STRUKTUR POLITIK
Struktur:
- Pelembagaan hubungan organisasi antara komponen-komponen yang
membentuk bangunan.
- Keseluruhan bagian atau komponen yang berupa lembaga-lembaga dalam
suatu sistem politik yang menjalankan fungsi atau tugas tertentu
MPR
Dalam sistem politik Indonesia, MPR memainkan dua fungsi, yaitu:
- Fungsi legislasi
- Fungsi pengawasan
DPR
DPR mempunyai beberapa fungsi yaitu:
Fungsi legislasi, yaitu fungsi dalam pembuatan undang- undang
- Fungsi pengawasan yaitu menilai apakah presiden dan wakil prediden telah
bersalah melakukan tindakan atau tidak
- Fungsi anggaran, yaitu setiap RAPBN harus mendapat persetujuan DPR
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.
DPD
Fungsi DPD antara lain, yaitu:
Fungsi legislasi, yaitu mengajukan RUU, serta ikut membahasnya
Fungsi anggaran, yaitu memberi pertimbangan atas RAPBN.
Fungsi pengawasan, yaitu mengawasi undang- undang yang menyangkut
otonomi daerah dan sejenisnya.
Mahkamah Agung
Mahkamah Agung berwenang untuk:
- mengadili pada tingkat kasasi
- Menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU
- melaksanakan wewenangnya lainnya yang diberikan oleh undang- undang.
syarat calon hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak
tercela, adil, profesional dan berpengalaman di bidang hukum
MAHKAMAH KONSTITUSI
1. Mahkamah konstitusi mempunyai wewenang:
- Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir (yang putusannya bersifat final),
untuk menguji konsistensi materi undang- undang terhadap UUD 1945.
- memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan UUd 1945.
- memutus pembubaran partai.
- memutus perselisihan tentang hasil pemilu.
2. Mahkamah Kostitusi juga wajib memberikan keputusan atas pendapat DPR
mengenai dugaan pelnggaran oleh presiden dan/atau wapres menurut UUD
1945.
3. Terdiri atas 9 anggota hakim kostitusi.
4. Hakim Mahkamah Kostitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang
tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan,
serta tidak merangkap sebagai pejabat negara.
Infrastruktur Politik di Indonesia
Adalah suasana kehidupan politik yang ada di masyarakat, yang memberi
pengaruh terhadap pelaksanaan tugas-tugas lembaga negara dalam
pemerintahan. Infrastruktur politik disebut juga bangunan politik bawah.
Fungsi yang dilakukan bangunan politik bawah:
- Pendidikan politik meningkatkan pengetahuan politik rakyat. Tujuannya
agar rakyat dapat berperan serta dalam kegiatan sistem politik sesuai dengan
paham kedaulatan rakyat atau demokrasi.
- Penengah Konflik
- Artikulasi & Agregasi kepentingan menyalurjkan berbagai macam aspirsi
dan pendapat masyarakat kepada pemegang kekuasaan agar mendapat
tanggapan positif dari pemegang.
- Seleksi kepemimpinan menyelenggarakan pemilihan pemimpin atau calon
pemimpin masyarakat secar terencana dan teratur sesuia dengan peraturan
yang berlaku.
- Komunikasi politik menghubungkan pikiran- pikiran politik yang hidup
berkembang di masyarakat atau pikiran politik masyarakat dan pemerintah.
- Lembaga Politik Tingkat Infrastruktur politik di Indonesia:
InfrastruktuR PolitiK
Struktur Politik dalam suasana masyarakat
Contoh:
- PARTAI POLITIK
- KELOMPOK KEPENTINGAN
- KELOMPOK PENEKAN
- MEDIA MASSA
- TOKOH POLITIK
Partai Politik
Partai Politik di Indonesia diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2008.
- Perkembangan Partai Politik di Indonesia
- Partai Politik di Indonesia 2009
Fungsi Partai Politik adalah:
- Pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agar menjadi warga
negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyaraka, berbangsa dan bernegara.
- Menciptakan iklim yang kondusif, serta sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa unntuk menyejahterakan rakyat.
- Menyerap, menghimpun dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat secra
konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan pemerintah.
- Partisipasi politik warga negara.
- Rekrutmen poolitik dalam proses pengisian jabatan politik melalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan
gender.
KELOMPOK KEPENTINGAN
- Kelompok ANOMIK
- Kelompok NON - ASOSIASIONAL
- Kelompok ASOSIASIONAL
- Kelompok INSTITUSIONAL
Kelompok Anomik
- Terbentuk dari unsur- unsur dalam masyarakat secara spontan dan seketika.
- Non formal/tdk terorganisir, tdk ada norma dan nilai yg mengaturnya
- Biasanya digerakkan oleh organisasi yg terorganisir scr rapi
- Kelompok ini sering tumpang tindih dengan bentuk partisipasi politiklain:
demonstrasi, kerusuhan, kekerasan politk dll.
Kelompok Institusional
- Menyatakan kepentingan dari kelomok khusus, memakai tenaga profesional
yang bekerja penuh, dan memiliki prosedur teratur untuk memutuskan
tuntutan
- Mempunyai Struktur Nasional yang jelas sampai tingkat paling bawah
- Misal: AMPI, KOPERASI, dll
Kelompok Asosiasional
- Bersifat formal, terorganisir scr rapi dan teratur memiliki fungsi- fungsi politik
lain di samping artikulasi politik
- Keanggotannya biasanya mempunyai profesi yang sama
- Biasanya terdapat pada negara yg lebih maju
- Mis : IDI, PERSADI, SPSI, Koorporasi bisnis, dll
KELOMPOK PENEKAN
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
- Organisasi Sosial Keagamaan
- Organisasi Kepemudaan
- Organisasi Lingkungan Hidup
- Organisasi Pembela Hukum dan HAM
- Yayasan atau Badan Hukum lainnya
Media Massa
media massa adalah sebuah sarana komunikasi massa yang berfungsi
menyebarluaskan ide- ide, buah pikiran atau perasaan seseorang atau
sekeloompok orang maupun kejadia- kejadian, baik dengan kata- kata tertulis
maupun secara lisan kepada massa/khayalak ramai.
Dalam sebuah negara demokrasi, peran media massa adalah untuk
mewujudkan jaminan atas kebebasan berekspresi atau menyatakan pendapat
diri sendiri (Freedom of Exspression). Media massa lisan, misalnya televisi
dan radio, sedangkan media massa tertulis atau cetak, seperti koran, majalah,
tabloid dan sebagainya.
- Fungsi Media Massa
- Tokoh Politik
- Transformasi dari peranan non politis kepada situasi di mana mereka
menjadi cukup berbobot memainkan peran politik
- Pengangkatan dan penugasan untk menjalankan tugas- tugas politik
a. Bureaucratic polity,
Suatu konsep yg menggambarkan sispol yg bercirikan:
- Birokrasi Menjadi arena utama dalam permainan politik
- Dlm permainan tsb yg dipertaruhkan adl kepentingan pribadi n kel
- Dlm permainan tersebut massa tidak relevan
b. Bureaucratic outhoritarianism, digambarkan sbb:
- Pem dipegang o/ militer a. n. Lbg berkolaborasi dg teknokrat sipil
- Pem didukung oleh usahawan oligigopolistik yg bersama negara bekerjasama dg
kapitalis internasional
- Rakyat dimobolisasikan
- Mengendalikan oposisi secara represif
- DM dlm rezim ini bersifat teknokratik birokratik (kebij yg ditetapkan berdasar nilai
yg terorganisir/rasional n efisiensi (pragmatis)
c. State corporation
sispol otoriter birokratik bs jg didampingi dg pengaturan politik yg
korporatis, Dimana korporatisme adalah suatu sist perwakilan kept dmn unit2 yg
membentuknya diaturdlm org2 yg tunggal, mewajibkan (keanggotaannya), tdk saling
bersaing, diatur scr hierarkhis dan di bedakan scr fungsional; dan diakui ato diberi ijin
(jk tdk diciptakan) oleh neg n diberi hak monopoli untuk mewakili kept dlm bid
masing2 sbgimbalan atas kesediaan mematuhi pengendalian2 tt dlm pemilihan pimp
mrk n dlm artikulasi tuntutan dan duk mrk, dg tujuan menindas konflik kelas n kel
kept serta menciptakan keselarasan, kesetiakawanan dn kerjasama dlm hub ant neg
dan masy.
d. Technocratic- state
Adl suatu sispol yg elitis. Yaitu sbgian kecil angg masy (elit) memonopoli kekuasaan,
menikmati keuntungan yg ditimbullkann krn itu berpengaruh dalam DM, sdg sbgian
besar masy berada pd posisi tergantung n tak punya pilihan kcuali menerima keaadaan
itu. Hal ini krn kebt kapitalis me melestarikan diri yg bs dijamin oleh terciptanya
social peace n stablitas politik.
Sistem Pemilu
1. Single- member Constituency (Satu daerah pemilihan memilih satu wakil; biasanya
disebut sistem distrik). Sistem ini diterapkan di negara dengan sistem dwi partai
seperti Inggris, India, Malaysia dan Amerika.
2. Multi- member Constituency (satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil;
biasanya dinamakan sistem perwakilan berimbang atau sistem proporsional). Sistem
ini diterapkan di negara dengan banyak partai seperti Belgia, Swedia, Italia, Belanda
dan Indonesia.
Perbedaannya:
Sistem distrik
Wilayah yg terdiri dari 10 distrik memperebutkan 10 kursi.
Setiap distrik memperebutkan 1 kursi
-Pemenang di distrik dapat 1 kursi
-Kalah tdk dpt kursi
-Suara hilang (wasted)
Sistem proporsional
Wilayah yang dianggap sebagai kesatuan, memperebutkan 10 kursi
-Menang 60% suara, dapat 6 kursi
-Menang 30% suara, dpt 3 kursi
-Menang 10% suara, dapat 1 kursi Tidak ada suara hilang
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa etimologis dan istilah
terminologis. Secara etimologis demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa
yunani yaitu demos yang yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat
dan crateinatau cratos yang berarti kekuasan .jadi secara bahasa demos –
cratein atau demos-cratos(demokrasi) adalah keadaan negara dimana dalam sistem
pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasan tertinggi berada dalam
keputusan berasama rakyat. Rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasan oleh
rakyat.
Sementara itu, pengertian demokrasi secara istilah sebagaimana dikemukakan para ahli
sebaagai beraikut : (a). Menurut joseph aschmeter, demokkrasi merupakan suatu
perencanaan institutional untuk mencapai keputusan politik dimana Individu-individu
memperoleh kekuasan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara
rakyat: (b). Sidney hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana
keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara lansung maupun tidak langsung
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyaat
dewasa; (c). Philipp C.schmitter dan terry lynn karl menyatakan demokrasi sebagai
suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-
tindakan mereka diwilayah publik oleh warganegara yang bertindak secara tidak
lansung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil yang telah terpilih; (d).
Henry B. Mayo menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem
yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-
wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan berkala. Affan gaffar
(2000) memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan secara normatif
(demokrasi normatif ) dan empirik (demokrasi empirik ). Demokrasi normatif adalah
demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah negara. Sedangkan
demokrasi empirik adalah demokrasi dalam perwujudanaya dalam dunia politik praktis.
Dengan demikian makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara
mengandung pengertian bahwa rakyat lah yang memberikan ketentuan dalam masalah-
masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan negara, karena
kebijakan tersebut akan menentukan kehidupan rakyat.
1.NEGARA HUKUM
Hukum sebagai sebagai terjemahan dari rechtsstaat dan the rule of law. Konsepsi
negara hukum mengandung pengertian bahwa negara memberikan perlindungan
hukum bagi warga negara melalui perlembagaan peradilan yang bebas dan tidak
memihak dan penjaminan hak asasi manusia. Istilah rechtsstaat banyak dianut di
negara-negara Eropa kontinental yang bertumpu pada sistem civil law, sedangkan the
role of law banyak dikembangkan di negara-negara anglo saxon yang betumpu
pada cammon law. Civil lawmenitikberatkan pada administration law,
sedangkan cammon law menitikberatkan pada judicial .
Sementara itu istilah negara hukum indonesia dapat ditemukan dalam penjelasan UUD
1945 yang berbunyi ’’indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum dan bukan
berdasar atas kekuasaan belaka . dengan demikian negara hukum baik negara hukum
baik dalam arti formal yaitu penegakkan hukum yang dihasilkan oleh lembaga legislatif
dalam penyelenggaaraan negara, maupun negara hukum dalam arti material yaitu
selain menagakkan hukum, aspek keadilan juga harus diperhatikan menjadi prasyarat
terwujudnya demokrasi dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Tanpa negara
hukum tersebut yang merupakan elemen pokok suasana demokratis sulit dibangun.
3.INFRASTRUKTUR POLITIK
Begitu pula aktivitas yang dilakukan oleh kelompok gerakan dan kelompok penekanan
yang merupakan perwujudan adanya kebebasan berorganisasi, kebebasan
menyampaikan pendapat dan melakukan opsisi terhadap negara dan pemerintah, hal
itu merupakaa indikator bagi tegaknya sebuah demokrasi. Kaum cendikiawan, kalangan
sivitas akademika kampus, kalangan pers merupakan kelompok penekan signifikan
untuk mewujudkan sistem demokratis dalam penyelenggaraan negara dan
pemerintahan. Begitu pula aktivitas yang dilakukan oleh kelompok gerakan merupakan
wujud keterlibatan dalam melakukan kontrol terhadap kebijakan yang diambil oleh
negara. Dengan demikian partai poilitik, kelompok gerakan dan kelompok penekanan
sebagi infrastruktur politok menjadi salah satu pilar tegaknya.
Demokrasi pancasila, sebagai istilah dipergunakan oleh MPRS. 1968- ialah pada
dasarnya demokrasi sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh semua pihak bangsa
Indonesia semenjak dahulu kala dan masih dijumpai sekarang ini dalam praktek hidup
masyarakat-masyarakat hukum adat, seperti desa, kuria, marga, nagari, dan wanua,
walaupunn telah mulai rusak sebagai akibat dan kebudayaan asing yang mengimport ke
indonesia ini pengertian dan praktek demokrasi barat yang sifatnya diamentral
berlainan dan daemokrasi Indonesia yang setelah ditingkatkan ketaraf urusan negara
dinamakan kini Demokrasi pancasila.
Ciri-ciri pokok perbedaan antara demokrasi barat dan demokrasi Indonesia ialah :
demokrasi Barat memberikan kekuasaan kepada sikuat dan sikaya, sehingga perbedaan
antara yang berkuasa dan yang dikuasai menonjnol kedepan berupa
memecah kesatuan hidup dalam masyarakat menjadi hidup berpartai- partai dan
pertandingan adu tenaga antara partai-partai itu, sedangkan demokasi Indonesia
bertujuan memelihara kesatuan masyarakat, anti hidup berpartai-partai, pro hidup
rukun dan damai, berpendirian ”sama tinggi sama rendah ,sama kehulu sama kelihir,
serasa semalu sepenanggungan, serugi selaba, ringan sama dijinjing , berat sama
dipikul .
Lain cara dan lebih ringkas untuk membedakan antara demokrasi Indonesia asli itu
ialah bahwa yang pertama itu bersifat liberal individualistis, dan yang kedua itu bersifat
kommunal. perbedaan yang dimaksud itu bukan hanya di bidang sosiaal politik tetapi
merayap pula dibidang hidup ekonomi.
Sebagai satu bangsa yang lama menderita dibawah kekuasaan asing . yang menjalankan
politik descriminasi yang sangat merugikan mereka sebagai rakyat bumi putra.
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi yang diwarnai atau dijiwai oleh pancasila,
bahkan salah satu sila pancasila, yaitu sila ’’kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan ’’ merupakan perumusan yang
singkat dari demokrasi pancasila dimaksud.
Jadi dengan demikian demokrasi dapat dirumuskan secara agak lengkap dan
menyeluruh sebagai berikut : kerakyatan yang dipimmpin oleh hikmah
kebbijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan yang berketuhanan yang
maha Esa, yang berkemanusiaan adil dan beradab, yang berpersatuan indonesia
dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan ini sejalan dengan pandangan Presiden Soeharto yang dalam pidato
kenegaraan tgl. 16-8-1967 , antara lain menyatakan : … demokrasi pancasila berarti
demokrasi, kedaulatan rakyat yang dijiwai dan diintergrasikan dengan sila-sila lainya.
Hal ini berarti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi haruslah disertai dengan
rasa tanggung jawab kepada Tuhan yang maha Esa menurut keyakinan masing –masing
,
Dikaitkan dengan sila Kemanusiaan yang adil dan beradab maka kerakyatan dalam
demokrasi pancasila harus memandang manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki
kesadaran keagamaan dan kesadaran akan norma-norma, khususnya norma keadilan.
Jadi kerakyatan yang diintegrasikan dengan kemanusiaan yang adil berarti
menghendaki terwujudnya norma keadilan dalam prikehidupan bernegara
D. Sejarah Perkembangan Demokrasi Pancasila di Indonesia
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Sistem
parlementer yang mulai belaku sebulan sesudah kemerdekaan diproklamirkan dan
kemudian diperkuat dalam Undang –Undang Dasar 1945dan 1950,ternyata kurang
cocok untuk Indonesia persatuan yang dapat digalang selama menghadapi musuh
bersama dan dapat dibina menjadi kekuatan-kekuatan konstuktif sesudah kemerdekaan
tercapai.
Undang –undang dasar 1950 menetapkan belakunya sistem parlementer dimana badan
eksekutif terdiri dari Presiden sebagai kepala negara konstitusional beserta menteri-
menterinya yang mempunyai tanggumg jawab politik.
Ciri –ciri periode ini adalah dominasi dari Presiden, terbatasnya peranan partai politik,
berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial
politik. Undang –undang Dasar 1945 membuka kesempatan bagi seorang presiden
untuk bertahan sekurang – kurangnya lima tahun. Tapi selain itu terjadi penyelewengan
terhadap ketentuan –ketentuan Undang-Undang Dasar . misalnya pada tahun 1960 Ir.
Soekarno sebagai Presiden membubarkan Dewan Prwakilan Rakyat hasil pemilihan
umum, padahal dalam penjelasan undang –undang dasar 1945 secara eksplisit
ditentukan bahwa Presiden tidak mempunyai wewenang untuk berbuat demikian.
Selain dari itu terjadi penyelewengan di bidang perundang –undangan dimana pelbagai
tindakan pemerintah dilaksanakan melalui penetapan Presiden (Penpres) yang
memakai dekrit 5 juli sebagai sumber hukum. Dalam pandangan A. Syafi’i Ma’arif
demokrasi terpimpin sebenarnya ingin menempatkan Soekarno sebagai Ayah dalam
famili besar yang bernama Indonesia dengan kekuasaan terpusat berada ditangan nya.
Dengan demikian kekeliruan yang sangat besar dalam demokrasi terpimpin Soekarno
adalah adanya pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi yaaitu absolutisme dan
terpusatnya dan terpusatnya hanya pada diri pemimpin, sehingga tidak ada ruang
kontrol sosial danchek and balance dari legislatif terhadap eksekutif.
C.DEMOKASI PADA PERIODE 1965 -1998
Landasan formil dari periode ini adalah pancasila, Undang –Undang Dasar 1945 serta
ketetapan MPRS. dalam usaha untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap
UUD yang telah teerjadi dalam masa demokrasi terpimpin. Kita telah mengadakan
tindakan korektif.
Ø Demokrasi dalam bidang ekonomi pada hakekatnya adalah kehidupan yang layak
bagi semua warga negara.
Dengan demikian secara umum dapat dijelaskan bahwa watak demokrasi pancasila
tidak berbeda dengan demokrasi pada umumnya. Karena demokrasi pancasila
memandang kedaulatan rakyat sebagai inti dari sistem demokrasi.
Sukses atau gagalnya suatu transisi demokrasi sangat begantung pada empat faktor
yaitu : (1) komposisi elite politik , (2) desain institusi politik, (3) kultur politik atau
peubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan non elite, (4) peran masyarakat
madani.