Anda di halaman 1dari 148

BUKU CONTOH MENYUSUN GUGATAN

(BAGIAN SATU)

BAB I GUGATAN MENGENAI WANPRESTASI / INGKAR JANJI


BAB II GUGATAN MENGENAI BANTAHAN
BAB III GUGATAN CLASS ACTION / KELOMPOK
BAB I
GUGATAN MENGENAI WANPRESTASI / INGKAR JANJI

CONTOH – CONTOH GUGATAN

1. Gugatan Wanprestasi

LAW OFFICE
ADNAN, ROBERT & PARTNERS
Jl. Jend. Gotot Subroto Kv. 27 Jakarta 2955. Telpon/Fx 5288.2222
Jakarta, 28 Desember 2007
Kepada Yth
Bapak Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

Hal : Gugatan Wanprestasi

Dengan hormat,

Untuk dan atas nama kalien kami Jhony, yang berlamat di Jl. Raya No. 23, Kebon Kacang,
Jakarta, selanjutnya disebut sebagai “Penggugat” yang dalam hal ini memilih domisili hukum
dikantor kami, selaku kuasa hukumnya ADNAN, ROBERT & PARTNERS, beralamat di Jl.
Jend Gatot Subroto Kv. 4 Jakarta, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 8 Desember 2007,
dengan ini Penggugat mengajukan gugatan Wanprestasi terhadap:

1. PT OKEY Capital, beralamat di Kompleks Senayan Blok D-30, Jalan Patal Senayan
No. 4, Jakarta Selatan 2220, selanjutnya disebut sebagai ................“Tergugat I”;

2. FU YUNI PRANOTO, terkhir kali dikethui beralamat di alamat kantor PT. OKEY
Capital, Kompleks Senayan Blok D-30, Jalan Patal Senayan No. 4, Jakarta Selatan
2220, selanjutnya disebut sebagai
.............................................................................................................Tergugat II;

3. OTSUKA Co.Ltd, beralamat di 2-4 w 2 – Chome Nisahi-ku, Osaka, Japan, selanjutnya


disebutkan sebagai .............................................. “Turut Tergugat I”;

4. PT. RAYA TEKNIK, beralamat di Summitmas Tower II, 6th Floor, Jalan Jend,
Sudirman Kv 93, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut
sebagai……………………………………………………… “Turut Tergugat II”
5. PT BIRU, beralamat di Summitmas Tower II 6th Floor, Jalan Jend, Sudirman Kv. 60
Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai ………“Turut Tergugat III”.

Adapun alasan gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:

1. Bahwa diantara Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II telah tercapai kesepakatan


sebagaimana dituangkan dalam Memorandum of Understanding tertanggal 3
September 2007 (“Perjanjian”);

2. Bahwa kesepakatan diantara Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana


diatur dalam Perjanjian dimaksud pada pokoknya mengikat Penggugat, Tergugat I
dan Tergugat II secara ekskluasif dalam rangka pengembalian tanah dengan luas lebih
kurang 230 hektar milik Turut III yang terletak di Desa Cicau Sukamaju dan Desa
Sukasari Kecamatan Jababeka Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Properti);

3. Bahwa rencana pengambilalihan Properti sebagaimana dimaksud dalam perjanjian,


dilakukan dengan cara mengakuisisi saham dalam Turut Tergugat yang dimiliki oleh
Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II selaku pemegang saham dalam Turut
Tergugat III;

4. Bahwa berdasarkan ketentuan butir 2 Perjanjian 3 September 2007, terdapat


hubungan yang ekskluasif antara Penggugat dengan Tergugat I dan Tergugat II,
sebagaimana diatur dalam Klausula Excluasivity yang sembunyi:

“This Agreement provides second party with an excluasive right to form aconsortium
with the first party. The first party agrees not to appoint or to engage into similar
consortium (with) any third party in acquiring the property”.

Terjemahan bebas:

“Berdasarkan Perjanjian ini pihak kedua diberi hak eksklusif untuk membentuk
konsorsium dengan pihak pertama, pihak pertama setuju untuk tidak menunjuk atau
mengikatkan diri kepada konsorsium sejenis (dengan) pihak ketiga manapun dalam
penguasaan Properti”

5. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Perjanjian, Penggugat memiliki Hak dan


kewajiban sebagai berikut:

- The first party has the right to obtain the best possible price and term of
payment;
- The first party has the right obligation to provide 100% (one hunsdred percent)
of financing to fund the property acquisition or approximately USD 8.000.000
(United States Dollar eight million).
Terjemahan bebas:

- Pihak pertama berhak untuk memperoleh harga dan cara pembayaran terbaik;
- Pihak pertama wajib menyediakan 100% (seratus persen) dana untuk mendanai
pengambilalihan property atau lebih kurang sebesar USD 8.000.000 (delapan
juta dolar Amerika Serikat).

6. The secand party has the obligation :

- to provide financial data, documentation and other important information


related to the property;
- to bid the property (on behalf of the consortium) and to negotiate the best
possible price and terms;
- to provide investment alternatives on the property in order to maximize its
return on investment;
- to assist in legal and financial due diligence;
- to assist and lead in the property development;

The second party has the right to obtain 20 % (twenty percent) stake in the consortium in
from of equity, funded by the first party with details to be drawn in the
consortium/shareholders Agreement.
Terjemahan bebas:

Pihak Kedua wajib:

- Menyediakan data-data keuangan, dokumenatasi-dokumenatasi dan informasi


penting lainnya yang terkait dengan Properti;
- Mengajukan penawaran terhadap Properti (atas nama konsorsium dan melakukan
negoisasi harga dan syarat ketentuan ;
- Menyediakan alternative invesatasi terhadap Properti untuk memaksimalkan
pengembalian invesatasi;
- Membantu dalam pemeriksaan hukum dan keuanagan;
- Membantu dan mengarahkan pengembangan Properti;

Pihak Kedua berhak untuk memperoleh 20 % (dua puluh persen) bagian dalam
konsorsium dalam bentuk saham, yang didanai oleh pihak Pertama, dengan perincian
yang akan dituangkan dalam Konsorsium Perjanjian Pemegang Saham.

7. Bahwa dalam mengawasi pelaksanaan Perjanjian 3 September 2007, Penggugat


menunjuk Sdri. Ita sebagai wakil dan/atau kuasanya, termasuk didalam
berkorespondensi dengan Tergugat I Tergugat II, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II
dan Turut Tergugat III.

8. Bahwa untuk melaksanakan Perjanjian dimaksud, Tergugat I dan Tergugat II telah


melakukan negoisasi dan korespondensi mengenai rencana pembelian saham dalam
Turut Tergugat III, berupa pembahasan draf jual beli saham anatara Tururut Tergugat I,
Turut Tergugat II, Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III yang disampaikan juga
kepada Sdri. Ita selaku wakil dan/atau kuasa dari Penggugat.

9. Bahwa atas perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II tersebut di atas,
Penggugat melalui kuasa hukumnya telah mengirimkan surat kepada Tergugat I No.
494/ABNP/EH/XI/2007 tertanggal 3 Desember 2007 perihal Mohon Perhatian
sekaligus mengingatkan Tergugat I dan Tergugat II agar rencana pembelian Properti
tetap dilaksanakan sesuai dengan hal-hal yang telah disepakati sebelum berdasarkan
perjanjian. Sampai tanggal dengan pendaftaran ini, Tergugat I dan Tergugat II tidak
memberikan tanggapan ataupun jawaban yang secara substansial menyentuh atau
berkaitan dengan permasalahan sebagaimana dimaksud dalam surat tersebut di atas.

10. Bahwa berdasarkan surat dari Turut Tergugat III No. 001/CHI/XII/2007 tertanggal 12
Desember 2007 yang ditujukan kepada kuasa hukum Penggugat, Penggugat telah
mendapat informasi dari Tergugat III bahwa tanpa melibatkan pihak Pengguagat telah
melaksanakan dan/atau menandatangai suatu komitmen dalam rangka jual /beli saham
dengan pihak Tergugat I dan Tergugat II, Turut Tergugat I, Tuerut Tergugat II dan
Turut Tergugat III komitmen mana yang terkait dengan Perjanjian. Bahwa dengan
adanya komitmen dimaksud, Tergugat I dan Tergugat II telah melanggar Perjanjian.,

11. Bahwa perbuatan Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana disampaikan dalam butir 10
di atas terbukti telah melanggar ketentuan butir 2 Perjajian yang secara tegas
menetapkan hubungan eksklusif anatara Penggugat dengan Tergugat I dan Tergugat II
dalam rangka mengambil alih Properti-melalui pembelian saham dalam Turut Tergugat
II. Dengan kata lain Tergugat I dan Tergugat IItidak dapat membentuk konsorsium
dengan pihak lain, yang bertujuan untuk membeli saham dalam Turut Tergugat III.

12. Bahwa dengan demikian telah terbukti Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan
perbuatan inkar janji atau wanprestasi terhadap perjanjian yang telah disepakati antara
Penggugat dengan Tergugat I dan Tergugat II.

13. Bahwa sesuai dengan pasal 1267 KUHPerdata, Penggugat berhak untuk menuntut
pembatalan Perjanjian disertai penggantian biaya kerugian, beserta bunga, pembatalan
mana yang berkaitan dengan perbuatan inkar janji atau wanprestasi terhadap Perjanjian
yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II.

