Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian instrumen penelitian

4.1.1 Hasil Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur kualitas instrumen yang digunakan

dan menunjukan tingkat kevaliditas suatu instrumen, serta baik atau konsep yang

dapat didefinisikan oleh suatu ukuran. Statistik yang digunakan dalam pengujian

validitas ini yaitu dengan menggunakan korelasi Pearson product moment data

yang diukur merupakan data interval. Pengujian signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi.

Jika positif dan r hitung ≥ r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung ≤

r tabel maka item dinyatakan tidak valid. Nilai r tabel untuk n = 30 dengan taraf

signifikan 0.05% adalah 0.3610 hasil pengujian validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi (X1)

No
Koefisien validitas r tabel Keterangan
item
1 0.586 0.3610 VALID
2 0.445 0.3610 VALID
3 0.477 0.3610 VALID
4 0.557 0.3610 VALID
5 0.786 0.3610 VALID
6 0.481 0.3610 VALID
7 0.783 0.3610 VALID
8 0.416 0.3610 VALID
9 0.417 0.3610 VALID
Sumber : Pengolahan data versi SPSS 23
Dari hasil perhitungan korelasi untuk uji validitas di atas yaitu untuk

variabel komitmen organisasi (X1) dapatkan koefisien validitas antara 0.416 -

0.786, dimana item memiliki korelasi di atas 0.3610 dikategorikan sebagai item

valid dan layak uji, sedangkan item yang memiliki korelasi dibawah 0.3610

dikategorikan sebagai item yang tidak valid dan kemudian dieliminasi dari proses

analisi selanjutnya. Hasil di atas menunjukan semua item valid karena di atas

0.3610.

Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Pegawai (X2)

No
Koefisien validitas r tabel Keterangan
item
1 0.638 0.3610 VALID
2 0.564 0.3610 VALID
3 0.750 0.3610 VALID
4 0.666 0.3610 VALID
5 0.531 0.3610 VALID
6 0.725 0.3610 VALID
Sumber : Pengolahan data versi SPSS 23

Dari hasil perhitungan korelasi untuk uji validitas di atas yaitu untuk

variabel pelatihan pegawai (X2 ) dapatkan koefisien validitas antara 0.531 - 0.750,

dimana item memiliki korelasi di atas 0.3610 dikategorikan sebagai item valid dan

layak uji, sedangkan item yang memiliki korelasi dibawah 0.3610 dikategorikan

sebagai item yang tidak valid dan kemudian dieliminasi dari proses analisi

selanjutnya. Hasil di atas menunjukan semua item valid karena di atas 0.3610.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas informasi akuntansi (Y)

No
Koefisien validitas r tabel Keterangan
item
1 0.641 0.3610 VALID
2 0.630 0.3610 VALID
3 0.619 0.3610 VALID
4 0.598 0.3610 VALID
5 0.660 0.3610 VALID
6 0.595 0.3610 VALID
Sumber : Pengolahan data versi SPSS 23

Dari hasil perhitungan korelasi untuk uji validitas di atas yaitu untuk

variabel kualitas informasi akuntansi (Y) dapatkan koefisien validitas antara 0.595

- 0.673, dimana item memiliki korelasi di atas 0.3610 dikategorikan sebagai item

valid dan layak uji, sedangkan item yang memiliki korelasi dibawah 0.3610

dikategorikan sebagai item yang tidak valid dan kemudian dieliminasi dari proses

analisi selanjutnya. Hasil di atas menunjukan semua item valid karena di atas

0.3610.

4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode alfa

croanbach’s. Perhitungan koefisien keandalan alat ukur dalam penelitian ini

dengan menggunakan program Statistic Program Social Science (SPPS) V.23.00.

Tabel 4.4
Hasil Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,714 9
Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 23
Dari tabel 4.4 terlihat bahwa variabel komitmen organisasi (X1 ) adalah

reliabel, karena nilai koefisien realibilitas yaitu sebesar 0,714 > 0,6.

Tabel 4.5
Hasil Reliabilitas Variabel Pelatihan Pegawai (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,703 6
Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 23

Dari tabel 4.5 terlihat bahwa variabel pelatihan pegawai (X2 ) adalah

reliabel, karena nilai koefisien realibilitas yaitu sebesar 0,703 > 0,6.

Tabel 4.6
Hasil Reliabilitas Variabel Kualitas informasi akuntansi (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,682 6
Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 23

Dari tabel 4.6 terlihat bahwa variabel kualitas informasi akuntansi (Y)

adalah reliabel, karena nilai koefisien realibilitas yaitu sebesar 0,682 > 0,6.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini adalah gambaran atau deskripsi mengenai pengaruh

komitmen organisasi dan pelatihan pegawai terhadap kualitas informasi akuntansi.

Penyebaran kuesioner ini ditujukan kepada bagian akuntansi, dan keuangan di

Perusahaan BUMN sektor asuransi di Kota Bandung. Kuesioner dibagikan kepada

responden yang telah ditentukan sebelumnya, dimana dari 30 kuesioner yang

dibagikan mendapatkan respon positif (di isi secara lengkap).


4.2.1 Perkembangan Komitmen Organisasi, Pelatihan Pegawai dan

Kualitas Informasi Akuntansi

Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperdalam

pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden dapat diketahui

bagaimana tanggapan responden terhadap setiap indikator variabel yang sedang

86 diteliti, dan dilakukan kategorisasi terhadap skor tanggapan responden.

Berdasarkan presentase skor jawaban responden dengan rumus sebagai berikut:

𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐀𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥
% Skor total = 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐈𝐝𝐞𝐚𝐥

Keterangan:

Skor aktual = Jumlah skor jawaban responden

Skor ideal = jumlah skor maksimum (jumlah responden x 5)

Selanjutnya presentase skor jawaban responden yang diperoleh

diklasifikasikan berdasarkan rentang presentase skor maksimum (5/5=100%) dan

skor minimum (1/5=20%). Analisis deskriftif dilakukan mengacu kepada setiap

indikator yang ada pada setiap variabel yang diteliti dengan berpedoman pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7
Kriteria Presentase Skor Tanggapan Responden
No Presentase skor (%) Kategori skor
1 20,00 – 36,00 Sangat rendah/tidak baik
2 36,01 – 52,00 Rendah/kurang baik
3 52,01 – 68,00 Cukup tinggi/cukup baik
4 68,01 – 84,00 Tinggi/baik
5 84,01 – 100 Sangat tinggi/sangat baik
Sumber : Pengolahan Data SPSS versi 23
4.2.1.1 Perkembangan Komitmen Organisasi di Perusahaan BUMN sektor

asuransi di Kota bandung

Berdasarkan kuesioner yang telah peneliti sebar sebelumnya, penelitian

atas teknologi informasi diperoleh melalui penilaian atas jawaban kuesioner

penelitian sebanyak 9 item pertanyaan kepada 30 responden di Perusahaan BUMN

sektor asuransi di Kota Bandung yang diuraian sebagai berikut :

Tabel 4.8
Tanggapan Responden mengenai Komitmen Organisasi (𝐗 𝟏 )
Jawaban Responden Skor
STS
Pernyataan (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) skor skor Persentase
Total akhir ideal
f skor f skor F Skor f skor F skor f
1 0 0 1 2 1 3 16 64 12 60 30 129 150 86%
2 0 0 0 0 3 9 8 32 19 95 30 136 150 91%
3 0 0 1 2 1 3 14 56 14 70 30 131 150 87%
4 0 0 0 0 5 15 15 60 10 50 30 125 150 83%
5 0 0 0 0 3 9 9 36 18 90 30 135 150 90%
6 0 0 0 0 1 3 15 60 14 70 30 133 150 89%
7 0 0 0 0 2 6 11 44 17 85 30 135 150 90%
8 0 0 0 0 0 0 13 52 17 85 30 137 150 91%
9 0 0 0 0 2 6 15 60 13 65 30 131 150 87%
Total 1192 1350 88%

𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐀𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥
% Skor total = 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐈𝐝𝐞𝐚𝐥

𝟏𝟏𝟗𝟐
% Skor total = 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
𝟏𝟑𝟓𝟎

= 88%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka tanggapan responden

mengenai komitmen organisasi adalah 88% dapat disimpulkan bahwa komitmen

organisasi sudah dihasilkan dengan sangat baik pada Perusahaan BUMN sektor
asuransi di Kota Bandung. Hasil perhitungan diatas kemudian digambarkan pada

garis kontinum berikut ini:

Skor Skor
Minimum 88% Maksimum
Tidak Kurang Cukup Sangat
Baik Baik Baik Baik Baik

20% 36,1% 52,1% 68,1% 84,1% 100%

Gambar 4.1
Garis kontinum variabel komitmen organisasi

4.2.1.2 Perkembangan Pelatihan Pegawai di Perusahaan BUMN sektor

asuransi di Kota bandung

Berdasarkan kuesioner yang telah peneliti sebar sebelumnya, penelitian

atas peran internal audit diperoleh melalui penilaian atas jawaban kuesioner

penelitian sebanyak 6 item pertanyaan kepada 30 responden di Perusahaan BUMN

sektor asuransi di Kota bandung yang diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.9
Tanggapan Responden mengenai Pelatihan Pegawai (𝐗 𝟐 )
Jawaban Responden Skor
STS
Pernyataan (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) skor skor Persentase
Total akhir ideal
f skor f skor F Skor F skor F skor f
10 0 0 1 2 1 3 19 76 9 45 30 126 150 84%
11 0 0 0 0 1 3 6 24 23 115 30 142 150 95%
12 0 0 0 0 3 9 21 84 6 30 30 123 150 82%
13 0 0 2 4 4 12 14 56 10 50 30 122 150 81%
14 0 0 0 0 0 0 4 16 26 130 30 146 150 97%
15 0 0 0 0 2 6 14 56 14 70 30 132 150 88%
Total 791 900 88%
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐀𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥
% Skor total = 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐈𝐝𝐞𝐚𝐥

𝟕𝟗𝟏
% Skor total = 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
𝟗𝟎𝟎

= 88%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka tanggapan responden

mengenai pelatihan pegawai adalah 88% dapat disimpulkan bahwa pelatihan

pegawai sudah dihasilkan dengan sangat baik pada Perusahaan BUMN sektor

asuransi di Kota Bandung. Hasil perhitungan diatas kemudian digambarkan pada

garis kontinum berikut ini:

Skor Skor
Minimum 88% Maksimum
Tidak Kurang Cukup Sangat
Baik Baik Baik Baik Baik

20% 36,1% 52,1% 68,1% 84,1% 100%

Gambar 4.2
Garis kontinum variabel pelatihan pegawai

4.2.1.3 Perkembangan Kualitas Informasi Akuntansi di Perusahaan BUMN

sektor asuransi di Kota bandung

Berdasarkan kuesioner yang telah peneliti sebar sebelumnya, penelitian

atas kualitas informasi akuntansi diperoleh melalui penilaian atas jawaban

kuesioner penelitian sebanyak 6 item pertanyaan kepada 30 responden di

Perusahaan BUMN sektor asuransi di Kota bandung yang diuraikan sebagai

berikut :
Tabel 4.10
Tanggapan Responden mengenai Kualitas Informasi Akuntansi (Y)
Jawaban Responden Skor
STS
Pernyataan (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) skor skor Persentase
Total akhir ideal
f skor f skor F Skor F skor F skor f
16 0 0 0 0 3 9 16 64 11 55 30 128 150 85%
17 0 0 0 0 4 12 17 68 9 45 30 125 150 83%
18 0 0 0 0 2 6 18 72 10 50 30 128 150 85%
19 0 0 0 0 0 0 10 40 20 100 30 140 150 93%
20 0 0 0 0 1 3 9 36 20 100 30 139 150 93%
21 0 0 0 0 4 12 23 92 3 15 30 119 150 79%
Total 779 900 87%

𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐀𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥
% Skor total = 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐈𝐝𝐞𝐚𝐥

𝟕𝟖𝟓
% Skor total = 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
𝟗𝟎𝟎

= 87%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka tanggapan responden

mengenai kualitas informasi akuntansi adalah 87% dapat disimpulkan bahwa

kualitas informasi akuntansi sudah dihasilkan dengan sangat baik pada

Perusahaan BUMN sektor asuransi di Kota Bandung. Hasil perhitungan diatas

kemudian digambarkan pada garis kontinum berikut ini:

Skor Skor
Minimum 87% Maksimum
Tidak Kurang Cukup Sangat
Baik Baik Baik Baik Baik

20% 36,1% 52,1% 68,1% 84,1% 100%

Gambar 4.3
Garis kontinum variabel kualitas informasi akuntansi
4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas

Data-data bertipe skala pada umumnya mengikuti asumsi distribusi

normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi normalitas.

Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji

normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika

yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik

berupa uji normalitas. Uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi

variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) mempunyai

kontribusi atau tidak. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat graifik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal. Namun demikian

hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk

jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Selain dengan melihat grafik secara histogram ataupun melihat normal

probability plot, salah satu cara melihat normalitas adalah dengan menggunakan

uji kolmogorov smirnov. Uji kolmogorov smirnov digunakan untuk uji statistik

apakah data terdistribusi normal atau tidak dengan ketentuan jika nilai signifikansi

kolmogorov smirnov lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditetapkan

(0,05), maka data terdistribusi secara normal. Berikut hasil uji normalitas dengan

menggunakan normal probability plot, grafik histogram dan kolmogorov smirnov:


Gambar 4.4

Normal Probability Plot Uji Normalitas

Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23.00

Sebaran distribusi data dapat dilihat dengan menggunakan grafik normal

probability plot. Dilihat dari grafik normal probability plot, kesamaan antara nilai

probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan menunjukkan garis diagonal

yang merupakan perpotongan antara garis probabilitas harapan dan garis

probabilitas pengamatan. Nilai normal probability plot terletak disekitar garis

diagonal, sehingga bisa diartikan bahwa distribusi data adalah normal.

Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan tentang hubungan antara

Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai terhadap Kualitas Informasi

Akuntansi :
Gambar 4.5

Histogram Uji Normalitas

Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23.00

Gambar 4.5 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola

distribusi yang tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. Dalam hal ini data

meyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji normalitas selanjutnya dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov satu

arah. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 = 0, sampel terdistribusi normal.

H1 = 0, sampel tidak terdistribusi nomal.


Dasar keputusan normal atau tidaknya adalah sebagai berikut:

Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Tabel 4.11

Kolmogorov Smirnov Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 30
Mean 0E-7
Normal
Std.
Parametersa,b 2,08135845
Deviation
Absolute ,084
Most Extreme
Positive ,084
Differences
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,461
Asymp. Sig. (2-tailed) ,983
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23.00

Dari hasil uji kolmogorov smirnov dapat diketahui nilai signifikansi

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,983. Karena nilai signifkansi lebih besar dari 0,05

(0,983 > 0,05), maka nilai residual tersebut telah terdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi

adanya masalah multikolinearitas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar
variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 mempunyai angka tolerance lebih

dari 0,1. Berikut ini adalah tabel hasil uji multikolinearitas:

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 1,416 2,541 ,557 ,582

Komitmen Organisasi ,283 ,131 ,379 2,164 ,039 ,521 1,919

Pelatihan Pegawai ,430 ,170 ,441 2,523 ,018 ,521 1,919

a. Dependent Variable: Kualitas Informasi Akuntansi

Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23.00

Dari hasil uji multikolinearitas tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai

tolerance dari variabel Komitmen Organisasi (X1) dan Pelatihan Pegawai (X2)

sebesar 0,521 lebih dari 0,10 serta nilai VIF Komitmen Organisasi (X1) dan

Pelatihan Pegawai (X2) sebesar 1,919 kurang dari 10,00 maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi masalah-masalah mulitikolinearitas Kualitas Informasi

Akuntansi model regresi.

4.2.2.3 Hasil Uji Heteroskedastistas

Uji Heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.

Heteroskedastistas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua

pengamatan. Pada heteroskedastistas kesalahan yang terjadi tidak secara acak

tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau

lebih variabel. Untuk menguji heteroskedastistas cara yang sering digunakan


dalam menentukan apakah suatu model terbebas dari masalah heteroskedastistas

atau tidak, hanya dengan melihat scatter plot dan dilihat apakah residual memiliki

pola tertentu atau tidak. Dasar pengambilan keputusan untuk scatter plot adalah

sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka terjadi heteroskedasistas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar dan di bawah

angka 0, maka tidak terjadi heteroskedastistas.

Gambar 4.6

Scatter Plot Hasil Uji Heteroskedastistas

Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23.00

Dari scatter plot di atas terlihat bahwa titik-titik tidak membentuk pola

yang jelas atau menyebar secara acak di atas dan di bawah angka 0 Kualitas
Informasi Akuntansi sumbu Y, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastistas dalam model regresi linear.

4.2.3 Pengaruh Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai Terhadap

Kualitas Informasi Akuntansi Secara Simultan

4.2.3.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

antar variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut persamaan regresi

berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2+ e

Sumber: Sugiyono (2016:277)

Adapun hasil uji regresi linear berganda untuk mengetahui hubungan

secara simultan antara Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai terhadap

Kualitas Informasi Akuntansi sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Perhitungan Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) C 2,541 ,557 ,582
Komitmen
,283 ,131 ,379 2,164 ,039
Organisasi
Pelatihan Pegawai ,430 ,170 ,441 2,523 ,018
a. Dependent Variable: Kualitas Informasi Akuntansi

Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23.00


Berdasarkan tabel 4.13 dapat diperoleh persamaan linear sebagai berikut:

Y = 1,416+ 0,283 X1 + 0,430 X2

a = 1,416 artinya jika variabel komitmen organisasi (X1) dan pelatihan

pegawai (X2) bernilai 0 (nol) maka variabel kualitas informasi

akuntansi (Y) akan bernilai 1,416.

b1 = 0,283 artinya jika komitmen organisasi (X1) meningkat sebesar satu satuan

variabel dan pelatihan pegawai (X2) konstan, maka kualitas

informasi akuntansi akan meningkat sebesar 0,283 satuan.

Menunjukkan bahwa komitmen organisasi (X1) berpengaruh positif.

b2 = 0,430 artinya jika pelatihan pegawai (X2) meningkat sebesar satu satuan dan

variabel komitmen organisasi (X1) konstan, maka kualitas informasi

akuntansi akan meningkat sebesar 0,430 satuan. Menunjukkan bahwa

pelatihan pegawai (X2) berpengaruh positif.

4.2.3.2 Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen yaitu Komitmen Organisasi (X1) dan

Pelatihan Pegawai (X2) dengan variabel dependen yaitu Kualitas Informasi

Akuntansi (Y). Adapun perhitungan korelasi ini dengan menggunakan software

SPSS Versi 23.00, dengan hasil perhitungan sebagai berikut:


Tabel 4.14

Uji Korelasi Pearson

Correlations
Kualitas
Komitmen Pelatihan Informasi
Organisasi Pegawai Akuntansi
Komitmen Organisasi Pearson
1 ,692** ,684**
Correlation
Sig. (1-tailed) ,000 ,000
N 30 30 30
Pelatihan Pegawai Pearson
,692** 1 ,703**
Correlation
Sig. (1-tailed) ,000 ,000
N 30 30 30
Kualitas Informasi Pearson
,684** ,703** 1
Akuntansi Correlation
Sig. (1-tailed) ,000 ,000
N 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23.00

Dari hasil perhitungan korelasi pada tabel 4.14, didapat koefisien korelasi

sebesar 0,684 untuk Komitmen Organisasi yang artinya menunjukkan hubungan

yang kuat antara Komitmen Organisasi dengan Kualitas informasi Akuntansi, dan

koefisien korelasi sebesar 0,703 untuk Pelatihan Pegawai yang artinya

menunjukkan hubungan yang kuat antara Pelatihan Pegawai dengan Kualitas

Informasi Akuntansi.

4.2.3.3 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (Adjusted R-Square) untuk menentukan seberapa

besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu

diketahui nilai koefisien determinasi. Berikut hasil yang diperoleh dari koefisien
korelasi dan determinasi untuk mengetahui tingkat keeratan dan besaran pengaruh

Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai terhadap Kualitas Informasi

Akuntansi.

Tabel 4.15

Analisis Koefisen Determinasi Simultan

Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 ,755a ,569 ,537 2,15707
a. Predictors: (Constant), Pelatihan Pegawai, Komitmen
Organisasi
Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23.00

KD = R yx1x2 2 x 100 %

= ( 0. 755 )2 x 100 %

= 56.9 %

Dengan demikian, maka diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 56.9%

yang menunjukan arti bahwa Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai

memberikan pengaruh simultan (bersama-sama) sebesar 56.9 % terhadap kualitas

informasi akuntansi, sedangkan sisanya 43.1 % dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diamati dalam penelitian ini. Standard error estimate sebesar 2,15707

artinya kesalahan yang dapat terjadi dalam Kualitas Informasi Akuntansi dalam

penelitian ini sebesar 2,15707.

4.2.3.4 Uji F (Simultan)

Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk mengetahui

apakah Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai secara simultan berpengaruh


signifikan atau tidak terhadap Kualitas Informasi Akuntansi, maka digunakan

statistik uji F dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0: β = 0 Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai tidak berpengaruh

terhadap Kualitas Informasi Akuntansi.

H0: β ≠ 0 Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai secara simultan

berpengaruh terhadap Kualitas Informasi Akuntansi.

Uji hipotesis secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F Kualitas

Informasi Akuntansi dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Jika Fhitung > Ftabel atau nilai Sig. < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha

diterima.

2. Jika Fhitung < Ftabel atau nilai Sig. > 0,05 maka H0 diterima atau Ha

ditolak.

Berikut hasil uji F antara Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai terhadap

Kualitas Informasi Akuntansi:

Tabel 4.16

Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regressio
166,106 2 83,053 17,850 ,000b
n
Residual 125,630 27 4,653
Total 291,736 29
a. Dependent Variable: Kualitas Informasi Akuntansi
b. Predictors: (Constant), Pelatihan Pegawai, Komitmen Organisasi
Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23.00
Dari tabel di atas dilakukan pengujian dan regresi antara variabel X1 dan

X2 terhadap Y dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, jumlah n = 30 dan jumlah

variabel bebas (k) = 2, sehingga dapat diketahui jika penyebut = n-k-1 (30-2-1) =

27. Maka dapat dilihat dari tabel 4.16 nilai Fhitung adalah sebesar 17,850 > Ftabel

3,35, artinya Ha diterima, selain itu juga dapat dilihat dari perbandingan

probabilitas dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ha diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Informasi Akuntansi

pada perusahaan BUMN sektor asuransi di kota Bandung.

4.2.4 Pengaruh Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai Terhadap

Kualitas Informasi Akuntansi Secara Parsial

4.2.4.1 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Informasi

Akuntansi

Uji t mengetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial atau antara

variabel Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Informasi Akuntansi. Berikut ini

hasi uji t antara Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Informasi Akuntansi.

Tabel 4.17
Hasil Uji t (Parsial) Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Informasi
Akuntansi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1,416 2,541 ,557 ,582
Komitmen Organisasi ,283 ,131 ,379 2,164 ,039
a. Dependent Variable: Kualitas Informasi Akuntansi
Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23,00
Hipotesis penelitian model regresi komitmen organisasi terhadap kualitas

informasi akuntansi secara parsial adalah sebagai berikut:

H0: β = 0 Komitmen oganisasi tidak berpengaruh terhadap kualitas

informasi akuntansi, maka H1 diterima.

H0: β ≠ 0 Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kualitas informasi

akuntansi, maka H0 diterima.

Pengujian hipotesis teresebut dilakukan uji 2-sisi, selain itu tingkat

signifikansi yang digunakan dalam menguji pengaruh komitmen orgnisasi

terhadap kualitas informasi akuntansi yaitu sebesar 5% atau a = 5%.

Dari tabel 4.17, nilai thitung dibandingkan dengan ttabel hasilnya dapat dilihat

nilai thitung untuk teknologi informasi sebesar 2,164 > ttabel 2,052. Hasil 2,052

didapat dengan cara melihat ttabel dengan rumus n-k (30-3) = 27 dengan

probabilitas 0,05:2 = 0,025, selain itu dilihat dari tingkat signifikansi dalam hal ini

0,039 < 0,05 maka H0 diterima, artinya komitmen organisasi berpengaruh

signifikan terhadap kualitas informasi akuntansi. Pengaruh tersebut bernilai positif

karena koefisien regresinya bernilai positif sebesar 0,283.

Pengujian pengaruh komitmen organisasi terhadap kualitas informasi akuntansi

dalam penelitian ini hasilnya dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi

berpengaruh positif terhadap kualitas informasi akuntansi di Perusahaan BUMN

sektor asuransi di Kota Bandung.


4.2.4.2 Hasil Uji t (Parsial) Pelatihan Pegawai terhadap Kualitas Informasi

Akuntansi

Uji t digunakan untuk megetahui apakah terdapat pengaruh secara parsial

atau antara variabel pelatihan pegawai terhadap kualitas informasi akuntansi.

Berikut ini hasil uji t antara pelatihan pegawai terhadap kualitas informasi

akuntansi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.18
Hasil Uji t (Parsial) Pelatihan Pegawai terhadap Kualitas Informasi
Akuntansi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1,416 2,541 ,557 ,582
Pelaihan Pegawai ,430 ,170 ,441 2,523 ,018
a. Dependent Variable: Kualitas Informasi Akuntansi
Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi 23,00

Hipotesis penelitian model regresi pelatihan pegawai terhadap kualitas

informasi akuntansi secara parsial adalah sebagai berikut:

H0: β = 0 Pelatihan pegawai tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi

akuntansi, maka H1 diterima.

H0: β ≠ 0 Pelatihan pegawai berpengaruh terhadap kualitas informasi

akuntansi, maka H0 diterima.

Pengujian hipotesis teresebut dilakukan uji 2-sisi, selain itu tingkat

signifikansi yang digunakan dalam menguji pengaruh pelatihan pegawai terhadap

kualitas informasi akuntansi yaitu sebesar 5% atau a = 5%.

Dari tabel 4.18, nilai thitung dibandingkan dengan ttabel hasilnya dapat dilihat

nilai thitung untuk pelatihan pegawai sebesar 2,523 > ttabel 2,052. Hasil 2,052
didapat dengan cara melihat ttabel dengan rumus n-k (30-3) = 27 dengan

probabilitas 0,05:2 = 0,025, selain itu dilihat dari tingkat signifikansi dalam hal ini

0,018 < 0,05 maka H0 diterima, artinya pelatihan pegawai berpengaruh signifikan

terhadap kualitas informasi akuntansi. Pengaruh tersebut bernilai positif karena

koefisien regresinya bernilai positif sebesar 0,430.

Pengujian pengaruh pelatihan pegawai terhadap kualitas informasi

akuntansi dalam penelitian ini hasilnya dapat disimpulkan bahwa pelatihan

pegwai berpengaruh positif terhadap kualitas informasi akuntansi di Perusahaan

BUMN sektor asuransi di Kota Bandung.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Perkembangan Komitmen Oganisasi, Pelatihan Pegawai, dan Kualitas

Informasi Akuntansi di Perusahaan BUMN sektor asuransi di Kota

Bandung.

4.3.1.1Perkembangan Komitmen Organisasi pada Perusahaan BUMN sektor

asuransi di Kota Bandung.

Komitmen organisasi ini diukur dengan 3 indikator yang berdasarkan

pada aspek-aspek komitmen organisasi. Berdasarkan evaluasi model pengukuran,

keseluruhann 9 pernyataan tersebut memenuhi syarat validitas. Dari hasil

pengujian reliabilitas, 9 pernyataan tersebut memenuhi syarat reliabilitas dan

dipertahankan dalam model. Dari bukti empiris diatas, maka dapat dijelaskan

bahwa secara keseluruhan, tanggapan responden mengenai Komitmen Organisasi

adalah sebesar 88%. Hal tersebut menunjukkan bahwa komitmen organisasi di


Perusahaan BUMN sektor asuransi di Kota Bandung termasuk kriteria sangat baik

yang digambarkan dengan garis kontinum.

4.3.1.2Perkembangan Pelatihan Pegawai pada Perusahaan BUMN sektor

asuransi di Kota Bandung.

Pelatihan pegawai ini diukur dengan 3 indikator yang berdasarkan pada

indikator pelatihan pegawai. Berdasarkan evaluasi model pengukuran,

keseluruhan 6 pernyataan tersebut memenuhi syarat validitas. Dari hasil

pengujian reliabilitas, 6 pernyataan tersebut memenuhi syarat reliabilitas dan

dipertahankan dalam model. Dari bukti empiris diatas, maka dapat dijelaskan

bahwa secara keseluruhan, tanggapan responden mengenai efektivitas audit

internal adalah sebesar 88%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelatihan pegawai

di Perusahaan BUMN sektor asuransi di Kota Bandung termasuk kriteria sangat

baik yang digambarkan dengan garis kontinum.

4.3.1.3 Perkembangan Kualitas Informasi Akuntansi pada Perusahaan

BUMN sektor asuransi di Kota Bandung.

Kualitas informasi akuntansi ini diukur dengan 3 indikator yang

berdasarkan pada akurasi, lengkap, dan tepat waktu. Berdasarkan evaluasi

model pengukuran, keseluruhan 6 pernyataan tersebut memenuhi syarat

validitas. Dari hasil pengujian reliabilitas, 6 pernyataan tersebut memenuhi syarat

reliabilitas dan dipertahankan dalam model. Dari bukti empiris diatas, maka

dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan, tanggapan responden mengenai

kualitas informasi akuntansi adalah sebesar 87%. Hal tersebut menunjukkan


bahwa kualitas informasi akuntansi pada Perusahaan BUMN sektor asuransi di

Kota Bandung termasuk kriteria sangat baik yang digambarkan dengan garis

kontinum.

4.3.2 Pengaruh Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai Terhadap

Kualitas Informasi Akuntansi Secara Simultan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komitmen Organisasi dan

Pelatihan Pegawai secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas

Informasi Akuntansi sebesar 17,850 dengan tingkat signifikansi 0,000.

4.3.3 Pengaruh Komitmen Organisasi dan Pelatihan Pegawai Terhadap

Kualitas Informasi Akuntansi Secara Parsial

4.3.3.1 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Informasi

Akuntansi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Informasi Akuntansi

dimana koefisien regresinya sebesar 0, 283 dengan probabilitas 0,025 (2,5%) dan

tingkat signifikansi 0,039.

4.3.3.2 Pengaruh Pelatihan Pegawai Terhadap Kualita Informasi Akuntasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara pelatihan pegawai terhadap kualitas informasi akuntansi dimana koefisien

regresinya sebesar 0,430 dengan probabilitas 0,025 (2,5%) dan tingkat

signifikansi 0,018 Hasil penelitian konsisten dengan hasil penelitian pelatihan


pegawai mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan kualitas

informasi akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai