MODUL 11
DINAMIKA PROSES: PENGOSONGAN TANGKI & PERUBAHAN SUHU
A. Latar Belakang
Dinamika proses merupakan salah satu ilmu terapan dalam teknik kimia yang
bertujuan memberikan :
1. Dasar pengetahuan sifat dinamis suatu sistem.
2. Pengendalian sistem dengan pengenalan sepenuhnya terhadap kemungkinan
adanya bahaya dari sistem.
Dinamika proses mempelajari respon sistem proses dengan adanya perubahan
terhadap proses, baik berupa perubahan input maupun gangguan pada proses.
Proses
Proses
Gangguan
2. Variabel output
Variabel output adalah variabel yang menunjukkan pengaruh proses terhadap
lingkungan. Variabel output dapat dibagi menjadi dua:
a. Variabel terukur
Variabel terukur adalah jika nilai variabel yang dapat diketahui dengan
pengukuran secara langsung.
b. Variabel tidak terukur
Variabel tidak terukur adalah nilai variabel yang tidak dapat diukur secara
langsung.
B. Tujuan
1. Mempelajari kelakuan proses dinamik yaitu proses pengosongan tangki
2. Menentukan parameter proses pengosongan tangki.
C. Dasar Teori
Dinamika proses merupakan variabel unjuk kerja proses dari waktu ke
waktu sebagai respon terhadapnya. Untuk mendapatkan kelakuan dinamik dari
proses kimia, persamaan keadaan yang digunakan untuk memodelkan harus
diintegralkan. Sebagian besar sistem proses adalah non linear, sehingga harus
diubah menjadi sistem linear dengan pendekatan transformasi variabel yang
tepat. Dinamika proses mempelajari respon sistem proses dengan adanya
perubahan terhadap proses. Proses yang dinamik merupakan fungsi waktu.
Perubahan terhadap sistem proses dapat kita lihat dari gambar berikut :
Gangguan eksternal
Input Terukur (d) Tidak terukur (d’)
Variabel
Sistem Proses Output terukur
Termanipulasi
(y)
(m)
Dinamika proses juga dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi alih (G) atau
fungsi transfer (transfer function)
Input G Output
Gambar 4. Dinamika proses bentuk fungsi alih
Di mana G adalah:
output
G (1)
input
Fungsi alih diperoleh dengan membuat model matematik dari sistem
dinamik. Sebagian besar model matematik sistem dalam teknik kimia merupakan
bentuk persamaan kompleks dan non linear, sehingga diselesaikan dengan cara:
1. Analisa matematik
2. Simulasi komputer
Dalam dinamika proses ada 2 keadaan yang ditinjau yaitu :
1. Keadaan tunak (steady state)
2. Keadaan tidak tunak (unsteady state)
Untuk mempermudah penyelesaian, bentuk kompleks dan non-linear
diubah menjadi bentuk linear disekitar kondisi tunak.
Untuk mempelajari karakteristik sistem proses dan kelakuannya diperlukan :
1. Variabel-variabel bebas (independent variables) dan variabel-variabel tidak
bebas (dependent variables) dari sistem.
2. Persamaan-persamaan hubungan antara variabel proses yang dapat
menggambarkan kelakuan dinamik proses terhadap perubahan waktu.
Persamaan hubungan antara variabel-variabel bebas dan tidak bebas dapat
ditentukan dengan menggunakan prinsip kekekalan disebut persamaan keadaan
(equation of state).
Persamaan keadaan:
Akumulasi Masukan Keluaran Pembentukan (2)
Proses-proses kimia mempunyai 3 besaran fundamental :
a. Massa
1) Massa total
2) Massa komponen
b. Energi total
c. Momentum
F 1, CA1, 1
F 2, CA2, 2
Keterangan :
1. Tangki
2. Kran
h 1 3. Meteran
1 Keterangan :
1. Termometer
3 3
2. Pemanas
3. Gelas beker
2
Gambar 7. Rangkaian alat dinamika pengukuran suhu
E. Cara Kerja
Langkah Kerja
(a) Dinamika Pengosongan Tangki
1. Pasang kran pada tangki dan isi tangki dengan air sampai ketinggian
tertentu.
2. Buka kran dan secara bersamaan hidupkan stopwatch lalu hitung waktu
berkurangnya ketinggian fluida dalam tangki dengan interval tertentu.
3. Lanjutkan percobaan dengan mengalirkan fluida melalui bukaan kran yang
berbeda-beda.
(b) Dinamika Perubahan Suhu
Panas Dingin
1. Isi gelas beaker dengan air, kemudian panaskan hingga suhu 90 °C.
2. Masukkan es batu ke dalam wadah. Setelah air mendidih, catat
suhunya sebagai suhu awal termometer, kemudian pindahkan gelas
beaker ke dalam wadah berisi es batu. Hidupkan stopwatch.
3. Amati dan catat waktu untuk tiap perubahan suhu 5 °C.
Dingin Panas
1. Dinginkan air yang dipakai pada proses panas dingin hingga 10 °C.
Catat sebagai suhu awal.
2. Panaskan gelas beaker dan hidupkan stopwatch
3. Amati dan catat waktu untuk tiap perubahan suhu 5 °C hingga suhu
akhir 90 °C.
Analisis Perhitungan
a. Luas permukaan tangki
1 2
A D (10)
4
b. Perubahan ketinggian cairan setiap perubahan waktu
dh h2 h1
(11)
dt t2 t1
c. h pada persamaan
dh h2 h1
(12)
dt 2
d. Metode “Least Square” :
y a x n.b (13)
x. y a x2 x.b (14)
Maka diperoleh :
n x. y x. y
a 2
(15)
n x2 x .
y. x 2 x. y
b 2
(16)
n x2 x .
dengan : ( )
( )
Sehingga persamaan garisnya :
(17)
e. Parameter Pengosongan Tangki
. (18)
dilinierisasi menjadi :
ln ln + ln (19)
(20)
dengan :
= ln (21)
= ln
= ln
F. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. “Jangka Sorong, Pengertian, dan Cara Kerjanya”. Diakses dari
http://www.alatukur.web.id/jangka-sorong-pengertian-dan-cara-kerjanya/
pada tanggal 2 juni 2016.
Departemen Teknik Kimia ITB.2013.”Dinamika Proses”. Bandung; Institut
Teknologi Bandung.
Harriot, P., 1992. “Proses Control”, McGraw Hill Book Inc., New York.
Kumara, Ir.Tatang.2008.”Dinamika Proses”. Banten: Laboratorium Operasi
Teknik Kimia, Universitas Sultan Agung Tirtayasa.
Sumantri, Agus. 2012. “Dinamika Pengosongan Tangki”. Diakses dari
www.scribd.com/doc/145206/DinamikaPengosonganTangki pada 30 Mei
Suhu lingkungan : °C
Ketinggian tangki mula-mula : cm
Diameter tangki : cm
Jumlah keran : buah
Tabel 1. Hubungan antara waktu dengan perubahan diameter pipa pada proses
pengosongan tangki