Dokumen - Tips - Sap Pelatihan Kader Posyandu
Dokumen - Tips - Sap Pelatihan Kader Posyandu
P O L I T E H N I K K E P E R AWATA N S E M A R A N G
K E G I ATA N P K L
S AT U A N A C A R A P E N G A J A R A N ( S A P )
B. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab/diskusi
c. Demonstrasi
C. Media
Buklet
Leaflet
Poster
KMS
Alat pengukur
Timbangan
Alat Tulis
D. Evaluasi
1. Persiapan
a. Kader, alat-alat dan leaflet disiapkan sebelum proses penyuluhan
kesehatan
b. Materi yang akan digunakan sudah siap dan lengkap
c. Tempat yang digunakan nyaman
d. Kader yang dipilih responsif
2. Proses
a. Apersepsi memenuhi
b. Kader-kader mudah untuk mencoba/ mendemontrasikan
c. Proses tanya jawab dan diskusi berjalan lancar
d. Tujuan tercapai dengan baik
e. Sasaran mendengarkan dan aktif bertanya
f. Jumlah kader sesuai dengan yang diundang
3. Hasil
a. Kader mengetahui definisi posyandu
b. Kader dapat menyebutkan tujuan pelayanan posyandu
c. Kader mampu menyebutkan macam-macam kegiatan posyandu
d. Kader mampu menyebutkan prinsip pelaksanaan kegiatan posyandu
e. Kader mengetahui tentang media dan alat yang digunakan
f. Kader dapat mendemontrasikan cara menimbang dan mengukur lingkar
lengan, lingkar dada, dan lingkar kepala pada balita
Daftar pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan posyandu?
2. Apa tujuan dari pelayanan kesehatan di posyandu?
3. Apa saja kegiatan di posyandu?
4. Jelaskan sistem 5 meja yang ada di posyandu!
5. Sebutkan prinsip pelaksanaan kegiatan posyandu!
6. Coba praktekkan cara menimbang, mengukur:lingkar kepala, lingkar
lengan dan lingkar dada!
E. Daftar Pustaka
Effendy Nasrul. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:
EGC
P R O G R A M S T U D I K E P E R AWATA N S E M A R A N G
P O L I T E K H N I K K E S E H ATA N S E M A R A N G
K E G I ATA N P K L
D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawaab/diskusi
E. Media
Modul
Poster
F. Evaluasi
1. Persiapan
G. Daftar Pustaka
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, (1995), Buku Kader: Usaha perbaikan Gizi
Keluarga. Jakarta:
Lampiran Materi
P o s P e l ay a n a n Te r p a d u ( P O S YA N D U )
A. Pengertian
Poyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tekhnologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai
strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan
dan keluarga berencana.
Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang
dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan
teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.
B. Tujuan
Tujuan pokok dari pos pelayanan terpadu adalah untuk:
1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan menurunkan IMR
3. Mempercepat penerimaan NKKBS.
4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang lain yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat.
5. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kepada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan
letak geografi.
6. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat
C. Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah:
1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun.
2. Anak balita usia 1 sampai 5 tahun.
3. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas
4. Wanita usia subur
D. Kegiatan
a. Lima kegitan posyandu (Panca Krida Posyandu)
1. Kesehatan ibu dan anak
2. Keluarga Berencana
3. Imunisasi
4. Penanggulangan diare
b. Tujuh kegiatan posyandu (Sapta Krida Posyandu)
1. Kesehatan ibu dan anak
2. Keluarga Berencana
3. Imunisasi
4. Peningkatan gizi
5. Penanggulangan diare
6. Sanitasi dasar
7. Penyediaan obat esensial
H. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan posyandu, melibatkan petugas puskesmas, petugas BKKBN
sebagai penyelenggara pelayanan profesional dan peran serta masyarakat secara
aktif dan positif sebagai penyelennggara pelayanan non profesional secara terpadu
dalam rangka alih teknologi dan swakelola masyarakat
Dari segi petugas puskesmas:
1. Pendekatan yang dipakai adalah pengembangan dan pembinaan PKMD
2. Perencanaan terpadu tingkat puskesmas
3. Pelaksanaan melalui sistem 5 meja
Dari segi masyarakat:
1. Kegiatan swadaya masyarakat yang diharapkan adanya kader kesehatan
2. Perencanaannya melalui musyawarah masyarakat desa Pelaksanaannya
melalui sistem 5 meja
Dukungan lintas sektoral sangat diharapkan mulai dari tahap persiapan/
perencanaan, pelaksanaan bahkan penilaian dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, baik dalam segi motivasi maupun teknis dari masing-
masing sektor.
Langkah-langkah pembentukan
Persiapan sosial
1. Persiapan masyarakat sebagai pengelola dan pelaksana posyandu
2. Persiapan masyarakat umum sebagai pemakai jasa posyandu
Perumusan masalah
1. Survay Mawas Diri
2. Penyajian hasil survey
Perencanaan pemecahan masalah
1. Kaderisasi sebagai pelaksana posyandu
2. Pembentukan pengurus sebagai pengelola posyandu
3. Menyusun rencana kegiatan posyandu
I. Evaluasi
1. Evaluasi hasil kegiatan yang sedang berjalan
2. Evaluasi hasil kegiatan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan
Lampiran materi
IMUNISASI
A. PENGERTIAN
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu antigen (benda asing yang masuk dalam tubuh), sehinga bila
kelak ia terkena pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit (Buku imunisasi
di Indonesia, Sargas Imunisasi IDAI, 2001)
B. JENIS IMUNISASI
1. BCG
Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Pada anak yang terkena kuman TBC
dapat menyerang berbagai alat tubuh. Yang diserang adalah paru (paling
sering), tulang, sendi, ginjal, hati atau selaput otak. Dengan imunisasi BCG
diharapkan penyakit TBC dapat berkurang dan kejadian TBC yang berat dapat
dihindari.
2. DPT (Difteri Pertusis Tetanus)
Manfaat pemberian imunisasi ini adalah untuk menimbulkan kekebalan aktif
dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteria pertusis dan tetanus.
Efek Samping
Reaksi : biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat
suntikan selama satu sampai dua hari.
Kadang terdapat demam tinggi, kejang biasanya disebabkan oleh unsur
pertusisnya.
Kontra indikasi
Tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak yang
menderita penyakit kejang demam komplek.
Tidak boleh diberikan kepada anak dengan batuk mungkin sedang
menderita batuk rejan dalam tahap awal.
Tidak boleh diberikan kepada anak dengan penyakit gangguan kekebalan .
3. POLIOMIELITIS
Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit polio.
Gejala yang mudah dikenal ialah anak mendadak menjadi lumpuh dan pada
salah satu anggota geraknya, setelah ia menderita demam selama 2 – 5 hari.
4. CAMPAK
Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap campak secara aktif.
Penyakit campak sangat mudah menular.Gejala khas yaitu timbulnya bercak-
bercak merah di kulit, 3-5 hari setelah anak menderita demam, batuk, atau
pilek.
5. HEPATITIS B
Imunisasi untuk mendapat kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B.
Penularan pada bayi adalah dari ibu melalui plasenta semasa dalam kandungan
atau pada saat persalinan. Gejalanya kekuningan pada mata, rasa lemah, mual,
muntah, tidak nafsu makan, dan demam.
Lampiran materi
P E M A N TA U A N K E S E H ATA N A N A K