Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGELOLAAN SAMPAH

DISUSUN OLEH :

1. OKTIANA FATMAWATI (A11501174)


2. RHAMDANTY WULAN S. (A11501181)
3. SETIYA MULYANI (A11501188)
4. SITI MAKHMUDAH (A11501193)
5. SWASTI ZAMACHSARI (A11501203)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai ”Pengelolaan Sampah”. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Gombong, 16 Juni 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia semakin hari penduduknya semakin meningkat begitu juga
permasalahannya yang ada. Untuk memenuhi kebutuhannya banyak barang-
barang yang diperlukan oleh penduduk atau masyarakat di dalamnya. Baik itu
barang-barang yang bisa di simpan kembali dalam jangka waktu pendek dan
barang-barang habis pakai. Barang-barang habis pakai tersebut dinamakan
sampah. Selain itu sampah juga bisa ditemukan pada pekarangan-pekarangan
yang mengotori lingkungan dan mengancam kesehatan penduduk atau
masyarakat. Kesehatan itu sangat penting, sehat merupakan hal yang harus di
jaga oleh setiap masyarakat. Sampah merupakan salah satu permasalahan
kompleks yang dihadapi oleh negara-negara berkembang maupun negara-
negara maju di dunia, termasuk Indonesia (Damanhuri, 2010).
Dalam kehidupan sehari-hari sampah merupakan sesuatu yang tidak
terpakai lagi atau barang yang di buang setelah pakai. Setiap hari nya banyak
masyarakat yang membuang sampah. Banyak masyarakat yang tidak
mengetahui bahwa sampah tersebut bisa diolah lagi. Sampah bisa diolah
kembali dan dimanfaatkan dengan mendaur ulang kembali sampah baik itu
sampah organik, sampah anorganik maupun sampah benda tajam.
Namun pada kenyataannya pengelolaan sampah dalam kehidupan sehari-
hari tidak seperti yang di bayangkan. Sampah masih banyak di jumpai di
berbagai tempat baik itu di pinggir jalan, di pekarangan, dan terkadang di
sungai. Banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa sampah-sampah
tersebut bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan baik itu pencemaran
udara, pencemaran air, pencemaran di tanah serta munculnya berbagai macam
penyakit yang dapat mengancam kesehatan masyarakat itu sendiri. Untuk
mengantisipasi terjadi nya penyakit yang bisa mengancam masyarakat maka
bisa dilakukan dengan cara pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah saat ini
berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan PP No 81 Tahun 2012 di lakukan
dengan dua fokus utama yakni pengurangan dan penanganan sampah.
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan atau pengangkutan, pemrosesan,
daur ulang, atau pembuangan dari material sampah. Pada dasarnya pengolahan
sampah difokuskan pada TPS (Tempat pengolahan sementara) dan TPA
(Tempat Pengelolaan Akhir) yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat,
hal ini sebenarnya belum terlalu efektif dalam hal penanganan sampah. Karena
sampah merupakan hasil efek samping dari adanya aktivitas manusia baik
berupa aktivitas rumahan maupun aktivitas industri. Seiring dengan
perkembangan waktu, jumlah penduduk di suatu tempat tentunya akan
semakin bertambah dan perkembangan teknologi pun semakin canggih serta
pertumbuhan industri juga cukup pesat sehingga banyak menghasilkan
sampah dalam berbagai macam Diperkirakan hanya sekitar 60 % sampah di
kota-kota besar di Indonesia yang dapat terangkut ke TPA (Tempat
Pengelolaan Akhir), yang operasi utamanya adalah pengurugan (landfilling).
Banyaknya sampah yang tidak terangkut kemungkinan besar tidak terdata
secara sistematis, karena biasanya dihitung berdasarkan muatan truk menuju
TPA. Oleh sebab itu pada makalah ini kami menulis bagaimana cara
pengelolaan sampah.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengelolaan sampah
2. TUJUAN KHUSUS
a) Mahasiswa dapat mengetahui tentang kesehatan lingkungan, cara
pengelolaan sampah dan masalah kesehatan lingkungan yang terjadi di
masyarakat serta peran perawat dalam pengelolaan sampah.

b) Mahasiswa dapat melakukan tindakan dalam kehidupan sehari-hari


tindakan pengelolaan sampah
c) Agar makalah ini dapat menjadi bahan ajar bagi mahasiswa lainnya
tentang bagaimana cara pengelolaan sampah.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. KESEHATAN LINGKUNGAN
Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization)
adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Ruang lingkup
kesehatan lingkungan meliputi penyediaan air minum, pengelolaan air
buangan dan pengendalian pencemaran, pembuangan sampah padat,
pengendalian vektor, pencegahan / pengendalian pencemaran tanah oleh
ekskreta manusia, higiene makanan termasuk higiene susu, pengendalian
pencemaran udara, pengendalian radiasi, kesehatan kerja, pengendalian
kebisingan, perumahan dan pemukiman, aspek kesehatan lingkungan dan
transportasi udara, perencanaaan daerah perkotaan, pencegahan kecelakaan,
rekreasi umum dan pariwisata, tindakan – tindakan sanitasi yang
berhubungan dengan keadaan epidemi / wabah, bencana alam dan
perpindahan penduduk, tindakan pencegahan yang diperlukan untuk
menjamin lingkungan. (Ghandi, 2010)
Kesehatan lingkungan merupakan salah satu aspek kesehatan masyarakat
sebagai salah satu komponen program dalam mencapai tujuan kesehatan
masyarakat itu sendiri yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Dalam sejarah perkembangan kesehatan masyarakat,
kesehatan lingkungan selalu pada posisi yang tetap mendapat perhatian,
artinya setiap perkembangan upaya pelayanan kesehatan masyarakat selalu
terdapat upaya kesehatan lingkungan.
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan
masyarakat modern yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan, terikat dalam berbagai ekosistem, dengan
tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai-niali kesehatan
manusia pada tingkat setinggi-tingginya dengan jalan memodifisir tidak
hanya faktor sosial dan lingkungan fisik semata-mata tetapi juga semua sifat-
sifat dan kebersihan lingkungan yang dapat membawa pengaruh terhadap
kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Adapun tujuan dari kesehatan lingkungan yaitu melakukan koreksi atau
perbaiakan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia, melakukan usaha pencegahan dengan cara
mengatur sumber-sumber lingkungan dan melakukan kerjasama menerapkan
program terpadu di antara masyarakat dalam menghadapi bencana atau wabah
penyakit menular.
Selain itu tujuan dari pemeliharaan kesehatan lingkungan yaitu :
1) Mengurangi pemanasan global yaitu dengan menanam tumbuhan
sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka masyarakat juga ikut serta
dalam mengurangi pemanasan global, karbon, oksigen yang dihasilkan
tumbuh-tumbuhan dan zat karbon yang menyebabkan atmosfer bumi
berlubang ini dihoisap oleh tumbuhan dan secara langsung oksigen yang
dihasilkan tersebut daoat dinikmati oleh masyarakat.
2) Menjaga kebersihan lingkunagn karena dengan lingkungan yang sehat
maka masyarakat harus menjaga kebersihannya karna lingkungan sehat
adalah lingkungan yang bersih dari segala macam penyakit dan sampah-
sampah. Sampah merupakan musuh dari kebersihan yang paling utama.
B. PENGELOLAAN SAMPAH
1. PENGELOLAAN SAMPAH
Sampah merupakan salah satu permasalahan uyang dihadapi oleh
banyak kota diseluruh Indonesia.Semakin tinggi jumlah penduduk
danaktivitasnya, membuat volume sampah terus meningkat.Untuk
mengatasi masalah sampah diperlukan biaya yang tidak sedikit dan lahan
yang semakin luas.Sampah juga membahay7akan kesehatan dan
lingkungan jika tidak dikelola dengan baik dan benar.
Pengelolaan sampah dilakukan agar sampah tidak membahayakan
kesehatan dan tidak mencemari lingkungan.Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memperoleh manfaat atau keuntungan bagi manusia.Hal
ini didasari oleh pandangan bahwa sampah adalah sumber daya yang
masih bisa dimanfaatkan dan bahkan memiliki nilai ekonomi.
2. JENIS DAN SUMBER SAMPAH
Menurut Hadiwiyoto, sampah pada umunya dibagi dua jenis yaitu :
1) Sampah organic
Sampah organic yaiu sampah yang mengandung senyawa-senyawa
organic, karena itu tersusun dari unsure-unsur seperti C, H, O, N,
dll.Sampah organic dapat terurai secara alami oleh mikroorganisme.
Contohnya sisa makanan, karton, kain, karet, karet, kulit, sampah
halaman.
2) Sampah anorganik
Sampah yang bahan kandungannya non organic, umumnya sampah
anorganik sangat sulit terurai oleh mikroorganisme.Contohnya:kaca,
kaleng, aluminium, debu, logam-logam lain.

Jenis dan sumber sampah menurut Widyatmoko dapat dikelompokkan


menjdi:
1) Sampah rumah tangga terdiri dari:
a. Sampah basah yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan
organic yang mudah membusuk yang sebagian besar adalah sisa
makanan, potongan hewan, sayuran dan lain-lain.
b. Sampah kering yaitu sampah yang terdiri dari logam seperti besi,
kaleng bekas dan sampah kering yang non logam misalnya kertas,
kayu, kaca, keramik, batu-batuan dan sisa kain.
c. Sampah lembut, misalnya sampah debu yang berasal dari
penyapuan lantai, gergaji kayu dan abu dari sisa pembakaran
kayu.
d. Sampah besar yaitu sampah yang terdiri dari buangan rumah
tangga yang besar seperti meja, kursi, kasur dan lain-lain.
2) Sampah komersial yaitu sampah yang berasal dari kegiatan komersial
seperti pasar, pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan
dan lain-lain.
3) Sampah bangunan yaitu sampah yang berasal dari kegiatan
pembangunan termasuk pemugaran dan pembongkaran suatu
bangunan seperti semen, kayu, batu bata dan lain-lain.
4) Sampah fasilitas umum yaitu sampah yang berasal dari kegiatan
pembersihan dan penyapuan jalan, trotoar, taman, lapangan, tempat
rekreasi dan fasilitas umum lainnya.
3. KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah
diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan,
asas keamanan, dan asas nilai ekonomi.
Secara umum pengelolaan sampah diperkotaan dilakukan melalui 3
tahapan kegiatan, yakni: pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan
akhir. Aboejoewono (1995) menggambarkan secara sederhana tahapan
tahapan-tahapan dari proses kegiatan pengelolaan sampah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan diartikan sebagai pengelolaan sampah dari tempat
asalnya sampai ke tempat pembuangan sementara sebelum menuju
tahapan berikutnya.Pada tahapan ini digunakan sarana bantuan berupa
tong sampah, bak sampah, peti kemas sampah, gerobak dorong
maupun tempat pembuangan sementara (TPS).
2. Tahapan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan sarana
bantuan berupa alat transportasi tertentu menuju tempat pembuangan
akhir/pengolahan.Pada tahapan ini melibatkan tenaga yang pada
periode waktu tertentu mengangkut sampah dari tempat pembuangan
sementara ke tempat pembuangan akhir (TPA).
3. Pada tahapan pembuangan akhir/pengolahan, sampah akan mengalami
pemrosesan baik secara fisik, kimia maupun biologis hingga tuntas
penyelesaian seluruh proses.
Secara garis besar kegiatan didalam pengelolaan sampah meliputi
pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah, transfer dan
transport, pengolahan dan pembuangan akhir (Kartikawan, 2007) sebagai
berikut:
1) Penimbulan sampah (solid waste generated)
Dari definisinya dapat disimpulkan bahwa sampah tidak diproduksi,
tetapi ditimbulkan (solid waste in generated, not produced). Oleh
karena itu dalam menentukan metode penanganan yang tepat,
penentuaan besarnya timbulan sampah sangat ditentukan oleh jumlah
pelaku dan jenis kegiatannya.
2) Penanganan ditempat (on site handling)
Penanganan sampah pada sumbernya adalah semua perlakuan terhadap
sampah yang dilakukan sebelum sampah ditempatkan ditempat
pembuangan. Kegiatan ini bertolak dari kondisi dimana suatu material
yang sudah dibuang atau dibutuhkan, seringkali masih memiliki nilai
ekonomis. Kegiatan pada tahap ini bervariasi menurut jenis sampahnya
meliputi pemilihan (shorting), pemanfaatan kembali (reuse) dan daur
ulang (recycle). Tujuan utama dan kegiatan ditahap ini adalah untuk
mereduksi besarnya timbulan sampah (reduce).
3) Pengumpulan (collecting)
Adalah kegiatan pengumpulan sampah dan sumbernya menuju ke
lokasi TPS.Umumnya dilakukan dengan menggunakan gerobak dorong
dari rumah-rumah menuju ke lokasi TPS.
4) Pengangkutan (transfer and transport)
Adalah kegiatan pemindahan sampah dan TPS menuju lokasi
pembuangan pengolahan sampah atau lokasi pembuangan akhir.
5) Pengolahan (treatment)
Bergantung jenisnya dan komposisinya, sampah dapat diolah.Berbagai
alternatif yang tersedia dalam pengolahan sampah diantaranya adalah :
a. Tranformasi fisik meliputi pemisahan komponen sampah
(shorting) dan pemadatan (compacting).Yang tujuannya adalah
mempermudah penyimpanan dan pengangkutan.
b. Pembakaran (incinerate), merupakan teknik pengolahan sampah
yang dapat mengubah sampah menjadi bentuk gas.
c. Pembuatan kompos (composting),kompos adalah pupuk alami
(organic yang terbuat dari bahan-bahan hijauan dam bahan
organic lain yang sengaja ditambahkan untuk mempercepat
proses pembusukan.
d. Energy recover yaitu transformasi sampah menjadi energy, baik
energy panas maupun energy listrik.
6) Pembuangan akhir
Pada prinsipnya pembuangan akhir sampah harus memenuhi syarat-
syarat kesehatan dan kelestarian lingkungan.Teknik yang saat ini
dilakukan adalah dengan open dumping, dimana sampah yang ada
hanya ditempatkan ditempat tertentu, hingga kapasitasnya tidak lagi
memenuhi.
C. MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN YANG BERKAITAN
DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar
mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia
(Apriadji.Wied Harry, 2012). Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang
tidak terpakai berbentuk cair, gas, dan padat dalam air limbah terdapat bahan
kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut
dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri,
typus, kolera dan penyakit lainnya, air limbah tersebut harus diolah agar tidak
mencemari dan tidak membayakan kesehatan lingkungan (Suhadi, 2012)
Salah satu permasalahan yang ditimbulkan dari sampah di indonesia
yang banyak mengalami hambatan dalam mengelola sampahnya adalah kota
jakarta. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menemukan solusi
permasalahan, Trisyanti (2014), dalam penelitiannya menyatakan bahwa
permasalahan utama dalam pengelolaan sampah kota jakarta adalah sampah
yang tidak mengalami proses pengolahan, sehingga menimbulkan beban
lingkungan.
Regulasi pengelolaan sampah secara terpusat mengarah pada sistem
buang angkut dan berakhir di tempat pembuangan terakhir (TPA) harus
dirubah kearah meminimalisir buangan sampah. Pada prinsipnya pengelolaan
sampah.
Adapun dampak sampah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan
sebagai berikut :
1) Dampak terhadap manusia
Pengelaan sampah dan lokasi yang berkurang memadai/pembuangan
sampah kurang terkontrol , merupakan tempat yang sangat cocok bagi
organisme-organisme dan menarik bagi lalat dan anjing yang dapat
menjangkit penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan
adalah :
a) Penyakit kolera, diare dan tifus
Penyebarannya melalui makanan dan minuman yang di hinggapi
lalat. Penyakit demam berdarah pun dapat juga berkembang dengan
pesat di daerah ini.
b) Penyakit cacingan dan cacing hati
Penyebaran penyakit ini melalui rantai makanan medianya binatang
ternak. Cacing masuk kedalam pencernaan binatang ternak melalui
sisa makanan / sampah yang di makannya.
c) Sampah beracun
Sampah yang dibuang sembarangan misal kelaut oleh industri-
industri penghasil baterai dan akumulator (aki) dapat mengakibatkan
orang meninggal dunia.
2) Dampak terhadap lingkungan
Rembesan cairan sampah yang masuk kedalam sungai atau drainase
dapat mencemari air, dampaknya mengakibatkan berbagai organisme
termasuk ikan di dalam bisa mati sehingga beberapa spesies akan hilang,
hal tersebut mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan, hasil
pengurai sampah yang dibuang kedalam air akan menhasilkan asam
organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap
gas ini dalam konsentrasi tinggi bisa memicu terjadinya ledakan.
BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERAN PERAWAT


Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas
perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya
yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas
dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik
professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi
untuk kejelasan.
B. ELEMEN PERAN PERAWAT
Elemen peran perawat professional menurut Doheny (1982) antara lain :
1. Care giver
a) Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga ,
kelompok atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai
dari masalah yang bersifat sederhana sampai pada masalah yang
kompleks.
b) Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien,
perawat harus memperhatikan klien berdasrkan kebutuhan significan
dari klien.
c) Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi
diagnosis keperawatan mulai dari masalah fisik sampai pada masalah
psikologis.
2. Client advocate
a) Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga ,
kelompok atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai
dari masalah yang bersifat sederhana sampai pada masalah yang
kompleks.
b) Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien,
perawat harus memperhatikan klien berdasrkan kebutuhan significan
dari klien.
c) Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi
diagnosis keperawatan mulai dari masalah fisik sampai pada masalah
psikologis.
3. Conselor
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi
tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan
interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan
seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual.
Peran perawat :
a. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan
sehat sakitnya.
b. Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan
metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.
c. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu
atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman yang lalu.
d. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan
4. Educator
5. Collaborator
6. Coordinator
7. Change agent
8. Consultant
9. Interpersonal proses
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesehatan lingkungan merupakan salah satu aspek kesehatan masyarakat
sebagai salah satu komponen program dalam mencapai tujuan kesehatan
masyarakat itu sendiri yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan lingkungan yaitu
dengan pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah adalah pengumpulan atau
pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, atau pembuangan dari material
sampah.
B. SARAN
Untuk menjaga kesehatan lingkunhgan dimasyarakat salah satu tindakan yang
dapat dilakukan adalah membuang sampah pada tempatnya dan lakukan
pengelolaan sampah dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Hadiwijoto, S. 1983. Penanganan dan Pengelolaan sampah. Penerbit Yayasan


Idayu. Jakarta

Soemirat, juli. 2011 . Kesehatan Lingkungan. Penerbit Gadjah Mada University


Press. Jakarta

Suhadi. 2012. Wiraswasta Sampah. Surabaya : Bina Ilmu.

Apriadji. Wied Harry, 2012. Memproses sampah. Jakarta : Dian Rakyat.

Trisyanti D. 2014. Solid Waste Manajemen of Jakarta Indonesia An Eviromental


Systems Perspective. Master of Science Thesis. Royal Institute of
Technologi: Stockhom

Anda mungkin juga menyukai