14. Bahwa Perbuatan wanprestasi Tergugat I dan Tergugat II terhadap Perjanjian telah
mengakibatkan kerugian bagi Penggugat sebesar Rp. 134.638.000.000,- (seratus tiga
puluh empat milyar enam ratus tiga puluh delapan juta rupiah) dengan perincian
sebagai berikut:

Harga jual Properti= Luas Properti (2.300.000 m2) x Harga pasar (Rp.100.000 per
m2) = Rp.230.000.000.000 (dua ratus tiga puluh milyar)

Harga beli Properti = US$ 6.600.000 x Rp. 9.400 = Rp 62.040.000.000,-


Kerugian = (Harga jual Properti – Harga beli Properti)x 80%
= (Rp.230.000.000.000 – Rp. 62.040.000.000) x 80%
= Rp 134.368.000.000,- ( seratus tiga pulu empat milyar tiga ratus
enam puluh delapan juta rupiah)

Keterangan:
US$ 6.600.000 adalah penawaran harga beli Properti
80 % adalah Prosentase bagian Penggugat berdasarkan Perjanjian 3 September 2007

PERMOHONAN PUTUSAN PROVISI

15. Bahwa karena adanya dugaan yang sangat beralasan bahwa Tergugat I dan Tergugat II
akan melakukan jual beli saham dalam Turut Tergugat III, antara Tergugat I dan
Tergugat II dengan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II tanpa sepengetahuan dan
mengikutsertakan Penggugat, maka untuk melindungi hak-hak dan kepentingan
Penggugat agar gugatan Penggugat tidak iluasoir apabila kemudian dikabulkan oleh
Majelis Hakim, maka Penggugat mohon agar Majelis Hakim :

a. Menjatuhkan provisional yang memerintahkan agar Tergugat I dan Tergugat II,


Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II menunda pelaksanaan jual beli saham dalam
Turut Tergugat III atantara Tergugat I dan Tergugat II akan melakukan jual beli
saham dalam Turut Tergugat III, antara Tergugat I dan Tergugat II dengan Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II sampai adanya putusan pengadilan yaitu
berkekuatan hukum tetap dalam perkara a quo;

b. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa (dwansom)


masing-masing sejumlah Rp 20.000.000,- (dua puluh juta) untuk setiap hari
kelalaian dalam melaksanakan putusan provisi;

c. Meletekan sita jaminan atas atas harta benda yang dimiliki oleh Tergugat I dan
Tergugat II;

PERMOHONAN PUTUSAN SERTA MERTA

16. Bahwa gugatan yang diajukan Penggugat didasarkan pada fakta-fakta, dasar-dasar
hukum dan bukti-bukti yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara
hukum dan tidak akan dapat disangkal kebenarannya oleh para Tergugat. Oleh karena
itu Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk berkenan
memutuskan bahwa perkara ini dapat dilaksanakan lebih dahulu meskipun Para
Tergugat mengajukan verset, banding maupun kasasi (uitvoerbaar bij vorraad).
17. Bahwa cukup beralasan agar Para Tergugat dinyatakan telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum dan harus menghentikan segala tindakan yang dimaksudkan untuk
mengalihkan lagi saham-saham dalam Tergugat III.

Berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan Penggugat di atas, maka bersamaini Penggugat


memohon Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memberikan putusan
sebagai berikut ;

DALAM PROVISI

1. Memerintahkan agar Tergugat I dan Tergugat II, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II
dan Turut Tergugat III menunda pelaksanaan jual beli saham dalam Turut Tergugat III
antara Tergugat I dan Tergugat II, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II.

2. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa (dwansom)


masing-masing sejumlah Rp 20.000.000,- (dua puluh juta) untuk setiap hari kelalaian
dalam melaksanakan putusan provisi termasuk perintah untuk menghentikan tindakan
pembelian saham dalam Turut Tergugat III antara Tergugat I dan Tergugat II, Turut
Tergugat I, Turut Tergugat II.

3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) atas harta benda
Tergugat.

DALAM POKO PERKARA

1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2 Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan wapresatasi

3 Menyatakan batal Memorandum of Understanding tertanggal 3 Desember 2007


yang dibuat dan ditandatanagi oleh dan antara Penggugat, Tergugat I dan
Tergugat II;

4 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk Membayar ganti rugi materiil


kepada Penggugat secara tanggung renteng sebesar Rp. 134.368.000.000,-
(seratus tiga puluh empat milyar tiga ratus enam puluh delapan rupiah) dengan
rincian sebagai berikut:

Harga jual Properti= Luas Properti (2.300.000 m2) x Harga pasar (Rp.100.000
per m2) = Rp.230.000.000.000 (dua ratus tiga puluh milyar)

Harga beli Properti = US$ 6.600.000 x Rp. 9.400 = Rp 62.040.000.000,-

Kerugian = (Harga jual Properti – Harga beli Properti)x 80%


= (Rp.230.000.000.000 – Rp. 62.040.000.000) x 80%
= Rp 134.368.000.000,- ( seratus tiga pulu empat milyar
tiga ratus enam puluh delapan juta rupiah);

5 .Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III untuk
tunduk dan patuh terhadap isi putusan dalam perkara ini;

6 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar uang paksa (dwansom)


masing-masing sejumlah Rp 20.000.000,- (dua puluh juta) untuk setiap hari
sampai Tergugat I dan Tergugat II melaksanakan putusan dalam perkara ini;

7 Menyatakan putusan dapat dilaksanakan lebih dulu walaupun ada bantahan,


banding maupun kasasi (Uitvoerrbaar bij voorrad);

8 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya dalam perkara ini;

Atau mohon putusan seadil-adilnya oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
a quo (ex ae quo et bono).

Hormat kami
Kuasa Hukum Penggugat

Robert, SH
BAB II
GUGATAN MENGENAI BANTAHAN

CONTOH – CONTOH GUGATAN

1. Gugatan Bantahan Sehubungan dengan Kepemilikan atas Tanah

RIA ADMADJA & ASSOCIATES


Jl. Laka No. 18 D, Jakarta Barat 1123 Telp/Fax: 021-666-2790

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

Hal: Bantahan Sehubungan dengan Kepemilikan atas Tanah Berdasarkan Sertifikat


Hak Guna Bangunan Nomor : 178/Desa Kuningan Barat, Jakarta Selatan.

Dengan hormat,

Untuk atas nama PT. Utama, berkedudukan di Jakarta, Jl. Pasar Minggu No. 88 Jakarta Selatan,
dalam hal ini memilih domisili hukum pada kantor kuasanya Ria Admadja & Associates, Jl.
Laka No. 18-D, Jakarta Barat 11230, berdasar Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Oktober 2001,
untuk selanjutnya disebut sebagai PEMBANTAH.

Bahwa Penggugat dengan ini mengajukan gugatan terhadap para ahli waris Usman Bin Tarjo,
yaitu:

1. N a m a : Muhammad
Alamat : Kuningan Barat, Rt.001/Rw.02, Kel. Kuningan, Jakarta Selatan

2. N a m a : Hamid
Alamat : Duren Tiga Rt.08/Rw.07, Duren Sawit Tiga, Jakarta Selatan

3. N a m a : Zazkia
Alamat : Tanjung Barat Rt.009/Rw.06, Jakarta Selatan

4. N a m a : ANI
Alamat : Kuningan Barat, Rt.002/Rw.04, Kel. Kuningan, Jakarta Selatan

5. N a m a : Siti
Alamat : Kuningan Barat, Rt.002/Rw.04, Kel. Kuningan, Jakarta Selatan
6. N a m a : Faudji
Alamat : Kamp. Tengah, Rt.005/Rw.04, Kel. Gedong, Jakarta Timur

7. N a m a : Masnait
Alamat : Tegal Parang, Rt.006/Rw.07, Kel. Tegal Parang , Jakarta Selatan

8. N a m a : Ganif
Alamat : Gg. Jati, Rt.009/Rw.08, Kel. Gedong, Jakarta Timur

9. N a m a : Guntar
Alamat : Pedurenan Masjid, Rt.08/Rw.04, Kel. Karet Kuningan, Jakarta
Selatan

10. N a m a : Asmawati
Alamat : Jl. Srikandi No. 122, Rt.06/Rw.05, Kel. Karang Klesem, Purwokerto,
Jawa Tengah.

11. N a m a : Astri
Alamat : Jl. Srikandi No. 21, Rt.08/Rw.04, Kel. Karang Klesem, Purwokerto,
Jawa Tengah.

12. N a m a : Sukasari
Alamat : Jl. Pancoran Barat I Rt.011/Rw.09, Kel. Pancoran, Jakarta Selatan

13. N a m a : Tikno
Alamat : Kamp. Pancil Rt.002/Rw.03, Kel. Cipadu, Tangerang.

Yang untuk selanjutnya baik bersam-sama maupun sendiri disebut sebagai PARA
TERBANTAH.

Adapun duduk perkara/persoalannya adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Pembantah mempunyai/memiliki sebidang tanah kosong yang terletak di Jalan H.


Sibi, Rt.008 Rw.005, Kelurahan Kuningan Barat. Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta
Selatan, seluas 10.833 M2, dengan batas-batas sebagai berikut:

♦ Sebelah Barat : Gedung Pertemuan


♦ Sebelah Timur : Rumah Penduduk
♦ Sebelah Selatan : Jalan H. Sibi.
♦ Sebelah Utara : Jalan Tanah Baru

2. Bahwa tanah tersebut didapat/diperoleh Pembantah berdasarkan Keputusan Menteri


Negara Agraria/Badan Pertanahan Nasional Nomor : 566/H/HGB/BPN/96, tanggal 16
Juli 1996.

Bahwa dalam Surat Keputusan tersebut ditetapkan tentang beberapa hal yaitu
Menerima Pelepasan Hak Milik No.: 61/Kuningan Barat, tertulis atas nama H. Suki binti
Rohan Cs, seluas 12.230 m2, terletak di Jalan H Sibi Rt. 008/Rw. 005, Kel. Kuningan Barat,
Kecamatan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI, Jakarta, dan menyatakan tanahnya
sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh negara.

Menyatakan tidak berlaku lagi sebagai tanda bukti hak yang sah Sertifikat Hak Milik
dimaksud dalam diktum pertama dan menginstruksikan kepada Kantor Pertanahan Kotamadya
Jakarta Selatan di Jakarta, untuk menghapus dari daftar Buku Tanah dan daftar-daftar umum
lainnya, kemudian mencatat tanahnya sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh negara, serta
menarik dari peredaran asli Sertifikat tersebut.

Memberikan kepada P.T. Utama, berkedudukan di Jakarta, Hak Guna Bangunan untuk
jangka waktu selama 20 tahun yang mulai berlaku terhitung sejak tanggal didaftarkan pada
Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Selatan atas tanah seluas 10.833 m2, sebagamana
diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 27 November 1995 No.:53339/1995, terletak di Jalan H
Sibi Rt.008/Rw. 005, Kel. Kuningan Barat, Kecamatan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan,
DKI, Jakarta.

Untuk memperoleh tanda bukti hak berupa Sertifikat, Hak Guna Bangunan tersebut harus
didaftar pada Kantor Pertanahan setempat, selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan
setelah dilunaskannya pembayaran dimaksud dalam diktum ketiga huruf c dan biaya pendaftaran
menurut ketentuan yang berlaku.

3. Bahwa setelah semua syarat-syarat yang ditentukan dalam diktum ketiga dari Surat
Keputusan Menteri Negara Agraria/ Badan Pertanahan Nasional dipenuhi, maka
Pembantah mendaftarkan tanah tersebut pada Kantor Pertanahan dan mohon tanda bukti
hak (Sertifikat) dan atas pendaftaran dan permohonan tersebut dietrbitkan atau
dikeluarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Pembantah, tertanggal 23
Agustus 1996 Nomor : 178/Kuningan Barat.

4. Bahwa sejak dibebaskannya tanah tersebut oleh Pembantah sampai sekarang ini, tanah
sengketa tetap dikuasai oleh Pembantah dan orang yang menjaga tanah tersebut.

5. Bahwa pada tanggal 29 Nopember 2000, Pembantah mendapat laporan dari penjaga tanah
tersebut yaitu orang suruhan Pembantah yang mengatakan Bahwa tanah sengketa dengan
Sertifikat HGB Nomor : 178/Kuningan Barat atan nama Pembantah tersebut, “telah
diperintahkan untuk ditinggalkan dan dikosongkan”.

6. Bahwa ternyata yang memerintahkan meninggalkan dan mengosongkan tanah hak


Pembantah tersebut adalah Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas dasar
Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 27 September 2000 Nomor :
88/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel. yaitu karena adanya permohonan eksekusi dari Para
Terbantah.
7. Bahwa keluarnya Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 27 September
2000 Nomor : 88/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel. adalah adanya putusan Verstek tanggal 25
April 2000 No. : 88/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel dimana Para Terbantah adalah sebagai pihak
Penggugat.

8. Bahwa pemanggilan yang dilakukan oleh Juru Sita terhadap Pembantah pada waktu itu
berkantor ditempat yang ditunjuk oleh Para Terbantah dalam Gugatannya pada hal
Pembantah sudah pindah alamat, sehingga panggilan hanya dilakukan melalui
Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan (Kantor Walikota Jakarta Selatan). Panggilan
yang dilakukan oleh Juru Sita melalui Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan (Kantor
Walikota Jakarta Selatan) dengan mendasarkan pada Pasal 390 ayat (3) HIR, dilakukan
sebanyak 2 (dua) kali sehingga dengan alasan telah dipanggil dengan patut, tetapi tidak
hadir dengan alasan yang sah, lalu dijatuhkan Putusan Verstek.

9. Bahwa meskipun Pasal 390 HIR masih tetap berlaku bagi acara perdata Indonesia,
namun mengingat perkembangan zaman yang serba menggunakan sistem/sarana
mutakhir dan canggih seperti sarana transportasi, atau komunikasi yang juga dapat
diberlakukan pada sistem pengetahuan hukum, sebagai dikota besar metropolitan seperti
di Jakarta sebagai ibukota Negara yang terbagi dalam 5 (lima) wilayah Kotamadya
dengan penduduk puluhan juta jiwa, maka penggunaan Pasal 390 HIR sudah tidak
memenuhi rasa keadilan sehingga disamping itu harus ditambah dengan ketentuan-
ketentuan lain tentang pemangilan terhadap pihak yang tidak diketahui alamatnya sebagai
telah diatur dalam beberapa perundang-undangan yaitu dengan menggunakan media
massa baik media cetak (Harian/Surat Kabar) seperti iklan ataupun media elektronik.

10. Bahwa demikian pula pemberitahuan Putusan Verstek yang seharusnya sekurang-
kurangnya 2 (dua) kali dan dilakukan melalui media massa (Harian/Surat Kabar yang
terbit di wilayah DKI Jakarta), ternyata hanya dilakukan satu kali dan itupun hanya
dilakukan melalui Pemerintah Kotamadya Jakarta (Walikota Jakarta Selatan).

11. Bahwa oleh karena itu pembantah menganggap baik pemanggilan untuk menghadap
persidangan, panggilan pemberitahuan putusan verstek maupun pemberitahuan tentang
pelaksanaan perintah pengosongan mempunyai cacat hukum.

12. Bahwa oleh karena Pembantah memperoleh hak atas tanah sengketa dengan melalui
segala persyaratan yang ditentukan oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku dan dipenuhi
maka kepada Pembantah haruslah dianggap pembeli yang beritikad baik dan harus
mendapat perlindungan hukum.

13. Bahwa dilain pihak, Para Terbantah yang dalam Perkara Verstek telah mendalilkan
sebagai pemilik dan berhak atas bidang tanah sengketa, berdasarkan Girik Adat Nomor :
C.1552, Persil 10 a Blok D. III tertulis atas nama Husin bin Hasan, adalah diragukan
kebenarannya, dengan alasan-alasan sebagai berikut:

a. Bahwa menurut Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) Nomor : 20/1980


tertanggal 5 Februari 1986 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Agraria
Walikotamadya Jakarta Selatan, disebutkan Bahwa Girik Nomor C. 150, Persil 10
a tersebut asalnya tertulis atas nama Ainun Binti Ibrahim terdaftar tanggal 12
November 1983 (bukan atas nama Hasan bin Taudji).

b. Bahwa demikian pula menurut keterangan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) Jakarta Selatan, dengan Surat Nomor
S.800/WPJ.06/KB.05/1992 tanggal 11 Agustus 1992, dengan tegas disebutkan
Bahwa Girik Nomor : C. 150, Persil 90 terletak di Persil 10 Blok D.III, tercatat
atas nama Wajib Pajak Aeni binti Rohim (dan bukan atas nama Husni bin Hasan).
Bahwa Girik Nomor: 150 Blok 90 D.III atas nama Husin bin Hasan tersebut
diatas, tidak terdaftar pada Kantor Pelayanan PBB Jakarta Selatan, sehingga
karenanya dapat diduga bahwa Girik Nomor 150 Blok 10 D.III atas nama Husin
bin Hasan yang dimiliki oleh Para Terbantah tersebut diragukan kebenarannya.

c. Bahwa menurut Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung Republik Indonesia


Nomor : 3176 K/Pdt/1988 tertanggal 20 Desember 1983, menyatakan Bahwa
Girik bukanlah merupakan bukti kepemilikan atas tanah.

14. Bahwa tindakan Para Terbantah yang telah menggugat dan menguasai tanah milik
Pembantah tersebut tanpa suatu alas hak yang sah adalah merupakan tindakan melawan
hukum yang jelas merugikan Pembantah.
Oleh karena sebab itu adalah patut apabila Para Terbantah dihukum dan untuk membayar
ganti rugi kepada Pembantah sebesar Rp.1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah).

15. Bahwa Pembantah sangat khawatir atas tanah sengketa karena sebagian masih dikuasai
oleh Pembantah dan sebagian dikuasai oleh Para Terbantah, jangan-jangan tanah tersebut
akan dipindah tangankan oleh Para Terbantah pada pihak lain/pihak ketiga baik dengan
jalan dijual, tukar menukar ataupun diagunkan, maka terhadap tanah sengketa tersebut
sebelum diputus pokok perkaranya, Pembantah mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan meletakkan sita jaminan terlebih dahulu yaitu terhadap :

Sebidang tanah kosong yang terletak di Jalan H Sibi, Rt.008 Rw.005, Kelurahan
Kuningan Barat. Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, seluas 10.833 M2,
dengan batas-batas sebagai berikut:

♦ Sebelah Barat : Gedung Pertemuan


♦ Sebelah Timur : Rumah Penduduk
♦ Sebelah Selatan : Jalan H Sibi
♦ Sebelah Utara : Jalan Tn. Baru

Berdasar Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 178/Desa Kuningan Barat.

16. Bahwa untuk menjamin dilaksanakan putusan ini, kiranya cukup beralasan apabila Para
Terbantah dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah) setiap hari, apabila Para Terbantah lalai melaksanakan Putusan ini
dengan menyerahkan tanah sengketa kepada Pembantah dalam keadaan kosong dan baik
tanpa dibebani hak apapun.

17. Bahwa karena Bantahan ini didasarkan pada bukti-bukti yang sah menurut hukum, yang
kebenarannya tidak dapat disangkal oleh siapapun juga termasuk Para Terbantah, maka
Pembantah mohon agar Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (serta merta)
meskipun ada upaya-upaya hukum lain.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dan diperolehnya tanah sengketa oleh Pembantah melalui
surat-surat yang otentik, maka Pembantah mohon Kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan/Majelis Hakim yang menangani perkara ini agar berkenan memeriksa dan
memutus perkara ini sebagai berikut :

Mohon Sita Jaminan terlebih dahulu :

♦ Mengabulkan permohonan untuk sita jaminan terlebih dahulu atas obyek tanah sengketa
sebagaimana dimaksud dalam butir 15 Surat Bantahan ini.

Dalam Pokok Perkara :

1. Mengabulkan bantahan Pembantah untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Pembantah adalah Pembantah yang baik dan benar;

3. Menetapkan sebagai hukum sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan yang
terletak di Jalan H Sibi, Rt.008 Rw.005, Kelurahan Kuningan Barat. Kecamatan
Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, seluas 10.833 M2, sebagaimana tersebut dalam
Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor : 178/Kuningan Barat, dengan batas-batas
sebagai berikut:

♦ Sebelah Barat : Gedung Pertemuan


♦ Sebelah Timur : Rumah Penduduk
♦ Sebelah Selatan: Jalan H Sibi
♦ Sebelah Utara : Jalan Tn. Baru

adalah kepunyaan/milik pembantah.

4. Menyatakan Para Terbantah telah melakukan perbuatan melawan hukum.

5. Menghukum Para Terbantah untuk membayar ganti rugi kepada Pembantah atas
penguasaannya secara melawan hukum terhadap bidang tanah sengketa sebesar
Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).

