Anda di halaman 1dari 17

Sesuai dengan Permenkes 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan pasal 44, setiap tenaga kesehatan

yang menjalankan praktik wajib memiliki Surat Tanda Registrasi. Syarat perpanjang STR, bidan
harus mengumpulkan Satuan Kredit Profesi (SKP) minimal 25 SKP selama 5 tahun.

SKP didapatkan melalui pelatihan, seminar, workshop dan keg

SKP didapatkan melalui pelatihan, seminar, workshop dan kegiatan ilmiah. Nilai SKP ditentukan
oleh organisasi profesi sehingga kalau di bidan maka ditentukan oleh Ikatan Bidan Indonesia.

Penetapan SKP oleh organisasi profesi (OP) diatur oleh pedoman-pedoman OP yang meliputi
aspek:

1. Materi dalam kegiatan pendidikan dan/atau pelatihan serta kegiatan ilmiah lainnya;
2. Penyaji materi atau narasumber;
3. Tingkat kegiatan lokal, nasional atau internasional;
4. Jumlah jam/hari kegiatan;
5. Peran kepesertaan (peserta/moderator/penyaji)

Dalam berbagai forum atau media sosial, penerapan aturan jumlah 25 SKP selama lima tahun itu
juga menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah setiap tahun harus mengumpulkan 5 SKP
sehingga dalam lima tahun berjumlah 25 SKP, atau angka 25 SKP itu boleh diambil dalam satu
atau dua tahun saja, misalnya tahun pertama ambil 10 SKP kemudian tahun berikutnya ambil 15
SKP.

Selain jumlah SKP, hal yang paling banyak dibicarakan adalah mengenai besarnya biaya yang
harus ditanggung bidan jika mengikuti seminar yang mempunyai nilai SKP.Meski seminar bukan
hanya satu-satunya jalan mencari SKP.

Dengan berpedoman Permenkes Nomor 1796/2011, sertifikasi tenaga kesehatan dikategorikan


sebagai sertifikasi bagi peserta didik pada perguruan tinggi bidang kesehatan atau tenaga
kesehatan lainnya yang diusulkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan dan sertifikasi bagi
tenaga kesehatan yang telah/pernah memiliki sertifikat kompetensi dalam rangka
memperpanjang masa berlakunya sertifikat kompetensi.

Sertifikasi bagi peserta didik pada perguruan tinggi bidang kesehatan atau tenaga kesehatan
lainnya yang diusulkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan, yang merupakan satu rangkaian
uji kompetensi.

Jenis

Tenaga

Yang

Dilakukan

Sertifikasi

1. Semua tenaga kesehatan (kecuali dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian) yang
sertifikat kompetensinya telah/akan berakhir wajib mengikuti sertifikasi untuk
memperoleh sertifikat kompetensi sebagai dasar untuk memperoleh STR.
2. Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada butir 1 adalah Perawat, Bidan,
Fisioterapis, Perawat Gigi, Refraksionis Optisien, Terapis Wicara, Radiografer, Okupasi
Terapis, Ahli Gizi, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, Teknisi Gigi, Sanitarian,
Teknis Elektromedis, Analis Kesehatan, Perawat Anestesi, Akupunktur Terapis,
Fisikawan Medis, Ortotis Prostetis, Teknisi Tranfusi Darah, Teknisi Kardiovaskuler dan
Ahli Kesehatan Masyarakat yang menjalankan praktik/kerja profesinya.
3. Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada butir 1, 2 di atas dapat memperpanjangs
sertifikat kompetensi dengan uji kompetensi porto folio melalui partisipasi kegiatan
pendidikan dan/atau pelatihan serta kegiatan ilmiah lainnya sesuai persyaratan perolehan
Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan oleh OP yang bersangkutan. Perolehan SKP
harus mencapai minimal 25 (dua puluh lima) SKP selama 5 (lima) tahun.

3.

Artikel

Untuk melakukan re-registrasi Surat Tanda Registrasi (STR) maka harus memenuhi syarat 25
Satuan Kredit Profesi (SKP). Bagi Bidan yang belum memenuhi syarat 25 SKP maka bidan
tersebut diberi kesempatan enam bulan lagi untuk melengkapinya.

“Namun apabila selama 6 bulan kemudian bidan tersebut tidak dapat memenuhi 25 SKP sesuai
syarat telah ditetapkan, maka dia harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan STR,” ujar
Ketua PD IBI Jatim Netti Herlina.

Contoh 1
Bidan A bertugas di BPM, telah mengikuti pelatihan Midwifery Update 1 kali, seminar (2 kali
dengan nilai 4 SKP) dan pelatihan CTU 1 kali (2 SKP). Pada BPM dia melakukan pelayanan
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB sebanyak 20 SKP selama 5 tahun.
Sebagai pengurus ranting IBI 2 SKP, menjadi pembimbing klinik. Mengikuti bakti sosial IBI
dalam rangka HUT IBI, Namun ia tidak melakukan kegiatan publikasi ilmiah.

Maka nilai SKP yang diperoleh oleh bidan A tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pendidikan/pelatihan : 6 SKP
2. Kegiatan Profesi :15 SKP (maksimal : 15 SKP)
3. kegiatan pengabdian masyarakat : 3 SKP
4. Kegiatan pengembangan profesi : 2 SKP
5. Kegiatan Publikasi ilmiah : –
Jumlah : 26 SKP
Hasil : Bidan A memenuhi persyaratan untuk proses re-registrasi

Contoh 2 :
Bidan B bertugas di BPM, telah mengikuti seminar dan workshop selama 5 tahun dengan total
20

SKP, pelatihan CTU 1 kali (2 SKP), imunisasi (2 SKP), Manajemen laktasi (2 SKP), tidak
pernah mengikuti pelatihan Midwifery Update. Selain itu sebagai bidan praktisi ia melakukan
pelayanan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB sebanyak 20 SKP selama 5
tahun. Bidan tersebut sebagai pengurus ranting IBI, menjadi pembimbing klinik. Mengikuti bakti
sosial IBI dalam rangka HUT IBI, Namun ia tidak melakukan kegiatan publikasi ilmiah.

Maka nilai SKP yang diperoleh oleh bidan tersebut adalah sebagai berikut:
Berdasarkan jumlah nilai SKP yang di peroleh bidan B 29 SKP:
– Diakui memenuhi jumlah SKP minimal,
– Namun tidak memnuhi persyaratan perpanjangan STR, karena ada kegiatan wajib yg tidak
dipenuhi (0) ( Midwifery Update)

Contoh 3 :
Bidan D bertugas di BPM, ia telah memperoleh sebanyak 5 SKP pada kegiatan pendidikan
berkelanjutan. Selain itu sebagai bidan praktisi ia melakukan pelayanan
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB sebanyak 23 SKP selama 5 tahun. Bidan
tersebut sebagai pengurus ranting IBI, mengikuti baktisosial IBI dalam rangka HUT IBI. Namun
ia tidak melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, pengembangan profesi dan publikasi
ilmiah.

Maka nilai SKP yang diperoleh oleh bidan D tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan pendidikan/pelatihan : 5 SKP
b. Kegiatan Profesi : 15 SKP (batas maksimal hanya 15 SKP)
c. Kegiatan pengabdian masyarakat : 1 SKP
d. Kegiatan pengembangan profesi : 1 SKP
e. Kegiatan Publikasi ilmiah : –
Jumlah : 22 SKP

Bidan D belum memenuhi persyaratan untuk proses re-registrasi. Untuk bidan D tersebut
diberikan kesempatan untuk memenuhi SKP pada kegiatan pengembangan keprofesian yang
belum terpenuhi selama 6 bulan atau mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh STR.

Bagikan ini:


 Twitter
 Facebook8K+
 Google
 Pinterest
 Lagi

Kegiatan Yang Mendapat SKP IBI

dalam "Artikel Bidan"

Cara Penghitungan Satuan Kredit Profesi Bidan

dalam "Artikel Bidan"

Category: Artikel Bidan, Indeks, Utama Tags: bidan, ibi jatim, Ketua IBI Jatim Netty Herlina,
Syarat 25 SKP, syarat perpanjang STR
Anda juga bisa berpartisipasi menulis / mengirim artikel ke redaksi majalahbidan.com.
Kirim tulisan/artikel/opini/info pelatihan yang berkaitan dengan bidan ke alamat
email : admin@majalahbidan.com
L A M A B A
R U J U M L
A H L A M A
B A R U J U
M L A H
1
3
4
5
6
7
8

ANGKA KREDIT
MENURUTI N S T A N
S I
P E N G U S U L I
N S T A N S I
P E N I L A I
2
UNSUR DAN SUB UNSURYANG
DINILAINO.
(2)b.(1)(2)(3)2.a.(1)(2)b.(1)(2
)c.3.a.(1)(2)b.(1)(2)c.d.4.a.(1)
(2)b.(1)(2)(3)a).b).c).(4)Mem
bimbing survei desa
sendiriPengumpulan data
tentang masalah
kesehatanTabulasi dan
pengolahan data
(analisa)Membinamasyarakat/
tokoh agamaPelaksanaan
PengerakkanPertemuan lintas
sektorMendapatkan
kaderMendapatkan
calonMelatihMembuat
percontohan pemberdayaan
masyarakatMembuat laporan
hasil pemberdayaan
masyarakatMenggerakkan dan
mengerahkan kelompok
potensialPersiapanPotensialU
mumPotensialPemberdayaan
kelompokKonsultasi dengan
pejabat berwenang/
tokohUmumMempersiapkan
dan memelihara alat
peragaMelakukan
pemberdayaanPemberdayaan
individuLanjutSederhanaLanjut
Mengembangkan
materiKesimpulan dan
laporanSederhanaMembuat
perencanaan pemberdayaan
masyarakatPerencanaan(b)
LanjutAnalisis(a) Sederhana(b)
Lanjut(b) SekunderTabulasi
dan pengumpulan data(a)
SederhanaMenganalisis
perilakuMengumpulkan data(a)
Primer
Page 6

L A M A B A
R U J U M L
A H L A M A
B A R U J U
M L A H
1
3
4
5
6
7
8

ANGKA KREDIT
MENURUTI N S T A N
S I
P E N G U S U L I
N S T A N S I
P E N I L A I
2
UNSUR DAN SUB UNSURYANG
DINILAINO.III
A.1.a.b.2.a.b.3.a.b.4.B.1.a.b.2
.a.b.3.C.D.E.Membuat karya
tulis/ karya ilmiah di bidang
kesehatan
lingkunganMakalahKarya tulis
berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah dengan gagasansendiri di
bidang kesehatan yang
dipublikasikan dalam
bentukBukuMakalah
PENGEMBANGAN PROFESI
Membuat karya tulis ilmiah,
hasil penelitian, pengkajian
surveidan atau evaluasi di
bidang kesehatanBukuDalam
bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secaranasional
dan regionalDalam majalah
yang diakui instansi yang
berwenangKarya tulis berupa
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasansendiri dibidang
kesehatan yang tidak
dipublikasikan
tetapididokumentasikan pada
perpustakaan dalam
bentukKarya tulis/ karya ilmian
populer di bidang kesehatan
yangdisebarluaskan melalui
media massaMembimbing
Sanitarian di bawah jenjang
jabatannyaMembuat buku
pedoman/ petunjuk pelaksanaan/
petunjuk teknis dibidang
kesehatan
lingkunganMengembangkan
teknologi tepat guna dibidang
kesehataniMembimbing
Sanitarian yang berada di bawah
jenjangBukuMakalahMembuat
abstrak tulisan ilmiah yang
dimuat dalam
penerbitanMenerjemahkan/
menyadur buku dan bahan
lainnya di bidangkesehatan
lingkunganTerjemahan/ saduran
di bidang kesehatan lingkungan
yangdipublikasikan dalam
bentuk :Buku yang diterbitkan
atau diedarkan secara
NasionalMajalah ilmiah yang
diakui oleh instansi yang
berwenangTerjemahan/ saduran
di bidang kesehatan lingkungan
yangtidak dipublikasikan dalam
bentuk :
Page 7

L A M A B A
R U J U M L
A H L A M A
B A R U J U
M L A H
1
3
4
5
6
7
8

ANGKA KREDIT
MENURUTI N S T A N
S I
P E N G U S U L I
N S T A N S I
P E N I L A I
2
UNSUR DAN SUB UNSURYANG
DINILAINO.IV
A.B.1.a.b.c.2.a.b.C.1.a.b.2.a.b
.D.E.F.a.b.G.1.a.b.c.2.Sarjana
Muda/ Diploma II/ Diploma
IMemperoleh penghargaan/
tanda jasaTanda jasa/
penghargaan dari pemerintah
atas prestasi, iMelaksanakan
kegiatan lintas program dan
lintas sektoralSebagai
anggotaMemperoleh gelar
kesarjanaan lainnyaMemperoleh
ijazah/ gelar yang tidak sesuai
dalam bidangNasional/
InternasionalPropinsiKabupate
n/ KotaGelar kehormatan di
bidang akademisSarjana/
Diploma
IVPembahasModerator/
Pemrasaran/
NarasumberPesertaMengikuti/
berperang sebagai delegasi
ilmiahTingkat
PropinsiPengurus
aktifAnggota aktifMenjadi
anggota tim penilai jabatan
fungsional sanitarianMenjadi
anggota organisasi profesi di
bidang kesehatan
lingkunganTingkat
Internasional/ Nasional sebagai
:Pengurus aktifSebagai
ketuaSebagai anggotaMengajar/
melatih pada pendidikan dan
pelatihan pegawaiMengikuti
seminar/ lokakarya di bidang
kesehatan lingkungan/
KEGIATAN PENUNJANG TUGAS
SANITARIAN
Mengikuti seminar/ lokakarya
internasional/ nasional sebagai :
JUMLAH ANGKA KREDIT
Ikut serta dalam kegiatan
organisasi sosial (LKMD,
Pramuka, PKK,Karang Taruna,
dll) tiap organisasi
Page 8

mpil

Anda mungkin juga menyukai