Salah satu bukti mukjizat al Qur'an adalah ayat al Qur'an bisa untuk meruqyah (mengobati)
orang yang terkena sihir atau penawar sihir dan bisa untuk mengusir jin dari rumah.
Bila ada yang masih ragu tentang kemukjizatan al Qur'an atau mengatakan al Quran
adalah buatan atau karangan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam maka Allah
menantang mereka untuk membuat yang serupa al Qur'an. Allah menantang mereka
untuk menggumpulkan bangsa manusia dan bangsa jin untuk membuat yang serupa al
Qur'an.
Allah berfirman :Katakanlah "Sesungguh-Nya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang
serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang
lain" ( QS al Isra' : 88)
Ruqyah sudah ada sebelum Islam datang sehingga ruqyah di bagi dua yaitu ruqyah
syirikiyah dan ruqyah syari'ah. Ruqyah syirikiyah yaitu ruqyah yang mengandung
penyekutuan kepada Allah. Sedang ruqyah syari'ah adalah ruqyah yang mentauhidkan
Allah.
Definisi ruqyah syariah menurut ulama' adalah suatu doa yang berasal dari al Quran
dan hadits yang shahih yang dibacakan kepada pasien dengan tujuan mendapatkan
kesembuhan.
Menurut kesepakatan ulama' dikatakan ruqyah syariah apabila telah memenuhu syarat-
syaratnya. Para ulama telah bersepakat bahwa ruqyah boleh dilakukan apabila telah
terpenuhi tiga syarat yaitu :
2. Ruqyah itu boleh di ucapkan dalam bahasa Arab atau bahasa lain yang di ketahui
maknanya.
3. Harus diyakini bahwa bukanlah dzat ruqyah itu yang memberi pengaruh, tetapi yang
memberi pengaruh adalah kekuasaan Allah subhanallahu ta'ala, sedangkan ruqyah
hanya merupakan salah satu sebab saja.
Pada dasarnya seluruh ayat-ayat dalam Al-Qur'an dapat dijadikan ruqyah atau obat.
Dasarnya adalah surat Fushshilat ayat 44 dan surat Al Isro' ayat 82, kedua ayat
tersebut menyatakan bahwa Al-Qur'an sebagai penawar (obat) bagi orang-orang
beriman.
"Katakanlah : Al Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang
beriman " (QS. Fushshilat : 44)
"Dan Kami turunkan dari Al Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman" (QA. Al Israa' : 82)
Al Qur'an adalah penawar atau obat bagi penyakit hati dan obat penyakit fisik. Penyakit
fisik bukan hanya penyakit medis seperti penyakit jantung, kanker dan lain-lain tetapi
juga termasuk penyakit terkena sihir dan gangguan jin di rumah.
Ada beberapa ayat atau surat khusus yang ada haditsnya untuk meruqyah contoh surat
Al Fatihah, Surat Al Baqorah, ayat kursi, dua surat terakhir surat al baqarah
dan Mu'awwidzatain (AL Falaq dan An-Naas).
Untuk menentukan ayat apa yang cocok dibaca terbuka pintu ijtihad yang luas.
Biasanya peruqyah mengambil ayat ayat yang mengandung ketauhidan dan ayat-ayat
yang berisi sifat-sifat Allah dengan tujuan supaya jinnya mendapat hidayah. Meruqyah
dengan tujuan mendakwahi jin lebih mempercepat proses kesembuhan dari pada
mengusir jin dengan ayat-ayat yang sifatnya membakar.
Ayat-ayat al Qur'an yang berbicara tentang sihir terutama pertarungan nabi Musa
dengan tukang sihir banyak di pakai peruqyah. Ayat-ayat tentang sihir ini sangat efektif
untuk kasus pasien yang terkena sihir.
Ayat-ayat yang berisi siksaan dan ancaman banyak juga digunakan bagi peruqyah.
Biasanya untuk mengancam dan menyakiti jin agar mau keluar.
Surat-surat yang berbicara tentang jin seperti surat al Jin dan surat Ash-shofat banyak
digunakan peruqyah untuk pengobatan.
Berikut ini ayat-ayat atau surat-surat yang biasa dipakai dalam ruqyah syariat :
1. Surat Al Fatihah
Surat Al Fatihah disebut pula ruqyah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Sa’id
Al Khudri berikut ini,
ْْسفَرْْفَ َم ُّرواْبِ َحىْْ ِمن َ ْْ َكانُواْفى-صلىْهللاْعليهْوسلم-َِْللا ْ ْل ِْ سوُ بْ َر ِْ ساْ ِمنْْأَص َحا ً ىْأَنْْنَا ِْ س ِعيدْْال ُخد ِر َ ْعنْْأَبِى َ
ْْلْ َر ُجل َْ ْفَقَا.صاب َ
َ ىْلَدِيغْْأوْْ ُم ِْ س ِي ْدَْال َح ُ
َ ْْْفَقَالواْلَ ُهمْْهَلْْفِي ُكمْْ َراقْْفَإِن.ُضيفُو ُهم ِ ضافُو ُهمْْفَلَمْْي َ َ بْفَاست ِْ اءْال َع َر ِْ َأَحي
َْْلْ َحتىْأَذ ُك َْرْذَ ِلك َْ ْ َوقَا.غنَمْْفَأَبَىْأَنْْيَقبَلَ َها َ ْْىْقَ ِطيعًاْ ِمن َْ لْفَأُع ِط ُْ بْفَبَ َرْأ َْالر ُج
ِْ ِمن ُهمْْنَ َعمْْفَأَت َا ْهُْفَ َرقَا ْهُْ ِبفَاتِ َح ِْةْال ِكت َا
َُْْللاِْ َماْ َرقَيت
ْ َللاِْ َو
ْ ْل َْ سوُ لْيَاْ َر َْ ْفَقَا.ُْفَذَ َك َْرْذَ ِلكَْْلَه-صلىْهللاْعليهْوسلم-ْْْفَأَت َىْالنبِى.-صلىْهللاْعليهْوسلم-ْى ِْ ِللن ِب
»ْْسهمْْ َم َع ُكم َ لْ«ْ ُخذُواْ ِمن ُهمْْ َواض ِربُواْ ِلىْ ِب ُ َ َ
َْ ْثمْْقَا.»ْْلْ«ْ َو َماْأد َراكَْْأن َهاْ ُرقيَة َْ ْفَتَبَس َْمْ َوقَا.ب ِ ِإلْْ ِبفَاتِ َح ِْةْال ِكت َا
Dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam- dahulu berada dalam safar (perjalanan jauh), lalu melewati suatu kampung
Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut
enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada
para sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah
(melakukan pengobatan dengan membaca ayat-ayat Al Qur’an, -pen) karena pembesar
kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.” Di antara para sahabat
lantas berkata, “Iya ada.” Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia
meruqyahnya dengan membaca surat Al Fatihah. Akhirnya, pembesar tersebut sembuh.
Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan
menerimanya -dan disebutkan-, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku
tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah.” Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al
Fatihah adalah ruqyah (artinya: bisa digunakan untuk meruqyah, -pen)?” Beliau pun
bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya
bersama kalian.” (HR. Bukhari no. 5736 dan Muslim no. 2201). Imam Nawawi
membuat Bab dalam Shahih Muslim tentang bolehnya mengambil upah dari ruqyah
dengan Al Qur’an atau dzikir.
Sumber: https://rumaysho.com/3228-faedah-2-surat-al-fatihah.html
2. Surat Al Baqarah
Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jangan
jadikan rumahmu sebagai kuburan. Sesungguhnya setan kabur dari rumah yang di
dalamnya dibacakan surat al Baqarah." (HR. Muslim)
Dari Abu Umamah r.a, bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Bacalah surat Al Baqarah, karena menggambilnya adalah berkah,
meninggalkannya adalah kerugian, dan tukang-tukang sihir tidak mampu
menguasainya" (HR. Muslim)
3. Ayat Kursi
Dari Ubay bin Ka'ab r.a, bahwa dia memiliki tempat penjemuran kurma. Dia sangat
menjaganya, namun kemudian dia mendapatinya berkurang. Maka pada suatu malam
dia pun berjaga-jaga. Tiba-tiba ia melihat satu sosok seperti anak yang menjelang
dewasa. Ubay berkata, "Aku mengucapkan salam dan dia menjawab salamku". Aku
bertanya kepadanya," Kamu ini jin atau manusia ?" Dia menjawab, "Jin". Aku berkata,"
Ulurkan tanganmu." Ternyata tangannya seperti tangan anjing dan berbulu anjing. Aku
berkata,"Ini penciptaan jin." Dia menjawab,"Kamu telah mengetahui bahwa diantara
mereka ada yang lebih buruk dariku". Aku bertanya,"Mengapa kamu melakukan itu
(mencuri)?." Dia menjawab, "Aku dengar kamu suka bersedekah, maka aku ingin
mendapat makananmu." Aku bertanya, "Apa yang menjaga kami dari kalian ?." Dia
menjawab, "Ayat kursi itu."Ubay bin Ka'ab berkata, "Maka aku membiarkannya." Lalu
Ubay berangkat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan menceritakannya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, " Si Busuk itu telah berkata jujur."
(HR Ibnu Hibban) shahih
Dari Nu'man bin Basyir r.a, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda,
"Sesungguhnya Allah telah menulis Kitab dua ribu tahun sebelum Dia menciptakan
langit dan bumi. Dia menurunkan dua ayat sebagai penutup surat Al-Baqarah.
keduanya tidak dibaca di rumah selama 3 malam kecuali rumah itu tidak didekati oleh
syetan" Diriwayatkan oleh Tirmidzi (ia menghasankannya), Nasa'i dan Ibnu Hibban.
Hakim berkata,"Keduanya tidak dibaca di rumah itu kecuali tidak didatangi setan
selama tiga malam." Hakim berkata, "Shahih diatas syarat Muslim."
Dari Aisya Radhiyallahu Anha, dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam apabila salah seorang dari anggota keluarganya (isterinya) sakit, beliau
meniupnya dengan bacaan mu'awwidzatain ; dan ketika beliau sakit, yaitusakit yang
menyebabkan beliau wafat, saya meniupnya dengan bacaan Mu'awwidzatain dan saya
usapkan kebadan beliau dengan tangan beliau karena tangan beliau lebih besar
barakahnya daripada tanganku." (HR. Muslim)
1. An Nisa' 56
2. Al Maidah 33 - 34
3. Al Anfal 12 - 13
4. Ibrahim 15 - 17
5. Ibrahim 42 - 52
6. Al Isra' 68 - 72
7. Thaha 69
8. Ad Dukhan 43 - 56
1. Al hijr 16 -18
2. Al Mukminun 97 - 98
3. Ash-Shafat 1 - 10
4. Al Ahqaf 29 - 32
5. AR Rahman 33 - 36
6. Al Jin 1 - 10
Teks Al Qur'an dan terjemahnya selengkapnya baca : AYAT-AYAT DAN SURAT RUQYAH
SYARI'AH DALAM AL QUR'AN