KEGIATAN EKSKURSI
Oleh:
071001500071
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2018
RESUME INDIVIDU
KEGIATAN EKSKURSI
Oleh
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2018
RINGKASAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
berjudul Sejarah Perminyakan Di Indonesia. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Ekskursi Pengantar Ilmu Kebumian Dan Energi.
Atas bimbingan dari dosen dan kerja sama teman-teman maka disusunlah
makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi
kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas saya di perkuliahan. Dan
diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dengan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, saya banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, maka saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik mungkin.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN .......................................................................................................... i
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Museum Geologi yang terletak di Bandung ini diresmikan pada 16 Mei 1929.
Museum ini semula merupakan laboratorium yang memiliki ragam koleksi batuan,
mineral, meteorit, fosil, dan artefak. Koleksi – koleksi tersebut telah dikumpulkan sejak
abad 18. Museum Geologi terletak di Jalan Diponegoro, tidak jauh dari Gedung Sate.
Dari sini dapat diperoleh berbagai informasi yang berhubungan dengan ruang lingkup
geologi. Di antara benda-benda yang menjadi koleksinya adalah fosil tengkorak
manusia pertama di dunia, fosil-fosil kerangka binatang pra-sejarah, batu bintang
seberat 156 kg yang jatuh pada 30 Maret 1884 di Jatipelangon, Madiun.
1
BAB II
Sejarah kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Fosil telah menjadi
bukti yang paling kuat untuk menjelaskan tentang kejadian makroevolusi.
2
3
Setiap lapisan strata, disebut catatan fosil berguna bagi ilmuwan untuk
menjelaskan sejarah kehidupan dibumi. Studi khusus yang mempelajari catatan fosil
disebut paleontology. Umur fosil dapat dihitung dengan cara menentukan umur relative
dan umur absolute. Umur relative ditentukan berdasarkan letak fosil di dalam strata.
Seluruh strata yang mengandung fosil yang di anggap mempunyai umur yang sama.
Berdasarkan fosil-fosil yang telah ditemukan dan ditentukan usianya, para ahli
geologi membagi sejarah kehidupan dibumi menjadi 4 era tertentu, yaitu:
a. Era Prekambia
b. Era Paleozoik
Era paleozoik berlangsung selama lebih dari 300 juta tahun. Keadaan bumi
belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Pada zaman
inilah dimulainya tanda-tanda kehidupan dimulai dengan makhluk-makhluk bersel satu
(mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang punggung, jenis-jenis ikan,
ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini diketahui dari sisa-sisanya yang disebut
fosil. Zaman ini disebut juga zaman primer (zaman pertama). Beberapa kejadian
penting yang terjadi dalam kurun waktu tersebut adalah tiga kepunahan masa utama.
5
c. Era Mesozoik
Mesozoikum adalah salah satu dari tiga era geologi pada eon Fanerozoikum.
Pembagian waktu menjadi era ini diawali oleh Giovanni Arduino pada abad ke-18,
walaupun nama asli yang diberikannya untuk Mesozoikum adalah Sekunder
(menjadikan era modern 10 menjadi Tersier). Era yang berlangsung antara
Paleozoikum dan Kenozoikum ini sering pula disebut Zaman Kehidupan Pertengahan
atau Zaman Dinosaurus, mengikuti nama fauna yang dominan pada masa itu.
Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua
secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi
seperti keadaannya saat ini. Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai
perkembangan evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode
juga memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru.
Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern terbentuk. Era Mesozoik berkisar
antara 248 juta hingga 65 juta tahun yang lalu. Era ini sering disebut “jaman
dinosaurus” yang berawal dengan banyaknya dunia daratan di atas lautan. Pada jaman
ini lautan membanjiri Amerika barat daya menyebabkan pecahnya Pangaea dan
6
d. Era Senozoik
Senozoik adalah era terakhir dari tiga era klasik geologi. Era ini berlangsung
selama 65,5 juta tahun sampai sekarang, setelah peristiwa kepupusan Kapur-Tertier
pada akhir Kapur yang menandakan kepupusan dinosaur tanpa bulu dan berakhirnya
era Mesozoik. Senozoik dibagi menjadi dua zaman; Paleogen dan Neogen, yang dibagi
lagi menjadi beberapa kala (epoch). Paleogen terdiri dari Paleosen, Eosen, dan
Oligosen, sedangkan Neogen terdiri dari Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen,
yang berlangsung hingga kini.
Gambar 2.4
Stone Garden Geopark
Di Stone Garden ini dapat kita perhatikan bagaimana bentuk-bentuk batu tersebut
terlihat begitu unik, memiliki rongga-rongga seperti karang yang berada di dasar laut.
Berdasarkan literatur yang ada, bebatuan yang terhampar di sepanjang pandang
wisata Stone Garden merupakan jenis batu Karst. Karst sering di kenal dengan nama
“Batu Gamping” yaitu batuan endapan yang terbentuk di dasar lautan dan disusun oleh
berbagai cangkang binatang laut dalam kurun waktu jutaan tahun. Melalui proses
geologi akhirnya endapan batu tersebut terangkat ke permukaan laut dan membentuk
daratan atau pegunungan batu gamping. Bahkan di beberapa batu penulis dapat
menemukan fosil-fosil kerang yang menempel dan terbentuk tentunya hal tersebut
mengindikasikan jika memang pada masa lalu bukit tinggi tersebut merupakan bagian
dari sebuah dasar laut.
Kapur atau batu kapur yang sejak zaman dulu ditambang berasal dari batu
gamping. Batu gamping Citatah usianya mencapai 30 juta tahun dan sebagian sudah
mengalami metamorfosis menjadi batu marmer. Berdasarkan interaksi dengan Guide
8
Stone Garden, penulis mengetahui bahwa kadar CACO3 pada batuan ini tinggi serta
dominan terbentuk dari inti terumbu karang, sehingga sangat baik bila dijadikan bahan
pembuat semen karena diwilayah kawasan ini banyak dijumpai aktivitas penambangan
batu kapur.
Gambar 2.5
Bukit Tinggi Stone Park
9
Gambar 2.6
Batuan Gamping Stone Park
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kita sebagai generasi muda hendaklah menjaga sejarah bangsa kita, khususnya
pada unsur sejarah yang terdapat di Museum Geologi Bandung dan Stone Garden ini.
Penulis berharap kedua geowisata ini tetap terawat dan dijaga kebersihannya, sehingga
dapat memudahakan pengunjung untuk lebih paham dan mengerti tentang sejarah-
sejarah yang terdapat pada kedua geowisata ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. https://blog.act.id/pengertian-dan-macam-bencana-alam-geologi
2. http://pusatkrisis.kemkes.go.id/bencana-alam-yang-terjadi-akibat-faktor-
geologi
3. http://www.sumbarprov.go.id/details/news/8753
4. https://www.sobatgeo.me/2017/01/pertambangan-bijih-logam-dan-
manfaatnya.html
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Geologi_Bandung
11