Materi Analisa Ekonomi Untuk Tugas Akhir
Materi Analisa Ekonomi Untuk Tugas Akhir
PENGANTAR:
Salah satu Bab yang dibahas mahasiswa pada tugas akhir berupa pra
rancangan pabrik kimia adalah Analisa Ekonomi.
Pada modul ini akan dibahas seluruh terminologi hingga perhitungan
analisa ekonomi . Selain materi ini juga didistribusikan salah satu contoh
tugas akhir salah seorang mahasiswa Teknik Kimia Universitas pamulang.
Dari pembahasan analisa ekonomi diharapkan seluruh mahasiswa Teknik
kimia telah dapat memahami dan membuat analisa ekonomi sebuah pra
rancangan pabrik hingga pengambilan kesimpulan berupa pabrik pra
rancangan dapat menghasilakn keuntungan dan bisa di implementasikan.
Item item yang dibahas berupa:
a. Terminologi pada analisa ekonomi
b. Perhitungan baik berupa untuk menghitung kapasitas pabrik
maupun harga peralatan hingga estimasi perhitungan kinerja
perusahaan.
TUJUAN PERKULIAHAN:
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
Memahami dan mengerti Terminologi pada Bab VI Analisa Ekonomi
Memahami Metode Perhitungan kapasitas Pabrik, harga peralatan hingga
estimasi kinerja perusahaan
DESKRIPSI MATERI:
Pengertian Terminologi Analisa Ekonomi
Pada Analisa Ekonomi, banyak terminologi yang harus dipahami agar
memudahkan dalam tahapan perhitungan. Adapun istilah istilah sebagai berikut:
1. Modal (Total Capital Invesment).
Sebelum sebuah industri dibangun dan beroperasi, diperlukan Uang yang sangat
besar untuk membeli dan menginstalasi peralatan mesin dan assesories
(perlengkapan), tanah, fasilitas fasilitas, perpipaan, alat control. Disamping
instalasi mesin dan peralatan operasional diperlukan juga modal untuk
mengoperasikan mesin mesin tersebut hingga menghasilkan produk yang
diinginkan. Modal investasi terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Fixed capital Investment (Modal tetap)
Yaitu modal yang diperlukan untuk membeli, menginstalasi peralatan
manufaktur dan fasilitas.
Fixed capital dapat dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu:
i. Manufacturing fixed capital investment
ii. Non Manufacturing capitakl investment
b. Working capital Investment( Modal Kerja).
Yaitu modal yang diperlukan untuk menjalankan proses produksi seperti
pembelian bahan baku, additive, biaya tenaga kerja, utilitas dan lain lain.
Penjumlahan fixed capital investment dan working capital investment dikenal
dengan sebutan Total Capital Investment(Total Modal Investasi).
2. Total Production Cost
Yaitu Total cost untuk menjalan proses produksi mulai dari tahap
persiapan hingga delivery produk akhir (finished goods) ke customer.
Total production cost dapat dbagi menjadi 2 yaitu :
a. Manufacturing cost yaitu biaya yang berkaitan dengan proses
produksi. Cost ini terdiri atas 3 bagian:
i. Direct production costs (about 60% of total product cost)
Yaitu biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi
seperti:
a. Raw materials (10 ~ 50% of total product cost)
b. Operating labor (10-20 % of total product cost)
c. Direct supervisory and clerical labor (l0-25% of operating labor)
d. Utilities (10-20% of total product cost)
e. Maintenance and repairs (2-10% of fuued-capital investment)
f. Operating supplies (l0-20% of cost for maintenance and repairs, or
0.5-1% of fixed-capital investment)
g. Laboratory charges (I0-20% of operating labor)
h. Patents and royalties (0-6% of total product cost).
ii. Fixed cost (l0-20% of total product cost).
Yaitu biaya yang dikategorikan tetap dan tidak berobah walaupun
terjadi perobahan quantitas produksi. Contohnya:
a. Depresiasi (bergantung pada umur peralatan,nilai akhir alat. method
perhitungannya kira kira 10% dari fixed-capital investment for
machinery and equipment dan 2-3% of building value for buildings)
b.Local taxes (1-4% of fixed-capital investment).
c. Insurance (0.4-1% of fixed capital investment)
d. Rental (8-12% of value of rented land and buildings).
iii. Plant-overhead costs(5O-70% of cost for operating labor, supervision,
and maintenance, atau 5 ~ 15% of total product cost) melipti biaya biaya
seperti: general plant upkeep and overhead, payroll overhead, packaging,
medical services, safety and protection, restaurants, recreation, salvage,
laboratories, and storage facilities.
b. General expenses = administrative costs + distribution and
selling costs + research and development costs
Yaitu biaya biaya yang tidak bersifat pengeluaran umum seperti:
i.Administrative costs ( 15% of costs for operating labor,
supervision, and maintenance, atau 2-6% of total product cost);
meliputi biaya untuk gaji executive, gaji kelrikal, legal fees, office
supplies, dan communications.
ii. Biaya penjualan dan distribusi (2-20% of total product cost);
meliputi biaya untuk sales offices, salesmen, shipping, dan
advertising.
iii.Research and development costs (2-5% of every sales dollar or
about 5% of total product cost
iv.Financing (interest) (O-10% of total capital investment).
BEP = Fa + 0.3Ra
(Sa − Va − 0.7Ra)
Dimana :
Sa = Penjualan produk
Ra = Regulated Cost (Semi Variable Cost)
Va = Variable Cost
Fa = Fixed manufacturing Cost.
Hubungan antara BEP, Fixed Cost, variable cost, Total Cost dan Penjualan
serta keuntungan tersebut pada grafik dibawah ini.
a - b
Pay back periode = n + ----------- x 1 tahun
c - b
dimana:
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup
investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
NPV rk
IRR = rk + ------------------------- x (rb – rk)
PV rk – PV rb
Dimana :
IRR = internal rate of return
Rk = tingkat bunga terendah
Rb = tingkat bunga tertinggi
NPV rk = NPV pada tingkat bunga terendah
PV rk = PV of proceed pada tingkat bunga terendah
PV rb = PV of proceed pada tingkat bunga tertinggi.
Prb = Pb x ra
If
Pra = Pa x ra
If
Dimana :
Pay Out Time adalah lama waktunya yang dibutuhkan hingga penerimaan
melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang diperlukan untuk
kembalinya capital investment dengan profit sebelum dikurangi
depresiasi.
POT = If
Pb x rb x 0.1 x Fa
a. Kapasitas produksi .
Penetuan kapasitas dilakukan dengan melakukanpendataan terkait
dengan jumlah produksi yang telah dihasilkan perusahaan yanglain dan
Jumlah pemakaian (penggunaan dari produk tersebut).Perhitungan
dilakukan dengan mengambil data beberapa tahun kebelakang sehingga
bisa dilihat trend terhadap produk tersebut.
b. Pabrik Beroperasi.
Penentuan dilakukan dengan berasumsi bahwa setiap perusahaan setiap
tahun melakukan maintenance periodik (Over houl) untuk menjaga
kestabilan proses selalu optimum. Setiap jenis proses mempunyai
treatment yang berbeda yang mempengaruhi waktu stop mesin.
Umumnya Pabrik beroperasi setiap tahu berkisar antara 330 ~ 350 hari.
c. Umur Peralatan antara satu industri satu dengan yang lainnya juga
berbeda tergantung sifat bahan baku dan produk yang dihasilkan. Secara
umum umur peralatan proses rata rata sekitar 10 tahun.
d. Niilai kurs US $.
Nilai kurs mata uang Rupiah selalu berfluktuasi dipengaruh banyak
aspek khususnya kondisi perdagangan baik mayta uang maupun
komoditas. Untuk perhitungan pra rancangan ini sebaiknya dipakai rata
rata dari nilai kurs rupiah terhadap dollar selama 1 tahun terakhir.
e. Tahun Evaluasi
Yaitu tahun yang diprediksikan pabrik yang akanmulai diinstalasi.
Umumnya masa kontruksi membutuhkan waktu 2 tahun dan sehingga
yaitu tahun mulai berproduksi diperkirakan = Tahun kontruksi + 2
tahun.
y = 27,527 x – 4.713.
Dengan menggunakan persamaan di atas dapat dicari harga indeks
pada tahun perancangan, dalam hal ini pada tahun 2015 adalah:
y = 27,527 x – 54.713
= 726,38
Ex = Ey Nx
Ny
Sehingga :
Ex = 726,38___________ x Ey
Index tahun referensi y:
Jika Capasitas peralatan yang dibeli berbeda dari harga referensi maka
perhitungan dilakukan degna menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana
0,6 merupakan exponent faktor tergantung dari epralatan yang
dihitung. Tabel exponen seperti tersebut dibawah ini:
Sumber : peter thimmerhaus
726,35 300
Harga Reaktor = 9000 x --------- x (------) ^ 0,54
596,38 50
Harga Reaktor = $ 28.844,77.
g. Perhitungan Total Capital Investment
Contoh soal
1. Estimasi Fixed capital investment dengan menggunakan komponen cost
process plant. Buatlah estimasi perhitungan fixed capital investment
berdasarkan harga pembelian peralatan $ 100,000 dengan menggunakan
range tabel diatas yang bisa dipakai baik untuk proses liquid maupun
solid dan juga mempertimbangkan pengendalian alat otomatis dan
operasional luar proses.
Jawaban:
Dimana:
5. Metode E, Power faktor (dengan kapasitas plant).
Metode perhitungan dengan menggunakan data modal pabrik sebelum yang
dikaitkan faktor rasio. Rumus perhitungan Capital investment yaitu:
Jika memperhitungkan data direct dan indirect cost agar perhitungan lebih akurat
maka persamaan diatas menjadi:
Dimana:
f = indeks cost faktor umumnya disamakan dengan instalasi
sebelumnya.’
D = Direct produnction cost instalasi sebelumnya dengan unit sama
Z = Indirect Production cost instalasi sebelumnya dengan unit sama
X = mendekati 1, jika kapasitas bertambah maka ditambahkan sesuai
dengan penambahan kapasitas.
I = Indeks relatif produktivitas karyawan
R = Kapasitas rasio produksi
Data tabel power faktor tersebut pada data berikut ini:
Contoh soal:
Estimasikan fixed capital invetment di los Angeles 1980 dengan kapasitas
2 kali lipat dari kapasitas di Dallas. Modal investasi di dalas pada tahun
1975 adalah $ 436,000. Gunakan power faktor untuk
mengestimasikannya. Gunakan tabel 20 hal (, untuk indeks produktivitas
karyawan.
Jawab.
= 60000*(682,5/468,2)*(300/250)^1,0
= $ 104955.
Asumsi : harga keseluruhan peralatan 1300 kali harga alat ini
Harga total semua peralatan lainnya = $1.364.417.
Total pembelian perlatan keseluruhan = $1.469.372
b. Menghitung Total Capital Investment.
Asumsi Pabrik yang dibangun fluid processing.
c. Menghitung Total production Cost.
Total Production cost dapat diklasifikasi atas 2 bagian yaitu
a. Manufakturing Cost
b. General Expense.
Data rasio production secara umumnya mempunyai pembebanan biaya seperti
pada tabel berikut ini:
Dar
Dari Perhitungan diatas, data TPC, FCI, diperoleh maka seluruh data data cost
lainnya bisa dihitung dengan hasilnya sebagai berikut:
Dimana:
Prb = ROI Before Tax
Pra = ROI After Tax
Pb = Keuntungan before Tax
Pa = Keuntungan After Tax
FCI = Fixed Capital Investment
Kesimpulan:
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan Pabrik ini tidaklayak untuk
didirikan dengan alasan sbb:
i. BEP > 50 % (standard BEP < 30 %).
ii. ROI 25 % (standard dibawah suku bunga bank).
iii. POT 5 tahun (standard POT < 3 tahun).
Peninjauan dari aspek BEP;
Pabrik umumnya beroperasi dengan capasitas 85 ~ 90 % dari design
sehingga pabrik hanya untung sekitar 35 % dengan asumsi operasional
pabrik berjalan tanpa keabnormalan yang berat. Dan jika ada abnormal
berarti keuntungan akan turun secara significant.
Peninjauan dari Aspek POT
waktu pengambilan modal 50 % dari umur pabrik, ini terlalu lama dan
pemodal (baik investor maupun pihak Kreditor) tidak ada yang berminat
dengan kondisi ini.
Referensi:
1. Max S Peter, Klaus D Thimmerhaus, Plant design and Economic for
Chemical Engineering, $th Edition, Mac Graw Hill Inc.
2. Drs. M. Giatman, MSIE, Ekonomi Teknik, Edisi 1, 2006, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta
3. Eugene,L Grant, W Grant Ireson, Richard S, Leaven Worth, Dasar
dasar ekonomi Teknik Jilid 1, 1996. Penerbit Rineka Cipta,
4. Eugene,L Grant, W Grant Ireson, Richard S, Leaven Worth, Dasar
dasar ekonomi Teknik Jilid 2, 1996. Penerbit Rineka Cipta,