Anda di halaman 1dari 4

Perilaku Seks Individual

A. Fantasi Seks
Dianggap sebagai hal yang mendorong individu untuk melakukan perilaku seksual
mandiri (solo) seperti masturbasi dan pelaku seks lainnya seperti perilaku seks
berisiko.
a. Definisi
Salah satu perilaku seksual pasif oleh individual, berada dalam tingkat
kognitif, dan sering dilakukan bersamaan dengan perilaku seksual lain yang
bersifat aktif.
Fantasi seks adalah gambaran mental yang ada di pikiran seseorang dan
mampu merangsangnya secara seksual (Joyal, Cosette, dan Lapierre, 2015).
Fantasi seks menyimpang diartikan sebagai pola pikir yang detail atau
berurutan berisikan gambaran dan tema mengenai hal-hal yang mengandung
kekerasan, berbahaya, menyakitkan, ilegal, serta tidak dapat diterima secara
sosial, terkait hubungan seks yang tidak pantas (Colorus, 2012)

b. Peran
Menurut Kershnar (2005), Fantasi seks memiliki 3 dasar karakteristik khusus,
yaitu:
1. Subjek/Individu yang berfantasi
2. Objek/skenario bahan Fantasi
3. Relasi atau hubungan individu dan objek yang digunakan supaya mendapatkan
kepuasan yang diinginkan

Boncinelli dkk (2013), menyebutkan Peranan yang dapat diambil individu saat
melakukan fantasi seks antara lain:
1. Pemeran utama dari setiap adegan
2. Penonton dari setiap adegan
3. Sutradara dari setiap adegan
4. Desainer yang mengatur setting dan jalan cerita/ Pengarang
5. Pemilih pemain atau karakter dalam imajinasinya
6. Menjadi operator yang memilih adegan terbaik yang dapat dilakukan oleh
karakter khayalan.
Dari ke enam peran tersebut tidak menutup kemungkinan induvidu ybs
memainkan lebih dari satu peran.

c. Alasan Melakukan Fantasi Seks


Menurut Studi milik Handy, Jackowich, Wibowo, Johnson, dan Wassersug
(2016) menjelaskan bahwa fantasi seks terkait dengan gairah seks atau libido
Sedangkan menurut riset milik Goldey, Avery, dan van Anders (2017)
menjelaskan bahwa pria dengan kadar testosteron yang tinggi lebih mudah dan
sering melakukan fantasi seks dibandingkan dengan pria dengan kadar yang tidak
terlalu tinggi, hal ini disebabkan testosteron memicu libido seks.
Beberapa sisi positif dari fantasi seks menurut Woodworth dkk. (2013) dan
Hock (2012), yaitu:
1. Akses untuk mengekspresikan rasa ingin tahu dan pemuasan keinginan yang
tidak mampu dilakukan secara realita.
2. Akses pelepasan rasa bosan dan frustasi akibat tidak ada pasangan seks.
3. Upaya pencegahan munculnya perilaku seks yang berbahaya bagi orang lain.
Sedangkan menurut Boncinelli dkk (2013), fantasi seks dapat membantu
induvidu dalam:
1. Mengenali identitas seksual pribadi.
2. melakukan kompensasi terhadap beberapa hal yang tidak bisa dilakukan secara
realita.
3. Mengatur gairah seks dan orgasme saat berhubungan seks
4. Meningkatkan relasi dengan tubuh sendiri

d. Relational Frame Theory


Yaitu teori yang menjelaskan terjadinya fantasi seks dalam pikiran individu.
Stockwell dan Moran (2014) menjelaskan bahwa semua rangsangan seks yang
diterima indra akan sampai di otak dan mengaktifkan bagian yang peka dan
bertanggung jawab untuk merespon dalam bentuk naiknya libido individu.
Lebih lanjut Mereka menjelaskan bahwa ketertarikan ini membutuhkan
konsep agar menjadi logis dan “memungkinkan” untuk terjadi, yaitu:
1. Koordinasi (identitas dan kesamaan)
2. Perbedaan
3. Perbandingan
4. Hal-hal yang menggambarkan keadan temporal (sebelum-sesudah, masa lalu-
masa depan)
5. Hal-Hal yg bersifat hierarkis (Bertahap)
6. Kausalitas
7. Spasial (relasi jarak antara objek dalam fantasi)
8. Hal-hal yang berseberangan/berlawanan
9. Deiktis (sudut pandang individu)

e. Fantasi Seks dan Jenis Kelamin


Dawson, Suschinsky dan Lalumiere (2012), menjelaskan bahwa ketika sel
telur
berada dalam kondisi matang, gairah seks wanita akan menjadi tinggi dari
biasanya sehingga saat M wanita justru melakukan fantasi lebih sering dibanding
saat tidak masa M.
Sementara itu Joyal, Cossette dan Lapierre (2015) menjelaskan bahwa fantasi
seks wanita lebih bersifat romantis dan menekankan unsur emosi dibandingkan
pria yang lebih suka berfantasi akan perilaku-perilaku seks yang tidak lazim.
Pria sering kali berpikir mengenai seksualitas dan berfantasi mengenai seks
(Strunthers, 2009). Testosteron merupakan salah satu faktor pendorong aktif dalam
fantasi seks pada pria (Goldey, Avery, dan van Anders, 2014).

f. Relasi Romantis Diadik dan Fantasi Seks


Studi milik Birnbaum, Mikulincer, dan Gillath (2011) menemukan bahwa
dalam
relasi diadik yang melibatkan dua orang kerap terjadi konflik yang membawa
kecemasan tertentu pada individu yang mengalaminya. Ketika individu
mengalami kecemasan kelekatan (yang diasosiasikan dengan keinginan untuk
ingin memiliki lebih banyak intimasi) maka fantasi seks yang muncul lebih
mengedepankan sisi afektif. Artinya, imajinasi yang dikembangkan lebih
menggambarkan perilaku-perilaku akrab, intim, dan mengakomondasi kemesraan
yang dibutuhkan individu.
Fantasi jenis ini merupakan jenis fantasi romantis yang biasa dilakukan oleh
wanita (Togashi, 2008). Dalam Fantasi ini, wanita membayangkan figur pria yang
melindungi dan memberikan kenyamanan psikologis bagi dirinya.

g. Fantasi Seks: Apa yang Dikhayalkan?


Secara umum, Wilson (2010) menyebutkan bahwa fantasi seks dapat dilihat
dari 4 kategori berbeda, yaitu:
1. Exploratory, Imajinasi seks dengan aktivitas seks liar dan tidak lazim (seperti
seks dengan banyak pasangan, berganti pasangan, dsb)
2. Intimate, Imajinasi mengenai aktivitas seks privat yang melibatkan keintiman
antar individu dan pasangannya.
3. Impersonal, Imajinasi seks yang tidak privat, namun tidak langsung terkait
dengan orang lain (seperti melihat gambar porno, dsb)
4. Sadomascochistic, Imajinasi seks mengenai aktivitas disertai dengan
kekerasan fisik (seperti pemukulan, penamparan, dsb)
Leitenberg dan Henning (1995) menyerdehanakan semua variasi tersebut
menjadi 2, yaitu:
1. Ingatan akan pengalaman seks di masa lalu yang sangat mengairahkan untuk
diingat kembali.
2. Hal-hal yang tidak pernah terjadi, tetapi sangat menggairahkan untuk
dibayangkan.

h. Fantasi Seks dan Kejahatan Seks


Hazelwood dan Warren (dalam Colllarusso, 2012) menyebutkan bahwa fantasi
seks dapat menjadi tautan antara motivasi melakukan kekerasan seks yang
dipendam serta perilaku kekerasan dan kejahatan seks yang bersifat nyata.

i. Fantasi Seks dan Peran Dark Triad


Baughman, Jonason, Veserlka, dan Vernon (2014), mencoba menjelaskan
peranan Dark Triad dalam fantasi seks individu, yaitu:
1. Psikopati
Kecenderungan individu mencari rangsangan seks dari orang lain dan
berusaha mendapatkan keuntungan dari hal tersebut untuk dapat berhubungan
seks dengan orang tersebut.
2. Narsistik
3. Machiavellianism
Tipe yang memiliki ketertarikan paling lemah dengan fantasi seks, terutama
dengan tema-tema tertentu dalam fantasi seks, dianggap terkait dengan
keserbabolehan perilaku seks, perilaku seks beresiko, dan perselingkuhan.
B. Mastrubasi
a. Definisi
Aktifitas seksual memuaskan diri sendiri yang natural dan biasanya tidak
berbahaya karena dan hanya dikakukan sendiri dari segala usia dan apa pun
orientasi seksualnya (McCammon, Knox, dan Schacht, 1998).
Masturbasi juga disebut sebagai perilaku menyentuh tubuh sendiri hingga
mendapatkan kepuasan seksual (Shulman dan Horne, 2003). Masturbasi
merupakan bagian dari perkembangan seksual individu.

b. Alasan
Riset klasik milik Kinsey, Pomeroy, dan Martin (1948) menegaskan bahwa
masturbasi menjadi sarana pelepasan ketegangan yang dirasakan oleh individu.
Stres adalah keteganggan paling besar yang memyebabkan orang melakukan
masturbasi (Zamboni dan Crawford, 2003)

c. Persepsi terhadap masturbasi


1. Negatif
Dianggap sebagai perilaku dosa karena bertentangan dengan ajaran agama.
2. Positif
 Sebagai pengenalan kepuasan seks pada bagian tubuh individu itu sendiri
 Meningkatkan kenyamanan diri akan tubuh sendiri
 Sering kali dianggap sebagai cara terbaik untuk menyalurkan dorongan
seks tanpa bantuan orang lain yang bukan pasangan tetap atau menghindar
dari penyakit seks menular.

d. Cara menghentikan masturbasi


 Pendidikan Seks
 Olahraga
 Perilaku tidur dan Kualitas tidur yang dotingkatkan
 Memperhatikan pola makan
 Melakukan kegiatan positif saat waktu luang
 Puasa

Anda mungkin juga menyukai