Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia tidak selamanya lurus dan normal, karena pasti ada saja yang memiliki
kecenderungan tidak normal / tidak wajar dalam menjalani hidup di dunia. Salah satu
ketidakwajaran manusia dapat dilihat dari perilaku seksual menyimpang yang ada pada
dirinya.

Kelainan seks terjadi pada batin atau kejiwaan seseorang walaupuan dari segi fisik penderita
penyakit seks batin tersebut sama dengan orang-orang normal yang lain.

Bentuk-bentuk penyimpangan sex tersebut tidak selamanya ditolak oleh lingkungan


masyarakat di sekitarnya. Ada wilayah-wilayah yang melegalkan ketidaknormalan aktivitas
seks yang terjadi dan ada pula yang malakukan penolakan secara tegas setiap bentuk kelainan
seksual.

Untuk mengobati bentuk penyimpangan aktivitas seks diperlukan suatu bimbingan konseling
yang baik, dukungan orang-orang terdekat serta peran serta masyarakat untuk memberantas
segala bentuk penyimpangan seks yang tidak normal.

1.2 Tujuan Pembahasan

1. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memahami apa yang di
maksud dengan keainan variasi seks manusia.
2. Untuk mengetahui dan mengidendifikasi keainan variasi seks manusia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelainan Variasi Seks Manusia

Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk


mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh
orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan
ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan
pergaulan, dan faktor genetic.

2.2 Kelainan Variasi Seks Manusia


Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Seksual :

1. Homoseksual / Homo / Homoseks


Homosexual adalah kelaianan di mana seseorang menyukai ornag lain sesama jenis.
Pada laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbian / lesbi.

2. Sadomasokisme dan Masokisme


Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah
menyakiti pasangan seksnya. Sedangkan Masokisme adalah kelianan seks yang
menikmati seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya.

3. Ekshibisionisme / Ekshibisionis
Adalah penyimpangan seks yang senang memperlihatkan alat vital / alat kelamin kepada
orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini akan suka dan terangsang jika orang lain
takjub, terkejut, takut, jijik, dan lain sebagainya.

4. Fetishisme / Fetishi
Fetishisme adalah suatu perilaku seks meyimpang yang suka menyalurkan kepuasan
seksnya dengan cara onani / masturbasi dengan benda-benda mati seperti gaun, bando,
selendang sutra, bh, sempak, kancut, kaus kaki, dsb.

5. Voyeurisme / Voyeur
Pelaku penyimpangan seks ini mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau
mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (Scoptophilia),
sedang telanjang, sedang mandi, dan sebagainya.

2
6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang
merangsang dengan anak di bawah umur.

7. Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti
kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.

8. Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti
antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok.

9. Necrophilia / Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks denganorang yang sudah menjadi
mayat / orang mati.

10. Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan
seks dengan hewan.

11. Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik
pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.

12. Frotteurisme / Frotteuris


Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks
dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di
tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.

Penyimpangan Seks Manusia

 Ablutophilia: Perasaan terangsang ketika bersentuhan dengan air hangat. Orang yang
mengidap kelainan seks jenis ini, biasanya senang berendam dengan air hangat, atau
mandi dengan air hangat.

 Acrotomophilia: Birahi nya memuncak dan terangsang ketika melihat orang cacat
(disable) Kelainan seks jenis ini umumnya timbul pada penderita yang memiliki sifat
penakut atau tidak berani menghadapi lawan jenis.

 Amaurophilia: Orang yang suka melakukan hubungan seks dengan menutup mata
pasangannya; seperti dengan sapu tangan atau sejenisnya.

3
 Anaclitysm: Perasaan manja ketika melakukan berhubungan seks. Semakin dia merintih
dan mengerang semakin syahwat nya meninggi dan naik,hingga mencapai klimaks.

