Mengenolkan Tegangan Keluaran
Mengenolkan Tegangan Keluaran
MODUL 1
PERANCANGAN OPERASIONAL AMPLIFIER
Penguat operasional atau op-amp adalah rangkaian elektronik yang dirancang dan
dikemas secara khusus sehingga dengan menambahkan komponen luar sedikit saja
dapat dipakai untuk berbagal keperluan. Hingga kini, op-amp yang dibuat dan
komponen-komponen diskrit dan dikemas dalam rangkaian tersebut masih dirasakan
begitu mahal oleh para insinyur atau teknisi yang pernah menggunakannya. Namun,
kini dengan teknologi rangkaian terpadu (IC) yang telah ditingkatkan, op-amp dalam
bentuk kemasan IC menjadi jauh lebih murah dan amat luas pemakaiannya.
Kini op-amp dapat dijumpai di mana saja, dálam berbagai bidang: reproduksi suara,
sistem komunikasi, sistem pengolahan digital, elektronik komersial, dan, aneka macam
perangkat hobyist.
Dalam konfigurasinya kita akan menemukan op-amp dengan masukan dan keluaran
tunggal, masukan dan keluaran diferensial, atau masukan diferensial dan keluaran
tunggal. Konfigurasi terakhir ini banyak digunakan dalam industri elektronika.
Konflgurasi ini juga akan dipakai sebagai kerangka landasan dalam modul ini. Setiap
orang yang terlibat dalam elektronika mau tak mau harus memahami kegunaan op-
amp, mengetahui karakteristiknya, mampu mengenali konfigurasi dasar rangkaian op-
amp dan mampu bekerjasama dengannya.
2
Op-amp IC adalah peranti solid-state yang mampu mengindera dan memperkuat sinyal
masukan baik DC maupun AC.
Op-amp IC yang khas terdiri atas tiga rangkaian dasar, yakni penguat diferensial
impedansi masukan tinggi, penguat tegangan penguatan tinggi, dan penguat keluaran
impedansi rendah (biasanya pengikut emiter push-pull).
Perhatikan, lazimnya op-amp, memerlukan catu positif dan catu negatif. Karena
catunya demikian, tegangan keluarannya dapat berayun positif atau negatif terhadap
bumi.
Simbol op-amp standar /dinyatakan dengan sebuah segitiga, seperti tampak pada
Gambar 1. Terminal-terminal masukan ada pada bagian atas segitiga. Masukan
membalik dinyatakan dengan tanda minus (-). Tegangan DC atau AC yang dikenakan
pada masukan ini akan digeser fasanya 180o pada keluaran.
Masukan tak membalik dinyatakan dengan tanda plus (+). Tegangan DC atau AC yang
diberikan pada masukan ini akan sefasa dengan, keluaran. Terminal keluaran
diperlihatkan pada bagian puncak segitiga.
Tipe op-amp atau nomor produk berada di tengah-tengah segitiga. Rangkaian umum
yang bukan menunjukkan op-amp khusus memiliki simbol-simbol A1, A2, dan
seterusnya, atau OP-1, OP-2, dan seterusnya.
3
Meskipun kita dapat menggunakan op-amp tanpa mengetahui secara tepat apa yang
terjadi di dalamnya, tetapi akan lebih baik bila karakteristik kerjanya kita pahami
dengan mempelajari rangkaian internalnya.
Kapasitor kopling tidak dipakai di sini sehingga rangkaian dapat memperkuat sinyal DC
sebagaimana sinyal AC. Kapasitor 30 pF yang diperlihatkan akan memberikan
kompensasi frekuensi internal, kelak akan dibicarakan pula dalam bab ini.
Op-amp pada dasarnya terdiri atas tiga tahapan: penguat diferensial impedansi
masukan tinggi, penguat tegangan berpenguatan tinggi dengan penggeser level
(sehingga keluaran dapat berayun positif atau negatio, dan penguat keluaran
impedansi rendah.
Gambar 1
Blok diagram op amp
Pelindung hubung singkat keluaran diberikan. oleh transistor pembatas arus Q15.
Komponen-komponen sisanya digunakan untuk memberikan prategangan dan
penguatan. Kaki-kaki potensiometer luar dapat dihubungkan dengan pena 1 dan pena
5 (offiet nol), sedangkan bagian wiper-nya dihubungkan pada pena 4 (- Vcc ) untuk
pengaturan nol.
FUNGSI OP-AMP
Tegangan maksimum keluaran kurang lebih 90 % tegangan catu, karena. ada jatuh
tegangan internal pada op-amp. (Lihat Gambar 3 dan perhatikan komponen Q14, R9,
R10, dan Q20).
Keluaran dikatakan berada dalani keadaan saturasi (jenuh), dan dapat dinyatakan
(salah satu) sebagai + Vsat atau -Vsat. Sebagai contoh, rangkaian op-amp dalam
modus lup terbuka dengan catu 15 V akan menghasilkan ayunan keluaran antara
-13,5 V sampai +13,5 V.
Dengan tipe rangkaian seperti ini op-amp amat tidak stabil, keluaran akan 0 V untuk
selisih masukan 0 V juga,tapi bila ada sedikit beda tegangan pada masukannya, maka
keluaran akan berada pada salah satu dari kedua level tegangan di atas.
Modus lup terbuka terutama dijumpai pada rangkaian pembanding tegangan dan
rangkaian detektor level.
Penguatan tegangan (Av) akan lebih kecil daripada (<) penguatan maksimum.dalam
modus lup terbuka.
Penguatan lup tertutup harus dapat dikendalikan pada satu nilai tertentu dalam
rangkaian praktis. Dengan menambahkan sebuah resistor Rin pada masukan
membalik seperti pada Gambar 4c, penguatan op-amp dapat diatur.
RF
Av
Rin
Bila RF dan Rin sama besar, maka Av sama dengan 1, atau penguatannya satu.
Hubungan langsung dari keluaran menuju masukan juga menghasilkan penguatan
satu, seperti terlihat pada Gambar 4d.
Dalam konfigurasi tak membalik ini, tegangan keluaran. sama dengan tegangan
masukan dan Av, sama dengan + 1.
Berbagai tipe penguatan ini akan digunakan dalam rangkaian rangkaian dasar
selanjutnya dalam buku ini untuk lebih memperjelas Anda akan fungsi-fungsi op-amp.
Salah satu fungsi yang penting untuk diingat adalah hubungan polaritas masukan
terhadap keluaran. Tegasnya, dikatakan bahwa bila masukan membalik lebih positif
dibandingkan dengan masukan tak membalik, maka keluaran akan negatif. Demikian
pula, jika masukan membalik lebih negatif dibandingkan dengan masukan tak
membalik, maka keluaran akan positif. Gambar 5 menunjukkan fungsi yang penting ini,
dengan .masukan tak membalik dibumikan atau nol volt. .
6
Gambar 4
Jenis penguatan OP AMP
Gambar 5
Hubungan antara input dan output
Dengan.mengetahui apa-apa yang bisa diharapkan . dari sebuah op-amp, Anda akan
dibantu dalam merancang dan memperbaiki rangkaian yang menggunakan op-amp.
Pasal ini akan menjelaskan informasi-inforimasi yang bertalian dengan karakteristik
dan prameter op amp yang dipakai dalam rangkaian pada umumnya.
Impedansi masukkan
Idealnya impedansi masukkan op amp adalah tak terhingga, namun dalam
kenyataannya hanya mencapai 1 M atau lebih, berberapa op amp khusus ada
yang memiliki impedansi masukkan 100 M, semakin tinggi impendansi masukkan
semaikin baik penampilan op amp tersebut, pada frekuensi tinggi kapasitansi
masukkan op amp banyak berpengaruh lazimnya kapasitansi ini kurang dari 2 pF,
bila sebuah terminal masukkan op apm dibumikan.
Impedansi Keluaran
Idealnya, impedansi keluaran adalah nol. Kenyataannya, berbeda beda untuk
setiap op-amp. Impedansi keluaran bervariasi antara 25 sampai ribuan ohm. Untuk
kebanyakan pemakaian, impedansi keluaran dianggap nol, sehingga op-amp akan
dianggap berfungsi sebagai sumber tegangan yang mampu memberikan arus dari
berbagai macam beban. Dengan impedansi masukan yang tinggi dan impedansi
keluaran yang rendah op-amp akan berperan sebagai peranti penyesuai
impedansi.
volt. Namun jarang ditemukan kejadian seperti ini, sehingga pada keluarannya
akan ada sedikit tegangan. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan teknik
penolan offset, yaitu dengan menambahkan arus atau tegangan offset masukan.
Penolan Offset
Ada bermacam-macam cara pemberian tegangan offset masukan untuk menolkan
kembali tegangan keluaran. Pabrik-pabrik op-amp telah memasukkan hal ini ke
dalam perhitungan dan dalam. lembaran data mereka telah diberikan rekomendasi
terbaik untuk op-amp-op-amp tertentu. Gambar 6 menunjukkan cara menolkan op-
amp yang khas. Terminal-lerminal offset nol telah diperlihatkan dalam Gambar 2
dan 3.
2. Perkecil sinyal masukan sampai nol. Bila resistor masukan seri kira-kira 1%
lebih tinggi daripada impedansi sumber sinyal, tak perlu diapa-apakan lagi
keadaan ini. Bila resistor seri sama atau lebih kecil daripada impedansi sumber,
gantilah setiap sumber Resistor pengatur tegangan-offset dengan resistor yang
sepadan dengan impedansinya.
Pengaruh Temperatur
Perubahan temperatur mempengaruhi semua peranti solid state, tak terkecuali op-
amp. Rangkaian DC yang menggunakan op-amp cenderung lebih rentan terhadap
pengaruh ini dibandingkan rangkaian AC.
Kompensasi Frekuensi
10
Karena penguatan op-amp yang tinggi dan adanya pergeseran fasa antar
rangkaian internal, maka pada frekuensi tinggi tertentu sebagian sinyal keluaran
akan diumpankan kembali ke dalam masukan, sehingga terjadi osilasi.
Laju Lantingan
Laju lantingan atau slew rate adalah laju perubahan maksimurn tegangan keluaran
op-amp. Laju ini dinyatakan sebagai:
Op-amp 741 serba guna memiliki laju lantingan 0,5 V/s, yang berarti tegangan
keluaran maksimum dapat berubah 0,5 V dalam I s. Kapasitansi membatasi
kemampuan "pelantingan" ini dan keluaran akan mengalami penundaan setelah
diumpankan masukan, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 7. Lebih kerap
lagi, kapasitor kompensasi frekuensi, entah internal maupun eksternal,
menyebabkan pembatasan kemampuan laju lantingan di dalam op amp
Pada frekuensi-frekuensi tinggi atau pada laju perubahan sinyal yang tinggi,
pembatasan-laju lantingan lebih sering terjadi. Laju lantingan adalah parameter
penampilan -sinyal besar. Biasanya laju lantingan dinyatakan pada penguatan satu.
Op-amp dengan laju lantingan lebih tinggi memiliki lebar-jalur yang lebih besar.
Tanggapan Frekuensi
Frekuensi penguatan satu merupakan titik acuan, pada titik inilah kebanyakan op-
amp dinyatakan oleh pabriknya.
frekuensi atas yang bermanfaat, tetapi juga memungkinkan kita menentukan lebar-
jalur lebar-jalur frekuensi) pada suatu nilai penguatan yang diketahui.
Karena itu bila kita ingin mengetahui batas atas frekuensi atau lebar jalur suatu
rangkaian dengan penguatan sebesar 100, tinggal kita bagi saja frekuensi
penguatan satu dengan penguatannya:
1000000
BW = 10 KHz
100
13
Derau
Derau luar ini dapat ditindas asalkan rangkaian dirakit dengan benar. Derau
internal opamp ditimbulkan oleh komponen-komponen internal, arus bias, dan juga
drift. Derau-derau ini ikut diperkuat oleh op-amp, sebagaimana halnya tegangan
offset dan tegangan sinyal. Penguatan derau dinyatakan dalam
Derau internal dapat diperkecil dengan menggunakan resistor masukan seri dan
resistor umpan bahk sekecil mungkin yang masih memenuhi persyaratan
rangkaian. Pemintasan resistor umpan balik dengan sebuah kapasitor kecil (3 pF)
juga akan menurunkan penguatan derau pada frekuensi-frekuensi tinggi.
CMRR adalah suatu sifat yang bertalian dengan penguat diferensial. Bila
tegangan-tegangan yang sama fasanya diumpankan ke dalam masukan-masukan
penguat, keluaran akan nol. Hanya perbedaan tegangan pada masukan yang akan
menghasilkan keluaran. Sebagai contoh, sinyal 1020 Hz diberikan pada masukan
membalik op-amp, seperti terlibat pada Gambar 9. Frekuensi yang sama diberikan
pada masukan tak membalik tapi fasanya berbeda 180o.
Ini adalah sinyal diferensial. Tapi, sinyal 1020 Hz tadi telah tercemari oleh derau
jala-jala 60 Hz. Sinyal 60 Hz ini sefasa pada kedua masukannya dan menyatakan
sinyal modus sekutu. Penguat diferensial cenderung menolak sinyal modus sekutu
60 Hz ini sambil menguatkan sinyal diferensial 1020 Hz.
Ad
CMRR =
Acm
Dengan AD adalah penguatan diferensial dan & Acm adalah penguatan modus
sekutu. CMRR biasanya dinyatakan dalam desibel, dan tinggi nilainya kian baik
tingkat penolakannya.
Pembatasan Listrik
15
Seperti juga peranti-peranti solid state yang lain, op-amp memiliki kendala-kendala
listrik yang tak boleh dilanggar, agar mereka bekerja dengan benar dan tidak terjadi
perusakan. Kendala ini biasanya disebut dengan tarif maksimum absolut.
Catu daya ± V. Tegangan maksimum yang masih aman yang boleh dikenakan pada
peranti, termasuk catu positif dan negatif. Disipasi daya. Besarnya panas yang
masih aman yang dapat dilepaskan oleh peranti untuk suatu pengoperasian yang
kontinyu dalam selang waktu yang diberikan.
Tegangan masukan diferensial. Tegangan masukan dalam batas aman yang boleh
diberikan di antara kedua masukan tanpa Tegangan masukan. Tegangan
maksimum- yang masih dapat diberikan di antara terminal-terminal masukan dan
bumi. Besarnya tegangan masukan ini tak boleh melampaui tegangan catu
(biasanya 15 V).
Lama hubung singkat keluaran. Selang waktu op-amp dapat bertahan terhadap,
hubung singkat langsung dari terminal keluaran ke bumi atau ke terminal catu.
lainnya.