SEKSUALITAS MANUSIA
Sebuah Pengantar Singkat
Achmanto Mendatu
2010
SINOPSIS: Pada tahun 1000, manusia bumi berjumlah sekitar 100 juta orang. Tahun
2000, sudah beranak-pinak menjadi hampir 7 miliar orang. Siapa yang bertanggung
jawab? Seksualitas. Ebook ini akan mengupasnya untuk Anda. Anda akan dibawa
memahami apa dan bagaimana seksualitas manusia itu. Inilah ebook bagi Anda yang
ingin tahu seluk beluk seksualitas manusia.
@ 2007, Achmanto Mendatu
Perhatian:
Tulisan dalam ebook ini tidak dimaksudkan sebagai bahan referensi tulisan ilmiah.
Anda bebas menggunakan ebook ini untuk kepentingan apapun sepanjang bukan
untuk kepentingan komersial, akan tetapi Anda tetap wajib mencantumkan sumber
referensi ebook ini dan penulisnya.
Daftar Isi
Bab 1. Mengartikan seksualitas
Apakah arti seksualitas?
Apa sajakah yang termasuk dalam seksualitas?
Kapan seseorang disebut perempuan sejati atau laki-laki sejati?
Orientasi seksual manusia
Apakah erotisme dan oto-erotisme itu?
Banyak mitos beredar bahwa hubungan seksual pertama kali akan sangat
menyakitkan karena robeknya selaput dara. Ada yang menyebutnya selaksa disayat
pisau. Benarkah hal tersebut? Hubungan seksual pertama kali seiring robeknya
selaput dara kadang memang menyakitkan. Tapi hal tersebut tidak akan berlangsung
lama. Banyak juga perempuan yang tidak mengalami rasa sakit saat selaput daranya
robek. Menurut banyak ahli, sakit pada saat hubungan seksual pertama kali diiringi
robeknya selaput dara lebih banyak disebabkan faktor ketakutan akan rasa sakit,
bukan karena rasa sakit itu sendiri. Perempuan sudah takut duluan dengan rasa sakit
yang mungkin akan dialami. Akibatnya ia akan merasa sangat sakit meskipun
sakitnya sebenarnya sedikit saja.
Misalnya siklus menstruasi Anda selama 6 bulan terakhir adalah 26, 28, 31, 27,
29, dan 27. Siklus terpanjang adalah 31 dan siklus terpendek adalah 26. Maka, masa
terakhir tidak subur sebelum ovulasi adalah hari ke 6 (26 dikurangi 20), dan hari
terakhir masa subur adalah hari ke 21 (31 dikurangi 10). Jadi, masa suburnya
berkisar antara hari ke 6 sampai hari ke 21. Jika tidak ingin hamil, jangan melakukan
hubungan seksual pada saat tersebut.
Metode kalender tidak selalu bisa diandalkan. Lagipula, menghindari
hubungan seksual sampai 14 hari sebenarnya tidak perlu karena sel telur hanya
bertahan 2 hari saja di dalam uterus dan sperma di dalam serviks bertahan maksimal
5 hari. Jadi, maksimal hanya seminggu saja menghindari hubungan seksual. Oleh
sebab itu diperlukan metode pencatatan lain yang lebih akurat. Anda bisa mencari
informasi caranya dari banyak sumber atau bahkan bertanya langsung pada dokter
atau petugas kesehatan lainnya.
Bab 3
Aktivitas Seksual
Apakah yang dimaksud aktivitas seksual?
Apakah hubungan seksual itu?
Apakah orgasme itu?
Apakah aprodisiak dan an-aprodisiak itu?
Penyakit seksual
Penyakit seksual adalah penyakit-penyakit yang timbul akibat dari kegiatan
seksual, menyerang organ-organ seksual serta ditularkan melalui hubungan seksual.
Jadi, penyakit seksual bisa menular dan bisa juga tidak. Umumnya penyakit seksual
yang paling dikenal adalah penyakit seksual menular, seperti AIDS, sipilys atau
gonore.
Penyakit yang menyerang organ seksual. Jenis penyakit yang tergolong ke
dalam kelompok ini di antaranya kanker dan tumor payudara, kanker ovarium,
kanker mulut rahim, keputihan, dan semacamnya. Salah satu penyakit yang umum
dijumpai (sekitar 60% perempuan pernah mengalami) adalah penyakit payudara
fibrokista yakni suatu keadaan yang terdiri dari nyeri, kista dan benjolan jinak pada
payudara. Pendek kata, segala jenis penyakit yang menyerang organ seks yang tidak
menular ada dalam kategori ini.
Penyakit yang ditimbulkan akibat dari kegiatan seksual. Misalnya penggunaan
alat bantu seks yang dimasukkan ke dalam vagina atau anus bisa menimbulkan
peradangan dan luka. Bahkan kegiatan oral seks disinyalir menyebabkan terjadinya
kanker mulut.
Penyakit Menular Seksual (PMS). Umumnya orang menganggap bahwa
penyakit seksual idem dito dengan jenis penyakit seksual menular. Namun tidak
seperti anggapan orang bahwa PMS adalah kasus langka, PMS merupakan kasus
umum. Diperkirakan 1 dari 3 orang di seluruh dunia pernah mengidap PMS.
Separuhnya terjadi di Asia. Sekitar 1 juta orang meninggal setiap tahun karenanya. Itu
di luar meninggal karena AIDS. Pada tahun 2002, WHO melaporkan bahwa terdapat
lebih dari 11 juta kasus baru PMS khusus untuk jenis sifilys, klamidia dan gonore saja.
Dari jumlah itu, 3 juta lebih terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
PMS disebabkan oleh virus, bakteri sampai arthropoda. Beberapa PMS yang
disebabkan oleh virus adalah AIDS, herpes, dan genital warts. Penanganan terhadap
PMS yang disebabkan oleh virus masih belum ditemukan standar baku. Namun gejala
yang menyertai penyakit itu bisa ditangani. Adapun gonore, kalimidia, dan sifilis
adalah contoh PMS yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu penanganannya
bisa menggunakan antibiotik.
Manusia diketahui tidak dapat membangun antibodi terhadap beberapa PMS
sehingga tidak ada peluang bagi pelaku hubungan seksual untuk tidak terjangkit PMS
apabila berhubungan seksual dengan pasangan yang telah terjangkit PMS. Suatu hal
yang umum adalah tidak munculnya gejala PMS pada tahap awal atau bahkan tidak
muncul gejala sama sekali. Tahu-tahu sudah parah dan merusak jaringan tubuh. Itu
sebabnya harus sering cek kesehatan jika Anda memiliki resiko tertular PMS.
Terdapat sekitar 40 jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan
seksual. Sebagai contoh adalah AIDS, herpes, klamidia, gonore, sifilis, genital warts,
hepatitis B, kutu kemaluan, infeksi saluran kencing, granuloma, limpogranuloma,
molluscum, trikomoniosis, radang pelvik, dan vaginitis. Berikut adalah ragam jenis
penyakit menular seksual yang umum ditemui dalam masyarakat, sehingga telah
sangat dikenal.
1. Herpes
Herpes disebabkan oleh virus yang diberi nama herpes simplex virus. Gejalanya
berupa kemunculan gelembung merah pada kulit yang hilang-timbul. Biasanya
penderita mengeluh karena menjadi demam, sakit ketika kencing, rasa terbakar dan
nyeri pada organ genital atau gejala lainnya. Gejala tersebut muncul setelah 2 sampai
20 hari tertular. Penularannya melalui hubungan seksual, pergesekan kulit dan
pertukaran cairan tubuh.
2. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Diperkirakan
terjadi pada 200 orang di antara 100 ribu orang, atau sekitar 0,2 % dari seluruh
populasi. Pada perempuan, gejalanya berupa rasa nyeri saat berhubungan seks dan
kencing, demam dan lainnya. Pada laki-laki gejalanya bisa berupa iritasi sekitar penis,
peradangan testis, nyeri dan terbakar saat kencing, dan lainnya. Klamidia bisa
menyebabkan kemandulan dan kehamilan di luar rahim atau hamil anggur.
6. Hepatitis B
Penyakit ini menyerang hati dan disebabkan oleh virus hepatitis B. Pada
stadium lanjut, bisa menimbulkan sirosis (pengerutan hati) dan kanker hati. Belum
ada obat yang diketahui bisa mengobati penyakit ini. Namun vaksinasi diketahui
cukup ampuh mencegah timbulnya hepatitis B. WHO melaporkan pada tahun 2002
saja terjadi infeksi hepatitis B pada sekitar 2,170,000 orang di seluruh dunia. Khusus
di Asia tenggara hampir 600 ribu orang terjangkit oleh penyakit ini.
7. Trikomoniosis
Penyakit ini disebabkan protozoa bersel satu yang disebut trichomonas
vaginalis. Pada perempuan gejalanya bisa berupa gatal, nyeri dan rasa terbakar pada
vagina, kencing berlebihan, menghasilkan cairan berbusa yang berwarna putih, hijau
keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap, gatal sangat hebat atau
lainnya. Pada laki-laki gejalanya berupa rasa sakit dan sulit kencing, rasa menggelitik
di dalam penis, dan lainnya. Berbeda dengan PMS lainnya yang mati begitu diluar
tubuh, bakteri atau protozoa penyebab trikomoniosis bisa hidup di luar tubuh selama
beberapa jam. Bisa berada di toilet, di handuk basah, cairan tubuh dan lainnya.
Gangguan seksual
Gangguan seksual adalah gangguan yang dialami seseorang sehingga tidak
dapat memperoleh kepuasan seksual. Berdasarkan gangguan yang terjadi, gangguan
seksual dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok berbeda, yakni kesulitan
mencapai orgasme, hambatan dorongan seksual, dan hambatan melakukan hubungan
seksual.
1. Hambatan mencapai orgasme
Jenis gangguan ini umum terjadi, yakni jika seseorang tidak mampu mencapai
orgasme seperti yang diharapkan oleh dirinya sendiri maupun oleh pasangannya.
Bukan karena tidak atau kurang berhasrat, tetapi karena adanya kendala fisik atau
psikologis sehingga sulit orgasme. Pada laki-laki ada dua jenis disfungsi jenis ini yakni
ejakulasi dini dan ejakulasi terlambat (terlalu lama). Sedangkan pada perempuan
dikenal sebagai female orgasmic disorder (gangguan orgasme perempuan).
Ejakulasi dini. Inilah gangguan seksual pada laki-laki yang sangat terkenal.
Ejakulasi dini artinya adalah ejakulasi sebelum, pada saat atau segera setelah
penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina). Penderitanya mengeluarkan cairan
semen sangat cepat. Oleh sebab itu pasangannya bisa sangat tidak puas. Diperkirakan
30% laki-laki mengalami gangguan ini.
Ejakulasi terlambat. Berbalik dengan ejakulasi dini, ejakulasi terlambat justru
sangat lama. Bahkan ada yang sampai berpuluh-puluh menit melakukan penetrasi ke
dalam vagina tetap belum bisa ejakulasi. Ejakulasi terlambat sangat mengganggu
perempuan karena lama kelamaan akan merasakan sakit pada vagina.
Gangguan orgasme perempuan. Orgasme yang terhambat adalah suatu
kelainan di mana seorang perempuan tidak pernah mengalami orgasme, atau
orgasmenya tertunda lebih lama daripada yang diinginkan olehnya dan oleh mitra
seksualnya, atau sulit mencapai orgasme meskipun rangsangannya sudah memadai.
Kekerasan seksual
Kekerasan seksual adalah kekerasan yang terjadi karena persoalan
seksualitas. Ibarat awan dan hujan, demikianlah hubungan antar seks dan kekerasan.
Di mana terdapat seks maka kekerasan hampir selalu dilahirkan. Termasuk dalam
kekerasan seksual adalah perkosaan, pelecehan seksual (penghinaan dan perendahan
terhadap lawan jenis), penjualan anak perempuan untuk prostitusi, dan kekerasan
oleh pasangan.
Perkosaan. Perkosaan adalah jenis kekerasan yang paling mendapat sorotan.
Diperkirakan 22% perempuan dan 2% laki-laki pernah menjadi korban perkosaan.
Untuk di Amerika saja, setiap 2 menit terjadi satu orang diperkosa. Hanya 1 dari 6
perkosaan yang dilaporkan ke polisi. Sebagian besar perkosaan dilakukan oleh orang
yang mengenal korban alias orang dekat korban.
Kekerasan seksual terhadap anak-anak. Suatu tinjauan baru-baru ini terhadap
17 studi dari seluruh dunia menunjukkan bahwa di manapun, sekitar 11% sampai
dengan 32% perempuan dilaporkan mendapat perlakuan atau mengalami kekerasan
seksual pada masa kanak-kanaknya. Umumnya pelaku kekerasan adalah anggota
keluarga, orang-orang yang memiliki hubungan dekat, atau teman. Mereka yang
menjadi pelaku kekerasan seksual terhadap anak biasanya adalah korban kekerasan
seksual pada masa kanak-kanak.
Kekerasan seksual terhadap pasangan. Kekerasan ini mencakup segala jenis
kekerasan seksual yang dilakukan seseorang terhadap pasangan seksualnya. Sebesar
95% korban kekerasan adalah perempuan. Temuan penelitian yang dilakukan Rifka
Annisa bersama UGM, UMEA University, dan Women’s Health Exchange USA di
Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia, pada tahun 2000 menunjukkan bahwa 22%
perempuan mengalami kekerasan seksual. Sejumlah 1 dari 5 perempuan (19%)
melaporkan bahwa biasanya mereka dipaksa untuk melakukan hubungan seksual
dengan pasangan mereka selama dipukuli. Termasuk kekerasan seksual adalah
kekerasan yang dilakukan seorang laki-laki terhadap seorang perempuan, semata-
mata karena sang korban adalah perempuan. Istilah untuk ini adalah kekerasan
berbasis gender.