Anda di halaman 1dari 33

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingginya angka kematian akibat berbagai macam penyakit yang berdampak
pada derjat kesehatan. Berbagai macam penyakit yang di sebabkan oleh
berbagai faktor seperti faktor cuaca yang merupakan salah satu faktor internal
penyebab suatu penyakit, namun ada juga penyakit yang tidak di ketahui
penyebabnya ( idiopatik ) seperti penyakit raynaud yang menyerang pembuluh
darah pada ektremitas yang terdiri dari tangan, kaki, hidung dan telinga.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penyakit dan asuhan keperawatan pasien dengan penyakit raynaud.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang penyakit raynaud dan asuhan keperawatan
secara teoritis.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Definisi raynaud
b. Untuk mengetahui Etiologi raynaud.
c. Untuk mengetahui Patofisiologi raynaud
d. Untuk mengetahui Tanda dan gejala raynaud
e. Untuk mengetahui Pengobatan raynaud
f. Untuk mengetahui Terapi raynaud
g. Untuk mengetahui Diagnosa raynaud
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk
mendalami konsep penyakit raynaud dan asuhan keperawatannyA
2. Bagi pembaca, pembaca dapat mengerti tentang konsep penyakit raynaud
yang sesuai dengan standart kesehatan demi meningkatkan tingkat
kesejahteraan masyarakatdan dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penelitian yang lebih lanjut.
BAB II

KONSEP MEDIS

A. Pengertian
Penyakit raynaud merupakan suatu keadaan yang menyerang pembuluh
darah pada ekstremitas yang terdiri dari tangan, hidung, kaki, dan telinga
ketika dingin dan stres. Ini dinamakan oleh maurice (1834-1881), seorang
terapis dari Prancis menyatakan pertama kali pada tahun 1862. Raynaud
disease merupakan salah satu penyakit yang menyerang pembuluh darah
arteri, dimana penyebab merupakan non-ateroskleroti. Non-aterosklerotik
merupakan salah satu penyebab penyakit arteri dimana penyakit hanya
menyerang susunan pembuluh darah arteria pada lapisan media arteria
dan arteri perifer.
Ada beberapa macam penyakit arterial yang disebabkan oleh Non-
sterosklerotik tersebut antara lain salah satunya adalah gangguan
vasospastik pada pembuluh darah arteri dimana keluhan tersebut
dinamakan Raynaud’s Disease. Raynaud’s Disease terbagi menjadi dua
antara lain Primary dan Secondary Raynaud’s. Raynaud’s Disease
banyak menyerang pada wanita muda dan wanita dewasa diiklim dingin.
Faktor penyebab dari Raynaud’s Disease ini idiopathic atau belum
diketahui, tapi penyakit ini terjadi saat terdapat factor pencetus antara lain
suhu dingin dan stress.

B. Etiologi
Aliran darah turun secara ekstrem ke dalam arteri periferal menyemit dari
vasospasma ketika terpapar dingin atau stres emosional. Akibatnya jari
tangan, jari kaki, hidung, dan telinga memucat dan atau/ biru dan merah
karena aliran darah berkurang. Biasanya terjadi secara bilateral, seringkali
menyerang ibu jari, dan mulai sembuh dengan menghangatkannya.
Raynaud’s disease adalah kondisi ringan yang biasanya dikontrol dengan
menghindari faktor-faktor pokok seperti dingin dan stres. Raynaud
sekunder dapat dilihat dengan gangguan jaringan ikat. Hal ini banyak
ditemukan pada pria dewasa, biasanya ditangan, dan dapat terjadi
komplikasi lain.
Etiologi Raynaud’s Disease tidak ada penyebab yang dikenal atau
idiopatik (tidak jelas). Baik untuk Primary Raynaud’s maupun Secondary
Raynaud’s. Raynaud’s disease ini merupakan respon berlebihan dari
vasomotor sentral dan local normal terhadap dingin atau emosi.

Kemungkinan yang menjadi penyebabnya adalah:


1. Skleroderma
Penyakit autoimun kronis yang bercirikan fibrosis (pengerasan),
perubahan vascular dan auto antibody. Scleroderma ini berjalan
dalam keluarga, tapi gen tidak diidentifikasi. Pengerasan atau
penebalan kulit, yang mungkin ditemukan dari beberapa penyakit
yang berbeda, dapat terjadi dalam bentuk terlokalisasi atau umum.
(Dorland, 1998)
2. Artritis rematoid
Penyakit autoimun sistemik yang menyebabkan peradangan pada
sendi. Timbul akibat dari beberapa faktor mulai dari genetic
sampai pada gaya hidup (merokok), selain itu akibat dari sel darah
putih yang berpindah dari aliran darah yang berada di sekitar sendi.
3. Aterosklerosis
Mengapuran dinding darah pembuluh arteri. Hal tersebut
disebabkan karena adanya peradangan, seingga terjadi proses
pembekuan darah berlebihan pada dinding pembuluh darah
maupun penumpukan plak di dinding pembuluh darah akibat kadar
kolesterol dan gula tinggi dalam darah.
4. Reaksi terhadap obat tertentu (misalnya metisergid, metisergid
adalah derivat ergot yang memiliki efek stimulasi otot polos
pembuluh darah oleh serotonin).

Beberapa penderita juga memiliki sakit kepala migren, angina


varian dan tekanan darah tinggi dalam paru-parunya (hipertensi
pulmoner).
Adanya hubungan dengan penyakit-penyakti tersebut memberi
kesan bahwa penyebab kejangnya arteri kemungkinan adalah hal
yang sama yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut.
Apapun yang merangsang sistem saraf simpatis (misalnya emosi
atau cuaca dingin), bisa menyebabkan kejang arteri.

C. Manifestasi klinis

Gambaran klinis penyakit raynuad sebagai berikut:


 Pucat yang timbul akibat vasokonstriksi mendadak.
 Kulit kemudian menjadi kebiruan (sianosis) akibat darah yang
memasuki kapiler sangat sedikit.
 Kemudian terjadi vasodillatasi yang menimbulkan warna merah.
Jadi urutan khas perubahan warna fenomena raynaud adalah putih,
biru dan merah`
 Rasa baal dan kesemutan serta nyeri seperti terbakar terjadi saat
perubahan warna.
Biasanya melibatkan bagian tubuh secara bilateral dan simetris.
Istilah Fenomena Raynaud digunakan untuk episode interminten
vasokonstriksi arteri kecil kaki dan tangan setempat, yang
mengakibatkan perubahan warna dan suhu. Biasanya unilateral dan
hanya mengenai satu atau dua jari. Selalu berhubungan dengan
penyakit sistemik yang mendasarinya. Dapat terjadi pada
sklerodema, lupus eritematosus sistemik, artitis rheumatoid,
penyakit arteri abtruksi, atau trauma. Tanda dan gejala pada
penyakit raynaud yang akut antara lain hanya terjadi kesukaran
dalam pergerakan halus (perasaan baal) dan kadang kesukaran
dalam suatu sensasi dingin. Pada penyakit raynaud yang kronis
terdapat tanda-tanda antara lain Cyanosis, tapering (jari
meruncing), serta gangren pada ujung-ujung jari dengan jari-jari
lebih mengkilap dan flattened pulps. Kejang pada arteri kecil di jari
tangan dan jari kaki terjadi dengan cepat dan paling sering dipicu
oleh dingin. Hal ini bisa berlangsung selama beberapa menit atau
beberapa jam. Jari tangan dan jari kaki menjadi putih, biasanya
berbintik-bintik. Hanya satu jari tangan atau jari kaki, atau bagian
dari satu atau beberapa jari tangan/kaki terlihat berubah menjadi
bercak putih dan merah. Pada akhir serangan, daerah yang terkena
tampak berwarna lebih pink dari biasanya atau kebiruan. Jari
tangan dan jari kaki bisa mengalami mati rasa, kesemutan, rasa
tertusuk jarum atau rasa terbakar. Menghangatkan tangan atau kaki
akan mengembalikan warna dan sensasi yang normal. Tetapi pada
fenomena Raynaud yang berlangsung lama (terutama jika disertai
dengan skleroderma), perubahan kulit jari tangan/kaki bersifat
menetap; kulit tampak licin, mengkilat dan kencang. Di ujung jari
tangan/kaki bisa timbul luka terbuka yang terasa nyeri.
D. Patofisiologi

Penyakit raynaud sering terjadi pada kebanyakan wanita muda, berumur


kurang dari 30 tahun yang hidup diudara dingin. Penyakit raynaud juga
ditandai oleh perubahan fisik dari warna kulit yang dicetus oleh
rangsangan dingin atau emosi. Ketika kaki atau tangan terangsang dingin
atau terjadi face pucat yang disebabkan vasokontriksi. Vasokontriksi ini
terjadi karena spasme pembuluh darah. Akibat dari spasme maka kaki
atau tangan tidak dapat menerima aliran darah yang cukup dan bahkan
tidak cukup untuk menjaga nutrisi yang tidak cukup.
Pada kasus yang parah, maka pembuluh darah itu terus menerus
menyempit selama bertahun-tahun, sehingga nutrisi sangat tidak
tercukupi atau berkurang yang kemungkinan besar akan menyebabkan
iskemik pada jaringan dan jari-jari tangan atau kaki dapat menyebabkan
ganggren. Tapi pada kasus yang lebih jinak, hanya terjadi sumbatan
sementara pada pembuluh darah pada sebagian jaringan. Pembuluh-
pembuluh darah juga tidak dapat mengalir mengalir ke tangan atau kaki,
begitupun nutrisinya juga sangat tidak mencukupi. Disini juga akan
terjadi iskemik pada jaringan, tetapi iskmik tersebut hanya berlangsung
beberapa menit dan akan terjadi Hyperemia Re-aktif. Setelah Hyperemia
Re-aktif akan terjadi Fase Sianotik.
Dimana fase ini terjadi mobilitas bahan-bahan metabolic abnormal yang
mampu memperberat atau menambah rasa sakit, dimana rasa sakit tadi
semakin lama akan terus bertambah sakit. Setelah Fase Sianotik terjadi
Fase Rubor. Fase ini terjadi akibat dilatasi pembuluh darah pada tangan
atau kaki dan mungkin juga diakibatkan Hyperemia Re-aktif yang
mampu menimbulkan warna merah yang sangat pada tangan atau kaki.
Kadang-kadang juga mampu menimbulkan perasaan baal atau kesukaran
dalam pergerakan motorik halus dan suatu sensasi dingin.
E. Penatalaksaan
Penderita dapat mengendalikan penyakit raynaud yang ringan dengan
melindungi tubuh, lengan dan tungkainya terhadap dingin dengan
meminum obat tidur yang ringan. Penderita harus berhenti merokok karna
nikotin menyebabkan pembekuan pembuluh darah. Jika terjadi catat dan
tidak bisa teratasi dengan pengobatan lainnya, dilakukan pemotongan
saraf simpatis untuk mengurangi gejala, tetapi kurangnya gejala hanya
berlangsung selama 1-2 tahun.
Penyakit Raynaud biasanya diobati dengan prazosin atau nifedipine. Bisa
juga diberikan phenoxybenzamine, metildopa atau pentoxifylline.Tidak
ada pengobatan atau pembedahan yang efektif untuk kelainan ini.
Penderita harus berhenti merokok untuk mengurangi gejala-gejala yang
dikeluhkan. Obat-obat vasodilator yang melebarkan diameter pembuluh
darah dapat diberikan pada penderita, tetapi tidak efektif. Hindarilah
daerah tubuh yang terkena terhadap paparan panas dan dingin. cedera
karena panas, dingin atau bahan (seperti iodine atau asam) yang
digunakan untuk mengobati kutil dan kapalan, cedera karena sepatu yang
longgar/sempit atau pembedahan minor , infeksi jamur, obat-obat yang
dapat mempersempit pembuluh darah. Hindarilah daerah yang
dipengaruhi penyakit ini terhadap trauma dan jika terjadi infeksi harus
segera diobati. Untuk beberapa penderita, teknik relaksasi (misalnya
biofeedback), bisa mengurangi kejang.
Pembedahan ini (simpatektomi), biasanya lebih efektif dilakukan pada
penderita penyakit Raynaud., bukan pada fenomena Raynaud. Fenomena
Raynaud diobati dengan mengobati penyakit penyebabnya. Bisa
diberikan phenoxybenzamine. Obat-obat yang menyebabkan pengkerutan
pembuluh darah (misalnya beta blocker, clonidine dan preparat ergot)
bisa memperburuk fenomena Raynaud.

F. Pemeriksaan diagnostik
G. Penyimpangan KDM

BAB II

KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. ANAMNESA
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Umur : 28thn
Jenis Kelamin : Perepuan
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan bahwa iya merasakan kesemutan serta nyeri
seperti terbakar dan terjadi perubahan warna, kemudian kulitnya
tampak kebiruan.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa klien pernah menalami penyakit
hipertensi.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa kakek dan ibu klien mengalami pennyakit
hipertensi, dan kata pasien sampai saat ini belu ada angggota
keluarga lain yang mengalami penyakit seperti yang di deritanya
yaitu penyakit raynaud.

2. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum: Composmentis
b. Tanda- Tanda Vital : TD: 120/80, N: 80x/m, S: 36,7 ºC, P: 22x/m
c. Head to toe
1. kulit: inspeksi kulit tampak terlihat berwarna merah keunguan.
Paalpasi: kulit terasa panas pada daerah yang terjadi perubahan
warna kulit
2. keadaan kepala: inspeksi: bentuk kepala tampak simetris, penyebaran
rambut merata, tidak ada luka pada kepala, rambut tampak
bersih.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada kepala
3. muka: inspeksi: wajah tampak simetris, ekspresi wajah tampak
meringis
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada wajah
4. keadaan mata: inspeksi: palpebra: tidak edema dan tidak ada radang,
scelera: tidak ictertus, cinjungtiva: tidak ada radang, posisi
mata: simetris kiri dan kanan.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan.
5. keadaan hidung: inspekssi: simetris kiri dan kana, tidak ada
pembengkakan.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
benjolan.
6. keadaan telinga: inspeksi: simetris kiri dan kanan telinga bagian luar,
terdapat serumen.
7. mulut: inspeksi: gigi tampak bersih, tidak memakai gigi palsu. Tidak
terdapat radang pada gusi. Lidah tampak agak kotor.
Bibir tampak pucat, kering, kemampuan berbicara
baik.
8. leher: inspeksi: tidak terdapat pembesaran pada kelenjar thyroid,
tidak ada benjolan.
9. abdomen: inspeksi: tidak terdapat benjolan pada abdomen.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi: bunyi tymphani normal
Auskultasi: suara perisaltik usus normal.
10. ektremitas: tangan sebelah kanan mengalami perubahan warna dan
terasa panas karena penyakit yang di derita yaitu
penyakit raynaud.

B. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut/ kronis b.d iskemia jaringan.
b. Gangguan citra tubuh b.d trauma atau cedera.
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan d.d gangguan
aliran arteri.
d. Resiko Infeksi b.d pertahan tubuh primer yang tidak adekuat,
yaitu integritas kulit yang tidak utuh.

Rencana Keperawatan
No. Diagnosa
Keperawatan
Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. Gangguan citra Definisi : Intervensi prioritas
tubuh b.d ...... Konfusi pada gambaran NIC
mental dari fisik diri Pencapaian Citra
seseorang. Tubuh : peningkatan
kesadaran pasien dan
Gangguan citra tubuh ketidaksadaran persepsi
berkurang yang ditunjukkan dan tingkah laku
dengan citra tubuh yang terhadap tubuh pasien.
positif, penyesuaian
psikososial substansial : Aktivitas Keperawatan
perubahan kehidupan, dan Pengkajian
harga diri yang positif 1. kaji dan
dokumentasikan respons
Contoh lain verbal dan nonverbal
mengidentifikasi pasien tentang tubuh
kekuatan personal pasien.
pengakuan terhadap
dampak dari situasi pada Aktivitas Kolaboratif
hubungan antara
1. Rujuk kepada layanan
keberadaan personal dan sosial untuk
gaya hidup; merencanakan
pengakuan terhadap perawatan dengan
perubahan aktual pada pasien/keluarga.
penampilan tubuh; 2. Tawarkan untuk
menggambarkan melakukan panggilan
perubahan aktual pada pada sumber-sumber
fungsi tubuh; komunitas yang tersedia
mengungkapkan untuk pasien/keluarga.
keinginan untuk Aktivitas Lain
menggunakan sumber yang1. dengarkan
disarankan setelah keluar pasien/keluarga secara
dari rumah sakit; aktif dan akui realitas
memelihara hubungan adanya perhatian
sosial yang dekat dan terhadap perawatan,
hubungan personal. kemajuan dan prognosis.
2. beri dorongan kepada
pasien/keluarga untuk
mengungkapkan
perasaan dan untuk
berduka.
3. bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
mekanisme koping dan
kekuatan personal dan
pengakuan keterbatasan.
4. berikan perawatan
dengan cara tidak
menghakimi, pelihara
privasi dan martabat
pasien.
5. beri dorongan kepada
pasien untuk :
pertahankan kebiasaan
berpakaian sehari-hari
yang rutin dilakukan;
mengungkapkan
perhatian tentang
hubungan personal yang
dekat;
mengungkapkan
konsekuensi perubahan
fisik dan emosional yang
dapat memengaruhi
konsep diri.
Pencapaian citra
Tubuh (NIC) :
1. fasilitas kontak dengan
individu sebagai suatu
mekanisme untuk
mengevaluasi persepsi
citra tubuh klien;
2. gunakan lukisan
gambaran diri sebagai
mekanisme untuk
mengevaluasi persepsi
citra tubuh klien;
3. instruksikan klien
tentang fungsi dari
bermacam bagian tubuh,
sesuai dengan
kebutuhan.
2. Nyeri b.d ...... Definisi : Intervensi Prioritas
Pengalaman sensori dan NIC
emosi yang tidak Pemberian Analgesik :
menyenagkan meningkat, penggunaan agens-agens
akibat adanya kerusakan farmakologi untuk
jaringan aktual, potensial mengurangi atau
atau digambarkan dalam menghilangkan nyeri.
istilah seperti kerusakan Penatalaksanaan Nyeri
(International Association : meringankan atau
for the study of pain). mengurangi nyeri
sampai pada tingkat
Hasil Yang Disarankan kenyamanan yang dapat
NOC diterima oleh pasien.
Tingkat kenyamanan : Bantuan analgesia
Perasaan senang secara yang dikendalika oleh
fisik dan psikologis. pasien (patient-
Perilaku Mengendalikan controlled
Nyeri : tindakan seseorang analgesia[PCA]) :
untuk mengendalikan nyeri memudahkan
Nyeri : Efek Merusak : pengendalian pasien
efek merusak dari nyeri dalam pemberian dan
terhadap emosi dan perilaku pengaturan analgesik.
dan yang diamati atau
dilaporkan Aktivitas Keperawatan
Tingkat Nyeri : jumlah kaji dan
nyeri yang dilaporkan atau dokumentasikan efek-
ditunjukkan. efek penggunaan
pengobatan jangka
1. menunjukkan nyeri : panjang.
efek merusak, dibuktikan penatalaksanaan
dengan indikator berikut nyeri (NIC) :
(sebutkan nilainya 1-5 : pantau kepuasan pasien
ekstrem, berat, sedang, dengan penatalaksanaan
ringan, atau tidak ada). nyeri pada interval yang
penurunan penampilan spesifik;
peran atau hubungan tentukan dampak
interpersonal; pengalaman nyeri pada
gangguan kerja, kualitas hidup (misalnya,
kepuasan hidup atau tidur, nafsu makan,
kemampuan untuk aktivitas, kognisi, mood,
mengendalikan; hubungan, kinerja, dan
penurunan konsentrasi; tanggungjawab peran).
tidur terganggu;
penurunan nafsu makan Pendidikan Untuk
atau kesulitan makan. Pasien dan Keluarga
2. Menunjukkan Tingkat bicarakan pada pasien
Nyeri, dibuktikan dengan bahwa pengurangan
indikator berikut ini nyeri secara total tidak
(sebutkan nilainya 1-5: akan dapat dicapai.
ekstrem, berat, sedang,
ringan atau tidak ada). Aktivitas Kolaboratif
tidak mengekspresikan adakah pertemuan
nyeri secara verbal atau perencanaan asuhan
pada wajah. perawatan pasien secara
tidak ada posisi tubuh multidisiplin.
melindungi. Penatalaksanaan
tidak ada kegelisahan Nyeri (NIC) :
atau ketegangan otot. Pertimbangkan rujukan
tidak ada kehilangan untuk pasien, keluarga,
nafsu makan. dan orang yangpenting
frekuensi nyeri dan bagi pasien pada
lamannya episode nyeri kelompok pendukung
dilaporkan menengah atau atau sumber-sumber
ringan. lain, bila
memungkinkan.
Contoh lain
menyatakan secara verbalAktivitas Lain
pengetahuan tentang cara tawarkan tindakan
alternatif untuk mengurangi pengurangan nyeri untuk
nyeri; membantu pengobatan
tingkat nyeri pasien nyeri (misalnya, umpan
dipertahankan pada__atau balik biologis, teknik
kurang (pada skala 0-10); relaksasi, dan masase
melaporkan kesejahteraan punggung).
fisik dan psikologis; bantu pasien dalam
mengenali faktor-faktor mengidentifikasi tingkat
yang meningkatkan dan nyeri yang beralasan dan
melakukan tindakan dapat diterima.
pencegahan nyeri; Penatalaksanaan
menggunakan alat Nyeri (NIC) :
pengurang nyeri analgesik Tingkatkan
dan nonanalgesik secara istirahat/tidur yang
tepat. adekuat untuk
memfasilitasi
pengurangan nyeri;
Berikan pengobatan
sebelum aktivitas untuk
meningkatkan
partisipasi, tetapi
evaluasi bahaya sedasi.
3. Ketidakefektifan Definisi : Intervensi Prioritas
perfusi jaringan Suatu penurunan oksigen NIC
b.d....... yang mengakibatkan Perawatan Sirkulasi :
kegagalan untuk peningkatan sirkulasi
memelihara jaringan pada arteri dan vena
tingkat kapiler. Pemantauan Tekanan
Intrakranial (TIK) :
Hasil Yang Disarankan pengukuran dan
NOC : interpretasi data pasien
Keseimbangan cairan : untuk mengatur tekanan
keseimbangan air dalam intrakranial
ruang interselular dan CATATAN : diagnosis
ekstra selular tubuh. keperawatan ini
Fungsi Otot : keadekuatan langsung memperhatikan
kontraksi otot untuk hanya pada perfusi
pergerakan. jaringan perifer.
Integritas Jaringan : Kulit Pemantauan
Dam Membran Mukosa : Neurologis :
keutuhan struktur dan pengumpulan dan
fungsi normal fisiologis analisis data pasien
kulit dan membran mukosa. untuk mencegah atau
Perfusi jaringan perifer : meminimalkan
tingkat pengaliran darah komplikasi neurologi.
melalui pembuluh kecil Penatalaksanaan
ekstremitas dan memelihara Sensasi Perifer :
fungsi jaringan. pencegahan, minimalkan
cedera, atau rasa tidak
menunjukkan nyaman pada pasien
Keseimbangan Cairan, dengan perubahan
ditandai dengan indikator sensasi.
sebagai berikut (sebutkan
nilainya 1-5 : ekstrem, Aktivitas Keperawatan
berat, sedang, ringan, atau Pengkajian
tidak terganggu). Perawatan Sirkulasi
Tekanan darah dalam (NIC) :
rentang yang diharapkan Melakukan sirkulasi
Nadi perifer teraba perifer secara
Edema perifer tidak ada komprehensif (misalnya,
Hidrasi kulit periksa nadi perifer,
menunjukkan Integritas edema, pengisian
Jaringan : Kulit dan kapiler, warna, dan suhu
Membran Mukosa, ekstremitas);
ditandai dengan indikator Kaji tingkat rasa tidak
sebagai berikut (sebutkan nyaman atau nyeri;
nilainya 1-5 : ekstrem, Pantau status cairan,
berat, sedang, ringan, atau meliputi asupan, dan
tidak terganggu). haluaran.
Denyut proksimal dan Penatalaksanaan
perifer distal kuat dan Sensasi Perifer (NIC) :
simetris pantau perbedaan
Tingkat sensasi normal ketajaman/tumpul dan
Fungsi otot utuh panas/dingin [perifer];
Kulit utuh, warna normal pantau parestesia :
Suhu ekstremitas hangat kebas, kesemutan,
Tidak ada nyeri ekstremis hiperestia, dan hipoestia;
yang terlokalisasi pantau tromboflebitis
dan trombosis vena
Contoh Lain profunda;
dapat menggambarkan pantau ketepatan alat-
rencana untuk perawatan di alat brace, prostetis,
rumah sepatu, dan baju;
pantau posisi bagian
tubuh saat mandi, duduk,
berbaring atau
mengubah posisi;
periksa kulit setiap
haridari adanya
perubahan intreitas kulit.

Pendidikan untuk
pasien/keluarga
menghindari suhu
yang ekstrem pada
ekstremitas;
pentingnya mematuhi
diet dan program
pengobatan;
melaporkan tanda dan
gejala yang mungkin
membutuhkan
pemberitahuan dari
dokter.
perawatan sirkulasi
(NIC) :
berikan perawatan kaki
yang tepat;
pentingnya pencegahan
stasis vena (misalnya,
tidak menyilangkan
kaki, meninggikan kaki
tanpa menekuk lutut, dan
latihan).

Aktivitas kolaboratif
memberikan
pengobatan nyeri.
melaporkan kepada
dokter jika nyeri tidak
dapat dihilangkan.
perawatan sirkulasi
(NIC) : memberikan
pengobatan
antitrombosit atau
antikoagulan, jika
diperlukan.

Aktivitas Lain
hindari trauma kimia,
mekanik atau panas yang
melibatkan, ekstremitas.
mengurangi merokok
dan menggunakan
stimulus.
Perwatan Sirkulasi
(NIC) :
Rendahkan ekstremitas
untuk meningkatkan
sirkulasi arteri dengan
tepat;
Gunakan stoking
antiemboli (misalnya,
stoking elastik atau
pneumatik), jika
diperlukan;
Tinggikan anggota
badan yang terkena 20
derajat atau lebih tinggi
dari jantung untuk
meningkatkan aliran
darah balik vena, jika
diperlukan;
Anjurkan latihan rentang
gerak aktif atau pasif
selama tirah baring, jika
diperlukan;

penatalaksanaan
sensasi perifer (NIC) :
hindari atau dengan
seksama pantau
penggunaan alat yang
panas atau dingin,
seperti bantalan panas,
botol berisi air panas,
dan kantung es;
Menempatkan ayunan di
atas bagian tubuh yang
terkena, untuk menjaga
kain tempat tidur dari
area yang terkena;
Diskusikan dan
identifikasi penyebab
dari sensasi tidak normal
atau perubahan sensasi.
4. Resiko infeksi Definisi : suatu kondisi Intervensi Prioritas
b.d .... individu yang mengalami NIC :
peningkatan resiko pemberian imunisasi/
terserang organisme vaksinasi :
patogenik. pemberian imunisasi
tujuan : untuk mencegah
- Faktor resiko infeksi penyakit menular.
akan hilang dengan pengendalian Infeksi :
dibuktikan oleh meminimalkan
keadekuatan status imun penularan agens
pasien. infeksius.
- Pasien menunjukkan perlindungan terhadap
pengendalian resiko Infeksi : mencegah dan
dibuktikan oleh indikator mendeteksi dini infeksi
berikut : pada pasien yang
1. Mendapatkan imunisasi beresiko.
yang tepat Intervensi :
2. Memantau faktor resiko pengkajian :
lingkungan dan perilaku - Pantau tanda atau gejala
seseorang infeksi, misalnya suhu
3. Menghindari pajanan tubuh, denyut jantung,
terhadap ancaman pembuangan,
kesehatan penampilan luka,
4. Mengubah gaya hidup sekresi,penampilan
untuk mengurangi resiko. urine, suhu kulit,lesi
kriteria Hasil : kulit, keletihan, dan
- Status imun : malaise.
keadekuatan alami yang - Kaji fsktor ysng
didapat dan secara tepat mrningkatkan serangan
ditujukan untuk menahan infeksi, misalnya usia
antigen-antigen internal lanjut, tenggap imun
mauoun eksternal. rendah, dan malnutrisi.
- Pengetahuan :- Pantau hasil
pengendalian infeksi: laboratorium ( DPL,
tingkat pemahaman hitung granulosit
mengenai pencegahan dan absolut, hasil-hasil yang
pengendalian infeksi. berbeda, protein
- Pengendalian resiko: serum,dan albumin).
tindakan untuk - Amati penampilan
menghilangkan atau praktik higiene pribadi
mengurangi ancaman untuk perlindungan
kesehatan aktual, pribadi, terhadap infeksi.
serta dapat dimodifikasi. pendidikan untuk
Deteksi resiko : tindakan pasien atau keluarga
yang dilakukan untuk - Jelaskan kepada pasien
mengidentifikasi ancaman atau keluarga mengapa
kesehatan seseorang. sakit dan pengobatan
meningkatkan resiko dan
infeksi.
- Instruksikan untuk
menjaga higiene pribadi
untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi.
- Jelaskan efekdan
keuntungan dari
imunisasi.
- Berika pasien atau
keluarga suatu metode
untuk mencatat
imunisasi (misalnya,
format buku catatan
harian)
- Ajarkan metode aman
penanganan makanan
atau penyiapan atau
penyimpanan.
- Pengendalian Infeksi
NIC
1. Ajarkan pasien teknik
mencucu tangan yang
benar.
2. Ajarkan kepada
pengunjung untuk
mencuci tangan sewaktu
masuk dan
meninggalkan ruang
pasien.
3. Ajarkan kepada pasien
dan keluarganya tanda
atau gejala infeksi dan
kapan harus
melaporkannya ke pusat
kesehatan.
aktivitas kolaboratif
- Rujuk pasien atau
keluarga ke layanan
sosial, kelompok
pendukung untuk
membantu pengolahan
rumah, higiene, dan
nutrisi.
- Ikuti petunjuk
pelaporan terhadap
infeksi yang dicurigai
dan atau budaya yang
positif.
- Rujuk ke lembaga
layanan sosial mengenai
pembiayaan imunisasi
(misalnya, asuransidan
klinik depkes).
- Pengendalian infeksi
NIC : berikan terapi
antibiotik, bila
diperlukan.
aktivitas lain
- Bantu pasien atau
keluarga untuk
mengidentifikasi faktor
di lingkungan mereka,
gaya hidup, dan praktik
kesehatan yang
meningkatkan resiko
infeksi.
- Lindungi pasien
terhadap kontaminasi
silang dengan tidak
menugaskan perawat
yang sama untuk setiap
pasien infeksi dan
memisahkan pasien
infeksi dalam kamar
yang berbeda.
- Pengendalian infeksi
NIC :
1. bersihkan lingkungan
dengan benar setelah
dipergunakan pasien,
2. pertahankan teknik
isolasi, bila diperlukan
3. terapkan kewaspadaan
universal
batasi jumlah
pengunjung, bila
diperlukan,
C. Intervasi keperawatan
 Meminta pasien mengenakan sarung tangan saat terpapar dingin
karena sarung tangan memungkinkan aliran udara disekitar jari
untuk menahan panas tubuh.
 Menjelaskan kepada pasien:
1. Berhenti merokok
2. Hindari dingin
3. Periksa kulit secara rutin untuk melihat adanya kulit pecah-
pecah dan obati segera untuk mencegah infeksi.
4. Pelembab.

Berikan tindakan yang menghasilkan rasa nyaman ketika memberikan


perawatan. Buat pengharapan yang realitis sehingga pasien dan orang terdekat
mengenali bahwa nyeri dapat dikontrol tergantung pada aktivitas penyakit.
Berikan tindakan yang menghasilkan rasa nyaman ketika memberikan
perawatan. Buat pengharapan yang realitis sehingga pasien dan orang terdekat
mengenali bahwa nyeri dapat dikontrol tergantung pada aktivitas penyakitBeri
semangat untuk melakukan komunikasi sehingga pasien dan keluarga dapat
mengungkapkan perasaan, persepsi, dan ketakutannya yang berhubungan
dengan penyakit. Beri dorongan pada pasien dan keluarga untuk patuh terhadap
program penatalaksanaan sehingga memungkinkan untuk mencapai hasil yang
lebih positif.

D. Implementasi

E. Evaluasi
Subjektif : Berisi tentang bagaimana yang dirasakan pasien setelah
diberikan tindakan. Meliputi pasien menyatakan penurunan rasa nyeri,
(Marilynn E. Doenges, 2002)
Objektif : ulserasi dan lesi kembali ke warna normal, tekanan darah
normal,
Assesment : ttv normal,
Planning : menyatakan tentang program yang akan dilakukan setelah
dilakukannya implementasi, jika implementasi berhasil maka tindakan
tindakan dihentikan. Tetapi jika belum berhasil semua atau sebagian,
maka tindakan dapat dilanjutkan, dimodifikasi, dihentikan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Raynaud merupakan suatu keadaan yang menyerang pembuluh darah
pada ektremitas yang terdiri dari tangan, kaki, hidung dan telinga
ketika dingin dan stress. Menyerang pembuluh darah arteri, dimana
penyebabnya merupakan non-aterosklerotik. Raynaud’s Disease tidak
ada penyebab yang dikenal atau idiopatik (tidak jelas). Raynaud’s
disease ini merupakan respon berlebihan dari vasomotor sentral dan
local normal terhadap dingin atau emosi.Penyakit raynaud sering
terjadi pada kebanyakan wanita muda, berumur kurang dari 30 tahun
yang hidup diudara dingin. Penderita dapat mengendalikan penyakit
raynaud yang ringan dengan melindungi tubuh, lengan dan tungkainya
terhadap dingin dan dengan meminum obat tidur yang ringan.
Penderita harus berhenti merokok karena nikotin menyebabkan
pembekuan pembuluh darah.

B. Saran
Diharapkan bagi pembaca setelah membaca makalah ini khususnya
perawat dapat memahami dan mengerti serta dapat mengaplikasikan
tindakan yang harus dilakukan apabila mendapati klien raynaud di
lahan.
Daftar pustaka

Deglin, Vallerand. 2005. Pedoman Obat Untuk Perawat, Jakarta: EGC


Doengoes, E. Mailynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi ke-3. Jakarta
EGC
Ganiswarna. 1995. Farmakologi dan Terapi, Jakarta: FKUI
Internasional, Nanda. 2010. Diagnosis Keperawatan 2009- 2011. Jakarta : EGC
Kee, Hayes. 1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, Jakarta: EGC
Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. 2002. Jakarta :
Gramedia Pustaka Umum.
Wilkinson M. Judith. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakata : EGC

Anda mungkin juga menyukai