Anda di halaman 1dari 37

GENESA BAHAN GALIAN

Pertemuan 2

FAHRUL INDRAJAYA, ST.


Morfologi dan Bentuk Endapan

 Strike dan dip badan bijih


 Morfologi dan bentuk batuan beku
 Badan bijih Discordant & Concordant
Bentuk dan morfologi badan bijih
 Secara umum parameter dimensional badan bijih (ukuran,
bentuk, dan sebaran) merupakan akibat dari variasi dan
distribusi kadar mineral bijih.
 Secara teknik penambangan, endapan yang mempunyai
kadar relatif rendah (low grade) namun tersebar luas di
dekat permukaan dapat ditambang dengan lebih
menguntungkan daripada endapan dengan bentuk urat
(vein – veinlets) dengan kadar relatif lebih tinggi, yang
hanya dapat ditambang dengan metode tambang bawah
tanah.
 Begitu juga dengan pola (bentuk) sebaran, dimana endapan
dengan badan bijih yang teratur (terkumpul) akan lebih
mudah ditambang daripada badan bijih yang tersebar
(disseminated).
Strike and Dip badan bijih

 Bidang suatu badan bijih yang


memiliki dimensi yang lebih
panjang jika dibandingkan
dengan arah lain arah jurus
(strike).
 Iklinasi (penunjaman) bidang
badan bijih dalam arah tegak
lurus bidang strike arah
kemiringan (dip).
 Jika terdapat suatu struktur
geologi (misalnya sesar), maka
informasi arah pitch dan
plunge menjadi penting
Strike and Dip badan bijih

 Dimensi panjang,
lebar dan ketebalan
suatu badan bijih.

 Berhubungan dengan
cara penambangan.
Morfologi Bentuk Batuan Beku

 Plutonic (Intrusive) Igneous


Rocks
 Volcanic (Extrusive) Igneous
Rocks
Volcanic (Extrusive) Igneous Rocks
(Explosive Eruptions)
Bentuk-Bentuk Badan Bijih

Discordant and Concordant


Bentuk Badan Bijih
Berdasarkan bentuk (morfologi) badan bijih dan pola
sebaran mineral bijihnya jika dihubungkan dengan
batuan sekitarnya (batuan samping/induk), maka
endapan bijih dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua)
kelompok utama, yaitu :

 Discordant, yaitu jika badan bijih membentuk pola


yang memotong perlapisan batuan sekitarnya.
 Concordant, yaitu jika badan bijih membentuk
pola yang tidak memotong perlapisan batuan
sekitarnya.
Badan Bijih discordant

• Badan bijih yang beraturan :


 Badan Bijih Tabular
 Badan Bijih Tubular

• Badan bijih yang tidak beraturan


 Bijih Disseminated
 Bijih Irregular Replacement
Badan bijih tabular
Badan bijih tubular
Pembentukan Vein
Badan Bijih Desseminated

 Badan bijih dengan pola


penyebaran mineral bijih yang
tersebar di dalam host rock.

 Mineral-mineral bijih tersebut


tersebar di dalam host rock
berupa (dalam bentuk)
veinlets yang saling
berpotongan menyerupai
jaring-jaring yang saling
berkaitan membentuk sistem
veinlets yang sering disebut
dengan stockwork.
Badan Bijih Irreguler Replacemt

 Merupakan badan bijih yang terbentuk melalui


pergantian unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya.
 Proses replacement ini umumnya terjadi pada
kondisi temperatur tinggi seperti pada daerah
kontak dengan intrusi batuan beku.
 Oleh sebab itu endapan hasil replacement ini
disebut juga dengan endapan metasomatisme
kontak (pirometasomatik).
Badan Bijih Irreguler Replacemt
Sedimentary Host Rock
Igneous Host Rock
Secara umum badan bijih dengan host rock batuan beku ini
dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan posisi terbentuknya
batuan beku, yaitu volkanik host (dekat permukaan) dan
plutonik host (batuan beku dalam).

 Volcanic host. Mineral-mineral bijih umumnya terbentuk


berupa stratiform, lentikular s/d berlembar, yang umumnya
berkembang pada batas-batas antar unit vulkanik atau pada
kontak batuan vulkanik dengan batuan sedimen.
 Plutonic host. Mineral bijih tersebut umumnya tersebar
terbatas berbentuk stratiform. Bentuk lain yang sering
muncul adalah berupa endapan ortomagmatik Ni-Cu sulfida
yang terbentuk pada dasar aliran lava yang membentuk
intrusi plutonik.
Metamorphic Host Rock

 Umumnya membentuk endapan-endapan


dengan morfologi yang tidak beraturan,
dan terbentuk di dalam kompleks
metamorfik yaitu pada zona kontak
metamorfik. Mineral bijih yang sering
terbentuk pada tipe ini adalah wolastonit,
andalusit, garnet, dan grafit.
Residual Deposit

 Badan bijih yang terbentuk akibat


perombakan batuan-batuan yang
mengandung mineral bijih dengan kadar
rendah, kemudian mengalami pelapukan
dan pelarutan serta pelindian, dan
selanjutnya mengalami pengkayaan relatif
hingga mencapai kadar yang ekonomis.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai