Aliran Fluida Di
Media Berpori
0
Aliran Fluida di Media Berpori
BAB II
ALIRAN FLUIDA DI MEDIA BERPORI
3. Persamaan Keadaan.
1
Aliran Fluida di Media Berpori
Maka persamaan differensial untuk aliran fluida yang radial adalah:
2 P 1 P C P
(2.1)
r 2
r r 0.000264k t
= porositas, fraksi
= viskositas fluida, cp
k = permeabilitas, md
t = jam
1 P P P
r (2.2)
r r z r 0.000264k t z
Apabila fluidanya multifasa yang terdiri dari minyak, gas, dan air
maka persamaannya adalah :
2
Aliran Fluida di Media Berpori
1 P Ct P
r (2.3)
r r r 0.000264t t
Ct = So Co + Sw Cw + Sg Cg + Cf (2.4)
k k k
t o g w (2.5)
w
o g
Kh Pi Pwf
PD (2.6)
141.2qB
0.0002637kt 0.0002637kt
tD dan t DA (2.7)
Ct rw
2
Ct A
r
rD (2.8)
rw
qB
QD
0.00708 Kh Pi Pwf (2.9)
3
Aliran Fluida di Media Berpori
5.615C s
CD
2Ct hrw2
(2.10)
2 PD 1 PD PD
(2.11)
rD2 rD rD t D
Atau
1 PD PD
rD
rD rD rD t D
(2.12)
Ada lima solusi persamaan 2.1 yang sangat berguna di dalam analisa
transien tekanan atau well testing yaitu :
produksi yang konstan sebesar qB, radius sumur mendekati nol, tekanan
menguras area yang tak terhingga besarnya, maka solusi persamaan 2.1
adalah :
qB 948Ct r 2
P Pi 70.6 Ei (2.13)
kh kt
dimana
e u
Ei x du
u
5
Aliran Fluida di Media Berpori
Persamaan 2.13 diatas dikenal sebagai solusi disaat kondisi reservoir
bersifat ”infinite acting”. Penurunannya dibuat di lampiran C.
Terlihat bahwa Tabel 2.1 dapat digunakan untuk 0.02 < x < 10.9,
untuk x 0.02 kita menggunakan persamaan 2.14 dan untuk x > 10.9
maka Ei(-x) dapat dikatakan sudah sama dengan nol untuk tujuan-tujuan
praktis.
qB rs qB rs
Ps 141.2 ln 141.2 ln
k s h rw kh rw
6
Aliran Fluida di Media Berpori
atau,
qB k
Ps 141.2 1 ln rs (2.15)
r
kh k s w
qB 948Ct r 2
P1 Pwf 70.6 Ei Ps
kh kt
qB 948Ct r 2 k
70.6 Ei 2 1 ln rs
r
kh kt k s w
untuk r = rw, argumen fungsi Ei sangat kecil setelah suatu jangka waktu
yang pendek sehingga dapat dipakai pendekatan logaritmik, jadi :
qB 1,688Ct r 2 k
Pi Pwf 70.6 ln 2 1 ln rs
r
kh kt k s w
k rs
S ln
r (2.16)
ks 1 w
maka :
qB 1,688Ct r 2
Pi Pwf 70.6 ln 2S
kh kt
(2.17)
Apabila persmaan 2.16 kita kaji lebih lanjut, maka hal-hal berikut
akan terlihat :
7
Aliran Fluida di Media Berpori
zona skin ini, rs/rw semakin besar, maka harga S semakin besar.
Sebenarnya tidak ada harga batas untuk S ini. Beberapa sumur
yang baru dibor misalnya, tidak mengalirkan fluida sebelum
dilakukan stimulasi. Jadi berarti disini ks~ 0 dan S .
2. Apabila suatu sumur distimulasikan dan ks > k, maka S akan
berharga negatif. Semakin dalam efek stimulasi ini menembus
formasi, semakin kecil harga S.
