A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.6 Mengolah data menggunakan konsep tipe data, variabel, konstanta, operator dan
ekspresi
a. Menyajikan informasi mengenai penggunaan tipe data dan variabel.
b. Menyajikan informasi mengenai penggunaan konstanta.
c. Menyajikan informasi mengenai penggunaan operator ekspresi
C. Tujuan pembelajaran
a. Dapat mengetahui dan mengerti pengertian variabel, konstanta.
b. Mengetahui Fungsi variabel dan konstanta
c. Membuat Program dengan menggunakan konstanta
D. Materi Ajar
1. Tipe data, variabel, operator dan ekspresi
2. Tipe data, variabel dan konstanta.
3. Operator dan ekspresi
E. Metode Pembelajaran
1. Penyampaian
2. Tanya jawab
3. Tes Program
4. Praktek
F. Media pembelajaran
1. Komputer
2. Buku Algoritma
3. Buku Struktur data
4. Internet
G. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan 1 - 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap belajar
2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan
identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara 30 Menit
yang baik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat belajar
B. Inti Mengamati :
1. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai variabel, operator dan ekspresi.
2. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai variabel, operator dan konstanta.
3. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai operator dan ekspresi.
Menanya :
1. Siswa berdikusi menganalisa penggunaan variabel,
operator dan ekspresi dalam algoritma.
2. Siswa berdikusi menganalisa penggunaan variabel,
konstanta dalam algoritma.
3. Siswa berdikusi menganalisa penggunaan operator
dan ekspresi dalam algoritma.
Mengeksplorasi: 120 Menit
1. Siswa membuat kode program menggunakan ragam
tipe data variabel, konstanta, operator dan ekspresi
dengan program sederhana.
2. Siswa melakukan kompilasi, eksekusi dan perbaikan
pada kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam
program.
Mengasosiasi:
1. Siswa membuat sebuah kesimpulan tentang
penggunaan tipe data, variabel, konstanta, operator
dan ekspresi dalam sebuah program sederhana.
Mengkomunikasikan:
1. Siswa membuat sebuah laporan dan
mempresentasikan hasil dari sebuah program
sederhana.
C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan
2. Siswa mengerjakan evaluasi
30 Menit
3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
Pertemuan 3 – 4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap belajar
2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan
identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara 30 Menit
yang baik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat belajar
B. Inti Mengamati :
1. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai variabel, operator dan ekspresi.
2. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai variabel, operator dan konstanta.
3. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai operator dan ekspresi.
Menanya :
1. Siswa berdikusi menganalisa penggunaan variabel,
operator dan ekspresi dalam algoritma.
2. Siswa berdikusi menganalisa penggunaan variabel,
konstanta dalam algoritma.
3. Siswa berdikusi menganalisa penggunaan operator
dan ekspresi dalam algoritma.
Mengeksplorasi:
120 Menit
1. Siswa membuat kode program menggunakan ragam
tipe data variabel, konstanta, operator dan ekspresi
dengan program sederhana.
2. Siswa melakukan kompilasi, eksekusi dan perbaikan
pada kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam
program.
Mengasosiasi:
2. Siswa membuat sebuah kesimpulan tentang
penggunaan tipe data, variabel, konstanta, operator
dan ekspresi dalam sebuah program sederhana.
Mengkomunikasikan:
1. Siswa membuat sebuah laporan dan
mempresentasikan hasil dari sebuah program
sederhana.
C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan
2. Siswa mengerjakan evaluasi
30 Menit
3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
H. Sumber Belajar
1. Buku Algoritma dan Pemrograman Pascal
2. Internet
3. Modul produktif, Buku Algoritma dan pemograman tingkat Dasar
I. Alat Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. White board
4. Spidol
J. Penilaian
1. Teknik penilaian : Test tertulis
2. Bentuk Instrumen dan Instumrn :
a. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
b. Instrumen : Terlampir
3. Pedoman Peskroan : Terlampir
A. Kompetensi Dasar
Menerapkan Penggunaan Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator dan Ekspresi
B. Indikator
Defenisi Tipe data, variabel, Konstanta, Operator dan Ekspresi
Pertemuan 1
Tipe Data
Adalah adalah jenis data yang dapat diolah oleh komputer untuk memenuhi kebutuhan
dalam pemrograman komputer. Setiap variabel atau konstanta yang ada dalam kode program,
sebaiknya kita tentukan dengan pasti tipe datanya. Ketepatan pemilihan tipe data pada variabel
atau konstanta akan sangat menentukan pemakaian sumberdaya komputer (terutama memori
komputer). Salah satu tugas penting seorang programmer adalah memilih tipe data yang sesuai
untuk menghasilkan program yang efisien dan berkinerja tinggi
Konstanta
Adalah variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah. Jadi konstanta
adalah juga variabel bedanya adalah pada nilai yang disimpannya. Jika nilai datanya sepanjang
program berjalan tidak berubah-ubah, Maka sebuah varibel lebih baik diperlakukan sebagai
konstanta. Pada sebuah kode program, biasanya nilai data dari konstanta diberikan langsung
dibagian deklarasi konstanta. Sedangkan untuk variabel biasanya hanya ditentukan nama
variabel dan tipe datanya tanpa isian nilai data. Aturanpena maan variabel juga berlaku untuk
penamaan konstanta. Demikian juga aturan penetapan tipe data.
Variabel
adalah tempat dimana kita dapat mengisi atau mengosongkan nilainya dan memanggil
kembali apabila dibutuhkan.
Pada sebagian besar bahasa pemrograman, variabel harus dideklarasikan lebih dulu untuk
mempermudah compiler bekerja. Apabila variabel tidak dideklarasikan maka setiap kali
compiler bertemu dengan variabel baru pada kode program akan terjadi waktu tunda karena
compiler harus membuat variabel baru. Hal ini memperlambat proses kerja compiler. Bahkan
pada beberapa bahasa pemrograman, compiler akan menolak untuk melanjutkan proses
kompilasi. Pemberian nama variabel harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh bahasa
pemrograman yang kita gunakan. Namun secara umum ada aturan yang berlaku untuk hampir
semua bahasa pemrograman.
Aturan-aturan tersebut yaitu:
Nama variabel harus diawali dengan huruf.
Tidak boleh menggunakan spasi pada satu nama variabel. Spasi bisa diganti dengan karakter
underscore (_).
Nama variabel tidak boleh mengandung karakter-karakter khusus, seperti : .,+, -, *, /, <, >, &,
(, ) dan lain-lain.
Nama variabel tidak boleh menggunakan kata-kata kunci d bahasa Pemrograman.
Contoh penamaan variabel.
Penamaan yang benar Penamaan yang salah Keterangan
namasiswa nama siswa (salah karena menggunakan spasi)
XY12 12XY (salah karena dimulai dengan angka)
harga_total harga.total (salah karena menggunakan karakter)
JenisMotor Jenis Motor (salah karena menggunakan spasi)
Pertemuan 2
Tipe Data
Tipe data adalah jenis data yang dapat diolah oleh komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam
pemrograman komputer. Setiap variabel atau konstanta yang ada dalam kode program, sebaiknya
kita tentukan dengan pasti tipe datanya. Ketepatan pemilihan tipe data pada variabel atau
konstanta akan sangat menentukan pemakaian sumberdaya komputer (terutama memori
komputer). Salah satu tugas penting seorang programmer adalah memilih tipe data yang sesuai
untuk menghasilkan program yang efisien dan berkinerja tinggi. Ada banyak tipe data yang
tersedia tergantung jenis bahasa pemrograman yang dipakai.
2. Character
Bersama dengan tipe data numeric, character merupakan tipe data yang paling banyak
digunakan. Tipe data character kadang disebut sebagai char atau string. Tipe data string
hanya dapat digunakan menyimpan teks atau apapun sepanjang berada dalam tanda petik
dua (“…”) atau petik tunggal (‘…’).
