotum.
Benjolan kecil karena kebocoran sperma dari vas deferens ke jaringan di
dekatnya. Hal ini biasanya tidak menyakitkan. Jika menyakitkan, bisa
diobati dengan istirahat dan obat nyeri. Kadang-kadang, operasi mungkin
diperlukan untuk menghilangkan benjolan.
Pembengkakan vas deferens
Dalam kasus yang jarang, vas deferens dapat tumbuh kembali bersama-
sama, yang akan memungkinkan orang untuk memiliki anak lagi.
Studi terdahulu memperkirakan risiko kanker prostat dan penyakit
jantung di kemudian hari pada pria yang melakukan MOP. Tapi bertahun-tahun
penelitian sejak itu tidak menemukan hubungan antara MOP dan masalah
kesehatan tersebut. (Urology Care Foundation, 2014)
Secara umum MOP tidak memiliki efek samping jangka panjang, tidak
berpengaruh terhadap kemampuan maupun kepuasan seksual (Meilani dkk,
2010). Setelah sembuh dari MOP, seorang pria dan pasangannya semestinya
tidak merasakan adanya perbedaan saat berhubungan seks. MOP yang tidak
mengalami komplikasi tidak menyebabkan masalah ereksi. Ejakulasi dan
orgasme akan tetap terjadi sama seperti sebelum MOP. Jumlah air mani tidak
menurun lebih dari lima persen. Satu-satunya perubahan yang dirasakan
pasangan mungkin benjolan di situs vasektomi, jika telah terbentuk benjolan.
(Urology Care Foundation, 2014)
6
1. Lebih aman dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang sangat rendah.
2. Vasektomi lebih murah daripada tubektomi pada wanita.
3. Teknik operasi kecil yang sederhana dan hanya perlu waktu sebentar sekitar
20 menit saja.
4. Lebih praktis, hanya memerlukan satu kali tindakan.
5. Komplikasi yang dijumpai sedikit dan ringan.
6. Tidak akan menggangu ereksi, potensi seksual dan produksi hormon.
7. Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi, dapat digunakan
seumur hidup (permanen).
7
a. Tidur dan istirahat yang cukup.
b. Mandi dan bersihkanlah daerah sekitar kemaluan.
c. Pakailah celana dalam yang bersih.
d. Dianjurkan makan terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan operasi.
Nasehat setelah dilakukan tindakan MOP yaitu sebagai berikut :
a. Perawatan luka, diusahakan agar tetap kering dan jangan sampai basah
sebelum sembuh, karena dapat mengakibatkan infeksi. Gunakan celana
dalam yang bersih.
b. Segera kembali ke rumah sakit apabila terjadi pendarahan, badan panas,
nyeri yang hebat, pusing, muntah atau sesak nafas.
c. Mengonsumsi obat yang diberikan yaitu antibiotika profilaktik dan
analgetika seperlunya. (Mulyani & Mega.R, 2013)
d. Istirahat secukupnya, dan selama 7 hari setelah operasi sebaiknya tidak
bekerja berat.
e. Setelah 7 hari tindakan operasi MOP/vasektomi diperbolehkan berhubungan
intim dengan istri, namun pasangan tersebut harus masih memakai alat
kontrasepsi lain selama kurang lebih 3 bulan. Bagi pria, kira-kira pada 20
kali persenggamaan setelah operasi, dianjurkan memakai kondom. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah kehamilan akibat sisa-sisa sperma yang
terdapat dalam cairan mani. Sementara pasangannya menggunakan metode
lain yang cocok. Setelah MOP/vasektomi, air mani tetap ada, tetapi tidak
lagi mengandung sperma (Meilani dkk, 2010).
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
MOP (Metode Operatif Pria) adalah salah satu metode kontrasepsi pria yang
efektif dan aman digunakan. Umumnya MOP dilakukan dengan cara memotong
kedua vas deferens kemudian diikat, sehingga sperma yang diproduksi tidak bisa
disalurkan dan tidak bertemu dengan ovum akibatnya tidak terjadi kehamilan.
Belum membudayanya penggunaan MOP sebagai program kontrasepsi disebabkan
antara lain karena kondisi lingkungan sosial, budaya, masyarakat dan keluarga yang
masih menganggap partisipasi pria belum atau tidak penting dilakukan,
pengetahuan dan kesadaran pria dan keluarganya dalam ber-KB masih rendah dan
keterbatasan penerimaan dan aksesbilitas pelayanan kontrasepsi pria masih terbatas.
MOP memiliki beberapa keuntungan, yakni lebih aman, efektif, praktis,
risiko komplikasi kecil, lebih murah, dan tidak mengganggu aktivitas seksual.
Namun MOP juga memiliki kekurangan, antara lain perlu tindakan pembedahan,
masih ada kemungkinan risiko komplikasi, masih ada kemungkinan gagal, tidak
langsung efektif setelah tindakan, dan tidak bisa dilakukan jika masih ingin
memiliki anak.
MOP bisa dikembalikan dengan tindakan pembedahan mikro namun tidak
menjamin kesuburan dapat kembali.
3.2. SARAN
1. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai MOP.
2. Menurunkan atau menghilangkan kepercayaan masyarat yang salah tentang
MOP.
3. Memastikan pria yang mengikuti MOP sudah berdiskusi dengan pasangan dan
tidak berada di bawah tekanan.