 Autagonistophilia: Orang yang senang memamerkan kemaluan sendiri pada orang lain,
secara tidak terang–terangan seperti, tidak mengenakan celana dalam, atau membuka
hordeng ketika sedang berdandan atau berjalan –jalan telanjang di dalam kamar, orang ini
akan merasa senang jika orang lain memandangi sekitar kemaluannya, oleh karena itu
orang ini biasanya jika duduk sengaja mengangkangkan paha supaya orang lain melihat
nya.

 Autoerothic asphyxiation: selalu melakukan onani sebelum melakukan hubungan sex.


Penderita kelainan seks jenis ini umumnya mereka yang memiliki masalah dalam
berhubungan seks untuk mencapai klimaks, karena beberapa sebab, atau faktor yang
membuat mereka susah mencapai klimaks. itulah sebabnya penderita seks jenis ini
senang bermain dengan fantasinya ketika berhubungan seks.

 Autopederasty: Rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat tinggi pada remaja pria /
wanita, tentang bagaimana rasanya berhubungan seks. untuk pria, biasanya suka mencoba
memasukan penis mereka pada benda berlubang atau sejenisnya, bahkan kadang-kadang
mereka berusaha untuk memasukan penis mereka ke dalam lubang anus mereka sendiri.
Untuk wanita; biasanya dengan mencoba-coba memasukan benda asing ke dalam
vaginanya, seperti terong, pisang lembek dan sebagainya.

 Backswinging: Suka melakukan anal seks dengan posisi tengkurap.

 Bastinado: melukai atau memukul pasangan ketika melakukan hubungan seks, pada
wanita biasanya menggigit, atau menjambak rambut pasangannya,, untuk pria biasanya
dengan menepak atau memukul pantat pasangannya.

 Belonephilia: kesukaan utuk memberi sengatan pada kemaluannya sendiri seperti


mencubit, menarik atau memencet. Biasanya orang yang memiliki kelainan jenis ini
selalu menghiasi kemaluannya dengan piercing atau tindikan.

 Bestiality: kegemaran berhubungan seks dengan binatang; seperti anjing, kambing,


bahkan kuda.

 Sadismacocism:Kesukaan untuk menyakiti atau menyiksa pasangannya sebelum


melakukan hubungan seks. kelainan seks jenis ini biasanya ada pada pria. Mereka akan
merasa sangat bergairah setelah melihat pasangannya pingsan atau berdarah-darah.

 Bukakke: seks gila dari jepang. Yaitu dengan mengubur wanita sampai batas leher,
kemudian beberapa pria mengintari nya sambil melakukan onani, jika sudah memuncak
mereka akan beramai –ramai memuntahkan air maninya ke wajah dan kepala wanita tadi

4
sampai benar-benar seperti di guyur adonan. Untuk kemudian mereka menghabisinya
dengan cara memenggal kepala atau menembaknya.

 Torture: orang yang suka memainkan penisnya sendiri. Dengan cara memelintir atau
memilin, mengocok atau menggamparnya. Pada wanita biasanya sikap iseng, sambil
menarik-narik rambut kemaluan atau selalu memperhatikan rambut kemaluannya sendiri.

 Candling : menyakiti pasangan sebelum melakukan hubungan seks, yaitu dengan cara
meneteskan cairan lilin ke atas putting, pusar dan vagina pasangannya.

 Clot : kegemaran suka mengintip wanita. Orang ini paling senang dengan benda benda
yang bersentuhan langsung dengan vagina seperti: celana dalam dan pembalut. Oleh
karena itu, tidak aneh jika pengidap kelainan seks jenis ini, akan merasa betah
memandangi jemuran celana dalam wanita berlama-lama, atau selalu mencari-cari
kesempatan untuk mengintip celana dalam wanita yang sedang lengah atau melongo.

 Dacryphilia: semakin terangsang jika pasangannya menangis atau menjerit kesakitan.


Hampir mirip dengan sadistic. Pengidap jenis ini semakin bergairah dengan jeritan atau
rintihan pasangannya yang kesakitan. Pengidap kelainan seks jenis ini biasanya selalu
melakukan seks dengan posisi yang tidak nyaman, atau sengaja membuat pasangannya
tidak nyaman supaya dia menjerit atau merintih yaitu dengan melakukan gerakan gerakan
ekstrim dan berbahaya.

 Daisy chaining : melakukan masturbasi bareng-bareng

 Dogcat: suka pada aktivitas seks yang tidak formal (cat-sex), orang jenis ini susah
terangsang kalau melakukan hubungan seks di rumah atau kamar tertutup, mereka akan
lebih menyukai tempat2 tempat urgen seperti wc umum, pojok sudut rumah orang lain,
kamar ganti pakaian, kantor, dsb. Dengan waktu singkat tentunya.

 Exhibitionism: suka memamerkan atau memperlihat kan kemaluan sendiri kepada orang
lain secara terang-terangan.

 Frotagge: senang menggesek gesekakn kemaluan di pantat oran lain, orang seperti ini
biasanya menyukai tempat2 ramai yang macet, atau berdesak-desakan di dalam bis untuk
mencari kesempatan.

 Urtling : kegemaran beronani/masturbasi sambil memandangi gambar cewek atau gambar


pria yang cakep, yang dijadikan objek fantasinya selama beronani/masturbasi.

 Hibristophilia: semakin terangsang dan bergairah jika melakukan seks setelah


bertenngkar dengan pasangannya.

5
 Homoseksual: yaitu, salah satu kelainan seksual pada seseorang yang menyukai sesama
jenisnya. Jika penderita homoseksual adalah laki-laki, maka sebutannya gay,

Jika penderita homoseksual adalah perempuan, maka sebutannya adalah lesbian.

 Biseksual :Bisa melakukan hubungan seks, dengan lawan atau sesama jenis.

 Sodomi : Adalah hubungan seks yang dilakukan melalui anus. yaitu bagian usus besar
yang terletak dekat anus. Sodomi beresiko tinggi terhadap kesehatan karena anus
merupakan tempat berkumpulnya bakteri.

 Transeksual: merupakan bentuk prilaku seseorang yang tidak menginginkan jenis


kelaminnya sehingga merelakan untuk dioperasi kelamin untuk memperoleh kepuasan
seksualnya. Kelainan ini seudah dapat terprediksi mulai usia kanak-kanak, seperti
kesukaannya bermain dengan lawan jenisnya sehingga sifat lawan jenisnya ada pada
dirinya.

 Transvestite: adalah istilah yang diberikan kepada seorang laki-laki heteroseksual yang
menginginkan memakai pakaian perempuan. Tujuannya untuk membangkitkan
rangsangan seksual dan kemudian dapat memperoleh kepuasan seksualnya.

 Incest: adalah suatu hubungan seksual dengan pasangan yang masih mempunyai pertalian
darah. Hanya karena rasa ketakutan dan ingin mendapatkan perhatian kasih sayang dari
orang tua atau kakaknya, seorang anak atau remaja mau melakukan perbuatan ini.
Biasanya faktor lingkunganlah yang mempengaruhi kelainan ini, yaitu karena adanya
rasa cinta yang mendalam sebagai anggota keluarga.

 Exhibitionis: Penderita exhibitionis akan mendapatakan kepuasan seksual dengan cara


memperlihatkan penis secara sengaja kepada perempuan atau anak kecil yang
menurutnya sesuai dengan keinginannya. Tahapan awal munculnya kelainan ini adalah
adanya perasaan cemas, gelisah, tegang yang berkepanjangan.

Setelah penderita memperlihatkan penisnya, penderita merasa lebih tenang dan lega.
Menyembuhkan para exhibitionis dapat dilakukan dengan mengajaknya berkonsultasi
dengan seorang psikiater.

 Fetishisme: merupakan pemujaan yang ditunjukan pada benda-benda mati atau bagian
tubuh seseorang idolanya, sampai mendapatkan kepuasan seksual. Ada beberapa sebutan
untuk para fatis, yaitu manekinisme dan pygmalionisme.

Manekinisme adalah seorang fatis yang mempunyai fatishi berupa manekin (patung yang
dipajang didalam sebuah etalase dengan menggunakan baju perempuan). Sedangkan
pygmalionisme adalah seorang fatis yang mempunyai fatishi berupa patung hasil pahatan.

6
 Zoolagnia: adalah kelainan seksual yang diidap seseorang yang memperoleh kepuasan
seksual ketika melihat binatang sedang berhubungan seksual.

 Phedophilia: adalah kelainan seksual yang memperoleh kepuasan jika berhubungan


seksual dengan anak kecil atau di bawah umur.

 Hiperseks: adalah seseorang yang selalu ingin melakukan hubungan seksual sesering
mungkin.

 Triolisme: adalah penderita kelainan seksual yang akan memperoleh kepuasan seksual
jika saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya dilihat oleh orang lain.
Triolisme dapat juga diartikan sebagai hubungan seksual yang dilakukan oleh satu
perempuan dengan tiga laki-laki.

Penyebab kelainan Seks

Disemua agama menjelaskan bahwa tuhan menciptakan manusia hanya 2 jenis,yakni laki-laki
dan perempuan tapi tidak dapat disangkal di dunia ini ada segelintir orang yang suka akan
sesama jenis (gay n lesbi) ada beberapa faktor yang menjadikan mereka seperti itu (malah
sewaktu-waktu ada yang mengatakan kalau orang-orang itu sebagai PEKAT)

1.BAWAAN DARI KECIL

Maksud bawaan dari kecil ini bukan waktu seorang manusia lahir kebumi tapi lebih ke cara
mendidikan orangtua ke anak.

2.FAKTOR LINGKUNGAN

Apabila anda berada dilingkungan orang-orang yang mengalami kelainan seks,saya harap anda
untuk jaga jarak mulai dari sekarang dengan mereka kenapa???walaupun rasa seks kita normal
tapi,lama kelamaan lingkungan akan mempengaruhi kita untuk mencoba dan mengikuti jejak
dari orang yang mempunyai kelainan seks tersebut.

3.RASA TRAUMA

Alasan yang ketiga inilah faktor penyebAb yg teramat fatal karena jika seseorang telah patah hati
dan sakit hati pada lawan jenisnya sering kali menimbulkan sindrom untuk mempunya hubungan
kembali dengan lawan jenis tersebut.

