Anda di halaman 1dari 22

8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Masturbasi

Masturbasi adalah suatu aktivitas seksual yang biasanya dilakukan

oleh kaum remaja. Bisa juga dikatakan kegiatan melakukan rangsangan

terhadap kelamin, dapat dilakukan oleh wanita. Walaupun bisa dilakukan

oleh pria maupun wanita tetapi cara perangsangnya tentu berbeda. Hal ini

disebabkan karena bentuk fisik alat kelamin yang berbeda antara alat

kelamin pria dan wanita. Namun, pada dasarnya kegiatan ini tetap

memiliki tujuan yang sama, yaitu memperoleh kepuasan seksual.

(Iwan,dkk.2009).

Keinginan untuk melakukan masturbasi timbul karena rangsangan-

rangsangan seksual yang menggerakan libido untuk memenuhi kebutuhan

seks guna mencari kepuasan. Pria lebih terangsang oleh rangsangan visual,

sedangkan pada wanita lebih terangsang oleh rangsangan taktil (rabaan)

walaupun kedua jenis rangsangan tersebut berbeda, namun juga

mempunyai pengaruh pada kedua jenis kelamin. (Astaqauliyah 2008).

Pada wanita selain menggunakan tangan juga menggunakan benda

lain yang masuk ke vagina atau dengan cara mengampit kedua paha

dengan menggesek-gesek sampai anggota kelamin tergesek-gesek

8
9

sehingga menimbulkan orgasme, cara yang paling umum adalah dengan

mengelus-ngelus kelentit. Aktifitas masturbasi bertujuan mencari kepuasan

diri sendiri atau memuaskan keinginan nafsu seksual tidak dengan jalan

bersetubuh. (Astaqauliyah 2008).

Tahap-tahap seseorang dalam proses masturbasi cukup jelas dan

terjadi secara perlahan-lahan. Pada awalnya individu mulai dengan

mencari kepuasan, dan akhirnya individu tersebut akan terikat dan dikuasai

oleh perilaku masturbasi. Kebiasaan ini akan terulang terus-menerus, maka

terjadilah suatu siklus kecanduan. Siklus tersebut dijelaskan oleh Carnes

dalam bukunya yang berjudul Out of the Shadows (Fisher, 1994), yaitu :

a. Pecandu merenungkan masturbasi (atau seks) terus-menerus. Segenap

pikiran dikuasai oleh pikiran dan khayalan mengenai masturbasi atau

seks.

b. Pecandu memulai kebiasaan-kebiasaan tertentu. Kebiasaan-kebiasaan

ini termasuk pikiran (seperti khayalan-khayalan tertentu) dan kegiatan

(seperti melihat film/gambar porno atau pergi ketempat tertentu) yang

seringkali digunakan untuk membangkitkan gairah atau dorongan

seksual.

c. Pecandu melakukan masturbasi (atau kegiatan seksual yang lain).

d. Rasa hancur. Pecandu merasa kotor, tidak dapat menguasai diri dan

putus asa.
10

1) Macam-macam Masturbasi

a) Masturbasi Sendiri (auto masturbation)

Stimulasi genital dengan menggunakan tangan, jari atau

menggesek-gesekannya pada suatu objek.

b) Masturbasi Bersama (auto masturbation)

Stimulus genital yang dilakukan secara berkelompok yang

biasanya didasari oleh rasa bersatu, sering bertemu.

c) Masturbasi Psikis

Pencapaian orgasme melalui fantasi dan rangsangan audio-

visual.

2) Alasan perempuan Melakukan Masturbasi

a) Kesepian

Perempuan kadang-kadang keluar dari suatu hubungan karena

mereka menolak melakukan eksplorasi seks dengan seseorang,

sehingga mereka mencari jalan untuk kesenangan sendiri.

Seringkali hal ini juga terjadi pada perempuan yang pernah

merasakan kesenangan seksual, tetapi sulit menemukan

seseorang yang cocok sehingga masturbasi dilakukan sebagai

suatu pilihan.

b) Kesenangan

Biasanya perempuan yang merasa kesepian akan mudah

menggerakan perasaan atau tangan mereka untuk

mengeksplorasi sejumlah tempat sensitif demi sebuah


11

kesenangan seksual. Masturbasi salah satu cara yang bisa

dilakukan untuk mendapatkan kesenangan tersebut.

c) Merasa Tidak Nyaman

Beberapa perempuan mulai melakukan masturbasi karena

mereka merasa ada masalah. Misalnya bermasalah dengan

berat badan, sehingga merasa tidak ada lagi pria yang tertarik

padanya. Akibatnya, mereka mencari kesenangan seksual

dengan masturbasi dibanding harus ‘berbagi’ dengan

pasangan.

d) Alasan Seks Sederhana

Beberapa perempuan menjadi begitu nyaman karena alasan

kecil atau pikirin sederhana mengenai seks. Mereka merasa

kebutuhan seksual dapat terpenuhi hanya dengan membiarkan

tangan menyelesaikan pekerjaan.

e) Merasa Tidak Puas

Beberapa perempuan memilih melakukan masturbasi karena

hubungan seksual dengan pasangannya tidak memberikan

kepuasan, sehingga perempuan mencari kepuasan sendiri

untuk mengeluarkan hasrat seksual yang terpendam.

f) Masturbasi Pilihan Terbaik

Ada perempuan yang tidak dapat mencapai orgasme dengan

cara apapun selain melalui masturbasi. Mereka merasa dirinya

yang benar-benar mengatahui tempat mana yang perlu


12

disentuh dan memberikan kesenangan untuk mendapatkan

kepuasan seksual.

3) Faktor yang mempengaruhi Masturbasi

a) Menyaksikan hubungan orang tua

Pada saat anak melihat apa yang dilakukan orang tua, mungkin

disitulah anak akan menirukannya.

b) Belajar dari orang dewasa

Pergaulan sangat mempengaruhi kepribadian anak, jadi

haruslah berhati-hati dengan teman anak karna dapat membawa

dampak yang buruk baginya.

c) Gambar atau Video Porno

Sering melihat hal-hal yang berbau porno dapat menyebabkan

anak berimajinasi sesuai apa yang dilihatnya.

d) Penundaan usia perkawinan

Bagi usia dewasa sudah waktunya menikah, tapi belum

melaksanakan ini dapat menimbulkan keinginan seks yang

tinggi sehingga melakukan masturbasi.

e) Meningkatnya seksualitas

Pada masa remaja organ reproduksi makin meningkat dan

fungsinyapun juga, sehingga pada masa remaja ini

membutuhkan penyaluran seksual, yang menurut mereka jalan

keluarnya adalah masturbasi.


13

4) Media yang sering digunakan untuk melakukan masturbasi

a) Jari atau tangan

Biasanya masturbasi dilakukan menggunakan tangan, yaitu jari

dimasukkan ke dalam vagina.

b) Bantal

Bantal digunakan dengan cara menggesek-gesek alat kelamin

ke bantal untuk mendapat kenikmatan seksual.

c) Kursi

Media ini juga hampir sama yaitu dengan menggesek-

gesekkan kelamin di kursi.

d) Pensil atau bolpoin

Meskipun dari semua media yang digunakan untuk masturbasi,

ini yang paling membahayakan karna benda yang dimasukkan

ke dalam vagina adalah benda yang keras yang tudak lunak.

5) Dampak-dampak Masturbasi

a) Dampak Fisik

Luka-luka pada alat kelamin, masturbasi yang dilakukan secara

keras dan menggunakan benda-benda kasar akan dapat

merobek kulit vagina, iritasi atau infeksi pada alat kelamin.

Ejakulasi dini, kebiasaan ingin cepat mendapatkan kepuasan

masturbasi akan cenderung menjadikan seseorang cepat

mengalami orgasme, Impotensi.


14

b) Dampak Psikologis

Rasa bersalah diakibatkan adanya perasaan berdosa karena

telah melanggar norma yang dianut seperti norma agama, dan

norma sosial. Rasa malu karena adanya anggapan bahwa

masalah masturbasi adalah sesuatu yang dianggap kotor, tabu,

dan tidak layak dibicarakan. Khayalan yang mengikat ketika

melakukan masturbasi dalam jangka panjang dan dilakukan

secara terus-menerus akan dapat mengikat dan menguasai

pikiran, sehingga khayalan itu akan muncul secara terus

menerus setiap saat. Isolasi, sebagai pelarian ke dunia yang

penuh khayalan sehingga seseorang yang telah merasa nikmat

dan merasa aman dengan dunia khayalannya akan cenderung

menarik diri dari pergaulan.

Menurut PKBI (1999) dampak- dampak masturbasi yaitu :

Infeksi, energi fisik dan psikis terkuras sehingga orang menjadi

mudah lelah, pikiran terus menerus ke arah fantasi seksual,

perasaan bersalah dan berdosa, bisa mengakibatkan lecet jika

dilakukan dengan frekuensi tinggi, kemungkinan mengalami

ejakulasi dini pada saat berhubungan intim, kurang bisa

memuaskan pasangan jika sudah menikah karena terbiasa

memuaskan diri sendiri, menimbulkan kepuasan diri, dan

ketagihan.
15

2. Media Masa

Media Masa adalah chanel, medium, saluran, sarana atau alat yang

digunakkan dalam proses komunikasi yang diarahkan untuk orang banyak.

Komunikasi masa sendiri, merupakan kependekan dari komunikasi melalui

media masa. Yang termasuk media masa terutama adalah surat kabar,

majalah, radio, televisi, dan film.

a. Jenis Media Masa

1) Media Masa Cetak yaitu media masa yang dicetak dalam lembaran

kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media masa cetak

secara rinci meliputi, Koran, majalah, surat kabar, tabloid, dan

buku.

2) Media Masa Elektronik yaitu jenis media masa yang isinya

disebarluaskan melalui suara atau gambardengan menggunakan

teknologi elektro, seperti radio, televise dan film.

3) Media Online yaitu media masa yang dapat ditemukan di internet

(situs web)

b. Peran Media Masa

1) Industri pencipta lapangan kerja, barang dan jasa serta

menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan.

2) Sumber kekuatan alat kontrol, manajemen dan inovasi masyarakat.

3) Lokasi untuk menampilkan peristiwa masyarakat.

4) Wahana pengembangan kebudayaan tatacara, mode, gaya hidup.


16

5) Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok dan

masyarakat.

c. Karakteristik Media Masa

1) Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik atau orang banyak.

2) Universalitas, sifatnya umum, tentang segala aspek kehidupan dan

semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut

kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang

banyak.

3) Periodisitas, tetap atau berkala misalnya, harian atau mingguan.

4) Kontinuitas, berkesinambungan atau terus menerus sesuai dengan

periode mengudara atau jadwal terbit.

5) Aktualitas, berisi hal-hal baru seperti informasi atau laporan

peristiwa terbar.

d. Fuingsi Media Masa

1) Sebagai Informasi

2) Sebagai Pendidik

3) Sebagai Hiburan

e. Pengaruh Media Masa

Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan

pemirsanya terhadap bagaimana sesorang melihat pribadinya dan

bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-

hari.
17

1) Media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup

layak bagi seorang manusia, dari sini dapat dinilai apakah

lingkungan hidup mereka sudah layak, atau apakah ia telah

memenuh olehi standar itu.

2) Penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi

mempengaruhi apa yang pemirsanya inginkan.

3) Media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan

kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik atau tampan dan kuat.

Bagi pemirsa dewasa proses pengidolaan ini terjadi dengan lebih

halus, mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara idola

mereka, meniru cara mereka berpakaian.

4) Bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai

penonton atau pendengar, mereka juga jadi penentu, dimana

mereka menentukan arah media populer saat saat mereka

berekspresi dan mengemukakan pendapat.

3. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terhadap objek terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian


18

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

(Notoadmojo,2007).

a. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian

ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang

cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

(Notoatmojo, 2003).

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rencah. Kata kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu menyebutkan,

menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat

menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham

terhadap objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya).


19

Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau

situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan

untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian didalam

suatu keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menunjukkan cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk bebuat dan mengisi

kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagian.


20

b) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003),

pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

c) Umur

Menurut Elisabeth BH yang dikutip dari Nursalam, (2003),

usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Dari segi kepercayaaan masyarakat

seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum

tinggi kedewasaannya.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap dalam menerima informasi.

4. Sikap

Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi

sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun

kelompok. Banyaknya kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian

pengertian sikap, proses terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak


21

pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap kaitannya dengan efek dan

peranannya dalam pembentukan karakter dan sistem hubungan antar

kelompok serta pilihan-pilihan yang ditentukan berdasarkan lingkungan

dan pengaruhnya terhadap perubahan (Wawan and Dewi, 2010).

a. Tingkatan Sikap

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan.

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, menyelesaikan dan

mengerjakan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

dengan orang lain terhadap suatu masalah.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

b. Faktor yang mempengaruhi sikap

1) Pengalaman Pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan

lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut

menjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.


22

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

3) Pengaruh Kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah

sikap kita terhadap berbagai masalah.

4) Media Massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau mdia

telekomunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual

disampaikan secara objektif cenderung dipengaruhi sikap

penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.

5) Lembaga pendidikan dan Agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga

agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah

mengherankan jika kalau pada gilirannya konsep tersebut

mempengaruhi sikap.

6) Faktor Emosional

Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi

atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. (Azwar, 2005).


23

5. Pengertian Remaja

Remaja atau adolescence, berasal dari bahasa latin yang berarti

tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan

hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologis.

Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12-24 tahun. Menurut Depkes

RI adalah antara 10-19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah

10-19 tahun. (Yani, dkk, 2009)

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya

perubahan fisik, emosi, dan psikis. Pada masa remaja tersebut terjadilah

suatu perubahan organ-organ fisik secara cepat, dan perubahan tersebut

tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental emosional).

Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan remaja yang

mengalaminya. Dalam hal inilah bagi para ahli dalam bidang ini,

memandang perlu adanya pengertian, bimbingan dan dukungan dari

lingkungan disekitarnya, agar dalam sistem perubahan tersebut terjadi

pertumbuhan dan perkembangan yang sehat sedemikian rupa sehingga

kelak remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara jasmani,

rohani dan sosial. (Yani, dkk. 2009)

a. Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya

Menurut Yani Widyastuti,dkk. (2009)

Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu

mengenal perkembangan remaja serta ciri-cirinya. Berdasarkan sifat

atau ciri perkembangannya, masa remaja ada tiga tahap yaitu :


24

1) Masa Remaja Awal (10-12 tahun)

a) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.

b) Tampak dan merasa ingin bebas.

c) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan

tubuhnya.

2) Masa Remaja Tengah (13-15 tahun)

a) Tampak dan merasa ingin mencari identitas sendiri.

b) Timbul perasaan cinta yang mendalam.

c) Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual.

3) Masa Remaja Akhir

a) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.

b) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.

c) Memiliki citra (gambaran, keadaaan, peranan) terhadap dirinya.

d) Dapat mewujudkan perasaan cinta.

e) Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak

b. Perubahan Fisik pada Masa Remaja

Pada masa remaja itu terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat

disertai banyak perubahan, termasuk didalamnya pertumbuhan organ-

organ reproduksi. (Yani dkk, 2009)

Perubahan yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya

tanda-tanda sebagai berikut :

1) Tanda-tanda seks primer


25

Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, namun

tingkat kecepatan antara organ satu dengan lainnya berbeda.

Sebagai kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah

datangnya haid. Ini adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran

darah, lendir dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara

berkala yang akan terjadi setiap 28 hari, hal ini akan terus

berlangsung sampai menjelang menepouse.

2) Tanda-tanda seks sekunder

a) Rambut

Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti pada laki-

laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul

dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan wajah mulai

tumbuh setelah haid.

b) Pinggul

Pinggulpun mulai berkembang menjadi besar dan bulat. Hal ini

sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan

berkembangnya lemak dibawah kulit.

c) Payudara

Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan

puting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai

pula dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar susu

sehingga payudara menjadi lebih besar dan bulat.


26

d) Kulit

Kulit menjadi lebih kasar dan lebih tebal, dan poro-pori

membesar. Akan tetapi beda pada laki-laki pada wanita kulit

tetap lebih lembut.

e) Kelenjar lemak dan Kelenjar keringat

Kelenjar lemak dan kelenjar keringat lebih aktif. Sumbatan

kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat

dapat menyebabkan bau.

f) Otot

Menjelang akhir masa puber otot semakin membesar dan kuat.

Akibatnya akan membentuk bahu, lengan dan tungkai.

g) Suara

Suara berubah semakin merdu, suara serak jarang terjadi pada

wanita.

c. Perubahan Kejiwaan pada Masa Remaja

Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada remaja

adalah :

1) Perubahan Emosi

a) Sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas, frustasi,

dan sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang jelas.

b) Mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan atau

rangsangan luar yang mempengaruhinya. Itulah sebabnya

mudah terjadi perkelahian.


27

c) Ada kecenderungan tidak patuh pada orang tua, dan lebih

senang pergi bersama dengan temannya daripada dirumah.

2) Perkembangan Intelegensi

Pada perkembangan ini menyebabkan remaja :

a) Cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak, suka

,memberikan kritik.

b) Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul

perilaku ingin mencoba-coba.

Tetapi dari semua itu, proses perubahan kejiwaan tewrsebut

berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik.

d. Pertumbuhan dan Perkembangan Moral Remaja secara Umum

1) Perubahan konsep moral

Perubahan konsep moral yang khusus terjadi pada remaja menjadi

konsep yang berlaku secara umum tergolong sulit, baik yang

berkaitan dengan benar-salah atau baik-buruk.

2) Kata hati yang mengendalikan tingkah laku

Tidak seperti masa anak-anak, remaja tidak bisa lagi diawasi

secara intensif oleh orangtua dan guru, sehingga mau tidak mau

remaja harus bertanggung jawab untuk mengendalikan diri dan

tingkah lakunya. Pengendalian utama remaja memang bukan lagi

terfokus pada orangtua atau guru, tetapi pada hatinya, yaitu

perasaan khawatirnya dari hukuman dan penolakan sosial


28

sehingga mencegahnya dari perbuatan salah atau memotivasinya

untuk berbuat baik.

3) Minat dan perilaku seks

Tekanan-tekanan sosial, terutama minat remaja pada seks dan

keingintahuan tentang seks mendorong remaja untuk menjalin

berbagai hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis.

Karena minat pada seks yang semakin meningkat, remaja selalu

berusaha mencari informasi yang lebih banyak tentang seks.

4) Perkembangan heteroseksual

Mengingat pembentukan hubungan baru dan yang lebih matang

dengan lawan jenis merupakan masalah yang serius bagi remaja,

ketika telah matang secara seksual, remaja mulai mengembangkan

sikap yang baru pada lawan jenisnya dan juga mengembangkan

minat pada berbagai kegiatan yang melibatkan kedua jenis

kelamin itu. Apabila kematangan seksualnya telah tercapai, minat

seks itu lebih romantis. (Muhammad, 2006)


29

B. Kerangka Teori

Faktor Predisposing
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Umur

Faktor Pendukung
Ketersediaan sumber-sumber media Kejadian Masturbasi
massa

Faktor Penguat
Menyaksikan hubungan orang tua
Belajar dari orang dewasa
Penundaan usia perkawinan
Meningkatnya seksualitas

Sumber : Notoatmojo, 2003

C. Kerangka Konsep
Variabel Independent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab.
Variabel Dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan
sebagai berikut :
Variabel Independent Variabel Dependent

Media Massa Kejadian Masturbasi

D. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
Ada hubungan media massa dengan kejadian masturbasi pada remaja.

Anda mungkin juga menyukai