Anda di halaman 1dari 9

VEKTOR DAN SKALAR

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Besaran dalam fisika ada dua macam yakni besaran pokok dan besaran turunan. besaran
turunan tersebut nanti akan terdapat besaran yang berupa besaran vekor dan besaran skalar.
Besaran pokok biasanya termasuk besaran skalar.
Besaran vektor adalah besaran dalam fisika yang memiliki besar (magnitude) dan arah
(direction). Jadi dalam mengungkapkan besaran ini tidak cukup hanya besarnya saja, tetapi perlu
menyebutkan arahnya kemana. Karena arah berbeda dengan besar yang sama akan berbeda
hasilnya jika sudah masuk dalam perhitungan. Contoh besaran ini adalah Gaya (Force),
kecepatan (velocity), torsi (torque), perpindahan (displacement), momentum, percepatan, luasan,
kuat medan magnet (H), kuat medan listrik (E),
Besaran skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan dengan besarnya saja (magnitude)
tanpa mempedulikan arahnya. Contoh besaran ini adalah jarak, kelajuan, energi, usaha, tekanan,
massa, waktu, kuat arus listrik (I) dll.
Melalui Fisika, manusia dapat menjelaskan berbagai gejala alam, maupun dapat
memperkirakan gejala alam yang akan terjadi. Manusia juga dapat mendefinisikan gejala-gejala
alam. Vektor dan skalar merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang melatar
belakangi saya untuk menyusun makalah ini, yang berjudul Vektor dan Skalar.
1.2. Tujuan dan Mamfaat Penulisan Makalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar maha
siswa mengetahui dan mengigat kembali mengenai :
1. Pengertian Vektor dan Skalar
2. Perbedaan Vektor dan Skalar
3. Operasi Vektor
4. Penjumlahan dan Pengurangan vektor dan contohnya
1.3. Batasan Makalah
Berdasarkan tujuan penulisan makalah di atas, masih banyak kita ketahui dari berbagai
sumber mengenai Vektor dan Skalar, makalah ini hanya membahas tentang pengertian Vektor
dan skalar, perbedaannya dan operasi Matematik vektor

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Vektor dan Skalar
1. Pengertian Vektor
Vektor didefinisikan secara lengkap apabila kita mengetahui bukan saja nilainya (dengan
satuan) tetapi juga arah kemana vektor itu beroperasi.Vektor juga dapat diartikan sebagai
bilangan yang memiliki nialai satuan dan memiliki arah. Contoh Vektor:gaya, kecepatan,
percepatan
Vektor dapat direpresentasikan secara grafis, dengan garis yang ditarik sedemikian
sehingga:Panjang garis menandakan besar vektor.Arah garis (ditunjukkan dengan mata panah)
menandakan arah vektor.

2. Pengertian Skalar
Skalar dapat didefinisikan secara
lengkap oleh bilangan tunggal
dengan satuan yang sesuai. Skalar
juga dapat diartikan sebagai bilangan
yang memiliki nilai satuan tanpa
arah. Contoh panjang, massa, waktu,
suhu, massa jenis, volume, enegi
potensial, usaha, potensial listrik,
energi listrik dan lainsebagainya.

Pada saat anda menghitung luas sebuah bidang bujur sangkar, maka anda hanya menyebut
angka (nilai) nya saja, Demikian pula, saat anda membeli dan menimbang satu keranjang buah
mangga, maka pada timbangan tertera angka yang menunjukkan massa mangga tersebut.
Pada contoh tersebut diatas, besaran Luas bujur sangkar dan Massa mangga
merupakan besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memilik besar (nilai) saja dan
tidak memiliki arah.

Pada gambar diatas


terdapat panjang skalar yaitu 5,
maksudnya;antara titik pangkal ke titik ujung panjangnya 5,dapat di tulis juga sebagai berikut:

Sumber : Izzul Fathir, 2013, Pengertian Vektor dan Skalar

2.2. Perbedaan Vektor dengan Skalar


Skalar adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya (atau nilai numerik)
saja. Vektor adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya dan arah. Fisika adalah
ilmu matematika. Konsep dasar dan prinsip-prinsip memiliki dasar matematika. Sepanjang
pelajaran fisika kita, kita akan menjumpai berbagai konsep yang memiliki dasar matematika
yang terkait dengan mereka. Sementara penekanan kita akan sering pada sifat konseptual fisika,
disini akan memberikan perhatian untuk aspek matematikanya. .
1. Contoh Besaran skalar
Besaran skalar, seperti disebutkan di atas, adalah pengukuran yang ketat mengacu pada
besarnya. Sama sekali tidak ada komponen arah dalam besaran skalar – hanya besarnya dari
media. Waktu – besaran skalar sering merujuk ke waktu, pengukuran tahun, bulan, minggu, hari,
jam, menit, detik, dan bahkan milidetik.
Volume – besaran skalar dapat mengacu pada volume medium, seperti berapa banyak media
yang hadir. Segala sesuatu dari ton ke ons sampai gram, mililiter dan mikrogram semua adalah
besaran skalar, selama mereka diterapkan pada media yang diukur dan bukan gerakan medium.

Kelajuan dan suhu – keduanya umum digunakan dalam perhitungan besaran skalar fisik
kelajuan dan suhu. Selama mereka tidak terkait dengan arah gerakan, mereka tetap besaran
skalar. Misalnya, pengukuran kelajuan dalam mil atau kilometer per jam atau pengukuran suhu
media keduanya tetap besaran skalar asalkan mereka tidak terkait dengan arah perjalanan media
ini.
2. Contoh Besaran vektor
Besaran vektor, bagaimanapun, merujuk kepada kedua arah gerakan media serta pengukuran
kuantitas skalar. Kenaikan / Penurunan Suhu – Pengukuran suhu adalah besaran skalar,
pengukuran kenaikan atau penurunan suhu media itu adalah besaran vektor. Kecepatan,
percepatan, Gaya – Pengukuran tingkat di mana obyek mengalami perubahan posisi adalah
besaran vektor. Sebagai contoh:
Jika seseorang dengan cepat bergerak satu langkah ke depan dan kemudian satu langkah
mundur di sana pasti akan banyak kegiatan, tetapi, akan ada “kecepatan nol.” Dalam rangka
untuk mengukur besaran vektor dari media, harus ada: Sebuah pengukuran arah diterapkan pada
besaran skalar.
Sebagai contoh Terlepas dari seberapa cepat sebuah objek akan bergerak, arah gerakan
harus dijelaskan dalam vektor kecepatan seperti “sebelah kanan” atau “ke depan.” Sebuah titik
acuan awal untuk pengukuran arah dalam rangka memberikan elemen arah dari besaran vektor.
Titik awal Anda bisa berpusat di kuadran utara, selatan, timur dan barat sehingga kuantitas
vektor dapat diterapkan untuk gerakan media itu. Sebagai contoh: Untuk menggambarkan
kecepatan mobil ini Anda harus menyatakan sebagai 70 mil per jam, ke selatan.
Tabel berikut menunjukkan perbedaan antara Skalar dan Vektor
No Besaran Skalar Besaran Vektor
1. Jarak Perpindahan
2. Massa Berat
3. Panjang Percepatan
4. Kelajuan Kecepatan
5. Volume Percepata grafitasi
6. Waktu Momentum
7. Energi potensial Implus
8. Energi kinetik Gaya

9. Usaha Momen gaya

10. Daya Tegangan Permukaan

11. Muatan Listrik Induksi Maknetik


12. Potensial Listrik Medan Grafitasi

13. Massa Jenis Gaya Gesek

14. Jumlah Zat Medan Listrik

15. Kerapatan Arus Tekanan


Sumber : Yoskin, 2010, Besaran Vektor dan Skalar

2.3. Operasi Vektor


1. Penjumlahan vector secara geometris

Dari ketiga vector tersebut dapat dijumlahkan


dengan cara sebagai berikut:

Dalam penjumlahan vektor


berlaku sifat Asosiatif

2. Penjumlahan dan pengurangan vector secara


analisis

Sumber : Pakmono, 2015, Besaran


Vektor dan Besaran Skalar

2.4. Penjumlahan dan


Pengurangan Vektor
Menjumlahkan dan
mengurangkan Vektor dapat ditempuh dengan 2 (dua) cara yaitu
1. Metode grafis seperti metode Polygon, Jajaran Genjang dan Segitiga
2. Metode Analitis, yaitu menguraikan vektor2 yang ada terhadap sumbu X dan
sumbu Y Hasil dari penjumlahan vektor-vektor disebut Resultan Vektor (R)
1. Metode Polygon
Metode poligon merupakan pengembangan dari metode segitiga. Metode ini dapat digunakan
untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih.. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Melukis vektor pertama .
2) Melukis kedua, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor pertama.
3) Melukis vektor ketiga, dengan pangkalnya berimpit di ujung vektor kedua. dan seterusnya
hingga semua vektor yang akan dicari resultannya telah dilukis.
4) Hubungkan. pangkal vektor pertama dengan ujung dari vektor yang terakhir dilukis untuk
memperoleh hasil resultan vektor.

2. Metode Jajar Genjang


Langkah-
langkah :
1) Melukis vektor pertama
dan vektor kedua dengan
pangkal yang saling berhimpit.
2) Melukis sebuah jajar genjang dari kedua ujung vektor tersebut.
3) Resultan vektor merupakan panajang diagoanal dari jajar genjang tersebut
Lihat gambar berikut!

3. Metode segitiga
Langkah-
langkah :
1) Melukis vektor pertama
sesuai dengan nilai dan
arahnya sebagai vektor A.
2) Melukis vektor kedua sesuai nilai dan arahnya sebagai vektor B dimana ujung pangkalnya
berhimpit dengan ujung panah panah pada vektor A
3) menghubungkan titik tangkap vektor A dan B sebagai resultan vektor.

Untuk
lebih jelasnya
silahkan lihat gambar
dibawah ini :
Untuk mencari selisih vektor A dan B adalah C. dapat dinyatakan dengan C = A + (-B)
atau C = A – B . Yang menunjukan berarti selisih vektor A dan B sama dengan penjumlahan
vektor A dengan (-B). Tanda minus disini berarti arah vektor B berlawanan dengan arah vektor B
tetapi nilainya tetap sama. Lihat gamabar berikut!

4. Metode analitik

Metode ini,
mencari resultan secara
perhitungan, yaitu
menggunakan rumus kosinus dan mencari arah vektor resultan dengan menggunakan rumus
sinus.
Secara matematis rumus kosinus dapat dituliskan sebagai berikut :

Sumber : Sains Ilmu, 2015, Defenisi Vektor


Fisika

2.5. Contoh soal dan Penyelesaian


1. contoh soal vektor Polygon R = a + b + c

C
A B

Penyelesaian :

B
A C
R
A+B+C

2. Contoh Soal Vektor Jajang Genjang


Penjumlahan antara 2 vertor yaitu A + B
A
B

Penyelesaian

A R

B
A+B

3. Contoh Soal Vektor Segitiga A + B

B
A

Penyelesaian

A A+B
B
Contoh A – B

B
A
Penyelesaian

A
A-B
-B

BAB II
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Vektor adalah besaran dalam fisika yang memiliki besar (magnitude) dan arah
(direction). skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan dengan besarnya saja (magnitude)
tanpa mempedulikan arahnya, Skalar adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya
(atau nilai numerik) saja. Vektor adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya dan
arah
perbedaan Vektor dan skalar, vektor yang memiliki besar dan arah
contohnya Perpindahan, sedangkan skalar, hanya memiliki nesar saja contohnya jarak, Vektor
dapat dituliskan dalam huruf kecil dan besar, atau dengan dua huruf seperti berikut
a A dan AB atau PQ
Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah (lihat gambar), yaitu panjang
panah menunjukkan nilai atau besarnya vektor dan arah anak panah menunjukkan arah vektor

A B
Keterangan
Titik A : adalah titik awal ( titik tangkap ) vektor
Titik B : adalah arah vektor]
Panjang AB merupakan panjang atau besar vektor

3.2. Saran
11

Saya menyadari masih banyak terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing untuk kesempurnaan makalah ini, atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai