Anda di halaman 1dari 4

STANDARD OPERATING No Form – K3LH07

Edisi/Revisi Tgl. Terbit


PROCEDURE (SOP) 1/1

PENGOPERASIAN MOBIL AMBULANCE

Tanggal Pengesahan: ........ Desember 2017


Di buat Di periksa Di ketahui Di setujuai

Ratna Dwi Lailiana Safi’i Teguh Santosa Hari Hadi

Safety Officer Superviser Manager Project Director

REVISI

Tanggal Revisi

Nama & Paraf

PT. Fitra Hadi Raya


Jl. Raya Glondonggede-Kerek Km 3 Karangasem
STANDART OPERATING PROCEDURE
Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Email fhjmanagement@yahoo.co.id Tlp. 0356-4214556
PT. FITRA HADI RAYA
Supplier, Kontraktor, Penghijauan, Perdagangan Besar, Teknik AC dan Kelistrikan
Jl. Raya Glondonggede-Kerek Km 3 Karangasem, Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Email: fhjmanagement@yahoo.co.id Tlp.: 0356-4214556

Pengertian:
Merupakan operasional prosedur yang mengatur pengoperasian ambulance.
Tujuan:
Mewujudkan pelayanan kesehatan gawat darurat PLTU Tanjung Awar-awar secara cepat, tepat, cermat dan
professional.

Uraian Prosedur

A. Syarat Pengemudi Ambulance


1. Sehat secara fisik, mental dan tidak memiliki medis yang dapat menghambat dalam mengoperasikan
ambulance.

2. Lakukan pergantian shift tepat waktu.

3. Dapat mengemudi di bawah tekanan.

4. Memiliki keyakinan positif atas kemampuan diri sebagai seorang pengemudi.

5. Bersikap toleran dengan pengemudi lain yang akan bereaksi berbeda ketika melihat kendaraan
emergensi.

6. Tidak dalam pengaruh alkohol dan obat-obat terlarang saat mengemudi.

7. Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM A) yang masih berlaku.

8. Pakai selalu kaca mata atau lensa kontak jika dibutuhkan saat mengemudi.

9. Evaluasi kemampuan dalam mengemudi berdasarkan respon diri terhadap tekanan perorangan,
penyakit, kelelahan, dan mengantuk.

B. Menggunakan Alat-alat Peringatan


1. Gunakan sirine secara bijak, dan gunakan hanya ketika perlu.
2. Sirine hanya digunakan jika pengemudi dalam respon emergency.
3. Selalu waspada meski sudah membunyikan sirine. Jangan pernah beranggapan bahwa semua
pengendara kendaraan akan mendengar sinyal Anda. Adanya bangunan, pepohonan, dan semak belukar,
radiotape dalam mobil dapat menghalangi suara sirine.
4. Bersiaplah terhadap manuver aneh pengemudi lain, karena beberapa pengemudi menjadi panik ketika
mendengar bunyi sirine.
5. Jangan berada di dekat kendaraan lain lalu membunyikan sirine tiba-tiba. Hal ini dapat menyebabkan
pengemudi lain menginjak rem mendadak.
6. Gunakan klakson ketika berada dekat dengan kendaraan di depan Anda.
7. Jangan menggunakan sirine sembarangan, dan jangan digunakan untuk menakuti orang lain.
8. Gunakan lampu dan sirine hanya untuk keadaan darurat yang mengancam nyawa atau bagian tubuh.

C. Menempatkan Ambulance di Lokasi Kejadian Kecelakaan (Insiden)


1. Lakukan penilaian keamanan lokasi dan tentukan area-area berbahaya di sekitar lokasi kejadian.

2. Parkirkan ambulance sekurang-kurangnya 100 kaki dari tempat kejadian kecelakaan, jika terlihat ada
PT. FITRA HADI RAYA
Supplier, Kontraktor, Penghijauan, Perdagangan Besar, Teknik AC dan Kelistrikan
Jl. Raya Glondonggede-Kerek Km 3 Karangasem, Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Email: fhjmanagement@yahoo.co.id Tlp.: 0356-4214556

nyala api, atau kebocoran cairan dan asap yang berbahaya. Jika tidak tampak nyala api atau kebocoran
cairan dan asap, parkirkan ambulance sekurang-kurangnya 50 kaki dari kejadian kecelakaan.

3. Parkir mundur ambulance sehingga membelakangi TKP jika Anda adalah kendaraan emergensi
pertama yang ada di lokasi kejadian sehingga lampu peringatan dapat memperingatkan yang lain.

4. Mintalah seseorang berada di belakang ambulance untuk bertindak sebagai pengarah dan pemandu
ketika memundurkan ambulance untuk mengambil pasien.
D. Pemeriksaan Ambulance (Mesin Mati)
1. Periksa seluruh badan ambulance. Cari kerusakan yang dapat mempengaruhi jalannya pengoperasian
yang aman.
2. Periksa roda dan ban. Periksa adanya kerusakan atau robeknya pelek roda dan bagian luar ban. Gunakan
alat pengecek/meteran tekanan untuk memastikan semua ban mengembang dengan tekanan tepat.
3. Periksa spion dan jendela. Cari kaca yang pecah dan longgar serta periksa apakah ada bagian yang hilang.
Pastikan spion bersih dan diposisikan dengan tepat sehingga didapatkan lapang pandang maksimum.
4. Periksa fungsi setiap pintu dan kunci.
5. Periksa bagian-bagian sistem pendingin. Periksa jumlah freon/bahan pendingin.
6. Periksa selang pipa sistem pendingin dari kebocoran atau keretakan.
7. Periksa jumlah cairan kendaraan, termasuk minyak mesin dan pelumas rem, air aki, dan pelumas
kemudi.
8. Periksa aki. Jika jenisnya aki basah yang bisa diisi ulang, periksa jumlah cairannya. Jika aki tipe aki
kering, nilai keadaannya dengan memeriksa portal indikator.
9. Periksa kekencangan hubungan antar kabel dan tanda-tanda korosi.
10. Periksa kebersihan permukaan bagian dalam ambulance termasuk dashboard dan periksa adanya
kerusakan.
11. Periksa fungsi jendela. Pastikan bahwa permukaan dalam setiap jendela bersih.
12. Tes fungsi klakson.
13. Tes fungsi sirine untuk jarak dengar maksimum.
14. Periksa sabuk pengman. Pastikan setiap sabuk tidak rusak. Tarik setiap sabuk dari gulungannya untuk
memastikan bahwa mekanisme retraktor bekerja dengan baik.
15. Posisikan kursi pengemudi senyaman mungkin sehingga bisa mengendalikan kemudi dan pedal dengan
optimal.
16. Periksa jumlah bahan bakar. Isi bahan bakar dengan spesifikasi PERTAMAX setiap kali selesai panggilan
kejadian.

E. Pemeriksaan Ambulans (Mesin Hidup)


1. Nyalakan mesin terlebih dahulu untuk memulai pemeriksaan selanjutnya. Keluarkan ambulance dari
ruangan penyimpanan jika mesin mengeluarkan asap yang mungkin bisa menjadi masalah.
2. Set rem parkir, pindahkan perseneling ke posisi parkir dan minta rekan Anda mengganjal roda sebelum
melakukan tahapan berikutnya.
3. Tes fungsi indikator yang terletak di dashboard untuk melihat apakah lampu indikator dapat menyala
dengan baik untuk menunjukkan adanya kemungkinan masalah yang terjadi pada tekanan oli, suhu mesin,
atau sistem elektrik ambulan.
4. Periksa meteran yang terletak di dashboard untuk pengoperasian ambulans yang optimal.
5. Tes fungsi rem, injak rem kaki, catat apakah fungsi pedal rem sudah tepat atau berlebihan. Periksa
tekanan udara rem kaki jika dibutuhkan.
6. Tes fungsi rem parkir (rem tangan). Pindahkan perseneling ke posisi mengemudi.
7. Pindahkan kembali perseneling ke posisi parkir segera setelah Anda memastikan bahwa rem parkir
berfungsi dengan baik.
8. Tes fungsi kemudi. Putar kemudi ke berbagai arah.
9. Periksa fungsi alat penyapu kaca (wiper) depan dan alat pencucinya (washer). Kaca harus bisa disapu
PT. FITRA HADI RAYA
Supplier, Kontraktor, Penghijauan, Perdagangan Besar, Teknik AC dan Kelistrikan
Jl. Raya Glondonggede-Kerek Km 3 Karangasem, Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Email: fhjmanagement@yahoo.co.id Tlp.: 0356-4214556

bersih setiap kali alat penyapu digerakkan.


10. Tes fungsi lampu peringatan (warning lights) ambulans. Minta rekan Anda berjalan mengitari ambulance
dan memeriksa fungsi setiap lampu kilat (flashing light) dan lampu putar (revolving light).
11. Tes fungsi lampu ambulans lainnya. Minta rekan Anda berjalan lagi mengitari dan memeriksa ambulans.
Pada kesempatan ini periksa lampu depan (sinar jauh dan dekat), nyalakan lampu sinyal/weser (signal
light), lampu kilat perempatan (fourway flasher), lampu rem (brake light), lampu samping (side light) dan
lampu belakang (rear light) untuk penerangan tempat kejadian.
12. Periksa fungsi perlengkapan pemanas dan pendingin baik di kompartemen pengemudi maupun
kompateman pasien. Lakukan juga pemeriksaan alat isap (suction) on-board pada kesempatan ini jika
mesin sedang menyala.
13. Periksa cairan perseneling.
14. Operasikan perlengkapan komunikasi. Lakukan uji radio portabel dan demikian pula dengan radio
terfikrsir serta alat komunikasi radio telepon lain.

F. Pemeriksaan Persediaan dan Perlengkapan Kompartemen Pasien


1. Periksa persediaan dan perlengkapan perawatan serta perlengkapan ”life support”.
Pastikan bahwa telah dilakukan pemeriksaan atas setiap peralatan yang harus dibawa dalam ambulance
dengan mencatat setiap temuan pada laporan pemeriksaan. Peralatan tersebut tidak sekedar diidentifikasi,
namun harus diperiksa pula kelengkapan, keadaan, dan fungsinya. Beberapa hal yang perlu dilakukan
pemeriksaan meliputi:
a. Periksa tekanan tabung oksigen.
b. Pompa bidai udara dan periksa apakah ada kebocoran.
c. Pastikan semua perlengkapan oksigen dan ventilasi berfungsi dengan baik.
d. Periksa juga apakah peralatan penyelamatan berdebu dan berkarat.
e. Nyalakan semua peralatan bertenaga aki untuk memastikan bahwa setrum aki berfungsi dengan baik.
f. Untuk perlengkapan khusus, seperti defibrilator eksterna otomatis (AED) membutuhkan pemeriksaan
tambahan.
g. lengkapilah laporan pemeriksaan Anda. Perbaiki segala kekurangan. Ganti barang – barang yang
hilang. Pastikan pengawas Anda mengetahui adanya kekurangan yang tidak bisa Anda perbaiki secara
langsung.
h. Di akhir pemeriksaan, bersihkan unit ambulance untuk mengendalikan kemungkinan adanya infeksi
dan untuk perbaikan tampilan.

Anda mungkin juga menyukai