Anda di halaman 1dari 36

PSIKOEDUKA

SEKSUALITAS MANUSIA
Sebuah Pengantar Singkat
Achmanto Mendatu
2010

SINOPSIS: Pada tahun 1000, manusia bumi berjumlah sekitar 100 juta orang. Tahun
2000, sudah beranak-pinak menjadi hampir 7 miliar orang. Siapa yang bertanggung
jawab? Seksualitas. Ebook ini akan mengupasnya untuk Anda. Anda akan dibawa
memahami apa dan bagaimana seksualitas manusia itu. Inilah ebook bagi Anda yang
ingin tahu seluk beluk seksualitas manusia.
@ 2007, Achmanto Mendatu

Judul : Seksualitas Manusia; Sebuah pengantar singkat


Penulis : Achmanto Mendatu
Penerbit : Psikoeduka (dipublikasikan bebas di Internet)
Tahun : 2007, 2010

Perhatian:
Tulisan dalam ebook ini tidak dimaksudkan sebagai bahan referensi tulisan ilmiah.
Anda bebas menggunakan ebook ini untuk kepentingan apapun sepanjang bukan
untuk kepentingan komersial, akan tetapi Anda tetap wajib mencantumkan sumber
referensi ebook ini dan penulisnya.
Daftar Isi
Bab 1. Mengartikan seksualitas
Apakah arti seksualitas?
Apa sajakah yang termasuk dalam seksualitas?
Kapan seseorang disebut perempuan sejati atau laki-laki sejati?
Orientasi seksual manusia
Apakah erotisme dan oto-erotisme itu?

Bab 2. Biologi dan perkembangan seksualitas


Bagaimana anatomi seksual laki-laki?
Bagaimana anatomi seksual perempuan?
Apakah hormon seksual itu?
Apakah selaput dara itu?
Bagaimana konsepsi itu?
Seksualitas pada anak-anak
Seksualitas pada remaja?
Seksualitas dan penuaan
Apakah masa subur itu?

Bab 3. Aktivitas seksual


Apakah yang dimaksud aktivitas seksual?
Apakah hubungan seksual itu?
Apakah orgasme itu?
Apakah aprodisiak dan an-aprodisiak itu?

Bab 4. Kesehatan, penyakit, gangguan dan kelainan seksual


 Apakah kesehatan seksual itu?
 Ragam jenis persoalan kesehatan seksual
 Penyakit seksual
 Apakah AIDS itu?
 Gangguan seksual
 Kelainan dan penyimpangan seksual
 Kekerasan seksual

Bab 5. Seksualitas dan kehidupan sosial


 Apakah gender itu?
 Apakah maskulin dan feminin itu?
 Seks, pernikahan dan perselingkuhan
 Komersialisasi seks : pelacuran dan pornografi
 Kontrasepsi dan aborsi
 Masa depan seks : reproduksi buatan
 Budaya, moral dan seksualitas
Bab 1
Mengartikan Seksualitas
Apakah arti seksualitas?
Apa sajakah yang termasuk dalam seksualitas?
Kapan seseorang disebut perempuan sejati atau laki-laki sejati?
Orientasi seksual manusia
Apakah erotisme dan oto-erotisme itu?

Apakah arti seksualitas?


Manusia adalah makhluk seksual. Itu fakta tidak terbantah. Seksualitas
manusia bertanggung jawab atas pertumbuhan umat manusia yang sangat fantastis,
dari hanya sekitar 300 juta orang di seluruh dunia pada tahun 1000, menjadi hampir
7 miliar orang saat ini. Setiap tahun lahir manusia baru tidak kurang dari 100 juta
orang. Jumlah yang luar biasa besar.
Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata seksualitas? Anda mungkin
berpikir tentang hubungan seks. Pikiran Anda tidaklah keliru. Namun seksualitas
bukan hanya tentang hubungan seks. Seksualitas adalah tentang bagaimana
seseorang mengalami, menghayati dan mengekspresikan diri sebagai makhluk
seksual, dengan kata lain tentang bagaimana seseorang berpikir, merasa dan
bertindak berdasarkan posisinya sebagai makhluk seksual. Hubungan seks hanyalah
salah satu aspek. Seksualitas mencakup banyak hal di luar itu. Segala sesuatu yang
ada kaitannya dengan seks (ada kaitan dengan kelamin) tercakup di dalamnya.
Sepanjang sejarah umat manusia, seks telah mendapat perhatian besar. Tidak
kurang sejak ribuan tahun lalu telah ada diskusi yang mendalam tentang seks. Para
filosof dan ilmuwan dari Yunani kuno, seperti Hipokrates, Plato, Aristoteles, Soranus,
dan Galen telah melakukan studi dan berupaya mendiskusikan persoalan reproduksi,
kontrasepsi, perilaku seksual, gangguan seksual dan terapinya, pendidikan seksual,
etika seksual, sampai politik seksualitas. Artinya beragam dimensi seksualitas telah
dipelajari khusus pada saat itu.
Banyak juga terdapat buku-buku mengenai seksualitas yang ditulis pada
jaman dulu dan masih bisa diperoleh sekarang. Satu yang paling terkenal adalah
‘Kamasutra’ dari India kuno, yang ditulis oleh Mallanga Vatsayana. Dari Romawi
kuno, ada kitab ‘Ars Amatoria’, yang mengisahkan tentang seni dalam berhubungan
seks. Dari pulau Jawa ada ‘Serat Centhini’, yang juga mengisahkan perkara
seksualitas. Dari negeri Arab pun ada ‘perfumed garden’, yang menceritakan seluk
beluk urusan seks.

Apa sajakah yang termasuk seksualitas?


Inti pembicaraan mengenai seksualitas mencakup pembicaraan tentang
kelamin, gender, identitas gender dan identitas seksual, orientasi seksual, erotisme,
reproduksi, sampai kelekatan emosional. Berikut adalah sinopsis tema-tema tersebut.
Dari sinopsisnya Anda akan lebih memahami apa saja yang tercakup dalam
seksualitas.
Organ kelamin (sex). Kajian seksualitas diawali dengan kajian mengenai organ
seksual dan seluk beluknya. Ada perempuan, ada laki-laki. Keduanya berbeda dalam
organ seks yang dimiliki. Perempuan memiliki vagina, rahim, dan organ pendukung
lainnya. Laki-laki memiliki penis dan organ pendukungnya. Seseorang dianggap
perempuan atau laki-laki biasanya cukup ditilik dari organ seks yang dimiliki.
Reproduksi. Kajian reproduksi adalah kajian tentang hubungan seks, persoalan
reproduksi dan kesehatan seksual. Meski tentu saja tidak semua hubungan seks
dimaksudkan untuk tujuan reproduksi. Kajian mengenai hubungan seks mencakup
banyak hal, terentang dari teknik-teknik dalam hubungan seks, upaya meningkatkan
gairah seks, studi tentang daerah erotik G-spot, ejakulasi, dan sebagainya. Kajian
mengenai reproduksi mencakup perkara kontrasepsi atau pencegahan kehamilan
akibat hubungan seks, aborsi, masa pubertas, usia subur dan kesuburan, strategi-
strategi untuk memperoleh anak, dan semacamnya. Sedangkan kajian mengenai
kesehatan seksual mencakup hubungan seks yang aman dan tidak menyakitkan,
penyakit-penyakit akibat hubungan seksual, disfungsi seksual.
Gender. Gender adalah suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun
perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural, bukan karena
perbedaan biologis. Peran yang diharapkan pada seorang laki-laki, selain membuahi
perempuan, adalah termasuk perkara gender. Misalnya menjadi pemimpin rumah
tangga, mencari nafkah, bersifat pelindung, berani, dan lainnya. Pun demikian juga,
peran perempuan selain dibuahi, mengandung, dan menyusui adalah perkara gender.
Pendek kata, segala sesuatu yang membedakan perempuan dan laki-laki namun
bukan karena perbedaan biologis adalah persoalan gender. Termasuk dalam kajian
gender adalah kekerasan seksual, yakni semua kekerasan yang berawal karena
adanya perbedaan seks dan gender. Kekerasan seksual mencakup pemaksaan
hubungan seks atau perkosaan, pelecehan seksual, komersialisasi seks, pornografi
dan semacamnya.
Identitas seksual dan gender. Kajian tentang identitas mencakup bagaimana
seseorang menghayati jenis kelaminnya. Jika Anda laki-laki, maka bagaimana
menghayati dan merasa diri sebagai laki-laki. Jika perempuan, maka bagaimana
menghayati dan merasa diri sebagai perempuan. Termasuk jika merasa diri
perempuan tapi terjebak dalam tubuh laki-laki dan sebaliknya merasa laki-laki tapi
terjebak dalam tubuh perempuan atau diistilahkan sebagai identitas seksual
menyimpang.
Orientasi seksual. Kajian tentang orientasi seksual mencakup bagaimana
seseorang memiliki ketertarikan seksual pada seseorang. Jika Anda laki-laki, bisa jadi
Anda hanya tertarik pada perempuan saja (heteroseksual), boleh jadi tertarik hanya
pada laki-laki saja (homoseksual), atau boleh jadi tertarik pada laki-laki maupun
perempuan (ambi-seksual).
Erotisme. Apa yang menyebabkan hasrat seksual Anda naik? Inilah kajian
utama erotisme, yakni tentang kemampuan manusia untuk mengalami dan
menyadari hasrat dan dorongan seksual, orgasme dan hal-hal lain yang
menyenangkan dari seks. Misalnya tentang bagaimana perempuan ‘berdada’ besar
dan berbokong besar mengundang hasrat laki-laki dan tentang bagaimana dada
bidang dan berotot mengundang hasrat perempuan.
Kelekatan emosional. Kajian tentang cinta berarti kajian tentang kelekatan
emosional, yakni kapasitas manusia untuk mengikat diri dengan orang lain yang
dibangun dan dijaga dengan emosi. Salah satu jenis emosi yang paling kuat dalam
membangun dan menjaga hubungan adalah emosi cinta. Orang menikah, pacaran,
atau kumpul kebo, sering didorong oleh adanya emosi cinta.
Kapan seseorang disebut perempuan sejati atau laki-laki sejati?
Anda akan disebut perempuan jika memiliki organ kelamin perempuan.
Namun, Anda baru bisa disebut perempuan sejati hanya jika Anda merasa diri sebagai
perempuan. Pun Anda harus hanya tertarik secara seksual terhadap laki-laki. Jika
Anda tidak merasa diri sebagai perempuan, maka Anda bukan perempuan sejati,
meski memiliki vagina. Sebaliknya, jika Anda memiliki organ kelamin laki-laki (penis
dan alat pendukungnya) dan juga merasa diri sebagai laki-laki, serta hanya tertarik
secara seksual terhadap perempuan, barulah Anda bisa disebut laki-laki sejati.
Sebagian orang merasa terjebak dalam jenis kelamin yang berbeda; merasa
laki-laki tapi dalam tubuh perempuan atau merasa perempuan dalam tubuh laki-laki.
Istilah untuk itu adalah transeksual. Terjadinya transeksual adalah karena pengaruh
faktor biologis sehingga sulit diubah. Salah satu contoh transeksual terkenal adalah
Dorce Gamalama. Secara fisik ia dilahirkan lebih sebagai laki-laki, namun secara
kejiwaan ia merasa perempuan. Oleh sebab itu ia melakukan operasi plastik
mengubah diri menjadi berkelamin perempuan. Tapi tentu saja karena ia tidak
memiliki organ reproduksi rahim dan ovarium, ia tidak akan bisa melahirkan anak.

Orientasi seksual manusia


Anda memiliki fantasi seksual dan merasakan hasrat seksual pada laki-laki
atau pada perempuan, atau pada keduanya? Kepada siapapun Anda tertarik, Anda
tidaklah sendirian. Umumnya orang adalah heteroseksual alias tertarik hanya kepada
lawan jenis. Namun cukup banyak juga orang yang tertarik hanya pada sesama jenis.
Bahkan ada juga yang tertarik pada laki-laki maupun perempuan sekaligus. Secara
normal, terdapat 3 jenis orientasi seksual manusia, yakni heteroseksual, ambiseksual,
dan homoseksual.
Heteroseksual. Istilah heteroseksual ditujukan untuk seseorang yang tertarik
secara seksual hanya pada lawan jenis. Laki-laki tertarik pada perempuan. Sebaliknya
perempuan tertarik pada laki-laki. Sebagian besar orang digolongkan kategori ini.
Orientasi heteroseksual adalah yang dianggap paling normal dan paling diterima.
Pernikahan hanya bisa dilakukan oleh pasangan heteroseksual.
Ambiseksual. Ini adalah istilah untuk perempuan maupun laki-laki yang
tertarik secara erotis atau seksual baik kepada perempuan dan laki-laki sekaligus.
Istilah lainnya adalah biseksual. Perempuan tertarik pada perempuan dan laki-laki.
Sebaliknya laki-laki juga tertarik secara seksual pada perempuan dan laki-laki
sekaligus. Dalam kondisi ini, laki-laki tetap merasa dirinya sebagai laki-laki. Pun
perempuan tetap merasa dirinya sebagai perempuan. Pada tahun 1994 di Amerika
Serikat, sebanyak 5% laki-laki dan 3% perempuan mengaku diri sebagai ambiseksual.
Sebenarnya, cukup banyak orang merupakan ambiseksual meskipun dalam
kadar ringan. Hal itu tidak kelihatan dalam situasi normal. Namun dalam situasi tidak
normal seperti di penjara, gejala ambiseksual mudah terlihat. Di penjara yang
dipenuhi laki-laki, adalah biasa laki-laki yang dulunya hanya tertarik pada
perempuan, kemudian juga tertarik pada laki-laki. Pun begitu juga pada penjara
perempuan. Mereka dulunya hanya tertarik pada laki-laki, tapi kemudian juga
tertarik pada sesama perempuan. Setelah keluar penjara, karena ketersediaan lawan
jenis, mereka akan kembali ke ketertarikan awal, yakni tertarik seks pada lawan jenis
saja. Kaum perempuan biasanya lebih mudah untuk jatuh menjadi ambiseksual
daripada laki-laki.
Homoseksual. Inilah istilah untuk seseorang yang tertarik secara seksual pada
sesama jenis. Umumnya orang menganggap homoseksual untuk laki-laki yang suka
laki-laki meskipun ada istilah sendiri untuk itu yakni gay. Adapun perempuan yang
hanya tertarik secara erotik dan seksual pada sesama perempuan disebut sebagai
lesbian. Jumlah kaum homo, baik yang mengaku terus terang sebagai homo maupun
yang menutupinya diperkirakan berkisar antara 2-3 % dari keseluruhan populasi.
Jadi kalau penduduk Indonesia ada 200 juta, maka sebanyak kira-kira 4 juta orang
memiliki kecenderungan homoseksual. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada
tahun 1994 malah menunjukkan angka lebih tinggi. Kira-kira 6,2% laki-laki dan 4,4%
perempuan mengaku homoseksual.
Dalam berhubungan seks, biasanya satu pihak berperan sebagai laki-laki dan
yang satunya berperan sebagai perempuan. Pada gay yang menikah, mereka sangat
sulit untuk mengalami keterbangkitan seks atau terangsang hanya karena tubuh
istrinya. Untuk terangsang, mereka biasa berfantasi tentang laki-laki lain. Demikian
juga pada lesbian yang menikah. Mereka akan sulit terangsang pada suaminya.
Sebuah joke cukup populer menggambarkan kisah homoseksual. Ceritanya,
pada suatu malam di sebuah kamar hotel, sepasang kekasih sedang bermasyuk ria.
“Sayang, terima kasih tadi ya. Aku sangat mencintaimu,” ucap salah satunya.
“Iya sayang, terima kasih juga ya. Aku cinta kamu. Kamulah satu-satunya
pujaanku. Kita ketemu 2 hari lagi di sini ya. Aku hanya untukmu” ujar yang lain.
“Baiklah sayang. Sekarang sudah jam 7 malam. Kita harus pulang!” kata yang
pertama tadi. Dan maka mereka berdua, sepasang kekasih itu mengenakan pakaian
kembali. Saling mencium kening dan bibir seolah untuk yang terakhir kali, lalu
pulanglah mereka ke rumah istri masing-masing”
Boleh dibilang, orientasi seksual banyak dipengaruhi faktor biologis. Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa laki-laki homoseksual memiliki anatomi syaraf di
beberapa bagian otak yang lebih mirip anatomi syaraf pada perempuan ketimbang
pada laki-laki heteroseksual. Hal ini yang membuat laki-laki homoseksual cenderung
memiliki kemampuan spasial atau memahami ruang sebaik perempuan
heteroseksual (normal). Sebaliknya, perempuan homoseksual juga memiliki anatomi
syaraf di beberapa bagian otak yang lebih mirip laki-laki heteroseksual (normal)
daripada perempuan heteroseksual.
Dipercaya bahwa lingkungan memiliki pengaruh dalam membentuk orientasi
seksual seseorang. Namun keyakinan bahwa homoseksualitas muncul karena
pengasuhan yang keliru kurang berdasar. Nyatanya, contoh sosial (adanya kaum
homo), ibu yang sangat protektif, ayah yang jauh, memiliki orangtua gay, atau
kekerasan pada masa kanak-kanak diketahui tidak memiliki pengaruh terhadap
orientasi seksual seseorang.
Orientasi seksual relatif menetap dan sulit diubah. Penelitian selama puluhan
tahun untuk merubah orientasi seksual terbukti tidak berhasil. Banyak orang
menentang dorongan homoseksualnya dengan menikahi lawan jenis dan memiliki
anak. Tapi toh usaha-usaha itu terbukti kurang bisa mengubah kecenderungan
homoseksual yang dimiliki. Rodrigo Munoz, Presiden American Psychiatric
Association (Asosiasi Psikiater Amerika) tahun 1998 menyimpulkan bahwa ‘tidak ada
bukti adanya terapi yang efektif untuk memperbaiki atau merubah orientasi seksual
seseorang’.

Apakah erotisme dan oto-erotisme itu?


Erotisme adalah kemampuan manusia untuk mengalami dan menyadari hasrat
dan dorongan seksual, orgasme dan hal-hal lain yang menyenangkan dari seks.
Aktivitas seksual, misalnya berhubungan seks, ditujukan untuk mencari erotisme.
Orang menikah, berpacaran, pergi ke pelacuran dan semacamnya, didorong oleh
erotisme. Anda tertarik dengan laki-laki atau dengan perempuan adalah karena
adanya erotisme itu. Mereka, yang Anda sukai, menimbulkan erotisme bagi Anda.
Oto-erotisme adalah keterbangkitan erotik yang dialami seseorang tanpa
adanya stimulus erotik dari luar diri seseorang yang hadir secara fisik. Jadi, tanpa ada
kehadiran orang lain, Anda tetap mampu merasakan erotisme. Istilah lainnya adalah
autoerastia, autophilia, monoseksual, idiosyncrasy dan onanisme.
Masturbasi adalah tema utama dalam oto-erotisme, yakni stimulasi erotik
pada tubuh sendiri (biasanya organ genital) yang umumnya menghasilkan orgasme.
Masturbasi dilakukan dengan cara manual atau kontak dengan bagian tubuh yang
lain, misalnya menggunakan tangan dan atau dengan alat tertentu. Kegiatan
masturbasi ini dilakukan kira-kira oleh 95% laki-laki dan 89% perempuan. Mereka
yang memiliki pasangan seksual juga tetap melakukannya. Sebuah penelitian pada
tahun 1994 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir
sebanyak 85% laki-laki dan 45% perempuan melakukan masturbasi meskipun
memiliki pasangan seks.
Biasanya, baik laki-laki maupun perempuan menggunakan tangan dalam
masturbasi. Namun saat ini tersedia banyak alat bantu seks. Alat bantu masturbasi
untuk laki-laki misalnya adalah vagina palsu dan gel pelicin. Sedangkan alat bantu
masturbasi perempuan misalnya penis palsu yang sering disebut dildo.
Kata masturbasi berasal dari bahasa inggris, masturbate, yang berasal dari
bahasa latin ‘masturbari’. Artinya kira-kira adalah melakukan agitasi dengan tangan.
Hampir semua bahasa memiliki istilah untuk masturbasi. Dalam bahasa Jawa
Yogyakarta hal itu disebut ‘lojon’, sedangkan dalam bahasa Melayu disebut ‘nyebak’
atau ngisel’.
Berlawanan dengan pendapat umum yang mengatakan bahwa masturbasi itu
buruk buat kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa masturbasi aman. Satu-
satunya masalah adalah bila orang merasa berdosa melakukannya, sehingga setelah
melakukannya akan timbul perasaan bersalah. Secara medis tidak ada kerugian dari
melakukan masturbasi. Namun tentu saja akan membahayakan tubuh jika
menggunakan alat-alat, misalnya memasukkan penis buatan ke dalam vagina bisa
menimbulkan iritasi vagina. Terlalu berlebihan melakukan masturbasi dengan tangan
bisa membuat kulit penis lecet dan luka.
Selain masturbasi, salah satu jenis oto-erotisme yang paling dikenal adalah
perasaan erotik yang terjadi dalam tidur atau mimpi. Banyak orang mengalami
suasana erotik dalam tidurnya. Kaum laki-laki terangsang dan penisnya ereksi. Kaum
perempuan mengalami pembasahan vagina. Bahkan banyak orang sampai mengalami
orgasme saat tidur atau bermimpi. Hal tersebut normal belaka.
Jenis oto-erotik yang lain adalah lamunan erotik, yakni pikiran dan fantasi
erotis selama Anda tersadar. Boleh jadi Anda melamunkan keindahan tubuh
seseorang, melamunkan ciuman dengan seseorang atau yang lain. Bahkan, bisa saja
erotisme itu muncul dalam situasi romantis, musik yang mengalun merdu, cahaya
yang temaram, menikmati seni dan lainnya. Lamunan erotik biasanya tidak
menimbulkan orgasme.
Bab 2
Biologi dan Perkembangan Seksualitas
Bagaimana anatomi seksual laki-laki?
Bagaimana anatomi seksual perempuan?
Apakah hormon seksual itu?
Apakah selaput dara itu?
Bagaimana konsepsi itu?
Seksualitas pada anak-anak
Seksualitas pada remaja?
Seksualitas dan penuaan
Apakah masa subur itu?

Bagaimana anatomi seksual laki-laki?


Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari sepasang testis (buah pelir), saluran
vas deferens, kelenjar dan penis. Buah pelir atau testis adalah bagian menggantung di
bawah penis sebagai tempat di mana sperma dan beberapa hormon seks diproduksi
(hormon testoreon dan estrogen, androsterone, dan lainnya). Bukan tanpa alasan
testis terletak menggantung di luar tubuh manusia. Tidak lain karena membuat testis
lebih dingin. Jika di dalam tubuh, testis akan dalam kondisi lebih panas sehingga
sperma yang dihasilkan akan rusak. Sperma berukuran antara 0,04 sampai 0,06 mm.
Jadi, 1 mm3 mengandung sekitar 60 ribu sperma.
Kelenjar seksual (yang paling dikenal adalah kelenjar prostat) adalah tempat
diproduksinya semen, yakni cairan-cairan yang membungkus sperma. Cairan putih
yang dikeluarkan laki-laki saat ejakulasi adalah cairan semen. Sekitar 1% di
antaranya adalah sperma. Jumlahnya kira-kira antara 200-400 juta sperma setiap kali
ejakulasi. Saluran vas deferens adalah saluran semen keluar menuju uretra di dalam
penis. Uretra menjadi saluran terakhir semen keluar dari tubuh. Uretra sendiri
berfungsi ganda. Tidak hanya semen yang dikeluarkan, tapi juga air kencing (urine).
Salah satu kelenjar yang memiliki peran penting adalah kelenjar cowsper.
Kelenjar ini menghasilkan zat untuk membersihkan saluran uretra dari air kencing.
Kadangkala dalam jumlah yang sedikit, ada juga spermanya. Jika Anda laki-laki, Anda
tentu tahu adanya cairan bening yang keluar sebelum Anda ejakulasi. Itulah cairan
yang berasal dari kelenjar cowsper. Sisa-sisa air kencing dalam uretra dibersihkan
olehnya. Jika tidak, sperma bisa mati ketika melewati uretra.
Pada saat laki-laki terangsang, penis mengalami ereksi atau membesar dan
mengeras sehingga memungkinkan penetrasi ke dalam vagina perempuan. Tanpa
adanya ereksi, adalah muskil penis bisa melakukan penetrasi ke dalam vagina. Ereksi
penis dimungkinkan karena penis terdiri dari 2 silinder, yakni korpus kavernosus
(corpora carvenosa) dan korpus spongiosus. Diantara sel dalam korpus kavernosus
terdapat rongga, di mana tatkala terangsang rongga itu dialiri darah sehingga penis
membesar. Setelah ejakulasi atau keluarnya semen, darah akan keluar dari penis
sehingga penis akan kembali mengecil dan lemas seperti sedia kala.

Bagaimana anatomi seksual perempuan?


Kasatmata, seseorang perempuan dilihat sebagai perempuan adalah ketika ia
memiliki vagina dan payudara. Vagina merupakan bagian dari sistem reproduksi
perempuan. Payudara meskipun ciri khas perempuan tapi tidak termasuk dalam
bagian utama sistem reproduksi perempuan. Keberadaan payudara hanya diperlukan
untuk menyusui anak setelah anak lahir. Sistem reproduksi perempuan terdiri atas
sepasang ovarium, dua tuba fallopi, sebuah uterus, mulut rahim (serviks), vagina dan
vulva (mulut vagina).
Ovarium adalah testis bagi perempuan. Sel telur dihasilkan perempuan dalam
ovarium. Pada saat lahir, ovarium memiliki sekitar 230 ribu sampai 400 ribu bakal
calon sel telur. Namun, hanya sekitar 400 sampai 500 sel telur yang menjadi matang
dan siap di buahi. Ukuran sel telur antara 0,132 mm sampai 0,135 mm. Dari ovarium,
sel telur akan dibawa ke tuba fallopi. Di dalam tuba fallopi, sel telur matang itu siap
untuk dibuahi. Pada saat tersebut, dinding uterus akan menebal sebagai persiapan
jika sel telur dibuahi. Jika tidak dibuahi, sel telur dan dinding uterus akan luruh. Hal
tersebut dikenal sebagai menstruasi atau haid.
Mulut rahim atau serviks adalah pintu uterus (rahim). Serviks membatasi
uterus dengan vagina. Di dalam serviks terdapat kelenjar yang menghasilkan mucus
yang berfungsi melawan sperma untuk masuk ke uterus saat menstruasi. Itu
sebabnya tidak akan terjadi kehamilan jika melakukan hubungan seksual pada saat
menstruasi.
Vagina merupakan saluran berdinding tipis dan elastis. Dinding vagina
memiliki pembuluh darah yang akan membesar saat mengalami kenikmatan seksual
atau selama melahirkan. Pada saat terangsang, pembuluh darah menekan dinding
vagina, yang lantas menghasilkan cairan yang membasahi dinding vagina sehingga
pada saat ada penetrasi penis, vagina tidak merasakan sakit.
Berbeda dengan vagina, vulva adalah istilah untuk organ eksternal
perempuan. Banyak yang menyebutnya sebagai mulut vagina. Vulva terdiri dari pubis,
bibir dalam (labia), klitoris, pintu masuk ke vagina dan saluran keluar kencing. Pubis
adalah bagian yang menutupi tulang pubik, dan biasanya ditutupi oleh rambut. Pada
bagian pubis ini terdapat sejumlah besar saraf perasa. Oleh sebab itu perempuan
gampang terangsang jika disentuh daerah pubisnya.
Labia adalah bibir vagina. Bentuknya mirip kantong buah pelir (skortum) bagi
laki-laki. Pada orang yang melakukan operasi dari laki-laki menjadi perempuan,
kantong buah pelir digunakan untuk membentuk labia. Perannya menutupi vulva.
Klitoris juga ditutupi oleh labia. Organ yang satu ini mirip ujung penis. Di dalamnya
terdapat ratusan saraf erotik. Inilah salah satu bagian dari tubuh perempuan yang
paling sensitif menghasilkan sensasi erotik dan orgasme.
Apakah selaput dara itu?
Selaput dara atau hymen adalah jaringan tipis yang menutupi sebagian jalan
masuk ke vagina. Umumnya perempuan memilikinya. Namun demikian ada juga yang
tidak memilikinya sejak lahir. Selaput dara bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
Ada yang menutup penuh dan menyisakan lubang kecil untuk menstruasi dan ada
yang berlubang-lubang. Ada yang tebal dan ada yang tipis. Ada yang kaku dan ada
yang elastis.
Biasanya selaput dara akan robek dan mengeluarkan darah pada saat adanya
penetrasi penis pertama kali. Oleh sebab itu, mengeluarkan darah pada saat
hubungan seksual seringkali dijadikan ukuran apakah seorang perempuan masih
perawan atau tidak ketika akan berhubungan seks. Tapi tentu saja hal itu tidak selalu
benar. Fakta berikut bisa saja terjadi ;
1. Sejak lahir tidak memiliki selaput dara.
2. Selaput daranya tipis dan tidak elastis sehingga telah sobek ketika melakukan
aktivitas fisik, seperti naik kuda, naik sepeda, senam, peregangan kaki, silat
dan lainnya.
3. Selaput daranya elastis sehingga tidak robek ketika ada penetrasi penis. Pada
beberapa kasus, selaput dara baru benar-benar sobek saat melahirkan.
4. Selaput daranya sobek namun tidak mengeluarkan darah.

Banyak mitos beredar bahwa hubungan seksual pertama kali akan sangat
menyakitkan karena robeknya selaput dara. Ada yang menyebutnya selaksa disayat
pisau. Benarkah hal tersebut? Hubungan seksual pertama kali seiring robeknya
selaput dara kadang memang menyakitkan. Tapi hal tersebut tidak akan berlangsung
lama. Banyak juga perempuan yang tidak mengalami rasa sakit saat selaput daranya
robek. Menurut banyak ahli, sakit pada saat hubungan seksual pertama kali diiringi
robeknya selaput dara lebih banyak disebabkan faktor ketakutan akan rasa sakit,
bukan karena rasa sakit itu sendiri. Perempuan sudah takut duluan dengan rasa sakit
yang mungkin akan dialami. Akibatnya ia akan merasa sangat sakit meskipun
sakitnya sebenarnya sedikit saja.

Apakah hormon seksual itu?


Hormon seksual adalah hormon yang mempengaruhi perilaku seksual
manusia. Hormon seksual laki-laki adalah androgen yang dihasilkan kelenjar prostat.
Sedangkan hormon seksual perempuan adalah estrogen dan progesteron yang
dihasilkan kelenjar di ovarium. Baik laki-laki maupun perempuan menghasilkan
androgen, estrogen maupun progesteron. Hanya konsentrasinya saja yang berbeda.
Androgen bertanggung jawab terhadap perkembangan seksualitas pada laki-
laki. Hormon inilah yang membuat seorang anak laki-laki berubah menjadi remaja
melalui adanya masa puber. Salah satu jenis androgen adalah testosteron. Hormon
yang satu ini diketahui berperan dalam meningkatkan dorongan seksual pada laki-
laki. Jumlah yang berlebih bisa menimbulkan perilaku agresif.
Estrogen dan progesteron bertanggung jawab terhadap seksualitas
perempuan. Keduanya mengatur pubertas pada anak perempuan. Siklus menstruasi
dimulai karena tingginya konsentrasi hormon estrogen. Ketika produksi hormon
estrogen menurun, maka menstruasi akan berhenti dan menjadikan seorang
perempuan mengalami menopause.
Bagaimana konsepsi itu?
Bagaimana proses penciptaan manusia itu terjadi? Mula-mula harus ada sel
telur yang matang tiba di tuba fallopi, lalu ada sperma masuk menembus dinding sel
telur. Perpaduan dua sel itu menyebabkan timbulnya makhluk baru yang disebut
zigot. Calon manusia atau zigot itu membelah diri terus menerus dan berangsur-
angsur membentuk bayi di dalam rahim ibu.
Kita ketahui bahwa manusia memiliki 23 pasang kromosom atau pembawa
sifat dalam dirinya. Sel telur maupun sperma hanya memiliki separuh kromosom atau
23 kromosom tanpa pasangan. Ketika keduanya bersatu menjadi zigot, masing-
masing kromosom akan bersatu lagi sehingga membentuk 23 pasang kromosom.
Artinya, separuh kromosom anak dari ayah dan separuh lagi dari ibu.
Kromosom pembawa sifat seksual adalah kromosom nomor 23. Pada
perempuan, kromosomnya adalah XX. Sel telurnya berkromosom X (separuh dari XX).
Laki-laki memiliki kromosom XY, maka spermanya bisa hanya memiliki kromosom X
atau hanya kromosom Y (ingat, hanya separuh kromosom yang ada dalam sperma).
Jika sel telur bertemu sperma dengan kromosom X, maka menjadi zigot
berkromosom XX dan lahirlah anak perempuan. Jika sel telur bertemu sperma dengan
kromosom Y, maka menjadi zigot berkromosom XY dan lahirlah anak laki-laki. Jadi,
sumbangan kromosom dari ayah yang menentukan jenis kelamin anak.

Seksualitas pada anak-anak


Anak-anak telah mampu merasakan erotisme ketika bagian tubuh tertentu
disentuh. Tidak jarang mereka sengaja memainkan bagian-bagian tubuh itu karena
memang menimbulkan perasaan menyenangkan baginya. Mungkin Anda pernah
melihat anak laki-laki yang suka memain-mainkan penisnya. Hal tersebut dilakukan
sang anak karena adanya sensasi erotik yang dirasakan.
Bagaimana seorang anak mengidentifikasi diri sebagai laki-laki atau sebagai
perempuan? Proses pembelajaran diketahui sangat berperan. Biasanya seorang anak
yang berkelamin laki-laki akan diperlakukan berbeda dengan yang berkelamin
perempuan. Anak laki-laki diberi mainan laki-laki, diberi pakaian laki-laki, diajari
berpikir dan bertindak seperti halnya laki-laki. Begitupun perempuan di beri mainan
yang identik dengan perempuan, diberi pakaian perempuan, dan diajari berpikir dan
bertindak layaknya perempuan. Dengan kata lain mereka belajar menjadi laki-laki
dan belajar menjadi perempuan.
Teori terbaru dan paling mutakhir mengenai perkembangan seksualitas atau
orientasi seksual adalah teori yang dikemukakan oleh Daryl J. Bem, dari Universitas
Cornell, Amerika Serikat, yang disebut teori EBE (Exotic Become Erotic). Menurut
teori EBE, individu menjadi tertarik secara erotik pada seseorang yang berasal dari
kelompok yang mereka rasa berbeda (oleh karena itu eksotik) pada saat anak-anak.
Berikut adalah ringkasan teori EBE yang diringkas dari tulisan Daryl J Bem
dalam jurnal Archives of Sexual Behavior, Volume 29, Nomor 6, tahun 2000, yang
berjudul ‘Exotic becomes erotic: interpreting the biological correlates of sexual
orientation’ Kerangka berpikirnya disajikan secara urut.
Pertama. Faktor genetik atau biologis memberikan kapasitas seseorang
memiliki orientasi seksual tertentu, namun tidak mutlak. Temperamen (watak dasar)
pada saat anak-anak ikut menentukan orientasi seksual.
Kedua. Temperamen pada saat anak-anak menentukan tingkat kesenangannya
dalam menikmati aktivitas tertentu. Ada aktivitas yang lebih disukai ketimbang yang
lain. Seorang anak mungkin lebih tertarik dengan permainan kasar dan olahraga
(sifat tipikal laki-laki). Sebagian yang lain lebih suka bersosialisasi (sifat tipikal
perempuan). Mereka akan lebih suka bergabung dengan anak lain yang menyukai
aktivitas yang sama. Anak-anak yang lebih menyukai aktivitas yang sesuai sifat tipikal
jenis kelaminnya dan bermain bersama dengan anak yang sama jenis kelaminnya
menunjukkan konformitas dengan gendernya. Sebaliknya anak-anak yang lebih
menyukai aktivitas yang berbeda dengan sifat tipikal jenis kelaminnya serta bermain
dengan lawan jenis menunjukkan tidak adanya konformitas dengan gendernya (non-
konformis).
Ketiga. Anak-anak yang menunjukkan konformitas dengan gendernya akan
merasa berbeda dengan lawan jenisnya (dengan yang berkelamin beda). Sedangkan
anak-anak yang menunjukkan tidak adanya konformitas gender akan merasa berbeda
dengan sesama jenisnya (dengan yang berkelamin sama). Mereka melihat yang
berbeda dengan dirinya sebagai eksotik.
Keempat. Baik anak-anak yang konformis atau non-konformis dengan
gendernya, akan mengalami keterbangkitan fisiologis tertentu pada saat kehadiran
anak-anak lain yang mereka rasakan berbeda. Anak laki-laki yang konformis dengan
gendernya akan merasa antipati atau tidak senang dengan kehadiran anak
perempuan. Sebaliknya, anak perempuan yang konformis dengan gendernya akan
merasakan waswas dengan kehadiran anak laki-laki. Anak laki-laki yang non-
konformis dengan gendernya juga akan merasakan waswas saat kehadiran anak-anak
laki-laki lainnya. Bahkan sang anak non-konformis bisa mengalami ejekan dari anak
laki-laki lain sehingga merasa takut dan marah pada kehadiran anak laki-laki,
meskipun ia sendiri laki-laki.
Kelima. Keterbangkitan fisiologis yang muncul seiring kehadiran anak lain
yang berbeda dengan dirinya akan membentuk atau bertransformasi menjadi
ketertarikan erotik. Gampangnya, teori EBE bisa disimpulkan sebagai berikut :
1. Anak laki-laki yang konformis dengan gendernya merasa berbeda dengan
anak perempuan, lalu memiliki perasaan tidak senang dengan kehadiran anak
perempuan, maka akhirnya akan tertarik secara erotik pada perempuan.
Selanjutnya anak laki-laki tadi akan menjadi heteroseksual.
2. Anak perempuan yang konformis dengan gendernya merasa berbeda dengan
anak laki-laki, lalu memiliki perasaan was-was dengan kehadiran anak laki-
laki, maka akhirnya akan tertarik secara erotik pada laki-laki. Selanjutnya anak
laki-laki tadi akan menjadi heteroseksual.
3. Anak laki-laki yang non-konformis dengan gendernya merasa berbeda dengan
anak laki-laki lainnya, lalu memiliki perasaan tidak senang dengan kehadiran
sesama anak laki-laki, maka akhirnya akan tertarik secara erotik pada sesama
laki-laki. Selanjutnya anak laki-laki tadi akan menjadi homoseksual.
4. Anak perempuan yang non-konformis dengan gendernya merasa berbeda
dengan anak perempuan, lalu memiliki perasaan tidak senang dengan
kehadiran anak perempuan, maka akhirnya akan tertarik secara erotik pada
perempuan. Selanjutnya anak perempuan tadi akan menjadi homoseksual.

Seksualitas pada remaja


Seseorang disebut telah remaja setelah tiba masa puber, yakni masa di mana
organ-organ seksual pada remaja telah matang dan siap untuk melakukan fungsi
reproduksi. Perempuan sudah siap untuk dibuahi, hamil dan melahirkan. Sedangkan
laki-laki sudah siap membuahi. TAnda-tAnda khas masing-masing jenis kelamin
mulai berkembang. Perempuan akan mengalami pembesaran payudara, munculnya
rambut kemaluan, dan pelebaran panggul. Laki-laki akan mengalami pertumbuhan
rambut kemaluan dan kumis, suaranya berubah, timbul jakun, dan adanya pelebaran
bahu. Biasanya, tanda paling khas yang muncul untuk menandai pubertas adalah
dimulainya menstruasi pada anak perempuan, dan dimulainya mimpi basah pada
anak laki-laki.
Umumnya masa pubertas terjadi pada kisaran umur 12-16 tahun pada laki-
laki dan 11-15 tahun pada perempuan. Namun, tidak serta-merta saat itu juga mereka
siap untuk reproduksi. Butuh beberapa tahun lagi agar mereka benar-benar siap
melakukan proses reproduksi.
Rentang umur seorang remaja adalah antara dimulainya pubertas (biasanya
diambil angka 12 tahun) sampai kira-kira umur 21 tahun. Jadi kira-kira anak sekolah
SMP sampai mahasiswa awal. Mereka sedang menggebu dalam urusan hasrat seksual
karena baru saja beranjak dari kanak-kanak ke kemasakan seksual. Para remaja
lazimnya tertarik dengan lawan jenis dan mulai menjalin hubungan serius berupa
pacaran. Tidak jarang bahkan ada yang menikah pada umur belasan.
Kapan Anda pertama kali pacaran? Hasil penelitian PKBI (Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia) menunjukkan bahwa sekitar 60,32% remaja mulai
berpacaran pada kisaran umur 15 sampai 17 tahun. Sebanyak kira-kira 16,7% mulai
berpacaran pada kisaran usia 12-14 tahun. Sejumlah 14,63% mulai pacaran pada
umur 18 sampai 20 tahun. Hanya sejumlah 1,41% yang berpacaran pada usia 21
sampai 23 tahun. Jadi, umumnya remaja Indonesia mulai berpacaran pada usia sangat
muda. Bahkan penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sebesar 6,94% remaja
telah mulai berpacaran sebelum usia 12 tahun.
Perilaku pacaran remaja sangat bervariasi. Ada yang hanya mengobrol,
mencium daerah sensitif, meraba-raba tubuh, menggesekkan alat kelamin sampai
melakukan hubungan seksual. Dilaporkan ada sebanyak 14,7% remaja melakukan
hubungan seksual dalam berpacaran. Oleh sebab itu tidak heran jika banyak yang
beranggapan bukan pacaran namanya kalau tidak ada hubungan seksual.
Secara umum hubungan seksual telah dilakukan para remaja. Di Amerika
Serikat, 87% pelajar SMU melaporkan telah melakukan hubungan seksual. Di
Thailand, 37% remaja umur 15-19 tahun telah berhubungan seks. Di Korea, sebanyak
36% pelajar SMU telah melakukannya juga. Bagaimana dengan di Indonesia? Hasil
penelitian PKBI pada tahun 2001 di lima kota (Kupang, Palembang, Singkawang,
Cirebon, dan Tasikmalaya) menunjukkan bahwa sebanyak 16,46% dari remaja
berumur 15 sampai 24 tahun mengaku telah berhubungan seks.
Umumnya remaja melakukan hubungan seksual pertama kali dengan pacar
(74,89%). Sisanya melakukan hubungan seksual dengan pelacur, teman dan bahkan
ada yang mengaku melakukannya dengan saudara. Jadi, tampak jelas bahwa pacaran
adalah pintu masuk pertama bagi remaja untuk melakukan hubungan seksual. Tidak
mengherankan jika alasan melakukan hubungan seks umumnya dilandasi suka sama
suka atau cinta.
Apakah Anda pernah bermasturbasi saat remaja? Masturbasi merupakan
bentuk dari pemuasan hasrat seksual. Remaja biasa melakukan hal tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 48,22% remaja melakukan masturbasi.
Sebagian besar, yakni 46,62% melakukan masturbasi antara 1 sampai 2 kali sebulan.
Sejumlah 10,98% melakukannya sebanyak 1 sampai 2 kali seminggu, atau kira-kira 4
sampai 8 kali sebulan. Bahkan sebanyak kira-kira 1,35% melakukan masturbasi
setiap hari.
Seksualitas dan penuaan
Berhentilah berharap kemampuan seksual Anda pada saat tua akan tetap
sama seperti saat muda. Umumnya laki-laki mengalami puncak kemampuan seksual
(untuk ereksi dan orgasme) pada umur belasan akhir sampai kira-kira umur 30-an.
Setelah itu, secara bertahap dan terus menerus kemampuan seksualnya akan
menurun. Menjelang umur 40-an, penurunannya kadang dramatis. Mendekati umur
50-an, biasanya kemampuan seksualnya menjadi separuh dari saat umur 20-an. Jika
Anda berhubungan seks dan orgasme sebanyak 4 kali seminggu pada umur 20-an,
maka pada umur 50-an Anda hanya akan mampu melakukannya 2 kali seminggu.
Setelah Anda melewati umur 50-an, lebih banyak waktu yang diperlukan
untuk bisa ereksi dan orgasme. Ejakulasinya pun menjadi kurang bertenaga.
Meskipun demikian, perasaan nikmatnya tetap tidak menurun. Pada umur 70-an
aktivitas seksual biasanya berkurang drastis. Namun demikian, meskipun juga jumlah
spermanya menurun, mereka masih tetap bisa menikmati kenikmatan orgasme dan
membuahi.
Kaum perempuan memiliki seksualitas yang sedikit berbeda dengan laki-laki.
Pada umur 40an atau 50an, perempuan mengalami menopause atau berhentinya
siklus menstruasi. Pada beberapa orang, itu adalah tanda berakhirnya hubungan
seksual. Tidak ada hubungan seksual lagi sesudahnya. Namun bagi sebagian besar
yang lain justru merupakan awal bagi kehidupan seksual yang lebih hangat karena
tidak lagi dikhawatirkan dengan munculnya kehamilan.
Banyak orang mengira bahwa menopause akan menyebabkan ketertarikan
dan kenikmatan seksual jauh berkurang atau bahkan tidak ada. Faktanya adalah
sebaliknya. Menopause diketahui tidak mempengaruhi kenikmatan seksual dan juga
ketertarikan seksual. Setelah menopause, seorang perempuan tetap tertarik pada
seks dan tetap bisa menikmati seks. Namun tentu saja akan terjadi penurunan
kemampuan seksual seiring penuaan tubuh. Dinding vagina menjadi lebih tipis dan
kurang elastis. Sebagaimana laki-laki, pada umur 50-an, diperlukan waktu lebih lama
untuk bisa orgasme.
Penelitian menunjukkan bahwa meskipun seks pada usia diatas 50-an tidak
sesering saat muda dan juga kurang intensif, namun hubungan seks justru bisa lebih
lembut, lebih memuaskan dan lebih bebas. Oleh sebab itu, jangan berhenti melakukan
hubungan seksual hanya karena merasa sudah tua.

Apakah masa subur itu?


Anda pasti pernah mendengar istilah masa subur. Istilah tersebut digunakan
untuk masa di mana perempuan mengalami ovulasi (kematangan sel telur) dan siap
untuk dibuahi. Sedangkan laki-laki selalu mengalami subur. Jika pada masa subur
melakukan hubungan seksual, maka kemungkinan hamil sangatlah besar. Oleh sebab
itu, jika tidak ingin terjadi kehamilan maka harus menghindari hubungan seksual saat
masa subur. Kalaupun ingin melakukannya, lakukanlah dengan menggunakan alat
kontrasepsi.
Masa subur terjadi dalam sebuah siklus menstruasi. Oleh sebab itu, mau tidak
mau harus membahas siklus menstruasi ketika membahas masa subur. Hari pertama
menstruasi adalah hari pertama siklus menstruasi. Jika Anda menstruasi pada tanggal
1, maka tanggal 1 itu dihitung sebagai hari pertama siklus menstruasi Anda. Ada
orang yang memiliki siklus menstruasi pendek (hanya 21 hari) dan ada yang panjang
(sampai 35 hari). Namun rata-rata orang memiliki siklus menstruasi 28 hari.
Bagaimana caranya menentukan masa subur? Ada beberapa cara menentukan
masa subur. Disini hanya akan diberikan satu cara saja, yakni cara kalender. Jika
menstruasi Anda tidak teratur, maka Anda harus menghitung masa siklus terpendek
dan siklus terpanjang pada minimal 6 bulan terakhir sebelum bisa menentukan masa
subur dengan tepat.
Perhitungan kalender didasari pengetahuan bahwa ovulasi (kematangan sel
telur) terjadi antara 12 sampai 16 hari sebelum menstruasi berikutnya. Sperma
mampu bertahan antara 2 sampai 5 hari di dalam vagina, dan sel telur bisa hidup
selama 2 hari. Maka perhitungannya adalah :
siklus terpendek dikurangi 20 hari = hari terakhir masa tidak subur sebelum
ovulasi
siklus terpanjang dikurangi 10 hari = hari terakhir masa subur

Misalnya siklus menstruasi Anda selama 6 bulan terakhir adalah 26, 28, 31, 27,
29, dan 27. Siklus terpanjang adalah 31 dan siklus terpendek adalah 26. Maka, masa
terakhir tidak subur sebelum ovulasi adalah hari ke 6 (26 dikurangi 20), dan hari
terakhir masa subur adalah hari ke 21 (31 dikurangi 10). Jadi, masa suburnya
berkisar antara hari ke 6 sampai hari ke 21. Jika tidak ingin hamil, jangan melakukan
hubungan seksual pada saat tersebut.
Metode kalender tidak selalu bisa diandalkan. Lagipula, menghindari
hubungan seksual sampai 14 hari sebenarnya tidak perlu karena sel telur hanya
bertahan 2 hari saja di dalam uterus dan sperma di dalam serviks bertahan maksimal
5 hari. Jadi, maksimal hanya seminggu saja menghindari hubungan seksual. Oleh
sebab itu diperlukan metode pencatatan lain yang lebih akurat. Anda bisa mencari
informasi caranya dari banyak sumber atau bahkan bertanya langsung pada dokter
atau petugas kesehatan lainnya.
Bab 3
Aktivitas Seksual
Apakah yang dimaksud aktivitas seksual?
Apakah hubungan seksual itu?
Apakah orgasme itu?
Apakah aprodisiak dan an-aprodisiak itu?

Apakah yang dimaksud aktivitas seksual?


Aktivitas seksual adalah perilaku yang mengekspresikan seksualitas seseorang
di mana erotisme hadir di sana. Jika tidak ada erotisme, bukan aktivitas seksual
namanya. Aktivitas seksual ditandai dengan perilaku untuk mencari erotisme. Jadi,
jika Anda pergi ke pelacuran, maka itu adalah aktivitas seksual karena Anda mencari
erotisme. Jika Anda apel malam minggu mengunjungi pacar, maka itu adalah aktivitas
seksual karena Anda mencari erotisme dalam kunjungan itu. Pun jika Anda mengintip
orang mandi atau menonton video porno untuk mencari sensasi erotik, maka itu
termasuk aktivitas seksual.
Ada aktivitas seksual yang insidental atau hanya dilakukan sementara saja dan
sudah itu berhenti. Misalnya Anda kebetulan lewat sebuah kamar mandi umum dan
berkeinginan mengintip orang mandi di sana. Namun ada juga aktivitas seksual yang
dilakukan terus menerus secara tetap. Misalnya Anda selalu berusaha mengintip
orang mandi di mana-mana atau Anda selalu ingin bermesraan dengan pacar.
Aktivitas seksual yang dilakukan secara tetap dan terpola itu diistilahkan dengan
praktek seksual.
Praktek seksual mencakup banyak hal. Termasuk di dalamnya adalah perilaku
mencari erotisme saat berdua dengan pasangan (pegangan tangan, saling raba daerah
sensitif, menggesekkan alat kelamin, sampai melakukan hubungan seksual), mencari
erotisme dengan mendatangi pelacur (tentu saja lewat hubungan seksual), mencari
erotisme dengan melihat gadis-gadis seksi atau laki-laki seksi, mencari erotisme
dengan masturbasi, sampai mencari erotisme dengan melihat gambar atau video
porno.

Apakah hubungan seksual itu?


Umumnya orang menganggap bahwa pembicaraan mengenai seksualitas
manusia adalah tentang hubungan seks manusia. Lain tidak. Hubungan seks boleh
dikatakan memang perkara yang paling menegaskan adanya seksualitas manusia.
Apalagi lewat hubungan seks, seorang manusia baru bisa dilahirkan. Namun
hubungan seks bukan hanya reproduksi, tapi juga untuk kesenangan. Bahkan tujuan
pertama dari seks adalah tujuan erotis dan kesenangan. Adanya kesenangan yang
kuat yang menyertai seks yang membuat seks memiliki daya tarik. Tanpa
kesenangan, hubungan seks tidak akan menarik. Kesenangan itu pula yang memicu
hubungan seks dan adanya hubungan seks memicu terjadinya reproduksi. Namun
jelas bahwa kesenangan dalam hubungan seks sangat berbeda dengan hubungan seks
untuk tujuan reproduksi. Hubungan seks tetap dilakukan boleh jadi semata-mata
untuk tujuan menyenangkan tanpa ada tujuan reproduksi.
Hubungan seksual adalah proses pencarian erotisme antara dua orang dengan
melakukan hubungan badan. Oleh karena itu hubungan seksual tidak hanya adanya
penetrasi penis ke dalam vagina, tapi juga oral seks (melakukan hubungan seks
dengan mulut), anal seks (melakukan hubungan seks dengan anus), sampai sekedar
menggesekkan alat kelamin.
Hubungan seks yang umumnya dilakukan orang adalah intercourse vaginal.
Rata-rata hubungan seks dengan intercourse vagina dalam setahun pada kelompok
umur 18-29 tahun adalah sebanyak 112 kali. Itu artinya, mereka melakukan
hubungan seks sekitar 3 hari sekali. Pada umur 30-39 tahun, rata-rata hubungan
seksnya menurun menjadi 86 kali setahun atau 4 hari sekali. Sedangkan pada umur
40-49 tahun, rata-rata hubungan seksnya menurun menjadi hanya 69 kali setahun
atau seminggu sekali.
Anal seks yakni penis (bisa saja jari, dildo, atau yang lain) melakukan penetrasi
ke dalam anus juga merupakan fenomena umum. Kaum gay maupun kaum
heteroseksual biasa melakukannya. Di Amerika Serikat, sekitar 10% laki-laki dan 9%
perempuan melakukan anal seks dalam setahun terakhir. Secara keseluruhan,
penelitian menunjukkan bahwa 47% laki-laki heteroseksual dan 61% perempuan
heteroseksual pernah mencoba melakukan anal seks. Sebanyak 13% pasangan
menikah mengakui bahwa mereka melakukan anal seks dan oral seks.
Ada beragam alasan anal seks dilakukan. Bisa jadi anal seks sebagai alternatif
saat perempuan sedang menstruasi. Mungkin untuk mencegah kehamilan. Atau boleh
jadi, anal seks memang lebih memuaskan. Anda tentu sering mendengar kasus
sodomi laki-laki dewasa terhadap anak-anak. Itu juga termasuk anal seks. Biasanya,
anal seks dilakukan untuk menunjukkan dominasi yang melakukan penetrasi kepada
yang dipenetrasi.
Oral seks lebih umum dilakukan. Praktek seksual ini dilakukan oleh 27% laki-
laki dan 19% perempuan dalam setahun terakhir. Pihak laki-laki menstimulasi
klitoris perempuan dengan mulutnya. Sebaliknya, perempuan menstimulasi penis
laki-laki dengan mulutnya. Biasanya penis dikulum. Identik dengan oral seks adalah
menstimulasi bagian sensitif pasangan dengan jari. Kaum homoseksual perempuan
biasanya melakukan oral seks ataupun dengan ‘jari seks’.
Sebuah survei mengenai derajat kebahagiaan pernah dilakukan lintas negara.
Survei tersebut melibatkan 22 negara dan 22 ribu orang dewasa. Hasilnya, orang
Denmark merupakan orang-orang paling berbahagia di dunia. Tetapi untuk urusan
seksual, orang Venezuela merupakan orang-orang yang paling puas di dunia, disusul
Brazil dan Amerika Serikat. Dilaporkan bahwa 46% orang Venezuela sangat
berbahagia dengan kehidupan seksualnya. Sementara itu orang Brazil yang
melaporkan kehidupan seksual yang sangat memuaskan sebanyak 32% dan orang
Amerika sebanyak 27%. Bagaimana dengan Indonesia? Lagi-lagi tidak ada data
memadai tentang seksualitas pada masyarakat Indonesia.

Apakah orgasme itu?


Anda pernah orgasme? Sayang sekali kalau belum. Orgasmelah yang dicari
dalam hubungan seksual. Boleh dibilang, orgasme adalah puncak pencarian erotisme.
Hampir semua tindakan erotis diarahkan semata-mata untuk mencapai orgasme.
Sebagian orang malah menyebutnya sebagai surga di bumi. Jadi, kalau belum pernah
orgasme, berusahalah mencapainya.
Orgasme bisa diperoleh dari hubungan seksual ataupun melalui masturbasi.
Asalkan ada rangsangan erotik maka bisa memunculkan orgasme. Tapi tahukah Anda
bahwa orgasme bisa terjadi saat Anda tidur? Orgasme saat tidur merupakan hal
normal belaka. Seringkali orgasme dimunculkan oleh mimpi yang erotik. Misalkan
Anda bermimpi melakukan hubungan seksual dan orgasme. Maka secara riil, Anda
benar-benar mengalami orgasme, di mana vagina Anda mengalami lubrikasi
(pembasahan) dan penis Anda ereksi.
Apa sebenarnya orgasme? Menjelang atau pada saat orgasme terjadi
vasocongestion (berkumpulnya darah pada daerah kelamin dan payudara sehingga
daerah tersebut menjadi hangat) dan myotonia (ketegangan otot-otot syaraf). Pada
laki-laki orgasme gampang dilihat, yakni terjadinya ejakulasi. Kontraksi otot-otot
pubokoksigeus, perineum, dan penis mendorong cairan semen yang berisi sperma
keluar dari penis. Namun demikian, orgasme bisa saja terjadi tanpa ejakulasi. Pada
perempuan, orgasme adalah kontraksi otot pelvik dasar, rektum. uterus dan otot
vagina. Antara 5 sampai 12 kontraksi terjadi dalam rentang waktu 1 detik.
Secara umum, pengalaman orgasme bagi perempuan dan laki-laki sangat
mirip. Ada semacam sensasi denyutan atau perasan ‘tersetrum’ pada perempuan dan
ada sensasi mengejang pada laki-laki. Pada saat orgasme, pernafasan meningkat
menjadi 30 sampai 40 tarikan nafas. Rata-rata denyut nadi antara 110 sampai 180
per menit. Tekanan darah juga meningkat antara 30 sampai 80 mm/Hg untuk sistolik
dan 20 sampai 40 mm/Hg untuk diatolik.
Orgasme pada perempuan terdiri dari 2 jenis berdasarkan tempat
perangsangannya, yakni orgasme klitoral dan orgasme vaginal. Orgasme klitoral
artinya orgasme dicapai melalui perangsangan klitoris, baik secara langsung
dirangsang melalui sentuhan atau tidak langsung melalui pergesekan tekanan dinding
vulva sebagai akibat gerakan penis ke dalam vagina. Orgasme vaginal adalah orgasme
yang timbul karena persentuhan dengan daerah G-spot (daerah yang sensitif dengan
rangsangan selain klitoris) di dalam vagina.
Meskipun orgasme adalah tujuan hubungan seks, namun penelitian
menunjukkan bahwa hanya 75% laki-laki dan 29% perempuan yang selalu orgasme
saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Artinya ada sebagian orang
yang pernah tidak orgasme saat melakukan hubungan seksual. Bahkan ada
perempuan yang menyatakan diri tidak pernah mengalami orgasme seumur
hidupnya meski telah menikah puluhan tahun dan memiliki beberapa anak.
Sekitar 10% perempuan adalah pre-orgasmia alias tidak pernah mengalami
orgasme. Hal ini wajar karena dalam banyak budaya, perempuan dituntut untuk
hanya melayani hasrat seksual laki-laki dan bertindak pasif dalam hubungan seksual.
Selain itu, pre-orgasme bisa saja disebabkan oleh karena pasangannya mengalami
disfungsi seksual dan si perempuan tidak mau melakukan masturbasi.
Selain pre-orgasmia ada anorgasmia yang artinya ketidakmampuan mencapai
orgasme. Biasanya ketidakmampuan itu disebabkan karena beberapa sebab, misalnya
karena kecanduan alkohol, kecanduan narkoba, depresi, sedih, dalam proses
pengobatan, dan adanya penyakit kronis. Kekerasan dalam hubungan seksual juga
bisa menyebabkan kegagalan mencapai orgasme.

Apakah aprodisiak dan an-aprodisiak itu?


Aprodisiak adalah sesuatu yang bisa meningkatkan hasrat dan kemampuan
seksual, serta meningkatkan kualitas kehidupan seksual seseorang secara umum.
Lawan katanya adalah an-aprodisiak, yakni sesuatu yang menurunkan gairah seksual
dan fungsi-fungsi seksual. Aprodisiak terdiri dari dua macam hal. Pertama, aprodisiak
sebagai sesuatu yang dianggap memiliki hubungan langsung dengan kimiawi tubuh.
Termasuk dalam golongan ini adalah materi yang dicerna tubuh (makanan, obat-
obatan tertentu, cairan tertentu, dan lainnya), dimasukkan atau dihirup ke dalam
tubuh (narkoba, parfum, obat, dan lainnya) dan yang dioleskan pada tubuh (minyak
tertentu, lotion, dan lainnya).
Daging kambing misalnya dipercaya meningkatkan gairah seksual. Demikian
juga buah pelir sapi banteng, kuda dan unta yang dikenal dengan istilah torpedo. Lalu
ada obat kuat untuk meningkatkan gairah seksual, mencegah ejakulasi dini,
memperlama ereksi dan sebagainya. Salah satu yang paling terkenal adalah viagra.
Ada juga jamu strong-pas, jamu kuku bima, dan jamu kuat lainnya. Demikian juga ada
harum-haruman tertentu yang dipercaya bisa meningkatkan gairah seksual atau
aroma terapi. Pendek kata, segala ramuan, makanan, minyak, parfum, dan obat-
obatan yang dipercaya bisa meningkatkan hasrat dan kemampuan seksual termasuk
dalam golongan aprodisiak.
Sebenarnya, materi-materi aprodisiak tidak selalu memiliki efek nyata dalam
meningkatkan kehidupan seksual. Banyak materi aprodisiak tidak berhubungan sama
sekali dengan hasrat atau kemampuan seksual. Namun jika orang tetap percaya
bahwa materi itu bisa mempengaruhi, maka secara psikologis, orang akan merasakan
peningkatan hasrat dan kemampuan seksual ketika mengkonsumsi materi tersebut.
Inilah yang disebut efek plasebo.
Kedua, aprodisiak sebagai sesuatu yang dianggap memiliki hubungan langsung
dengan efek psikologis. Termasuk dalam golongan ini adalah materi yang didengar
atau dilihat (seni erotis, musik tertentu, tarian erotis, gambar erotis), atau stimulus
yang dialami lainnya (praktek magis, pelet, fantasi erotis, dan lainnya). Anda mungkin
pernah mendengar bahwa banyak orang percaya, pengaturan kamar tidur yang
nyaman, enak dan sesuai feng-shui akan meningkatkan gairah seksual. Nah,
pengaturan kamar tidur termasuk aprodisiak. Demikian juga ketika hasrat seksual
naik dengan melakukan tindakan beresiko tinggi semacam ngebut di jalan, maka
ngebut di jalan adalah aprodisiak.
Bagaimana dengan an-aprodisiak? Secara garis besar, jenisnya sama dengan
aprodisiak. Ada makanan, obat-obatan, minuman, sampai kegiatan tertentu yang
dipercaya menurunkan gairah dan kemampuan seksual. Bahkan ada juga yang mistis.
Ada yang percaya bahwa besi kuning tidak boleh disimpan disekitar rumah karena
akan menyebabkan kemandulan perempuan.
Salah satu makanan yang terkenal sebagai an-aprodisiak adalah terong.
Memakan terong dianggap bisa menyebabkan sulit ereksi dan ejakulasi dini
sebagaimana terong yang mudah lemas. Tentu saja hal tersebut kurang berdasar.
Tidak ada hubungan antara terong dengan kemampuan seksual. Beberapa obat-
obatan memang diketahui menurunkan kemampuan seksual. Misalnya obat-obat
anti-depresan, obat-obatan sedatif, dan obat-obatan yang terkait dengan gangguan
darah. Alkohol juga diketahui menurunkan kemampuan seksual dalam jangka
panjang. Demikian juga merokok bisa mengakibatkan impotensi. Pemerintah bahkan
mewajibkan produsen rokok untuk mencantumkan peringatan bahaya merokok pada
kemasan rokok.
Bab 4
Kesehatan, penyakit, gangguan dan
kelainan seksual
Apakah kesehatan seksual itu?
Ragam jenis persoalan kesehatan seksual
Penyakit seksual
Apakah AIDS itu?
Gangguan seksual
Kelainan dan penyimpangan seksual
Kekerasan seksual

Apakah kesehatan seksual itu?


Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar istilah kesehatan seksual? Mungkin
Anda memikirkan tentang terbebasnya seseorang dari penyakit-penyakit seksual.
Anda benar. Namun, bebas dari penyakit seksual hanyalah salah satu aspek dari
kesehatan seksual. Secara umum, kesehatan seksual didefinisikan sebagai keadaan
sejahtera fisik, psikologis, dan sosial yang terkait dengan seksualitas dan terjadi
secara terus menerus. Jadi, kesehatan seksual mencakup banyak hal.
Anda sehat secara seksual jika Anda bisa secara bebas dan bertanggung jawab
mengekspresikan seksualitas yang bisa meningkatkan kehidupan pribadi dan sosial
Anda. Sehat berarti juga harus tidak ada penyakit seksual (misalnya tidak menderita
sifilis atau gonore), tidak mengalami disfungsi seksual (tidak vaginismus atau
impotensi), dan tidak memiliki kekurangan kemampuan seksual (misalnya Anda
menjadi sulit orgasme). Seksualitas Anda secara keseluruhan sehat, itulah
maksudnya.
Kita tahu bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia. Oleh sebab itu,
kesehatan seksual juga merupakan hak asasi manusia. Artinya, kesehatan seksual
harus diakui dan dilindungi setiap orang karena setiap orang berhak untuk
mendapatkannya. Organisasi kesehatan dunia atau WHO, telah merumuskan hak-hak
seksual setiap manusia yang merupakan hak asasi. Melalui World Association for
Sexology, dirumuskanlah hak seksual manusia sebagai berikut :

1. Hak untuk memperoleh kebebasan seksual


2. Hak untuk memperoleh otonomi seksual, integritas seksual, dan seksualitas
tubuh yang aman
3. Hak untuk memperoleh privasi seksual
4. Hak untuk memperoleh keadilan seksual
5. Hak untuk memperoleh kenikmatan seksual
6. Hak untuk mengekspresikan seksualitas secara emosional
7. Hak untuk menyatakan kebebasan secara seksual
8. Hak untuk bebas dan bertanggung jawab menentukan pilihan reproduksi
9. Hak untuk memperoleh informasi seksual berdasarkan kajian ilmiah
10. Hak untuk memperoleh pendidikan seksual yang komprehensif
11. Hak untuk memperoleh perawatan kesehatan seksual
Sebelas poin di atas adalah hak seksualitas manusia yang dimiliki seorang
manusia karena ia manusia. Artinya, siapapun memiliki hak itu. Pelanggaran atas hak-
hak di atas berarti pelanggaran atas hak asasi. Lantas, apa dan bagaimana ciri-ciri
seseorang yang memiliki kesehatan seksual yang baik? Para ahli telah
merumuskannya untuk Anda. Berikut adalah beberapa ciri yang harus dimiliki oleh
orang dewasa yang memiliki kesehatan seksual yang baik.
1. Menghargai tubuh sendiri
2. Mencari informasi lebih lanjut mengenai reproduksi jika memerlukan
3. Mengakui bahwa perkembangan manusia mencakup perkembangan
seksualitas yang boleh jadi mengandung pengalaman seksual yang terkait
dengan reproduksi atau genital.
4. Berinteraksi dengan semua jenis kelamin dengan perhormatan dan cara-cara
yang sesuai
5. Mengekspresikan cinta dan keintiman dengan cara-cara yang sesuai
6. Membangun dan menjaga hubungan yang penuh makna
7. Menghindari hubungan yang eksploitatif dan manipulatif
8. Bertanggung jawab atas perilakunya sendiri
9. Berkomunikasi secara efektif dengan keluarga, teman dan pasangan
10. Nyaman dengan seksualitasnya dan mengekspresikannya sepanjang hayat
11. Mengekspresikan seksualitasnya dan sekaligus menghormati hak-hak orang
lain
12. Mencari informasi baru untuk meningkatkan seksualitasnya.
13. Membedakan antara hidup yang meningkatkan perilaku seksual dengan yang
membahayakan diri dan orang lain
14. Menggunakan kontrasepsi secara efektif untuk menghindari kehamilan tidak
diinginkan
15. Mencegah kekerasan seksual
16. Mencari perawatan prenatal (bayi dalam kandungan) sejak dini
17. Menghindari penyebaran atau transmisi penyakit seksual menular
18. Mempraktekkan perilaku pro-kesehatan, seperti cek kesehatan teratur,
mendeteksi potensi kesehatan sejak dini, dan lainnya.
19. Menunjukkan toleransi terhadap orang-orang dengan nilai-nilai seksual dan
gaya hidup berbeda
20. Mencari tahu pengaruh keluarga, budaya, agama, media, dan masyarakat
terhadap pikiran, perasaan, nilai-nilai dan perilaku yang berhubungan dengan
seksualitasnya.
21. Mengkampanyekan hak-hak semua orang untuk mendapatkan informasi
tentang seksualitas yang akurat
22. Menghindari perilaku yang menunjukkan prasangka dan fanatisme
23. Menolak stereotip tentang seksualitas dari kelompok berbeda.

Ragam jenis persoalan kesehatan seksual


Apa saja persoalan kesehatan seksual? Segala sesuatu yang menyebabkan
kesehatan seksual tidak dapat dicapai adalah persoalan kesehatan seksual.
Rentangnya dari sindrom klinis yang terkait dengan fungsi seksual, cinta atau
kelekatan emosi, perilaku seksual kompulsif, reproduksi, identitas gender, kekerasan
dan penipuan, infeksi seksual menular, dan lainnya. Masing-masing memiliki varian
turunannya sendiri.
Pertama, persoalan kesehatan terkait fungsi seksual. Persoalan kesehatan
yang satu ini lebih dikenal sebagai disfungsi seksual. Jenis-jenisnya adalah gangguan
hasrat seksual hipoaktif, aversi seksual (membenci hal-hal yang berbau seksual),
gangguan dorongan seksual perempuan, disfungsi ereksi laki-laki, gangguan orgasme
pada perempuan, gangguan orgasme pada laki-laki, ejakulasi dini, vaginismus (vagina
tegang dan menutup rapat), dan hubungan seksual yang menyakitkan.
Kedua, persoalan kesehatan terkait emosi kelekatan atau cinta. Sindrom ini
dikenal juga sebagai parafilia. Ragam jenisnya adalah eksihibionisme, fetisme,
froteurisme, pedofili, masokisme seksual, sadisme seksual, fetisme-transvertisme,
voyeurisme, dan parafilia tidak spesifik.
Ketiga, persoalan kesehatan terkait perilaku seksual kompulsif. Penderitanya
memiliki kecenderungan untuk terus menerus melakukan suatu perilaku seksual
tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kegemaran melakukan hubungan seksual
dengan selalu berganti-ganti pasangan untuk menjelajahi berbagai variasi
pengalaman seksual, hanya terobsesi seksual pada pasangan yang tidak dapat
diraihnya, melakukan tindakan oto-erotisme (termasuk masturbasi) yang kompulsif,
dan selalu melakukan perselingkuhan atau affair. Jika pasangan seksual Anda ingin
selalu mengulangi urutan dan gaya melakukan hubungan seksual persis sama secara
terus menerus, itupun termasuk perilaku seksual kompulsif.
Keempat, persoalan kesehatan yang terkait konflik identitas gender. Terdapat
konflik dalam diri individu dalam menghayati identitas gendernya. Jenisnya adalah
disporia gender pada anak-anak, remaja dan dewasa, lalu ada inter-seks dan konflik
identitas gender lainnya.
Kelima, persoalan kesehatan seksual terkait kekerasan dan penipuan. Jenis-
jenisnya adalah kekerasan seksual yang dialami anak-anak (termasuk post-traumatic
stress disorder atau gangguan stres pasca trauma), kekerasan seksual yang diikuti
sindrom klinis, perkosaan yang diikuti gangguan atau sindrom klinis, fobia klinis
yang terkait seksualitas (misalnya homofobia dan erotofobia), sindrom klinis yang
mengikuti suatu kekerasan seksual (misalnya depresi dan gagal ereksi setelah
memperkosa), dan perilaku seks yang tidak aman yang bisa menimbulkan infeksi
penyakit.
Keenam, persoalan kesehatan seksual terkait persoalan reproduksi. Jenis-jenis
persoalannya adalah ketidaksuburan, kemandulan, kehamilan tidak diinginkan dan
komplikasi aborsi. Kehamilan tidak diinginkan dan komplikasi aborsi adalah
persoalan kesehatan seksual yang banyak dialami remaja.
Ketujuh persoalan kesehatan seksual terkait infeksi seksual menular. Ragam
jenis persoalannya adalah peradangan alat genital, peradangan mulut, peradangan
dubur, penurunan fungsi saluran kencing, saluran vagina maupun anus, dan infeksi
beragam jenis penyakit seperti HIV, sifilis, gonore, dan lainnya.
Terakhir, persoalan kesehatan yang terkait hal-hal lainnya. Boleh jadi,
persoalan kesehatan muncul karena gangguan seksual akibat penuaan atau
kekurangan fisik, karena adanya penyakit mental maupun fisik, karena sedang berada
di dalam terapi medis atau yang lainnya.

Penyakit seksual
Penyakit seksual adalah penyakit-penyakit yang timbul akibat dari kegiatan
seksual, menyerang organ-organ seksual serta ditularkan melalui hubungan seksual.
Jadi, penyakit seksual bisa menular dan bisa juga tidak. Umumnya penyakit seksual
yang paling dikenal adalah penyakit seksual menular, seperti AIDS, sipilys atau
gonore.
Penyakit yang menyerang organ seksual. Jenis penyakit yang tergolong ke
dalam kelompok ini di antaranya kanker dan tumor payudara, kanker ovarium,
kanker mulut rahim, keputihan, dan semacamnya. Salah satu penyakit yang umum
dijumpai (sekitar 60% perempuan pernah mengalami) adalah penyakit payudara
fibrokista yakni suatu keadaan yang terdiri dari nyeri, kista dan benjolan jinak pada
payudara. Pendek kata, segala jenis penyakit yang menyerang organ seks yang tidak
menular ada dalam kategori ini.
Penyakit yang ditimbulkan akibat dari kegiatan seksual. Misalnya penggunaan
alat bantu seks yang dimasukkan ke dalam vagina atau anus bisa menimbulkan
peradangan dan luka. Bahkan kegiatan oral seks disinyalir menyebabkan terjadinya
kanker mulut.
Penyakit Menular Seksual (PMS). Umumnya orang menganggap bahwa
penyakit seksual idem dito dengan jenis penyakit seksual menular. Namun tidak
seperti anggapan orang bahwa PMS adalah kasus langka, PMS merupakan kasus
umum. Diperkirakan 1 dari 3 orang di seluruh dunia pernah mengidap PMS.
Separuhnya terjadi di Asia. Sekitar 1 juta orang meninggal setiap tahun karenanya. Itu
di luar meninggal karena AIDS. Pada tahun 2002, WHO melaporkan bahwa terdapat
lebih dari 11 juta kasus baru PMS khusus untuk jenis sifilys, klamidia dan gonore saja.
Dari jumlah itu, 3 juta lebih terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
PMS disebabkan oleh virus, bakteri sampai arthropoda. Beberapa PMS yang
disebabkan oleh virus adalah AIDS, herpes, dan genital warts. Penanganan terhadap
PMS yang disebabkan oleh virus masih belum ditemukan standar baku. Namun gejala
yang menyertai penyakit itu bisa ditangani. Adapun gonore, kalimidia, dan sifilis
adalah contoh PMS yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu penanganannya
bisa menggunakan antibiotik.
Manusia diketahui tidak dapat membangun antibodi terhadap beberapa PMS
sehingga tidak ada peluang bagi pelaku hubungan seksual untuk tidak terjangkit PMS
apabila berhubungan seksual dengan pasangan yang telah terjangkit PMS. Suatu hal
yang umum adalah tidak munculnya gejala PMS pada tahap awal atau bahkan tidak
muncul gejala sama sekali. Tahu-tahu sudah parah dan merusak jaringan tubuh. Itu
sebabnya harus sering cek kesehatan jika Anda memiliki resiko tertular PMS.
Terdapat sekitar 40 jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan
seksual. Sebagai contoh adalah AIDS, herpes, klamidia, gonore, sifilis, genital warts,
hepatitis B, kutu kemaluan, infeksi saluran kencing, granuloma, limpogranuloma,
molluscum, trikomoniosis, radang pelvik, dan vaginitis. Berikut adalah ragam jenis
penyakit menular seksual yang umum ditemui dalam masyarakat, sehingga telah
sangat dikenal.
1. Herpes
Herpes disebabkan oleh virus yang diberi nama herpes simplex virus. Gejalanya
berupa kemunculan gelembung merah pada kulit yang hilang-timbul. Biasanya
penderita mengeluh karena menjadi demam, sakit ketika kencing, rasa terbakar dan
nyeri pada organ genital atau gejala lainnya. Gejala tersebut muncul setelah 2 sampai
20 hari tertular. Penularannya melalui hubungan seksual, pergesekan kulit dan
pertukaran cairan tubuh.
2. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Diperkirakan
terjadi pada 200 orang di antara 100 ribu orang, atau sekitar 0,2 % dari seluruh
populasi. Pada perempuan, gejalanya berupa rasa nyeri saat berhubungan seks dan
kencing, demam dan lainnya. Pada laki-laki gejalanya bisa berupa iritasi sekitar penis,
peradangan testis, nyeri dan terbakar saat kencing, dan lainnya. Klamidia bisa
menyebabkan kemandulan dan kehamilan di luar rahim atau hamil anggur.

3. Genital Warts (kutil kelamin) atau HPV


Penyakit ini disebabkan oleh human papillomaviruses (HPVs). Para peneliti
mempercayai bahwa 90-95% terjadinya kanker mulut rahim disebabkan karena
genital warts. Selain kanker mulut rahim, penyakit ini juga dituding sebagai penyebab
bagi tumor vulva, vagina dan penis. Gejalanya adalah gatal atau rasa terbakar pada
organ seks dan tumbuhnya kutil.

4. Gonore atau kencing nanah


Gonore diderita oleh 0,2% seluruh populasi penduduk. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoea. Bakteri ini menyerang vagina, mulut
rahim dan rahim, penis, kerongkongan, anus, dan alat genital lainnya. Pada laki-laki
muncul nanah berwarna putih atau kuning kehijauan dari penis. Pada perempuan
bisa muncul perdarahan, demam, iritasi anus, sakit saat berhubungan seksual dan
pada saat menstruasi terjadi perdarahan berlebihan. Saat kencing terasa panas, nyeri
dan gatal. Sejumlah 10% kemandulan disebabkan oleh penyakit ini.

5. Sifilis atau raja singa


Penyakit ini disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. WHO melaporkan
sekitar 4.200.000 orang menderita sifilis di seluruh dunia pada tahun 2002. Itu
artinya sejumlah 0,2 % dari seluruh populasi. Adapun yang meninggal pada tahun itu
berkisar 150.000 orang. Sifilis bisa menyerang semua organ tubuh., termasuk jantung
dan syaraf. Pada tahap parah, sifilis bisa menyebabkan kebutaan, gangguan mental,
gangguan syaraf, abnormalitas jantung dan bahkan kematian. Penularannya melalui
hubungan seksual vaginal, anus, maupun oral. Jika ibu menderita sifilis, maka 60-80%
bayinya sangat mungkin tertular. Hampir 50% bayi yang terinfeksi dalam kandungan
akan meninggal sesaat sebelum atau sesudah dilahirkan.

6. Hepatitis B
Penyakit ini menyerang hati dan disebabkan oleh virus hepatitis B. Pada
stadium lanjut, bisa menimbulkan sirosis (pengerutan hati) dan kanker hati. Belum
ada obat yang diketahui bisa mengobati penyakit ini. Namun vaksinasi diketahui
cukup ampuh mencegah timbulnya hepatitis B. WHO melaporkan pada tahun 2002
saja terjadi infeksi hepatitis B pada sekitar 2,170,000 orang di seluruh dunia. Khusus
di Asia tenggara hampir 600 ribu orang terjangkit oleh penyakit ini.

7. Trikomoniosis
Penyakit ini disebabkan protozoa bersel satu yang disebut trichomonas
vaginalis. Pada perempuan gejalanya bisa berupa gatal, nyeri dan rasa terbakar pada
vagina, kencing berlebihan, menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau
keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap, gatal sangat hebat atau
lainnya. Pada laki-laki gejalanya berupa rasa sakit dan sulit kencing, rasa menggelitik
di dalam penis, dan lainnya. Berbeda dengan PMS lainnya yang mati begitu diluar
tubuh, bakteri atau protozoa penyebab trikomoniosis bisa hidup di luar tubuh selama
beberapa jam. Bisa berada di toilet, di handuk basah, cairan tubuh dan lainnya.

Apakah AIDS itu?


AIDS (Acquired immuno deficiency syndrome) merupakan penyakit paling
populer di dunia pada saat ini. Penyebarannya seperti wabah. Sejak ditemukan
pertama kali pada tahun 1981 di Afrika, AIDS telah menyebar ke seluruh penjuru
dunia dengan kecepatan luar biasa. WHO atau organisasi kesehatan dunia
memperkirakan pada tahun 2002 telah terdapat 84,458,000 orang penderita AIDS di
seluruh dunia (sekitar 5,7% dari penduduk bumi). Sejumlah 42,663,000 penderita
adalah laki-laki. Sisanya sebanyak 41,795,000 penderita adalah perempuan. Di Asia
Tenggara, termasuk Indonesia, penderitanya mencapai lebih dari 10 juta orang. Pada
tahun tersebut meninggal sebanyak 2.777.000 orang penderita AIDS, atau sekitar
4,9% dari seluruh populasi penderita.
AIDS disebabkan oleh virus yang disebut human immunodeficiency virus (HIV).
Virus tersebut menyerang T-cells, yang memproduksi antibodi. Akibatnya kekebalan
tubuh seseorang akan terus menurun jika terserang HIV. Apabila ada infeksi penyakit
tertentu, maka tubuh tidak akan mampu menahannya. Flu yang pada saat sehat tidak
akan mematikan, berubah menjadi sangat mematikan jika telah terinfeksi HIV.
Demikian juga bakteri-bakteri dalam tubuh yang tidak berbahaya saat sehat akan
berubah menjadi sangat berbahaya setelah terinfeksi HIV.
HIV ditularkan melalui cairan tubuh obatan-obatan yang dipakai bersama
dengan penderita. Termasuk dalam cairan tubuh adalah darah, semen, air susu, sari
makanan dari ibu ke anak di dalam kandungan, dan lainnya. Jadi, semua orang bisa
terinfeksi virus HIV. Tidak peduli bayi, remaja sampai orangtua. Akan tetapi memang
benar, bahwa berganti-ganti pasangan akan sangat memperbesar resiko terserang
AIDS.

Gangguan seksual
Gangguan seksual adalah gangguan yang dialami seseorang sehingga tidak
dapat memperoleh kepuasan seksual. Berdasarkan gangguan yang terjadi, gangguan
seksual dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok berbeda, yakni kesulitan
mencapai orgasme, hambatan dorongan seksual, dan hambatan melakukan hubungan
seksual.
1. Hambatan mencapai orgasme
Jenis gangguan ini umum terjadi, yakni jika seseorang tidak mampu mencapai
orgasme seperti yang diharapkan oleh dirinya sendiri maupun oleh pasangannya.
Bukan karena tidak atau kurang berhasrat, tetapi karena adanya kendala fisik atau
psikologis sehingga sulit orgasme. Pada laki-laki ada dua jenis disfungsi jenis ini yakni
ejakulasi dini dan ejakulasi terlambat (terlalu lama). Sedangkan pada perempuan
dikenal sebagai female orgasmic disorder (gangguan orgasme perempuan).
Ejakulasi dini. Inilah gangguan seksual pada laki-laki yang sangat terkenal.
Ejakulasi dini artinya adalah ejakulasi sebelum, pada saat atau segera setelah
penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina). Penderitanya mengeluarkan cairan
semen sangat cepat. Oleh sebab itu pasangannya bisa sangat tidak puas. Diperkirakan
30% laki-laki mengalami gangguan ini.
Ejakulasi terlambat. Berbalik dengan ejakulasi dini, ejakulasi terlambat justru
sangat lama. Bahkan ada yang sampai berpuluh-puluh menit melakukan penetrasi ke
dalam vagina tetap belum bisa ejakulasi. Ejakulasi terlambat sangat mengganggu
perempuan karena lama kelamaan akan merasakan sakit pada vagina.
Gangguan orgasme perempuan. Orgasme yang terhambat adalah suatu
kelainan di mana seorang perempuan tidak pernah mengalami orgasme, atau
orgasmenya tertunda lebih lama daripada yang diinginkan olehnya dan oleh mitra
seksualnya, atau sulit mencapai orgasme meskipun rangsangannya sudah memadai.

2. Hambatan dorongan seksual


Hambatan ini ditandai dengan kurangnya minat terhadap seks. Seseorang
benar-benar kurang atau tidak tertarik sama sekali terhadap seks. Pada umumnya
kaum perempuan lebih banyak yang menderita hambatan jenis ini ketimbang laki-
laki. Ada istilah khusus untuk perempuan yang tidak tertarik seks, yakni frigiditas.
Penderitanya sangat dingin terhadap seks. Sebagian bahkan sampai membenci seks.
Istilahnya adalah aversi seksual.

3. Hambatan melakukan hubungan seksual


Gangguan ini ditandai dengan kurangnya kemampuan untuk berhubungan
seks. Penderitanya kesulitan dalam melakukan hubungan seksual. Laki-laki
mengalami gangguan ereksi dan perempuan mengalami vaginismus atau gangguan
lubrikasi vagina. Ada juga dispareunia atau hubungan seksual menyakitkan.
Gangguan ereksi. Istilah lain untuk gangguan ereksi yang lebih dikenal adalah
impotensi. Penisnya sulit atau bahkan tidak bisa ereksi sama sekali. Tidak bisa ‘hidup’
meskipun hasrat seksualnya menggelegak. Gejala ini sangat banyak terjadi dan paling
ditakuti kaum laki-laki. Disinyalir, pada umur 50-an sekitar 30% laki-laki mengalami
gangguan impotensi.
Vaginismus. Penderita vaginismus mengalami kontraksi yang tidak disadari
pada otot vagina bagian bawah yang menghalangi masuknya penis ke dalam vagina.
Hal tersebut terjadi jika perempuan secara tak sadar ingin mencegah penetrasi penis.
Mungkin karena khawatir hamil atau mengalami ketakutan lain.
Dispareunia. Inilah istilah untuk Anda yang mengalami rasa nyeri pada
kelamin atau di dalam panggul saat melakukan hubungan seksual. Perempuan
maupun laki-laki bisa mengalaminya. Namun perempuan lebih umum menjadi
penderita. Biasanya dispareunia disebabkan karena penyakit, namun bisa juga karena
luka, lecet atau gangguan fisik lain.

Kelainan dan penyimpangan seksual


Kelainan seksual adalah perilaku seksual manusia yang tidak normal.
Termasuk dalam kelainan seksual, adalah abnormalitas dalam hal hubungan seksual,
abnormalitas dalam hal dorongan seksual dan kelainan identitas seksual.
1. Kelainan dorongan seksual
Kelainan dorongan seksualitas artinya terdapat penyimpangan dorongan
seksual yang dirasakan oleh seseorang, alias berbeda dengan norma moral
masyarakat. Dulu, homoseksual merupakan penyimpangan seksual. Namun saat ini
hal itu bukan lagi penyimpangan karena telah diterima sebagai gejala normal.
Nimpomania dan hipomania. Nimpomania adalah isilah untuk seseorang yang
memiliki hasrat seksual sangat tinggi. Dorongan seksualnya selalu meletup-letup dan
selalu ingin melakukan hubungan seksual, di mana saja dan kapan saja. Sebaliknya,
hipomania adalah istilah untuk seseorang yang gairah seksualnya sangat rendah.
Nekrofilia. Nekrofilia adalah istilah untuk hasrat seksual yang terdapat pada
laki-laki untuk melakukan hubungan seksual dengan mayat perempuan. Pada
beberapa kasus, laki-laki penderita nekrofilia cukup memandangi mayat perempuan
(biasanya sambil onani) untuk memperoleh kepuasan seksual. Namun demikian
banyak kasus terjadi di mana penderita nekrofilia benar-benar melakukan kontak
seksual dengan mayat perempuan, baik memasukkan penis ke dalam vagina mayat,
maupun metode lainnya. Diyakini penderita nekrofilia cukup banyak, namun karena
ketiadaan kesempatan, maka sangat jarang kasus nekrofilia terungkap. Penderita
nekrofilia sangat menyukai pekerjaan yang terkait dengan mayat, seperti misalnya
pembalsem jenazah, penjaga mayat, penggali kubur dan semacamnya.
Eksihibionisme. Kelainan ini hanya diderita laki-laki. Penderitanya memiliki
dorongan untuk mempertontonkan alat kelaminnya pada perempuan. Kepuasan
seksual diperoleh dengan mendengar teriakan atau melihat ekspresi kaget dari lawan
jenis. Oleh karena itu biasanya mereka menunjukkan alat kelaminnya pada saat yang
tak terduga dan mengejutkan.
Fetisisme. Penderitanya tertarik secara seksual pada pakaian, terutama
pakaian dalam, baik celana dalam, rok dalam ataupun BH. Mereka kurang tertarik
pada barang baru dan lebih tertarik pada barang yang masih dipakai. Oleh karena itu
mereka biasanya menjadi pencuri pakaian dalam.
Transvetisme. Penderita kelainan ini baru bergairah jika menggunakan
pakaian lawan jenis. Laki-laki penderita fetisisme akan memakai pakaian perempuan
agar terangsang. Pada tahap lanjut, penderitanya akan merasa sangat cemas jika tidak
memakai pakaian lawan jenis. Oleh sebab itu laki-laki penderitanya biasa memakai
BH yang disembunyikan dalam baju berlapis.
Voyeurisme. Anda suka mengintip orang mandi? Maka mungkin Anda
penderita kelainan voyeurisme. Penderita voyeurisme tertarik secara seksual alias
hanya terangsang dengan melihat orang menanggalkan pakaian, baik saat mau
mandi, mau tidur atau lainnya. Mereka juga terangsang melihat orang melakukan
hubungan seksual, namun hanya jika dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Jika
dilakukan terbuka justru tidak bisa terangsang.

2. Hubungan seksual menyimpang


Hubungan seksual menyimpang adalah hubungan seksual yang dilakukan
terhadap objek-objek yang tidak normal dan diluar norma moral masyarakat.
Termasuk hubungan seksual menyimpang adalah jika hubungan seksual dilakukan
dengan cara-cara menyimpang.
Masokisme. Penderita masokisme terangsang secara seksual dan mampu
mengalami orgasme jika disakiti. Dirinya akan minta dipukul, dicambuk atau lainnya
yang menyakitkan agar bisa mencapai orgasme.
Sadisme. Berbalik dengan masokisme, penderita sadisme memperoleh
kepuasan seksual diperoleh dengan cara menyakiti pasangan seksualnya pada saat
akan berhubungan seksual. Adakalanya penderita sadistik memerlukan erangan
kesakitan yang sangat, adakalanya hanya perlu penyiksaan ringan, dan adakalanya
cukup dengan fantasi sadistik.
Incest. Incest adalah dorongan seksual yang dirasakan terhadap keluarga
sedarah. Mereka tertarik secara seksual terhadap orang-orang dalam lingkaran
keluarga. Ayah atau ibu tertarik anak, anak tertarik ayah atau ibu, dan anak tertarik
saudara sedarah lainnya. Incest lebih bersifat moral. Artinya, bisa saja pelaku incest
tertarik secara seksual pada orang lain.
Pedofilia. Penderita pedofilia memiliki kecenderungan untuk melakukan
aktivitas seksual dengan anak-anak kecil. Biasanya digunakan standar umur di bawah
13 tahun dan penderitanya minimal 5 tahun lebih tua.

3. Kelainan identitas seksual


Kelainan identitas seksual adalah adanya keinginan untuk memiliki jenis
kelamin yang berlawanan dengan kenyataan kelamin yang dimiliki. Perempuan ingin
menjadi laki-laki. sebaliknya, laki-laki ingin menjadi perempuan. Penderitanya
merasa terjebak dalam tubuh lawan jenis. Oleh sebab itu tidak jarang mereka merasa
jijik dengan alat kelamin miliknya sendiri.

Kekerasan seksual
Kekerasan seksual adalah kekerasan yang terjadi karena persoalan
seksualitas. Ibarat awan dan hujan, demikianlah hubungan antar seks dan kekerasan.
Di mana terdapat seks maka kekerasan hampir selalu dilahirkan. Termasuk dalam
kekerasan seksual adalah perkosaan, pelecehan seksual (penghinaan dan perendahan
terhadap lawan jenis), penjualan anak perempuan untuk prostitusi, dan kekerasan
oleh pasangan.
Perkosaan. Perkosaan adalah jenis kekerasan yang paling mendapat sorotan.
Diperkirakan 22% perempuan dan 2% laki-laki pernah menjadi korban perkosaan.
Untuk di Amerika saja, setiap 2 menit terjadi satu orang diperkosa. Hanya 1 dari 6
perkosaan yang dilaporkan ke polisi. Sebagian besar perkosaan dilakukan oleh orang
yang mengenal korban alias orang dekat korban.
Kekerasan seksual terhadap anak-anak. Suatu tinjauan baru-baru ini terhadap
17 studi dari seluruh dunia menunjukkan bahwa di manapun, sekitar 11% sampai
dengan 32% perempuan dilaporkan mendapat perlakuan atau mengalami kekerasan
seksual pada masa kanak-kanaknya. Umumnya pelaku kekerasan adalah anggota
keluarga, orang-orang yang memiliki hubungan dekat, atau teman. Mereka yang
menjadi pelaku kekerasan seksual terhadap anak biasanya adalah korban kekerasan
seksual pada masa kanak-kanak.
Kekerasan seksual terhadap pasangan. Kekerasan ini mencakup segala jenis
kekerasan seksual yang dilakukan seseorang terhadap pasangan seksualnya. Sebesar
95% korban kekerasan adalah perempuan. Temuan penelitian yang dilakukan Rifka
Annisa bersama UGM, UMEA University, dan Women’s Health Exchange USA di
Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia, pada tahun 2000 menunjukkan bahwa 22%
perempuan mengalami kekerasan seksual. Sejumlah 1 dari 5 perempuan (19%)
melaporkan bahwa biasanya mereka dipaksa untuk melakukan hubungan seksual
dengan pasangan mereka selama dipukuli. Termasuk kekerasan seksual adalah
kekerasan yang dilakukan seorang laki-laki terhadap seorang perempuan, semata-
mata karena sang korban adalah perempuan. Istilah untuk ini adalah kekerasan
berbasis gender.

Tabel tipe kekerasan oleh pasangan dan contoh perilaku kekerasan


Tipe Kekerasan Contoh Perilaku
Kekerasan fisik Menampar, memukul, menendang, mendorong,
mencambuk, dll.

Kekerasan emosional/ verbal Mengkritik, membuat pasangan merasa bersalah,


membuat permainan pikiran, memaki, menghina,
dll.
Ketergantungan finansial Mencegah pasangan untuk mendapat pekerjaan,
membuat pasangan dipecat, membuat pasangan
meminta uang, dll

Isolasi sosial Mengontrol pasangan dengan siapa boleh bertemu


dan di mana bisa bertemu, membatasi gerak
pasangan dalam pergaulan, dll

Kekerasan seksual Memaksa seks, berselingkuh, sadomasokisme, dll.

Pengabaian/penolakan Mengatakan kekerasan tidak pernah terjadi,


menyalahkan pasangan bila kekerasan terjadi, dll.

Koersi, ancaman, intimidasi Membuat pasangan khawatir, memecahkan


benda-benda, mengancam akan meninggalkan, dll
Bab 5
Seksualitas dan kehidupan sosial
 Apakah gender itu?
 Apakah maskulin dan feminin itu?
 Seks, pernikahan dan perselingkuhan
 Komersialisasi seks : pelacuran dan pornografi
 Kontrasepsi dan aborsi
 Masa depan seks : reproduksi buatan
 Budaya, moral dan seksualitas

Apakah gender itu?


Pada bab pertama telah dibahas singkat tentang gender, yakni suatu sifat yang
melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial
maupun kultural, bukan karena perbedaan biologis. Termasuk dalam persoalan
gender adalah pembagian peran antara laki-laki dan perempuan (di luar peran
biologis yakni hamil dan menyusui pada perempuan serta membuahi pada laki-laki),
serta kepribadian.
Peran gender. Laki-laki memiliki tugas mencari nafkah, memimpin rumah
tangga, melakukan pekerjaan kasar, memperbaiki atap, menggali sumur. Perempuan
mengurus anak, membersihkan rumah, memasak, mencuci baju. Nah, peran laki-laki
dan perempuan di atas adalah peran gender, yakni peran yang diharapkan dari
seorang laki-laki dan perempuan karena budaya menghendaki demikian. Oleh sebab
budaya selalu berubah, demikian juga peran gender. Tahun 90-an, perempuan tidak
ada yang boleh bekerja jadi sopir, saat ini mulai banyak sopir perempuan. Jaman dulu
laki-laki tidak mengasuh anak dan tidak mencuci baju, saat ini laki-laki mengasuh
anak dan mencuci baju. Boleh jadi, pada suatu saat nanti tidak akan ada lagi peran
gender.
Kepribadian. Masyarakat pada umumnya membedakan adanya sifat
kepribadian tertentu yang dianggap khas milik perempuan dan sebagian yang lain
khas miliki laki-laki. Sifat-sifat yang dianggap khas perempuan misalnya lemah
lembut, bijaksana, cerewet, religius, peka terhadap perasaan orang lain, sangat
memperhatikan penampilan, mudah menangis, tergantung atau kurang mandiri, dan
memiliki kebutuhan rasa aman yang besar. Sifat-sifat yang khas laki-laki misalnya
agresif, mandiri, kurang emosional, objektif, kurang peka terhadap perasaan orang
lain, ambisius, dominan, logis, dan suka bersaing. Pertanyaannya, apakah hal tersebut
benar?
Boleh jadi sifat-sifat yang khas itu memang benar. Kekhasan itu muncul karena
sejak kecil masing-masing jenis kelamin memang telah dididik untuk selaras dengan
sifat-sifat itu. Misalnya saja agresivitas. Sejak kecil laki-laki dididik untuk agresif,
perkelahian anak laki-laki lebih dimaklumi. Permainan mereka berkisar pada
persaingan dan peperangan. Sebaliknya anak perempuan dididik kurang agresif.
Mereka dilarang melakukan permainan agresif. Permainan yang diberikan pun bukan
permainan agresif. Maka kemudian menjadi wajar jika laki-laki lebih agresif
ketimbang perempuan.
Apakah maskulin dan feminin itu?
Anda tentu sering mendengar kata maskulin dan feminin. Kedua istilah itu
sangat dekat dilekatkan dengan seksualitas. Maskulin dianggap khas laki-laki dan
feminin dianggap khas perempuan. Secara umum, maskulin diartikan sebagai sesuatu
yang memiliki sifat-sifat kejantanan, baik berupa kepribadian, perilaku, pekerjaan,
benda atau lainnya. Misalnya agresif, dominan, ambisius, tanpa emosi, balap motor,
naik motor besar, senjata api, tinju, bina raga, buruh bangunan, sopir truk, adalah hal-
hal yang dianggap maskulin. Sebaliknya, feminin diartikan sebagai sesuatu yang
memiliki sifat-sifat keperempuanan. Misalnya lembut, perasa, mudah menangis,
boneka, pegawai perpustakaan, sekretaris, aerobik, perawatan wajah, adalah hal-hal
yang dinilai feminin.
Di antara maskulin dan feminin ada androgini yakni tidak bersifat maskulin
maupun feminin alias bisa dianggap maskulin maupun feminin sekaligus. Orang yang
bersifat androgini mengombinasikan dalam dirinya sifat-sifat maskulin maupun
feminin. Misalnya rajin memasak di dapur tapi bekerja sebagai buruh kapal atau
sangat tegas ketika bekerja tapi sangat lembut ketika di rumah.

Seks, pernikahan dan perselingkuhan


Semua masyarakat mengenal adanya pernikahan, yakni ikatan antara laki-laki
dan perempuan dewasa di mana hubungan seksual legal dilakukan. Bahkan dalam
banyak masyarakat, hanya hubungan seks dalam pernikahanlah yang diakui.
Hubungan seks di luar nikah dikecam sebagai dosa. Tidak jarang pelakunya diusir,
dihinakan sampai dihukum mati. Pada beberapa masyarakat yang lain, pernikahan
hanyalah salah satu bentuk ikatan antar pasangan seksual (bisa pasangan
heteroseksual atau pasangan homoseksual). Hubungan seks di luar nikah tidak
menimbulkan kegaduhan dan dimaklumi bersama. Beda pernikahan dengan pacaran
dan kumpul kebo hanyalah dari sisi legal. Hanya pernikahanlah yang dilindungi
secara legal oleh hukum.
Dalam pernikahan orang diharapkan untuk mengekspresikan seksualitasnya
dengan sebebas-bebasnya. Namun faktanya bisa berlainan. Penelitian menunjukkan
bahwa hanya dalam setahun sejumlah 20% istri dan 10% suami mengalami
penurunan dorongan seksual yang sangat jauh. Nyaris 50% pasangan melakukan
hubungan seks tidak sebanyak yang mereka inginkan. Tapi meskipun begitu,
diketahui bahwa umumnya orang yang menikah mengalami kehidupan yang lebih
berbahagia ketimbang yang tidak menikah.
Sisi lain kehidupan seksual karena adanya pernikahan adalah adanya
perselingkuhan, yakni melakukan hubungan seks bukan dengan pasangan sahnya
(termasuk juga menyelingkuhi pacar atau teman kumpul kebo). Menurut sebuah
survei, 40% orang Jerman, 50% orang Amerika, 42% orang Inggris, 40% orang
Meksiko, 36% orang Perancis dan 22% orang Spanyol melakukan perselingkuhan.
Jadi, selingkuh adalah hal lumrah.
Salah satu bentuk perselingkuhan yang dimaklumi adalah pertukaran
pasangan seksual. Masing-masing pihak sepakat agar diri dan pasangannya bertukar
pasangan sementara dalam melakukan hubungan seks. Disinyalir beberapa budaya
memiliki tradisi ini. Di Amerika Serikat, diperkirakan antara 2 sampai 5% pasangan
pernah melakukan pertukaran pasangan atau dikenal sebagai ‘swinging’. Di sana
bahkan berdiri asosiasi klub swing, yakni North American Swing Club Association.
Setiap tahun ribuan pasangan ‘swing’ hadir dalam konferensinya.
Komersialisasi seks : pelacuran dan pornografi
Segala sesuatu yang menjadikan seksualitas manusia menjadi komoditas
ekonomi diistilahkan sebagai komersialisasi seksual. Muaranya ada dua, yakni
pelacuran dan pornografi. Pelacuran adalah melakukan aktivitas seksual untuk
mendapatkan imbalan. Jika Anda mendapatkan pelayanan seksual dari pelacur, maka
Anda mesti membayar atas pelayanan yang Anda dapatkan. Perputaran uang dalam
bisnis seks di Indonesia diperkirakan menyerap tidak kurang dari 3 miliar dolar atau
kira-kira 2,7 triliun rupiah.
Saat ini pelacuran bukan hanya sebagai sarana pemuasan hasrat seksual
orang-orang setempat. Pelacuran telah menjadi bisnis wisata seks. Orang melakukan
kunjungan ke suatu tempat, bahkan lintas negara, agar dapat melakukan hubungan
seksual. Biasanya, sasarannya adalah pelacur anak-anak atau di bawah usia 18 tahun.
Oleh sebab itu wajar jika pelacuran anak-anak sangat tinggi. Diperkirakan 60%
pelacur di Indonesia adalah anak-anak. Unicef memperkirakan jumlahnya antara 40
ribu sampai 150 ribu orang. Di Cina, jumlah pelacur anak disinyalir antara 200 ribu
sampai 500 ribu orang. Di Filipina terdapat sekitar 60 ribu sampai 100 ribu pelacur
anak.
Pornografi adalah mengungkapkan seksualitas yang bersifat pribadi ke ruang
publik, misalnya membuat gambar telanjang atau seronok dan film seks
(ketelanjangan dan hubungan seksual dianggap bersifat pribadi dan maka ketika
diungkapkan ke publik menjelma menjadi pornografi). Pornografi sebenarnya
bersifat kenyal alias sulit didefinisikan secara tegas, sebab sesuatu bersifat porno bagi
satu orang mungkin bukan hal porno bagi orang lain. Goyang ngebor Inul Daratista
mungkin porno bagi Rhoma Irama sehingga Inul ingin dicekal. Namun bagi yang lain,
goyang tersebut tidaklah porno. Karena kekenyalannya inilah, pornografi selalu
menimbulkan perdebatan hangat.

Kontrasepsi dan aborsi


“Kontrasepsi paling aman, ya jangan berhubungan..” demikian sepenggal lirik
lagu salah satu grup musik Indonesia yang cukup populer. Lirik itu benar adanya.
Tidak berhubungan seksual adalah cara paling ampuh untuk menghindari terjadinya
kehamilan. Tingkat keberhasilannya 100%.
Kontrasepsi adalah upaya pencegahan reproduksi akibat hubungan seksual.
Caranya beragam. Secara garis besar terdapat 4 cara kontrasepsi yakni cara
tradisional, cara hormonal, cara mekanis, dan cara aborsi. Cara tradisional mencakup
4 jenis, yakni selibat atau tidak berhubungan seks, pantang berkala atau dikenal
dengan istilah KB kalender, coitus interuptus (saat mau ejakulasi penis dikeluarkan
dari vagina sehingga cairan semen tumpah diluar vagina), dan menggunakan jamu-
jamuan pencegah kehamilan.
Kontrasepsi dengan cara hormonal bekerja dengan cara mengacaukan siklus
menstruasi. Cari ini terdiri dari 3 model. Pertama, meminum pil anti kehamilan atau
pil KB yang dilakukan setiap hari atau berkala beberapa hari sekali. Kedua,
menyuntikkan hormon. Biasanya dilakukan beberapa bulan sekali. Ketiga, memasang
implan atau susuk. Biasanya implan bertahan sampai selama 2 tahun dan dipasang di
lengan kanan, punggung atau yang lain.
Secara mekanik sekurangnya terdapat 5 model kontrasepsi. Pertama,
memasang IUD (intra uterine device) yang bertujuan menghambat sperma agar tidak
masuk ke daerah pembuahan. Kedua, melakukan tubektomi dan vasektomi, yakni
memotong saluran telur dan saluran sperma, yang oleh karenanya bersifat permanen.
Bisa juga kedua saluran itu hanya diikat, dan ketika menginginkan anak ikatan itu
bisa dibuka kembali. Ketiga, menggunakan kondom atau tampon. Penggunaan
kondom sangat populer. Penis dibungkus agar sperma tidak tumpah ke dalam vagina.
Tampon adalah kondom untuk perempuan. Cara kerjanya sama dengan kondom,
hanya saja bersifat menampung sperma sehingga tidak masuk ke dalam daerah
pembuahan. Keempat, menggunakan spermiside atau pembunuh sperma. Zat
pembunuh sperma yang biasanya berbentuk gel, pil atau bubuk atau cairan, atau
bahkan tisu dimasukkan atau dioleskan ke dalam vagina sebelum hubungan seks.
Begitu sperma masuk ke dalam vagina, maka otomatis sperma akan mati terkena
spermiside.
Cara kontrasepsi terakhir adalah aborsi atau pengguguran kandungan.
Kadangkala, aborsi dilakukan atas alasan medis yakni terancamnya keselamatan ibu
jika kandungan diteruskan. Namun demikian, sebagian besar aborsi dilakukan karena
kehamilan tidak diinginkan. Meskipun di Indonesia tindakan aborsi masih
digolongkan ilegal alias melawan hukum, disinyalir angka aborsi cukup tinggi. Sebuah
studi pada tahun 2001 menunjukkan bahwa aborsi mencapai 2 juta kasus setiap
tahun. Itu artinya 37 aborsi pada setiap 1000 perempuan berumur 15 sampai 49
tahun, atau 43 aborsi per 100 kelahiran hidup. Penelitian lain menunjukkan angka 2,3
juta aborsi setiap tahun, di mana 1 juta terjadi spontan (keguguran), 600 ribu karena
gagal kontrasepsi, dan 700 ribu karena tidak menggunakan kontrasepsi. Sekitar 89%
pelaku aborsi adalah perempuan sudah menikah.

Masa depan seks : reproduksi buatan


Perkembangan teknologi reproduksi buatan akan membuat seks semakin
berkembang terpisah dari persoalan reproduksi. Hubungan seks yang dilakukan akan
tidak lagi berkaitan dengan fungsi reproduksi. Hal itu semata-mata dilakukan untuk
rekreasi atau kesenangan. Reproduksi akan menjadi sesuatu yang berbeda. Saat ini
beberapa teknologi yang terkait dengan reproduksi sedang dikembangkan secara
intensif. Beberapa teknologi itu adalah :
1. Fertilisasi in vitro dan pemindahan embrio. Sperma dan ovum diambil dari ayah
dan ibu lalu dipertemukan di laboratorium. Setelah menjadi embrio dipindahkan
lagi ke rahim ibu sampai melahirkan.
2. Gamet intrafallopian transfer. Ovum dari ovarium dipindahkan ke tuba fallopi
bersamaan dengan sperma.
3. Zigot intrafallopian transfer. Mirip dengan Fertilisasi in vitro hanya saja yang
dipindahkan adalah zigot atau belum berupa embrio. Pemindahannya juga bukan
ke rahim tapi ke tuba fallopi.
4. Kloning, yakni menduplikasi manusia. Prosedurnya adalah mengosongkan inti sel
telur sehingga tidak lagi memiliki kromosom pembawa DNA, lalu dimasuki inti sel
somatik donor yang mengandung DNA dan komponen genetik lengkap (tidak bisa
sperma karena sperma hanya memiliki separuh kromosom). Sel telur itu lalu
dikembangkan dalam rahim. Sang anak hasil kloning akan identik secara genetik
dengan donor. Saat ini, kloning manusia masih wacana karena dianggap tidak etis.

Budaya, moral dan seksualitas


Budaya memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap seksualitas.
Hampir semua aspek seksualitas dipengaruhi budaya. Pengaruhnya dimulai dari cara
mendidik anak dalam membangun identitas seksual dan gender, pembentukan
orientasi seksual, dan pembagian peran gender. Budaya mengatur mana yang baik
dan mana yang tidak baik serta mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dalam
perkara seksualitas. Misalnya saja saat ini homoseksualitas bisa mendapatkan
hukuman mati di 8 negara, yakni Afghanistan, Iran, Mauritania, Pakistan, Saudi
Arabia, Sudan, United Arab Emirates, dan Yaman. Perselingkuhan juga bisa dihukum
mati di negara Iran, Pakistan, Saudi Arabia, danYaman. Kita tahu bahwa di Amerika,
Inggris atau Perancis, kumpul kebo adalah hal lazim dilakukan. Tidak jarang kita
mendengar ada yang baru menikah setelah memiliki anak. Sebaliknya di Indonesia,
pelaku kumpul kebo akan diusir warga. Hanya kota-kota besar semacam Jakarta saja
tempat di mana kumpul kebo mungkin bisa dilakukan.
Aturan moral tentang seksualitas diatur oleh budaya. Nah, karena budaya
selalu berubah, maka aturan moral tentang seksualitas pun ikut berubah. Dulu,
berpacaran hanya boleh dilakukan dengan saling mengintip dari lubang dinding. Saat
ini pacaran sudah melakukan semua hal, dari ciuman sampai hubungan seksual. Dulu,
homoseksual diusir warga kampung, sekarang ini kaum homoseksual mulai diterima
di masyarakat. Dulu menggunakan kontrasepsi dianggap dosa, sekarang pemakaian
kontrasepsi telah menjadi keharusan. Oleh sebab itu cukup ada alasan untuk mengira
bahwa masa depan mungkin akan ditandai dengan kebebasan seks, jika mengingat
semakin bebasnya manusia mengekspresikan seksualitasnya.

Anda mungkin juga menyukai