Anda di halaman 1dari 40

Kode: KKN PPM-UGM-15

LAPORAN RENCANA KEGIATAN


(Sub Unit)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN: 2017
SUB UNIT :1
UNIT : JTG-88
KECAMATAN : Masaran
KABUPATEN : Sragen
PROVINSI : Jawa Tengah

Disusun Oleh :

No. Nama Mahasiswa No. Mahasiswa


1. S. Risang Bijaknarpati 14/367167/EK/20066
2. Taufiq Aditya Pradana 14/366237/PS/06803
3. Ayun Prabastiningtias 14/368602/PA/16295
4. Nailil Izah 14/368747/KG/09969
5. Hanifah Indriaswari 14/364805/TK/42027
6. Budi Utomo 14/365736/TP/10993
7. Thomas Kristian Y. 14/363623/TK/41707
8. Syafina Nurul Aida 14/364133/PA/15910
9. Eka Erliana 14/369247/PN/13887
10. Ahmad Widardi 14/364168/PA/15928

SUBDIREKTORAT PENGELOLAAN KKN


DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya rencana kegiatan KKN-PPM yang kami kerjakan, maka kami:

No NAMA MAHASISWA No. MHS TANDA TANGAN

1 S. Risang Bijaknarpati 14/367167/EK/20066 1…………


2 Taufiq Aditya Pradana 14/366237/PS/06803 2…………
3 Ayun Prabastiningtias 14/368602/PA/16295 3…………
4 Nailil Izah 14/368747/KG/09969 4…………
5 Hanifah Indriaswari 14/364805/TK/42027 5…………
6 Budi Utomo 14/365736/TP/10993 6…………
7 Thomas Kristian Y. 14/363623/TK/41707 7…………
8 Syafina Nurul Aida 14/364133/PA/15910 8…………

9 Eka Erliana 14/369247/PN/13887 9…………

10 Ahmad Widardi 14/364168/PA/15928 10…………

Telah menyelesaikan penyusunan rencana kegiatan kami selama dilokasi KKN PPM
periode ………………….

…………………, ………………….

Mengetahui / Menyetujui, Menyetujui,


Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan

Stempel

…………… NIP. ……………………………..

Mengetahui,
Camat
Stempel

NIP. ………………………..
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun Laporan
Rencana Kegiatan Sub Unit KKN-PPM Periode Antar Semester 2017 dengan
tema Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui sistem
ekonomi terpadu dengan peningkatan produktivitas dan crowdfunding. Laporan
ini dibuat untuk memenuhi tugas Sub Unit 1 KKN-PPM Desa Sepat, Masaran,
Kabupaten Sragen. Kami berharap Laporan Rencana Kegiatan ini dapat
bermanfaat untuk pemerintah, orgarnisasi desa maupun masyarakat Sepat
dan mahasiswa KKN-PPM UGM.

Dengan rendah hati, kami mengucapkan rasa hormat dan


terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. Rr. Siti Murtiningsih selaku Dosen Pembimbing Lapangan


(DPL) tim KKN-PPM UGM unit 17T-JTG88.
2. Ibu dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati selaku Bupati Kabupaten
Sragen yang telah menyambut dan mengizinkan pelakasanaan KKN-
PPM UGM.
3. Bapak Cosmas Edwi Y, S.sos selaku Camat pada Kecamatan
Masaran yang telah mengizinkan pelaksanaan KKN-PPM UGM.
4. Bapak Sahid selaku Lurah sekaligus Kepala Desa Sepat yang telah
mengizinkan pelaksanaan KKN-PPM UGM.
5. Masyarakat Desa Sepat yang telah menyambut dan menerima
kedatangan kami.
6. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Dengan disusunnya Laporan Rencana Kegiatan ini diharapkan


bisa membantu pelaporan kegiatan unit 17T-JTG88 dan kami berharap
dapat melaksanakan tugas KKN-PPM Periode Antar Semester 2017
dengan sebaik-baiknya.

Masaran, 18 Juni 2017

S. Risang Bijaknarpati
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

(*dikelompokkan per sub unit, per klaster)

No Permasalahan Lokasi Sumber


(P/M/D)
1.
Sistem pengairan pertanian dengan
Kebayanan 1 P/M
tadah hujan

2.
Kurang optimalnya pemanfaatan
Kebayanan 1 M
pekarangan rumah.

3. Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai jenis
Kebayanan 1 P
tanaman yang cocok untuk ditanam
di lahan.
4.
Banyaknya keluhan mengenai
Kebayanan 1 P
organisasi kelompok tani.

5. Tingginya produksi singkong,


namun rendahnya pengetahuan Kebayanan 1 P/M
mengenai pemanfaatan singkong.

6. Kurangnya pengetahuan remaja


putri akan manfaat bahan-bahan
Kebayanan 1 P/M/D
alam sebagai bahan kosmetik
alami.
7. Permasalahan hama dan penyakit
pada tanaman pertanian Kebayanan 1 M
khususnya padi
8. Kurangnya pengetahuan dan
pemahaman Masyarakat tani akan
Kebayanan 1 M
pembuatan pupuk organik atau
kompos
9. Pertanian mengalami kesulitan air
dan irigasi. Masyarakat bertani Dusun Plosorejo,
P/M
dengan sistem pengairan tadah Wonorejo dan Tembokrejo
hujan
10. Pekarangan rumah warga masih
Dusun Plosorejo,
tanah kosong dan kurang M
Wonorejo dan Tembokrejo
dimanfaatkan.

11. Masyarakat masih kurang


Dusun Plosorejo,
mengetahui dan memahami sistem P
Wonorejo dan Tembokrejo
tanam pada lahan tadah hujan.

12. Organisasi kelompok tani belom


berjalan sesuai dengan harapan Dusun Plosorejo,
P
pemerintah dan masih belom Wonorejo dan Tembokrejo
optimal.
13. Rendahnya pengetahuan
mengenai pemanfaatan singkong Dusun Plosorejo,
P/M
padahal produksi singkong di Wonorejo dan Tembokrejo
daerah tinggi.
14. Kurangnya pengetahuan remaja
putri akan manfaat bahan-bahan Dusun Plosorejo,
P/M/D
alam sebagai bahan kosmetik Wonorejo dan Tembokrejo
alami.
15. Petani mengalami permasalahan
Dusun Plosorejo,
terkait hama dan penyakit yang M
Wonorejo dan Tembokrejo
menyerang tanaman padi.
16. Petani mengalami kesulitan
terhadap pupuk kimia karena
semakin langka dan mahalnya Dusun Plosorejo,
M
pupuk kimia, petani ingin belajar Wonorejo dan Tembokrejo
untuk membuat pupuk kompos dan
organik.
17. Pengetahuan cara pemeliharaan Kebayanan 1, TK Aisyah M
kesehatan gigi dan mulut 3, SDN 4 Sepat dan
masyarakat kurang Madrasah ibtidaiyah

18. Pengetahuan pentingnya Dusun Wonorejo dan M


penggunaan gigi palsu pada lansia Tembokrejo
kurang

19. Kegiatan diposyandu lansia kurang Dusun Wonorejo dan P


Tembokrejo

20. Pengetahuan orangtua mengenai Kebayanan 1 M


pentingnya pemeliharaan
kesehatan gigi mulut balita

21. Kurangnya pengetahuan remaja Kebayanan 1 M


karangtaruna dan ibu-ibu mengenai
cara pemilihan kosmetika yang
aman
22. Pola hidup bersih dan sehat kurang TK Aisyah 3, SDN 4 Sepat P/M
dan Madrasah ibtidaiyah

23. Masyarakat masih kesulitan dalam Desa Sepat P


memperoleh dana untuk kegiatan
usahanya
24. Kesulitan dalam memasarkan Desa Sepat M/P
barang produksinya

25. Badan Usaha Milik Desa tidak Desa Sepat P/M


berjalan secara optimal

26. Masyarakat masih sulit Desa Sepat M


memisahkan antara uang untuk
usaha, dan uang untuk rumah
tangga

27. Masyarakat masih belum memiliki Desa Sepat M


pengetahuan tentang informasi
investasi palsu

28. Bentuk kegiatan usaha masih Desa Sepat P


belum bervariasi

29. Kegiatan usaha masih dilakukan Desa Sepat M


dengan tidak mematuhi nilai etika
kewirausahaan

30. Masyarakat masih kurang terampil Desa Sepat P


dalam melakukan perhitungan
biaya

31. Masyarakat masih bingung berapa Desa Sepat M


harga terbaik yang harus dilekatkan
pada suatu produk

32. Kesejahteraan masyarakat belum Desa Sepat P/M


merata
33. Masyarakat yang bermata Desa Sepat P
pencaharian sebagai petani sulit
untuk memulai usaha lain

34. Masyarakat masih takut untuk Desa Sepat M


menegur jika ada perangkat desa
yang bersikap buruk

35. Masyarakat kehilangan rasa Desa Sepat P


percaya pada BUMDes karena
kasus dari salah seorang perangkat
desa

36. Masyarakat masih belum sadar


tentang bahaya zat-zat yang
terkandung dalam rokok dan
NAPZA sehingga masih banyak Dusun Wonorejo P
masyarakat yang merokok dan ada
beberapa remaja yang
mengkonsumsi alkohol
37. Orang tua masih belum mengerti
akan pentingnya stimulus untuk
anak mereka sejak usia dini
sehingga banyak orang tua yang Dusun Wonorejo P
kurang peduli tentang pemberian
stimulus pada anak mereka
38. Banyak anak yang masih belum
sadar akan pentingnya membaca
sehingga banyak anak-anak yang Desa Sepat P
tidak suka membaca dan lebih
memilih untuk bermain bersama
teman-temannya
39. Usaha Masyarakat Kecil dan
Menengah (UMKM) di Desa Sepat
yang masih sederhana dan
cenderung belum berkembang
secara maksimal karena kurangnya Desa Sepat P
pengetahuan masyarakat akan
pentingnya penggunaan kata-kata
yang persuasif pada produk
mereka
40. Masih banyak remaja yang belum
menikah kurang mengerti tentang
cara membangun rumah tangga
yang baik dan cara meminimalisir Dusun Wonorejo P
atau mencegah datangnya
masalah dalam rumah tangga
41. Mata pelajaran Bahasa Inggris
memang sudah diberikan sejak
duduk di bangku Sekolah Dasar
namun pembelajarannya masih Desa Sepat M
cenderung di dalam kelas saja dan
waktunya terbatas sehingga
banyak anak yang kurang dapat
menggunakan bahasa inggris
42. Pelaksanaan kegiatan TPA
memang sudah berjalan dan sudah
ada jadwalnya namun dalam
pelaksanaan dan pemberian materi Dusun Pilangbango M
di TPA kurang menarik sehingga
masih banyak anak-anak yang
memilih bermain dengan temannya
saat kegiatan TPA sedang
berlangsung
43. Tingkat kesadaran anak-anak
untuk menabung masih rendah
karena kurangnya stimulus yang
diberikan sehingga mereka kurang Dusun Wonorejo P
tertarik dan tidak terbiasa untuk
menyisihkan uangnya untuk
ditabung
44. Kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya perguruan tinggi dan
ketakutan masyarakat karena
mahalnya biaya perkuliahan Desa Sepat M
sehingga banyak anak setelah lulus
dari SMA tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi

45. Kurangnya kesadaran masyarakat Desa Sepat M


terhadap standar K3 saat bekerja
dengan listrik.

46. Kurangnya kesadaran Desa Sepat M


masyarakat/UMKM tentang
penggunaan energi yang efisien
dan tepat guna.
47. Kurangnya pengetahuan Desa Sepat M
masyarakat mengenai adanya
penipuan berkedok alat
penghemat energi

48. Kurangnya kesadaran Desa Sepat M


masyarakat/UMKM tentang
penggunaan energi yang efisien
dan tepat guna.

49. Kurangnya pengetahuan Desa Sepat M


masyarakat mengenai pengaruh
tegangan PLN terhadap usia pakai
alat-alat listrik

50. Masyarakat masih kesulitan dalam Dusun Wonorejo P


memperoleh air untuk keperluan
irigasi.

51. Sawah milik masyarakat Dusun Plosorejo, P/M/D


merupakan sawah tadah hujan Wonorejo, Tembokrejo

52. Air sumur bor milik masyarakat Dusun Wonorejo P/M


mengandung kapur dan tidak layak
minum

53. Masyarakat membeli air untuk Dusun Wonorejo P/M


minum dan memasak dari
pedagang keliling

54. Produksi UMKM menghasilkan Dusun Plosorejo, M


hasil samping berupa limbah Wonorejo
55. Pembeli yang berasal dari luar desa Dusun Plosorejo, M
kesulitan dalam menemukan letak Wonorejo
UMKM

56. Tidak ada petunjuk jalan di desa Dusun Plosorejo, M


Wonorejo, Tembokrejo

57. Daerah Sragen memiliki potensi Dusun Plosorejo, D


bencana alam gempa bumi Wonorejo, Tembokrejo

58. Daerah Masaran memiliki potensi Dusun Plosorejo, D


bencana banjir Wonorejo, Tembokrejo

59. UMKM memiliki potensi bencana Dusun Plosorejo, M


kebakaran karena korsleting lsitrik Wonorejo

60. Tidak ada database UMKM dan Dusun Plosorejo, P


peta persebarannya Wonorejo

61. Pemasaran produk UMKM kurang Dusun Wonorejo P


menarik

62. Belum adanya teknologi terkini Dusun Wonorejo dan P


untuk memasarkan produk UMKM Plosorejo

63. Pencatatan hasil produksi UMKM Dusun Wonorejo dan P


masih menggunakan cara manual Plosorejo
64. Belum adanya nomor rumah di Kebayanan 1 M
masing-masing unit rumah

65. Anak-anak usia sekolah belum Kebayanan 1 P


mempunyai wadah untuk belajar
tambahan di luar jam belajar di
sekolah
66. Anak-anak usia SD belum lancar SDN 4 Sepat M
berhitung

67. Belum ada ringkasan data Kebayanan 1 P/M


kependudukan

68. Belum matangnya perencanaan Desa Wonorejo P


produksi UMKM di masa
mendatang

69. Belum terealisasinya pemasaran Dusun Wonorejo dan P/M


produk UMKM di media social Plosorejo

70. Belum adanya website sebagai Desa Sepat P


sarana promosi, publikasi dan
dokumentasi kegiatan di Desa
Sepat

71. Belum adanya promosi profil Desa Desa Sepat P


Sepat yang dapat menjadi sarana
promosi potensi Desa

72. Belum adanya sarana sebagai Desa Sepat P/M


bahan untuk promosi produk
UMKM dari Desa Sepat
73. Kurangnya kreativitas dan Desa Sepat P
kesadaran masyarakat untuk
promosi produk UMKM

74. Belum adanya kesadaran Desa Sepat M


masyarakat tentang
perkembangan teknologi informasi
untuk kemajuan desa serta bangsa

75. Masih sedikit masyarakat yang Desa Sepat M


belum paham betul akan kegunaan
dari internet sebagai penunjang
kehidupan

76. Masih butuhnya bimbingan anak – Desa Sepat P/M


anak dalam belajar baik agama
maupun mata pelajaran

77. Acuan harga produk UMKM masih Desa Sepat M


terlalu rendah untuk masuk ke
pasaran dan masyarakat masih
cukup belum mengetahui standar
harga produk di toko online
78. Kurangnya kreativitas dan Desa Sepat P
pengetahuan tentang
kewirusahaan berbasis online

79. Masyarakat masih belum mengenal Dusun Wonorejo M


penggunaan komputer untuk
kegiatan sehari-hari

80. Masyarakat belum menggunakan Dusun Wonorejo M


perangkat lunak perkantoran untuk
kegiatan perekonomian seperti
Microsoft Word, Micosoft Excel, dll.

81. Masyarakat masih belum mengenal Dusun Wonorejo, Dusun P


kegunaan media sosial sebagai Plosorejo
media bisnis lewat internet
*P: Perangkat Desa, M: Masyarakat, D: Dinas Instansi
Vertikal/Stakeholder
PRIORITAS PEMILIHAN PERMASALAHAN

No Permasalahan Alasan Pemilihan*

1. Sistem pengairan pertanian dengan tadah Karena jika manajemen pengairan


hujan lahan pertanian kurang tepat, maka
akan sangat mempengaruhi
produktivitas dari lahan pertanian.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat Karena pemilihan tanaman yang
mengenai jenis tanaman yang cocok akan ditanam merupakan salah
untuk ditanam di lahan. satu tahap perencanaan
pengelolaan pertanian yang akan
menentukan tahap-tahap
selanjutnya. Sehingga dengan
mengetahui jenis tanaman yang
cocok di lahan pertanian di daerah
kebayanan 1 ini, maka diharapkan
akan mampu meningkatkan
produktivitas lahan dengan
penambahan input yang relatif
rendah.
3. Banyaknya keluhan mengenai organisasi Kelompok tani merupakan wadah
kelompok tani. dari petani untuk berdiskusi dan
menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi petani. Kelompok tani juga
sebagai wadah jika ada bantuan
alat-alat pertanian maupun pupuk
dan pestisida dari pemerintah.
Sehingga manajemen organisasi
kelompok tani perlu dievaluasi agar
masyarakat anggota kelompok tani
merasakan manfaat adanya
kelompok tani dan menurunnya
keluhan petani mengenai
manajemen organisasi kelompok
tani.

4. Tingginya produksi singkong, namun Karena dengan mengetahui cara-


rendahnya pengetahuan mengenai cara pemanfaatan potensi yang
pemanfaatan singkong. dimiliki suatu daerah akan
meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, contohnya jika
masyarakat Kebayanan 1 desa
Sepat memiliki pengetahuan yang
banyak mengenai cara mengolah
singkong, maka dapat dijadikan
usaha untuk meningkatkan
pendapatan rumah tangga.
5. Kurangnya pengetahuan remaja putri Karena kosmeti merupakan benda
akan manfaat bahan-bahan alam sebagai yang sangat dibutuhkan oleh
bahan kosmetik alami. remaja putri. Jika remaja putri
mampu memanfaatkan bahan-
bahan alam untuk kesehatan dan
kebersihan kulit, maka dapat
menurunkan tingkat konsumsi
kosmetik kimia yang memiliki efek
samping yang cenderung lebih
besar dibandingkan kosmetik
alami. Sehingga pemanfaatan
bahan-bahan alami lebih optimal
lagi dan menurunkan resiko
penyakit kulit pada wanita.
6. Kurang optimalnya pemanfaatan Karena rata-rata masyarakat
pekarangan rumah. kebayanan 1 hanya menanami
tanaman tahunan di pekarangan.
Belum ada tanaman-tanaman
konsumsi harian yang ditanam di
pekarangan, contohnya tanaman
Toga dan tanaman sayuran
ataupun tanaman bumbu dapur.
Padahal jika di pekarangan mampu
menghasilkan tanaman-tanaman
tersebut, akan memudahkan
masyarakat untuk
memanfaatkannya dan mengurangi
pengeluaran rumah tangga.
7. Karena jika manajemen pengairan
Pertanian mengalami kesulitan air dan
lahan pertanian kurang tepat, maka
irigasi. Masyarakat bertani dengan sistem
akan sangat mempengaruhi
pengairan tadah hujan
produktivitas dari lahan pertanian.
8. Masyarakat masih kurang mengetahui Karena pemilihan tanaman yang
dan memahami sistem tanam pada lahan akan ditanam merupakan salah
tadah hujan. satu tahap perencanaan
pengelolaan pertanian yang akan
menentukan tahap-tahap
selanjutnya. Sehingga dengan
mengetahui jenis tanaman yang
cocok di lahan pertanian di daerah
kebayanan 1 ini, maka diharapkan
akan mampu meningkatkan
produktivitas lahan dengan
penambahan input yang relatif
rendah.
9. Organisasi kelompok tani belom berjalan Kelompok tani merupakan wadah
sesuai dengan harapan pemerintah dan dari petani untuk berdiskusi dan
masih belom optimal. menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi petani. Kelompok tani juga
sebagai wadah jika ada bantuan
alat-alat pertanian maupun pupuk
dan pestisida dari pemerintah.
Sehingga manajemen organisasi
kelompok tani perlu dievaluasi agar
masyarakat anggota kelompok tani
merasakan manfaat adanya
kelompok tani dan menurunnya
keluhan petani mengenai
manajemen organisasi kelompok
tani.
10. Rendahnya pengetahuan mengenai Karena dengan mengetahui cara-
pemanfaatan singkong padahal produksi cara pemanfaatan potensi yang
singkong di daerah tinggi. dimiliki suatu daerah akan
meningkatkan kualitas hidup
masyarakat, contohnya jika
masyarakat Kebayanan 1 desa
Sepat memiliki pengetahuan yang
banyak mengenai cara mengolah
singkong, maka dapat dijadikan
usaha untuk meningkatkan
pendapatan rumah tangga.
11. Kurangnya pengetahuan remaja putri Karena kosmeti merupakan benda
akan manfaat bahan-bahan alam sebagai yang sangat dibutuhkan oleh
bahan kosmetik alami. remaja putri. Jika remaja putri
mampu memanfaatkan bahan-
bahan alam untuk kesehatan dan
kebersihan kulit, maka dapat
menurunkan tingkat konsumsi
kosmetik kimia yang memiliki efek
samping yang cenderung lebih
besar dibandingkan kosmetik
alami. Sehingga pemanfaatan
bahan-bahan alami lebih optimal
lagi dan menurunkan resiko
penyakit kulit pada wanita.
12. Petani mengalami permasalahan terkait Karena petani banyak
hama dan penyakit yang menyerang mengeluhkan adanya hama dan
tanaman padi. penyakit tanaman padi. Penyakit
dan hama ini menyebabkan
produktivits panen padi menurun
dan bahkan bebrapa dapat
menyebabkan petani gagal panen.
Maka dari itu dirasa sangat penting
untuk menjadikan permasalahan
ini termasuk salah satu
permasalahan yang perlu
ditangani.
13. Pola hidup bersih dan sehat kurang Hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan sosialisasi
mengenai pentingnya hidup bersih
dan sehat, terlihat di beberapa
dusun kebersihan lingkungannya
masih kurang sehingga perlu
diadakan suatu program
penyuluhan mengenai pola hidup
bersih dan sehat melalui cuci
tangan 5kali sehari di waktu yang
tepat serta pemberantasan sarang
nyamuk

14. Pengetahuan cara pemeliharaan Kesehatan gigi dan mulut itu


penting karena mulut merupakan
kesehatan gigi dan mulut masyarakat
pintu masuk segala sesuatu yang
kurang berasal dari luar tubuh, oleh karena
itu masyarakat harus paham cara
pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut agar kesehatan umum dapat
terjaga
15. Pengetahuan orangtua mengenai Pengetahuan orang tua itu sangat
pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi penting karena dapat
mulut balita mempengaruhi perilaku anak
karena orngtua berperan sebagai
rolemodel bagi anaknya, maka dari
itu perlu diadakan penyuluhan
mengenai kesehatan secara umum
dan kesehatan gigi mulut agar
orangtua mampu mengajarkan
anaknya ang masih belia untuk
menjaga kesehatannya.
16. Pengetahuan remaja karangtaruna dan Akhir-akhir ini banyak tersebar
ibu-ibu mengenai cara pemilihan kosmetika yang sangat berbahaya
kosmetika yang aman untuk digunakan, untuk itu ibu ibu
PKK dan karangtaruna khususnya
perempuan harus dibekali
pengetahuan mengenai cara
pemilihan kosmetika yang aman
saat digunakan
17. Pengetahuan pentingnya penggunaan gigi Lansia perlu dibekali pengetahuan
palsu pada lansia kurang mengenai pentingnya penggunaan
gigi palsu untuk menunjang kualitas
hidupnya
18. Kegiatan diposyandu lansia kurang Perlu diadakan suatu kegiatan
diposyandu lansia sehingga lansia
merasa tidak bosan

19. Badan Usaha Milik Desa tidak berjalan Keberadaan BUMDes sangat
secara optimal menguntujngkan dan membantu
masyarakat desa Sepat. Tidak
optimalnya keberadaan BUMDes,
bukan karena pelayanan yang tidak
baik, namun pengenalan dan
reputasi BUMDes kurang
diprioritaskan.

20. Kesulitan dalam memasarkan barang UMKM di desa Sepat perlu


produksinya meningkatkan strategi
pemasarannya, agar mampu
bersaing di pasar Indonesia

21. Masyarakat masih sulit memisahkan Sistem pembukuan keuangan yang


antara uang untuk usaha, dan uang untuk tepat perlu dilakukan, agar
rumah tangga meningkatkan kualitas informasi
untuk beberapa perencanaan

22. Masyarakat masih belum memiliki Investasi palsu dapat


pengetahuan tentang informasi investasi menyebabkan kerugian finansial
palsu yang cukup besar bagi masyarakat.
Skema dan cara menanggulangi
penipuan itu perlu dipahami oleh
setiap masyarakat.
23. Kegiatan usaha masih dilakukan dengan Etika dalam berwirausaha itu perlu,
tidak mematuhi nilai etika kewirausahaan agar kegiatan usaha tetap dapat
berjalan lancar

24. Masyarakat masih kurang terampil dalam Perhitungan biaya yang teliti untuk
melakukan perhitungan biaya dan suatu produk UMKM perlu
penentuan harga terbaik dilakukan, agar penentuan harga
dapat akurat dan mampu bersaing
di pasar
25. Masyarakat masih belum sadar tentang Perkembangan jaman yang ada
bahaya zat-zat yang terkandung dalam membuat mayarakat dapat
rokok dan NAPZA sehingga masih banyak melakukan berbagai macam hal
masyarakat yang merokok dan ada dan mengikuti tren yang ada, maka
beberapa remaja yang mengkonsumsi perlu di lakukan langkah pemberian
alkohol pendidikan atau edukasi tentang
bahaya rokok dan NAPZA agar
masyarakat lebih memperhatikan
dan sadar terhadap fenomena dan
akibat yang ditimbulkan dari rokok
dan NAPZA sehingga tingkat
konsumsi rokok dan alkohol
berkurang.
26. Tingkat kesadaran anak-anak untuk Kurangnya kesadaran menabung
menabung masih rendah karena pada anak-anak dapat
kurangnya stimulus yang diberikan menyebabkan gaya hidup
sehingga mereka kurang tertarik dan tidak konsumtif, maka diperlukan adanya
terbiasa untuk menyisihkan uangnya stimulus sejak dini agar mereka
untuk ditabung menumbuhkan keinginan untuk
menabung dan sadar akan
kebiasaan menabung sehingga
mereka memiliki bekal untuk masa
depannya dan terhindar dari gaya
hidup konsumtif.
27. Pelaksanaan kegiatan TPA memang Pelaksanaan kegiatan TPA
sudah berjalan dan sudah ada jadwalnya memang harus di dukung dan di
namun dalam pelaksanaan dan fasilitasi, karena dengan adanya
pemberian materi di TPA kurang menarik kegiatan TPA anak-anak dilatih
sehingga masih banyak anak-anak yang untuk gemar membaca IQRO atau
memilih bermain dengan temannya saat Al-Quran. Kegiatan seperti ini dapat
kegiatan TPA sedang berlangsung meningkatkan nilai religiusitas
seseorang dan dapat membuat
orang tersebut menjadi orang yang
baik.
28. Banyak anak yang masih belum sadar Membaca memberikan manfaat
akan pentingnya membaca sehingga bagi perkembangan anak.
banyak anak-anak yang tidak suka Kegiatan membaca dapat
membaca dan lebih memilih untuk menambah ilmu anak dan
bermain bersama teman-temannya. menstimulus kognitif anak. Namun
kurangnya kesadaran dan
kebiasaan untuk membaca
menyebabkan anak lebih memilih
untuk melakukan aktivitas lainnya.
Dengan meningkatkan minat dan
ketertarikan anak dalam membaca
akan menstimulus kognitif anak dan
menjadikan anak berkembang lebih
maksimal dan memiliki ilmu yang
lebih luas sehingga taraf
pendidikan di Desa mejadi
meningkat.

29. Kurangnya kesadaran masyarakat Berdasarkan analisis KUWAT


terhadap standar K3 saat bekerja dengan permasalahan ini menjadi penting
listrik. dan layak diangkat sebagai
program KKN-PPM UGM karena
bekerja dengan listrik menyimpan
banyak sekali bahaya, sehingga
diperlukan sekali penyuluhan
mengenai K3 saat bekerja dengan
listrik untuk meminimalisir
kecelakaan kerja yang diakibatkan
sengatan listik.

30. Kurangnya kesadaran masyarakat/UMKM Berdasarkan analisis KUWAT


tentang penggunaan energi yang efisien permasalahan ini menjadi penting
dan tepat guna. dan layak diangkat sebagai
program KKN-PPM UGM karena
dengan penggunaan energi yang
efisien dan tepat guna akan
mengurangi pengeluaran rumah
tangga/UMKM untuk pembayaran
listrik

31. Kurangnya pengetahuan masyarakat Berdasarkan analisis KUWAT


mengenai adanya penipuan berkedok permasalahan ini menjadi penting
alat penghemat energi dan layak diangkat sebagai
program KKN-PPM UGM karena
sekarang ini sedang marak sales
abal-abal yang mempromosikan
alat pengehemat listrik yang
sesungguhnya itu sangat tidak
berguna

32. Kurangnya pengetahuan masyarakat Berdasarkan analisis KUWAT


mengenai pengaruh tegangan PLN permasalahan ini menjadi penting
terhadap usia pakai alat-alat listrik dan layak diangkat sebagai
program KKN-PPM UGM karena
posisi sepat yang dipinggiran, yang
diduga kualitas tegangan di desa
ini tidak memenuhi regulasi, yang
nantinya akan memperpendek usia
pakai alat-alat listrik

33. Air sumur bor milik masyarakat Selama ini masyarakat membeli air
mengandung kapur dan tidak layak minum dari pedagang keliling untuk
keperluan minum dan memasak.
Air tersebut dibeli dengan harga Rp
2000,00 untuk satu jerigen. Hal ini
tentunya memberatkan
masyarakat. Sehingga diperlukan
alternatif bagi masyarakat dalam
memperoleh air minum yang layak,
mudah, dan murah.
34. Produksi UMKM menghasilkan hasil Sebagian masyarakat di Dukuh
samping berupa limbah Wonorejo dan Plosorejo memiliki
UMKM dengan produk berupa
perabot rumah tangga seperti
keset, gantungan baju, gayung,
sapu, tas plastik, dll.
Dari proses produksi tersebut tentu
menghasilkan limbah berupa
limbah padat maupun cair.Limbah-
limbah tersebut apabila dalam
jumlah banyak tentunya
mempunyai potensi pencemaran
terhadap lingkungan sekitar.
Sehingga kita perlu tahu berapa
volume limbah yang dihasilkan
untuk selanjutnya dapat memilih
teknologi pengolahan air limbah
yang tepat.

35. Tidak ada petunjuk jalan di desa Banyak masyarakat dan potensial
pembeli yang sengaja datang ke
desa untuk membeli produk UMKM
maupun untuk penelitian dan
keperluan lainnya. Namun tak
jarang masyarakat dari luar desa
kesulitan dalam menemukan
tempat tujuannya karena tidak ada
petunjuk jalan yang memadai.
Sehingga diperlukan pemasangan
plang yang informatif untuk
kemudahan navigasi.
36. Tidak ada database UMKM dan peta Dukuh Wonorejo dan Plosorejo
persebarannya memiliki banyak UMKM yang aktif
memproduksi barang barang untuk
dijual ke dalam maupun luar desa.
Diharapkan pemerintah dapat
memperoleh informasi mengenai
jumlah UMKM dan persebarannya
untuk keperluan pengembangan
desa.
37. Daerah Sragen memiliki potensi bencana Hampir di setiap tempat di
alam gempa bumi Indonesia berpotensi terjadi
bencana gempa bumi. Yang tak
jarang menimbulkan kerugian
material dan korban jiwa yang
besar. Tingkat kerugian yang tinggi
disebabkan karena rumah tinggal
masyarakat yang tidak mampu
menahan beban gempa tersebut.
Sehingga masyarakat perlu
pengetahuan akan kriteria
bangunan tahan gempa yang telah
disyaratkan SNI. Agar keruntuhan
bangunan akibat getaran di
tanah/gempa bumi dapat dihindari.
38. Daerah Masaran memiliki potensi Kecamatan Masaran, Sragen
bencana banjir berada di aliran Sungai Bengawan
Solo yang rawan banjir, terutama
Desa Pilang. Desa Sepat tidak
terlalu berdampak namun tidak ada
salahnya apabila sejak dini, murid
SD diberi pengenalan siaga
bencana termasuk cara
menanggulanginya.
39. Pemasaran produk UMKM kurang Produk yang menarik dapat
menarik memberi daya tarik terhadap para
konsumen hasil produksi UMKM.
Sehingga para konsumen dapat
tertarik membeli produk-produk
UMKM. Hal ini dapat memberikan
banyak keuntungan pda UMKM.
Sehingga, UMKM dapat lebih
berkembang dan maju dari
sebelumnya.
40. Pencatatan hasil produksi UMKM masih Cara manual kurang efektif untuk
menggunakan cara manual melakukan pencatatan. Disamping
itu juga pencatatan dengan cara
manual lebih besar resiko
hilangnya daripada pencatatan
dengan menggunakan teknologi
yang telah tersedia saat ini.
Misalnya dengan menggunakan
miscrofot excel pencatatan hasil
produksi akan berjalan lebih efisien,
cepat, dan tentunya lebih aman dari
data hilang.

41. Belum adanya nomor rumah di masing- Banyak tamu yang datang
masing unit rumah mengunjungi warga desa.
Senhingga untuk memudahkan
tamu mencari rumah yang dituju
ditempel nomor rumah di tiap-tiap
rumah yang terdata secara valid.
Selain itu agar terciptanya
keteraturan urutan rumah di setiap
dusun-dusun yang ada di
Kebayanan 1, yang terdiri dari
Dusun Wonorejo, Dusun Plosorejo,
dan Dusun Tembokrejo.
42. Anak-anak usia sekolah belum Anak-anak di usia sekolah memiliki
mempunyai wadah untuk belajar semangat belajar yang masih
tambahan di luar jam belajar di sekolah tinggi. Sehingga jika didirikan
wadah belajar seperti kelompok
belajar bersama diharapkan anak-
anak usia sekolah dapat lebih
bersemangat untuk belajar. Serta
diharapkan dapat memotivasi anak-
anak usia sekolah. Sehingga dapat
terciptanya generasi yang memiliki
masa depan cemerlang.
Alasan lain adalah dalam rangka
pemberantasan kebodohan di
daerah-daerah.
43. Anak-anak usia SD belum lancar Anak-anak SD adalah generasi
berhitung muda yang masih mudah untuk
dibentuk. Oleh karena itu
pembentukan pola pikir untuk dasar
perhitungan menjadi sangat
penting. Disamping itu perhitungan
sangat dibutuhkan dalam segala
aspek kehidupan, sehingga sangat
dibutuhnkan.
44. Belum ada ringkasan data kependudukan Ringkasan data kependudukan
penting untuk mengetahi
persebaran penduduk saat ini di
tiap-tiap dusun yang ada di
Kebayanan 1.
45. Belum adanya website sebagai sarana Salah satu pendorong untuk
promosi, publikasi dan dokumentasi berkembangnya desa adalah
kegiatan di Desa Sepat dengan melalui publikasi,
diharapkan dengan adanya
website desa akan membantu
orang dari luar desa untuk
mengenal Desa Sepat secara lebih
jauh. Diharapkan juga potensi
desa akan lebih tergali dan akan
lebih diapresiasi oleh Pemerintah
dengan adanya publikasi yang
memadai
46. Belum adanya sarana sebagai bahan Salah satu pendorong untuk
untuk promosi produk UMKM dari Desa berkembangnya UMKM adalah
Sepat dengan menjualnya melalui
internet karena pasar di internet
cenderung lebih luas daripada
pasar di lokal. Oleh karena itu
diperlukan sarana pemasaran
yang salah satunya bisa dilakukan
dengan memasarkannya pada
website yang berbentuk seperti
katalog barang
47. Belum adanya kesadaran masyarakat Perlunya kesadaran masyarakat
tentang pentingnya teknologi informasi tentunya pemuda pemudi untuk
untuk kemajuan desa serta bangsa belajar mengenai dunia teknologi
informasi karena dunia sedang
menuju era globalisasi yang
tentunya membuat perkembangan
teknologi berkembang pesat. Oleh
karena itu dibutuhkan
pengetahuan agar masyarakat
tidak ketinggalan
48. Masih sedikit masyarakat yang paham Pada era globalisasi ini, semua hal
betul akan kegunaan dari internet yang terasa jauh akan menjadi
sebagai penunjang kehidupan dekat. Salah satu faktor yang bisa
mendekatkan adalah dengan
adanya internet. Tentunya internet
ini bisa menjadi bumerang apabila
tidak dipakai secara bijaksana.
Namun apabila benar
pemakaiannya, internet bisa
menjadi sarana dan pusat
informasi yang sangat kaya akan
pengetahuan
49. Acuan harga produk UMKM masih terlalu Dibutuhkan pengetahuan
rendah untuk masuk ke pasaran dan mengenai harga harga produk
masyarakat masih cukup belum tertentu di pasaran sebelum
mengetahui standar harga produk di toko memasarkannya melalui dunia
online internet. Oleh karena itu
dibutuhkan data data harga produk
tertentu yang sudah beredar di
pasaran supaya bisa menjadi
bahan pertimbangan pelaku
UMKM dalam menjual
dagangannya ke internet
50. Kurangnya kreativitas dan pengetahuan Karena bisnis berbasis internet
tentang kewirusahaan berbasis online atau online sudah menjamur dan
sangat prospektif bagi
kemakmuran dan kesejahteraan
pelaku UMKM. Oleh karena itu
dibutuhkan pengetahuan
mengenai tata cara berwirausaha
melalui online
51. Pemasaran produk UMKM belum meluas Hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang
bagaimana dan dimana mereka
harus memasarkan produk hasil
UMKM. Sehingga pendapatan yang
dihasilkan oleh UMKM dirasa
belum maksimal. Tentunya hal ini
menjadi prioritas utama karena
banyak masyarakat di Kabayanan
1, Desa Sepat, khususnya ibu-ibu
PKK tergabung dalam kegiatan
UMKM tersebut.

52. Masyarakat masih belum mengenal Pemasaran dengan menggunakan


kegunaan media sosial sebagai media media sosial dapat memperluas
bisnis lewat internet sasaran promosi produk-produk
hasil UMKM.

53. Masyarakat masih belum mengenal Hal ini dirasa penting dikarenakan
penggunaan komputer untuk kegiatan dengan adanya penggunaan
sehari-hari komputer aktifitas masyarakat
terutama dalam bidang keuangan
bisa menjadi lebih efektif.

54. Masyarakat belum menggunakan Dalam pengamatan yang


perangkat lunak perkantoran untuk ditemukan masyarakat masih
kegiatan perekonomian seperti Microsoft menggunakan kertas untuk
Word, Micosoft Excel, dll. mencatat hal-hal seperti
administrasi, pendataan, dll.
Padahal dengan menggunakan
perangkat lunak perkantoran dapat
mengefesiensikan kerja mereka.

55. Masyarakat belum mengenal etika Selain perlu mengenal media


penggunaan media sosial sosial, masyarakat juga perlu
diedukasi tentang pentingnya
etika-etika dalam penggunaan
media sosial. Agar tidak terjadi
kasus seperti penipuan,
pencemaran nama baik, dsb.

*Uraikan secara rinci mengapa permasalahan diprioritaskan


penanganannya sehingga layak diangkat sebagai program KKN-PPM UGM
RENCANA PROGRAM KKN-PPM UGM

No Nama Program No. Bahan Volume Waktu Sumber Dana


Sektor

1. Sosialisasi zero 2.2.20 LCD, 1 unit 38 Jam Mahasiswa


tillage dan Konsumsi
kesesuaian lahan. , Sound
system,
dan tikar.
2. Survey dan evaluasi 2.2.14 Alat tulis 3 Unit 45 Jam Mahasiswa
organisasi kelompok
tani

3. Penyuluhan dan 2.1.05 LCD, 30 Orang 50 Jam Mahasiswa


pelatihan pembuatan Laptop, dan
inovasi singkong Singkong Masyarakat
, air,
panci,
baskom,
kompor,
konsumsi
, sound
system.
4. Sosialisasi kosmetik 3.9.06 LCD, 30 Orang 15 Jam Mahasiswa
alami Sound
system,
Laptop,
Konsumsi
, bahan
materi.
5. Penyuluhan dan 2.2.09 Botol 20 Orang 20 Jam Mahasiswa
pelatihan pembuatan minum, dan
vertikultur tanah, Masyarakat
bibit,
pupuk
organik,
pusau,
gunting,
cutter,
tali, paku.
6. Sosialisasi pertanian 2.2.19 LCD, 30 Orang 15 Jam Mahasiswa
organik sound dan
system, Masyarakat
Laptop,
konsumsi
, tikar,
bahan
materi.

7. Bertanam dengan 3.4.01 Hydrogel, 30 Siswa 15 Jam Mahasiswa


media hydrogel bibit
tanaman,
botol
minum,
air,
wadah,
pupuk
organik,
konsumsi
.
8. Sosialisasi tanaman 3.4.08 LCD, 30 Siswa 10 Jam Mahasiswa
obat keluarga Laptop,
(TOGA) bahan
ajar,
konsumsi
.
9. Penyuluhan tentang 2.2.07 LCD, 30 Orang 15 Jam Mahasiswa
pengelolaan hama Konsumsi dan
dan penyakit , Bahan Masyarakat
tanaman Ajar.

10. Pelatihan pembuatan 2.2.11 Kompose 30 Orang 25 Jam Mahasiswa


pupuk Organik r, EM4, dan
kotoran Masyarakat
ternak,
sampah
organik,
cangkul,
terpal,
air.
11. Penyuluhan dan 2.1.05 LCD, 30 Orang 50 Jam Mahasiswa
pelatihan pembuatan Laptop, dan
produk tepung Mocaf Singkong Masyarakat
dari Singkong , air,
panci,
baskom,
kompor,
konsumsi
, sound
system.
12. Pengelolaan hama 2.2.07 LCD, 30 Orang 15 Jam Mahasiswa
dan penyakit Konsumsi dan
tanaman penyerang , Bahan Masyarakat
tanaman padi. Ajar.

13. Penyuluhan dan 2.2.09 Botol 20 Orang 20 Jam Mahasiswa


pelatihan pembuatan minum, dan
vertikultur pada tanah, Masyarakat
Masyarakat. bibit,
pupuk
organik,
pusau,
gunting,
cutter,
tali, paku.
14. Penyuluhan dan 2.2.11 Kompose 30 Orang 25 Jam Mahasiswa
pelatihan pembuatan r, EM4, dan
pupuk kompos dan kotoran Masyarakat
organik ternak,
sampah
organik,
cangkul,
terpal,
air.
15. Penyuluhan dan 2.2.14 Alat tulis 3 Unit 45 Jam Mahasiswa
peningkatan kinerja
organisasi kelompok
tani

16. Sosialisasi pertanian 2.2.19 LCD, 30 Orang 15 Jam Mahasiswa


organik sound dan
system, Masyarakat
Laptop,
konsumsi
, tikar,
bahan
materi.
17. Sosialisasi zero 2.2.20 LCD, 1 unit 38 Jam Mahasiswa
tillage dan Konsumsi
kesesuaian lahan. , Sound
system,
dan tikar.
18. Sosialisasi dan 3.4.01 Hydrogel, 30 Siswa 15 Jam Mahasiswa
pelatihan bertanam bibit
dengan media tanaman,
hydrogel botol
minum,
air,
wadah,
pupuk
organik,
konsumsi
.
19. Pentingnya tanaman 3.4.08 LCD, 30 Siswa 10 Jam Mahasiswa
obat keluarga Laptop,
(TOGA) bagi bahan
Masyarakat ajar,
konsumsi
.
20. sosialisasi 3.9.06 LCD, 30 Orang 15 Jam Mahasiswa
pencegahan penyakit Sound
kanker kulit dengan system,
kosmetik herbal. Laptop,
Konsumsi
, bahan
materi.

21. Penyuluhan dan 4.2.02 Laptop, Orang 108 Jam Mahasiswa


pelatihan sikat gigi projektor,
masal di SDN 4 PPT,
Sepat, TK Aisyah, snack,
Madrasah Ibtidaiyah model
gigi,
poster,
sikat gigi,
gelas
kumur,
trashbag,
pasta
gigi,
tissue

22. Senam lansia dan 4.2.02 Laptop, Orang 30 Jam Mahasiswa


penyuluhan projektor,
pemeliharaan snack,
kesehatan gigi mulut PPT,
serta pentingnya Soundsys
pemakaian gigi tiruan tem
23. Pendataan Lansia 4.2.13 Sticker, Orang 60 Jam Mahasiswa
Form
24. Penyuluhan 4.2.03 Laptop, Orang 60 Jam Mahasiswa
pemilihan kosmetika projektor,
yang aman pada snack,
kader kesehatan, PPT,
ibu-ibu PKK, dan Leaflet,
karangtaruna contoh
kosmetik
25. Pemberantasan 4.2.01 Senter, Orang 25 Jam Mahasiswa
sarang nyamuk Kertas, dan
pulpen, Puskesmas
obat
abette

Perancanaan Laptop
LPPM dan
26. Stratejik pada 3.1.07 Modul 1 Unit 60 jam
Mahasiswa
BUMDes Proyektor

Karton
Gunting
LPPM dan
27. Gemar Menabung 3.4.04 Lem 2 Unit 20 jam
Mahasiswa
Manik-
manik
Proyektor
Laptop
Simulasi
Karton
Kewirausahaan
28. 3.1.04 Gunting 30 orang 30 jam Mahasiswa
Kreatif dan
Lem
Crowdfunding
Manik-
manik
Pelatihan
pembukuan dalam
Proyektor
rumah tangga dan
29. 3.1.03 Laptop 5 Unit 36 jam Mahasiswa
UMKM terkait
Modul
perhitungan Biaya
dan Harga Produk
Sosialisasi
Pencegahan dan
Proyektor
30. pengenalan skema 3.8.02 30 Orang 30 jam Mahasiswa
Laptop
penipuan dalam
investasi
Meja/Kur
si
Mahasiswa
Bazaar produk Tenda
31. 3.8.03 20 Unit 50 Jam dan
UMKM Desa Sepat Banner
Masyarakat
Sound
System
Laptop,
Projektor,
Penyuluhan tentang 28
Alat LPPM dan
32. Rokok, Obat, dan Zat 4.2.03 30 Orang
Peraga, Jam Mahasiswa
Adiktif
dan
Snack
Laptop,
Alat tulis,
Sosialisasi agar 26 LPPM dan
33. 3.4.02 Celengan 35 Siswa
Minat Menabung Jam Mahasiswa
, dan
Snack
Laptop,
Sosialisasi
Projektor,
Perkuliahan LPPM dan
34. 3.4.10 Alat tulis, 35 Siswa 36 Jam
Perguruan Tinggi Mahasiswa
dan
untuk siswa SMA
Snack
Laptop,
Buku
Cerita,
Sosialisasi agar
Buku LPPM dan
35. Minat Membaca 3.4.02 35 Siswa 28 Jam
Pelajaran Mahasiswa
Bertambah
, Alat
tulis, dan
Snack

IQRO, Al-
LPPM dan
36. Pembinaan TPA 3.10.02 Quran, 50 Orang 72 Jam
Mahasiswa
Bingkisan

Laptop,
Sosialisasi tentang Projektor,
LPPM dan
37. Perkawinan dan 3.8.02 Alat tulis, 30 Orang 24 Jam
Mahasiswa
Keluarga dan
Snack
Multimete
r
Audit Energi pada Meteran
38. 1.4.07 5 Unit 72 jam Mahasiswa
UMKM Laptop
Calculato
r
Projektor
Penyuluhan K3 Laptop
39. 1.4.07 3 Unit 30 jam Mahasiswa
Listrik Printer
Kertas
Sosialisasi
penghitungan Projektor
kebutuhan instalasi Laptop
40. penerangan dan 1.4.07 Printer 3 Unit 30 jam Mahasiswa
HVAC di Kertas
UMKM/Rumah
Tangga
Sosialisasi Projektor
penanggulangan Laptop
41. 1.4.06 3 Unit 15 jam Mahasiswa
scam alat penghemat Printer
listrik Kertas
Multimete
r
Penggari
Pemetaan drop s
tegangan di Kertas
42. 1.4.07 10 Unit 72 jam Mahasiswa
lingkungan rumah Bolpen
tangga/UMKM Pensil
Scanner
Printer
Kertas
43. Pembuatan Alat 1.1.04 Pipa PVC 1 m3 60 jam Masyarakat,
Pemanenan Air Sambung Mahasiswa
Hujan (PAH) Sebagai an T
Sumber Air Minum Sambung
an Elbow
Tandon/t
oren
Bola
mainan
Keran
44. Plangisasi UMKM 1.5.07 Toolbox 1 Unit 30 jam Masyarakat,
dan Petunjuk Jalan Papan Mahasiswa
Desa Kayu
Kayu
Balok
Cat kayu
APD

45. Penyuluhan 2.1.05 LCD Orang 18 jam Masyarakat,


Pengolahan Limbah Proyektor Mahasiswa
Sisa Produksi UMKM Brosur
Kertas
HVS
Spidol
46. Pemetaan UMKM 3.11.06 HP 2 Unit 72 jam Masyarakat,
Alat Tulis Mahasiswa
Kertas

47. Pengenalan siaga 3.4.08 LCD 20 Siswa 18 jam Masyarakat,


bencana kepada Proyektor Mahasiswa
Murid SD

48. Sosialisasi Rumah 3.14.02 LCD 10 Orang 18 jam Masyarakat,


Tahan Gempa Proyektor Mahasiswa
Brosur
Kertas
HVS
Spidol
49. Pelatihan Desain 3.1.05 Laptop, Orang 36 Jam Mahasiswa
Grafis dengan Corel projektor,
untuk Mendukung dan
Proses Pemasaran snack
UMKM
50. Pelatihan Program 1.6.02 Laptop, Orang 28 Jam Mahasiswa
Microsoft Excel projektor,
dan
snack

51. Penempelan Nomor 1.5.07 Sticker Unit 72 Jam Mahasiswa


Rumah

52. Bimbingan Belajar 3.4.09 ATK Siswa 70 Jam Mahasiswa


untuk Anak Sekolah

53. Pengenalan Konsep 3.4.01 Bingkisan Siswa 18 Jam Mahasiswa


Berhitung dengan
Jarimatika
54. Pembuatan Infografis 3.11.03 Kertas Unit 20 Jam Mahasiswa
Cetak
dan
Pigura

55. Pembuatan Website 1.6.04 Web 1 buah 60 jam LPPM dan


Profil Desa Sepat hosting, website Mahasiswa
domain

56. Pembuatan Website 1.6.04 Web 1 buah 90 jam LPPM dan


Katalog Produk hosting, website Mahasiswa
UMKM Desa Sepat domain

57. Seminar 1.6.06 Laptop, 30 orang 20 jam LPPM dan


Perkembangan Kertas, Mahasiswa
Teknologi Informasi Projektor,
beserta Lapangan Printer
Pekerjaan di
Indonesia

58. Sosialisasi Internet 1.6.06 Laptop, 30 orang 20 jam LPPM dan


Positif Kertas, Mahasiswa
Projektor,
Printer

59. Pendataan Harga 3.1.04 Laptop 30 orang 50 jam LPPM dan


Produk berbasis Web Mahasiswa
Crawling

60. Pembuatan Aplikasi 3.1.04 Laptop 30 orang 50 jam LPPM dan


Simulasi Bisnis Mahasiswa

61. Sosialisasi E- 3.1.05 Laptop/K Orang 45 jam Mahasiswa


Business dan omputer,
Marketing Produk Proyektor
Secara Online , Snack
62. Pengenalan Media 1.6.02 Laptop/K Orang 60 jam Mahasiswa
Sosial dan omputer,
Pembuatan serta Proyektor
Penggunaan Akun e- , Snack
mail

63. Pelatihan Pembuatan 1.6.02 Laptop/K Orang 75 jam Mahasiswa


dan Penggunaan omputer,
Akun Facebook , Telefon
Instagram, WhatsApp Pintar,
Proyektor
, Snack

64. Sosialisasi Etika 1.6.06 Laptop/K Orang 45 jam Mahasiswa


Penggunaan Media omputer,
Sosial Telefon
Pintar,
Proyektor
, Snack

65. Pelatihan 1.6.02 Laptop/K Orang 75 jam Mahasiswa


Penggunaan omputer,
Microsoft Word untuk Proyektor
Kegiatan Surat , Snack
Menyurat maupun
Kegiatan
Perekonomian

66. Pelatihan Mewarnai 3.4.02 Laptop/K Siswa 20 jam Mahasiswa


dan Menggambar omputer,
menggunakan Proyektor
Komputer untuk anak ,
SD Doorprize

67. Pengenalan 3.4.02 Laptop/K Siswa 20 jam Mahasiswa


Permainan Mengetik omputer,
dan Berhitung Proyektor
menggunakan
,
aplikasi Komputer
untuk anak TK Doorprize

Anda mungkin juga menyukai