= 0.72 Cp
k = 0.1 md
Pi = 3000 psi
re = 3000 ft
rw = 0.5 ft
8
Aliran Fluida di Media Berpori
Bo = 1.475 RB/STB
h = 150 ft
= 0.23
S =0
Jawab :
qB 948Ct r 2
P Pi 70.6 Ei
kh kt
= 2,573 psi
= 2,968 psi
9
Aliran Fluida di Media Berpori
(Ei dibaca dari Tabel 2.1)
Ei (-78.49) = 0
Dari fakta ini dapat dikatakan bahwa selama selang waktu 100 jam,
transien tekanan belum mencapai radius 100 ft.
yang berjari-jari re
3. Tekanan awal = Pi
qB 2t D
e an 2t D J12 n reD
Pwf Pi 141.2 ln reD 2 2 2
3
kh reD2 4 n 1 J r J 2 2.18
n 1 n eD 1 n
10
Aliran Fluida di Media Berpori
Dimana n adalah akar-akar dari persamaan :
qB 2t D
Pwf Pi 141.2 2 ln reD 3 atau
kh reD 4
qB 0.000527kt
Pwf Pi 141.2 ln reD 3 (2.19)
kh Ct re2 4
Pwf 0.0744qB
(2.20)
t Ct hre2
Vp re2 h
Pwf 0.234qB
(2.21)
t CtVp
11
Aliran Fluida di Media Berpori
Jadi dapat dikatakan bahwa selama periode ini, laju penurunan
tekanan berbanding terbalik dengan Vp. Inilah suatu alasan bahwa
berdasarkan persamaan tersebut dapat dilakukan ”reservoir limit testing”,
yang bertujuan untuk menentukan batas suatu reservoir dengan jalan
mencari penurunan tekanan lubang sumur terhadap waktu.
Salah satu bentuk lain yang berguna dari persamaan 2.19 adalah jika
tekanan awal, Pi, digantikan dengan tekanan rata-rata, P . Dengan
menggunakan persamaan kesetimbangan materi (material balance) :
V 5.615qB t / 24 0.0744qBt
Pi P
CtV
Ct re2 h Ct re2 h
(2.22)
qB re
P Pwf 141.2 ln r 3 4
kh w
qB re
P Pwf 141.2 ln r 3 4 Ps
kh w
dimana
qB
Ps 141.2 S , jadi
kh
qB re
P P 141.2 ln r 3 4 S
kh w
12
Aliran Fluida di Media Berpori
dan
qB 0.000527 kt r
Pi Pwf 141.2 ln e 3 S
kh Ct re2 rw 4
qB re
P Pwf 141.2 ln r 3 4
k jh w
qB re
P Pwf 141.2 ln r 3 4 S
k jh w
dimana,
ln re
r
kj k w
(2.26)
ln re 3 S
r 4
w
Dapat dilihat bahwa apabila sumur tersebut mempunyai skin factor
yang positif maka kj akan lebih kecil dari permeabilitas reservoir yang
sebenarnya. Pada kenyataannya, kedua harga permeabilitas itu, k j dan k,
akan sama hanya jika skin factornya sama dengan nol.
q k jh
J
P Pwf r 3
141.2B ln e
rw 4
(2.27)
Comtoh 2.2.
13
Aliran Fluida di Media Berpori
Suatu sumur berproduksi dengan laju 100 STB/D minyak pada BHP =
1500 psi. Dari pengukuran ternyata bahwa tekanan reservoir rata-rata
adalah 2000 psi. Data log menunjukkan bahwa ketebalan formasi = 10 ft.
Radius pengurasan = 1000 ft dan jari-jari lubang sumur = 0.25 ft. Dari
sampel yang diambil, ternyata viskositas minyak = 0.5 cp dan Faktor
Volueme Formasi = 1.5 RB/STB.
Jawab :
q 100
J 0.2 STB / psi D
P Pwf (200 1500)
141.2 JB ln e 3
r
rw 4
kj
h
(141.2)(0.2)(1.15)(0.5)(ln1000 0.75)
0.25
10
= 16 md
14
Aliran Fluida di Media Berpori
besar. Melihat permeabilitas core = 50 md, dapat disimpulkan bahwa
sumur ini adalah sumur yang demaged. Kemudian faktor skin ini dapat
dihitung dari persamaan 2.26.
k r 3
S 1 ln e
k
j rw 4
50 1000 3
1 ln
16 0.25 4
16
qB 1 10.06 A 3
P Pwf 141.2 ln 2
S (2.28)
kh 2 C A rw 4
dimana,
15
Aliran Fluida di Media Berpori
CA ini dikenal sebagai Dietz Shape Factor dan ini diberikan pada
Tabel 2.2. Faktor ini sangat penting untuk dipahami karena akan banyak
digunakan pada pembicaraan-pembicaraan di bab-bab selanjutnya.
q 0.00708kh
J
P Pwf 1 10.06 A 3 (2.29)
B ln 2
4
S
2 C A rw
Gambar 2.6 dan 2.7 adalah plot antara Pwf versus waktu untuk suatu
sumur yang diproduksikan dengan laju produksi konstan. Hubungan ini
diperlihatkan pada plot semilog (Gambar 2.6) dan Cartesian (Gambar 2.7).
Terlihat bahwa Pwf vs waktu mengalami 3 periode yaitu periode transien,
periode transien lanjut (late transient) dan periode pseudo steady state.
379Ct re2
t
k
1336Ct re2
t~
k
17
Aliran Fluida di Media Berpori
digunakan kolom ”Uses Infinite-System Solution With Less Than 1%
Error for tDA” waktu yang dimaksud adalah :
CtAt DA
t
0.000264k
CtAt DA
t
0.000264k
3. Saat dimana solusi pseudo steady state dapat digunakan secara pasti,
gunakan kolom “Exact for tDA.”
1 2 3
= 0.2
= 1 cp
18
Aliran Fluida di Media Berpori
Ct = 1 x 10-5 psi-1
K = 100 md
2. Untuk setiap kasus di atas, perkirakan PI dan laju produksi stabil (q)
h = 10 ft
S = 3.0
rw = 0.3 ft
B = 1.2 RB/STB
Jawab :
1. Mula-mula dihitung
19
Aliran Fluida di Media Berpori
3. 0.025 33 0.3 396 0.6 792
Untuk geometri #3, terlihat bahwa jarak antara perioda infinite acting
dan perioda pseudo-steady state terlihat dengan jelas (3 jam dan 792 jam).
0.00708kh
J
1 10.06 A
B ln 2
3 S
4
2 C Arw
0.00708kh
11.2 ln
1 10.06 17.42 x106 3
3.0
C A 0.3
2 4
2
5.9
J
1 dan
12.94 ln Ca
2
q J P Pwf 500 J
Geometri CA J Q
20
Aliran Fluida di Media Berpori
qB 1,688Ct rw2
Pi Pwf 70.6 ln 2 S
kh kt
b) Pada saat t = 200 jam, reservoir tidak lagi infinite acting, tetapi juga
pseudo steady-state (pendekatan) belum dicapai, jadi sukar
merepresentasikan persamaan pada saat ini.
qB 1 10.06 A 3
P Pwf 141.2 ln 2
S
kh 2 C A rw 4
r2
t D 1.25 e2
rw
0.000264kt re2
1 . 25 x , jadi
Ct rw2 rw2
4,739Ct re2
t , (2.30)
kt
21
Aliran Fluida di Media Berpori
0.000264 kt
0.40, jadi
Ct A
1,15Ct A
t (2.31)
kt
setelah kedua waktu yang ditunjukkan oleh persamaan 2.30 atau 2.31
tersebut, persamaannya adalah :
rs
PD SS ln
rw
0.00708kh Pe Pw
q
B ln re r
(2.32)
w
22
Aliran Fluida di Media Berpori
saja minyak yang diproduksikannya hanya berasal dari apa yang ada pada
lubang bor ini. Jadi laju produksi mula-mula dari formasinya sendiri sama
dengan nol.
d 24Vwb 24Vwb dz
dt 5.615 5.615 dt
q sf q B
24 dz
Awb (2.33)
5.615 dt
z g
Pw Pt
144 gc
(2.34)
23
Aliran Fluida di Media Berpori
dimana adalah densitas fluida didalam lubang bor (lbm cu ft) dan g/gc =
lbf/lbm. Seterusnya,
d
Pw Pt z g dz
dt 144 gc dt
(2.35)
jadi,
24144 g
Awb
d
Pw Pt qsf q B
5.615 gc dt
(2.36)
Cs
144 Awb g
, maka
5.615 gc
qsf q
24
d
PW Pt
B dt
0.89qi B dPD
(2.38)
Ct hrw2 dt D
Jadi :
24
Aliran Fluida di Media Berpori
0.894qi C s dPD
qsf q (2.39)
Ct hrw2 dt D
0.894C s
Dari persamaan 2.39, tak lain dan tak bukan adalah
Ct hrw2
dimensionless Wellbore Storage CD seperti pada persamaan 2.10.
q dP
qsf qi C D D (2.40)
qi tD
dan untuk laju aliran yang konstan (q(t)=qi), persamaan 2.20 menjadi :
dPD
qsf 1 C D
tD
(2.41)
Dari solusi ini ada dua hal yang penting untu diketahui dan
penerapannya juga akan sering dijumpai pada analisa pengujian sumur
dibab-bab mendatang nanti. Pertama adalah adanya ”unit slope” pada
25
Aliran Fluida di Media Berpori
saat-saat awal dan kedua adalah kapan saat berakhirnya efek dari
Wellbore Storage.
Seperti terlihat pada Gambar 2.10, setiap harga CD dan S pada saat
awal membentuk garis dengan sudut 450 (unit slope, tangen sudutnya = 1).
Garis ini akan terjadi sepanjang produksi fluida berasal dari apa yang ada
pada lubang bornya dan tidak ada yang datang dari formasinya.
dPD
1 CD 0
tD
atau,
dtD = CD dPD
CD dPD = tD (2.43)
26
Aliran Fluida di Media Berpori
C D PD
1
tD
27
Aliran Fluida di Media Berpori
batuan dan fluida formasinya dan juga tergantung kepada lamanya waktu
pengujian.
Gambar 2.11. Reservoir yang mempunyai batas (re = 3000 ft) ini diamati
distribusi tekanannya setelah 0.1, 1, 10 dan 100 jam produksi. Distribusi
tekanan ini dihitung dengan persmaan difusivitas (Ei) dengan data-data
yang ditunjukkan pada Gambar 2.11.
Ada 2 hal yang penting dapat dilihat dari kenyataan Gambar 2.11
tersebut yaitu :
1
kt 2
ri (2.46)
948Ct
28
Aliran Fluida di Media Berpori
ri yang diberikan oleh persamaan 2.46 ini menggambarkan suatu
jarak dimana gangguan tekanan (turun atau naik) cukup berarti akibat
produksi atau injeksi fluida dengan laju yang tetap.
1 (jam) ri (ft)
0.1 32
1.0 100
10.0 316
100.0 1000
29
Aliran Fluida di Media Berpori
contoh, jika sumur yang diuji terletak di pusat reservoir yang berbentuk
silinder yang terbatas re, dengan menuliskan ri = re, maka waktu yang
diperlukan untuk stabilized flow tersebut adalah:
Jawab :
30
Aliran Fluida di Media Berpori
t s 948Ct ri 2 / k
= 75.8 jam
Ada suatu hal yang sangat unik di sini bahwa ts ini tidak tergantung
dari laju aliran. Berapapun laju aliran yang diberikan akan meraih jarak
yang sama pada suatu ts yang sama. Didalam prakteknya, laju aliran yang
harus dipilih sedemikian rupa sehingga perubahan tekanan terjadi dapat
direkam dengan ketelitian yang cukup untuk suatu analisa. Tentu saja ini
akan sangat bergantung kepada pencatat tekanan yang dipakai selama
pengujian ini berlangsung.
31
Aliran Fluida di Media Berpori
32
Aliran Fluida di Media Berpori
33
Aliran Fluida di Media Berpori
34
Aliran Fluida di Media Berpori
35
Aliran Fluida di Media Berpori
36
Aliran Fluida di Media Berpori
37
Aliran Fluida di Media Berpori
38
Aliran Fluida di Media Berpori
39
Aliran Fluida di Media Berpori
40
Aliran Fluida di Media Berpori
41
Aliran Fluida di Media Berpori
42
Aliran Fluida di Media Berpori
43
Aliran Fluida di Media Berpori
44
Aliran Fluida di Media Berpori
45
Aliran Fluida di Media Berpori
46
Aliran Fluida di Media Berpori