Anda di halaman 1dari 56

LINDARWATI SKM

Disampaikan pada pertemuan


Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja
melalui pelaksanaan standar nasional PKPR
15/10/21 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
pencegahan masalah gizi pada usia sekolah dan remaja

TUJUAN KHUSUS
1.Menjelaskan Gizi Seimbang pada usia sekolah dan remaja
2.Melakukan Pengaturan Menu Makanan Sesuai Pedoman Gizi
Seimbang (PGS)
3.Menjelaskan aktifitas fisik pada usia sekolah dan remaja
4.Menjelaskan pengelolaan kantin sekolah
5.Menjelaskan Peran Warga Sekolah dalam pencegahan
masalah gizi pada usia sekolah dan remaja
6.Memahami pencegahan masalah gizi pada usia sekolah dan
remaja
POKOK BAHASAN
1
2
3
4

6
GIZI
SEIMBANG
PADA USIA
SEKOLAH
DAN REMAJA
1. Pengertian, Tujuan dan Prinsip Gizi Seimbang
2. Pesan Gizi Seimbang
Slogan yang lalu:
Empat Sehat Lima Sempurna

Slogan Gizi yang baru :


“ Gizi Seimbang Bangsa Sehat Berprestasi”
Perbedaan 4S5S dengan Gizi Seimbang
No 4S5S Gizi Seimbang

1 Berisi pesan makan Tidak hanya tentang aneka ragam


nasi, lauk, sayur, makanan, tetapi juga dilengkapi dengan
buah dan minum , menjaga kebersihan, aktivitas fisik
susu secara teratur dan mempertahankan
berat badan normal

2 Tidak termasuk Termasuk penjelasan tentang jumlah


jumlah yang harus yang harus dimakan setiap hari untuk
dimakan dalam setiap kelompok makanan
sehari
Perbedaan 4S5S dengan Gizi Seimbang
No 4 S5S Gizi Seimbang
3 Susu menjadi Susu termasuk ke dalam kelompok
,makanan/minuman lauk-pauk dan bukan makanan
tersendiri dan penyempurna (tidak satupun jenis
dianggap sebagai makanan sempurna). Susu dapat
penyempurna digantikan dg jenis makanan lainnya yg
sama nilai gizinya

4 Tidak meng- Menggambarkan perlunya minum air


gambarkan perlunya putih yg aman dan bersih
minum air putih yg
aman dan bersih
PENGATUR
AN MENU
GIZI
SEIMBANG
PIR
ING
MA
KAN
KU
15/10/21 11
GIZI SEIMBANG

RUS
A HA ??
G AP G
EN BA N MENU/ KEBUTUHAN
M EIM
HIDANGAN zat gizi
I S
GIZ
MAK. POKOK
LAUK UMUR
SAYUR JENIS KELAMIN
KONDISI FISIK
BUAH
AKTIFITAS
AIR Dlsb.

GIZI TIDAK SEIMBANG

GIZI TIDAK SEIMBANG

KEBUTUHAN
TUBUH
MAKANAN (zat gizi)
(ZAT GIZI)
MAKANAN KEBUTUHAN
(ZAT GIZI) TUBUH
(zat gizi)
GIZI SALAH
KURANG GIZI
GIZI SALAH

GIZI LEBIH

15/10/21 12
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
- Permenkes No 41 Tahun 2014 -
TUMPENG
PENGERTIAN
GIZI SEIMBANG

Adalah susunan makanan


sehari-hari yang megandung
zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip
keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas
fisik, kebersihan dan berat
badan ideal.

15/10/21 13
Lanjutan....

15/10/21 14
POLA HIDUP SEHAT
DENGAN GIZI SEIMBANG
Pilar 4
Pilar 1 Mempertahankan BB
Mengonsumsi normal dan Memantau
Pangan Berat Badan
Beraneka
Ragam

Pilar 3
Pilar 2 Melakukan
Membiasakan Perilaku Aktivitas Fisik
Hidup Sehat
15/10/21 15
Mengapa?
Pilar 1
 Tidak ada satu jenispun pangan yang
Mengkon- mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap
sumsi kecuali ASI untuk bayi 0-6 bulan.
pangan  Beragam saja tidak cukup, tetapi juga :
beraneka
ragam  Proporsi seimbang sesuai kebutuhan tubuh
 Dalam jumlah yang cukup (moderate),
tidak banyak dan tidak sedikit
 Dilakukan secara teratur

Infeksi Status Gizi


Pilar 2 • Nafsu makan
turun
Membiasakan • Metabolisme Daya tahan
Perilaku meningkat, rendah, mudah
Hidup Bersih kebutuhan terkena infeksi
meningkat
• Diare:
kehilangan
15/10/21 langsung 16
Mengapa?
Pilar 3
Melakukan Untuk menyeimbangkan antara asupan dan
Aktivitas penggunaan zat gizi utama sumber Energi
Fisik
(termasuk Aktivitas fisik memperlancar sistem
OR) peredaran darah dan pemanfaatan zat gizi
di dalam tubuh (metabolisme)

Pilar 4 Mengapa?
Memantau
BB untuk • Untuk mengetahui apakah telah
Mempertaha terjadi keseimbangan penggunaan zat
nkan Berat
Badan gizi di dalam tubuh
Normal

15/10/21 17
PEDOMAN GIZI SEIMBANG
- Permenkes No 41 Tahun 2014 -
10 PESAN GIZI SEIMBANG
TUMPENG
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
GIZI SEIMBANG
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang
mengandung protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan
pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan
berlemak
6. Biasakan sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih
mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
pertahankan BB normal

15/10/21 18
PESAN KHUSUS

Untuk Anak dan Remaja (6-9 tahun)

15/10/21 19
Lanjutan Pesan Khusus

Untuk Remaja Usia 10-19 Tahun


(Pra Pubertas dan Pubertas)

15/10/21 20
PENGATURAN MENU
GIZI SEIMBANG
UNTUK ANAK USIA
SEKOLAH & REMAJA

15/10/21 21
PIRIN
G
MAKA
NKU

15/10/21 22
Zat Gizi & Kelompok Umur (Tahun)
Bahan 4-6 7-9 10-12 13-15 16-18
Makanan  
P W P W P W

