Modul Sensor Dan Transduser2
Modul Sensor Dan Transduser2
Modul ini dapat digunakan oleh mahasiswa teknik elektro dan pembaca secara
umum, tetapi secara khusus modul ini diperuntukan untuk calon guru teknologi dan
kejuruan, karena didalamnya memuat kompetensi untuk sekolah menengah
kejuruan dan pendalamannya untuk calon sarjana teknik elektro.
Modul ini belum memuat secara lengkap tentang materi sensor dan
tranduser, tetapi hanya sebagiannya saja, dan hal ini baru berupa model hipotetik
yang akan dikembangkan secara lebih lanjut menggunakan research and
development.
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................................... vi
PERISTILAHAN /GLOSSARY .......................................................................................................................vii
1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................... 12
A. DESKRIPSI JUDUL ................................................................................................................................... 2
B. PRASYARAT .............................................................................................................................................. 2
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................................................................. 2
D. TUJUAN AKHIR ........................................................................................................................................ 3
E. KOMPETENSI............................................................................................................................................ 3
PEMBELAJARAN 1
PENGERTIAN DAN IDENTIFIKASI SENSOR.................................................................................. 4
C. Rangkuman 1 .......................................................................................................................... 9
D. Tugas 1 ...................................................................................................................................... 9
PEMBELAJARAN 2
MENJELASKAN CARA KERJA SENSOR ......................................................................................... 13
C. Rangkuman 2 .......................................................................................................................... 36
PEMBELAJARAN 3
PENGUKURAN DAN PENYETELAN (Pengolahan Sinyal Keluaran) ................................. 39
C. Rangkuman 3 ....................................................................................................................... 49
D. Tugas 3 ................................................................................................................................... 49
E. Latihan.................................................................................................................................... 49
Istilah Pengertian
Transduser Suatu peranti yang dapat mengubah suatu energi keenergi yang lain
Transduser pasif Transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi tambahan
dari luar
Transduser aktif Transduser yang menhasilkan suatu tegangan atau arus analog bila
(Self Generating
dirangasang dengan bentuk fisis energy yang diubahnya dan tidak
Type)
memerlukan daya dari luar
Thermocouple Jenis tranduser aktif yang dapat mengubah besaran panas menjadi
tegangan listrik dengan memanfaatkan efek Seebeck
Foto Listrik Transduser yang mengubah intensitas cahaya menjadi arus listrik
Fotovoltaic atau Transduser yang terbuat dari semi konduktor yang dapat mengubah
Sel Solar
intensitas cahaya menjadi tegangan listrik
A. DESKRIPSI JUDUL
SENSOR DAN TRANSDUSER merupakan modul yang memiliki
ruang lingkup meliputi berbagai komponen sensor dan komponen transduser serta
penjelasan prinsip kerjanya dan contoh-contoh bentuk dari sensor dan transduser.
Pada modul ini memuat standar kompetensi untuk siswa SMK dan diperdalam untuk
dapat dipergunakan oleh para mahasiswa calon guru Teknologi dan Kejuruan (FPTK
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro). Cetakan berwarna hitam digunakan untuk
kompetensi SMK dan calon guru, sedangkan pengembangannya untuk dicetak berwarna
biru.
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan dapat mengetahui,
mengaplikasikan dan mempergunakan berbagai macam sensor dan transduser dengan
baik.
B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul SENSOR DAN TRANSDUSER memerlukan
kemampuan awal yang harus dimiliki antara lain:
1. Telah mengetahui dan menguasai komponen elektronika.
2. Telah mengetahui dan menguasai alat ukur elektronik.
3. Telah memahami gambar rangkaian elektronika.
4. Telah mengenal berbagai alat ukur seperti multimeter, dan mengoperasikan
osciloscope.
E. KOMPETENSI
Modul ini merupakan standar kompetensi menggunakan sensor yang terdiri dari
empat kompetensi dasar untuk peserta siswa SMK dan lima konpetensi untuk
mahasiswa Pendidikan Teknik Eelektro, yakni:
1. Mengidentifikasi tranduser / sensor (untuk SMK dan PTE)
2. Menjelaskan cara kerja tranduser / sensor (untuk SMK dan PTE)
3. Melakukan penyetelan tranduser / sensor (untuk SMK dan PTE)
4. Mendemonstrasikan fungsi tranduser / sensor (untuk SMK dan PTE)
5. Menganalisa dan memanfaatkan tranduser / sensor (untuk PTE)
A. Tujuan Pembelajaran 1
Setelah membaca modul ini saudara diharapkan:
1. Dapat menyebutkan pengertian sensor
2. Dapat mengklasifikasi jenis - jenis sensor dan penggunaannya
B. Uraian materi 1
1. Pengertian dan Identifikasi Transduser dan Sensor
Transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah
suatu energi ke bentuk energi yang lain. Bagian masukan dari transduser disebut
“sensor”, karena bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik tertentu dan
mengubahnya menjadi bentuk energi yang lain.
TRANSDUSE
2. Klasifikasi Sensor
Transduser dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal antara lain:
a. Pemakaiannya / penggunaannya
b. Motode Pengubahan energi
c. Sifat – sifat dasar dari sinyal keluaran
Semua pengelompokkan ini biasanya memperlihatkan daerah yang saling
melengkapi, sangat sulit untuk membedakan secara tajam klasifikasi berdasarkan hal di
atas.
Parameter listrik
dan kelas Prinsip kerja dan sifat alat Pemakaian alat
transduser
Transduser Pasif
Persamaan (1.1)
= ...(1.2)
Dari persamaan dan gambar di atas sebuah induktor dapat digunakan untuk
mendeteksi pergeseran benda, benda yang digeser – geser akan mempengaruhi konstanta
permeabilitas dari induktor tersebut, menggeser benda sama artinya dengan mengubah
sehingga harga induktansi akan berubah (untuk PTE).
4. Menghasilkan Arus Listrik
Besaran-besaran yang diindera manghasilkan perubahan arus pada
keluarannya, contohnya Fotolistrik. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan
mengubah intensitas listrik menjadi arus listrik.
C. Rangkuman 1
Transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat
mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain.
D. Tugas 1
Cari spesifikasi dan cara kerja berbagai transduser yang ada dipasaran beserta gambar
transduser!
3. Sensor yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi tegangan listrik
adalah?
a. Strain gage c. Termokopel
b. LDR d. Piezoelektrik
4. Sensor yang dapat menghasilkan energi listrik sendiri adalah sebagai berikut kecuali?
a. Termokopel c. Tacho generator
b. Fotofoltaic d. LVDT
5. Sensor yang dapat menghasilkan perubahan resistansi akibat perubahan besaran yang
diindera adalah?
a. Strain gage c. Fotofoltaic
b. Tacho generator d. Termokopel
b. Essay
1. Apa yang dimaksud dengan transduser? (Untuk SMK dan PTE)
2. Sebutkan klasifikasi sensor berdasarkan :
a. Pemakaiannya / penggunaannya
b. Motode Pengubahan energi
c. Sifat – sifat dasar dari sinyal keluaran (Untuk SMK dan PTE)
b. Essay
1. Transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah
suatu energi ke bentuk energi yang lain.
2. Klasifikasi sensor :
a. Berdasarkan pemakaian atau penggunaannya, sensor dapat dikelompokkan
menjadi tiga bagian, antara lain: sensor thermal (suhu), sensor mekanis, dan
sensor optik (cahaya).
b. Berdasarkan metoda pengubahan energinya, transduser dan sensor dapat
diklasifikasikan menjadi dua yakni transduser jenis pembangkit sendiri (Self
Generating Type) dan transduser yang memerlukan daya dari luar (transduser
pasif).
c. Berdasarkan sifat – sifat dasar keluaran transduser dan sensor dapat
diklasifikasikan menjadi lima jenis, yakni: perubahan resistansi, perubahan
kapasitansi, perubahan induktansi, menghasilkan arus listrik, dan
menghasilkan tegangan listrik.
3. Berikut adalah contoh-contoh sensor:
a) Contoh sensor resistansi yaitu :
RTD (Resistance Thermal Detector). Prinsip kerja dari RTD ini adalah
mengubah besaran temperature menjadi perubahan tahanan listrik.
b) Contoh sensor kapasitansi yaitu :
Transduser yang digunakan untuk mendeteksi perubahan kelembaban relatif.
Prinsip kerja dari transduser ini berdasar pada perubahan kelembaban akan
mengakibatkan perubahan konstanta dielektrik medium dan perbahan
konstanta dielektrik medium akan mengakibatkan perubahan kapasitansi.
c) Contoh sensor induktansi yaitu :
Transduser yang digunakan untuk mendeteksi perubahan gaya. Prinsip kerja
dari transduser ini adalah dengan mengubah induktansi dari sepasang
kumparan atau dengan mengubah induktansi kumparan tunggal. Dengan
MODUL SENSOR DAN TRANDUSER
12
mengubah jangkar feromagnetik yang digeser oleh gaya yang akan diukur,
dengan mengubah fermeabilitas medium.
d) Contoh sensor yang menghasilkan arus listrik yaitu :
Fotolistrik. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah intensitas
listrik menjadi arus listrik.
e) Contoh sensor yang menghasilkan tegangan listrik yaitu :
Thermokopel. Prinsip kerja dari transduser ini adalah dengan mengubah
temperatur menjadi tegangan listrik. (untuk PTE)
G. Umpan Balik 1
Setelah anda menyelesaikan jawaban dari tes formatif dan membandingkan
dengan kunci jawaban, jika jawaban anda sudah benar maka dapat melanjutkan ke
modul berikutnya tetapi jika jawaban anda masih banyak yang salah maka dianjurkan
untuk mengulang mempelajari modul ini.
PIR SENSOR
Kita pasti sering dengar tentang sensor. Sensor biasa digunakan untuk
mendeteksi suatu benda atau berbagai kegunaan yang lain. Salah satu
jenis sensor adalah PIR (Passive Infrared Receiver), sensor ini merupakan
sensor berbasis infrared namun tidak sama dengan IR LED dan
fototransistor. Perbedaan dengan IR LED adalah sensor PIR tidak
memancarkan apapun, namun sensor ini merespon energi dari pancaran
infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Salah
satu benda yag memiliki pancaran infrared pasif adalah tubuh manusia.
Energi panas yang dipancarkan oleh benda dengan suhu diatas nol mutlak
akan dapat ditangkap oleh Sensor tersebut.
A. Tujuan Pembelajaran 2
Setelah menbaca modul ini diharapkan :
1. Dapat menyebutkan persyaratan umum dalam memilih sensor dan transduser
(untk SMK dan PTE)
2. Dapat menjelaskan cara kerja sensor sesuai dengan besaran energi yang diubah
(untk SMK dan PTE)
3. Dapat menganalisis prinsip kerja sensor. (Untuk PTE)
B. Uraian materi 2
1. Peryaratan Umum Sensor dan Transduser
Sensor atau transduser dapat digukanan sebagai bagian dari sistem instrumentasi
(Pengukuran) dan dapat pula digunakan untuk kepentingan pengendalian (kontrol).
Maka dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat dan sesuai dengan sistem
yang akan disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum sensor berikut ini
: (D Sharon, dkk, 1982)
a. Linearitas
Linier dalam hal ini dimaksudkan hubungan antara besaran input yang dideteksi
menghasilkan besaran output dengan hubungan berbanding lurus dan dapat digambarkan
secara gravik membentuk garis lurus. Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal
keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang
berubah secara kontinyu. Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan
tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini, biasanya
dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran dibandingkan dengan
masukannya berupa sebuah grafik.
Gambar 3 memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor panas yang berbeda.
Garis lurus pada gambar 3(a). memperlihatkan tanggapan linier, sedangkan pada
gambar 3(b). adalah tanggapan non-linier.
Tegangan (keluaran)
0 0 T
T
Temperatur (masukan) Temperatur (masukan)
Step Input
1,0
t
Gambar 5. Grafik tanggapan waktu dari berbagai transduser
d. Jangkauan
Salah satu kriteria untuk memilih sensor adalah kesanggupan mengindera sesuai
dengan yang diperlukan. Misalnya sebuah alat ukur akan digunakan untuk pengukuran
suhu disekitar kamar yaitu antara -35oC sampai 150oC dilihat dari jangkauan ukurnya
dapat dipilih sensor NTC, PTC, transistor, dioda dan IC hibrid.
William D.C, (1993), mengatakan hal yang perlu diperhatikan dalam memilih
sensor yang tepat adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut ini:
a) Besaran fisis apa yang akan diindera?
b) Prinsip transduser yang mana yang paling baik digunakan untuk mengindera
besaran ini?
c) Berapa ketelitian yang diinginkan pada penginderaan ini?
d) Bagiamana kondisi lingkungan : efek temperatur, goncangan, dan getaran?
e) Apakah memenuhi nilai ekonomis?.
f) Apakah ukuran fisik sensor cukup memenuhi untuk dipasang pada tempat yang
diperlukan?
Titik Referensi
Alat Ukur
e
= + +
...(2.1)
Dimana:
t = temperatur titik indera;
A,B, dan C = konstanta-konstanta bahan termokopel
Terlihat dari gambar diatas terdapat jenis sensor dari termokopel yang dapat
mengindera temperature yang cukup tinggi. Untuk mendapatkan informasi yang lebih
detail dapat dilihat di datasheet masing-masing tipe dari termokopel.
b. RTD (Resistance Thermal Detector)
RTD adalah salah satu dari beberapa jenis sensor suhu yang sering digunakan. RTD
dibuat dari bahan kawat tahan korosi, kawat tersebut dililitkan pada bahan keramik
isolator. Bahan tersebut antara lain; platina, emas, perak, nikel dan tembaga, dan yang
terbaik adalah bahan platina karena dapat digunakan menyensor suhu sampai
1500o C. Tembaga dapat digunakan untuk sensor suhu yang lebih rendah dan lebih
murah, tetapi tembaga mudah terserang korosi.
Kumparan
kawat platina
Inti dari Quartz
Terminal
sambungan
Gambar 11. Jenis RTD: (a) Wire (b) Ceramic Tube (c) Thin Film
c. Thermistor
Termistor atau tahanan thermal adalah alat semikonduktor yang berkelakuan
sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang tinggi, yang biasanya
negatif. Umumnya tahanan termistor pada temperatur ruang dapat berkurang 6% untuk
setiap kenaikan temperatur sebesar 1oC. Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan
temperatur ini membuat termistor sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan
kompensasi temperatur secara presisi.
Termistor terbuat dari campuran oksida-oksida logam yang diendapkan seperti:
mangan (Mn), nikel (Ni), cobalt (Co), tembaga (Cu), besi (Fe) dan uranium (U).
Rangkuman tahanannya adalah dari 0,5 sampai 75 dan tersedia dalam berbagai bentuk
dan ukuran. Ukuran paling kecil berbentuk mani-manik (beads) dengan diameter
(2.5)
ruben pada tahun 1930. Ada dua
macam termistor secara umum:
Posistor atau PTC (Positive
Temperature Coefficient),
dan NTC(Negative Temperature
Coefficient). Nilai tahanan pada PTC
Gambar 12. Konfigurasi Thermistor: (a) coated-bead
akan naik jika perubahan suhunya (b) disk (c) dioda case dan (d) thin-film
naik, sementara sifat NTC justru
kebalikannya.
Vs
RT
Persamaan (2.6)
Cara lain untuk mengubah resistansi menjadi tegangan adalah dengan teknik
linearisasi.
RT Zero
+Vzero
R4
RM R3
+Vref
R1 (10 kΩ)
- - V0
+ +
R2 ≥ RT’
VT
Persamaan (2.7)
RT
RT’ RS + RM RT’
RM = Mean Value of RT
= 1+ ( − )
....(2.8)
Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang merasakan
(sensor). Memiliki konfigurasi outputtegangan dan arus. Meskipun terbatas
dalam rentang suhu dari -550C sampai 1500C, tetapi menghasilkan output yang sangat
linear 1 0 m V / 0 C .
24
Overview
The DHT-22 is a low cost humidity and temperature sensor with a single wire digital interface.
The sensor is calibrated and doesn't require extra components so you can get right to measuring
relative humidity and temperature.
Fitur
3.3-6V Input
1-1.5mA measuring current
40-50 uA standby current
Humidity from 0-100% RH
-40 - 80 degrees C temperature range
MODUL SENSOR DAN TRANDUSER
+-2% RH accuracy
+-0.5 degrees C
Tabel 2 Klasifikasi Sensor Suhu beserta karakteristik, kelemahan, dan
kekuatannya
R R
R V atau I
Karakteristik
n
a
n
a au
ta
h n
na a a n
na T n a s
h T T a gu
n r
a
h a
Ta Temperatur a g
T e T
T T Temperatur
Temperatur
Self powered Paling stabil Output tinggi
Temperatur
Paling linear
Paling akurat
Sederhana Cepat Output paling
Lebih linear
tinggi
Murah daripada Mengukur Ohms
Murah
Kekuatan
dua
Banyak thermocouple
kawat
macamnya
Range suhu
luas
Cahaya
A
Perhatikan bahwa untuk tegangan diatas 20 volt arus keluaran hampir tidak
bergantung pada tegangan yang diberikan tetapi tergantung dari intensitas cahaya yang masuk
melalui tabung, arus keluaran biasanya dalam orde mikrometer dengan demikian tabung
cahaya dihubungkan ke penguat arus guna menghasilkan suatu kel uaran yang bermanfaat,
transduser ini dapat mengubahintensitas cahaya menjadi arus listrik. Arus listrik yang terjadi
berbanding lurus dengan intensitas cahaya yang masuk.
b. Fotovoltaic atau sel solar
15 0,6
_
10 0,4
+
5 0,2
Short Circuit Open Circuit
0
5 10
10-4 5-2
10 101
2
Intensity, mV / cm Intensity, mW / cm2
(a) (b)
R0
- V0
+
(c)
Gambar 22. (a) & (b) Karakteristik Intensitas vs Arus dan Tegangan
dan (c) Rangakain penguat tegangan.
c. Fotodioda
Salah satu transduser yang dapat dihunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya dan
mempunyai sifat yang linier adalah fotodioda. Disebut fotodioda karena ada dua kaki
(dioda) dan arus mengalir padanya dengan mudah dalam satu arah dan sulit dalam arah
yang lain. Kedua aliran arus pada arah yang sulit dapat berubah dengan adanya
perubahan intensitas cahaya.
Fotodioda merupakan sebuah dibias terbalik arus berbanding lurus dengan intensitas cahaya
dioda dengan sambungan pn yang apabila beda potensial ditahan konstan, karakteristik seperti
dipengaruhi cahaya dalam ini sangat penting untuk diperhatikan. Karakteristiknya dapat
arus balik I
2
k Op- 6
D1 3
Vout
a
0V
- V
d. LDR
LDR kepanjangan dari Light Dependen Resistor, sebuah transduser yang
resistansinya dipengaruhi oleh cahaya, di tempat yang gelap resistansinya tinggi dalam
orde mega ohm atau lebih, ditempat yang terang resistansinya menurun hingga kurang dari
1000 Ω (k Ω). Istilah lain dari LDR adalah fotosel, symbol dan karakteristiknya
dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini:
kawat terminal
Intensitas cahaya
Untuk mengolah sinyal keluaran dari LDR ini dapat menggunakan pembagi
tegangan atau jembatan wheatstone.
LDR
....(2.9)
Sensor mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis seperti
perpindahan atau pergeseran, posisi gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level, dan
sebagainya. Contoh sraingage, sensor kapasitif (mengubah pergeseran menjadi
perubahan kapasitansi),sensor induktif, proksimiti dan sebagainya.
Sensor gyroscope yang saya gunakan ini adalah sebuah modul yang terdiri
dari sensor Gyroscope LISY300AL dan ADC serial ADC101S021 yang
dikeluarkan oleh PARALLAX Inc. Pada modul ini pun telah dilengkapi dengan
regulator tegangan 3.3 V sebagai supply nya. Modul Sensor Gyroscope
LISY300AL dapat mendeteksi kecepatan sudut (angular rate) satu axis, yaitu
sumbu Z (yaw). Dan mampu membaca sampai ± 300°/s full scale.
Gaya diberikan
untuikmenguku
(a)Jenis kawat
(b) Jenis foil (c)Jembatan pengukuran
rangkaian
Ukuran regangan
Gaya
Sensitifitas sebuah strain gage dijelaskan dengan suatu karakteristik yang dijelaskan
dengan factor gage,k, didefinisikan sebagai perubahan satuan tahanan dibagi dengan
perubahan satuan panjang karena setiap tekanan yang diberikan kepada bahan akan
mempengaruhi panjang bahan, luas permukaan bahan, dan perubahan tahanan.
....(2.10)
k = faktor gage L = Panjang Normal
R = tahanan gage nominal ΔL = Perubahan Panjang
ΔR = Perubahan tahanan gage
b. Transduser Kapasitif
Memanfaatkan perubahan kapasitansi:
1. Akibat perubahan posisi bahan dielektrik diantara kedua keping
2. Akibat pergeseran posisi salah satu keping dan luas keping yang berhadapan
langsung
3. Akibat penambahan jarak antara kedua keping
Gambar 32. Sensor posisi kapasitif: (a) pergeseran media mendatar, (b)
pergeseran berputar, (c) pergeseran jarak plat
= ....(2.11)
Vcc
Rv
Sensor
Dari persamaan dan gambar di atas sebuah induktor dapat digunakan untuk
mendeteksi pergeseran benda gaya, benda yang digeser – geser karena perubahan gaya
akan mempengaruhi konstanta permeabilitas dari induktor tersebut, menggeser benda
sama artinya dengan mengubah sehingga harga induktansi akan berubah (untik PTE).
Kesimpulannya bahwa sensor ini dapat mendeteksi perubahan gaya yang dibaca sebagai
perubahan induktasi.
R ....(2.14)
A
R Resistansi()
Panjang (m)
A Luas (m 2 )
Re sis tan si bahan (m)
Harga resistansi berbanding lurus dengan l sehingga jika panjang resistor perubah
maka resistansinya berubah. Denganmemberi sumber dari luar maka akan didapatkan
perpindahan berbanding lurus dengan tegangan keluaran.
EO tegangan keluaran
E i tegangan masukkan
C. Rangkuman 2
Syarat umum sebuah sensor adalah linieritas, sensitivitas tanggapan waktu, dan
jangkauan.
1. Untuk mendeteksi panas antara lain dapat menggunakan sensor : thermocouple, RTD,
thermistor, bimetal, IC sensor LM35.
2. Untuk mendeteksi intensitas cahaya dapat menggunakan sensor : Fotolistrik.
Fotodioda, LDR, Fotofoltaic, Cell Foto Emisive, Foto Multypier, Foto Transistor.
3. PenggunaanLM35 mempunyai linieritas yang bagus dan jangkauan pengukuran antara
-550C sampai dengan 1550C.
4. Thermocouple pada prinsipnya menggunakan perbedaan suhu antarsambungan
penghantar menyebabkan terbangkitnya tegangan DC yang kecil.
5. Strain gage mengubah tegangan mekanis menjadi perubahan tahanan listrik. Tahanan
listrik yang dihasilkan dapat diubah menjadi tegangan dengan cara menggunakan
jembatan Wheatstone.
6. Fotovoltaic atau sel solar adalah sensor cahaya mengubah energi cahaya langsung
menjadi energi listrik
7. Fotolistrik dapat mengubah intensitas cahaya menjadi arus listrik dalam orde mikro
ampere.
c. Tugas 2
Cari spesifikasi dan cara kerja berbagai sensor yang ada dipasaran!
R1
Vout
R2 R0
R3
F. Umpan Balik 2
Setelah anda menyelesaikan jawaban dari tes formatif dan membandingkan dengan
kunci jawaban, jika jawaban anda sudah benar maka dapat melanjutkan ke modul
berikutnya tetapi jika jawaban anda masih banyak yang salah maka dianjurkan untuk
mengulang mempelajari modul ini.
a. Tujuan Pembelajaran 3
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan memiliki kemampuan :
1. Dapat melakukan pengukuran besaran masukan dan keluaran transduser.
2. Dapat mendemonstrasikan cara kerja sensor.
3. Dapat melakukan penyetelan pengolahan rangkaian yang mengandung sensor.
4. Dapat menganalisis pengolahan sinyal keluaran sensor..(Untuk PTE)
b. Uraian materi 3
Pengukuran Besaran Masukan Dan Keluaran Transduser
Untuk melakukan pengukuran besaran masukan dan keluaran dari sebuah
trasduser diperlukan antara lain:
a. Transduser
b. Rangkaian pengolah sinyal
c. Besaran – besaran input yang akan dideteksi
d. Alat ukur
Untuk melaksanakan pengukuran tersebut diperlukan petunjuk pelaksanaan
pengukuran.
Contoh:
1. Pengukuran panas dengan memanfaatkan transduser termokopel
Perlatan yang diperlukan antar lain:
a. Transduser termokopel
b. Penguat instrumentasi sebagai pengolah sinyal karena keluaran yang
dihasilkan termokopel tegangan mengambang dan dalam orde milivolt
c. Alat ukur: thermometer, volt meter.
d. Sumber panas
e. Zat yang dipanaskan
Untuk PTE analisa dari tangkaian penguat dari instrumentasi di atas adalah
sebagai berikut:
Penguat instrumentasi
Penguat instrumentasi adalah suatu penguat loop tertutup (closed loop) dengan
masukan difrensial, dan penguatannya dapat diatur tanpa mempengaruhi nisbah penolakan
modus bersama (Common Mode Rejection Ratio –CMRR). Fungsi utama penguat
instrumentasi adalah untuk memperkuat tegangan yang tepat berasal dari suatu sensor
atau transducer secara akurat. Rangkaian ekuivalen penguat instrumentasi
adalah seperti gambar
Besaran RicM adalah hambatan atau impedansi atau impedansi masukan diferensial
. eoo adalah tegangan keluaran tanpa beban (terbuka) dan Ro adalah hambatan atau
impedansi keluaran. Karena penguat instrumentasi adalah penguat loop terbuka. Maka
tak perlu dipasang rangkaian umpan balik untuk menggunakannya seperti halnya
penguat operasioanal (op-amp). Penguat instrumentasi yang bermutu tinggi dibuat
dalam bentuk hybrid yaitu campuran IC dan komponen diskrit. Satu contoh penguat
instrumentasi adalah penguat Burr-Brown 3620. spesifikasi penguat ini
adalah sebagai berikut ;
Drift rendah : 25 v/ c
Selanjutnya kita gunakan suatu sifat op-amp yang lain yaitu bahwa masukan
inverting dan non inverting ada dalam keadaan hubung singkat virtual oleh sebab ini:
=− +
dari ketiga persamaan ini kita per ....(3.3)
oleh ;
=− + = −( − )
= 1+ − ....(3.4)
Agar tegangan Vo sebanding dengan selisih tegangan isyarat masukan maka hasrus
dibuat agar :
= atau =
= 1+ −
+
=− ( − ) ....(3.5)
jadi
= =− ....(3.6)
,
−
seperti telah digunakan diatas jika digunakan R7=R6 dan R5=R2 kita peroleh penguat
difrensial akan tetapi dalam prakteknya tidak mungkin membuat dua hambatan tepat
sama. Resistor yang dijual ditoko mempunyai toelransi minimum 1 %.
Misalkan − = ∆≪ 1
= 1+ ∆
Maka
, = = 1− ∆ ....(3.9)
= ....(3.10)
∆
Langkah Kerja
1. Susunlah rangkaian seperti Gambar 15. berikut ini.
2.
10 k, Linier
5V
0o.
8. Catatlah hasil pengukuran pada Tabel 1. berikut ini.
d. Tugas 3
Rancang salahsatu rangkaian menggunakan transduser yang belum dijelaskan pada
modul ini!
e. Latihan
1. Mengapa thermocouple perlu dipasang lagi penguat? (Untuk SMK dan PTE)
2. Dari hasil grafik yang dibuat, bagaimana bentuk perbandingan antara tegangan
output dengan suhu pada thermocouple? (Untuk SMK dan PTE)
3. Jelaskan sensor yang dapat digunakan untuk mendeteksi pergeseran puteran
kemudian jelaskan prinsip kerjanya sehingga mengeluarkan perubahan tegangan
listrik! (Untuk SMK dan PTE)
4. Sebutkan ciri – ciri penguat instrumentasi, rencanakan sebuah penguat
instrumentasi menggunakan 3 buah op – amp dan berpenguat diferensial 100 kali.
(Untuk PTE)
f. Umpan Balik 3
Modul pada materi 3 adalah bersifat psikomotor yang berkaitan dengan praktek. Jika
anda sudash dapat melakukan pengukuran dan penyetelan sensor / transduser dengan
baik maka dapat ditafsirkan kompetensi anda dalam modul ini sudah terlampaui, jika
belum dapat melaksanakan pengukuran dan penyetelan sensor / transduser dengan baik
anda harus membaca ulang modul dan meminta petunjuk pada instruktur atau guru.
A. PERTANYAAN
1 . Sebutkan persyaratan umum dalam pemilihan transduser!
2 . Apa yang dimaksud dengan transduser bersifat linier? (Untuk SMK dan PTE)
3 . Pilihlah suatu transduser yang mempunyai sifat linier dan sanggup untuk
mengindera panas dari -550C sampai +1500C! Berikan Alasannya! (Untuk SMK
dan PTE)
4 . Rancanglah suatu detektor suhu sederhana dengan menggunakan
fotokonduktif, sebuah transistor sebagai saklar, relay kecil dan suatu lampu
indikator! (Untuk SMK dan PTE)
5 . Jelaskan secara singkat cara untuk mendapatkan sinyal keluaran akibat keluaran
transduser yang bersifat resistif dengan harga perubahan yang sangat kecil! Berikan
rangkaian pengolalhsinyalnya! (Untuk PTE)
LDR
Teori
No Tipe Pertanyaan Jumlah Soal Skor
SMK PTE
1 Uraian 3 4 100
Praktek
No Uraian Bobot
1 Ketepatan alat/bahan 1 2 3 4
2 Kebenaran hasil praktek 1 2 3 4
3 Keselamatan kerja 1 2 3 4
4 Prosedur kerja 1 2 3 4
5 Interpretasi hasil 1 2 3 4
6 Waktu 1 2 3 4
Jumlah
Nilai Akhir = 0,3 Nilai Teori + 0.7 Nilai Praktik Jika skor nilai akhir telah mencapai
70 maka peserta diklat dinyatakan lulus