Anda di halaman 1dari 9

PERLINDUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DENGAN

STRATEGI SISTEM JAMINAN KESEHATAN INTERNASIONAL DEMI


TERWUJUDNYA INDONESIA YANG MANDIRI
(KESEHATAN)

LOMBA ESSAY NASIONAL


THE BIG EVENTS II OF PAMADIKSI 2016

Disusun oleh:
Billy Jusup Kurniawan (NIM 142010101052)
Ain Yuanita Insani (NIM 142010101011)

UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2016

0
Perlindungan Wisatawan Mancanegara dengan Strategi
Sistem Jaminan Kesehatan Internasional demi
Terwujudnya Indonesia yang Mandiri
Indonesia merupakan negara tropis karena terletak pada posisi lintang 0o
(lintang rendah) dengan kelembapan udara relatif tinggi, temperatur suhu
menengah hingga tinggi serta mendapatkan penyinaran matahari hampir
sepanjang tahun. Lintang yang rendah juga menyebabkan Indonesia mengalami
2 musim, yaitu musim panas dan musim penghujan dalam satu tahun. Selama
pergantian diantara 2 musim tersebut terjadi peningkatan angka kesakitan
terutama akibat penyakit tropis.
Berbagai penyakit tropis baik menular (infeksi) maupun yang tidak
menular (non infeksi) dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau protozoa
yang berkembang di Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan tingginya kasus
malaria di 12 provinsi terutama Papua, nusa tenggara timur (NTT) dan Maluku
yang mengungguli angka insidensi parasit tahunan/annual parasite index (API)
nasional (Kementerian Kesehatan,2011). Selain malaria, Indonesia menjadi
negara endemik berbagai penyakit seperti tuberkulosis, dengue, chikungunya dan
penyakit akibat cacing parasit (filariasis, trichuriasis, askariasis). Bahkan hanya
negara kita yang menjadi daerah endemik schistosomiasis se-Asia Tenggara (Tan
dkk., 2014). Dari sini dapat dipastikan bahwa para dokter Indonesia memiliki
banyak pengalaman klinis dalam menangani kasus dengan penyakit tropis
sehingga hal tersebut menjadikan para dokter Indonesia lebih unggul bila
dibandingkan dengan negara lain. Sayangnya, hal tersebut juga memberikan
dampak negatif terhadap wisatawan mancanegara yang hendak melakukan
perjalanan lintas negara menuju Indonesia terutama untuk kepentingan pariwisata.
Bila ditelaah, kondisi kepariwisataan nasional tahun 2015 secara makro
menunjukkan perkembangan dan kontribusi yang terus meningkat dan semakin
signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 4,23% atau
senilai Rp. 461,36 triliun dengan peningkatan devisa yang dihasilkan mencapai
US$ 11,9 milyar, dan tenaga kerja pariwisata sebanyak 12,16 juta orang. Pada
kondisi mikro, juga ditandai dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara

1
sebanyak 10,4 juta wisman dengan persentase peningkatan sebesar 7,2%. Hal
tersebut mengindikasikan besarnya potensi sektor pariwisata Indonesia tetapi
meskipun jumlah tersebut melampaui target yang ditetapkan pemerintah pada
awal tahun, ternyata apabila dibandingkan dengan negara Thailand yang
mengalami kenaikan sebesar 23% tampaknya Indonesia masih memerlukan solusi
lain untuk mengejar ketertinggalan tersebut (Kementerian Pariwisata RI, 2016).
Salah satu penyebab kurang optimalnya sektor pariwisata karena banyaknya
penyakit tropis di Indonesia.
Perlindungan diri terhadap berbagai penyakit di negara tujuan wisata
tentunya menjadi pertimbangan penting yang juga memengaruhi sektor wisata
dalam negeri itu sendiri. Oleh sebab itu, penulis hendak memaparkan suatu
gagasan baru yang diharapkan mampu mendongkrak 2 bidang sekaligus yakni
kesehatan dan pariwisata. Cara yang dipergunakan yaitu memberikan jaminan
kesehatan terhadap penyakit tropis yang mungkin akan menjangkiti para
wisatawan mancanegara.
Strategi jaminan kesehatan skala internasional sendiri belum diterapkan
oleh negara di Asia Tenggara sehingga kesempatan Indonesia untuk mendominasi
bisnis tersebut terbuka lebar. Tidak sulit rasanya untuk menerapkan hal tersebut
mengingat keberhasilan jaminan kesehatan nasional (JKN) yang sekarang ini
diterapkan.
Manfaat dari strategi tersebut akan didapatkan baik dalam bidang
kesehatan maupun pariwisata yakni meningkatnya investasi dana dalam negeri
yang diperoleh dari surplus sektor pariwisata, meningkatnya pengalaman klinisi
dalam menangani penyakit tropis, mengurangi risiko terjadinya wabah/kejadian
luar biasa (KLB) penyakit tropis, dapat mengurangi kecemasan wisatawan
mengenai risiko tertularnya penyakit infeksi tropis, meningkatkan jumlah
wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, meningkatnya permintaan
berbagai industri terkait seperti perhotelan, travel, kuliner dan lain-lain.
Sebagaimana telah dijelaskan secara singkat pada pendahuluan, jaminan
kesehatan berskala internasional ini merupakan suatu bisnis terprogram di bidang
kesehatan yang bertujuan agar dapat memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam menghadapi berbagai ancaman penyakit tropis

2
selama melakukan perjalanan di Indonesia. Prinsip yang digunakan pada jaminan
ini yaitu (1) kegotongroyongan antara warga negara asing dengan warga negara
Indonesia, yang sakit dan yang sehat;(2) kepesertaan bersifat sukarela;(3) dikelola
dengan prisip nirlaba, artinya pengelolaan dana digunakan sebesar-besarnya untuk
kepentingan peserta, setiap surplus akan disimpan sebagai dana cadangan dan
untuk peningkatan kesejahteraan dalam negeri;(4) prinsip non-ekuitas, yaitu
perbedaan dalam memperoleh pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis yang
terkait dengan besaran iuran atau paket yang telah dibayarkan. (5) prinsip
portabilitas, artinya program berlaku di seluruh wilayah Indonesia dan pada
fasilitas kesehatan milik pemerintah atau milik swasta yang bekerja sama dengan
pemerintah. Jaminan tersebut memang dikhususkan untuk wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Indonesia dengan tujuan berlibur atau memiliki
kepentingan bisnis sehingga membuatnya harus berulang kali ke Indonesia.
Berbeda dengan jaminan kesehatan nasional (JKN) yang sekarang ini
tengah berjalan, jaminan kesehatan skala internasional belum tentu mengharuskan
pesertanya membayar iuran. Hal tersebut didasarkan bahwa tidak semua
wisatawan membutuhkan jaminan tersebut secara terus menerus. Oleh sebab itu,
perlu dibentuk 2 jenis program yang terdiri atas paket lengkap (complete
packages) dan asuransi (assurance). Bagi para wisatawan yang berkunjung ke
Indonesia dengan tujuan perjalanan bisnis dalam waktu yang cukup lama atau
singkat tetapi sering maka dapat mengikuti program asuransi sedangkan bagi
yang bertujuan untuk berlibur dengan waktu yang tidak lama maka dapat
mengikuti program complete packages.
Program complete packages merupakan jaminan kesehatan terhadap
berbagai penyakit tropis beserta seluruh kebutuhan penunjang selama melakukan
kunjungan di Indonesia seperti transportasi, penginapan, tour guide dan konsumsi
dengan pembayaran secara langsung. Keuntungan yang didapatkan oleh para
wisatawan dari program ini yaitu praktis dan sederhana karena wisatawan cukup
melakukan pembayaran satu kali untuk memperoleh jaminan kesehatan dan tidak
perlu bingung memikirkan sarana transportasi atau penginapan selama berwisata
di Indonesia.

3
Program asuransi mengharuskan wisatawan membayar iuran dalam jumlah
tertentu serta memiliki keleluasaan untuk memilih kelas perawatan yang
dikehendaki sesuai dengan keinginan dan kemampuan masing-masing. Setiap
kelas menentukan besarnya iuran, manfaat medis (konsultasi, pemeriksaan
penunjang diagnostik, tindakan medis dan perawatan, transfusi, obat-obatan,
bahan medis habis pakai, rehabilitasi medis, pelayanan kedokteran forensik serta
pelayanan jenasah), manfaat non-medis (akomodasi rawat inap dan ambulan) dan
kualitas pelayanan wisata yang berbeda. Peserta yang menginginkan kelas
perawatan yang lebih tinggi dari pada haknya, dapat meningkatkan haknya
dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan atau membayar sendiri selisih
antara biaya yang dijamin dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan
kelas perawatan.
Kedua program tersebut menjamin obat-obatan dan bahan medis habis
pakai dengan mempertimbangkan kebutuhan medik, ketersediaan, efektifitas dan
efisiensi obat atau bahan medis habis pakai dengan berpedoman pada formularium
dan kompendium alat kesehatan yang akan dibuat nantinya. Obat-obatan tersebut
berupa obat profilaksis untuk pencegahan dan/atau terapi pengobatan apabila
terkena penyakit tropis selama berwisata di Indonesia. Obat profilaksis yang
diberikan akan disesuaikan dengan daerah yang akan dituju oleh wisatawan
mengingat setiap daerah memiliki penyakit infeksi endemis masing-masing.
Wisatawan mancanegara yang mengikuti program asuransi disebut
peserta. Kepesertaan berkesinambungan sesuai prinsip portabilitas dengan
memberlakukan program di seluruh wilayah Indonesia dan menjamin
keberlangsungan manfaat bagi peserta hingga kepesertaan hilang. Kepesertaan
berlaku selama peserta membayar iuran dan secara otomatis kepesertaan tersebut
hilang apabila peserta yang bersangkutan meninggal dunia, tidak mampu
membayar iuran atau menyatakan mengundurkan diri. Bagi peserta yang
menunggak iuran, pemulihan kepesertaan dilakukan dengan membayar seluruh
tunggakan dan denda. Keterlambatan pembayaran iuran dikenakan denda
administratif dan dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak.
Banyaknya peserta yang akan dicakup tentu saja membutuhkan suatu
institusi khusus yang bertugas menyelenggarakan kedua program tersebut dan

4
peraturan lebih lanjut mengenai institusi tersebut akan diatur kemudian. Tugas
yang akan dibebankan antara lain promosi program, pengaturan pendaftaran,
meregulasi dana dan sebagainya. Demi suksesnya program dalam segi pemasaran
dan cakupan kepesertaan maka digunakan suatu strategi khusus yakni
membentuk kantor perwakilan yang tersebar di beberapa negara target. Hal
tersebut juga akan meminimalisir terjadinya keterlambatan dan penunggakan
pembayaran iuran oleh pihak asing. Pada awal periode berjalannya strategi ini
seluruh pendaftaran kepesertaan akan menggunakan online system hingga
pembangunan kantor perwakilan di negara target selesai.
Pelayanan kesehatan diselenggarakan secara terstruktur dan terintegrasi
oleh penyedia layanan kesehatan. Tidak seluruh pelayanan kesehatan akan
dijamin oleh program, hal tersebut disesuaikan dengan jenis program dan kelas
perawatan yang dipilih. Peserta perlu mengenal pelayanan yang dijamin dan
pelayanan yang tidak dijamin, serta syarat dan ketentuan yang berlaku pada tiap
programnya.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas
ketersediaan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan untuk menunjang semua
program. Selain itu, pemerintah juga berperan sebagai pengawas seluruh
pengelolaan dan penyelenggaraan program. Sedangkan, kendali mutu dan biaya
diperankan baik pemerintah maupun intitusi khusus yang disebutkan sebelumnya
untuk menjamin agar pelayanan kesehatan kepada peserta sesuai dengan paket
atau kelas yang dipilih.
Tingginya antusiasme wisatawan dan pelaku bisnis lintas negara yang
akan mengikuti program complete packages dan assurance tidak hanya
menimbulkan dampak positif saja. Hal tersebut juga memungkinkan timbulnya
masalah, yaitu peserta baru mendaftarkan dirinya apabila telah jatuh sakit
(adverse selection). Upaya yang dapat dilaksanakan untuk mengurangi risiko
finansial akibat adverse selection yakni dengan peraturan bahwa peserta yang
mendaftar pada saat telah menderita penyakit tropis tidak bisa menggunakan
layanan ini secara langsung.
Sistem percaloan masih banyak ditemui di beberapa sistem jaminan
kesehatan yang telah ada, khususnya saat proses pendaftaran untuk mendapatkan

5
status kepesertaan. Calo memanfaatkan ketidaktahuan calon peserta mengenai
sistem pendaftaran untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Sistem percaloan
seperti ini masih mungkin terjadi dan akan mengakibatkan kerugian untuk calon
peserta sehingga untuk melakukan pendaftaran hanya boleh dilakukan oleh orang
yang bersangkutan dengan menunjukkan kartu identitas milik pribadi .
Kedepannya program complete packages dan assurance ini diharapkan
bisa dikembangkan lebih luas. Jangkauannya tidak hanya untuk wisatawan
mancanegara dan juga pelaku bisnis perorangan tetapi mencakup semua orang
bahkan badan usaha yang tertarik mengikuti program ini. Selain itu, cakupan
penyakit juga akan ditingkatkan sehingga tidak hanya mencakup penyakit tropis
saja tetapi segala jenis penyakit menjadi target lanjutan.
Berdasarkan uraian diatas, kurang optimalnya kepariwisataan Indonesia
yang sesungguhnya berpotensi besar disebabkan tingginya kecemasaan wisatawan
mancanegara terhadap infeksi tropis yang ada. Oleh sebab itu, mengoptimalkan
sektor pariwisata dengan memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan selama
berada di Indonesia merupakan strategi baru yang dapat diaplikasikan untuk
menjadi Indonesia yang mandiri. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah
diharapkan mau membantu dan merealisasikan program-program yang telah
dipaparkan sebelumnya melihat peluang menjalankan bisnis ini begitu besar.

6
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buletin Jendela Data dan
Informasi Kesehatan Epidemiologi Malaria di Indonesia. Jakarta :
Kemenkes.
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. 2016. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Pariwisata Tahun 2015. Jakarta:Biro Perencanaan dan
Keuangan Sekretariat Kementerian.
Tan,M .2014. Indonesia: An Emerging Market Economy Beset by Neglected
Tropical Diseases (NTDs).PLOS Neglected Tropical Disease.8(1).

7
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
THE BIG EVENTS II OF PAMADIKSI 2016

Judul Essay :Perlindungan Wisatawan Mancanegara dengan Strategi


Sistem Jaminan Kesehatan Internasional demi Terwujudnya
Indonesia yang Mandiri
Nama Ketua : Billy Jusup Kurniawan
Nama Anggota : Ain Yuanita Insani

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul


“Perlindungan Wisatawan Mancanegara dengan Strategi Sistem Jaminan
Kesehatan Internasional demi Terwujudnya Indonesia yang Mandiri” benar
merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis dan belum pernah dan
tidak sedang diikut sertakan dalam kompetisi yang lain maupun pernah
memenangkan perlombaan sejenis serta telah memenuhi kaidah tata cara
maupun norma penulisan yang berlaku, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah saya/kami nyatakan dengan benar. Demikian
pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran di dalamnya, maka kami siap untuk didiskualifikasi dari
kompetisi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.

Jember, 22 Oktober 2016


Ketua Tim

Billy Jusup Kurniawan


NIM. 142010101052

Anda mungkin juga menyukai