Energi (Kal) 1600 1850 2100 2000 2475 2125 2675 2125
Nasi 3p 4p 5p 5p 6p 5p 6p 5p
Daging sapi 3p 3p 3p 3p 4p 3p 4p 3p
Tempe 2p 3p 3p 3p 4p 3p 4p 3p
Sayuran 2p 3p 4p 3p 3p 3p 4p 3p
Buah 3½p 4p 5p 4p 4p 4p 5p 4p
Susu 1p 1p 1p 1p 2p 1p 2p 1p
Minyak 3p
Keterangan 4½p 5p 5p  7p 7p 7p 7p
1p Nasi = 100 gram
Gula 2p 2p 1p
1p Daging sapi = 50 gram
1p1p Susu = 200 ml
1p
1p Minyak = 5 gtam
1p 1p 1p
1p Tempe = 50 gram 1p Gula = 10 gram
15/10/21
1p Sayuran = 100 gram 1p Buah = 100 gram 23
2. Daftar lauk pauk sumber protein hewani
1. Daftar pangan sumber karbohidrat sebagai penukar 1 porsi Ikan segar (50
sebagai penukar 1 (satu) porsi nasi (175 kkal)
kkal) Bahan Makanan Ukuran Rumah Berat
Tangga (URT) (Gram)
Nama Pangan Ukuran Rumah Tangga (URT) Berat
(Gram) Daging sapi 1 potong sedang 35
Daging ayam 1 potong sedang 40
Bihun ½ gelas 50
Hati sapi 1 potong sedang 50
Biskuit 4 buah besar 40 Ikan asin 1 potong kecil 15
Jagung segar 2 buah sedang 125 ikan teri kering 1 sendok makan 20
Kentang 2 buah sedang 210 Telur ayam 1 butir 55
Makaroni ½ gelas 50 Udang basah 5 ekor sedang 35
Mie basah 2 gelas 200
Mie kering 1 gelas 50 3. Daftar pangan sumber protein nabati
Nasi beras giling ¾ gelas 100 sebagai penukar 1 porsi tempe (50 kkal)
merah
Bahan Makanan Ukuran Rumah Berat
Roti putih 3 iris 70 Tangga (URT) (Gram)
Roti warna coklat 3 iris 70 Kacang hijau 2 ½ sendok makan 25
Kacang kedelai 2 ½ sendok makan 25
Singkong 1 ½ potong 120
Kacang merah 2 ½ sendok makan 25
Sukun 3 potong sedang 150 Kacang mete 1 ½ sendok makan 15
Talas ½ biji sedang 125 Kacang tanah 2 sendok makan 20
Tepung Beras 8 sendok makan 50 kupas
Tepung Terigu 5 sendok makan 50 Kembang tahu 1 lembar 20
Ubi jalar kuning 1 biji sedang 135 Oncom 2 potong besar 50
Kerupuk 3 biji sedang Petai
30.segar
  1 papan/biji segar 20
udang/ikan Tahu 2 potong sedang 100
Sari kedelai 2 ½ gelas 185
15/10/21 24
Tabel Kelompok Pangan Sayuran
Golongan A, kandungan kalorinya sangat rendah
Gambas Jamur kuping Tomat sayur Oyong
Ketimun Labu air Selada air  
Selada Lobak Daun bawang  
Golongan B, kandungan zat gizi per porsi (100 gram)
adalah: 25 kal, 5 gram karbohidrat, dan 1 gram protein
Bayam Bit Labu Waluh Genjer
Kapri muda Kol Daun talas Jagung muda
Brokoli Daun Kecipir Pepaya muda Sawi
Kembang kol Buncis Labu siam Rebung
Kemangi Daun kacang Pare Taoge
panjang
Kangkung Terong Kacang panjang Wortel
Golongan C, kandungan zat gizi per porsi (100 gram) adalah 50 kal,
10 gram karbohidrat, dan 3 gram protein
Bayam merah Mangkokan Nangka muda Daun pepaya
Daun katuk Kacang kapri Mlinjo Taoge kedelai
Daun melinjo Daun talas Kluwih Daun singkong
15/10/21 25
Kandungan zat gizi per porsi buah (setara dengan 1 buah Pisang Ambon ukuran sedang) atau
50 gram, mengandung 50 kalori dan 10 gram karbohidrat
Nama Ukuran Rumah Berat dalam Nama Buah Ukuran Rumah Berat dlm gram
Buah Tangga (URT) gram (berat Tangga (URT) (berat tanpa
tanpa kulit dan kulit dan biji /
biji / berat berat bersih)
bersih) Leci 10 buah 75
Alpukat ½ buah besar 50 Mangga ¾ buah besar 90
Anggur 20 buah sedang 165 Manggis 2 buah sedang 80
Apel merah 1 buah kecil 85 Markisa ¾ buah sedang 35
Apel malang 1 buah sedang 75 Melon 1 potong 90
Nangka Masak 3 biji sedang 50
Belimbing 1 buah besar 125-140
Blewah 1 potong sedang 70 Nanas ¼ buah sedang 85
Duku 10-16 buah sedang 80 Pear ½ buah sedang 85
Durian 2 biji besar 35 Pepaya 1 potong besar 100-190
Jambu air 2 buah sedang 100
Pisang ambon 1 buah sedang 50
Jambu biji 1 buah besar 100
Pisang kepok 1 buah 45
Jambu bol 1 buah kecil 90
Pisang mas 2 buah 40
Jeruk bali 1 potong 105
Pisang raja 2 buah kecil 40
Jeruk garut 1 buah sedang 115
Rambutan 8 buah 75
Jeruk manis 2 buah sedang 100
Sawo 1 buah sedang 50
Jeruk nipis 1 ¼ gelas 135 Salak 2 buah sedang 65
kedondong 2 buah sedang/besar 100/120 Semangka 2 potong sedang 180
Sirsak ½ gelas 60
Kesemek ½ buah 65 Sirkaya 2 buah besar 50
15/10/21 26
Kurma 3 buah 15 Strawberry 4 buah besar 215
15/10/21 27
1 Porsi Sayuran = 100 gram
Mengandung:
5 gr KH, 1 gr Protein, 25 Kalori

Untuk sayur yang isinya 2 macam sayuran, diperkirakan


masing-masing sayur sekitar 50 gr, jadi per sajian
diperkirakan 100 gr

15/10/21 28
1 Porsi Buah = berbeda-beda tergantung jenis
buahnya
Mengandung: 12 gr KH 50 Kalori

1 p apel malang = 1 bh sdg = 75 gr


1 p pisang = 1 buah kecil = 50 gr 1 p jambu air = 2 bh besar = 110 gr

1 p duku = 16 buah duku = 80


1 p belimbing = 1 bh besar = 140 gr
1 p semangka = 2 bh besar = 180 gr gr

1 p mangga = ¾ buah sedang atau ½ buah besar = 90


1 p sawo = 1 buah sedang= 55 gram
15/10/21 gram 29
Edukasi Gizi Seimbang dengan Makan Bersama
di Sekolah
A. Sarapan Bersama
 Kegiatan :
Sarapan
bersama dengan bekal yang dibawa dari rumah dengan
menu lengkap yang bergizi seimbang (terdiri dari makanan
pokok, sayuran, lauk hewani, lauk nabati dan buah).
 Sarana :
Bekal dari rumah dengan menu lengkap yang bergizi seimbang

untuk sarapan
 Waktu Pelaksanaan :
 Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (pukul 07.00 pagi)
 Dilaksanakan minimal 2 kali seminggu
 Pelaksana :
 Masing-masing Wali Kelas
 Guru UKS (koordinator)
 Peserta didik
 Orang Tua/Wali
15/10/21 30
Contoh Menu Sarapan Bersama
1 2
1. Nasi Goreng Sayur (wortel,
1. Nasi Putih 150 gram
sawi hijau, daun bawang) 150
2. Ayam goreng 1 potong sedang
gram
3. Tempe bacem 1 potong
2. Lalapan Tomat dan Mentimun
sedang
masing-masing 3 potong
4. Sayur tumis buncis dan
3. Telur mata sapi 1 butir
wortel 1 mangkuk
4. Tahu goreng 1 potong sedang
5. Buah jeruk 1 buah
5. Buah pisang 1 buah

15/10/21 31
Contoh makanan anak sekolah

15/10/21 32
Contoh makanan bekal + 600
Kkal

15/10/21 33
1. Pengertian, Klasifikasi dan Manfaat
Aktivitas Fisik
2. Rekomendasi Aktivitas Fisik
PENGERTIAN
Aktivitas Fisik  setiap gerakan tubuh yang dapat
meningkatkan pengeluaran tenaga atau energi.

Latihan Fisik  semua bentuk aktivitas fisik


yang dilakukan secara terstruktur, terencana,
dan berkesinambungan dengan tujuan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani.

Olahraga  salah satu bentuk aktivitas fisik yang


dilakukan secara terstruktur, terencana, dan
berkesinambungan dengan mengikuti aturan-aturan
tertentu dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani dan prestasi.
KLASIFIKASI
Aktivitas fisik ringan (low intensity physical activity):
Melakukan aktivitas fisik harian atau pekerjaan sehari-hari, seperti
menyapu, mencuci, berkebun, memasak.

Aktivitas fisik sedang (moderate-intensity physical activity):


Bekerja cukup keras untuk meningkatkan denyut jantung dan
berkeringat, namun masih bisa bercakap-cakap, seperti jalan 4,8
km/jam, badminton santai, bersepeda lahan datar dan pelan 16,1-19,3
km/jam, dansa slow, renang santai, tenis double.
Aktivitas fisik berat (vigorously intensity physical activity):
Melakukan latihan fisik atau olahraga intensif yang meningkatkan
denyut nadi yang fluktuatif, seperti jalan cepat 7,2 km/jam, jogging 8,1
km/jam, lari 11,3 km/jam, basket-game, sepak bola kompetisi, tennis
tunggal.
MANFAAT
Rekomendasi Aktivitas Fisik, Latihan Fisik, dan Olahraga pada
Anak untuk Mencegah Kegemukan
Usia 6 – 12 tahun Usia 13 – 19 tahun
 Aktivitas fisik di sekolah dilakukan  Aktivitas fisik di sekolah dilakukan melalui
melalui kurikulum penjasorkes kurikulum penjasorkes (intra maupun ekstra
(intra/ekstrakurikule) 1 jam, 3 -4 kali kurikuler) 1 jam, 3- 4 kali dalam seminggu dan
dalam seminggu dan memanfaatkan waktu memanfaatkan waktu istirahat dengan
istirahat dengan bermain di halaman melakukan aktivitas fisik di luar kelas..
sekolah.  Aktivitas fisik di luar sekolah dilakukan sesuai
 Aktivitas fisik di rumah dilakukan sesuai dengan kesenangan dan minat bersama teman
dengan kesenangan dan minat bersama atau kelompok.
keluarga dan teman bermain.  Latihan fisik terprogram dilakukan secara
 Latihan fisik terprogram dilakukan secara bertahap, baik, benar, terukur, dan teratur
bertahap, baik, benar, terukur, dan teratur sesuai kondisi medis yang dimulai dengan
sesuai dengan kondisi fisik medis yang latihan pemanasan, dilanjutkan dengan
dimulai dengan latihan pemanasan, latihan inti sesuai pilihan, dan diakhiri dengan
dilanjutkan dengan latihan inti sesuai latihan pendinginan.
pilihan, dan diakhiri dengan latihan  Latihan fisik untuk melatih keterampilan
pendinginan. motorik, fleksibilitas, keseimbangan, kekuatan
 Latihan fisik untuk melatih kemampuan dan daya tahan otot.
gerak dasar, fleksibilitas, kekuatan otot  Olahraga dalam kelompok untuk
dan keseimbangan. meningkatkan keterampilan teknik dan
 Olahraga dalam kelompok untuk strategi.
meningkatkan keterampilan teknik dan
Contoh Aktivitas Fisik
yang Dapat Dilakukan Anak
 Berjalan atau bersepeda ke sekolah
 Bermain permainan pada saat waktu istirahat di
sekolah
 Peregangan (stretching) pada saat pergantian jam
pelajaran di sekolah
 Bermain dengan teman mereka
 Mengikuti klub olahraga setelah sekolah
(ekstrakulikuler)
 Aktivitas bersama keluarga, seperti jalan kaki,
bersepeda, berenang.
 Membantu pekerjaan di rumah
Kantin sekolah harus dikelola dan diselenggarakan
dengan memperhatikan kebersihan, keamanan
makanan, cara pemasakan, penyajian dan
pengolahan yang sesuai dengan syarat kesehatan
serta mempertimbangkan aspek ekonomi.
PERAN
WARGA SEKOLAH
DALAM
PENCEGAHAN
MASALAH GIZI PADA
USIA SEKOLAH DAN
REMAJA
Edukasi Gizi Seimbang dengan Makan Bersama
di Sekolah
A. Sarapan Bersama
 Kegiatan:
Sarapan bersama dengan bekal yang dibawa dari rumah dengan
menu lengkap yang bergizi seimbang (terdiri dari makanan
pokok, sayuran, lauk hewani, lauk nabati dan buah).

 Waktu Pelaksanaan :
 Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (pukul 07.00 pagi)
 Dilaksanakan minimal 2 kali seminggu

 Pelaksana :
 Masing-masing Wali Kelas
 Guru UKS (koordinator)
 Peserta didik
Pencegahan
Masalah Gizi
Pada Usia
Sekolah Dan
Remaja
1. Kurang Energi Kronis (KEK)
2. Obesitas
3. Anemia
2. Cara Menghitung IMT dan
Memplot IMT/U

IMT = Berat Badan (kg)


Tinggi Badan x Tinggi Badan

Dalam memplot angka hasil pengukuran, perlu dipahami beberapa


istilah:
1)Sumbu x – garis horisontal pada grafik, menunjukkan umur
2)Sumbu y – garis vertikal yang terletak di seelah kiri, menunjukkan
IMT
3)Letak titi – angka hasil pengukuran yang di plot pada sebuah grafik
IMT/U yang terletak pada perpotongan antara sumbu (umur) dengan
sumbu y (IMT). Menunjukkan besarnya angka IMT/U

Catatan : Angka 0,1-0,4 dibulatkan ke bawah (Contoh: 22,2 maka dipilih angka
22,0)
Angka 0,5-0,9 dibulatkan ke atas (Contoh : 22,7 maka dipilih 23,0)t
3. Interpretasi Hasil Ploting
Garis 0 pada setiap grafik menunjukkan median.
Garis lengkung yang lain adalah garis z-score yang menunjukkan jarak
median
Ditandai dengan (+1, +2, +3) atau (-1,-2,-3)
Cara membaca  “di atas” dan “di bawah”

No Kriteria Z-Score
1 Kurus < -2 SD
2 Normal -2 SD sd 1 SD
3 Gemuk > 1 sd 2 SD
4 Sangat Gemuk > 2 SD
PENCEGAHAN KEK
Mengonsumsi makanan beraneka ragam dan cukup mengandung
kalori dan protein

Minyak dari kelapa atau mentega dapat ditambahkan pada makanan


untuk meningkatkan pasokan kalori, terutama pada anak-anak atau
remaja yang tidak terlalu suka makan.

Untuk mencegah terjadinya KEK dapat dilakukan


beberapa langkah sebagai berikut:
2
OBESITAS

Kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan


lemak berlebihan dengan ambang batas IMT/U>2
Standar Devisiasi

Penyebab  Faktor Lingkungan dan Genetik


AKIBAT OBESITAS
Pada anak sekolah, kejadian obesitas merupakan
masalah yang serius karena akan berlanjut hingga usia
dewasa dan merupakan faktor risiko terjadinya berbagai
penyakit metabolik dan degeneratif serta penyakit
kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoartritis,
dan lain lain.
Obesitas juga dapat mengakibatkan berbagai
masalah kesehatan yang sangat merugikan
kualitas hidup anak seperti gangguan
pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep
apnea (henti napas sesaat) dan gangguan
pernapasan lain.
PENCEGAHAN OBESITAS
Lanjutan Pencegahan Obesitas
PENYEBAB ANEMIA

(1) Pada umumnya masyarakat Indonesia termasuk remaja putri lebih


banyak mengonsumsi makanan  nabati yang kandungan zat besinya
sedikit, dibandingkan dengan makanan  hewani,  sehingga
kebutuhan  tubuh akan zat besi tidak terpenuhi.

(2) Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi


asupan makanan.

(3) Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi,
khususnya melalui feses.

(4) Remaja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilangan zat
besi ± 1,3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak
dari pada laki-laki.
PENCEGAHAN ANEMIA
Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 1
tablet/minggu setiap bulannya
(SE Nomor HK.03.03/V/0595/2016 ditetapkan
tanggal 20 Juni 2016)
mengonsumsi bahan makanan sehari-hari yang mengandung tinggi zat
besi baik berasal dari hewani seperti hati sapi, hati ayam, daging, ikan,
telur dan lain lain. Sumber zat besi dari tumbuh-tumbuhan (nabati)
adalah kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah kering, sayuran
hijau. Namun karena sukar diserap, diperlukan jumlah yang sangat
banyak untuk memenuhi sumber zat besi tersebut. Dianjurkan bila
mengonsumsi makanan kaya zat besi, makanlah bersama dengan
bahan makanan kaya vitamin C atau buah-buahan
Pencegahan Masalah Gizi Pada Anak Usia Sekolah Dan
Remaja
 Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan diskusi kelompok tentang
pencegahan masalah gizi pada anak usia sekolah dan remaja dengan langkah
langkah sebagai berikut:
 Fasilitator membagi peserta menjadi 3 kelompok untuk mengerjakan latihan
soal sesuai masalah gizi pada anak usia sekolah dan remaja.
 Fasilitator membagikan lembaran soal kepada masing-masing kelompok yang
berisi latihan soal pencegahan masalah gizi pada anak usia sekolah dan remaja.
 Peserta berdiskusi pada masing-masing kelompok dan mempersiapkan
presentasi.
 Masing-masing kelompok mempesentasikan hasil diskusi, fasilitator
mengarahkan jalannya presentasi.
 Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya atau
menyampaikan klarifikasi, kemudian fasilitator menyampaikan jawaban atau
tanggapan yang sesuai.
15/10/21 56

Anda mungkin juga menyukai