Anda di halaman 1dari 5

INTAN NURSINI HAPSARI

NIM 2017920004

Diambil dari buku:


EKONOMI MANAJERIAL (Konsep Terapan Bisnis)
Oleh: DRS. DANANG SUNYOTO, SH., SE., MM
Cet. 1 –Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service), 2013

BAB 1
TENTANG EKONOMI MANAJERIAL
A. PENGERTIAN EKONOMI MANAJERIAL
Pada dasarnya ekonomi manajerial memberi gambaran situasi fakta ekonomi untuk periode
waktu tertentu, baik lingkup nasional, regional maupun internasional sebagai akibat dari
perubahan variable-variabel ekonomi dana tau non ekonomi. Di mana variabel-variabel
ekonomi dan non ekonomi dengan sifat terkendali akan sangat berpengaruh pada proses
pengambilan keputusan dan hasil keputusan yang diambil. Secara umum bahwa ekonomi
manajerial adalah merupakan salah satu cara memberikan suatu optimasi untuk mencapai
tujuan (perusahaan) yang berkaitan dengan proyeksi pasar dan proyeksi pengendalian biaya-
biaya yang layak dikorbankan perusahaan.
B. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan adalah sebagai melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Ada
beberapa model pengambilan keputusan yaitu model kepastian, model ketidakpastian, model
risiko dan model konflik.
Pengambilan keputusan dengan model kepastian didasarkan pada data riil dan segala
informasi mengenai data riil tersebut beserta variabel nyata lainnya. Agak berbeda dengan
model kepastian, pada model ketidakpastian sangat dimungkinkan adanya unsur atau
elemen ekonomi yang bersifat uncontrollable (tidak terkendali) seperti kondisi
perekonomian, peraturan perdagangan, peraturan industri, pengaruh perekonomian negara
maju dan sebagainya. Pada pengambilan keputusan model risiko, para manajer perusahaan

1
sangat mempertimbangkan besar kecilnya risiko yang membawa dampak negatif atau
kerugian perusahaan. Sedangkan model konflik para manajer memprioritaskan alternatif
keputusan yang paling menguntungkan atau memberi manfaat lebih besar dari pada alternatif
keputusan yang lainnya.
C. STRATEGI DALAM MANAJERIAL
Perlu diketahui yang dimaksud strategi di sini adalah suatu rencana yang disatukan,
menyeluruh dan terpadu yang menghubungkan antara keunggulan strategi perusahaan
dengan tantangan lingkungannya. Sedangkan manajerial adalah sistem dan metode
pengelolaan sumber daya ekonomi atau bisnis dengan bantuan orang lain, dengan langkah-
langkah mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Jadi
manajemen strategis adalah merupakan sejumlah keputusan atau rencana dan tindakan yang
mengarah pada penyusunan strategi dalam rangka untuk membantu mencapai tujuan atau
sasaran perusahaan.

BAB 4
PRODUKSI
A. MENGENAI PRODUKSI
Produksi berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan) dipergunakan untuk
menghasilkan produk-produk perusahaan (keluaran). Produksi meneliti karakteristik teknik
dan ekonomis yang dipergunakan untuk memberikan barang dan jasa, dengan sasaran
menetapkan cara yang optimal untuk menggabungkan masukan untuk meminimalkan biaya.
Produksi melibatkan semua kegiatan dengn penyediaan barang dan jasa
B. ORGANISASI PRODUKSI
Produksi merujuk pada perubahan bentuk berbagai input atau sumber-sumber daya menjadi
output berupa barang dan jasa.
C. FUNGSI PRODUKSI
Secara definitif, fungsi produksi adalah fungsi yang menjelaskan hubungan antara tingkat
kombinasi input (faktor produksi) dengan tingkat output yang dimungkinkan untuk
diproduksi padam tingkat kombinasi input tersebut. Faktor-faktor produksi yang dimaksud
di sini antara lain berupa sumber daya alam dan energi (SDAE), sumber daya manusia atau

2
SDM (tenaga kerja), sumber daya capital (SDK), sumber daya teknologi (SDT), dan lain-
lain.
1. Produk Total (Total Product=TP) adalah ukuran keseluruhan atau produk yang
dihasilkan dari penggunaan sejumlah sumber daya tertentu dalam sebuah sistem
produksi.
2. Produk Marginal adalah perubahan dalam keluaran yang diasosiasikan dengan perubahan
satuan unit dalam faktor tersebut dengan mempertahankan masukan-masukan lainnya
tetap konstan.
3. Produk Rata-Rata dari sebuah faktor adalah produk total dibagi jumlah unit masukan
yang dipergunakan.
D. FUNGSI PRODUKSI UNTUK SATU INPUT VARIABEL
Dengan menjaga kuantitas salah satu input konstan dan mengubah kuantitas input lain yang
digunakan, kita akan dapat menurunkan produk total (total product=TP) dari input variabel.
E. FUNGSI PRODUKSI UNTUK DUA INPUT VARIABEL
1. Isoquan Produksi: Isoquan menunjukkan kombinasi-kombinasi alternative atas input
modal (K) dengan tenaga kerja (L) yang dapat digunakan untuk memproduksi suatu
tingkat output tertentu
2. Isocost Produksi: Isocost secara grafik menggambarkan fungsi produksi perusahaan
untuk semua tingkat output yang mungkin diproduksi oleh perusahaan.
3. Kombinasi Input Produksi: mengingat perusahaan yang memaksimalkan laba ingin
berproduksi pada biaya minimum untuk menghasilkan tingkat output tertentu, maka
perusahaan tersebut mencoba untuk mencari garis isocost yang paling dekat dengan titik
nol tapi masih menyentuh isoquan yang diinginkan

BAB 8
STRUKTUR PASAR
A. PENGERTIAN STRUKTUR PASAR
Struktur pasar dijabarkan dalam bentuk serangkaian karakteristik industri yang secara
langsung memengaruhi keputusan harga atau keluaran yang dibuat oleh perusahaan. Struktur
pasar umumnya dicirikan atas dasar empat karakteristik industri yang penting yaitu jumlah

3
dan distribusi ukuran dari penjual dan pembeli yang aktif serta para pendatang potensial,
tingkat diferensiasi produk, jumlah dan biaya informasi tentang harga dan mutu produk, serta
kondisi masuk dan ke luar
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI STRUKTUR PASAR
Ada tiga faktor yang memengaruhi struktur pasar, yaitu:
1. Karakteristik komoditi: apakah komoditi tersebut penggunaannya dapat digantikan oleh
komoditi lain ataukah tidak, atau dengan kata lain apakah komoditi tersebut merupakan
komoditi substitusi.
2. Bentuk fungsi produk dari industri: fungsi produksi dapat dikatakan adalah faktor utama
yang memengaruhi struktur pasar.
3. Jumlah konsumen: pengaruh jumlah pembeli terhadap tingkat persaingan sama besarnya
dengan pengaruh jumlah penjual (jumlah perusahaan produsen)
C. BENTUK-BENTUK PERSAINGAN PASAR
1. Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna atau murni adalah struktur pasar yang dicirikan dengan
sejumlah besar pembeli dan penjual untuk sebuah produk yang pada dasarnya sama, di
mana setiap transaksi peserta pasar adalah begitu kecil sehingga tidak memiliki pengaruh
terhadap terhadap harga pasar dari produk tersebut.
Kebaikan dari pasar persaingan sempurna ini adalah dalam jangka panjang akan terjadi
efisiensi produk, dan setiap pembeli dan penjual memiliki kebebasan bertidak dan
memilih. Sedangkan keburukannya tidak mendorong inovasi dan membatasi pilihan
konsumen
2. Pasar monopoli
Pasar monopoli adalah struktur pasar yang dicirikan dengan penjual tunggal dari sebuah
produk yang sangat didiferensiasi. Dalam pasar monopoli kurva permintaan industri
identik dengan kurva permintaan perusahaan
3. Pasar monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan pasar
persaingan sempurna. Perbedaannya dengan pasar persaingan sempurna adalah pada
kondisi karakteristik komoditinya, jika pada pasar persaingan sempurna komoditi secara

4
sempurna sama dengan komoditi-komoditi lain maka pada pasar persaingan monopolistik
komoditi perusahaan sedikit terdiferensiasi dengan komoditi lain (komoditi substitusi).
Ciri-ciri pasar persaingan monopolistic yaitu terdapat banyak penjual dan pembeli,
hambatan untuk masuk dan keluar pasar relatif mudah serta produk yang dihasilkan para
produsen dapat dibedakan.
4. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang
memproduksi hampir semua komoditi yang ada di pasar. Atau pasar oligopoli adalah
struktur pasar yang dicirikan dengan sedikit penjual di mana keputusan harga atau
keluaran adalah saling bergantung antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Pasar oligopoli dibedakan menjadi oligopoli terdiferensiasi dan oligopoli tak
terdiferensiasi. Oligopoli terdiferensiasi adalah struktur pasar di mana selain hanya ada
sedikit perusahaan yang memproduksi komoditi, juga diikuti oleh kondisi di mana
komoditi adalah terdiferensiasi dengan komoditi lain misalnya komoditi dalam industry
kosmetik, industri mobil dan lain-lain. Hal sebaliknya yang terjadi dengan oligopoli tak
terdiferensiasi, di sini sedikitnya perusahaan diikuti oleh kondisi di mana komoditi adalah
tidak terdiferensiasi dengan komoditi lain, misalnya komoditi dalam industri seng,
industri pipa besi dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai