Anda di halaman 1dari 44

BAB 1

PENDAHULUAN

Instalasi Kebidanan dan penyakit kandungan adalah pelayanan partus normal,


partus dengan tindakan operatif dan tindakan penyakit kandungan.Ruang
kebidanan dan penyakit kandungan memberikan pelayanan persalinan, pelayanan
nifas, pelayanan KB, pelayanan tindakan/ operasi.
Pelayanan persalinan di ruang kebidanan dan penyakit kandungan meliputi
pemeriksaan baru, asuhan persalinan kala I, asuhan persalinan kala II ( pertolongan
persalinan), dan asuhan bayi baru lahir; pelayanan nifas meliputi pelayanan nifas
normal dan pelayanan nifas bermasalah (post section caesaria, infeksi, pre
eklampsi/ eklampsi); Pelayanan KB (Keluarga Berencana) meliputi pelayanan
gangguan kesehatan reproduksi/ penyakit kandungan, fetomaternal, ginekologi dan
sebagainya. Pelayanan Tindakan/ operasi kebidanan adalah untuk memberikan
tindakan, misalnya ekserpasi polip vagina, operasi section caesaria, operasi
myoma uteri dll,serta pelayanan di bidang kebidanan dan penyakit kandungan
lainnya.
RSU XXXXX sebagai penyedia pelayanan yang berkualitas tinggi dilengkapi
dengan fasilitas dan tenaga medis dan paramedis yang professional.Instalasi
Kebidanan dan Penyakit Kandungan di RSU XXXXX juga memberikan perawatan
rawat inap dengan klasifikasi kelas yaitu kelas I, kelas II dan kelas III.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 1


BAB II
GAMBARAN UMUM RSU. XXXXX

2.1. Gambaran Umum


RSU. XXXXX merupakan salah satu rumah sakit swasta yang berada di
kawasan industri RSU. XXXXX dan mulai beroperasional pada tahun
……………. dengan dasar Pemberian Izin Operasional dari Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Tebing Tinggi No. ………………. yang ditandatangani oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi tertanggal …………. dan merupakan
Rumah Sakit Kelas C sesuai dengan Keputusan Menteri kesehatan No.
…………………………. tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum XXXXX
tanggal …………... Adapun data umum RSU. XXXXX adalah sebagai berikut :
1. Nama Rumah Sakit : RSU XXXXX
2. Alamat : …………………………………
…………………………………
3. Status Kepemilikan : PT. Sri Pamela Medika Nusantara
4. Kelas Rumah Sakit : Kelas C
5. Luas Lahan : ………. m2
6. Luas Bangunan : ………. m2
7. Luas Perparkiran : ………. m2
8. Jenis dan Jenjang Sumber Daya Manusia :
8.1. Dokter
a. Umum
b. Gigi
c. Spesialis
i. Penyakit Dalam vii. Mata
ii. Penyakit Anak viii. THT-KL
iii. Bedah ix. Kulit dan Kelamin
iv. Obgyn x. Patologi Klinik
v. Paru xi. Radiologi
vi. Saraf
8.2. Perawat 8.8. Sarjana Kesehatan masyarakat
a. S-1 Profesi Ners 8.9. Ahli Gizi
b. S-1 Keperawatan 8.10. Non Medis
c. D-3 Keperawatan a. S-2
8.3. Bidan b. S-1
8.4. Analis c. D-3
a. D-3 Analis d. SMA/ SMK/ STM
b. SMK Analis e. SMP

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 2


8.5. Farmasi f. SD
a. S-1 Apoteker
b. D-3 Farmasi
c. SMK Farmasi
8.6. Radiografer
8.7. Rekam Medis
9. Fasilitas Umum : ATM Galery, Mushala

2.2. KEGIATAN PELAYANAN


Pelayanan kesehatan yang tersedia dan dapat diberikan RSU XXXXX
meliputi pelayanan sebagai berikut :
2.2.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di RSU. XXXXX beroperasional
selama 24 jam selama 7 hari dalam seminggu, dengan berbagai fasilitas yang
lengkap dan mendukung serta tenaga medis dan paramedis profesional yang
terlatih. Selain itu, Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki 1 (satu) fasilitas
pelayanan Kamar Bedah Emergency untuk tindakan operatif dengan kondisi
emergency.

2.2.2. Instalasi Rawat Jalan


Pelayanan Instalasi Rawat Jalan di RSU. XXXXX beroperasional dari
pukul 08.00 WIB s/d 19.00 WIB yang terdiri dari pelayanan spesialis profesional
dan dilengkapi dengan peralatan canggih. Adapun pelayanan klinik yang tersedia
adalah sebagai berikut :

a. Klinik Spesialis Penyakit Dalam f. Klinik Spesialis Paru


b. Klinik Spesialis Penyakit Anak g. Klinik Spesialis Saraf
c. Klinik Spesialis Bedah h. Klinik Spesialis Mata
d. Klinik Spesialis Obgyn i. Klinik Spesialis THT-KL
e. Klinik Gigi dan Mulut j. Klinik Jantung

2.2.3. Instalasi Rawat Inap


Instalasi Rawat Inap di RSU. XXXXX tersedia dengan kapasitas 100
tempat tidur, dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang dapat memberikan
kenyaman kepada pasien dan keluarga serta memenuhi segala hak pasien dan
keluarga yang dibutuhkan.Pelayanan rawat inap yang tersedia di RSU. XXXXX
tersedia dengan klasifikasi kelas sebagai berikut :

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 3


a. Kelas VIP
b. Kelas I
c. Kelas II
d. Kelas III

2.2.4. Instalasi Perawatan Intensif (ICU/ NICU)


Instalasi Perawatan Intensif (ICU/ NICU) di RSU. XXXXX menyediakan
pelayanan yang profesional dengan perlatan canggih dan ruangan yang didesign
dengan mempertimbangkan prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
yaitu menggunakan sistem ventilasi tekanan negatif.
Adapun kapasitas Intensive Care Unit (ICU) sebanyak 8 (delapan) tempat
tidur, Ruang Isolasi Intensive Care Unit (ICU) sebanyak 2 (dua) tempat tidur (1
kamar 1 tempat tidur) dan Ruang Neonati Intensive Care Unit (NICU) sebanyak 3
(tiga) tempat tidur.

2.2.5. Instalasi Bedah Sentral


Instalasi Bedah Sentral di RSU. XXXXX menyediakan pelayanan dengan
fasilitas yang lengkap dan dapat melayani berbagai macam tindakan operatif yang
dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga paramedis yang profesional dan terlatih.

2.2.6. Instalasi Kebidanan


Instalasi Kebidanan di RSU. XXXXX menyediakan pelayanan yang
bermutu dan berkualitas tinggi dilengkapi dengan fasilitas dan sumber daya
manusia (tenaga medis dan paramedis) yang profesional dan terlatih. Pelayanan
Kebidanan dan Penyakit Kandungan di RSU. XXXXX melayani persalinan
normal dan sctio caesaria dengan 2 tempat tidur. Selain itu, juga memberikan
pelayanan perawatan rawat inap dengan klasifikasi kelas; Kelas VIP, Kelas I,
Kelas II dan Kelas III.

2.2.7. Instalasi Laboratorium


Instalasi Laboratoriumdi RSU. XXXXX melakukan pelayanan Patologi
Klinik yang berkualitas dan bermutu tinggi yang didukung oleh peralatan yang
canggih dengan tingkat akurasi hasil yang tinggi serta dilakukan oleh analis yang
profesional dan terlatih. Selain itu didukung dengan pemeriksaan dengan respon

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 4


time sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang berlakukan oleh Pemerintah
oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik yang berpengalaman.
Selain itu, Instalasi Laboratorium juga melayani Pelayanan Medical Check
Up untuk pasien yang personal dan pasien perusahaan.

2.2.8. Instalasi Radiologi


Pelayanan Instalasi Radiologi di RSU. XXXXX dapat melayani
pemeriksaan :
a. CT-Scan
b. Digital Rontgen
c. Ultra Sonography (USG)
Pelayanan radiologi di RSU. XXXXX diberikan oleh petugas yang
profesional dan terlatih dengan pelayanan cepat dan berkualitas.

2.2.9. Instalasi Farmasi


Pelayanan di Instalasi Farmasi RSU. XXXXX, dilakukan oleh petugas
Farmasi yang profesional dan terlatih serta dilakukan pemantauan oleh Panitia
Rekam Medis yang bertugas secara berkesinambungan untuk memastikan
kesesuaian pemakaian obat dan menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan
yang diperlukan oleh pasien, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.

2.2.10. Instalasi Gizi


Memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan gizi pasien yang bermutu
dan berkualitas yang dipantau oleh ahli gizi yang profesional dan terlatih. Dalam
pemenuhan gizi pasien, ahli gizi melakukan koordinasi dengan dokter dan tenaga
kesehatan lainnya sehingga pelayanan yang didapatkan oleh pasien dapat
terintegrasi dengan baik secara menyeluruh.

2.2.11. Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPSRS)


Memberikan pelayanan untuk memelihara fasilitas, sarana dan prasarana
yang berkaitan dengan pelayanan yang ada di rawat jalan ataupun rawat inap
sehingga pasien merasakan kenyamanan selama menjalani pelayanan di RSU.
XXXXX.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 5


2.2.12. Unit K3 dan Sanitasi
Unit K3 dan sanitasi melakukan tugas untuk memastikan kondisi sarana
dan prasarana serta fasilitas kebersihan yang ada sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan berdasarkan ketentuan Pemerintah. Unit ini memastikan keselamatan
karyawan, pasien dan pengunjung sehingga dapat meminimalisir kejadian
kecelakan akibat lingkungan kerja yang tidak eergonomis, menghilangkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada karyawan/ petugas kesehatan
yang ada di RSU. XXXXX.

2.2.13. Unit Pusat Sterilisasi


Unit pusat sterilisasi di RSU. XXXXX menjamin ketersediaan alat yang
steril dan pelayanan pensterilan instrumen yang telah digunakan dalam pelayanan
sehingga dapat digunakan pada pelayanan selanjutnya. Upaya sterilisasi bertujuan
untuk meminimalisir penyebaran infeksi dan penularan penyakit yang diakibatkan
oleh alat dan instrumen yang tidak steril.

2.2.14. Instalasi Laundry


Instalasi laundry di RSU. XXXXX memberikan pelayanan linen kepada
pasien selama dirawat, sehingga pasien mendapatkan linen yang baik selama
pelayanan rawatan.

2.2.15. Instalasi Kamar Jenazah


Instalasi Kamar Jenazah di RSU. XXXXX memberikan pelayanan yang
penatalaksanaan jenazah pada pasien yang telah meninggal dunia, termasuk
pemberian formalin pada pasien tertentu dan perlakuan khusus lainnya terhadap
jenazah sesuai dengan permintaan keluarga pasien.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 6


BAB III
VISI, MISI, DAN MOTTO
RSU. XXXXX

3.1. Visi
Adapun visi RSU. XXXXX adalah : “…………………………………“

3.2. Misi
Dalam mencapai visinya, RSU. XXXXX memiliki misi sebagai berikut :
1. ………………………………………………;
2. ……………………………………………….;
3. ………………………………………………...

3.3. Motto
Adapun motto RSU. XXXXX adalah “………………………………..”.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 7


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU. XXXXX

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 8


BAB V
VISI, MISI, DAN MOTTO
INSTALASI KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

5.1. Visi
Adapun visi Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSU. XXXXX
adalah: “…………………………………………….”.

5.2. Misi
Adapun misi Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSU. XXXXX
adalah :
1. ………………………………………………..
2. ………………………………………………..
3. ………………………………………………..

5.3. Motto
Adapun motto Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSU.
XXXXX adalah: “………………………………………………… “.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 9


BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

Berikut struktur organisasi Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSU. XXXXX :

KepalaInstalasi Kebidanan dan


Penyakit Kandungan

Kepala Sub. Bidang Kepala Ruangan Instalasi Kebidanan Supervisor


Keperawatan dan Penyakit Kandungan

Penanggung Jawab Nifas Penanggung Jawab VK

Bidan Pelaksana
Ka Tim I Ka Tim II Vk

Bidan Pelaksana Bidan Pelaksana


Nifas Nifas

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 10


BAB VII
URAIAN JABATAN

Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan dipimpin oleh Kepala Ruang


Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Kepala Sub.Bid.Keperawatan
berkoordinasi dengan Kepala Sub Bidang Keperawatan dan Kepala Bidang
Pelayanan di RSU. XXXXX.
1. Kepala Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan
1.1. Fungsi
1. Penyusun perencanaan kerja dam program kerja Isntalasi
Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
2. Mengatur pelaksanaan kegiatan di Insgtalasi Kebidanan dan
Penyakit Kandungan.
1.2. Hasil Kerja
1. Target yang dicapai di Instalasi Kebidanan.
2. Usulan program pendidikan dan pelatihan.
3. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan.
1.3. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan D III/ Ahli Madya Kebidanan atau S1 Kebidanan
dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun di rawat inap atau di
ruang kebidanan.
2. Mendapat pelatihan yaitu :
a. Pelatihan manajemen bangsal dan kasus
b. Manajemen kebidanan
c. Standar Asuhan Kebidanan
3. Sehat jasmani dan rohani.
a. Keterampilan :
1) Memiliki kemampuan memimpin, memotivasi, dan
manajemen.
2) Memiliki pengetahuan dasar tentang manajemen
(POACE).
3) Memiliki kemampuan dalam memberikan segala asuhan
kebidanan.

1.4. Uraian Tugas


1. Melaksanakan Fungsi Perencanaan
(P1) meliputi :

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 11


a. Mempelajari Program Rumah Sakit, kebijakan Direktur
Rumah Sakit sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
b. Menyusun rencana kerja dan program kerja Instalasi
Kebidanan.
c. Menyusun rencana operasional Instalasi Kebidanan dengan
menganalisis rencana kerja tahun sebelumnya, proyeksi
kegiatan yang akan datang, berdasarkan arahan dari atasan
agar pelaksanaan pelayanan di Instalasi Rawat Inap dapat
dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
d. Membuat rencana kebutuhan rutin obat-obatan, alat kesehatan,
alat tulis kantor alat rumah tangga dengan menginventarisasi
dan mengoreksi daftar kebutuhan yang diajukan bawahan,
guna diusulkan sebagai rencana kebutuhan Instalasi
Kebidanan.
e. Merencanakan dan menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan di Instalasi Kebidanan.
2. Melaksanakan Fungsi Pergerakan
dan Pelaksanaan (P2) meliputi :
a. Membantu Direktur
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit.
b. Menyusun tata cara
kerja Instalasi Kebidanan yang meliputi cara pelaksanaan
tugas, pendistribusian tugas, penentuan target kerja serta
bimbingan dan pengendalian pelaksanaannya.
c. Mengkoordinasikan
dan mengendalikan penggunaan fasilitas dan pelaksanaan
kegiatan layanan kebidanan bagi pasien serta
pengadministrasiannya, agar terjalin kerjasama untuk
meningkatkan mutu pelayanan Instalasi rawat Inap.
d. Melakukan
koordinasi dengan satuan kerja terkait mengenai hal yang

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 12


berhubungan dengan pelayanan di Instalasi Kebidanan sesuai
dengan permasalahannya agar pelaksanaan pelayanan dapat
berjalan efektif dan efisien.
e. Membuat laporan
berkala dan laporan khusus Instalasi Kebidanan dengan
menganalisa data pelaksanaan, informasi, dokumen dan
laporan yang dibuat oleh bawahan untuk disampaikan ke
Kepala Bidang Keperawatan.
f. Membuat usulan
kebutuhan obat-obatan,alat kesehatan,ATK dan kebutuhan
lainnya dengan menginventarisasi dan mengkoreksi daftar
kebutuhan yang disusun oleh masing-masing ruangan untuk
diajukan pengadaannya sesuai prosedur yang berlaku.
g. Memeriksa dan
menandatangani persetujuan permintaan kebutuhan obat-
obatan, alat kesehatan, alat tulis kantor, alat rumah tangga dari
tiap unit kerja di lingkungan Instalasi Rawat Inap jika sesuai
dengan rencana kebutuhan Instalasi Kebidanan.
h. Membuat usulan
tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga lainnya sesuai
kebutuhan berdasarkan beban dan bobot kerja, untuk diajukan
kebutuhannya sesuai prosedur yang berlaku
i. Memotivasi para
bawahan di lingkungan Instalasi Kebidanan dengan memberi
penghargaan baik secara formal maupun informal untuk
meningkatkan semangat kerja.
j. Memberikan
bimbinganlangsung kepada kepala ruangandan membantu
menyelesaikan permasalahan yang timbul tentang pelaksanaan
pelayanan asuhan kebidanan, sesuai kebijakan.
k. Mengadakan
pertemuan secara berkala di Instalasi Kebidanan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 13


l. Melakukan
kunjungan langsung rutin atau sewaktu-waktu untuk menilai
pelayanan askep, ketertiban, keamanan dan kebersihan ruang
kebidanan.
m. Meneliti dan
mempertimbangkan syarat permohonan kenaikan pangkat,
cuti, rotasi, berhenti, dan lain-lain di Instalasi Kebidanan.
n. Melakukan tugas
lain yang diberikan atasan dalam rangka memperlancar
pelaksanaan kegiatan di Instalasi Kebidanan.
o. Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan di Bidang Asuhan Kebidanan
melalui pertemuan ilmiah dan seminar/ symposium lainnya.
3. Melaksanakan Fungsi Pengawasan
meliputi :
a. Membimbing dan menilai mutu pelayanan Instalasi Kebidanan
yang berkaitan dengan SDM dan fasilitas agar kegiatan
berjalan dengan lancar.
b. Memantau dan menilai mekanisme kerja tugas bawahan
melalui laporan atau memeriksa langsung hasil kerja bawahan
untuk mengetahui adanya permasalahan dan memberi petunjuk
cara penyelesaiannya.
4. Melaksanakan Fungsi Evaluasi
meliputi :
a. Membuat analisa staf yang berkaitan dengan pelayanan
Instalasi Kebidanan dengan menganalisa data, permasalahan
yang ada, alternatif pemecahan masalah sebagai bahan
masukan dalam pengambilan keputusan Direktur Rumah Sakit.
1.5. Tanggung Jawab
Secara struktural, Kepala Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan
bertanggung jawab kepada Direktur.
1.6. Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 14


2. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksana tugas bawahan di
lingkungan Instalasi Kebidanan.
3. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan memantau penggunaan
fasilitas dan kegiatan pelayanan asuhan kebidanan.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Instalasi Kebidanan.
5. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
7. Menilai kinerja semua tenaga yang bekerja di Instalasi Kebidanan
yang dikoordinasi dengan Kepala Ruangan.
8. Menegur bawahan bila melanggar disiplin kerja.
2. Kepala Ruangan Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan
2.1. Fungsi
1. Penyusun perencanaan kerja dan kebutuhan tenaga kebidanan
Ruang Rawat Kebidanan.
2. Mengatur pelaksanaan asuhan kebidanan di Ruang Rawat
Kebidanan.
3. Melakukan pengawasan dan pengendalian logistikRuang Rawat
Kebidanan.
2.2. Hasil Kerja
1. Target yang dicapai di Instalasi Kebidanan.
2. Usulan program pendidikan dan pelatihan.
3. Meningkatkan mutu bidan yang bertugas.
4. Mensupervisi seluruh bidan yang bertugas.
5. Jadwal dinas dan mengatur cuti karyawan Instalasi Kebidanan.
6. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan.
2.3. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan D-3 Kebidanan dengan pengalaman minimal 5 tahun.
2. IPK Minimal 2,75 (D3).
3. Terampil dalam praktek keperawatan/ kebidanan.
4. Memiliki sertifikat minimal manajemen umum.
5. Mampu berkomunikasi dengan baik dan memiliki jiwa
kepemimpinan.
6. Mau dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
7. Memiliki sertifikat APN, PONEC.
2.4. Uraian Tugas

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 15


1. Membantu Kepala Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan
dalam proses terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
2. Menyusun rencana kerja kepala ruangan.
3. Menyusun rencana kerja Penanggung Jawab Ruangan Nifas/ Vk.
4. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan di Ruang Rawat Kebidanan.
5. Melakukan perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan dari segi
jumlah maupun kualifikasi untuk Ruang Rawat
Kebidanankoordinasi dengan Kepala Instalasi Kebidanan dan
Penyakit Kandungan.
6. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di
Ruang Rawat, melalui kerjasama dengan staf yang bertugas di
ruang rawatnya.
7. Menyusun daftar dinas tenaga keperawatan di Ruang Rawat
KebidananNifas/ Vk.
8. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru yang akan
bekerja di Ruang Rawat Kebidanan Niifas/ Vk.
9. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai standar prosedur operasional.
10. Mengadakan pertemuan berkala dengan tenaga keperawatan yang
bertugas di Ruang Rawat Kebidanan Nifas/ Vk.
11. Memberi kesempatan/izin kepada staf keperawatan yang bertugas
di Ruang Rawat Kebidanan Nifas/ Vk untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penataran dengan koordinasi atasan.
12. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai
kebutuhan berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit.
13. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
14. Memastikan instruksi dokter telah tercatat dalam rekam medis
pasien terlebih bila ada perubahanpengobatan pasien.
15. Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
kebidanan dan kegiatan lain secara tepat dan benar.
16. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan Ruang Rawat Kebidanan Nifas/ Vk.
17. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di Ruang Rawat
KebidananNifas/ Vk.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 16


18. Memastikan berkas catatan medik pasien selama masa perawatan di
Ruang Rawat Kebidanan Nifas/ Vk dalam keadaan baik dan
selanjutnya dikembalikan ke bagian Rekam Medis bila pasien
keluar/pulang dari ruang rawat tersebut.
19. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan
keperawatan serta kegiatan lainnya di Ruang Rawat Kebidanan
Nifas/ Vk, disampaikan kepada Kepala Instalasi Kebidanan dan
Penyakit kandungan.
20. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarganya sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.
2.5. Tanggung Jawab
Secara struktural, Kepala Ruang Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Kebidanan dan
Penyakit kandungan dan berkoordinasi dengan Kepala Sub. Bidang
Keperawatan dan Kepala Bidang Pelayanan.
2.6. Wewenang
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan, dan mutu asuhan keperawatan di Ruang
Rawat Kebidanan Nifas/ Vk.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Ruang Rawat.
5. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi Kebidanan dan
Penyakit kandungan dan Kepala Sub. Bidang Keperawatan untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.

3. Penanggung Jawab Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan


Ruang Rawat Nifas
3.1. Fungsi
1. Penyusun perencanaan kerja kebidanan di Ruang Rawat Nifas.
2. Mengatur pelaksanaan asuhan kebidanan di Ruang Rawat Nifas.
3. Melakukan pengawasan dan pengendalian logistik Ruang Rawat
Nifas.
3.2. Hasil Kerja
1. Target yang dicapai di Ruang Rawat Nifas.
2. Meningkatkan mutu bidan yang bertugas.
3. Mensupervisi seluruh bidan yang bertugas.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 17


3.3. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan D-3 Kebidanan dengan pengalaman minimal 3 tahun.
2. IPK Minimal 2,75 (D3).
3. Terampil dalam praktek keperawatan/ kebidanan.
4. Memiliki sertifikat minimal manajemen umum.
5. Mampu berkomunikasi dengan baik dan memiliki jiwa
kepemimpinan.
6. Mau dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
7. Memiliki sertifikat APN, PONEC.
3.4. Uraian Tugas
1. Membantu Kepala Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan
dalam proses terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
2. Menyusun rencana kerja Penanggung Jawab Ruang Rawat Nifas.
3. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatandi Ruang Rawat Kebidanan/ Nifas.
4. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
diRuang Rawat Nifas, melalui kerjasama dengan staf yang
bertugasdi ruang rawatnya.
5. Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi: penjelasan
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang
ada, dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari.
6. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai standar.
7. Mengadakan pertemuan berkala dengan tenaga keperawatan yang
bertugas di Ruang Rawat Nifas.
8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai
kebutuhan berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
10. Memastikan instruksi dokter telah tercatat dalam rekam medis
pasien terlebih bila ada perubahanpengobatan pasien.
11. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang
rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi/ non infeksi, untuk
kelancaran pemberian asuhan keperawatan.
12. Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
kebidanan dan kegiatan lain secara tepat dan benar.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 18


13. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan Ruang Rawat Nifas.
14. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di Ruang Rawat
Kebidanan/ Nifas.
15. Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien.
16. Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien
sesuai dengan program dietnya.
17. Memastikan berkas catatan medik pasien selama masa perawatan di
Ruang Rawat Nifas dalam keadaan baik dan selanjutnya
dikembalikan ke bagian Rekam Medis bila pasien keluar/pulang
dari ruang rawat tersebut.
18. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan
keperawatan serta kegiatan lainnya di Ruang Rawat Nifas,
disampaikan kepada Kepala Ruangan Kebidanan dan Penyakit
kandungan.
19. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarganya sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.

3.5. Tanggung Jawab


Secara struktural, Penanggung Jawab Ruang Rawat Nifas bertanggung
jawab kepada Kepala Ruangan Kebidanan dan Penyakit kandungan dan
berkoordinasi dengan Kepala Sub. Bidang Keperawatan dan Kepala
Bidang Pelayanan.
3.6. Wewenang
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan, dan mutu asuhan keperawatan di Ruang
RawatNifas.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Penanggung JawabRuang Rawat.
5. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi Kebidanan dan
Penyakit kandungan, Kepala Ruangan Instalasi Kebidanan dan
Kepala Sub. Bidang Keperawatan untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan keperawatan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 19


4. Penanggung Jawab Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Ruang Vk
4.1. Fungsi
1. Penyusun perencanaan kerja kebidanan di Ruang Vk.
2. Mengatur pelaksanaan asuhan kebidanan di Ruang Vk.
3. Melakukan pengawasan dan pengendalian logistik Ruang Vk.
4.2. Hasil Kerja
1. Target yang dicapai di Ruang Vk.
2. Meningkatkan mutu bidan yang bertugas.
3. Mensupervisi seluruh bidan yang bertugas.
4.3. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan D-3 Kebidanan dengan pengalaman minimal 3 tahun.
2. IPK Minimal 2,75 (D3).
3. Terampil dalam praktek keperawatan/ kebidanan.
4. Memiliki sertifikat minimal manajemen umum.
5. Mampu berkomunikasi dengan baik dan memiliki jiwa
kepemimpinan.
6. Mau dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
7. Memiliki sertifikat APN, PONEC.
4.4. Uraian Tugas
1. Membantu Kepala Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan
dalam proses terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
2. Menyusun rencana kerja Penanggung Jawab Ruang Vk.
3. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan
pelayanankeperawatandi Ruang Vk.
4. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di
Ruang Vk, melalui kerjasama dengan staf yang bertugas di
ruang rawatnya.
5. Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi: penjelasan
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang observasi, fasilitas
yang ada, dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari.
6. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai standar.
7. Mengadakan pertemuan berkala dengan tenaga keperawatan yang
bertugas di Ruang Vk.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 20


8. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai
kebutuhan berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit.
9. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
10. Memastikan instruksi dokter telah tercatat dalam rekam medis
pasien terlebih bila ada perubahanpengobatan pasien.
11. Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
kebidanan dan kegiatan lain secara tepat dan benar.
12. Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan Ruang Vk.
13. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di Ruang Vk.
14. Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan makanan pasien
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien.
15. Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien
sesuai dengan program dietnya.
16. Memastikan berkas catatan medik pasien selama masa perawatan di
Ruang VK dalam keadaan baik dan selanjutnya di serahkan kepada
Ruang Rawat Nifas yang akhir nya akandikembalikan ke bagian
Rekam Medis bila pasien keluar/pulang dari ruang rawat
tersebut.
17. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan
keperawatan serta kegiatan lainnya di Ruang Vk, disampaikan
kepada Kepala Ruangan Kebidanan dan Penyakit kandungan.
18. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarganya sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.
4.5. Tanggung Jawab
Secara struktural, Penanggung Jawab Ruang Vk bertanggung jawab
kepada Kepala Ruangan Kebidanan dan Penyakit kandungan dan
berkoordinasi dengan Kepala Sub. Bidang Keperawatan dan Kepala
Bidang Pelayanan.
4.6. Wewenang
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenagakeperawatan, peralatan, dan mutu asuhan keperawatan di
Ruang Vk.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 21


4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Penanggung JawabRuang Observasi.
5. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi Kebidanan dan
Penyakit kandungan, Kepala Ruangan Instalasi Kebidanan dan
Kepala Sub. Bidang Keperawatan untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan keperawatan.

5. Ketua Tim Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Ruang Rawat


Nifas
5.1. Fungsi
Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan pasien sesuai SAK (Standar
Asuhan Keperawatan) dan SPO (Standar Prosedur Operasional).
5.2. Hasil Kerja
1. Pasien puas dengan pelayanan yang diberikan
2. Mensupervisi bidan/ perawat pelaksana
3. Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan
kepala ruangan
4. Semua dokumentasi terlengkapi termasuk laporan unit
5.3. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan D-3 Kebidanan dengan pengalaman kerja minimal 2
tahun.
2. IPK minimal 2,75
3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan mempunyai jiwa
pemimpin.
4. Terampil dalam praktek kebidanan.
5. Cepat tanggap
6. Memiliki sertifikat APN, PONEC.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 22


5.4 Uraian Tugas
Berikut adalah uraian Ketua Tim Instalasi Kebidanan dan
Penyakit Kandungan Ruang Rawat Nifas RSU. XXXXX :
1. Melakukan pengkajian terhadap pasien ataumelengkapi
pengkajian yang sudah dilakukan.
Menetapkan rencana asuhan keperawatan.
2. Melakukan bimbingan danmengecek pekerjaan bidan pelaksana
Ruang RawatNifas, apakah sudah sesuai dengan SAK (Standar
Asuhan Keperawatan) dan SPO (Standar Prosedur Operasional).
3. Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh perawat pelaksana
Ruang Rawat Nifas.
4. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan perawat
pelaksana Ruang Rawat Nifas.
5. Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi keperawatan
dan tindakan keperawatan yang tidak dapat dilakukan oleh
perawat pelaksana Ruang Rawat Nifas.
6. Mengatur pelaksanaan kolaborasi dengan Instalasi terkait.
7. Mendampingi dokter visite ke ruangan pasien. Jika berhalangan
maka dapat digantikan oleh bidan pelaksana.
8. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan.
9. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga.
10. Membuat perencanaan pasien pulang.
11. Melakukan kegiatan serah terima laporan kepada sesama Ketua
Tim Ruang Rawat atau kepada Penanggung Jawab Ruang Rawat
Nifas.
5.5. Tanggung Jawab
Secara struktural, Ketua Tim Ruang Rawat Nifas bertanggung jawab
kepada Penanggung Jawab Ruang Rawat Nifas dan berkoordinasi
dengan Kepala Ruangan Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan
Kepala Sub. Bidang Keperawatan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 23


5.6. Wewenang
Adapun wewenang Ketua Tim Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan Ruang Rawat NIfasRSU. XXXXX adalah sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.

6. Bidan Pelaksana Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Ruang


Rawat Nifas
6.1. Fungsi
Melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada pasien sesuai dengan SAK
(Standar Asuhan Keperawatan)dan SPO (Standar Prosedur
Operasional).
6.2. Hasil Kerja
1. Pasien mandapatkan asuhan kebidanan/ keperawatan yang
maksimal
2. Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan
penanggung jawab dan ketua tim.
6.3. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal D-3 kebidanan (fresh graduate)
2. IPK minimal 2,75
3. Cepat tanggap
4. Mampu bekerja sama dalam tim
6.4. Uraian Tugas
Berikut adalah uraian tugasbidan pelaksana Instalasi Kebidanan dan
Penyakit KandunganRSU. XXXXX :
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan sesuai batas kewenangannya.
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai kemampuannya.
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan
dan batas kemampuannya antara lain :
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan.
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakitnya.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 24


7. Melakukan tindakan darurat kepada pasien sesuai prosedur yang
berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada Ketua Tim Ruang RawatNifas.
8. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas
kemampuannya.
9. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan
yang tepat berdasarkan hasil observasi tersebut sesuai batas
kemampuannya.
10. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas
kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
11. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir
sesuai jadwal dinas.
12. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang
Rawat Nifas.
13. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
keperawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran
atas izin/ persetujuan atasan.
14. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai dengan standar asuhan
keperawatan.
15. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara
lisan maupun tulisan, pada saat pergantian dinas.
16. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
sesuai dengan keadaan dan keutuhan pasien antara lain mengenai :
- Program diet
- Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya
- Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, Puskesmas, atau
institusi kesehatan lain.
- Cara hidup sehat, seperti pengaturan jadwal istirahat, makanan
yang bergizi, atau bahan pengganti sesuai dengan keadaan
sosial ekonomi.
17. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan, seperti :
- Roolstul
- Tongkat penyangga
- Protesa
- dll.
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di
rumah, misalnya :
- Merawat luka

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 25


-Melatih anggota gerak
-dll
19. Menyiapkan berkas pasien yang akan pulang, meliputi :
- Surat izin pulang
- Surat keterangan istirahat/ sakit/ opname
- Petunjuk diet
- Resep obat untuk dirumah, jika diperlukan
- Surat rujukan atau pemeriksaan ulang/ control
- dll

6.5. Tanggung Jawab


Secara struktural, BidanPelaksana Ruang Rawat Nifas bertanggung
jawab kepada Ketua Tim Ruang Rawat Nifas berkoordinasi dengan
Penanggung Jawab Nifas dan dan Kepala Ruangan Kebidanan dan
Penyakit Kandungan serta Kepala Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan.
6.6. Wewenang
Adapun wewenang bidan pelaksana Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan RSU. XXXXX adalah sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga pasien
sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.

7. Bidan Pelaksana Instalasi Kebidanan dan Penyakit KandunganRuang


Observasi VK
7.1. Fungsi
Melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada pasien sesuai dengan SAK
(Standar Asuhan Keperawatan) dan SPO (Standar Prosedur
Operasional).
7.2. Hasil Kerja
1. Pasien mandapatkan asuhan kebidanan/ keperawatan
yangmaksimal.
2. Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan
penanggung jawab dan ketua tim.
7.3. Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal D-3 kebidanan (fresh graduate).
2. IPK minimal 2,75.
3. Cepat tanggap.
4. Mampu bekerja sama dalam tim.
7.4. Uraian Tugas

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 26


Berikut adalah uraian tugasbidan pelaksana Instalasi Kebidanan dan
Penyakit KandunganRSU. XXXXX :
1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku
3. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa
keperawatan sesuai batas kewenangannya.
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai kemampuannya.
6. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan
dan batas kemampuannya antara lain :
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program
pengobatan.
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya mengenai penyakitnya.
7. Melakukan tindakan darurat kepada pasien sesuai prosedur yang
berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada Ketua Tim Ruang Vk.
8. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas
kemampuannya.
9. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan
yang tepat berdasarkan hasil observasi tersebut sesuai batas
kemampuannya.
10. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas
kasus dan upaya meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
11. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir
sesuai jadwal dinas.
12. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala Ruang
Vk.
13. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
keperawatan, antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran
atasizin/persetujuan atasan.
14. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sesuai dengan standar asuhan
keperawatan.
15. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti
secaralisan maupun tulisan, pada saat pergantian dinas.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 27


16. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya
sesuai dengan keadaan dan keutuhan pasien antara lain mengenai :
- Program diet
- Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara penggunaannya
- Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit, Puskesmas, atau
institusi kesehatan lain.
- Cara hidup sehat, seperti pengaturan jadwal istirahat, makanan
yang bergizi, atau bahan pengganti sesuai dengan keadaan
sosial ekonomi.
17. Melatih pasien menggunakan alat bantu yang dibutuhkan,
seperti :
- Roolstul
- Tongkat penyangga
- Protesa
- dll.
18. Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan di
rumah, misalnya :
- Merawat luka
- Melatih anggota gerak
- dll
19. Menyiapkan berkas pasien yang akan pulang, meliputi :
- Surat izin pulang
- Surat keterangan istirahat/ sakit/ opname
- Petunjuk diet
- Resep obat untuk dirumah, jika diperlukan
- Surat rujukan atau pemeriksaan ulang/ control
- dll
7.5. Tanggung Jawab
Secara struktural, BidanPelaksana Ruang Vkbertanggung jawab kepada
Ketua Tim Ruang Vk berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Vk dan
dan Kepala Ruangan Kebidanan dan Penyakit Kandungan serta Kepala
Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
7.6. Wewenang
Adapun wewenang bidan pelaksana Instalasi Kebidanan dan Penyakit
KandunganRSU. XXXXX adalah sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
2. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien/keluarga
pasiensesuai kemampuan dan batas kewenangannya.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 28


BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Untuk menyelenggarakan tugas-tugas yang ada di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan, maka Instalasi Kebidanan dan
Penyakit Kandunganharus membina hubungan kerja yang baik dengan berbagai pihak yang ada di rumah sakit seperti yang tertulis di
bawah ini :

IGD ICU GIZI IRJ PERI/


NEONATI
Farmasi
Logistik
RS Lain
Pendaftaran
Instalasi Kebidanan
dan Penyakit Customer
Teknisi Service
Kandungan
Kasir Driver

Rekam Radiologi Laboratorium Keamanan


IBS
Medik

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 29


Keterkaitan Hubungan Kerja Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungandengan unit lain :
1. Instalasi Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan, diperoleh dari bagian farmasi sesuai dengan prosedur
permintaan.

2. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


Pasien Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang memerlukan
tindakan operasi segera akan dibuatkan surat pengantar operasi oleh dokter.
Penanggung jawab/ keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk
dijelaskan biaya operasi. PerawatInstalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan selanjutnya memberitahu bagian IBS tentang rencana operasi
(bila keluarga/penanggung jawab sudah setuju).

3. Instalasi Laboratorium
Pasien Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang membutuhkan
pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir permintaan laboratorium
oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas laboratorium oleh
perawatInstalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Untuk pemeriksaan
cito (segera), perawat akan menghubungi petugas laboratorium untuk segera
datang keInstalasiKebidanan dan Penyakit Kandungan, dan petugas
laboratorium akan melaporkan hasil pemeriksaan kepada perawat Instalasi
kebidanan dan Penyakit Kandungan.

4. Teknisi
Kerusakan alat medis dan non medis di Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan akan dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan
prosedur permintaan perbaikan. Perbaikan alat medis dilaporkan ke teknisi
medis, sedang perbaikan alat non medis dilaporkan ke teknisi medis.

5. Instalasi Rekam Medis


Pasien yang dirawat ke Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSU
XXXXX akan diberikan nomor rekam medis dan status medis pasien. Status
medis pasien yang sudah selesai dirawat akan disimpan di bagian rekam
medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali
ke bagian rekam medis oleh petugas admission.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 30


6. Admission/ Pendaftaran
Setiap pasien yang berobat ke Instalasi Kebidananan dan Penyakit
Kandungan akan didaftarkan ke bagian admission, dari bagian admission
akan menyiapkan status dan slip pembayaran pasien. Status dan slip
pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke Instalasi Kebidanan dan
Penyakit Kandungan.

7. Instalasi Radiologi
Pasien Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang membutuhkan
pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan
radiologi oleh dokter. Formulir kemudian diserahkan ke petugas radiologi
oleh perawat Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan.

8. Customer Service
Apabila Instalasi Kebidanan dan Psenyakit Kandunganmembutuhkan
sambungan telepon keluar RSU XXXXX maka bagian Instalasi Kebidanan
dan Penyakit Kandungan akan meminta bantuan ke bagian operator dengan
cara menekan angka 106 pada pesawat telepon.

9. Kasir
Pasien yang telah selesai dirawat diInstalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan akan diantar ke bagian kasir oleh perawat Instalasi Kebidanan
dan Penyakit Kandungan untuk menyelesaikan administrasi.

10. Instalasi Gizi


Kebutuhan nutrisi pasien Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandunganakan
dimintakan lansung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan
nama pasien dan diet yang diperlukan sesuai dengan anjuran dokter.

11. Intensive Care Unit (ICU)


Apabila ada pasien dari Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang
memerlukan perawatan intensif, maka pasien akan dibuatkan surat pengantar
rawat ICU oleh dokter. Penanggung jawab/ keluarga pasien dianjurkan ke
bagian admission mendaftarkan untuk perawatan di ICU. Penaggung jawab/
keluarga pasien kemudian menandatangani surat persetujuan rawat ICU.
Pasien diantar oleh perawat Instalasi Kebidanan dan PenyakitKandungan ke
ruang ICU.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 31


12. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Pasien IGD yang memerlukan dirawat di Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan akan dibawa ke Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungandiantar oleh perawat Instalasi Neonati/ Perinatologi ke ruang IGD.

13. Instalasi Perinatologi/ Neonati


Pasien Instalasi Perinatologi/ Neonati yang dirawat dan membutuhkan
perawatan akan dipindah ke Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan.

14. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)


Pasien rawat jalan yang memerlukan rawat inap dan emergency seperti
pelayanan partus akan dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter.
Penanggung jawab/ keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk
memilih kamar perawatan dan menandatangani surat persetujan rawat inap.
Pasien akan diantar oleh perawat Instalasi Rawat Jalan ke bagian Instalasi
Kebidanan dan Penyakit Kandungan.

15. Driver
Pasien Instalasi Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang
memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan ambulance RSU
XXXXX. Perawat yang membutuhkan akan melapor Kepala Ruangan
Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan selanjutnya Kepala
Ruangan Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan akan mengatur
penggunaan dan pembiayaan ambulance dan driver.

16. Keamanan
Bila ada pasien Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang
meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke kamar jenazah
dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian security/ keamanan untuk
mengambil brankart jenazah. Petugas keamanan bertanggungjawab untuk
keamanan Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungandari kekerasan.

17. RS Lain
Pasien Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan yang tidak dapat
dilayani di RSU XXXXX dengan alasan tertentu akan dirujuk/ dikirim ke RS
lain, seperti :
a. Ruangan/ Bed penuh
b. Kebutuhan alat yang tidak tersedia atau
c. Jenis pelayanan tidak tersedia

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 32


BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TENAGA

1. Ruang Bersalin
Adapun dasar perhitungannya memperkirakan sebagai berikut :
a. Rata – rata jumlah pasien/ hari = 11 pasien (kapasitas 2 ruang VK)
b. Jam efektif perawat/ hari = 7 jam/ hari
c. Waktu yang dibutuhkan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s.d IV
= 4 jam/ pasien

Perhitungan kebutuhan perawat di kamar bersalin adalah :


Langkah 1 :

Rata – rata jumlah pasien/ hari x jumlah jam perawatan/ pasien 11x4
═ ═ 6,28
Jam efektif / hari 7
Langkah 2 : Selanjutnya ditambah faktor koreksi (hanya loss day), yaitu :

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 33


Jumlah hari minggu/ tahun + cuti + hari besar
X Jumlah Perawat ═
Jam hari kerja efektif

52 + 12 + 14
X 6,28 = 1,71
2863 : Jumlah perawat pada kamar bersalin adalah :
Langkah

Jumlah perawat yang tersedia + factor koreksi = 6,28 + 1,71 = 7,99orang8 orang

2. Ruang Nifas
Adapun perhitungannya sesuai klasifikasi tingkat ketergantungan pasien
dalam 3 kategori yaitu:
a. Asuhan Kebidanan minimal
b. Asuhan kebidanan sedang
c. Asuhan kebidanan berat
Rata-rata Jumlah jam Jumlah
No. Kategori pasien/hari perawatan/hari jamperawatan/h
ari
1 Askeb Minimal 2 2 4
2 Askeb Sedang/Parsial 6 3,08 18,48
3 Askeb Berat 9 4,5 37,35
17 Jumlah 59,83

Langkah 1 :
Jumlah jam perawatan di ruangan/ hari59,83
═ ═ 8,54 orang
Jam efektif / hari 7

Langkah 2 : Selanjutnya diperhitungkan factor koreksi, yaitu :

Jumlahhari minggu/tahun+cuti+hari libur


x Jumlah Bidan
Jam hari kerja efektif

52+12+14
x 8,54 = 2,32 orang
286
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 34
Langkah 3 :Tugas Non Keperawatan = 25%

Jumlah tenaga perawat + loss day x 25% = 8,54 + 2,32 x 25% = 2,71 orang

Langkah 4 : Jumlah Kebutuhan perawat adalah :

Jumlah tenaga
Berikut teredia
pola + factorserta
ketenangan koreksi = 8,54 +
kualifikasi (2,32 +Kebidanan
Instalasi 2,71) = 13,57 14 orang
dan Penyakit
Kandungan RSU. XXXXX adalah sebagai berikut :

Tenaga yang Dibutuhkan


No. Jabatan
Kualifikasi Jumlah
1. Kepala Ruang Instalasi
Kebidanan dan Penyakit D-3 Kebidanan 1
Kandungan
2. Ketua Tim Instalasi
Kebidanan dan Penyakit D-3 Kebidanan 7
Kandungan
3. Bidan Pelaksana Instalasi
Kebidanan dan Penyakit D-3 Kebidanan 10
Kandungan
TOTAL 18

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 35


BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi tenaga keperawatan adalah suatu proses pengenalan lingkungan


Rumah Sakit dan pelayanan keperawatan kepada setiap tenaga keperawatan yang
baru masuk di RSU. XXXXX Medan.
10.1. Tujuan
1. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan
rumah sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
2. Mengetahui tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
3. Mengetahui prosedur-prosedur pengalaman dalam setiap tindakan di
unit kerja Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
4. Memahami teknik-teknik mengerjakan basic life support dalam
keadaan darurat.
5. Mengetahui prosedur tentang penilaian terhadap penampilan,
kedisiplinan dan etos kerja staf perawatan di unit Instalasi Kebidanan
dan Penyakit Kandungan.
10.2. Ruang Lingkup
1. Orientasi secara General
Yaitu Pengenalan rumah sakit secara umum dan berorientasi kepada
hal-hal umum yang dikoordinir oleh bidang kepegawaian dibawah
pengawasan sub. Bidang Keperawatan dengan berkoordinasi dengan
Bidang Pelayanan Medik yang berupa orientasi struktur organisasi
Rumah Sakit, sasaran keselamatan pasien, pencegahan dan
pengendalian infeksi, kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit,

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 36


sanitasi rumah sakit, kode etik tenaga keperawatan serta pelayanan
keperawatan secara umum yang dilakukan sebelum penempatan tenaga
keperawatan.
2. Orientasi Spesifik Ruang Rawat
Yaitu orientasi yang dilakukan oleh pengelola perawatan beserta staf
dibawah koordinasi kepala instalasi tentang pelayanan kebidanan
setempat serta peraturan-peraturan yang berlaku di Instalasi Kebidanan
dan Penyakit Kandungan untuk kelancaran pelayanan. Orientasi ini
dilakukan setelah tenaga keperawatan ditempatkan baik untuk tenaga
baru maupun tenaga yang mutasi dari instalasi lain.
10.3. Sasaran
Semua tenaga kebidanan yang akan mulai bertugas di Instalasi Kebidanan
dan Penyakit Kandungan RSU. XXXXX Medan.

10.4. Cara Pelaksanaan


a. Orientasi Secara General
1. Materi
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan
b. Falsafah tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan
c. Fasilitas/ sarana yang tersedia dan cara penggunaannya
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit
e. Metoda pemberian asuhan keperawatan di rumah sakit
f. Pola ketenagaan dan sistim penilaian kinerja keperawatan
g. Sasaran Keselamatan pasien di rumah sakit
h. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
i. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit
j. Hak dan kewajiban tenaga keperawatan
2. Metoda
a. Ceramah dan Tanya jawab
b. Kunjungan lapangan / orientasi pelayanan keperawatan
3. Pelaksana
Bidang Keperawatan, akreditasi rumah sakit berkoordinasi dengan
Diklat RS

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 37


4. Nara sumber
a. Bag. Kepegawaian
b. Bid. Keperawatan
c. Akreditasi Rumah Sakit
d. Bid Diklat beserta staf
e. Pengawas perawatan unit terkait
5. Tempat
Ruang serba guna
6. Strategi pelaksanaan
a. Mengadakan rapat dengan pihak terkait
b. Menyusun jadwal orientasi
c. Melaksanakan kegiatan orientasi
d. Mengadakan evaluasi hasil
b. Orientasi Spesifik Ruang Rawat
1. Materi
Asuhan keperawatan/ penerapan proses keperawatan berdasarkan
gangguan sistem/ kategori penyakit di Instalasi Kebidanan dan
Penyakit Kandungan.
2. Metoda
a. Ceramah dan Tanya jawab
b. Demonstrasi
c. Bedside teaching
d. Bimbingan langsung
3. Pelaksanaan
Pengelola perawatan beserta staf
4. Strategi pelaksanaan
a. Mengadakan pertemuan dengan seluruh staf
b. Menyusun rencana orientasi
c. Pelaksanaan orientasi
d. Evaluasi hasil

10.5. Waktu Pelaksanaan


Diatur sesuai Jadwal

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 38


10.6. Evaluasi dan Tindak Lanjut
1. Hasil evaluasi orientasi secara sentral sebagai bahan pertimbangan
untuk penempatan tenaga keperawatan di ruang perawatan.
2. Hasil evaluasi orientasi dan adanya sertifikat atau pengalaman kerja di
unit khusus seperti: IGD, ICU, Kamar Operasi menjadi bahan
pertimbangan penempatan bagi perawat baru untuk penugasan ketempat
khusus sesuai dengan sertifikatnya atau pengalaman yang dimiliki.

BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT

Manajemen keperawatan merupakan tugas khusus yang harus


dilaksanakan oleh pengelola keperawatan merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan serta mengamati sumber-sumber, baik sumber daya maupun fasilitas
dan pelaksanaan asuhan dalam memberikan pelayanan keperawatan, pelaksanaan
fungsi-fungsi manajerial dapat dilaksanakan secara langsung melalui observasi/
supervisi dan dapat juga dilaksanakan melalui rapat pertemuan baik secara berkala
maupun insidentil agar pelaksanaan rapat terlaksana secara efektif dan efisien
perlu perencanaan yang tepat.
11.1. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
b. Tujuan khusus
1. Memberi dan menerima informasi untuk mengembangkan
pelayanan keperawatan
2. Meneruskan informasi pada tenaga keperawatan tentang kebijakan,
perencanaan pelaksanaan tindakan dan hasil evaluasi dari
pelayanan keperawatan.
3. Menginterpretasikan dan mentransformasikan informasi yang
diperoleh dari dalam rumah sakit maupun dari luar rumah sakit
4. Mengadakan musyawarah untuk pengambilan keputusan mengatasi
masalah.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 39


5. Membina hubungan harmonis antara Bidang Keperawatan dengan
seluruh pelaksana keperawatan.
11.2. Materi Rapat
a. Manajemen Operasional
Membahas materi tentang kebijakan, struktur organisasi, uraian tugas
serta peraturan-peraturan lain untuk kelancaran pelayanan keperawatan.
b. Manajemen Asuhan
Membahas materi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien
meliputi pengkajian,perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
dokumentasi asuhan keperawatan serta kondisi logistic keperawatan
untuk mendukung proses pelayanan keperawatan.
c. Manajemen SDM Keperawatan
Membahas tentang kebutuhan tenaga keperawatan, pengembangan
SDM keperawatan serta mengevaluasi kinerja tenaga keperawatan.
d. Masalah –masalah penunjang yang terkait dengan keperawatan antara
lain koordinasi dengan bidang farmasi, bagian laboratorium, bagian
gizi, bagian kesling, dan lain-lain.

11.3. Peserta Rapat


Rapat antara Kepala ruangan instalasi kebidanan dan penyakit kandungan
dengan staf dihadiri oleh Kepala ruangan dan staf bidan pelaksana.

11.4. Pimpinan Rapat


a. Kepala ruangan Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan untuk
rapat ruangan dengan staf perawatan.

11.5. Tempat Pelaksanaan Rapat


a. Ruang nurse station
b. Tempat lain sesuai dengan kondisi.

11.6. Waktu Pelaksanaan Rapat


a. Rapat ruangan Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan setiap
minggu kedua hari Sabtu.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 40


11.7. Evaluasi Rapat
a. Evaluasi Proses
Evaluasi proses rapat dapat dilihat dari :
i. Jumlah kehadiran peserta rapat.
ii. Partisipasi dari peserta rapat dalammemberikan masukan atau saran/
umpan balik dalam memecahkan masalah dan merumuskan
keputusan.
b. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil rapat dilihat dari :
i. Adanya perencanaan / komitmen yang akan dilaksanakan setelah
rapat.
ii. Keputusan yang dihasilkan dari rapat.
iii. Adanya alternatif-alternatif tindakan yang akan dilaksanakan untuk
menyelesaikan masalah.

11.8. Tindak Lanjut Rapat


a. Mengevaluasi pelaksanaan rencana/ komitmen yang telah direncanakan
dalam rapat.
b. Mengadakan koordinasi dengan bidang/bagian lain untuk penyediaan
sarana/ fasilitas serta memecahkan masalah dengan bidang atau bagian
terkait.
c. Meminta bimbingan / konsultasi dengan atasan untuk menindaklanjuti
permasalahan yang tidak bisa dipecahkan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 41


Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 42
BAB XII
PELAPORAN
12.1. Laporan Harian
1. Laporan terjadinya kasus Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
(surveilans).
2. Laporan keluar dan masuknya pasien serta pelayanan yang terjadi di
Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan.

12.2. Laporan Bulanan


1. Laporan pelaksanaan rapat rutin Pengawas Umum Rumah Sakit.
2. Rekap Kehadiran Pegawai.
3. Rekap Pemakaian dan Amprahan logistic.
4. Laporan indikator mutu

12.3. Laporan Triwulan dan Semester


1. Laporan Kinerja Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
2. Laporan Evaluasi Pola Ketenagaan Instalasi Kebidanan dan Penyakit
Kandungan.

12.4. Laporan Tahunan


1. Laporan kegiatan di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
2. Laporan program kerja di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
3. Laporan indikator mutu.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 43


BAB XIII
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi


Kebidanan RSU XXXXX, diharapkan dapat dijadikan sebagai pegangan bagi
seluruh staf di Instalasi Kebidanan.
Untuk pemerhati di luar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu
mengenal sisi pengorganisasian di Instalasi Kebidanan di RSU XXXXX secara
singkat.
Cetakan pertama ini kami harapkan sebagai pijakan awal dan tentunya
harus senantiasa diperbaiki. Saran dan masukan dari pemerhati buku ini sangat
kami nantikan.

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan 44

Anda mungkin juga menyukai