Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Undang-undang RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal
14 menyatakan bahwa kesehatan istri meliputi kesehatan pada masa
pre-kehamilan, kehamilan, pasca persalinan, masa siluar kehamilan
dan persalinan. Menunjuk hal tersebut maka terjadinya gangguan
pada masa pasca persalinan merupakan masalah kesehatan ibu yang
perlu penanganan segera, karena faktor penyebab kematian pada ibu
di Indonesia adalah salah satunya yaitu perdarahan saat persalinan
dan pasca persalinan.
Persalinan merupakan suatu hal yang normal untuk mengakhiri
kehamilan,

tetapi

bisa

saat

persalinan

terjadi

penyulit

yang

diantaranya persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam yang


disebut sebagai persalinan yang panjang. Penyulit persalinan yang
lama meliputi keletihan maternal, infeksi dan perdarahan karena
atonia uteri, ruptur uteri atau laserasi jalan lahir, sehingga dalam
kasus-kasus seperti ini untuk menolong suatu persalinan sering
dilakukan tindakan operatif .
Dengan memperhatikan resiko yang membahayakan yang bisa
terjadi

pada

masa

intranatal

maka

perlu

dilakukan

asuhan

keperawatan yang komprehensif agar tidak menjadi masalah yang


membahayakan

bagi

keselamatan

klien,

untuk

itu

penulis

mengangkat

asuhan

keperawatan

dengan

judul

Asuhan

Keperawatan Pada Klien Ny.F G1P0A0 Intra Partum Di Ruang


Perawatan 5/6 Rumah Sakit Dustira Cimahi .

B. TUJUAN
1.

Tujuan Umum
Dapat

melaksanakan

asuhan

keperawatan

secara

langsung dan komprehensif meliputi aspek bio-psikologis


dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan
kepada Ny.F Intrapartum di ruang perawatan 5/6 Rumah
Sakit Dustira Cimahi.
2.

Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Asuhan Keperawatan diharapkan :

C.

a.

Mampu melakukan pengkajian.

b.

Mampu membuat rencana keperawatan.

c.

Mampu melaksanakan rencana keperawatan.

d.

Mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.

e.

Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan.

METODE PENULISAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Dalam pembuatan laporan kasus ini penulis menggunakan

metode deskriftif berupa studi kasus dengan pendekatan proses


keperawatan

yang

memberi

gambaran

nyata

dalam

asuhan

keperawatan yang di berikan, sedangkan teknik pengumpulan data


yang di gunakan sebagai berikut :

1.

Wawancara
Yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab dengan klien
dan keluarga sebagai data subjektif, yang berhubungan
dengan masalah kesehatan.

2.

Observasi
Yaitu mengamati keadaan klien untuk memperoleh data
subjektif tentang masalah kesehatan.

3.

Pemeriksaan Fisik
Yaitu untuk mendapatkan data objektif melalui cara
infeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

4.

Studi Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data yang di dapat dari buku status
perkembangan klien selama di rawat di Rumah Sakit.

5.

Studi Kepustakaan
Yaitu melalui studi literatur dengan melihat dari bukubuku sumber yang berkaitan dengan kasus yang di ambil
sebagai bahan dalam pembuatan laporan kasus ini.

D.

SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan kasus ini terdiri dari empat bab :
Bab I

: Pendahuluan
masalah,

yang

tujuan

terdiri

penulisan,

dari

latar

metoda

belakang

dan

pengumpulan data serta sistematika penulisan.

teknik

Bab II

: Tinjauan teoritis yang terdiri dari konsep dasar dan


proses

keperawatan

yang

meliputi

pengkajian,

perencanaan, implementasi dan evaluasi.


Bab III : Terdiri dari tinjauan kasus.
Bab IV : Kesimpulan dan saran.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.

PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan adalah serangkaian keadaan yang berakhir dengan

pengeluaran bayi selaput yang cukup bulan atau hampir cukup


bulan, disusul dengan lahirnya plasenta atau janin dari tubuh ibu.
Macam-macam persalinan ada 3 macam, yaitu:
1.

Persalinan spontan adalah proses lahirnya bayi pada LBK


dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan orang lain atau
alat-alat.

2.

Persalinan buatan adalah proses lahirnya bayi dengan


menggunakan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut
dengan operasi caessarea.

3.

Persalinan anjuran adalah persalinan terjadi karena ada


salah

satu

hal

yang

menimbulkan

kesulitan

dalam

persalinan.

B.

SEBAB-SEBAB YANG MENIMBULKAN PERSALINAN


Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan ada 5 macam,yaitu :

C.

1.

Penurunan kadar progesteron

2.

Teori oxytocin

3.

Keregangan otot-otot

4.

Pengaruh janin

5.

Teori prostagladin

TANDA-TANDA PERMULAAN PERSALINAN


Sebelum

terjadi

persalinan

sebenarnya

beberapa

minggu

sebelumnya wanita memasuki bulannya atau minggunya atau


harinya yang disebut kala pendahuluan. Ini memberikan tandatanda sebagai berikut :
1.

Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun


memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida.
Pada multipara tidak begitu kelihatan.

2.

Perut kelihatan seperti lebih melebar.

3.

Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria) karena


kandung kemih tertekan oleh bagian bawah janin

4.

Perasaan sakit di perut dan dipinggang oleh adanya


kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut
false labor pains

5.

Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya


bertambah bisa bercampur darah (blood show).

Tanda-tanda in-partu, yaitu :


1.

Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering
dan teratur

2.

Keluar lendir bercampur darah (blood show) yang lebih


banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks

3.

Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya

4.

Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar, pembukaan


telah ada.

Sedangkan faktor-faktor yang berperan sekali dalam proses


persalinan adalah :
1.

Kekuatan mendorong janin keluar (power)


-

His (kontraksi uterus)

D.

Kontraksi otot-otot dinding perut

Kontraksi diafragma

2.

Faktor janin

3.

Faktor jalan lahir

PROSES PERSALINAN
Proses persalinan pada intinya terdiri dari 4 kala, yaitu :
1.

Kala I (Kala Pembukaan)


Waktu

untuk

pembukaan

serviks

sampai

menjadi

pembukaan lengkap 10 cm. Pada waktu partus mulai


ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (blood
show),karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan
mendatar (effacemant). Darah berasal dari pecahnya
pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis. Karena
pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka.
Kala pembukaan terdiri atas 2 fase, yaitu :
1. Fase laten dimana pembukaan serviks berlangsung
lambat sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam
waktu 7-8 jam.
2. Fase aktif pembukaan serviks berlangsung selama 6
jam,dan dibagi atas 3 subfase, yaitu :
a. Periode akselerasi berlangsung 2 jam, pembukaan
menjadi 4 cm

b. Periode dilatasi maksimal (steady) berlangsung


selama 2 jam pembukaan bertambah cepat menjadi
9 cm
c. Periode deselerasi berlangsung lambat,dalam waktu
2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.

2.

Kala II (Kala Pengeluaran Janin)


Pada kala pengeluaran janin his terkoordini kuat, cepat,
dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin
telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah
tekanan pada otot-otot

dasar panggul yang secara

reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Ibu mersa seperti


buang air besar, karena tekanan pada rektum dengan
tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai
kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang.

3.

Kala III (Kala Pengeluaran Uri)


Setelah bayi lahir kontraksi rahim beristirahat sebentar.
Uterus

teraba

keras

dengan

fundus

uteri

setinggi

pusat,berisi plasenta yang menjadi tebal 2 x lipat dari


sebelumnnya.

Beberapa

saat

kemudian

datang

his

pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-15 menit


seluruh plasenta terlepas didorong ke dalam vagina dan
akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan di atas
simfisis pubis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya

berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran


plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100200cc.

4.

Kala IV (Kala Pengawasan)


Kala pengawasan ini terjadi setelah 1 jam bayi lahir dan
uri, untuk mengamati keadaan umum ibu terutama
terhadap bahaya perdarahan post partum.

E.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
KALA I
1.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya


kontraksi uterus, proses persalinan,dan luka episiotomi.

2.

Gangguan rasa nyaman cemas berhubungan dengan


proses persalinan.

KALA II
1.

Kebutuhan pimpinan persalinan berhubungan dengan ibu


berada pada kala II.

2.

Resiko perdarahan berhubungan dengan adanya luka


episiotomi, tertinggalnya sisa plasenta.

KALA III
1.

Resiko retensio plasenta berhubungan dengan adanya


perlengketan plasenta

KALA IV
1.

Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka


episiotomi.

2.

Resiko tinggi terjadinya perdarahan berhubungan dengan


adanya luka episiotomi.

BAYI
Bayi baru lahir dapat dibagi menjadi 2 bagian,yaitu :

Bayi normal (sehat) memerlukan perwatan biasa.

Bayi gawat (high risk baby) memerlukan penanggulangan


khusus seperti adanya asfiksia dan perdarahan.

Pada

kelahiran

abnormal

yang

memerlukan

pertolongan

spesialistis bayi baru lahir. Di urus oleh bidan dan kalau di RS


yang ada unit kesehatan anak bayi ini hendaknya ditangani oleh
dokter anak.

1. Alat-alat Untuk Perawatan Bayi

Pengisap lendir (mukus ekstrator aspirator)

Tabung oksigen dan alat pemberian pada bayi

Alat resusitasi untuk pernafasan

Obat-obatan : glukosa 40%,larutan bikarbonas natrikus


7,5 %,nalorphin sbg anti dotum morfin dan petidin.

Alat pemotong pengikat dan antiseptik tali pusat.

Tanda pengenal bayi

10

Tempat tidur bayi dan inkubator bayi .

Stop watch dan termometer.

2. Pertolongan Pada Waktu Bayi Lahir

Mulailah melakukan pembersihan lendir pada saat kepala


keluar

dengan pembersihan mulut, hidung dan mata

dengan kapas atau kasa.

Jam lahir dicatat dengan stop watch.

Lendir dihisap sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan


dengan kepala lebih rendah dari kaki dalam posisi sedikit
ekstensi, supaya lendir mudah keluar.

Tali pusat diikat dengan baik dan bekas luka diberi


antiseptik.

Segera setelah bayi lahir sehat maka bayi akan menangis


kuat, bernafas dan menggerakan ta ngan dan kakinya dan
kulit akan berwarna kemerahan.

Bayi dimandikan dgn dibersihkan dengan air hangathangat kuku dari lumuran darah.

Jangan lupa menilai bayi dengan APGAR

Klasifikasi klinik :
- Nilai APGAR 7-10 bayi normal
- Nilai APGAR 4-6 bayi asfiksi ringan-sedang
- Nilai APGAR 0-3 bayi asfiksia berat

11

TABEL NILAI APGAR


SKOR
A : Apperance

0
Pucat

color (warna
kulit)

Tak ada

1
Badan

2
merah

Seluruh

ekstremitas biru

kemerah-merahan

Dibawah 100

Diatas 100

tubuh

P : Pulse (heart
rate) frekuensi

Tak ada

jantung
G : Grimace
(reaksi thd

Lumpuh

Sedikit

Tak ada

mimik

gerakan

Menangis batuk/bersin

rangsangan)
A : Activity (tonus
otot)

Ekstremitas

dalam

fleksi sedikit

R : Respirasi

Lemah tidak teratur

(usaha untuk
bernafas )
JUMLAH

BAB III
TINJAUAN KASUS

I.

Gerakan aktif

PENGKAJIAN

A. Biodata
Nama istri

: Ny.F

Umur

: 28 Tahun

Suku Bangsa

: Jawa

Agama

: Islam

12

Menangis kuat

Pendidikan

: SMU

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Jl. Haji Haris Baros Cimahi

No. Register

: 3798/P/IX/02

Tgl. Masuk

: 12-12-2002

Tgl. Dikaji

: 13-12-2002

Diagnosa

: G1P0A0

UK : 38 Mgg 4 Hari

Penanggung Jawab
Nama Suami

: Tn.K

Umur

: 35 Tahun

Suku Bangsa

: Jawa

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMU

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Jl. Haji Haris Baros Cimahi

Hub. Dengan klien

: Suami

B. Anamnesa
1.Keluhan Utama
Klien mengatakan perutnya terasa sangat mules, yang
akan

bertambah

rasa

mulesnya

apabila

klien

tidur

terlentang dan berkurang apabila ibu berjalan-jalan. Mules


tersebut disertai panas pada daerah pinggang dan pegalpegal. Rasa mulesnya dirasakan hilang timbul, selain

13

perutnya mules ibu juga mengatakan dari vaginanya


keluar blood show, umur kehamilan 38 minggu lebih 4
hari.
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit yang berat
atau penyakit menular, seperti hipertensi, TBC, dan lainlain.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang
mengidap penyakit berat, maupun penyakit menular juga
tidak ada keturunan kembar.

2.Riwayat Menstruasi
-

Menarche

: 13 Th

Siklus

: 21 Hari

Banyaknya

: Biasa, 2x ganti pembalut

Lamanya

: 7 Hari

Disminorhoe

: Kadang-kadang

Teratur

: Teratur

Warna Darah

: Merah

HPHT

: 08-03-2002

RP

: 15-12-2002

Riwayat Perkawinan
-

Status Perkawinan : Kawin

Kawin

: 1 Kali

14

Umur

: 25 Th

Lama

: 1 Th

3.Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan KB yang lalu

4.Riwayat Kehamilan Sekarang


-

G1P0A0 Gravida

: 1 Para : 0 Abortus : 0

HPHT

: 08-03-2001

RP

: 15-12-2001

PNC

: Teratur ke bidan

Imunisasi

: TT

: 2 Kali

TT1

: 16 Minggu

TT2

: 20 Minggu

Pemeriksaan Panggul Dalam

Keluhan Sekarang : Ibu mengatakan mules dan nyeri


pada daerah abdomen. Keluhan
ini disertai panas dan keluar
blood slim.

5.Pola Kegiatan Sehari-hari


a. Pola Nutrisi pada Waktu Hamil
-

Makan
Frekuensi

: 3x / Hari

Jenis

: Makan Biasa (Nasi,sayur,lauk)

Jumlah

: 1 Porsi habis

Keluhan

: Tidak ada keluhan

15

Minum
Jenis

: Air putih dan susu

Jumlah

: 7-9 Gelas / hari

b. Personal Hygiene
-

Mandi

: 3x / Hari

Gosok Gigi

: 3x / Hari

Keramas

: 3x / Hari

Kuku

: 1x / Hari

Telinga

: 1x / Minggu

Hidung

: Setiap kali mandi

Genetalia

: Setiap habis BAB dan BAK

c. Pola Eliminasi
-

BAB
Frekuensi

: 1x / Hari

Warna

: Kuning Tengguli

Konsistensi

: Agak keras

BAK
Frekuensi

: 8-10 x / Hari

Warna

: Kuning jernih

d. Pola Aktivitas dan Olahraga


Selama hamil klien masih dapat melakukan aktivitas
ringan sebagai seorang ibu rumah tangga, pada waktu

16

hamil juga ibu mengatakan kadang-kadang melakukan


senam hamil selama 3 x/minggu.

C. Pemeriksaan
Kala I

Vital Sign
a. TD

: 120/70 mmHg

b. R

: 20x/menit

c. N

: 80x/Menit

d. S

: 36,5 C

Antropometer
a. BB

: 58 KG

b. TB

: 150 Cm

Inspeksi
a. Kulit
Warna : Sawo matang, tidak ada luka, tidak pucat, tidak
cyanosis.
b. Mata
Bentuk mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva kanan dan
kiri tidak anemis, sklera tampak putih, tidak ikterik, tidak ada
pengeluaran air mata dan sekret, reflek pupil kanan dan kiri ( +
) terhadap cahaya, bentuk dan ukuran pupil simetris, reflek
kornea ( + / + ) isokor, gerakan bola mata tak terbatas.
c. Hidung
17

Bentuk simetris, tidak ada pernafasan cuving hidung, tidak ada


polip maupun sumbatan.
d. Telinga
Bentuk telinga luar simetris, posisi spina sejajar dengan sudut
mata, keadaan telinga bersih, warna coklat muda.

e. Mulut dan Gigi


Bentuk bibir simetris, bibir agak kering, warna merah, mukosa
mulut lembab, pink, tidak terdapat lesi, gusi tidak bengkak,
tidak ada perdarahan (scorbut) jumlah gigi lengkap, gigi
graham tidak ada karies, gigi bersih, warna putih kekuningan.
Lidah simetris dan dapat digerakkan ke segala arah, lidah
bersih, palatum durum dan palatum mole ada, lidah simetris
dan dapat digerakkan ke segala arah, tonsil terletak simetris,
ovula berada di tengah-tengah.
f. Leher
Kulit leher coklat muda, tidak ada gondok, JVP tidak tampak
meningkat, tidak ada lesi.
g. Axilla
Tampak bersih, berbulu sedikit, tidak ada lesi, tidak terlihat
pembesaran KGB.
h. Kuku
Tidak cyanosis, tidak pucat, tidak ada clumbing pinger.
i. Dada

18

Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada


penggunaan otot-otot pernafasan tambahan, tidak ada lesi dan
luka parut.
j. Mamae
Membesar dan tegang, bentuk simetris, mamae tampak bersih.
k. Putting Susu
Tampak menonjol keluar, terdapat hyperpegmentasi pada
aerola mamae.
l. Strie
Terdapat pada mamae dan abdomen.

m. Pergerakan
Pergerakan ibu selama hamil agak terganggu, seperti gaya
berjalan lordosis dan agak perlahan-lahan.
n. Pernapasan
Ibu tidak mengalami sesak nafas
Frekuensi paru 20x/menit.
o. Perut
1. -Bentuk simetris
-Tampak membesar, memanjang.
-Tidak terdapat pelebaran vena.
-Tidak terdapat luka parut, tampak terlihat linea nigra.
2. Pergerakan
Gerakan anak (+), uterus mulai tampak berkontraksi
3. Strie
Ada strie di abdomen.

19

p. Vulva
1. Pengeluaran
Tampak terlihat adanya pergerakan blood slim warna putih
bening agak kemerahan, vulva tampak kotor.
2. Oedem
Tidak terdapat oedema
3. Perineum
Tidak ada lesi, tidak tampak kelainan, tampak kotor.
4. Lain-lain
Tidak terdapat varises, terdapat tanda ched weick.
q. Anus
Tidak tampak adanya haemorroid, tidak ada varices.

r. Ekstrimitas
Ekstremitas atas dan bawah:
ROM mampu fleksi, adduksi, abduksi dan kotor, kekuatan otot
pada derajat 5, tidak terlihat hypotoni dan hipertoni, tidak
tampak varices, tidak tampak oedema.

+5

+5

+5

+5

Palpasi
a. Mata

20

Tekanan bola mata kanan dan kiri sama, tak ada nyeri tekan
pada kelopak mata.
b. Leher
KGB tidak teraba membesar, JVP tidak teraba meninggi, tidak
teraba benjolan, kelenjar limfe tidak teraba membesar.
c. Buah dada
Buah dada teraba tegang, colostrum keluar, tidak teraba
adanya tumor.
d. Perut : Palpasi secara leopold
1. Leopold I
TFU 3 jari di bawah px teraba bokong anak, umur
kehamilan 38 minggu lebih 4 hari.
2. Leopold II
Kanan teraba bagian kecil anak.
Kiri teraba punggung janin.
3. Leopold III
Bagian terendah anak kepala sudah masuk PAP.
4. Leopold IV
Kepala anak sebagian besar sudah masuk PAP, tangan
pemeriksa divergen.
5. His
Ada kuat
e. Ekstremitas
Tidak ada odema.

Auskultasi Paru

21

a. Bising usus
Terdengar pada ke IV kuadran, Frekuensi 12x/ menit.
b. Bising aorta
Terdapat bising aorta : frekuensi 80x/menit.
c. Bising tali pusat
-Terdengar seperti meniup.
-Kemudian hilang karena ibu berubah posisi dan terlentang
menjadi miring kiri.
d. Gerakan anak
Gerakan anak (+)
e. DJJ = 11 12 12 = 140x/menit, Tempat : terdengar di sebelah
kiri pusat perut ibu.

Perkusi
a. Reflek patella kiri

:+

b. Reflek patella kanan

:+

Periksa Dalam
a. Uvula

: Kotor

b. Portio

: Tipis dan lembek

c. Pembukaan

: 6-7 cm

d. Ketuban

e. Bagian terendah

: Kepala

f. Penurunan terendah

: Kedudukan kepala : H II H III

Prosedur Diagnosis
a. Laboratorium
22

NO
1

PEMERIKSAAN
HB

HASIL
12,5

NILAI NORMAL
12,0 16 pr

INTERPRETASI
Normal

Leukosit

4,0 10

Normal

HT

40

3,0 47

Normal

Golongan Darah

b. Kesimpulan
- Keadaan umum ibu
- Keadaan bayi

: baik.

: Letak bayi tidak sungsang dan tidak letak

melintang.
c. Data Psikologis
- Data Interaksi
Ibu dapat di ajak berkomunikasi dengan baik dan cepat
menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya.
- Data Emosional
Ibu tampak cemas, tampak bingung dan tampak takut.
- Data Kognitif
Ibu masih kurang pengetahuan tentang kehamilan dan
perdalinan.
- Data penanggungan masalah
Dalam memecahkan masalah, klien lebih suka berterus
terang pada suaminya.

ANALISA DATA KALA I

Nama

: Ny. F
23

Ruang

: Ruang Perawatan 5/6

NO
1

DATA
Ds :
-Klien mengeluh

MASALAH

Ibu intra partum

Gangguan rasa

nyaman : nyeri

nyeri.

His yang kuat

Do :
-

ETIOLOGI

Klien

tampak

sering

Dikeluarkan

meringis

hormon

- Klien 0sering memegangi histamin,

brakinin,

dan sirotinin

perutnya

- Adanya his yang kuat


- Keluar keringat banyak
- Skala

nyeri

Diteruskan

melalui

(sangat substansia glatinosa

nyeri)

Spinothalamus
lateralis thalamus

cortex cerebri

Sensasi nyeri

Gangguan rasa
nyaman nyeri

Ibu intra natal

24

Ds :
-

Klien mengeluh nyeri

Gangguan Rasa

Kontraksi uterus

Nyaman kotor :

Do :
-

Vulva tampak kotor

Tampak

Dikeluarkan hormon

(personal

histamin, brakinin

Hygiene)

pengeluaran

kotor

dan sirotinin

blood show
-

vulva

Ada his

Penurunan kepala

Keluar cairan dan


pembuluh darah
putus

Vulva kotor

Gangguan rasa
nyaman : vulva kotor

Ibu melahirkan anak


3

pertama

Ds :
-

Klien
takut

Ekspresi

pengetahuan
tentang

Do :
wajah

cemas

cemas Kurangnya

menghadapi persalinan

mengatakan
dan

Gangguan rasa

klien persalinan

25

ibu
proses

tampak

cemas

dan

Merupakan stresor

gelisah.
-

pada klien

TTV :

TD : 120/90 mmHg

Klien merasa cemas

N : 90x/menit

dan takut

S : 36 C

R : 20x/menit

gangguan rasa cemas


Prioritas Masalah :
1.

Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya


kontraksi uterus yang kuat

2.

Gangguan

rasa

nyaman

kotor

vulva

(personal

Hygiene)

sehubungan dengan adanya pengeluaran blood show (darah


lendir) dari vagina.
3.

Gangguan rasa cemas sehubungan dengan anak pertama

Daftar Diagnosa Keperawatan


Nama

: Ny.F

Ruang : Ruang Perawatan 5/6


N
O
1

DIAGNOSA KEPERAWATAN

DITEMUKAN

Gangguan rasa nyaman 13-12-02


nyeri sehubungan dengan
adanya kontraksi uterus
yang kuat.
Gangguan rasa nyaman:
Kotor vulva sehubungan 13-12-02
26

DIATASI
14-12-02

14-12-02

PARAF

dengan adanya pengeluaran


Blood show dari vagina.
13-12-02
Gangguan
rasa
cemas
sehubungan dengan anak
pertama.

14-12-02

NURSING CARE PLANING


KALA I

Nama : Ny.F
Ruang : Ruang Perawatan 5/6

NO
1

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman
nyeri
b.d
adanya
kontraksi uterus yang
ditandai dengan:
Ds :
- Klien
mengeluh
nyeri
Do :
- Klien tampak sering
meringis
- Klien
sering
memegangi
perutnya
- Adanya his yang
kuat
- Keluar
keringat
banyak
- Skala nyeri 5

Gangguan rasa nyaman


kotor
b.d
adanya
pengeluaran blood show
dari
vagina
yang
ditandai dengan:

TUJUAN
Gangguan
rasa nyaman
nyeri teratasi
dengan
kriteria :
Jangka
pendek
-Klien tidak
mengeluh
nyeri
-Klien tidak
meringis lagi
Jangka
panjang

INTERVENSI
1.

Kaji tandatanda vital

1.Dengan mengkaji
tanda-tanda
vital
dapat
mengetahui
keadaan ibu

2.

Anjurkan ibu
untuk nafas
panjang jika
nyeri timbul.

2.

Dengan nafas
panjang dapat
membuat
ibu
lebih rileks.

3.

Bantu klien
untuk
mengurangi
rasa nyeri dan
mules
jika
HIS dengan
cara
mengusapngusap perut
ibu.

Dengan
mengusapngusap perut
ibu rasa nyeri
akan
sedikit
berkurang.

1.

Lakukan
vulva
hygiene.

1.

Dengan vulva
hygiene, klien
akan
tampak
nyaman.

-Klien
tampak
tenang.

Gangg. Rasa
nyaman vulva
kotor teratasi
dengan
kriteria:

RASIONAL

27

PARAF

Ds:
- Klien
mengeluh
tidak nyaman.
Do :
- Vulva tampak kotor.
- Tampak
pengeluaran blood
show.
- Adanya his

Jangka
pendek
-Vulva tidak
kotor.
-HIS
berkurang.
Jangka
panjang :
Klien merasa
nyaman.

2.

Ganti seprai
yang kotor.

2.

Sprei
yang
bersih
akan
membuat
nyaman.

3.

Pasang
perlak.

3.

Dengan
di
pasang perlak
kotoran tidak
tembus
ke
kasur.

Gangguan rasa cemas


b.d kelahiran anak
pertama
di
tandai
dengan :
Ds :
Klien
mengatakan takut dan
cemas menghadapi
persalinan.
Do :
- Ekspresi wajah klien
tampak cemas dan
gelisah.
- TTV :
TD = 120/70 mmHg
N
= 90x/ menit
S
= 36 C
R = 20x/menit

Cemas
teratasi
dengan
kriteria :
Jangka
pendek
-Ibu tenang
Jangka
panjang
-Rasa cemas
ibu hilang.

1.

Beri
penjelasan
tentang
mekanisme
persalinan.

1.

Dengan
menjelaskan
diharapkan
klien mengerti
dan
punya
persiapan
mental.

2.

Beri
dukungan
moral pada
klien.

2.

Dengan
dukungan
moral
diharapkan
klien
mempunyai
semangat dan
tidak
cemas
lagi.

3.

Jalin
hubungan
yang
baik
antara klien
dan perawat

3.

Dengan
menjalin
hubungan yang
baik
di
harapkan klien
dapat percaya
pada perawat.

28

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KALA I

Nama

: Ny. F

Ruang

: Ruang Perawatan 5/6

NO.
DX
1.

TANGGAL
11-01-03

11-01-03

JAM

IMPLEMENTASI

19.00 WIB

1.

Mengkaji
vital.

19.30 WIB

2.

Menganjurkan ibu untuk


menarik nafas panjang.

19.45 WIB

3.

Membantu
ibu
mengurangi rasa nyeri
pada saat mules dan his
timbul
dengan
cara
mengusap-ngusap perut
ibu.

20.00 WIB

1.

20.15 WIB

2.

Melakukaan
vulva
hygiene
Ganti seprai yang kotor
dan memasang perlak

29

tanda-tanda

EVALUASI
1.

TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
R: 20x/menit
S :36,5 C
2. Ibu menarik nafas
panjang pada saat
nyeri timbul.
3. Ibu tidak tampak
meringis menahan
nyeri karena rasa
mulesnya
agak
berkurang.
1.
2.

Ibu
kelihatan
nyaman dan segar.
Tempat tidur ibu
kelihatan bersih dan
enak dipandang, ibu
merasa nyaman dan
tidak cemas kotoran

akan
menempel
pada tempat tidur.
3.

11-01-03

20.30 WIB

20.45 WIB

1.

2.
3.

Memberi
tentang
persalinan.

penjelasan
mekanisme

Memberi dukungan moral


pada klien
Menjalin hubungan yang
baik dengan klien

1.

Ibu
tampak
mengerti apa yang
di jelaskan oleh
perawat.

2.

Klien tidak tampak


cemas.
Ibu akrab dan ramah
dengan
perawat
sehingga
apa-apa
yang dijelaskan oleh
perawat
klien
menerima dengan
baik dan senang
hati.

3.

PROSES PERSALINAN
KALA II

Jam 21.00 WIB

: HIS kuat 2 menit- 3 menit 1x lamanya 45 menit


kuat dan teratur DJJ (+) frekuensi 136 x/menit.

Jam 22.00 WIB

: HIS kuat sekali 1 menit, 1 kali lamanya 90


menit DJJ

(+) frekuensi 136x/menit teratur.

Ibu ingin mengedan PD U/U diameter belum


lengkap, ketuban (+) kepala.

Jam 22.30 WIB

: Ketuban di pecahkan warna hijau keruh kurang


lebih 500 cc, kemudian di pimpin mengedan
dengan baik dan teratur tiap ada his dengan
cara kepala di angkat, mata melihat ke arah
perut, mulut di tutup, dagu di tekuk ke dada,
kedua tangan memegang kedua lipatan lutut

30

dan di tarik ke belakang, tidak boleh bersuara.


Ibu dianjurkan untuk mengedan seperti akan
BAB yang keras dan sukar. Tampak kepala
maju sedikit, maju ke vulva, tangan kanan
menahan perineum dengan menggunakan doek
steril, dan tangan kiri menahan kepala anak
agar tidak terlalu cepat berdefleksi sampai
kuduk

anak

di

hypomiconium,

bawah

kepala

sympisis
anak

sebagai

mengadakan

defleksi, lahir dengan ubun- ubun besar. Dahi


mata, hidung, mulut, dagu, maka lahirlah
seluruh

kepala

anak.

Muka

di

bersihkan

dengan gaas steril dan diperiksa apakah ada


lilitan tali pusat di leher anak dan ternyata
tidak ada, kemudian kepala anak mengadakan
fleksi luar ke arah punggung yaitu :
Kekiri,

kemudian

Kepala

dipegang

bilateral

sedikit digerakan ke bawah untuk melahirkan


bahu depan di bawah sympisis dan di gerakkan
ke atas untuk melahirkan bahu belakang,
kepala dan bahu anak di pegang di tarik lurus
agak ke atas sesuai dengan jalan lahir.
Jam 23.00 WIB

Anak

lahir

spontandengan

letak

belakang

kepala, jenis kelamin laki-laki. Segera menangis


kuat, lendir mulut dan hidung di hisap sampai

31

bersih. Tali pusat di klem dengan dua arteri


klem. Klem pertama di antara kedua klem
tersebut di beri betadine kemudian tali pusat di
potong dan di ikat, bekas klem pertama di lipat
atau di tekuk ke arah perut lalu di bungkus
demgam gaas steril yang sudah di beri betadine,
kemudian di lakukan pemeriksaan fisik bayi
dengan hasil : tidak ada kelainan/cacat, anus
ada lubangnya.

TABEL APGAR SCORE

No
1.

APGAR
Appearance

1 menit
2

5 menit
2

10 menit
2

2.

Pulse

3.

Grimace

4.

Activity

5.

Respiratori
Total score

2
8

2
9

2
10

Pemeriksaan Fisik

32

Jenis Kelamin

: Laki-laki

BB/PB

: 3300/50 cm

LK/LD

: 35/34 cm

Anus

: Ada

KALA III

Keadaan umum ibu setelah anak lahir : kelelahan


- Kesadaran

: Compos mentis

- TTV

: TD 100/70 mmHg
N 90x/menit
R 22x/menit
S 37C

Perut
- TFU

: 2 jari di bawah pusat

- Kontraksi uterus

: Baik

- Vesika urinaria

: Penuh

- Pada perabaan perut

: Placenta sudah lepas

Vulva
- Keadaan : Kotor oleh darah, perdarahan kurang lebih 50 cc.
- Tampak tali pusat memanjang
- Pada perabaan perut, ternyata placenta sudah lepas.
- Terdapat ruptur perineum karena luka episiotomi 3 cm.

Pemeriksaan placenta
- Colyledon dan selaput janin : 16 chotyledon, diameter : 20 cm
33

- Panjang pusat

: 50 cm

- Berat/tebal

: 500 gram/2cm

- Insersi

: Centralis

- Warna

: Merah muda

- Bentuk

: Bulat ceper

- Reaksi psikologis ibu merasa tenang setelah bayi lahir dengan sehat
dan selamat.
Keadaan bayi segera setelah lahir
-KU bayi baik.
- Kepala

: Tidak ada kelainan, kotor oleh lendir dan darah.

- Mata

: Simetris, ikterus (_), anemis ( _ )

- Hidung

: Lubang (+), bersih

- Mulut dan dagu : Simetris, palatum normal dan bersih


- Telinga

: Simetris, daun telinga (+), cairan (+)

- Leher

: Pendek, pergerakan normal

- Dada

: Simetris, suara nafas agak berbunyi, DJA (+)

- Perut

: Bulat,lembek, BU (+) , perdarahan tali pusat (-)

- Anus

: Lubang anus (+)

- Genetalia

: Bersih

- Ekstremitas

: Pergerakan baik jari tangan dan kaki lengkap.

- Antropometri

: BB 3300 gram
PB 50 cm
LK 35 cm
LD 34cm

34

ANALISA DATA
KALA III
Nama

: Ny. F

Ruang

: Ruang Perawatan5/6

NO
1.

2.

3.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Ds : Klien mengatakan tidak
nyaman
Do : Klien tampak badannya
kotor oleh keringat,
darah dan lendir.

Ds : Ibu merasa ada kontraksi


uterus.
Do : Darah keluar, adanya
pelepasan placenta.

ETIOLOGI
Adanya proses persalinan

Badan berkeringat dan vulva


kotor

Rasa nyaman terganggu


Adanya pelepasan placenta
dari endometrium.

Ds : Klien mengatakan takut


bayi
cacat
sebelum
bayinya lahir.
Do : Klien tampak gelisah,
cemas dan kesakitan.

MASALAH
Gangguan
nyaman kotor

rasa

Potensial
terjadinya
perdarahan

Uterus berkontraksi

Darah keluar
Bayi telah lahir

Takut cacat

Rasa cemas

Tidak aman

Gangguan rasa aman

Prioritas Masalah :
1. Gangguan rasa nyaman kotor b.d ibu post partum sehingga klien
tidak mampu untuk mandi.
2. Potensial terjadinya perdarahan b.d adanya pelepasan placenta
dari endometrium.
3. Gangguan rasa aman cemas b.d keadaan bayi lahir takut cacat.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

35

KALA III
Nama

: Ny. F

Ruang : Ruang Perawatan 5/6


NO
DX
1.

2.

3.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman
kotor b.d ibu post
partum
ditandai
dengan:
-Badan
ibu
kotor
oleh keringat, darah
dan lendir.
- Ibu mengatakan tidak
nyaman.

Potensial
terjadinya
perdarahan
b.d
pelepasan placenta di
tandai dengan :
- Ibu merasa ada
kontraksi uterus
- Darah keluar, adanya
pelepasan placenta.

Gangguan rasa nyaman


cemas b.d perasaan
cemas, takut bayi cacat,
di tandai dengan :
- Klien mengatakan
takut bayi cacat.
- Klien tampak gelisah,

TUJUAN

INTERVENSI

Rasa
nyaman
terpenuhi
dengan
kriteria:
- Jangka pendek
Badan ibu bersih.
- Jangka panjang
Ibu terlihat segar

Perdarahan
tidak
terjadi dengan kriteria
:
Jangka pendek:
Perdarahan
normal
tidak
lebih
dari
500cc.
Jangka panjang :
Keadaan umum ibu
lebih baik.

Gangguan rasa aman


cemas teratasi dengan
kriteria:
Jangka pendek :
Ibu tidak merasa
cemas.
Jangka panjang :

36

1.

Bersihkan
badan
dengan
hangat.

RASIONAL
1.

ibu
air

2.

Ganti pakaian
ibu yang kotor
dengan
yang
bersih.

2.

1.

Periksa
kontraksi
uterus.

1.

2.

Berikan
suntikan 1 amp
metargin.

2.

1.

Jelaskan bahwa
persalinan
berjalan
dengan lancar.

1.

2.

Perlihatkan
bayi
pada

2.

Dengan
membersihka
n badan ibu
dengan
air
hangat
di
harapkan ibu
merasa lebih
bersih.
Dengan
mengganti
pakaian yang
bersih
diharapkan
ibu
akan
merasa
nyaman.
Dengan
memeriksa
kontraksi
uterusw
di
harapkan
perawat
mengetahui
cepat
atau
tidaknya
pengeluaran
placenta.
Dengan
menyuntikan
metargin
agar terjadi
vaso
kontriksi
uterus.
Dengan
menjelaskan
klien
akan
merasa
tenang.
Dengan
memperlihat

cemas dan ketakutan.

Ibu merasa tenang.

ibunya.

kan bayi di
harapkan
perasaan ibu
menjadi
tenang.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KALA III
Nama

: Ny. F

Ruang : Ruang Perawtan 5/6


NO.
DX
1.

TANGGAL
11-01-03

JAM
23.30

IMPLEMENTASI
-Melakukan hecting
- Observasi TTV

- Perlukaan pada jalan


lahir.
- TD 100/70 mmHg
N 100x/menit
S 38 C
R 28x/menit

- Placenta sudah lepas

05.00

2.

11-01-03

05.30
06.00

EVALUASI

Meme
riksa apakah placenta
sudah lepas atau
belum
Melahi
rkan placenta bila
sudah ada pelepasan
menyu
ntikan
1
amp
metargin.

37

- Placenta sudah dapat


keluar
- Perdarahan
agak
sedikit berkurang

PARAF

KALA IV

Keadaan ibu sesudah anak dan placenta lahir baik.


Kesadaran

: Compos mentis

Tensi darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 80x/menit

Respirasi

: 22x/menit

Suhu

: 37 C

TFU

: 2 jari di bawah pusat.

Kontraksi uterus

: Baik.

Perdarahan kala IV

: 100 cc

Keluhan

: Lelah dan lemas.

Perineum

: Hecting.

Analisa data kala IV


NO
1.

DATA
DS:
Ibu mengeluh badanya terasa
tidak nyaman dan sangat
lengket
DO:
- Badan ibu kotor
- Daerah bokong,kakipenuh
darah dan lendir
- Bau anyir

ETIOLOGI
Proses persalinan

Banyak mengeluarkan
darah,keringat dan kotoran
lainya

Badan ibu kotor

Tidak nyaman

MASALAH
Gangguan rasa
nyaman :kotor

Prioritas masalah
1. Gangguan rasa nyaman kotor berhubungan dengan badan ibu
kotor setelah proses persalinan.

38

Nursing Care Planning


Kala IV
Nama : Ny F
Ruang : Ruang Perawatan 5/6
NO.
1.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan rasa
nyaman
kotor,berhubungan
dengan badan
ibunkotor sesudah
proses persalinan
yang ditandai dengan:
DS:
Ibu mengatakan
badan terasa tidak
nyaman dan sangat
lengket
DO:
- Badan ibu kotor
- Daerah bokong
penuh darah dan
lendir
- Bau anyir

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

Gangguan rasa
nyaman:kotor
berhubungan dengan
badan ibu kotor sesudah
proses persalinan dapat
teratasi dengan kriteria
- Jangka pendek:
Badan ibu tidak
kotor
- Jangka panjang:
Ibu merasa nyaman
dankelihatan segar
dan bersih.

1. Mandikan ibu
dengan
menyeka
badanya
dengan
menggunakan
air hangat

1.

2. Ganti pakaian
ibu dengan
yang bersih
dan pasang
gurita sampai
bokong

2.

3. Pindahkan ibu
dari ruang VK
ke ruang Obs.

3.

Dengan
memandikan
menggunaka
n air
hangat,kotor
an yang
menemoel
pada kulit
gampang
dibersihkan
Merapatkan
luka bekas
episiotomi
dan ibu
merasa
nyaman
Dengan
memindahka
n ibu dari
VK ke Obs
ibu
akan
merasa
tenang.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KALA IV
Nama : Ny F
Ruang : Ruang Perawatan 5/6
NO

TANGGAL

JAM

IMPLEMENTASI

39

EVALUASI

DX

1.

11 jan 03

24.30 wib

Mengelap badan ibu dengan


menggunakan air hangat

24.50 wib

01.15 wib

Memakaikan pakaian yang


bersih pada ibu dan
memasangkan gurita sampai
bokong
Memindahkan ibu dari VK
ke Obs

Kotoran yang
lengket dibadan
ibu hilang
Ibu tampak
nyaman
Ibu merasa tenang
dan nyaman

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1.

Kesimpulan
Asuhan Keperawatan pada Ny.F G1P0A0 Intra partum Diruang

Perawatan 5/6 Rumah Sakit Dustira Cimahi, dapat disimpulkan:


1. Dalam tahap pengkajian disamping pemeriksaan fisik diperlukan
hasil pemeriksaan penunjang seperti laboratorium yang di anggap
penting,

untuk

mendapatkan

data

yang

akurat

dalam

menentukan adanya gangguan fungsi tubuh pada klien setelah


intra partum.
2. Dalam menentukan diagnosa keperawatan tidak semua diagnosa
dalam teori muncul pada klien, hal ini tergantung pada kondisi
fisik, lingkungan dan respon klienserta keluarga.
3. Pada tahap perencanaan disesuaikan dengan konsep dasar yang
ada

dengan

meningkatkan

kemandirian

klien

untuk

berpartisipasi mengatasi masalahnya.


4. Tahap pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang
telah

ditentukan

yang

dikondisikan

40

dengan

keadaan

dan

kemampuan klien dalam mengatasi masalahnya. Dalam tahap ini


diperlukan kerjasama yang baik dengan perawat, klien, dan
keluarga agar perencanaan sesuai dengan yang diharapkan.
5. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan dengan adanya kerjasama yang
baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga semua masalah
bisa teratasi.

B. SARAN
Dalam upaaya meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan
diruang perawatan 5/6 penulis mengungkapkan beberapa saran
diantaranya :
1. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien intra
partum hendaknya dilakukan pemeriksaan laboratorium yang
dianggap penting melalui kolaborasi perawat dan dokter.
2. Peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan dibidang
keperawatan terutama dalam pendokumentasian hasil asuhan
keperawatan agar terus ditingkatkan guna tercapainya kualitas
pelayanan yang lebih baik.
3. Interaksi dan komunikasi yang baik antara perawat dan klien
serta keluarga harus lebih dikembangkan oleh perawat agar
terbina kerjasama yang baik sehingga diperoleh hasil yang
sesuai dengan yang diharapkan.

41

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, M. Irene dan Jensen D margaret. Perawatan maternitas dan


Ginekologi. Yayasan IAKP, Bandung, 2000

Cunningham, Mc donald, Grant. Obsetri Williams edisi ke18. EGC,


Jakarta,1995

Doenges,

E.

Marilynn,

Moorhouse,

Mary

frances,

Rencana

Keperawatan Maternal/Bayi. Edisi 2.EGC, Jakarta, 2001

Farrer, Hellen, Perawatan Maternitas edisi ke-2, EGC, Jakarta 2001

42

Hamilton, Persis Mary, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas edisi 6,


EGC, Jakarta, 1995

Ibrahim, Cristina S, Perawatan Kebidanan Edisi 3, 1996

Manuaba, Ida Bagus Gede, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan


KB, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta, 1998

Manuaba, Ida Bagus Gede, Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin


Obsetri Ginekologi dan KB, cetakan 1, Yayasan Bina Pustaka,
Jakarta, 2001

Mochtar, Rustam, Sinopsis Obsetri, Jilid 1, edisi 2, EGC, Jakarta,


1998

43

Anda mungkin juga menyukai