Fungsi Ginjal PDF
Fungsi Ginjal PDF
GINJAL
Disusun oleh:
Liswatul Farida
G0C011034
D3 Analis Kesehatan
GINJAL
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang merah dengan panjang sekitar 10-13
cm, lebarnya 6 cm, berwarna merah dan berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau
beratnya antara 120-150 gram dan setiap sekitar 20-25% darah yang dipompa jantung mengalir
menuju ginjal.
Ginjal terdapat sepasang (masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebra) dan
posisinya retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga
abdomen. Gnjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 1cm) dibanding ginjal kiri, hal ini
disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas
iga 11(vertebra T12) dan kutub bawahnya adalah processus transverses vertebra L2 (kira-kira 5cm
dari krista iliaca) ,sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12 dan kutub
bawahnya adalah pertengahan vertebra L3.
Syntopi ginjal
Ginjal kiri Ginjal kanan
Anterior Dinding dorsal gaster Lobus kanan hati
Pankreas Duodenum pars descendens
Limpa Fleksura hepatica
Vasa lienalis Usus halus
Usus halus
Fleksura lienalis
Posterior Diafragma, m.psoas major, m. quadratus lumborum, m. transversus
abdominis(aponeurosis), n.subcostalis, n.iliohypogastricus, a.subcostalis,
aa.lumbales 1-2(3), iga 12 (ginjal kanan) dan iga 11-12 (ginjal kiri).
• Medulla, yang terdiri dari 9-14 pyramid. Di dalamnya terdiri dari tubulus
rektus, lengkung henle dan tubulus proksimal (ductus colligent).
• Hilus Renalis, yaitu suatu bagian di mana pembuluh darah, serabut saraf
atau duktus memasuki/meninggalkan ginjal.
Pada bagian korteks dan medulla mengandung sekitar 1 juta nefron. Nefron adalah
satuan structural dan fungsional terkecil pada ginjal.
Bagian-bagian Nefron:
Glomerulus. . Glomerulus merupakan suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang
berasal dari arteriol afferent yang kemudian bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi
sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dari darah yang melewatinya.
Kapsul Bowman. Berbentuk seperti mangkuk. Lapisan parietalnya terdiri dari epitel
gepeng dengan nucleus-nukleus yang mencolok yang menonjol ke dalam ruang kapiler.
Epitel dalam atau epitel Visceral dibentuk oleh sel-sel bercabang yang disebut podosit. Tiap
sel terdiri dari sekumpulan bahan di pusat yang mengandung sebuah nucleus dan beberapa
tonjolan atau cabang-cabang yang memancar, yang pada gilirannya menumbuhkan tonjolan-
tonjolan lebih kecil yang dilenal sebagai tonjolan-tonjolan kaki atau pedikel. Kapsul
Bowman ini melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh kapiler
glomerolus.
Tubulus Proksimal. Terdiri dari suatu bagian yang terpilin dalam labirin kortikal dan
suatu anggota naik yang lurus dalam pancaran meduler dan piramida. Tubulus proksimal ini
tersusun dari suatu tubula dengan epitel torak rendah yang mempunyai suatu batas sikat
pada permukaan bebasnya dan alur-alur dasar dalam posisi subnuklear.Suatu sifat mencolok
dari sel-sel tubula proksimal adalah bagian dasarnya terbagi dalam kompartemen-
kompartemen oleh lipatan-lipatan yang menonjol. Kompartemen-kompartemen ini
mengandung sejumlah besar mitokondrium yang memanjang dari poliribosom. Sel-sel
tubula proksimal terikat menjadi satu oleh kompleks sambungan. Tubulus proksimal ini
berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubuli dan mensekresikan bahan-
bahan ke dalam cairan tubuli.
Lengkung Henle. Lengkung Henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U.
Terdiri dari pars descendens yaitu bagian yang menurun terbenam dari korteks ke medula,
dan pars ascendens yaitu bagian yang naik kembali ke korteks. Bagian bawah dari lengkung
henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut segmen tipis, sedangkan
bagian atas yang lebih tebal disebut segmen tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi bahan-
bahan ke dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan penting dalam mekanisme konsentrasi
dan dilusi urin.
Tubulus Distal.Tubula berpilin dengan permukaan bebas yang polos. Sel-sel ini
kurang eosinofil (atau lebih basofil) dari pada yang terdapat dalam tubula proksimal.
Pembuluh ini berperan dalam pengaturan konsentrasi ion K + dan NaCl dari cairan tubuh
dengan cara sejumlah ion K+ disekresi ke dalam filtrate dan sejumlah NaCl direabsorbsi dari
filtrat. Pembuluh distal juga berperan menjaga pH cairan tubuh dengan cara mensekresikan
H dan mereabsorbsi ion bikarbonat (HCO3-).
Ginjal diperdarahi oleh Arteri renalis ( percabangan dari aorta abdominal) dan Vena renalis
yang akan bermuara pada vena cava inferior.
Ginjal memiliki persarafan simpatis dan parasimpatis. Untuk persarafan simpatis ginjal
melalui segmen T10-L1 atau L2, melalui n.splanchnicus major, n.splanchnicus imus dan n.lumbalis.
Saraf ini berperan untuk vasomotorik dan aferen viseral. Sedangkan persarafan simpatis melalui
n.vagus.
URETER
Merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal dari elvis
renalis menuju vesica urinaria.terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing-masing
satu untuk setiap ginjal.
Syntopi ureter
Ureter kiri Ureter kanan
Anterior Kolon sigmoid Duodenum pars descendens
a/v.ileocolica
mesostenium
Posterior M.psoas major, percabangan a.iliaca communis
Laki-laki: melintas di bawah lig. umbilikal lateral dan ductus
deferens
Perempuan: melintas di sepanjang sisi cervix uteri dan bagian atas
vagina
VESICA URINARIA
Merupakan tempat menampung urin yang berasal dari ginjal melalui ureter. Vesica
urinaria terletak di lantai pelvis. Dalam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk
tetrahedral yang terdiri atas tiga bagian yaitu apeks, fundus dan collum.
URETRA
Merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan luar.
m.sphincter externa
A. FISIOLOGI GINJAL
1. Penyaringan(filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan
permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.Selain
penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam
plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan
urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
3.Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga
ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih
telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa
ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang
dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya
pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
Ø Keseimbangan Elektrolit
Sebagian besar elektrolit yang dikeluarkan dari kapsula Bowman direabsorpsi dalam tubulus
proksimal. Konsentrasi elektrolit yang felah direabsorpsi diatur dalam tubulus distal di bawah
pengaruh hormon aldosteron dan ADH. Mekanisme yang membuat elektrolit bergerak
menyeberangi membran tabula adalah mekanisme aktif dan pasif. Gerakan pasif terjadi apabila ada
perbedaan konsentrasi molekul. Molekul bergerak dari area yang berkonsentrasi tinggi ke area yang
berkonsentrasi rendah. Gerakan aktif memerlukan energi dan dapat membuat molekul bergerak
tanpa memperhatikan tingkat konsentrasi molekul. Dengan gerakan aktif dan pasif ini, ginjal dapat
mempertahankan keseimbangan elektrolit yang optimal sehingga menjainin fungsi normal sel.
Ø Eritropoiesis
Ginjal mempunyai peranan yang sangat penting dalam produksi eritrosit. Ginjal memproduksi
enzim yang disebut faktor eritropoietin yang mengaktifkan eritropoietin, hormon yang dihasilkan
hepar. Fungsi eritropoietin adalah menstimulasi sumsum tulang untuk memproduksi sel darah,
terutama sel darah merah. Tanpa eritropoietin, sumsum tulang pasien penyakit hepar atau ginjal
tidak dapat memproduksi sel darah merah.