3. Boolean
Tipe data Boolean digunakan untuk menyimpan nilai True/False (Benar/Salah). Pada
sebagian besar bahasa pemrograman nilai selain 0 menunjukkan True dan 0 melambangkan
False. Tipe data ini banyak digunakan untuk pengambilan keputusan pada struktur
percabangan dengan IF … THEN atau IF … THEN … ELSE
Pertemuan 3
Array
Array atau sering disebut sebagai larik adalah tipe data yang sudah terstruktur dengan
baik, meskipun masih sederhana. Array mampu menyimpan sejumlah data dengan tipe yang
sama (homogen) dalam sebuah variabel. Setiap lokasi data array diberi nomor indeks yang
berfungsi sebagai alamat dari data tersebut. Penjelasan tentang array akan disampaikan lebih
detil pada bagian lain dari bab ini.
Ket :
Image atau gambar atau citra merupakan tipe data grafik. Misalnya grafik perkembangan jumlah
siswa SMK, foto keluarga kita, video perjalanan dan lain-lain. Pada bahasa-bahasa pemrograman
modern terutama yang berbasis visual tipe data ini telah didukung dengan sangat baik.
Date Time
Nilai data untuk tanggal (Date) dan waktu (Time) secara internal disimpan dalam format
yang pesifik. Variabel atau konstanta yang dideklarasikan dengan tipe data Date dapat
digunakan untuk menyimpan baik tanggal maupun jam. Tipe data ini masuk dalam kelompok
tipe data composite karena merupakan bentukan dari beberapa tipe data.
Berikut ini contoh tipe data dalam Visual Basic.
Dim WaktuLahir As Date
WaktuLahir = “01/01/1997”
WaktuLahir = “13:03:05 AM”
WaktuLahir = “02/23/1998 13:13:40 AM”
WaktuLahir = #02/23/1998 13:13:40 AM#
Tipe data lain
Subrange
Tipe data subrange merupakan tipe data bilangan yang mempunyai jangkauan nilai tertentu
sesuai dengan yang ditetapkan programmer. Biasanya tipe data ini mempunyai nilai batas
minimum dan nilai batas maksimum. Tipe data ini didukung dengan sangat baik dalam Delphi.
Berikut ini contoh deklarasi tipe data subrange dalam Delphi.
Contoh 5.7.
Deklarasi tipe data subrange pada Delphi.
Type
BatasIndeks = 1..20
RentangTahun = 1950..2030
Var
Indeks : BatasIndeks
Tahun : RentangTahun
Enumerasi
Tipe data ini merupakan tipe data yang mempunyai elemen-elemen yang harus disebut
satu persatu dan bernilai konstanta integer sesuai dengan urutannya. Nilai konstanta integer
elemen ini diwakili oleh suatu nama variable yang ditulis di dalam kurung. Tipe data ini juga
dijumpai pada Delphi dan bahasa pemrograman deklaratif seperti SQL.
Berikut ini contoh deklarasi tipe data enumerasi dalam Delphi.
Contoh 5.8. Penggunaan tipe data enumerasi.
Type Hari_dlm_Minggu = (Nol, Senin, Selasa, Rabu,Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu)
Nama_Bulan = (Nol, Januari, Pebruari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus,
September, Oktober, Nopember, Desember)
Var No_Hari : Hari_dlm_MingguNo_Bulan : Nama_Bulan
Pada contoh di atas tipe data Hari_dlm_Minggu termasuk enumerasi dengan rentang nilai
Nol, Senin sampai dengan Minggu dan nilai data dari 0, 1, sampai dengan 7. Sedangkan tipe data
Nama_Bulan termasuk enumerasi dengan rentang nilai Nol, Januari sampai dengan Desember
dan nilai data dari 0, 1, sampai dengan 12
Object
Tipe data object digunakan untuk menyimpan nilai yang berhubungan dengan obyek-
obyek yang disediakan oleh Visual Basic, Delphi dan dan bahasa pemrograman lain yang
berbasis GUI. Sebagai contoh, apabila kita mempunyai form yang memiliki control Command
button yang kita beri nama Command1, kita dapat mendeklarasikan variabel sebagai berikut :
Contoh 5.9. Penggunaan tipe data object.
Dim A As CommandButton
Set A = Command1
A.Caption = “HEY!!!”
A.FontBold = True
Pada contoh ini variabel A dideklarasikan bertipe data Object yaitu CommandButton.
Kemudian kita set variabel A dengan control Command button yang ada pada form
(Command1). Dengan cara ini kita dapat mengakses seluruh property, method dan event obyek
Command1 dengan menggunakan variabel A.
Variant
Tipe data hanya ada di Visual Basic. Tipe ini adalah tipe data yang paling fleksibel di
antara tipe data yang lain, karena dapat mengakomodasi semua tipe data yang lain seperti telah
dijelaskan.
Pertemuan 4
Contoh-contoh program di dalam menggunakan variabel, konstanta.
a. Mencari Luas segitiga
Perhatikan algoritma sederhana berikut
Mulai
Baca data alas dan tinggi.
Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
Tampilkan Luas
Stop
Keterangan :
Algoritma di atas adalah algoritma yang sangat sederhana, hanya ada lima langkah. Pada
algoritma ini tidak dijumpai perulangan ataupun pemilihan. Semua langkah dilakukan hanya
satu kali. Sekilas algoritma di atas benar, namun apabila dicermati maka algoritma ini
mengandung kesalahan yang mendasar, yaitu tidak ada pembatasan pada nilai data untuk
alas dan tinggi. Bagaimana jika nilai data alas atau tinggi adalah bilangan 0 atau bilangan
negatif ? Tentunya hasil yang keluar menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam
kasus seperti ini kita perlu menambahkan langkah untuk memastikan nilai alas dan tinggi
memenuhi syarat, misalnya dengan melakukan pengecekan pada input yang masuk. Apabila
input nilai alas dan tinggi kurang dari 0 maka program tidak akan dijalankan. Sehingga
algoritma di atas dapat dirubah menjadi seperti contoh berikut.
A. Kompetensi Dasar
Menerapkan Penggunaan Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator dan Ekspresi
B. Indikator
Defenisi Tipe data, variabel, Konstanta, Operator dan Ekspresi
a. Soal
1. Tuliskan pengertian Tipe Data
2. Tuliskan pengertian Variabel !
3. Tuliskan pengertian Konstanta
4. Gambarkan macam-macam Tipe Data !
5. Buat sebuah program sederhana dengan menggunakan variabel !
b. Kunci Jawaban
1. Tipe data adalah jenis data yang dapat diolah oleh komputer untuk memenuhi
kebutuhan dalam pemrograman komputer. Setiap variabel atau konstanta yang ada
dalam kode program, sebaiknya kita tentukan dengan pasti tipe datanya. Ketepatan
pemilihan tipe data pada variabel atau konstanta akan sangat menentukan pemakaian
sumberdaya komputer (terutama memori komputer). Salah satu tugas penting seorang
programmer adalah memilih tipe data yang sesuai untuk menghasilkan program yang
efisien dan berkinerja tinggi
2. Variabel adalah tempat dimana kita dapat mengisi atau mengosongkan nilainya dan
memanggil kembali apabila dibutuhkan.
3. Konstanta adalah variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah. Jadi
konstanta adalah juga variabel bedanya adalah pada nilai yang disimpannya. Jika nilai
datanya sepanjang program berjalan tidak berubah-ubah, Maka sebuah varibel lebih baik
diperlakukan sebagai konstanta. Pada sebuah kode program, biasanya nilai data dari
konstanta diberikan langsung dibagian deklarasi konstanta. Sedangkan untuk variabel
biasanya hanya ditentukan nama variabel dan tipe datanya tanpa isian nilai data.
Hasil Eksekusi
X =12
Y =2.15
Z =25
c. Penskoran
Pedoman Penilaian :
Konversi Nilai = Jumlah Skor x 20,
Jumlah Skor maksimal 20, maka 5 x 20 = 100
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Kompetensi : Sikap
Satuan Pendidikan : SMK Bina Islam Mandiri Kersana
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Pemrograman Dasar
Pertemuan ke : 1–4
Alokasi waktu : 8 x 45
1. Kompetensi dasar :
Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari dalam
pembelajaran Pemrograman Dasar.
2. Indikator
1. Peserta didik dapat berperilaku jujur dalam menyalin informasi dari buku sumber
2. Peserta didik dapat bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
3. Peserta didik dapat berperilaku disiplin dalam mengumpulkan tugas
4. Peserta didik dapat menunjukkan kerja sama dalam belajar Pemrograman dasar.
5. Peserta didik dapt berperilaku santun dalam belajar.
A. Kompetensi Dasar
Menerapkan Penggunaan Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator dan Ekspresi
B. Indikator
Defenisi Tipe data, variabel, Konstanta, Operator dan Ekspresi
Isilah dengan tanda centang (√) apabila seorang siswa melakukan aktivitas !
Aspek keterampilan *)
No. Nama Nilai **)
1 2 3 4 5
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
a. Dapat mengetahui defenisi percabangan
b. Dapat mengetahui fungsi dari percabangan 1 kondisi dengan 2 kondisi
c. Dapat membuat sebuah program sederhana dengan menggunakan percabangan
D. Materi Ajar
a. Struktur kontrol percabangan
b. Percabangan 1 kondisi
c. Percabangan 2 kondisi
d. Percabangan lebih dari 2 kondisi
E. Metode Pembelajaran
1. Penyampaian
2. Tanya jawab
3. Tes Program
4. Praktek
F. Sumber pembelajaran
1. Buku Algoritma dan Pemrograman Pascal
2. Internet
3. Modul produktif, Buku Algoritma dan pemograman tingkat Dasar.
G. Langkah – langkah Pembelajaran
Pertemuan 5 – 7
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap belajar
2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan
dengan identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga
45 Menit
negara yang baik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat
belajar
B. Inti Mengamati :
1. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
tentang struktur kontrol percabangan.
2. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai percabangan 1 kondisi.
3. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai percabangan 2 kondisi.
Menanya :
1. Siswa berdikusi menganalisa tentang percabangan.
2. Siswa berdikusi menganalisa tentang percabangan
1 kondisi.
3. Siswa berdikusi menganalisa tentang percabangan
2 kondisi.
Mengeksplorasi:
180 Menit
1. Siswa membuat kode program menggunakan
percabangan 1 kondisi, 2 kondisi, lebih dari 2
kondisi dan percabangan bersarang.
2. Siswa melakukan kompilasi, eksekusi dan
perbaikan pada kesalahan-kesalahan yang terdapat
dalam program.
Mengasosiasi:
1. Siswa membuat sebuah kesimpulan tentang
penggunaan percabangan 1 kondisi, 2 kondisi,
lebih dari 2 kondisi dan percabangan bersarang.
Mengkomunikasikan:
Siswa membuat sebuah laporan dan
mempresentasikan hasil dari sebuah program
sederhana.
C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan 15 e
2. Siswa mengerjakan evaluasi 45 Menit n
3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil i
evaluasi pembelajaran yang telah dicapai. t
Pertemuan 8 – 10
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap belajar
2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan
45 Menit
identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga
negara yang baik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat belajar
B. Inti Mengamati :
4. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
tentang struktur kontrol percabangan.
5. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai percabangan 1 kondisi.
6. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai percabangan 2 kondisi.
Menanya :
1. Siswa berdikusi menganalisa tentang percabangan.
2. Siswa berdikusi menganalisa tentang percabangan
1 kondisi.
3. Siswa berdikusi menganalisa tentang percabangan
2 kondisi.
Mengeksplorasi:
180 Menit
1. Siswa membuat kode program menggunakan
percabangan 1 kondisi, 2 kondisi, lebih dari 2
kondisi dan percabangan bersarang.
2. Siswa melakukan kompilasi, eksekusi dan
perbaikan pada kesalahan-kesalahan yang terdapat
dalam program.
Mengasosiasi:
1. Siswa membuat sebuah kesimpulan tentang
penggunaan percabangan 1 kondisi, 2 kondisi,
lebih dari 2 kondisi dan percabangan bersarang.
Mengkomunikasikan:
1. Siswa membuat sebuah laporan dan
mempresentasikan hasil dari sebuah program
sederhana.
C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan 16 e
2. Siswa mengerjakan evaluasi 45 Menit n
3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil i
evaluasi pembelajaran yang telah dicapai. t
H. Alat Pembelajaran
1. Laptop
2. Infocus
3. Komputer
I. Penilaian
1. Teknik penilaian : Test tertulis
2. Bentuk Instrumen dan Instumrn
a. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
b. Instrumen : Terlampir
3. Pedoman Peskroan : Terlampir
B. Indikator
1. Membuat Struktur kontrol percabangan,
2. Membuat Percabangan 1 kondisi
3. Membuat Percabangan 2 kondisi
4. Membuat Percabangan lebih dari 2 kondisi
PERTEMUAN 5
Struktur Algoritma Pemrograman
Sebelum memasuki materi tentang percabangan, terlebih dahulu kita harus mengetahui
apa itu algoritma?
Pengertian Algoritma
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun
secara sistematis. Masalah dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada
syarat kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Konsep algoritma
sering kali disetarakan dengan sebuah resep. Sebuah resep biasanya memiliki daftar bahan atau
bumbu yang akan digunakan, urutan pengerjaan dan bagaimana hasil dari urutan pengerjaan
tersebut. Apabila bahan yang digunakan tidak tertera (tidak tersedia) maka resep tersebut tidak
akan dapat dikerjakan. Demikian juga jika urutan pengerjaannya tidak beraturan, maka hasil
yang diharapkan tidak akan dapat diperoleh. Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada
suatu masalah dengan syarat yang sama. Tingkat kerumitan dari suatu algoritma merupakan
ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan
masalah. Umumnya, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang
singkat memiliki tingkat kerumitan yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu
lama untuk menyelesaikan suatu masalah membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi.
Perhatikan algoritma sederhana berikut:
Mulai
2. Baca data alas dan tinggi.
3. Luas adalah alas kali tinggi kali 0.5
4. Tampilkan Luas
5. Stop
Keterangan :
Algoritma di atas adalah algoritma yang sangat sederhana, hanya ada lima langkah. Pada
algoritma ini tidak dijumpai perulangan ataupun pemilihan. Semua langkah dilakukan hanya satu
kali. Sekilas algoritma di atas benar, namun apabila dicermati maka algoritma ini mengandung
kesalahan yang mendasar, yaitu tidak ada pembatasan pada nilai data untuk alas dan tinggi.
Bagaimana jika nilai data alas atau tinggi adalah bilangan 0 atau bilangan negatif ?
Tentunya hasil yang keluar menjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kasus seperti
ini kita perlu menambahkan langkah untuk memastikan nilai alas dan tinggi memenuhi syarat,
misalnya dengan melakukan pengecekan pada input yang masuk. Apabila input nilai alas dan
tinggi kurang dari 0 maka program tidak akan dijalankan.
PERTEMUAN 6
Pencarian Data dalam Array
Salah satu permasalahan yang sering dijumpai dalam array adalah bagaimana mencari
elemen tertentu dari array. Misalnya pada kasus loker pada Gambar 5.21 di atas tersedia 100
kotak. Kemudian kita diminta untuk mencari nomor kotak keberapa yang dimiliki oleh seorang
siswa bernama “Rudi”. Contoh yang lain, misalkan ada banyak siswa dalam satu sekolah dan
kita diminta mencari data seorang siswa dengan nama tertentu atau alamat tertentu.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh 5.24. Pencarian pada array.
Pada contoh ini kita diminta mencari elemen yang berisi angka 12 dari sekumpulan
elemen dalam array. Ada 6 elemen pada array tersebut. Menurut kalian bagaimanakah algoritma
penyelesaiannya?
Cara yang paling umum dan paling mudah dilakukan adalah dengan cara pencarian
berurutan (linear search). Pada masa lalu cara ini dianggap tidak efisien karena membutuhkan
waktu lama. Namun dengan perkembangan komputer yang sangat cepat, waktu eksekusi
algoritma ini tidak terlalu dipermasalahkan. Cara ini dilakukan dengan cara membandingkan isi
dari elemen dengan apa yang kita cari. Satu per satu dimulai dari elemen yang paling awal.
Apabila kita terapkan pada Contoh 5.24, maka eksekusi program akan berlangsung berurutan
sebagai berikut :
Tetapkan bilangan yang ingin kita cari (yaitu 12)
Ambil elemen paling awal (yaitu A[0]), bandingkan isi elemen tersebut (yaitu 23) dengan
bilangan yang kita cari. Jika sama maka stop.
Jika tidak maka lanjutkan dengan elemen berikutnya (yaitu A[1]), bandingkan isi elemen
tersebut dengan bilangan yang kita cari. Jika sama maka stop.
Jika tidak maka lanjutkan dengan elemen berikutnya. Dan seterusnya sampai dijumpai
elemen yang berisi sama dengan bilangan yang kita cari.
Deklarasi Array
Array adalah struktur data yang statik, yaitu jumlah elemen array harus sudah diketaui
sebelum program dieksekusi.
Macam-macam array terdiri atas :
a. Array 1 dimensi dituliskan :
Variabel [ indeks ]
b. Array 2 dimensi dituliskan :
Variabel [ indeks1, indeks2 ]
c. Array 3 dimensi dituliskan :
Variabel [ indeks1, indeks2, indeks3 ]
Syntax :
Variabel [ indeks ]
Variabel [ indeks1, indeks2 ]
Variabel [ indeks1, indeks2, indeks3 ]
Deklarasi
Var
< Nama Array = array [indeks] of tipe data;
< Nama Array = array [indeks1, indeks2] of tipe data;
tipe data;
< Nama Array = array [indeks1, indeks2, indeks3] of tipe data;
of tipe data;
Contoh :
1. Bentuk Pertama sebagai variabel
Deklarasi
Nilai : Array [ 1..15] of integer
Nama : Array [ ‘A’..’Z’] of string
3. Bentuk Ketiga dengan ukuran maksimum elemen larik sebagai sebuah konstanta
Deklarasi
Const max : 100
Type
Nilai : Array [ 1..max ] of real
Var
X : Nilai
Atau
X : Array [1..100 ] of real
PERTEMUAN 7
PERCABANGAN 1 KONDISI
Penggunaan Larik dengan percabangan 1 kondisi
Array (larik) dibutuhkan apabila suatu proses memerlukan penyimpanan sementara data yang
bertipe sama dalam memori, untuk selanjutnyauntuk selanjutnya data tersebut dimanipulasi,
dihitung, atau diterapkan proses lainnya. Dengan array dapat menghemat penggunaan nama-
nama variabel yang banyak. Variabel dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Variabel tunggal
Keseluruhan data yang di input akan disimpan pada satu tempat saja sehingga nantinya
yang tersimpan data yang paling akhir.
Contoh dalam bahas Pemrograman Pascal :
Uses Crt;
Var
I,n,x : integer;
Procedure Inputan ( var x,n : integer);
Begin
For i := 1 to n do
Begin
Write (’masukkan suku ke-’,i,’=’);
Readln(x);
End;
End;
Procedure Keluaran ( var x,n : integer);
Begin
For i := 1 to n do
Write (‘x[’,i,’]=’,x);
End;
Begin
Clrscr;
Write(’Masukkan N (mak 100) :’);
Readln(n);
Inputan(x,n);
Writeln; Writeln;
Keluaran(x,n);
Readln;
End.
b. Variabel berindeks
Data akan disimpan berdasarkan alamat dari suatu indeksnya.
Contoh dalam Program Pascal :
Uses Crt;
Type
Latih = array [ 1..max ] of real;
Var
X : latih;
I,n : integer;
Procedure Inputan (masuk : latih; n : integer);
Begin
For i := 1 to n do
Begin
Write (’Masukkan suku ke-’,i, ’= ’);
Readln(x [ i ]);
End;
End;
Procedure Keluaran (cetak : latih; n : integer);
Begin
For i := 1 to n do
Write (’x [‘,I,’ ] = x [ i ] :6:1);
End;
Begin
Clrscr;
Write (‘Masukkan N (mak 100) : ‘);
Readln(n);
Inputan(x,n);
Writeln; Writeln;
Keluaran(x,n)
Readln;
End.
Jika Dijalankan maka hasilnya :
Masukkan N (mak 100) : ketikkan 5
Masukkan suku ke-1 = 10
Masukkan suku ke-2 = 15
Masukkan suku ke-3 = 20
Masukkan suku ke-4 = 25
Masukkan suku ke-5 = 30
Hasilnya :
X[1] =10
X[2] = 15
X[3] = 20
X[4] = 25
X[5] = 30
PERTEMUAN 7
Larik 2 Dimensi
Misalkkan Matrik C ukuran 3x4 yang merupakan hasil penjumlahan dari Matrik A
ukuran 3x4 dan Matrik B ukuran 3x4.
a b c d m n o p
A e f g h dan B q r s t
i j k l u v w x
a m b n c o d p
C eq f r g s ht
iu j v k w l x
Deskripsi
Read (N)
Input_ArrayA(x,M,N)
Input_ArrayB(x,M,N)
Jumlah_Array(x,M,N)
Implementasinya dalam bahasa Pemrograman Pascal :
Uses Crt;
Type
Latih = array [ 1..10, 1..10] of integer;
Var
I,j,n,m : Integer;
A,B,C : latih;
Operasi File
File seringkali digunakan untuk menyimpan data agar data tidak hilang. Data atau yang
ada dan dihasilkan pada program akan hilang ketika program diakhiri, sehingga file digunakan
untuk menyimpan data tersebut. Ada dua jenis file yaitu file program dan file data. File program
berisi kode-kode program sedangkan file data hanya berisi data. File data terdiri dari dua jenis
yaitu file data berurutan (sequential data file) dan file data acak (random-access data file).
PERTEMUAN 8
Algoritma Penulisan Data pada File
Algoritma yang digunakan untuk penulisan data untuk file data berurutan maupun acak
secara rinsip sama, hanya modusnya yang berbeda.
Berikut ini adalah algoritma penulisan data.
Open “modus”, <buffer number>, “nama file data” Write <record number>,
field 1, field 2, .. field n
Close buffer number Modus O menunjukkan file ini dibuka untuk ditulisi.
Contoh 5.25.
Contoh Penerapan algoritma penulisan data.Misalkan kita punya file data dengan nama
“siswa.dat” yang field-nya adalah nama siswa, alamat, nomor telepon. Maka untuk menuliskan
data adalah sebagai berikut :
Open “O”, #1, “siswa.dat”
Write #1, <nama>, <alamat>, <no.telepon>
Close #1
Notasi #1 menunjukkan siswa.dat akan ditempatkan dalam buffer no 1.
Notasi ini harus sama digunakan di seluruh progam di atas.
Artinya kalau kita menempatkan suatu file dengan nomor buffer #1 maka ketika
membuka, menulis, membaca dan menutup harus menggunakan notasi tersebut. Demikian juga
bila kita menempatkan pada buffer no #2.
Pernyataan While Not EOF digunakan untuk memeriksa apakah sudah ada pada baris
terakhir dari data. Jika belum maka baris-baris data akan dibaca dan dicetak sampai baris
terakhir. Pernyataan input digunakan untuk mengambil data dari file untuk dimuat ke dalam
program. Sedangkan Pernyataan print digunakan untuk mencetak data ke layar komputer.
Contoh 5.26.
Contoh penerapan algoritma penulisan data. File data dengan nama “siswa.dat” seperti
pada contoh 5.25 yang field-nya adalah nama siswa, alamat, nomor telepon. Maka untuk
membaca data adalahsebagai berikut.
Open “I”, #2, “siswa.dat”
While not EOF:
Input #2, <nama>, <alamat>, <no.telepon>
Print <nama>, <alamat>, <no.telepon>
End while
Close buffer number
PERTEMUAN 9
Percabangan dengan 2 kondisi
Struktur satu kondisi (perintah if)
Struktur ini merupakan struktur yang paling sederhana karena hanya melibatkan satu
buah ekspresi akan diperiksa. Pada konstruksi perintah if, C++ tidak memiliki kata kunci
(keyword) then.
Bentuk umum:
if (kondisi)
pernyataan;
atau
if (kondisi)
{
statemen1;
statemen2;
…
}
Contoh:
if (detik == 60)
menit = menit + 1;
if (Angka %2 == 0)
cout<<”Bilangan genap”;
if (sisi > 0)
{
Luas = panjang * lebar;
Isi = Luas*tinggi;
}
Keterangan :
Kondisi digunakan untuk menentukan pengambilan keputusan, operator yang digunakan
adalah relational dan logical operators.
Contoh program:
#include <iostream.h>
int main()
{
int nilai;
//memasukkan bilangan bulat
cout<<”Masukkan sebuah bilangan bulat: “;
cin>>nilai;
//menampilkan teks jika nilai yang tersimpan lebih besar dari 0
if (nilai > 0)
cout<<“Nilai yang Anda masukkan adalah bilangan positif“;
return 0; }
Hasil eksekusi program di atas bersifat dinamis artinya tidak setiap proses eksekusi program
akan menghasilkan hasil yang sama. Jika user memasukkan angka lebih besar dari 0 maka
program ini akan menampilkan teks “Nilai yang Anda masukkan adalah bilangan positif”.
Selain itu kita juga 25omp nenggunakan operator || dan && dalam menentukan sebuah ekspresi.
Contoh program:
#include <iostream.h>
int main()
{
int bilangan;
char huruf;
//memasukkan bilangan bulat
cout<<”Masukkan sebuah bilangan bulat: “;
cin>>bilangan;
if ((bilangan > 0) && (bilangan < 10))
cout<<bilangan<<” lebih besar dari nol dan lebih kecil dari sepuluh”;
//memasukkan huruf
cout<<“\n“;
cout<<”Masukkan sebuah huruf: “;
cin>>huruf;
if ((huruf == ‘A’) || (huruf == ‘a’) || (huruf == ‘I’) ||
(huruf == ‘i’) || (huruf == ‘U’) || (huruf == ‘u’) ||
(huruf == ‘E’) || (huruf == ‘e’) || (huruf == ‘O’) ||
(huruf == ‘o’))
{
cout<<huruf<<” adalah huruf 25ompu”;
}
return 0;
}
PERTEMUAN 10
Penggunaan If Majemuk
Struktur dua kondisi (perintah if – else)
Struktur percabangan jenis ini sedikit lebih kompleks bila dibandingkan dengan struktur
yang hanya memiliki satu kondisi. Konsep ini sangat sederhana yaitu pada struktur jenis ini
terdapat sebuah statemen khusus yang berguna untuk mengatasi kejadian apabila kondisi yang
didefinisikan tersebut tidak terpenuhi (bernilai salah). Perintah ini memberikan satu
26omputer2626e dari dua kemungkinan.
Bentuk umum:
if (kondisi)
{
statement_jika_kondisi_terpenuhi;
}
else
{
statement_jika_kondisi_tidak_terpenuhi;
}
Contoh:
#include <iostream.h>
int main()
{
int nilai;
//memasukkan bilangan bulat
cout<<”Masukkan sebuah bilangan bulat: “;
cin>>nilai;
//pengecek bilangan apakah habis dibagi dua atau tidak
if (nilai %2 == 0)
{
cout<<nilai<<“adalah bilangan genap“;
}
else
{
cout<<nilai<<“adalah bilangan ganjil“;
}
return 0;
}
Contoh program:
#include <iostream.h>
int main()
{
int nilai;
//memasukkan bilangan bulat
cout<<”Masukkan sebuah bilangan yang akan diperiksa: “;
cin>>nilai;
//pengecek bilangan apakah habis dibagi dua atau tidak
if (nilai > 0)
{
cout<<nilai<<“ adalah bilangan positif“;
}
else if (nilai < 0)
{
cout<<nilai<<“ adalah bilangan 26omputer“;
}
else
{
cout<<“Anda memasukkan bilangan NOL“;
}
return 0;
}
Contoh Program :
Implementasinya dalam bahasa Pemrograman Pascal :
Uses Crt;
Type
Latih = array [ 1..10, 1..10] of integer;
Var
I,j,n,m : Integer;
A,B,C : latih;
Procedure InputA(var x : latih; m,n : integer);
Begin
For I := 1 to m do
Begin
For J := 1 to n do
Begin
Write(‘Masukkan suku A[‘,I,’] = ‘);
Raedln(A[I,j](;
End;
End;
End;
Procedure InputB(var x : latih; m,n : integer);
Begin
For I := 1 to m do
Begin
For J := 1 to n do
Begin
Write(‘Masukkan suku B[‘,I,’] = ‘);
Raedln(B[I,j](;
End;
End;
End;
Procedure Keluaran(var x : latih; m,n : integer);
Begin
For I := 1 to m do
Begin
For J := 1 to n do
Begin
C[I,j]:=A[I,j]+ B[I,j]
Writeln(‘C[‘,I,’]=’, C[I,j]);
End;
End;
End;
Begin
Write(‘Masukkan m (mak 10) :’);
Readln(m);
Write(‘Masukkan n (mak 10) :’);
Readln(n);
InputA(a,m,n);
InputB(a,m,n);
Writeln; Writeln;
Keluaran(c,m,n);
Readln;
End.
Lampiran 2
INSTRUMEN TES URAIAN
Kompetensi : Pengetahuan
Satuan Pendidikan : SMK Bina Islam Mandiri Kersana
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Pemrograman Dasar
Pertemuan ke : 5 – 10
Alokasi waktu : 12 x 45
C. Kompetensi Dasar
a. Menerapkan Struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
D. Indikator
1. Membuat Struktur kontrol percabangan,
2. Membuat Percabangan 1 kondisi
3. Membuat Percabangan 2 kondisi
4. Membuat Percabangan lebih dari 2 kondisi
a. Soal
1. Buatlah sebuah program sederhana !
2. Tuliskan macam-macam array !
3. Tuliskan struktur percabangan !
4. Perhatikan gambar berikut : Tuliskan eksekusi dari skema tersebut.
b. Kunci jawaban
1. Contoh Program sederhana:
#include <iostream.h>
int main()
{
int nilai;
//memasukkan bilangan bulat
cout<<”Masukkan sebuah bilangan yang akan diperiksa: “;
cin>>nilai;
//pengecek bilangan apakah habis dibagi dua atau tidak
if (nilai > 0)
{
cout<<nilai<<“ adalah bilangan positif“;
}
else if (nilai < 0)
{
cout<<nilai<<“ adalah bilangan 28omputer“;
}
else
{
cout<<“Anda memasukkan bilangan NOL“;
}
return 0;
}
2. Macam – macam array :
a. Array 1 dimensi dituliskan :
Variabel [ indeks ]
b. Array 2 dimensi dituliskan :
Variabel [ indeks1, indeks2 ]
c. Array 3 dimensi dituliskan :
Variabel [ indeks1, indeks2, indeks3 ]
3. Struktur Percabangan :
Pada struktur percabangan, program akan berpindah urutan pelaksanaan jika suatu
kondisi yang disyaratkan dipenuhi. Pada proses seperti ini 29omput flowchart Decision
harus digunakan. Simbol decision akan berisi pernyataan yang akan diuji kebenarannya.
Nilai hasil pengujian akan menentukan cabang mana yang akan ditempuh.
4. Maka eksekusi program akan berlangsung berurutan sebagai berikut :
1. Tetapkan bilangan yang ingin kita cari (yaitu 12)
2. Ambil elemen paling awal (yaitu A[0]), bandingkan isi elemen tersebut (yaitu 23)
dengan bilangan yang kita cari. Jika sama maka stop.
3. Jika tidak maka lanjutkan dengan elemen berikutnya (yaitu A[1]), bandingkan isi
elemen tersebut dengan bilangan yang kita cari. Jika sama maka stop.
4. Jika tidak maka lanjutkan dengan elemen berikutnya. Dan seterusnya sampai
dijumpai elemen yang berisi sama dengan bilangan yang kita cari.
c. Pedoman Penilaian :
Konversi Nilai = Jumlah Skor x 25,
Jumlah Skor maksimal 25, maka 4 x 25 = 100
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Kompetensi : Sikap
Satuan Pendidikan : SMK Bina Islam Mandiri Kersana
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Pemrograman dasar
Pertemuan ke : 5 – 10
Alokasi waktu : 12 x 45
1. Kompetensi dasar :
Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari dalam pembelajar
Algoritma dan Pemrograman Pascal
2. Indikator
1. Peserta didik dapat berperilaku jujur dalam menyalin informasi dari buku sumber
2. Peserta didik dapat bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
3. Peserta didik dapat berperilaku disiplin dalam mengumpulkan tugas
4. Peserta didik dapat menunjukkan kerja sama dalam belajar Algoritma dan Pemrograman
Pascal
5. Peserta didik dapt berperilaku santun dalam belajar.
Kompetensi : Keterampilan
Satuan Pendidikan : SMK Bina Islam Mandiri Kersana
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Pemrograman dasar
Pertemuan ke : 5 – 10
Alokasi waktu : 12 x 45
A. Kompetensi Dasar
1. Menerapkan Struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
B. Indikator
1. Membuat Struktur kontrol percabangan,
2. Membuat Percabangan 1 kondisi
3. Membuat Percabangan 2 kondisi
4. Membuat Percabangan lebih dari 2 kondisi
Isilah dengan tanda centang (√) apabila seorang siswa melakukan aktivitas !
Aspek keterampilan *)
No. Nama Nilai **)
1 2 3 4 5
A. Kompetensi Inti
1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya.
2. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
mlakukan percobaan dan diskusi.
4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari perulangan siswa diharapkan :
a. Mengerti tentang struktur perulangan
b. Mengetahui informasi tentang perulangan dengan kondisi awal
c. Mengetahui informasi tentang perulangan dengan kondisi akhir
D. Materi Ajar
1. Struktur kontrol perulangan
2. Perulangan dengan kondisi awal
3. Perulangan dengan kondisi akhir
E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Scientifict Learning
b. Straegi : Cooperative Learning
c. Model : Problem Based Learning
d. Metode : Diskusi, Ceramah, tanya Jawab
Menanya :
1. Siswa berdikusi menganalisa tentang
perulangan.
2. Siswa berdikusi menganalisa tentang
perulangan dengan kondisi awal.
3. Siswa berdikusi menganalisa tentang
perulangan dengan kondisi akhir. 120 Menit
Mengeksplorasi:
1. Siswa membuat kode program menggunakan
perulangan dengan kondisi awal, dan
perulangan kondisi akhir.
2. Siswa melakukan kompilasi, eksekusi dan
perbaikan pada kesalahan-kesalahan yang
terdapat dalam program.
Mengasosiasi:
1. Siswa membuat sebuah kesimpulan tentang
penggunaan perulangan dengan kondisi awal,
dan perulangan dengan kondisi akhir.
Mengkomunikasikan:
1. Siswa membuat sebuah laporan dan
mempresentasikan hasil dari sebuah program
sederhana.
C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah
disampaikan
30
2. Siswa mengerjakan evaluasi
menit
3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil
evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
Pertemuan 13 – 14
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap belajar
2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan
dengan identitas diri yang dibutuhkan
15 Menit
sebagai warga negara yang baik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat
belajar
B. Inti Mengamati :
1. Siswa mengamati dan mendengarkan
60 Menit
penjelasan tentang struktur kontrol
perulangan.
2. Siswa mengamati dan mendengarkan
penjelasan mengenai perulangan dengan
kondisi awal.
3. Siswa mengamati dan mendengarkan
penjelasan mengenai perulangan dengan
kondisi akhir.
Menanya :
1. Siswa berdikusi menganalisa tentang
perulangan.
2. Siswa berdikusi menganalisa tentang
perulangan dengan kondisi awal.
3. Siswa berdikusi menganalisa tentang
perulangan dengan kondisi akhir.
Mengeksplorasi:
1. Siswa membuat kode program menggunakan
perulangan dengan kondisi awal, dan
perulangan kondisi akhir.
2. Siswa melakukan kompilasi, eksekusi dan
perbaikan pada kesalahan-kesalahan yang
terdapat dalam program.
Mengasosiasi:
1. Siswa membuat sebuah kesimpulan tentang
penggunaan perulangan dengan kondisi awal,
dan perulangan dengan kondisi akhir.
Mengkomunikasikan:
1. Siswa membuat sebuah laporan dan
mempresentasikan hasil dari sebuah program
sederhana.
C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah
disampaikan
2. Siswa mengerjakan evaluasi 30 menit
3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil
evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
G. Media Pembelajaran
1. Komputer
2. Proyektor
3. UPS
H. Sumber Belajar
1. Buku Algoritma dan Pemrograman Pascal.
2. Internet.
3. Modul produktif, Buku Algoritma dan pemograman tingkat Dasar.
I. Penilaian
1. Teknik penilaian : Test
2. Bentuk instrumen
a. Test tertulis
b. Instrumen (terlampir)
3. Pedoman penskoran (terlampir)
A. Kompetensi Dasar
2. Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman
B. Indikator
1. Mengetahui Struktur kontrol perulangan
2. Mengetahui Perulangan dengan kondisi awal
3. Perulangan dengan kondisi akhir
Pertemuan 11
Struktur kontrol perulangan
Dalam banyak kasus seringkali kita dihadapkan pada sejumlah pekerjaanyang harus
diulang berkali. Salah satu contoh yang gampang kita jumpai adalah balapan mobil seperti
tampak pada Mobil-mobil peserta harus mengelilingi lintasan sirkuit berkali-kali sesuai yang
ditetapkan dalam aturan lomba. Siapa yang mencapai garis akhir paling cepat, dialah yang
menang. Pada pembuatan program 36omputer, kita juga kadang-kadang harus mengulang satu
atau sekelompok perintah berkali-kali agar memperoleh hasil yang diinginkan.
Dengan menggunakan 36omputer, eksekusi pengulangan mudah dilakukan. Hal ini
karena salah satu kelebihan 36omputer dibandingkan dengan manusia adalah kemampuannya
untuk mengerjakan tugas atau suatu instruksi berulangkali tanpa merasa lelah, bosan, atau malas.
Bandingkan dengan pengendara mobil balap, suatu ketika pasti dia merasa lelah dan bosan untuk
berputar-putar mengendarai mobil balapnya. Struktur pengulangan terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Kondisi pengulangan,
Yaitu syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pengulangan. Syarat ini biasanya
dinyatakan dalam ekspresi Boolean yang harus diuji apakah bernilai benar (true) atau salah
(false)
2. Badan pengulangan (loop body), yaitu satu atau lebih instruksi yang akan diulang Pada
struktur pengulangan, biasanya juga disertai bagian inisialisasi dan bagian terminasi.
Inisialisasi adalah instruksi yang dilakukan sebelum pengulangan dilakukan pertama kali.
Bagian insialisasi umumnya digunakan untuk memberi nilai awal sebuah variable.
Sedangkan terminasi adalah instruksi yang dilakukan setelah pengulangan selesai
dilaksanakan.
Ada beberapa bentuk pengulangan yang dapat digunakan, masing-masing dengan syarat dan
karakteristik tersendiri. Beberapa bentuk dapat dipakai untuk kasus yang sama, namun ada
bentuk yang hanya cocok untuk kasus tertentu saja. Pemilihan bentuk pengulangan untuk
masalah tertentu dapat mempengaruhi kebenaran algoritma. Pemilihan bentuk pengulangan yang
tepat bergantung pada masalah yang akan 36omputer36.
Shorting
Pertimbangan akan melakukan shorting.
Hal-hal yang akan dipertimbangkan adalah :
1. Perlu tidaknya data disorting
2. Besarnya atau banyaknya data yang akan dishorting
3. Kemampuan atau kapasitas komputer atau penyimpanan datanya
4. Metode shorting
Tehnik-tehnik shorting.
Pada garis besarnya ada 3 tehnik sorting :
1. Insortion Sort (Sorting penyisipan)
Tehnik ini adalah dengan membandingkan elemen n ( n mulai dari 2 hingga elemen
terakhir) dengan elemen-elemen sebelumnya.
Contoh : 8, 3, 7, 4
8, 7, 8, 4 (awal) → 4 banding 8 → Tukar
Hasil : 3, 4, 7, 8 → 4 banding 7 → Tukar
Hasil : 3, 4, 7, 8 → 4 banding 3 → Tetap
Hasil : 3, 4, 7, 8 (akhir)
2. Selection Sort (Sorting Pemilihan)
Tehnik ini adalah mencari elemen terkecil kemudian letakkan dan tukar dengan posisi
ke n (n mulai dari 1 hingga elemen terakhir –n)
Contoh : 8, 3, 7, 4
Pada langkah pertama hasil sortirnya : 3, 8, 7, 4 (mulai dari elemen pertama,
elemen terkecil = 3, letakkan dan tukar dengan elemen pertama)
Pada langkah kedua hasil sortirnya : 3, 4, 7, 8 (mulai dari elemen ke 2 elemen
terkecil = 4, letakkan dan tukar dengan elemen ke 2
Pada langkah ke 3 hasil sortirnya : 3, 4, 7, 8 (mulai dari elemen ke 3 elemen
terkecil = 7, letakkan dan tukar dengan elemen ke 3)
3. Exchange Sort (Shorting Penukaran)
Contoh sotir umumnya yang menggambarkan exchange sort adalah Bubble short.
Algoritma dari tehnik ini adalah dengan melakukan proses perbandingan sebanyak n
elemen dari n = 1 (selanjutnya dimulai = 1) bandingkan seluruh elemen dimulai dari
elemen sebelah kanan ke n. Bila elemen tersebut lebih kecil dari, maka lakukan dari,
maka lakukan penukaran tempat. Lakukan elemen mulai +1 seperti proses sebelumnya
hingga nilai mulai +1 = n
Contoh : 8, 7, 6, 5, 4
Proses 1 :
- Bandingkan 8 (elemen pertama) dengan 7 (elemen kedua) hasilnya : 7, 8, 6, 5, 4
- Bandingkan 7 (elemen pertama) dengan 6 (elemen ketiga) hasilnay : 6, 8, 7, 5, 4
- Bandingkan 6 (elemen pertama) dengan 5 (elemen ketiga) hasilnay : 5, 8, 7, 6, 4
- Bandingkan 5 ( elemen pertama) dengan 4 (elemen keempat) hasilnya : 4, 8, 7, 6, 5
(urutan 1 telah diperoleh)
Pertemuan 13
a. MERGE SHORT
Shorter ini biasanya digunakan untuk jumlah data yang besar dengan membagi-bagi
menjadi sub-sub bagian dimulai dari sedikit elemen hingga keseluruhan elemen tersebut menjadi
data yang sudah diurut. Shorter ini digunakan bila kapasitas memory tidak sanggup untuk
menampung seluruh data yang diakan disortir.
Soal :
78, 63, 50, 70, 60, 35, 12, 14, 18, 23, 50, 40, 51, 34, 30, 25, 45, 20
Penyelesaian :
- 63, 78, 50, 70, 35, 60, 12, 14, 18, 227, 40, 50, 34, 51, 25, 30, 20, 45
- 50, 63, 70, 78, 12, 14, 35, 60, 18, 23, 40, 90, 25, 30, 34, 40, 51, 90, 20, 45
- 12, 14, 35, 50, 60, 63, 70, 78, 18, 23, 25, 30, 34, 40, 51, 90, 20, 45
- 12, 14, 18, 23, 25, 30, 34, 35, 40, 50, 51, 60, 63, 70, 78, 90, 20, 45
- 12, 14, 18, 20, 23, 25, 30, 34, 35, 40, 45, 50, 51, 60, 63, 70, 78, 90 (hasil akhir)
d. Loop While
Pada loop ini sebelum masuk kedalam blok loop, nilai awal harus didefenisikan diluar blok
loop, yang kemudian akan dikomparasi dengan batas loop, jika proses komparasi bernilai true
maka proses akan masuk kedalam blok loop.
Bentuk umum :
Parameter := awal
While (parameter <= akhir) do
Blok loop
Parameter := parameter + step
Endwhile.
e. Loop Repeat
Pada loop repeat pengontrol loop ada pada akhir blok loop sehingga loop ini minimal sekali
pasti dikerjakan dalam prosesnya. Pada loop repeat proses akan terus diulang selama komparasi
bernilai false.
Bentuk umum :
Parameter := awal
Repeat
Blok loop
Parameter := parameter + step
Until parameter > akhir
Kompetensi : Pengetahuan
Satuan Pendidikan : SMK Bina Islam Mandiri Kersana
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Pemrograman dasar
Pertemuan ke : 11 – 14
Alokasi waktu : 8 x 45
A. Kompetensi Dasar
4. Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman
B. Indikator
1. Mengetahui Struktur kontrol perulangan
2. Mengetahui Perulangan dengan kondisi awal
3. Perulangan dengan kondisi akhir
a. Soal
1. Tuliskan Keuntungan dari pembuatan algoritma !
2. Tuliskan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma!
3. Buatlah flowchart untuk menghitung volume balok !
4. Buatlah flowchart untuk menghitung Luas Lingkaran !
b. Kunci Jawaban
1. Keuntungan algoritma adalah:
a. Pembuatan atau penulisan algoritma tidak tergantung pada bahasa pemrograman
manapun, artinya penulisan algoritma independen dari bahasa pemrograman dan
42omputer yang melaksanakannya.
b. Notasi algoritma dapat diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemrograman.
c. Apapun bahasa pemrogramannya, output yang akan dikeluarkan sama karena
algoritmanya sama.
c. Pedoman Penilaian :
Konversi Nilai = Jumlah Skor x 25,
Jumlah Skor maksimal 25, maka 4 x 25 = 100
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Kompetensi : Sikap
Satuan Pendidikan : SMK Bina Islam Mandiri Kersana
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Pemrograman dasar
Pertemuan ke : 11 – 14
Alokasi waktu : 8 x 45
1. Kompetensi dasar :
Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari dalam pembelajar
Algoritma dan Pemrograman Pascal
2. Indikator
1. Peserta didik dapat berperilaku jujur dalam menyalin informasi dari buku sumber
2. Peserta didik dapat bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
3. Peserta didik dapat berperilaku disiplin dalam mengumpulkan tugas
4. Peserta didik dapat menunjukkan kerja sama dalam belajar Pemrograman dasar
5. Peserta didik dapt berperilaku santun dalam belajar.
A. Kompetensi Dasar
5. Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman
B. Indikator
1. Mengetahui Struktur kontrol perulangan
2. Mengetahui Perulangan dengan kondisi awal
3. Perulangan dengan kondisi akhir
Isilah dengan tanda centang (√) apabila seorang siswa melakukan aktivitas !
Aspek keterampilan *)
No. Nama Nilai **)
1 2 3 4 5
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai, peserta didik diharapakan mampu :
Menyajikan Algoritma
Menyajikan Flowchart
Mencari kesalahan-kesalahan dalam sebuah program.
D. Materi Ajar
1. Penyajian Algoritma
2. Kesalahan – kesalahan yang terdapat dalam sebuah program
3. Flowchart
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
2. Ceramah
3. Tanya Jawab
4. Berkelompok
F. Media Pembelajaran
a. Power Point
b. Sal-soal
c. Infocus
d. Contoh Program
G. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan 15 – 16
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap belajar
2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan
identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara 30 Menit
yang baik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat belajar
B. Inti Mengamati :
1. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
tentang debugging dalam sebuah program
2. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai error yang terjadi dalam sebuah program.
Menanya :
1. Siswa berdikusi menganalisa tentang debugging
sebuah program.
2. Siswa berdikusi menganalisa tentang error salam
sebuah program.
Mengasosiasi:
1. Siswa membuat sebuah kesimpulan tentang debugging
dan error dalam sebuah program.
Mengkomunikasikan:
Siswa membuat sebuah laporan dan mempresentasikan
hasil dari sebuah program sederhana.
C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan
2. Siswa mengerjakan evaluasi
30 Menit
3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
Pertemuan 17
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa, dan
mengondisikan diri siap belajar
2. Guru dan siswa bertanya jawab berkaitan dengan
identitas diri yang dibutuhkan sebagai warga negara 15 Menit
yang baik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru memotivasi siswa agar semakin giat belajar
B. Inti Mengamati :
1. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
tentang debugging dalam sebuah program
2. Siswa mengamati dan mendengarkan penjelasan
mengenai error yang terjadi dalam sebuah program. 60 Menit
Menanya :
3. Siswa berdikusi menganalisa tentang debugging
sebuah program.
4. Siswa berdikusi menganalisa tentang error salam
sebuah program.
Mengeksplorasi:
2. Siswa melakukan kompilasi, eksekusi dan perbaikan
pada kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam
program.
Mengasosiasi:
2. Siswa membuat sebuah kesimpulan tentang debugging
dan error dalam sebuah program.
Mengkomunikasikan:
Siswa membuat sebuah laporan dan mempresentasikan
hasil dari sebuah program sederhana.
C. Penutup 1. Mereview kembali materi yang telah disampaikan
2. Siswa mengerjakan evaluasi
15 Menit
3. Siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi
pembelajaran yang telah dicapai.
H. Sumber Belajar
1. Buku Algoritma dan Pemrograman Pascal.
2. Internet.
3. Modul produktif, Buku Algoritma dan pemograman tingkat Dasar.
I. Penilaian
6. Teknik penilaian : Test
7. Bentuk instrumen
a. Test tertulis
b. Instrumen (terlampir)
3. Pedoman penskoran (terlampir)
A. Kompetensi Dasar
1. Menerapkan keseluruhan konsep algoritma dalam penyelesaian masalah kompleks
B. Indikator
1. Analisa pemecahan masalah
2. Debugging dan error dalam program
Pertemuan 15
Penyajian Algoritma
Penyajian algoritma secara garis besar bisa dalam 2 bentuk penyajian yaitu tulisan dan
gambar. Algoritma yang disajikan dengan tulisan yaitu dengan struktur bahasa tertentu (misalnya
bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan pseudocode. Pseudocode adalah kode yang mirip
dengan kode pemrograman yang sebenarnya seperti Pascal, atau C, sehingga lebih tepat
digunakan untuk menggambarkan algoritma yang akan dikomunikasikan kepada pemrogram.
Sedangkan algoritma disajikan dengan gambar, misalnya dengan flowchart. Secara
umum, pseudocode mengekspresikan ide-ide secara informal dalam proses penyusunan
algoritma. Salah satu cara untuk menghasilkan kode pseudo adalah dengan meregangkan aturan-
aturan bahasa formal yang dengannya versi akhir dari algoritma akan diekspresikan. Pendekatan
ini umumnya digunakan ketika bahasa pemrograman yang akan digunakan telah diketahui sejak
awal.
Definisi Pseudo-code
Kode atau tanda yang menyerupai (pseudo) atau merupakan penjelasan cara menyelesaikan
suatu masalah. Pseudo-code sering digunakan oleh manusia untuk menuliskan algoritma.
Contoh kasus : mencari bilangan terbesar dari dua bilangan yang diinputkan
Solusi Pseudo-code :
1. Masukkan bilangan pertama
2. Masukkan bilangan kedua
3. Jika bilangan pertama > bilangan kedua maka kerjakan langkah 4, jika tidak, kerjakan
langkah 5.
4. Tampilkan bilangan pertama
5. Tampilkan bilangan kedua
Solusi Algoritma :
1. Masukkan bilangan pertama (a)
2. Masukkan bilangan kedua (b)
3. if a > b then kerjakan langkah 4
4. print a
5. print b
Contoh Lain Algortima dan Pseudo-code :
Pertemuan 16
Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan
antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian
setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan
garis penghubung. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan
pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Disamping itu flowchart
juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim
suatu proyek.
Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu :
1. Flowchart sistem yaitu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan
prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file di dalam media lain, dalam
suatu sistem pengolahan data.
Beberapa contoh Flowchart sistem:
Pertemuan 17
Pemecahan masalah dalam sebuah Program
Untuk pengolahan data dengan komputer, urutan dasar pemecahan suatu masalah:
START, berisi pernyataan untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum menangani
pemecahan persoalan.
READ, berisi pernyataan kegiatan untuk membaca data dari suatu peralatan input.
PROSES, berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data
yang dibaca.
WRITE, berisi pernyataan untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output.
END, mengakhiri kegiatan pengolahan.
Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada
beberapa anjuran :
1. Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya
proses menjadi singkat.
2. Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda panah untuk
memperjelas.
3. Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.
Berikut merupakan beberapa contoh simbol flowchart yang disepakati oleh dunia
pemrograman :
Untuk memahami lebih dalam mengenai flowchart ini, akan diambil sebuah kasus
sederhana.
Kasus : Buatlah sebuah rancangan program dengan menggunakan flowchart, mencari luas
persegi panjang.
Solusi : Perumusan untuk mencari luas persegi panjang adalah : L = p . l
di mana, L adalah Luas persegi panjang, p adalah panjang persegi, dan l adalah lebar persegi.
Keterangan gambar :
1. Simbol pertama menunjukkan dimulainya sebuah program.
2. Simbol kedua menunjukkan bahwa input data dari p dan l.
3. Data dari p dan l akan diproses pada simbol ketiga dengan menggunakan perumusan L = p.
l.
4. Simbol keempat menunjukkan hasil output dari proses dari simbol ketiga.
5. Simbol kelima atau terakhir menunjukkan berakhirnya program dengan tanda End.
Lampiran 2
INSTRUMEN TES URAIAN
A. Kompetensi Dasar
1. Menerapkan keseluruhan konsep algoritma dalam penyelesaian masalah kompleks
B. Indikator
1. Analisa pemecahan masalah
2. Debugging dan error dalam program
a. Soal
1. Tuliska pengertian pseudocode !
2. Tuliskan solusi pseudocode !
3. Tuliskan 3 bagian utama dalam sebuah proses flowchart !
4. Gambarkan flowchart untuk mencari sebauh Luas persegi panjang !
b. Kunci Jawaban
1. Pseudocode adalah kode yang mirip dengan kode pemrograman yang sebenarnya seperti
Pascal, atau C, sehingga lebih tepat digunakan untuk menggambarkan algoritma yang
akan dikomunikasikan kepada pemrogram.
2. Solusi Pseudo-code :
a. Masukkan bilangan pertama
b. Masukkan bilangan kedua
c. Jika bilangan pertama > bilangan kedua maka kerjakan langkah 4, jika tidak,
kerjakan langkah 5.
d. Tampilkan bilangan pertama
e. Tampilkan bilangan kedua
Kompetensi : Sikap
Satuan Pendidikan : SMK Bina Islam Mandiri Kersana
Kelas/Semster : X/I
Mata Pelajaran : Pemrograman Dasar
Pertemuan ke : 15 – 17
Alokasi waktu : 6 x 45
1. Kompetensi dasar :
Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari dalam pembelajar
Algoritma dan Pemrograman Pascal
2. Indikator
1. Peserta didik dapat berperilaku jujur dalam menyalin informasi dari buku sumber
2. Peserta didik dapat bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
3. Peserta didik dapat berperilaku disiplin dalam mengumpulkan tugas
4. Peserta didik dapat menunjukkan kerja sama dalam belajar Algoritma dan Pemrograman
Pascal
5. Peserta didik dapt berperilaku santun dalam belajar.
Kompetensi : Keterampilan
Satuan Pendidikan : SMK Bina Islam Mandiri Kersana
Kelas/Semster : X/I
Mata Pelajaran : Pemrograman Dasar
Pertemuan ke : 15 – 17
Alokasi waktu : 6 x 45
A. Kompetensi Dasar
1. Menerapkan keseluruhan konsep algoritma dalam penyelesaian masalah kompleks
B. Indikator
1. Analisa pemecahan masalah
2. Debugging dan error dalam program
Isilah dengan tanda centang (√) apabila seorang siswa melakukan aktivitas !
Aspek keterampilan *)
No. Nama Nilai **)
1 2 3 4 5