Sehingga mereka lebih memilih menjalin hubungan dgn sesama jenis

7
Contoh Kasus.

Sebut saja si pelaku berinisial "S". S mulai menceritakan riwayat hidupnya sebagai
seorang anak laki-laki yang ketika berumur 4 tahun ayahnya meninggal dunia, dan selanjutnya ia
diasuh oleh kakek dan neneknya. Kehidupan masa kecilnya bersama nenek dan kakeknya cukup
bahagia, S dapat mengikuti pendidikan formal dengan baik. Setelah lulus SMA, S pindah ke kota
lain karena diterima di salah satu Fakultas Kedokteran Negeri di Sumatera dan akhirnya berhasil
menjadi seorang dokter. Ketika di SMA banyak waktu dihabiskan untuk melakukan kegiatan-
kegiatan di masjid atau surau seperti kawan-kawan sebayanya di sana. Meski telah menjadi
seorang dokter, ada kenangan yang sulit dilupakan karena pada saat S banyak melakukan
kegiatan di surau, ia memiliki kenalan yang sangat akrab yaitu seorang kakek yang banyak
memberikan perhatian, bantuan, dorongan, kesenangan dan kepuasan bagi S sebagai seorang
remaja. Pada saat S kuliah di kota lain hubungan tetap terjalin, tiap malam minggu ia pulang
seperti remaja lain mengunjungi pacarnya. Namun pacar S ini lain dari yang lain yaitu seorang
kakek yang ubanan, bersih dan ganteng, katanya. Apa yang dilakukan antara kakek dan remaja
tersebut ternyata bercinta secara homoseksual. Hal itu dilakukan cukup lama sejak SMA kelas I
sampai S lulus menjadi dokter, pada hal si kakek tersebut punya anak dan punya istri. Cara
bercintanya juga sangat rapi karena tidak ada yang tahu, baik pihak keluarga kakek maupun
keluarga S, termasuk kawan-kawan sebayanya. Rupanya apa yang dilakukan kedua insan
berbeda usia dan sejenis tersebut membahagiakan kedua belah pihak, karena kedua belah pihak
merasa sulit untuk berpisah. Untuk menjaga kelestarian hubungan antara keduanya, kakek
menawarkan kepada S agar menikah dengan anak perempuannya bernama (K). S sudah cukup
kenal dengan K walaupun merasa tidak cinta, seperti cintanya terhadap ayah K. Namun akhirnya
S nikah dengan K karena ada udang dibalik batu agar tetap dekat dengan ayah K. Dalam
kehidupan sebagai suami istri S menjalaninya biasa-biasa saja, namun hubungan dengan kakek
juga tetap dijalankan, bahkan merasa lebih bebas karena satu rumah. Kadang-kadang ia
bermesraan sama kakek yang sekarang adalah mertua, namun kadang-kadang bermesraan sama
K sebagai istri. Dalam bathin S sering timbul perasaan bahwa cintanya terhadap istri cukup
sebagai simbol status sosial, karena secara umum hal itu merupakan suatu yang wajar bahwa
laki-laki berpasangan dengan wanita. Namun disisi lain S merasa sangat mencintai kakek dan
merasa lebih bergairah dalam bercinta. Bahkan S merasa terangsang dengan istri bila habis
bermesraan dengan kakek, entah bagaimana caranya. Keadaan itulah yang terus terbawa sampai
saat ini. S merasa bergairah dengan istrinya apabila habis bercinta dengan si kakek.

Kehidupan memang tidak pernah akan berlanjut dengan mulus bagi S untuk bermesraan
dengan dua orang, dimana satu sama lain tidak memperlihatkan kecumburuan dan kecurigaan
dan dua-duanya memberi kepuasan pada dirinya. Setelah S dengan K memiliki anak pertama, si
kakek meninggal dunia. S pada awalnya merasa shock karena pasangan yang sangat dicintainya
telah tiada dan S kemudian mencurahkan perhatiannya kepada anak dan istrinya serta
pekerjaannya sebagai pegawai negeri. Waktu berlalu dengan cepat, sampai akhirnya S sudah
berpindah-pindah kota dan sudah menduduki jabatan penting. Suatu saat S ditawari untuk pindah

8
ke Jakarta dan ia tentu saja merasa sangat senang karena dapat bekerja di pusat. Setelah berada di
Jakarta S merasa senang jika mendapat tugas mendampingi tamu bule pria untuk keliling daerah.
Menurut S umumnya orang bule senang diajak main cinta dengan dia, sehingga keinginan S
untuk bertemu idamannya yaitu laki-laki, sudah cukup tua, rambutnya putih dan klimis, apalagi
mau diajak bercinta semakin menggebu lagi. Ketika hal itu dapat dilakukan S maka ia merasa
bahagia dan merasa bergairah untuk bercinta dengan istrinya. Selain itu hubungan S dengan
istrinya tidak uring-uringan dan keduanya merasa bahagia, walaupun keadaan S mungkin tidak
diketahui oleh istrinya.

Dalam kehidupan bermasyarakat perilaku S terlihat biasa-biasa saja namun sebagai


seorang seorang ahli medis ia mendapatkan kesulitan bila menemui pasien seperti yang
diidamkannya yaitu pria cukup tua, rambut putih, penampilan bersih dan klimis. Setiap bertemu
pasien seperti itu S langsung naksir dan amat tertarik. Kata S, secara naluri ia tahu apakah orang
yang dihadapi (diperiksa) itu mau diajak bercinta atau tidak, sehingga hal itu menyebabkan
konflik, antara tugas profesi dan dorongan nalurinya yang tidak pada tempatnya. Untuk menjaga
profesinya itu S sangat hati-hati jangan sampai rahasia dirinya diketahui oleh para pasiennya.
Dalam keadaan inilah S sering merasa terganggu ketenangannya sehingga di rumahpun ia mudah
menjadi emosional dan uring-uringan. Keadaan seperti itu terus berlanjut sampai usianya
berkepala lima. Dorongan ingin bertemu dengan idamannya sangat kuat. Saking kuatnya
keinginan tersebut, suatu saat S mencoba mendekati waria di pinggir jalan di sekitar sebuah
taman di Jakarta pada saat waria mejeng di sana. Begitu mudah berkenalan dengan waria bagi S,
namun S menjadi terkejut dan takut karena perilaku waria ternyata lain dengan yang di
bayangkan S. Kata S waria yang ditemuinya ternyata lebih feminin dari wanita, sehingga ia
bingung bagaimana cara merayunya untuk bercinta, sehingga S teringat pada istrinya dan
spontan meninggalkann waria tersebut.

Contoh kasus di atas menggambarkan bahwa penyimpangan (deviasi) seksual kadang-


kadang memang merupakan sesuatu yang aneh. Misalnya kenapa S menjadi bingung, obsesif,
cemas hanya karena ingin ketemu untuk bercinta dengan orang yang sudah tua dan sejenis
(homo), padahal dia sudah punya anak dan istri. Kasus tersebut juga heteroseksual (punya istri)
namun juga biseksual karena dapat bercinta dengan sejenis maupun lawan jenis. Disisi lain S
juga mengeluh impotensi terhadap istri, walaupun hal itu tidak bersifat permanen, bahkan jika
setelah ketemu idamannya untuk bermain cinta, ia menjadi bergairah lagi.

Menyikapi masalah-masalah seperti dalam contoh kasus tersebut, kita semua dituntut
untuk memiliki ketahanan mental agar tidak mudah tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak
sewajarnya sehingga akhirnya menjadi menyimpang. Untuk memperoleh ketahanan mental
tersebut kita sudah diberikan acuan dan pedoman berupa norma-norma agama, norma etika
maupun norma sosial. Oleh sebab itu berperilakulah yang normatif dalam arti bertingkahlaku
mengikuti norma agama, norma etika dan norma sosial yang berlaku.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Seksual :

1. Homoseksual / Homo / Homoseks

Homosexual adalah kelaianan di mana seseorang menyukai ornag lain sesama jenis. Pada
laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbian / lesbi.

2. Sadomasokisme dan Masokisme

Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah


menyakiti pasangan seksnya. Sedangkan Masokisme adalah kelianan seks yang menikmati
seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya.

3. Ekshibisionisme / Ekshibisionis

Adalah penyimpangan seks yang senang memperlihatkan alat vital / alat kelamin kepada
orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini akan suka dan terangsang jika orang lain
takjub, terkejut, takut, jijik, dan lain sebagainya.

4. Fetishisme / Fetishi

Fetishisme adalah suatu perilaku seks meyimpang yang suka menyalurkan kepuasan seksnya
dengan cara onani / masturbasi dengan benda-benda mati seperti gaun, bando, selendang
sutra, bh, sempak, kancut, kaus kaki, dsb.

5. Voyeurisme / Voyeur

Pelaku penyimpangan seks ini mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau
mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (Scoptophilia), sedang
telanjang, sedang mandi, dan sebagainya.

6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil

Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang
merangsang dengan anak di bawah umur.

7. Bestially

Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti
kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.

10
8. Incest

Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara
ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok.

9. Necrophilia / Necrofil

Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks denganorang yang sudah menjadi
mayat / orang mati.

10. Zoophilia

Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks
dengan hewan.

11. Sodomi

Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan
sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.

12. Frotteurisme / Frotteuris

Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks
dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di
tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.

3.2 Saran

1. Kita sebagai Perawat harus mengetahui apa yang dimaksud dengan Kelainan Variasi
Seks Manusia.

11

Anda mungkin juga menyukai