Anda di halaman 1dari 9

PROFIL DESA STBM

DESA BABADAN KECAMATAN NGRAMBE

TAHUN 2018
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Letak Geografis
Secara geografis Desa Babadan terletak pada posisi 7°21'-7°31' Lintang Selatan
dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan
sedang yaitu sekitar 500 m di atas permukaan air laut. Curah hujan di Desa Babadan
rata-rata mencapai 2.700 mm. Sedangkan Keadaan Suhu rata-rata 30 derajat Celsius.
Secara administratif, Desa Babadan terletak di wilayah Kecamatan Ngrambe
Kabupaten Ngawi dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah
Utara berbatasan dengan Desa Pucangan, Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Ngrambe. Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Wakah, sedangkan di sisi timur
berbatasan dengan desa Babadan Kecamatan Setono.
Jarak tempuh Desa Babadan ke ibu kota kecamatan adalah 3 km, yang dapat
ditempuh dengan waktu sekitar 5 menit. Sedangkan jarak tempuh terdekat ke ibu kota
kabupaten adalah 35 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit

B. Struktur Pemerintahan
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah
pemerintahan Desa Babadan memiliki fungsi yang sangat berarti sebagai ujung tombak
terhadap pelayanan kepentingan masyarakat meliputi bidang kependudukan,
keamanan dan ketertiban masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya
dengan pemerintahan pada level di atasnya.
Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Rukun Warga (RW)
terbentuk.Wilayah Desa Babadan terbagi di dalam 2 Rukun Warga (RW) dan 10 Rukun
Tetangga ( RW) yang tergabung di dalam 2
Dusun yaitu:Dusun Babadan, Dusun Bedali, yang masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala Dusun. Posisi Kepala Desa di jabat Oleh Bapak Soenaryo

.
C. Demografis/ Kependudukan & Jumlah Fasilitas Umum
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2017, jumlah
penduduk Desa Babadan adalah + 1006 jiwa, tergabung dalam + 485 KK.
 1 Kantor Desa
 1 Polindes
 1 Kantor Forum Kecamatan Sehat
 2 Sekolah Dasar
 2 Sekolah Taman Kanak Kanak
 3 Tempat Ibadah Masjid
 5 Warung Makan
BAB II
PEMBAHASAN

Pelaksanaan Program STBM di Desa Babadan

1. Pioner Pertama Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS);

Desa Babadan adalah desa Pertama dio kabupaten Ngawi yang Mendeklarsaikan diri
Sebagai Desa ODF, dimana masyarakat Desa Babadan Sudah Berakses Ke Jamban
yang sehat, tidak ada Lagi yang BABS di Sembarang Tempat, Terlihat dari data
Terlampir, Berikut adalah Beberapa Dokumentasi tentang Kegiatan Pilar Pertama
STBM di Desa Babadan
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS);

Dalam Pelaksanaan Pemicuan Pilar Ke 2 Desa babadan Telah dilaksanakan


selama 2 kali di setiap Dusun, Dengan Dokumentasi Sebagai Berikut dan Data
Terlampir
3. Pengelolaan Air Minum-Makanan Rumah Tangga (PAMM RT);

Untuk Pilar ke 3 ini Desa Babadan Sudah Melaksanakan Hampir di Setiap


Kepala Keluarga, Kareana Untuk akses Air Bersih di Desa Babadan di dapat
Cukup Mudah, yang bersumber darai Mata Air, Sumur Gali dan Juga dari
Sambungan Rumah dapat di Lihat dari Dokumentasi di bawah ini dan Data
Terlampir
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS RT);

Untuk Pilar ke empat Inilah Masyarakat Desa Babadan dirasa Masih


Kurang Cakupanya, Karena Masih banyak masyarakat yang masih Buang sampah
sembarangan dan Belum dilakukan Pemilahan terlebih dahulu, ada Juga yang
masih di bakar di pekarangan. Namun tidak semua masyarakat Desa Babadan
yang demikian terbukti masih ada Juga Masyarakat yang Menyediakan TPS
Sementara di Tiap Rumah, Seperti dalam Dokumentasi Berikut
5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT).

Peneglolaan Limbah Cair Rumah Tangga di Desa Babadan Relatif Masih


Rendah tingkat Cakupanya, Sesuai data hasil survey Keluarga Sehat di Desa
Babadan terbukti angka Cakupanya sangat rendah dibandingkan dengan ke
Empat Pilar yang lain yaitu sebesar + 46 % Berikut Beberapa Potret Saluran
Limbah Rumah Tangga di masyarakat
BAB III

KESIMPULAN

DATA 5 PILAR STBM DI DESA BABADAN

Sumber Data Hasil SurVei Keluarga Sehat Tahun 2018 dari Kese4luruhan KK yang
telah di Survey

No Pilar Pilar Ke Pilar ke Pilar Ke Pilar ke


Pertama Dua Tiga Empat Lima
Yang
Melaksanakan 293 221 292 257 121

Tidak
melaksanakan 5 30 6 2 137

Jumlah % 98,3 % 88% 97,3% 99,2% 46,2%

KENDALA DAN HAMBATAN PELAKSANAAN PROGRAM

 Perlunya Sinergi dari Linsek untuk Pelaksanaan program STBM dengan


Penekanan dari Pemerintah Daerah
 Peningkatan Upaya Sarana Promosi perlu ditambah dalam bentuk Media Poster
banner atau Liflet
 Dukungan dari Tokoh Masyarakat masih kurang
 Peran Aktif kader Kesehatan Harus lebih ditingkatkan
 Dukungan Dana dari Desa Perlu di tambah
 Peran Serta Swasta dalam mendukung Program STBM

Anda mungkin juga menyukai