Gds 138 Slide Diagnosis Dan Tatalaksana Gizi Buruk PDF
Gds 138 Slide Diagnosis Dan Tatalaksana Gizi Buruk PDF
DIAGNOSIS :
1. Anamnesis
2. Pem.fisis
1
12/1/2010
Checklist : anamnesis
• Makanan sehari-hari sebelum sakit
• Pemberian ASI
• Makanan/minuman beberapa hari terakhir
• Mata cekung
• Lama & frekuensi muntah-diare, penampilan
muntahan / feses
• Kapan kencing terakhir?
• Kematian pada saudara kandung
• Berat lahir?
• Perkembangan psikomotor
• Kontak dgn. penderita KP atau Campak
• Imunisasi
2
12/1/2010
Pemeriksaan laboratorium :
• Ada manfaatnya :
Gula darah : < 54 mg/dl = hipoglikemia
prep.apus darah : parasit malaria
Hb atau Ht : < 4 g/dl atau < 12% = anemia berat
Urin rutin/kultur: bakteri + atau > 10 lekosit/LPB = infeksi
Feses : darah + = disentri
Giardia + / parasit lain = infeksi
Foto Rontgen : - toraks : Pneumonia
Gagal jantung
3
12/1/2010
TATALAKSANA:
- MEP ringan
ringan--sedang :
- gejala klinik - , tampak kurus / hipotrofi
- tidak perlu dirawat
- identifikasi penyebab
- penyuluhan & suplementasi
4
12/1/2010
5
12/1/2010
TANDA--TANDA DEHIDRASI
TANDA
A. 10 langkah utama
C. Kegagalan pengobatan
6
12/1/2010
LANGKAH 1
7
12/1/2010
HIPOGLIKEMIA
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 3)
HIPOGLIKEMIA (lanjutan)
(Buku II: Petunjuk Teknis Tatalaksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal.3)
8
12/1/2010
CARA MENGATASI
HIPOGLIKEMIA
TANDA CARA MENGATASI
SADAR Berikan 50 ml larutan Dekstrosa/ Glukosa
(TIDAK LETARGIS) 10%*) atau 50 ml larutan gula pasir 10%
secara oral/ NGT (bolus)
TIDAK SADAR Berikan Larutan dekstrosa/ Glukosa 10% iv,
(LETARGIS) 5 ml x kgBB
Selanjutnya berikan 50 ml larutan Glukosa
10% atau larutan gula pasir 10% secara
oral atau NGT (bolus)
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 3)
LANGKAH 2
9
12/1/2010
HIPOTERMIA
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)
HIPOTERMIA (lanjutan)
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)
10
12/1/2010
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)
Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 4)
11
12/1/2010
LANGKAH 3
TANDA DEHIDRASI
No TANDA CARA MELIHAT DAN MENENTUKAN
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 5)
12
12/1/2010
(Buku II: Petunjuk Teknis Tata Laksana Gizi Buruk, tahun 2005, hal. 5)
LANGKAH 4
Memperbaiki gangguan
keseimbangan elektrolit
13
12/1/2010
Memperbaiki gangguan
keseimbangan elektrolit
ReSoMal
(Rehidration Solution for Malnutrition)
14
12/1/2010
ReSoMal
(Rehidration Solution for Malnutrition)
Modifikasi ReSoMal
Bubuk WHO-ORS utk 1 liter (*) : 1 pak
Gula pasir : 50 gr
Bubuk KCl : 4 gr
Ditambah air sampai : 2 liter
Atau
Bubuk WHO-ORS siap pakai : 1 liter
Gula pasir : 50 gr
Lar. Elektrolit/mineral (**) : 40 ml
Ditambah air sampai : 2 liter
Karena tidak mengandung Mg, Zn dan Cu,
Diberi jus buah2an yang banyak mengandung mineral, atau diberikan
MgSO4 50 % I.m 1 x dosis 0,3 ml/kg BB maksimum 2 ml.
LANGKAH 5
MENGOBATI INFEKSI
15
12/1/2010
PETUNJUK PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA
• Tidak ada komplikasi/ infeksi yang jelas
Kotrimoksasol/ oral/ 12 jam selama 5 hari
• Ada komplikasi
Gentamisin iv atau im selama 7 hari,
ditambah Ampisilin iv atau im/ 6 jam selama
2 hari, diikuti Amoksisilin
Amoksisilin// 8 jam selama 5 hari
PETUNJUK PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA (lanjutan)
Catatan:
1. Jika balita tidak kencing, Gentamisin akan menumpuk di dalam
tubuh dan menyebabkan tuli, jangan diberi dosis kedua sampai
balita bisa kencing.
2. Jika Amoksisilin tidak tersedia, beri Ampisilin 50 mg/kg peroral
setiap 6 jam selama 5 hari.
16
12/1/2010
Langkah 6
Memperbaiki kekurangan
zat gizi mikro
17
12/1/2010
Catatan :
•Zat besi atau Fe baru boleh diberikan setelah memasuki Fase Rehabilitasi
•Zat Besi atau Fe diberikan setiap hari selama 4 minggu atau lebih
•Dosis Fe : 1 – 3 mg Fe elemental/kg berat badan/hari
Terapi gizi
pada anak gizi buruk
18
12/1/2010
LANGKAH 7 :
MEMBERIKAN MAKANAN AWAL
Langkah 8 :
MEMBERIKAN MAKANAN
UNTUK TUMBUH KEJAR
Langkah 7
Mulai Pemberian Makanan
Prinsip pemberian nutrisi pada fase stabilisasi:
- Porsi kecil tapi sering dgn formula rendah laktosa
dan hipo/isoosmolar
- Berikan secara oral/NGT
- Energi: 80-
80-100 kal/kgBB/hari
- Protein: 1-
1-1,5 g/kgBB/hari
- Cairan: 130 ml/kgBB/hari ( 100ml bila edema (+)
- ASI diberikan setelah pemberian formula
Formula khusus: F-
F-WHO-
WHO-75
19
12/1/2010
20
12/1/2010
Langkah 8
Fasilitasi Tumbuh Kejar
Meliputi 2 fase: transisi & rehabilitasi
* Transisi: - Diberikan secara perlahan-
perlahan-lahan
- F-75/pengganti F-100/pengganti
* Rehabilitasi:
- Makanan/formula WHO (F- (F-135) dgn jlh tdk
terbatas
- Energi: 150-
150-220 kkal/kgBB/hari
- Protein: 4-
4-6 g/kgBB/hari
- Secara perlahan diperkenalkan makanan
keluarga
LANGKAH 9
Memberikan stimulasi
untuk tumbuh kembang
21
12/1/2010
• Kasih sayang
• Lingkungan yang ceria
• Terapi bermain terstruktur selama 15 – 30 menit/
menit/
hari
• Aktifitas fisik segera setelah sembuh
• Keterlibatan ibu (memberi makan, memandikan,
bermain dan sebagainya)
Langkah 10
Mempersiapkan untuk
tindak lanjut dirumah
22
12/1/2010
Balita:
23
12/1/2010
Ibu/pengasuh :
Institusi lapangan :
24
12/1/2010
Sarankan :
• Membawa kembali untuk kontrol secara teratur:
Bulan I : 1 x/ minggu
Bulan II : 1x/ 2 minggu
Bulan III - VI : 1x/ bulan
HAL-HAL PENTING
HAL-
YANG HARUS DIPERHATIKAN
25
12/1/2010
1.Def.Vit A
2.Dermatosis
3.Parasit/Cacing
4.Diare Peresisten
5.Tuberkulosis
26
12/1/2010
Umur Dosis
6 – 11 bulan 100.
100.000 SI ( 1 kapsul biru )
1 – 5 tahun 200.
200.000 SI ( 1 kapsul merah )
• Hipo/hiperpigmentasi
• Deskuamasi (mengelupas)
• Lesi ulserasi eksudatif (menyerupai luka bakar) sering
disertai infeksi sekunder (candida)
Tindakan:
• Kompres dgn lar. KMnO4 1% selama 10 menit
• Salep/ krim (Zn dgn minyak kastor)
• Usahakan agar daerah perineum tetap kering
• Defisiensi seng (Zn) : beri preparat Zn oral
• Pengobatan anti jamur (bila perlu)
27
12/1/2010
Tindakan
• Makanan formula bebas atau rendah laktosa
• Kotrimoksasol sesuai dosis
• Periksa feses dan ganti dengan metronidasol bila
pemeriksaan giardiasis ⊕
• Metronidasol 7,5 mg/kgBB/8 jam selama 7 hari
Periksa :
Telur cacing dalam tinja (bila memungkinkan)
Tindakan
Pirantel Pamoat atau preparat anti helmintik lain
yang sesuai
28
12/1/2010
Berat badan turun tanpa sebab yg jelas atau tdk naik dlm 1 bulan,
meskipun sudah dengan penanganan gizi yg baik (failure to thrive)
TUBERKULOSIS PARU
(LANJUTAN)
BILA ≥ 3 POSITIF
DIANGGAP TB PARU
Beri OAT
Observasi 2 bulan
29
12/1/2010
TUBERKULOSIS PARU
(LANJUTAN)
OAT diteruskan RUJUK KE RS
Pemeriksaan lanjutan di RS :
PERHATIAN : Gejala Klinis
Bila terdapat tanda-tanda Uji Tuberkulin
bahaya seperti :
Foto Rontgen paru
Kejang
Pemeriksaan
Kesadaran menurun
mikrobiologi & serologi
Kaku kuduk
Pemeriksaan patologi
Benjolan di punggung
anatomi
Dan kegawatan lain
Prosedur diagnostik dan
tatalaksana sesuai dengan
Segera rujuk ke RS prosedur di RS yang
bersangkutan
30
12/1/2010
C. KEGAGALAN PENGOBATAN :
1. Pasien meninggal :
= dlm 24 jam pertama :
- hipoglikemia
- hipotermia
- dehidrasi
- sepsis
= dlm 24 – 72 jam :
- volume formula >>
- densitas kalori >>
C. KEGAGALAN PENGOBATAN :
Kenaikan BB :
= baik : > 10 g/kgbb/h baik =
= sedang : 5-
5-10 g/kgbb/h > 50 g/kgbb/mg
= kurang : < 5 g/kgbb/h atau < 50 g/kgbb/mg
31
12/1/2010
E. Tindakan pd kegawatan :
Perbaikan
_
+
Formula khusus
32
12/1/2010
5. Tindakan pd kegawatan :
Hb ?
33
12/1/2010
34