Pengembangan Layanan Geriatri Di Rumah Sakit Sesuai Akreditasi Rumah Sakit
Pengembangan Layanan Geriatri Di Rumah Sakit Sesuai Akreditasi Rumah Sakit
RUMAH SAKIT
PENDAHULUAN
Sebagai akibat dari keberhasilan pembangunan terjadi penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan
angka kematian serta peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia. Terjadi peningkatan jumlah
penduduk usia lanjut (di atas 60 tahun) di Indonesia. Dalam angka absolut, populasi usia lanjut di
Indonesia yang pada tahun 1960 baru berjumlah 4,5 juta, meningkat menjadi 8,0 juta pada tahun 1980,
dan diprediksi akan menjadi 14,9 juta pada tahun 2000.
Jumlah penduduk usia lanjut pada tahun 2010 hampir sama dengan jumlah penduduk balita.
Peningkatan jumlah penduduk berusia lanjut tersebut di atas akan menimbulkan berbagai permasalahan,
terutama dalam bidang kesejahteraan pada umumnya dan kesehatan pada khususnya, mengingat bahwa
permasalahan kesehatan pada usia lanjut berbeda dengan permasalahan kesehatan pada golongan populasi
usia lainnya.
Penyakit-penyakit pada usia lanjut cenderung bersifat multiple (beberapa penyakit bersama-sama),
merupakan gabungan antara penurunan fungsi-fungsi organ dan berbagai proses penyakit, sehingga
penyakit biasanya terjadi secara menyelinap / tidak khas.
Pada pasien usia lanjut juga sering didapati penyakit akibat interaksi banyak obat yang dikonsumsi dan
kerentanan terhadap berbagai penyakit infeksi akut yang meningkat serta sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor psikis dan sosial ekonomi.
Pemecahan masalah dilaksanakan dengan melaksanakan upaya-upaya kesehatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif pada semua tingkat pelayanan kesehatan di masyarakat. Di rumah sakit
dilaksanakan pengembangan pelayanan bagi usia lanjut.
Geriatri (dari kata Geros = tua, iatrea = merumat) atau ilmu kesehatan usia lanjut adalah bagian ilmu
penyakit dalam yang mempelajari aspek-aspek pencegahan, peningkatan, pengobatan, pemulihan serta
aspek sosial dan psikologis dari penyakit-penyakit pada usia lanjut.
Di masyarakat pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dilaksanakan pada Posyandu Lansia (Lanjut Usia),
Panti Wredha (Pemerintah & Swasta) serta melalui kegiatan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat
(RBM).
Secara Internasional ditetapkan setiap tanggal 1 Oktober sebagai hari usia lanjut sedunia, sedangkan
dalam skala nasional di Indonesia ditetapkan tanggal 29 Mei sebagai hari usia lanjut nasional, yang untuk
tahun 1997 diresmikan sendiri oleh Presiden dengan mengambil tema ”Tetap sehat, produktif dan Ceria di
hari tua”. Hal ini sejalan dengan tujuan upaya pelayanan kesehatan usia lanjut seperti yang digariskan
oleh WHO, yaitu agar para usia lanjut dapat dalam keadaan sehat, mandiri selama mungkin di rumahnya
sendiri.
Telah diketahui bahwa penyakit dan kesehatan pada usia lanjut tidaklah sama dengan penyakit dan
kesehatan pada golongan populasi usia lainnya, yaitu dalam hal :
• Penyakit pada usia lanjut cenderung bersifat multiple, merupakan gabungan antara penurunan
fisiologik / alamiah dan berbagai proses patologik / penyakit.
• Penyakit biasanya berjalan kronis, menimbulkan kecacatan dan secara lambat laun akan
menyebabkan kematian.
• Usia lanjut juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit akut, serta diperberat dengan kondisi
daya tahan yang menurun.
• Kesehatan usia lanjut juga sangat dipengaruhi oleh faktor psikis, sosial dan ekonomi.
• Pada usia lanjut seringkali didapat penyakit iatrogenik (akibat banyak obat-obatan yang
dikonsumsi).
Mengingat sifat penyakit pada usia lanjut yang sangat khusus tersebut, maka dalam ilmu geriatri
terdapat beberapa tatacara khusus yang merupakan keharusan untuk dilakukan agar upaya kesehatan bagi
usia lanjut tersebut dapat dilaksanakan secara optimal. Tatacara khusus tersebut adalah apa yang disebut
sebagai asesmen geriatri dan cara kerja tim geriatri.
Asesmen geriatri adalah suatu proses diagnostik multidisiplin (banyak disiplin ilmu kesehatan) yang
biasanya dilaksanakan secara interdisipliner (dengan satu tujuan) oleh seorang dokter / geriatris dan atau
suatu tim interdisiplin geriatrik untuk menentukan masalah dan kapabilitas medis, psikososial dan
fungsional guna merencanakan terapi menyeluruh serta pemantauan kesehatan jangka panjang bagi
seorang pasien usia lanjut.
Prinsip pelayanan kesehatan usia lanjut yang menyeluruh yang diinginkan untuk dilaksanakan di
Indonesia dapat dibagi atas 3 bagian yang berkesinambungan satu sama lain, yaitu :
• Pelayanan kesehatan usia lanjut berbasis rumah sakit (hospital based geriatric services), karena
pada dasarnya RS merupakan pusat / tempat rujukan dari pelayanan kesehatan dasar usia lanjut.
Oleh karenanya pelayanan di rumah sakit ini seyogyanya menyelenggarakan / menyediakan
semua jenis upaya pelayanan kesehatan, mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,
dengan sarana dan sumberdaya manusia yang lengkap. Tentu saja tergantung dari kelas rumah
sakit, berbagai pelayanan tersebut bisa dilaksanakan tergantung dari kemampuan serta dana yang
tersedia.
• Pelayanan kesehatan usia lanjut oleh masyarakat berbasis rumah sakit (hospital based community
geriatric services), dimana pusat-pusat pelayanan kesehatan usia lanjut di RS bertindak sebagai
konsultan terhadap pelayanan usia lanjut di masyarakat, dan dengan penuh tanggung jawab
mengikuti keadaan usia lanjut yang sebelumnya dirawat atau mendapat pelayanan di RS tersebut.
Termasuk dalam upaya kesehatan usia lanjut ini adalah pelayanan diluar rumah sakit, berupa
pembinaan oleh institusi yang lebih tinggi terhadap institusi yang lebih rendah di wilayah
kerjanya dalam kegiatan rujukan timbal balik.
• Pelayanan kesehatan usia lanjut berbasis masyarakat (community based geriatric services), yaitu
pelayanan dari masyarakat untuk masyarakat, sehingga masyarakat sendiri diikutsertakan dalam
pelayanan kesehatan usia lanjut, tentu saja setelah diberi tambahan pengetahuan secukupnya.
Ketiga sistem pelayanan kesehatan usia lanjut tersebut diatas haruslah berkesinambungan serta saling
mendukung, sehingga pada akhirnya setiap orang usia lanjut dapat memperoleh pelayanan sesuai dengan
jenis dan derajat penyakit yang dideritanya.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, Pemerintah nenetapkan beberapa program
nasional yang menjadi prioritas.
• Penurunan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan angka kesehatan ibu dan bayi
• Pelayanan Geriatri
Implementasi program ini di rumah sakit dapat berjalan baik apabila mendapat dukungan penuh dari
pimpinan / direktur rumah sakit berupa penetapan regulasi, pembentukan organisasi pengelola,
penyediaan fasilitas, sarana dan dukungan financial untuk mendukung pelaksanaan program.
Standar 5
Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatric rawat jalan, rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai
dengan tingkat jenis pelayanan.
Standar 5.1
Rumah sakit melakukan promosi dan evaluasi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan warga lanjut usia
di masyarakat berbasis rumah sakit ( hospital based community geriatric service)
Pasien geriatric adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit / gangguan akibat penurunan fungsi
organ, psikologi, social ,ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu
dengan pendekatan multi disiplin yang bekerja sama secara inter disiplin. Dengan meningkatnya social
ekonomi dan pelayanan kesehatan maka usia harapan hidup semakin meningkat, sehingga secara
demografi terjadi peningkatan populasi lanjut usia. Sehubungan dengan itu rumah sakit perlu
menyelengarakan pelayanan geriatric sesuai dengan tingkat jenis pelayanan geriatri:
• Tingkat sederhana
• Tingkat lengkap
• Tingkat sempurna
• Tingkat paripurna
• Ada regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan geriatric dirumah sakit sesuai dengan tingkat
jenis layanan
• Terbentuk dan berfungsinya tim terpadu geriatric sesuai tingkat jenis layanan
• Ada regulasi tentang edukasi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan warga lanjut usia di
masyarakat berbasis rumah sakit ( Hospital based community geriatric service).
• Ada program PPRS terkait pelayanan kesehatan warga lanjut usia di masyarakat berbasis rumah
sakit (Hospital based community geriatric service).
nb: Rumah Sakit yang sudah memiliki psikiater, dapat dimasukkan dalam tim, atau rawat
terpadu. Pada rumah sakit yang tidak memiliki psikiater, diupayakan agar geriatris yang
ada ditambah pengetahuannya mengenai ilmu psikogeriatri.
e.) PENDIDIKAN – LATIHAN – PENELITIAN
RUMAH SAKIT
Layanan Masyarakat
catatan :
Penempatan (Placement) : Jenis pelayanan, dimana tim geriatri di rumah sakit membantu
memberikan penilaian dan rekomendasi kepada penderita
usia lanjut yang memerlukan penempatan di institusi usia
lanjut, setelah mengadakan asesmen fisik, psikis dan sosial
yang terarah (terutama bila institusi tersebut mendapat
subsidi pemerintah).
TIM GERIATRI DI RUMAH SAKIT UMUM
• TUGAS POKOK
Tugas pokok dari suatu tim geriatri di suatu rumah sakit umum adalah memberikan pelayanan
kesehatan komprehensif terhadap pasien usia lanjut, yang berupa penegakkan diagnosis
(melalui suatu asesmen geriatri), pelayanan medikamentosa dan rehabilitasi (termasuk
pelayanan psikoterapi dan pelayanan sosial medik). Pelayanan medikamentosa pada seorang
pasien usia lanjut bersifat menyeluruh, dengan memperhatikan aspek fisiologi dan nutrisi
pasien. Selain upaya pelayanan terapi medikamentosa dan rehabilitasi, dilaksanakan juga upaya
pelayanan preventif dan promotif melalui jalur pelayanan geriatri oleh masyarakat berbasis RS
dan pelayanan rujukan.
Dari berbagai tugas pokok pelayanan kesehatan usia lanjut seperti yang telah dikemukakan di
atas, pelayanan kesehatan usia lanjut/geriatri dapat dibedakan menjadi:
• Pelayanan poliklinik
Masing-masing pelayanan tersebut diatas serta pendidikan dan riset dikepalai oleh seorang
koordinator pelayanan. Keseluruhan pelayanan dipimpin/dikoordinir oleh seorang Geriatris atau
seorang internis/dokter umum yang telah dilatih. Demikian pula untuk RS kelas B non
pendidikan serta RS kelas C. Koordinasi ini dilaksanakan dengan penyesuaian terhadap anggota
tim/sumber daya manusia yang ada. Dengan kata lain, jumlah dan jenis pelayanan sangat
ditentukan oleh kemampuan dan prioritas masing-masing rumah sakit.
Di rumah sakit umum kelas A dan B pendidikan, dalam melaksanakan tugas dan fungsi, ketua
tim geriatri dibantu oleh penanggung jawab/koordinator pelayanan untuk masing-masing
pelayanan tersebut diatas. Koordinasi kerja dilaksanakan secara fleksibel dengan pembagian
tugas, sinkronisasi dan pendelegasian wewenang yang jelas.
KOORDINASI PELAYANAN GERIATRI
• Penyelengara pelayanan.
Uraian tugas personil tim geriatri di RS kelas B non pendidikan dan RS kelas C dilaksanakan
dengan mengacu kepada uraian-uraian tersebut di atas, disesuaikan dengan kapasitas RS.
Tugas Pokok
Uraian Tugas
• Menyelenggarakan rujukan, baik di dalam maupun ke dan dari luar Rumah Sakit.
• Koordinator Poliklinik
Tugas Pokok
Uraian Tugas
• Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan pelayanan geriatri
di poliklinik.
Tugas Pokok
Uraian Tugas
• Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan bangsal geriatri akut
setiap tahunnya.
• Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas laporan berkala dan penyelenggaraan
pelayanan geriatri di bangsal geriatri akut.
Tugas Pokok
Uraian Tugas
• Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan pelayanan geriatri
di bangsal geriatri kronis.
• Koordinator Day Hospital
Tugas Pokok
Uraian Tugas
• Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan pelayanan geriatri
di lingkungan day hospital.
Tugas Pokok
Mengadakan koordinasi intern di lingkungan tim geriatri serta koordinasi dengan Bagian
Pendidikan dan Latihan RS atau dengan instalasi/KSM lain serta institusi lain baik di
dalam maupun di luar lingkungan RS sesuai kebijaksanaan Direktur RS, sehingga
pendidikan, latihan dan penelitian yang dilaksanakan tim geriatri dapat berlangsung dengan
baik.
Uraian Tugas
• Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan pendidikan, latihan,
dan penelitian di lingkungan tim geriatri setiap tahunnya.
• Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan KSM lain di RS, institusi lain di
luar RS sesuai kebijakan direktur RS.
Uraian Tugas
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan geriatri kepada ketua tim
geriatri.
• Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerja sama lintas
program dan lintas sektoral.
Uraian Tugas
• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri. Internis
dengan pelatihan geriatri dapat bertindak sebagai ketua tim.
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan geriatri kepada ketua tim
geriatri.
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga medis dan para medis.
Uraian Tugas
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga medis dan para medis.
• Perawat Geriatrik
Uraian Tugas
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan geriatri kepada ketua tim
geriatri.
• Pencatatan pelaporan.
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga medis dan para medis.
• Fisioterapis
Uraian Tugas
• Pencatatan pelaporan.
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga medis dan para medis.
• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang berkaitan
dengan pelayanan geriatri.
• Okupasi Terapis
Uraian Tugas
• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri yang
membutuhkan.
• Melaksanakan pelayanan okupasi terapis yang diprogram oleh spesialis rehabilitasi
medik, atau yang disepakati bersama tim geriatri. Membantu pelaksanaan semua
program pelayanan geriatri yang meliputi aspek preventif, promotif/edukatif,
kuratif dan rehabilitatif.
• Pencatatan pelaporan.
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga medis dan para medis.
• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang berkaitan
dengan pelayanan geriatri.
Uraian Tugas
• Pencatatan pelaporan.
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga medis dan para medis.
• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang berkaitan
dengan pelayanan geriatri.
Uraian Tugas
• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri yang
membutuhkan.
• Pencatatan pelaporan.
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga medis dan para medis.
• Nutrisionis
Uraian Tugas
• Sebagai Pelaksana Pelayanan
• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri yang
membutuhkan.
• Melaksanakan pelayanan nutrisi/ gizi yang diprogram oleh dokter/ geriatris, atau disepakati
bersama oleh tim geriatri.
• Menegakkan diagnosis status gizi, mengusulkan dan melaksanakan program gizi pasien
usia lanjut.
• Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program gizi selanjutnya bagi pasien
usia lanjut.
• Pencatatan pelaporan.
• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga
medis dan para medis.
• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan pengembangan ilmu/
pelayaann geriatri atau pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.
• Farmasis / Asisten Farmasi
Catatan :
1. Gerontologi Geros = tua, logos = ilmu; ilmu yang memperlajari berbagai aspek
mengenai usia lanjut dan proses menua.
2. Geriatri latrea = to care; atau ilmu kesehatan usia lanjut, ialah bagian ilmu penyakit
dalam yang mempelajari aspek-aspek preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif serta aspek
sosial dan psikologis dari penyakit-penyakit pada usia lanjut.
4. Tim Geriatri adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja secara interdisipliner untuk
menangani masalah usia lanjut. Tim ini minimal terdiri atas Dokter Geriatris atau
Internis/Dokter Umum yang dilatih, Perawat dan Pelaksana Pelayanan Rehabilitasi Medik
Sederhana, misalnya Pekerja Sosial Medik, Fisioterapis. Sesuai dengan makin besar dan
makin kompleksnya tugas, keanggotaan tim bisa ditambah dengan Dokter Spesialis
Rehabilitasi Medik, Terapis Rehabilitasi Medik, Psikolog, Nutrisionis, Farmasis dan lain-
lain.
6. Konsultan dokter spesialis dan sub spesialis klinis yang bisa diminta bantuan,
pendapat/ tindakan medis/ ekspertise guna peningkatan kesehatan pasien usia lanjut.
Dapat pula dilengkapi dengan ahli hukum untuk melindungi hak-hak pasien.
PENUTUP
Paviliun Lanjut Usia Prof.dr.Boedhi Darmojo adalah tempat pelayanan kesehatan Lanjut Usia di RS
Dr Kariadi Semarang. Paviliun Ini merupakan pengembangan / peningkatan unit Geriatri yang sudah
berdiri 31 Maret 1993.
Mempunyai kapasitas 10 TT untuk Kelas III, 16 TT untuk kelas II, 8 TT untuk Kelas I, 5 TT VIP
dan 1 TT VVIP.
Memiliki TIM Asesmen Geriatri yang cukup lengkap dan tujuh dokter spesialis penyakit dalam –
Konsultan Geriatri.
Paviliun ini merupakan salah satu unggulan layanan kesehatan di RSDK dan berfungsi sebagai pusat
rujukan untuk masalah kesehatan pada lanjut usia. Untuk lebih memahami dan mengikuti tata cara
pelayanan geriatri, dan persiapan Akreditasi RS dengan SNARS edisi 1, ( Standar Nasional
Akreditasi RS vol 1) sangat disarankan untuk membaca PERMENKES 79, 2014 tentang
penyelenggaraan pelayanan Geriatri di RS.
Daftar Pustaka
1. Muslihuddin A; Pranarka, K, et.al :Pedoman Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Di Rumah Sakit
Umum.
2. Pranarka, K :Pelayanan Kesehatan pada Lanjut Usia, mengapa harus di khususkan ?,Diklat
RSDK.