6. Menghukum Para Terbantah dan siapapun yang mendapat hak dari Para Terbantah
untuk mengosongkan bidang tanah yang terletak di Jalan H Sibi, Rt.008 Rw.005,
Kelurahan Kuningan Barat. Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan,
Kotamadya Jakarta Selatan seluas 10.833 M2, dan menyerahkan kepada Pembantah
dalam keadaan kosong dan baik tanpa beban lainnya atas bidang tanah tersebut.

7. Menghukum Para Terbantah untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap hari, apabila Para Terbantah lalai
melaksanakan Putusan ini setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang
tetap.

8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang dilakukan oleh Panitera/Juru Sita
pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

9. Menghukum Para Terbantah untuk membayar biaya perkara ini.

Atau apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami

Ria Admadja, S.H.


2. Gugatan Perlawanan Sehubungan Dengan Kepemilikan Tanah

Jakarta, 24 September 2003

Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

Perihal : Pelawanan

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini, Sukarno, SH., Pengacara pada Kantor Hukum SUKARNO
& REKAN, berkantor di Jalan Ragunan No. 50, Jakarta Selatan, dalam hal ini bertindak
berdasar Surat Kuasa Khusus – terlampir – dari dan oleh karenanya untuk dan atas nama serta
mewakili :

PRIYADI DINATA., umur 58 tahun, agama Islam, Pekerjaan Swasta, Alamat Jalan Cipete Raya
No. 9, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

Untuk selanjutnya mohon disebut sebagai PELAWAN

Dengan ini mengajukan gugatan Pelawanan terhadap:

NY. Ratnawati, Swasta, Alamat Perum Sejahtera No. 10, Rt.13/Rw.08, Kecamatan Cileduk,
Tangerang.

Untuk selanjtnya mohon disebut sebagai Terlawan.

TENTANG HUKUMNYA :

1. Bahwa Pelawan mengajukan Perlawanan ini dengan adanya Pengumuman tanggal 11


september 2003, pada Harian Sinar Pagi perihal isi putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No. 99/Pdt/G/2003/PN.Jak Sel, yang telah diperiksa dan diadili serta diputus
dengan Putusan Verstek dengan amar putusan sebagai berikut :

1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil dengan sah dan patut namun tidak hadir;
2. Mengabulkan Penggugat untuk sebagian dengan verstek;

3. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum :

4. Menghukum Tergugat atau siapapun yang memperoleh hak darinya untuk


menyerahkan tanah seluas 3.360 M2, yang terletak di Jl. Veteran Rt, 008/01,
Sertifikat No. 288 Tanah Kusir kepada Penggugat dalam keadaan kosong tanpa
syarat apapun ;

5. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat seketika dan
sekaligus uang sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah);

6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan terhadap
sebidang tanah, seluas 3.360 M2, Sertifikat No. 288/Tanah Kusir , di Jl. Veteran
Desa Tanah Kusir Kebayoran lama Jakarta Selatan oleh Juru Sita Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan;

7. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos yang timbul dalam perkara ini,
yang hingga putusan ini diucapkan dianggar sebesar Rp. 649.000,- (enam ratus
empat puluh sembilan ribu rupiah)

8. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya.

2. Bahwa Pelawan (semula Tergugat) mengajukan Pelawanan ini masih dalam tenggang
waktu yang ditentukan Pasal 129 ayat 1,2 HIR, yakni dengan alasan sebagai berikut:

- Bahwa Pelawan telah mengetahui adanya Putusan tersebut pada tanggal 11


September 2003, melalui media pada tanggal yang sama. Dan selanjutnya Pelawan
mengajukan gugatan Pelawanan ini pada tanggal 24 September 2003
3. Bahwa Pelawan sampai dengan isi putusan Pengadilan tersebut, Pelawan (semula
Tergugat) tidak pernah menerima secara langsung pemberitahuan adanya gugatan
perdata yang ditujukan kepada Pelawan tersebut.

4. Bahwa (semula Tergugat) sampai dengan ini masih tetap berdomisili dan ber KTP di Jl.
Cipete Raya No. 9 Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan, seperti yang tercantum didalam
gugatan Terlawan (semula Terlawan).

5. Bahwa, dengan demikian tidak benar dan bertentangan dengan perundang-


undangan yang belaku apabila pelaksanaan didalam pemanggilan sidang (apabila ada)
dengan cara memanggil tidak mengalamatkan pada alamat Pelawan (semula Tergugat)
terlebih dahulu, akan tetapi langsung diumumkan dengan cara menempelkan panggilan
sidang tersebut di Kantor Walikota Jakarta Selatan dan memanggil dengan cara melalui
harian Sinar Pagi.

6. Bahwa dengan demikian menurut hukum, pemanggilan sidang oleh Jurusita Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan untuk datang menghadap di Pengadilan Negeri, sebagai Tergugat
dalam No. 99/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel adalah tidak memenuhi syarat pemanggilan yang
patut (Vide Pasal 118 dan Pasal 122 HIR).

DALAM POKOK PERKARA ;

1. Bahwa benar Terlawan adalah pemilik atas sebidang tanah seluas 3.360 M2 (tiga ribu tiga
ratus enam puluh meter persegi), Persil 9 D.II. Kohir C. 150, yang terletak di
RT.008/RW.01, Kelurahan Tanah Kusir, (dahulu Kelurahan Arteri), Kecamatan
Kebayoran lama (dahulu Kecamatan Ciputat), Jakarta Selatan (dhulu Kabupaten
Tangerang)

2. Bahwa akan tetapi setelah adanya jual beli berdasarkan Akta Jual Beli tertanggal 5
Pebruari 1985, No. 38/II/1985 yang dibuat dihadapan Wina Riani, SH. Notaris/PPAT di
Jakarta, tanah dimaksud dalam point.1 tersebut diatas telah beralih kepemilikannya dari
Terlawan/Ny. Ratnawati (semula Penggugat) beralih kepada Pelawan/ Priadi Adinata
(semula Tergugat).

3. Bahwa dengan demikian sangatlah tidak benar dan mengada-ada apabila jual-beli
tersebut diatas oleh Terlawan (semula Penggugat) dengan mendalilkan sebagai jual-beli
pura-pura/proforma belaka, karena ternyata antara Pelawan (semula Tergugat) sebagai
Pembeli dan Terlawan (semula Penggugat) sebagai Penjual, hadir sendiri menghadap
Wina Riani, SH. Notaris/PPAT di Jakarta, untuk melaksanakan jual beli tersebut.

4. Bahwa dengan berdasarkan Akta Jual Beli tertanggal 5 Pebruari 1985, No. 38/II/1985
tersebut maka sudah sewajarnya apabila kemudian tanah seluas 3.360 M2 (tiga ribu tiga
ratus enam puluh meter persegi), yang terletak terletak di RT.008/RW.01, Kelurahan
Tanah Kusir, Kecamatan Kebayoran lama, Jakarta Selatan oleh Priadi Adinata (Pelawan)
dibalik nama dengan atas nama Pelawan Priadi Adinata yang kemudian terbitlah
Sertifikat No. 288/Tanah Kusir adalah sah dan sesuai hukum yang berlaku.

5. Bahwa selanjutnya pada tanggal 16 Maret 1985 telah dibuat Akta Pengikatan Jual Beli
atas tanah Aquo tersebut antara Priadi Adinata (Pelawan) sebagai Penjual dan Ny.
Ratnawati (Terlawan) sebagai Pembeli atas tanah seluas 3.360 M2 (tiga ribu tiga ratus
enam puluh meter persegi) dengan Akta No. 83 dihadapan Suryadi, SH. Notaris di
Jakarta, dengan harga Rp. 120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) dan oleh
Terlawan baru dilakukan pembayaran uang sejumlah Rp. 90.000.000,- sedangkan sisanya
sebesar Rp. 30.000.000,- dengan dengan ketentuan harus dibayar dalam tenggang waktu
6 (enam) bulan dan untuk setiap hari terlambat membayarnya Pihak Kedua/Ny.
Ratnawati dikenakan denda sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah).

6. Bahwa kemudian atas kewajiban kekurangan pembayaran/pelunasan tersebut diatas maka


pada tanggal 6 April 1985, Terlawan (semula Penggugat) juga telah membuat Akta
Pengakuan Hutang dihadapan Suryadi, SH. Notaris di Jakarata yang mana
Terlawan/Ny. Ratnawati sebagai pihak pertama dan Pelawan/Priadi Adinata sebagai
Pihak kedua.
7. Bahwa ternyata sampai dengan batas waktu yang disepakati yakni 6 (enam) bulan tidak
ada itikad baik dari Terlawan (semula Penggugat) untuk melunasi serta tidak
membayar denda uang sebesar Rp. 50.000,- setiap hari keterlambatan seperti yang telah
disepakati.

8. Bahwa maka dengan tidak pernah dibayarnya kekurangan pembayaran serta denda
tersebut untuk melunasi kekurangan pelunasan harga tanah yang terletak terletak di
RT.008/RW.01, Kelurahan Tanah Kusir,, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
dengan demikian Akta Pengikatan No. 83 tertanggal 6 April 1985, yang dibuat
dihadapan Suryadi, SH. Notaris di Jakarta, menjadi batal demi hukum.

9. Bahwa dengan batalnya Akta Pengikatan Jual Beli kembali No. 92, tertanggal 6 April
1985 tersebut, mka secara secara otomatis tanah seluas 3.360 M2 dengan Sertifikat Hak
Milik No. 288/Tanah Kusir di Jl. Veteran Rt, 008/01, Tanah Kusir, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan, tetap menjadi hak milik Pelawan (semula Tergugat).

10. Bahwa karena setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak terbitnya Akta pengikatan Jual Beli
kembali No. 83, dibuat dan ditandatangani, ternyata tidak ada kepastian dari
Terlawan.(semula Penggugat) untuk melunasi pembayarannya maka Pelawan (semula
Tergugat) pada tanggal 22 Agustus 1990, Pelawan (semula Tergugat) menjual tanah
tersebut kepada MUHAMMAD, dan kesemuanya dibuat dihadapan Notaris/PPAT
Firdaus, SH.

11. Bahwa ternyata setelah proses jual beli tersebut diatas terlaksana, Terlawan (semula
Penggugat) telah melaporkan Pelawan (semula Tergugat) Ke Polres Jakarta Selatan
dengan tuduhan telah melakukan tindakan pidana pinipuan (Ex Pasal 378 KUHP) dan
kemudian perkara berlanjut sampai dengan Tingkat Mahkamah Agung RI

12. Bahwa kemudian pada tanggal 19 April 1995 perkara pidana tersebut akhirnya telah
diputus dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in krach van gewijde) dengan
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 277/K/Pid/1994. jo. Putusan
Pengadilan Tinggi Jakarta No. 39/PID/1993/PT.DKI. jo. Putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan No. 238/Pid/B/1991/PN. Jkt. Sel. Yang intinya menyatakan melepaskan
Pelawan (semula tergugat) dari segala tuntutan hukum, dan mengembalikan Sertifikat
Hak Milik No. 288 Tahun 1986. desa Pasanggrahan Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta
Selatan, atas nama Pelawan (semula Tergugat) kepada MUHAMMAD, Cs.

13. Bahwa disamping itu perlu pula Pelawan ( semula Tergugat ) sampai Bahwasanya pihak
MUHAMMAD, Cs. sebagai pemilik yang sah atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik No.
288/Tanah Kusir atas nama Priadi Adinata,.yang terletak di Jl. Veteran Rt.008/01, Desa
Tanah Kusir Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, telah mengajukan Gugatan
Perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, tertanggal 21 Mei 1993 dibawah Reg.
Perkara No.94/Pdt/G/1991/PN.Jkt.Sel. dengan Muhammad, Cs, sebagai Penggugat I, II
dan III sedangkan Pelawan/semula Tergugat (Priadi Adinata) sebagai Tergugat I,
Terlawan/semula Penggugat (Ratnawati) sebagai Tergugat II dan selanjutnya Badan
Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Jakarta Selatan Cq. Kepala Pendaftaran Tanah
Jakarta sebagai Tergugat III dan PT. Kaya Bank Umum sebagai Turut Tergugat.

14. Bahwa kemudian pada tanggal 3 Nopember 1992 perkara gugatan tersebut telah diputus
oleh Hakim Pemeriksa Perkara Reg. No. 94/Pdt/G/1991/PN.Jkt.Sel dengan sebagian
amar putusannya diantaranya sebagai berikut:

- Menyatakan Bahwa perbuatan Tergugat II yang telah memblokir sebidang tanh


Sertifikat HM No. 288/Tanah Kusir seluas kurang lebih 3.340 M2, yang terletak
di Jl. Veteran Rt.008/01, Desa Tanah Kusir Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta
Selatan, adalah tanpa dasar menurut hukum;

- Menyatakan Bahwa Para Penggugat adalah pembeli yang beritikad baik atas
tanah Sertifikat HM No. 288/Tanah Kusir seluas kurang lebih 3.340 M2, yang
terletak di Jl. Veteran Rt.008/01, Desa Tanah Kusir Kecamatan Kebayoran Lama
Jakarta Selatan, seperti yang tercantum didalam bukti P.I-1,P.II-1 dan P.III.1;
- Menyatakan Bahwa jual beli sebidang tanah Sertifikat HM No. 288/Tanah Kusir
seluas kurang lebih 3.340 M2, yang terletak di Jl. Veteran Rt.008/01, Desa Tanah
Kusir Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, yang dilangsungkan
dihadapan Firdaus,, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta sebagai Pejabat
Pembuat akta Tanah, pada tanggal 22 Agustus 1990 antara Tergugat I selaku
penjual dan Penggugat I,II dan III masing-masing selaku pembeli, sebagaimana
tersebut didalam bukti P.I-1,P.II-1 dan P.III.1 adalah sah dan menurut hukum.

15. Bahwa kemudia putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Reg. No.
94/Pdt/G/1991/PN.Jkt.Sel., tersebut di atas telah dikuatkan oleh putusan Pengadilan
Tinggi Jakarta dengan putusan Reg. No. 87/Pdt/1994, tertanggal 2 Mei 1994 dan jug
Mahkamh Agung RI. dengan keputusan Reg. No. 481 K/Pdt/1995, tertanggal 30
September 1997 telah pula menguatkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tersebut.

16. Maka dengan demikian maka jelaslah Bahwa perkara Gugatan No.
99/Pdt/G/2003/PN.Jak.Sel sepanjang mengenai obyek sengketa yaitu Sertifikat Hak Milik
No. 288/Pesanggrahan seluas kurang lebih 3.340 M2, yang terletak di Jl. Veteran
Rt.008/01, Desa Tanah Kusir Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, adalah nebis
in idem karena merupakan pengulangan dari perkara Perdata No,
94/Pdt/G/1991/PN.Jkt.Sel. yang telah mepunyai kekuatan hukum tetap (in krach
van gewijsde).

17. Bahwa demikian pula hajnya deng penetapan sita Jaminan No. 99/Pet/G/2003/PN Jak Sel
adalah merupakan kekhilafan dari Ketua Majelis Hakim Pemeriksa Perkara No.
99/Pet/G/2003/PN Jak Sel.

18. Bahwa berdasarkan hal-hal diatas jelas dalam gugatan perlawanan ini telah terdapat
Putusan yang mendahului dan telah berkekuatan hukum tetap yakni dengan adanya
Putusan Perdata Mahkamh Agung RI. dengan keputusan Reg. No. 481 K/Pdt/1995,
tertanggal 30 September 1997 dan Putusan Perkara Pidana Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 277/K/Pid/1994 tertanggal 19 April 1995, maka adalah patut berdasarkan
ketentuan hukum diperiksa dan diputuskan terlebih dahulu, walaupun ada bantahan,
banding, kasasi (UIT VOERBAAR BIJ VOORRAAD).

Maka berdasrkan hal-hal yang dikemukakan diatas, Pelawan (semula Tergugat) mohon dengan
hormat kiranya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan memutuskan dengan Putusan
sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan Perlawanan untuk semuanya;

2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang baik dan benar;

3. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 21 Agustus 2003 No.
99/Pet/G/2003/PN Jak Sel.

4. Menyatakan Bahwa jual beli sebidang tanah seluas kurang lebih 3.340 M2, Persil 9.D.II.
Kohir C. 150, yang terletak di RT.008/RW.01, Kelurahan Tanah Kusir, (dahulu
Kelurahan Arteri), Kecamatan Kebayoran lama (dahulu Kecamatan Ciputat), Jakarta
Selatan (dahulu Kabupaten Tangerang) yang dilangsungkan dihadapan Wina Riani, SH.
Notaris/PPAT di Jakarta, pada tanggal 5 Pebruari 1985 antara Pelawan (semula Tergugat)
selaku Pembeli dan Terlawan (semula Penggugat) selaku Penjual, sesuai dwengan Akta
jual beli No. 38/II/1985, adalah sah menurut hukum.

5. Menyatakan Pelawan (semula Tergugat) adalah pemilik sah atas tanah yang terletak di Jl.
Veteran Rt.008/01, Desa Tanah Kusir Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan
dengan Sertifikat Hak Milik No. 288/Tanah Kusir.

6. Memerintahkan untuk mengangkat kembali Sita Jaminan, tertanggal 7 Agustus 2003 No.
99/Pet/G/2003/PN Jak Sel. sepanjang mengenai tanah seluas kurang lebih 3.340 M2
Sertifikat Hak Milik No. 288/Pesanggrahan yang terletak di Jl. Veteran Rt.008/01, Desa
Tanah Kusir Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
7. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, walaupun ada
bantahan, banding, kasasi (UIT VOERBAAR BIJ VOORRAAD)

8. Mengadili kembali dengan menolak tau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat


diterima gugatan Terlawan (semula Penggugat);

9. Menghukum Terlawan (semula Penggugat) untuk mebayar biaya perkara.

ATAU :

Apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain maka Pelawan (semula
Tergugat) mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami
Kuasa Pelawan

Sukarno, SH.
3. Gugatan/Verzet Sehubungan dengan Ingkar Janji

PARTO & REKAN


PENGACARA DAN KONSULTAN HUKUM
Jalan Mangga No. 8 Cideng Jakarta Jakarta Pusat Telp/Fax 021-630-2345

Jakarta, 14 Maret 2003

Kepada Yth.
Pengadilan Negeri Jakarta
di
JAKARTA SELATAN.

Dengan hormat,

Hal : Verzet Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 871/ Pdt.G/
2002/PN.Jak-Sel. tanggal 6 Februari 2003

Yang bertanda tangan dibawah ini, Parto Wibowo, SH dan Eko Siswanto, SH. Pengacara dan
Konsultasi Hukum Parto & REKAN, beralamat di Jalan Mangga No. 8 Cideng Jakarta Pusat,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 09 tertanggal 11 Maret 2003 dan No. 10 tertanggal 11
Maret 2003 (terlampir), bertindak untuk dan atas nama :

1. Sisca, beralamat di Jalan Lentera 19, Jatinegara Jakarta Timur, selanjutnya disebut
sebagai ……………………………………………………………...PELAWAN I.

2. Putri, beralamat di Jalan Lentera No. 19, Jatinegara Jakarta Timur, selanjutnya disebut
sebagai ……………………………………………………..PELAWAN II

Dengan in mengajukan gugatan terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel. tanggal 6 Februari 2003,dalam perkara tentang Wanprestasi yang
terdaftar dalam register Kepaniteraan No. 871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel, tanggal 11 Oktober 2002,
yang diajukan oleh semula Penggugat:

Sobri di Jalan Sentiong Raya No. 20, Kelurahan Batu Ceper Jakarta Pusat, sekarang Jalan
Tanjung Duren No. 33, Jakarta Barat, selanjutnya disebut sebagai
……………………………………………………………………………………Terlawan
Adapun yang menjadi alasan diajukannya Verzet oleh PELAWAN I dan PELAWAN II, sebagai
berikut:

1. Bahwa Relas pemberitahuan Putusan Pengadilann Negeri Jakarta Selatan Perkara


No. 871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel. tanggal 6 Februari 2003, diterima Tergugat
II/Pelawan II pada tanggal 28 Frbruari 2003, sedangkan Pelawan I dahulu Tergugat I
baru menerima Relas pemberitahuan pada tanggal 6 Maret 2003.

2. Bahwa pengajuan verset ini diajukan dengan cara-cara dan dalam tenggang waktu
yang ditentukan undng-undang sebagaimana dimaksud Pasal 129 ayat 2 HIR, oleh
karenanya mohon Verset ini dapat diterima.

3. Bahwa Relas pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Perkara No.
871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel. amar putusannya berbunyi sebagai berikut :

Mengadili

Dalam Provisi :
- Menolak tuntutan dari PENGGUGAT;
- Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk sebagian;
- Menyatakan TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah ingkar janji (wanprestasi)
- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakan berdasarkan
berita acara sita jaminan No. 88/ BA/ Pdt.Del.CB/ 2002/ PN.Pwt. jo No.
871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel. tanggal 26 Nopember 2002 oleh Jursita Pengadilan
Negeri Purwokerto.
- Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II secara tanggung renteng biaya
perkara sebesar Rp. 389.000,- (tiga puluh sembilan ratus ribu rupiah).
- Menolak gugatan PENGGUGAT selain dan selebihnya.
Bahwa dalam relas pemberitahuan itu pula diberitahukan kepada TERGUGAT I dan
TERGUGAT II dapat mengajukan haknya untuk banding.

4. Bahwa ternyata dari salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Perkara No. 871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel. tanggal 6 Februari 2003, diterima Tergugat
II/Pelawan II pada tanggal 12 Maret 2003, isi amar putusannya berbeda dengan isi
amar putusan dalam relas pemberitahuan yang diterima PELAWAN I/TERGUGAT I
dan PELAWAN II/TERGUGAT II, yaitu sebagai berikut:

Dalam Provisi :

- Menolak tuntutan provisi dari PENGGUGAT

Dalam Pokok Perkara

- Menyatakan putusan ini diputus dengan verstek


- Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk sebagian;
- Menyatakan TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah ingkar janji (wanprestasi)
- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakan berdasarkan
berita acara sita jaminan No. 88/ BA/ Pdt.Del.CB/ 2002/ PN.Pwt. jo No.
871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel. tanggal 26 Nopember 2002 oleh Jurusita
Pengadilan Negeri Purwokerto.
- Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II secara tanggung renteng
membayar hutangnya kepada Penggugat sebesar Rp. 101.300.000 ,- ditambah
bunga 3% sebulan terhitung sejak saat didaftarkannya gugatan ini kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibayar lunas secara tunai, seketika dan
sekaligus.
- Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II secara tanggung renteng
membayar biaya perkara sebesar Rp. 389.000,- (tiga puluh sembilan ratus ribu
rupiah).
5. Bahwa perbedaan isi amar putusan sebagaimana ternyata dalam relas pemberitahuan
dan isi amar putusan dalam salinan resmi yang diterima PELAWAN I dan
PELAWAN II telah menciptakan kerancuan dan ketidak pastian hukum, namun
PELAWAN I dan PELAWAN II adalah PELAWAN yang benar dan beritikad baik,
sehingga tetap berpegang pada hukum acara yaitu dengan melakukan upaya hukum
Verzet ini.

6. Bahwa panggilan untuk sidang petama tanggal 21 Nopember 2002 terhadap


PELAWAN II, telah dilakukan oleh juru sita pengganti Pengadilan Negeri Jakarta
Timur dengan secara tidak sah, oleh karena itu salinan pemberitahuan untuk
PELAWAN II tidak pernah diterima langsung oleh PELAWAN II akan tetapi
diserahkan dan atau diterima oleh salah seorang anggota keluarga PELAWAN II,
begitu pula dengan surat panggilan untuk sidang kedua dan sidang ketiga.

Bahwa ketidak hadiran PELAWAN II dalam sidang dikarenakan PELAWAN II tidak


meninggalkan suami yang sedang sakit stroke yang harus membutuhkan perawatan
PELAWAN II dan yang pada saat itu pula bertepatan dengan suasana hari Idul Fitri.
PELAWAN II sebagai masyarakat awam tidak mengerti apabila tidak hadir dalam
sidang dapat memberikan kuasa kepada Pengacara untuk diwakilkan, selain daripada
itu PELAWAN II merasa tidak pernah bermasalah hukum dengan pihak manapun.

Bahwa didalam perkara, pemanggilan harus dilakukan dengan memenuhi syarat


pemanggilan yang patut, dalam hal ini pemanggilan sidang tersebut tidak pernah
langsung oleh PELAWAN II.

Bahwa begitu pula dengan PELAWAN I, ketidak hadiran PELAWAN I dikarenakan


PELAWAN I merasapermasalahan dengan TERLAWAN sedang dalam proses
Kepolisian Resort Jakarta Timur.
Bahwa oleh karena itu menurut hukum PEMANGGILAN terhadap PELAWAN II
sebagai TERGUAT dalam perkara No. 871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel, tidaklah
memenuhi syarat pemanggilan yang patut.

7. Bahwa PELAWAN I dan PELAWAN II mohon perhatian terhadap undang-undang


dan yurisprudensi yang menjadi dasar PELAWAN I dan PELAWAN II mengajukan
verzet;

Bahwa isi dalam pertimbangan hukum Majelis Hakim tidak secara jelas menjelaskan
dasar hukum dan atau sumber hukum yang dijadikan alasan untuk memutus perkara;

Berdasar Pasal 23 Undang-Undang No. 14/1970 :

(1) “ segala putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar-dasar
putusan itu, juga harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan-peraturan
yang bersangkutan atau sumber hukum tidak tertulis yang dijadikan dasar
untuk memanggil “.

Bahwa Majelis dalam memutus perkara tidak diperkenankan memutus diluar


permohonan/ Petitum yang diajukan oleh PENGGUGAT/TERLAWAN dalam surat
gugatan, akan tetapi dalam amar putusannya Majelis Hakim memberikan putusan
bunga sebesar 3% sebulan terhitung sejak saat didaftarkannya gugatan ini
kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibayar lunas secara tunai, seketika
dan sekaligus padahal dalam petitum gugatan PENGGUGAT /TERLAWAN tidak
ada permohonan mengenai bunga apalagi sebesar 3%.

Bahwa disamping hal tersebut diatas, dengan ini pula PELAWAN hendak menyangkal
dalil-dalil TERLAWAN semula PENGGUGAT, dalam perkara perdata No.
871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel, kecuali apa yang diakui secara tegas kebenarannya ;
1. Bahwa pada dasarnya apabila diperhatikan pada bagian posita maksud
diajukannya Gugatan oleh TERLAWAN , adalah adanya perbuatan wanprestasi
yang dilakukan oleh PELAWAN I dan PELAWAN II, dengan dasar Surat
Pernyataan Pengakuan Hutang yang dibuat oleh PELAWAN I.

2. Bahwa sebagaimana surat gugatan PELAWAN, diuraikan pada bagian identitas


para pihak dan posita gugatan, PELAWN II diletakan sebagai pihak dalam
gugatan yaitu TERGUGAT II, akan tetapi TERLAWAN samasekali tidak dapat
menguraikan secara jelas hubungan hukum antara PELAWAN II dengan
TERLAWAN II, karena surat pernyataan pengakuan hutang yangdibuat
PELAWAN I berdasar adanya Hutang Piutang antara PELAWAN I dengan
TERLAWAN.

Bahwa TERLAWAN dan PELAWAN II sama sekali tidak memiliki hubungan


hukum (recht person) dengan persoalan hukum antara PELAWAN I dan
TERLAWAN, yang menadi pokok perkara dalam gugatan TERLAWAN,
sehingga tidak ada alasan yang tepat ataupun relevan apabila PELAWAN II
dijadikan sebagai pihak TERGUGAT II dalam perkara, TERLAWAN tidak jeli
mana pihak yang dijadikan sebagai Pihak yang memiliki hubungan hukum
langsugsung dan dengan pihak yang tidak memiliki hubungan hukum langsung.

Oleh karenanya PELAWAN II harus dikeluarkan sebagai pihak dalam perkara


aquo, setidak-tidaknya gugatan tidak dapat diterima atau harus dinyatakan ditolak.

3. Bahwa adanya pengakuan hutang PELAWAN I terhadap TERLAWAN, tidak


serta merta menimbuklkan hubungan hukum perdata antara PELAWAN II dengan
TERLAWAN keliru menempatan PELAWAN II sebagai pihak yang
bertanggung jawab untuk dalam penyelesaian hutang piutang antara PELAWAN I
dengan TERLAWAN.
4. Bahwa dalam posita gugatan TERLAWAN sama sekali tidak menguraikan
perbuatan wanprestasi yang mana telah dilakukan oleh PELAWAN sehingga
PELAWAN dikatakan lalai menjalankan prestasi, bahwa dalam akta pengakuan
hutang No. 83 yang dijadikan dasar gugatan TERLAWAN sama sekali tidak ada
kewajiban yang harus dijalankan oleh PELAWAN II akan tetapi dalam petitum
TERLAWAN mohon PELAWAN II dinyatakan telah melakukan waprestasi, oleh
karena oleh Petitum gugatan tidak didukung oleh posita, oleh karenanya gugatan
yang demikian harus dinyatakan tidak dapat diterima atau setidak-tidaknya
ditolak.

5. Bahwa selain daripada itu berdasarkan Akta Pengakuan Hutang, TERLAWAN I


diberikan tempo waktu untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada
TERLAWAN hingga tanggal 14 April 2001 tanah milik PELAWAN II, oleh
karenanya untuk menunjukan itikad baik PELAWAN II telah menjual tanah
miliknya sebagaimana dimaksud dalam akte pengakuan hutang No.83, yang
diketahui pula oleh TERLAWAN dengan harga sesuai dengan pasaran tanah
didaerah letak tanah tersebut, dan seluruh uang hasil penjualan tanah dimaksud
sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) telah diserahkan kepada
PELAWAN I yang kemudian telah pula diterima oleh TERLAWAN. Bahwa jual
beli dimaksud dilakukan sebelum TERLAWAN mengajukan gugatannya, yaitu
sesuai dengan surat perjanjian jual beli tanah tanggal 28 Maret 2002.

Bahwa oleh karena sita jaminan (Conservatoir Beslag) yang dimohon


TERLAWAN dan telah diletakan sita harus dinyatakan tidak dapat diterima,
karena menyangkut pihak ketiga.

6. Bahwa terlebih lagi, bukti-bukti yang diajukan dalam gugatan TERLAWAN


bukan alat bukti yang otentik, dan hanya berupa fotocopy sehingga tidak dapat
dijadikan alat bukti yang megikat dan memaksa.
Bahwa berdasar Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No. 665K/SIP/1973,
menyatakan “ satu surat bukti saja tidak dapat diterima sebagai pembuktian “’

7. Kerugian TERLAWAN tidak boleh direka-reka, akan tetapi kerugian tersebut


harus dibuktikan dan diuraikan secara jelas, uraian kerugian tanpa perincian
dianggap kabur (vide Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No. 492K/SIP/1970,
tertanggal 21 September 1970, Yuresprudensi Mahkamah Agung R.I No.
616K/SIP/1973, tertanggal 5 Juli 1975, Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No.
1186/SIP/ 1973, tertanggal 4 Mei 1976.

Sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No. 550K/SIP/1979,


tertanggal 3 Desember 1980, menyatakan “Petitum tentang ganti kerugian harus
dinyatakan tidak dapat diterima, karena tidak mengadakan mengenai kerugian
yang dituntut”.

Sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. No. 19K/SIP/1983,


menyatakan “karena ganti tidak diperinci lagi pula diperiksa oleh judex facti,
gugatan ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima”.

Maka berdasarkan segala sesuatu yang diuraikan diatas, PELAWAN I dan


PELAWAN II semula TERGUGAT I dan TERGUGAT II mohon dengan hormat
sudilah kiranya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan memutuskan :

PIMAIR
1. Menyatakan PELAWAN I dan PELAWAN II adalah PELAWAN yang benar .

2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 6 Februari 2003


No 871/Pdt.G/2003/PN.Jak-Sel yang dijatuhkan dengan Verstek.

3. Mengadili kembali dengan menolak atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat


diterima gugatan TELAWAN semula PENGGUGAT.
4. Menyatakan tidak sah dan tidak berharga sita jaminan yang dimohonkan sita
jaminan oleh TERLAWAN terhadap barang-barang tetap dan barang-barang tidak
tetap dan serta mengangkat sita jaminan terhadap tanah yang telah diletakan sita
yaitu sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 563, seluas 398 M2 (tiga
ratus sembilan puluh delapan meter persegi) terletak di Propisi Jawa Tengah,
Kabupaten Banyumas, Kecamatan Purwokerto, desa Sukanegara, terdaftar atas
nama Rutini, sebagaimana ternyata dalam berita acara sita jaminan No. 88/
BA.Pdt.DEL.CB/ 2002/PN.Pwt. jo No. 871/Pdt.G/2002/PN.Jak-Sel, tertanggal 26
Nopember 2002 oleh Jurusita pada Pengadilan Negeri Purwokero.

5. Biaya perkara menurut hukum.

SUBSIDER :

Ex aequo et bono, Apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya.

Hormat kami,
KUASA HUKUM PELAWAN I dan PELAWAN II

Parto Wibowo, SH. Eko Siswanto, SH


.
4. Perlawanan Sehubungan dengan Lelang Eksekusi Sebidang Tanah

Bagus Satrio & PARTNERS


Advocates & Sollcitors, Legal Consultants
Jl. Bangunan Timur No. 9 Kp Ambon, Jakarta, 13210, Telp/Fax: 021-7891234

Jakarta, 28 Juli 2005


Kepada Yth.
Pengadilan Negeri Jakarta
di
JAKARTA SELATAN

Perihal : PERLAWANAN

Dengan hormat,

Perkenankan kami Rudy Hartono, SH,MH Advokat pada Law Office Bagus Satrio & Partners,
berkantor di Jl. Bangunan Barat No. 9 Kp Ambon, Jakarta, 13210, dalam hal ini berdasarkan
Surat Kuasa Khusus Tertanggal 27 Juli 2005 (terlampir) bertindak untuk dan atas nama PT.
Bintang Abadi, berkedudukan di Gedung Artha Graha Lt. 20, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52 –
53, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut............ PELAWAN.

Dengan ini Penggugat hendak mengajukan Perlawanan atas Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat No. 755/2004.Eks/PN.Jkt.Pst tanggal 8 Oktober 2004 jo Penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No 511/SDel/2005/PN.Jak.Sel tanggal 21 Juni 2005 tentang
lelang eksekusi atas sebidang tanah berikut bangunan di atasnya, seluas 750 M2, terletak di Jl.
Sanjaya No.50, Selong. Jakarta Selatan terhadap :

1. Lily Tanuwijaya, Swasta, bertempat tinggal di Sumur Batu Kav. 414 No 7, Jakarta
Pusat, semula Pemohon Eksekusi Lelang, selanjutnya disebut
...........................................................................................................Terlawan I;

2. PT. Sentosa, yang sekarang ini tidak diketahui lagi alamatnya dan telah dalam perkara
lain telah pernah dipanggil berdasarkan harian surat kabar, selanjutnya disebut
.....................................................................................Turut Terlawan I;
3. Tn. Andreas Widjaya , Swasta, bertempat tinggal di Jl. Sanjaya No 50 kel Selong,
Kec. Kebayaoran Baru, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut
…………………………………………Turut Terlawan II;

Bahwa adapun yang menjadi alasan diajukannya perlawanan ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa sesuai dengan Akte No. 77 tanggal 18 Maret 2004 tentang Perjanjian Pengalihan
Piutang (cessie), antara Pelawan sebagai Pembeli dengan PT. Benang Securitas Tbk,
sebagai penjul, yang dibuat oleh dan dihadapan Sutrisno A. Tampubolon, SH.M.Kn.,
Notaris /PPAT di Jakarta, Pelawan adalah kreditur dari Turut Terlawan I untuk jumlah
hutang/kredit sebesar Rp. 10.188.362.785,00 (seouluh milyar seratus delapan puluh
delapan juta tiga ratus enam puluh dua ribu tujuh ratus delapan puluh lima rupiah) dan
USD 2.600.588,73 (dua juta enam ratus enam puluh ribu lima ratus delapan puluh
delapan dolar tujuh puluh tiga sen Amerika Serikat) yang berasal dari perjanjian kredit
Turut terlawan I dengan PT. Usaha Pembiayaan Pembangunan Indonesia (Pt. Indonesian
Development Finance Company) yang kemudian diambil alih Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN);

2. Bahwa Piutang PT. Benang Securitas Tbk, atas debitur Turut Terlawan I sebesar Rp.
10.188.362.785,00 (seouluh milyar seratus delapan puluh delapan juta tiga ratus enam
puluh dua ribu tujuh ratus delapan puluh lima rupiah) dan USD 2.600.588,73 (dua juta
enam ratus enam puluh ribu lima ratus delapan puluh delapan dolar tujuh puluh tiga sen
Amerika Serikat) tersebut diperoleh berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang (cessie)
antara PT. Benang Securitas Tbk. Turut sebagai pembeli dengan BPPN sebagai Penjual
tersebut dalam Akta No. 55 tanggal 14 Februari 2004 tentang Perjanjian Pengalihan
Piutang (cessie), yang dibuat oleh dan dihadapan M. Hatta, SH.M.Kn., Notaris /PPAT di
Jakarta.

3. Bahwa guna menjamin pelunasan hutang/kredit turut Terlawan I tersebut, maka Turut
Terlawan II dengan persetujuan istrinya telah menjaminkan sebidang tanah berikut
bangunan diatasnya 750 M2, terletak di Jl. Sanjaya No.50, Selong. Jakarta Selatan
Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 258/Selong tanggal 15 Juli 1980, Surat Ukur No.
156/1980 tanggal 8 Mei 1980, tertulis atas nama Turut Terlawan II (selanjutnya disebut
tanah sengketa) yang kemudian diikat dengan Hipotik Peringkat Pertama untuk sejumlah
Rp, 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) sebagai tersebut dalam Sertifikat Hipotik No.
303/S/1990 jo Akta Hipotik No. 1/Keb.Baru/1990 tanggal 30 Januari 1990, dibuat oleh
dan dihadapan Wati, SH., Notaris di Jakarta.

4. Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, maka Pelawan adalah pemegang
kreditur Hipotik/Hak Tanggungan atas tanah sengketa sebagai jaminan kredit/hutang dari
Turut Terlawan I.

5. Bahwa mohon menjadi pertimbangan bagi yang terhormat, Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini sebagian alasan
penundaan dan penangguhan eksekusi lelang dimaksud yaitu Bahwa saat ini, Pelawan
sebagai Kreditur Pemegang Hak Tanggungan sedang mengajukan permohonan
perpanjangan HGB atas tanah sengketa mengingat jangka waktu HGB atas tanah
sengketa telah berakhir pada tanggal 30 Oktober 1999.

6. Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas, beralasan menurut hukum untuk kiranya yang
terhormat, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan membatalkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat No. 755/2004.Eks/PN.Jkt.Pst tanggal 8 Oktober 2004 jo Penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No 511/SDel/2005/PN.Jak.Sel tanggal 21 Juni 2005
tentang lelang eksekusi atas sebidang tanah berikut bangunan di atasnya, seluas 750 M2,
terletak di Jl. Sanjaya I No.51, Selong. Jakarta Selatan dan karenanya menunda dan
menangguhkan lelang eksekusi atas tanah sengketa hingga putusan dalam perkara ini
mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht)’

7. Bahwa bilamana Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa
perkaara ini berpendapat lain dan akan melanjutkan pelaksanaan eksekusi atas tanah
sengketa, dengan ini Pelawan mohon untuk mempertimbangkan ketentuan yang tersebut
pada angka 5 Akte Hipotik No. 1/Keb.Baru/1990 tanggal 30 Januari 1990, serta sifat
Hipotik/Hak Tanggungan yang memberikan kedudukan yang diutamakan atau
didahulukan kepada kreditur Pemegang Hipotik/Hak Tanggungan sebagai kreditur
preferen dari pada kreditur lainnya yang bukan pemegang Hipotik/Hak Tanggungan.

8. Bahwa mengingat sifat Hipotik/ Hak tanggungan serta ketentuan yang tersebut pada
angka (5) Akte Hipotik No. 1/Keb.Baru/1990 tanggal 30 Januari 1990, dengan ini
Pelawan mohon kepada yang terhormat, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menetapkan Pelawan
sebagai Kreditur Preferen yang diutamakan pembayaran piutangnya dari hasil penjualan
lelang atas tanah sengketa.

Maka berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan diatas, dengan ini Pelawan mohon kepada
yang terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan memutuskan :

1. Menerima dan mengabulkan Perlawanan Pelawan seluruhnya;

2. Menyatakan Pelawan adalah sebagai Pelawan yang beritikad baik dan benar;

3. Membatalkan Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.


755/2004.Eks/PN.Jkt.Pst tanggal 8 Oktober 2004 jo Penetapan Ketua Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan No 511/SDel/2005/PN.Jak.Sel tanggal 21 Juni 2005 tentang
lelang eksekusi atas sebidang tanah berikut bangunan di atasnya, seluas 750 M2,
terletak di Jl. Sanjaya No.50, Selong. Jakarta Selatan.

4. Menunda dan menangguhkan lelang eksekusi atan tanah sengketa hinga putusan
dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht);
5. Menetapkan sebagai kreditur pemegang Hipotik/Hak Tanggungan sebagai kreditur
freferen yang didahulukan pembayaran piutangnya dari pada kreditur lainnya dari
hasil penjualan lelang atas tanah sengketa;

6. Menghukum Turut Terlawan I dan Terlawan II utuk tunduk pada putusan ini;

7. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, walaupun
ada Verzet, banding, kasasi (UIT VOERBAAR BIJ VOORRAAD)

8. Menetapkan biaya perkara menurut hukum’

Atau apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain maka Pelawan (semula
Tergugat) mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami
Kuasa Hukum
Rudy Hartono SH.
5. Bantahan Atas Sita Eksekusi Sebidang Tanah

Gunardi, SH. & Rekan


KANTOR ADVOKAT DAN PENGACARA
Jl. Hayam Wuruk No. 80 Jakarta 10120-Indonesia Tel. 34599876

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

BANTAHAAN ATAS SITA EKSEKUSI

Dengan hormat,

Yang bertandatangan dibawah Gunardi, SH Advokat berkantor di Jl. Hayam Wuruk No 80


Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 21 September 2001 dengan ini bertindak
untuk dan atas nama :

Susan Meilani beralamat Jalan Taman Amir Hamsyah No. 33,


Kelurahan Pegangsaan Menteng, Jakarta Pusat.

Untuk selanjutnya disebut : Pembantah

Dengan ini mengajukan pembantahan terhadap sita eksekusin atas bidang tanah berikut 6
bangunan rumah diatasnya, yang terletak di Jl. Siaga II No. 2 Rt. 001/Rw. 005, Kelurahan
Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan, berdasarka berita acara sita eksekusi
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 48/Pdt.G/1995/PN.Jak.sel tanggal 25 Agustus 2001
berdasarkan Putusan Mahkamah Agung R.I No. 870K/Pdt/1999 tanggal 30 September 999, jo
No. 1186/Pdt/1997/PT.DKI tanggal 26 Juni 1997, jo No. 48/Pdt.G/1995/PN.Jak.Sel tanggal 10
Desember 1996 terhadap :

1. Ir. Yuwono, beralamat di Jalan. Siaga Raya No. 2, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan
Pasar Minggu Jakarta Selatan,

Untuk selajutnya disebut sebagai ...........................................................Terbantah I

2. Muhtarom , beralamat Jalan Setia Budi No. 90 Jakarta Selatan

Untuk selanjutnya disebut sebagai ........................................................Terbantah II

Adapun duduk persoalannya adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Pembantah adalah pemilik dan Pemegang hak yang sah sebidang tanah seluas
1.660 M2 (seribu enam ratus enam puluh meter persegi) di Jl. Siaga II No. 2 Rt. 001/Rw.
005, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan, berikut 6
bangunan rumah diatasnya sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No. 637 Pejaten Barat
Gambar situasi No. 4261/1991;

2. Bahwa disamping itu tanah dan bangunan tersebut telah diagunkan kepada PT. Bank
Jaya, sesuai dengan Sertifikat Hak Tanggungan No. 2932/1997 tanggal 25 November
1997;

3. Bahwa akan tetapi tiba-tiba tanah dan bangunan tersebut telah diletakan sita eksekusi
oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasar berita acara sita eksekusi No.
48/Pdt/G/1995/PN.Jak.Sel. tanggal 25 Agustus 2001, jo 14 Agustus 2001;

4. Bahwa ternyata sita eksekusi tersebut merupakan pelaksanaan eksekusi perkara No.
48/Pdt/G/1995/PN.Jak.Sel. tanggal 10 Desember 1996, jo 1186/Pdt/1997/PT.DKI tanggal
26 Juni 1997, jo No. 870 K/Pdt/1999 tanggal 30 September 1999 yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, antara Terbantah I sebagai Penggugat Lawan Terbantah II sebagai
Tergugat;

5. Bahwa didalam perkara tersebut diatas, Pembantah bukanlah pihak dalam perkara baik
sebagai Penggugat ataupun Tergugat, sehingga dengan demikian terbukti telah terjadi
kesalahan dan kekeliruan dalam meletakan sita eksekusi (vide bukti P-4)

6. Bahwa dengan demikian cukup beralasan dan berdasarkan hukum Pembantah


mengajukan bantahan ini, agar supaya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membatalkan
berita acara Sita eksekusi dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
48/Pdt/G/1995/PN.Jak.Sel. tanggal 25 Agustus 2001, dan juga membatalkan penetapan
Sita eksekusi dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan 48/Pdt/G/1995/PN.Jak.Sel. tanggal
14 Agustus 2001;

7. Bahwa disamping itu juga cukup beralasan berdasarkan hukum, Pembantah mohon agar
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengangkat Sita eksekusi tersebut diatas.

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Pembantah mohon agar Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan memutuskan sebagai berikut:

1. Mengabulkan seluruh bantahan Pembantah

2. Menyatakan Pembantah adalah Pembantah yang benar dan beritikad baik.

3. Menyatakan sebagai hukum Bahwa Pembantah pemegang hak dan pemilik yang sah atas
sebidang tanah berikut 6 bangunan rumah diatasnya dengan luas 1.660 M2 (seribu enam
ratus enam puluh meter persegi) di Jl. Siaga II No. 2 Rt. 001/Rw. 005, Kelurahan Pejaten
Barat, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan, dengan Sertifikat Hak Milik No. 637
Pejaten Barat Gambar situasi No. 4261/1991.

4. Menyatakan sebagai hukum mencabut dan membatalkan Berita acara Sita eksekusi dari
Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 48/Pdt/G/1995/PN.Jak.Sel. tanggal 25
Agustus 2001, dan juga membatalkan penetapan Sita eksekusi dari Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan 48/Pdt/G/1995/PN.Jak.Sel. tanggal 14 Agustus 2001.

5. Menyatakan batal Sita eksekusi yang telah diletakan berdasarkan Berita acara Sita
eksekusi dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 48/Pdt/G/1995/PN.Jak.Sel.
tanggal 25 Agustus 2001.

6. Menyatakan mengangkat Sita eksekusi atas sebidang tanah berikut 6 bangunan rumah
diatasnya dengan luas 1.660 M2 (seribu enam ratus enam puluh meter persegi) di Jl.
Siaga II No. 2 Rt. 001/Rw. 005, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu
Jakarta Selatan, dengan Sertifikat Hak Milik No. 637 Pejaten Barat Gambar situasi No.
4261/1991.

7. Menghukum Terbantah I dan Terbantah II untuk patuh dan tunduk pada putusan ini.

8. Menghukum Terbantah I dan Terbantah II untuk membayar seluruh biaya perkara ini.

Hormat Kami
Kuasa Pembantah

GUNARDI, SH.
6. Bantahan Terhadap Ahli Waris

Kepada Yth. Jakarta, 28 April 2003


Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

Dengan hormat,

Perihal : Gugat Bantahan

Perkenankanlah saya …………………………………………………………………….. Harun,


SH. MH Advokat/Pengacara, beralamat di Jl.Raya Petukangan Utara No. 80 Jakarta Utara
Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25 April 2003 (terlampir) dalam hal ini
akan bertindak untuk dan atas nama ……………………

1. Ny. Yenita Husein, beralamat di Jl. Kelingkit No. 10, Kelurahan Menteng Dalam,
Kecamatan Tebet Jakarta Selatan.

2. Ali bin Husein, beralamat di Jl Kelingkit No. 10, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan
Tebet Jakarta Selatan.

3. Jaelani bin Husein, beralamat di Jl Kelingkit No. 10, Kelurahan Menteng Dalam,
Kecamatan Tebet Jakarta Selatan.

4. Eko bin Husein, beralamat di Jl Kelingkit No. 10, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan
Tebet Jakarta Selatan.

Seluruhnya akan disebut juga sebagai PARA PEMBANTAH..


Dengan ini PARA PEMBANTAH mengajukan gugatan bantahan terhadap seorang bernama :
………………………………………………………………………………
Syahril, beralamat di Jl. Gelong Lama No 11 Kelurahan Tomang Kecamatan Grogol Petamburan
Jakarta Barat selanjutnya akan disebut sebagai TERBANTAH.

Gugatan bantahan ini diajukan atas dasar alasan hukum adalah sebagai berikut :…………

1. Bahwa PARA PEMBANTAH adalah ahli waris dari almarhum Ibrohim Husein yang
telah meninggal dunia pada tanggal 2 Pebruari 2002 di Jakarta;

2. Bahwa almarhum Ibrohim Husein semasa hidupnya berkapasitas sebagai TERGUGAT-II


/ Pemilik Tanah Sengketa di dalam perkara No. 811.Pdt.G/2001/PN.Jak.Sel di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan, kemudian atas dasar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
tersebut PEMBANDING-II, semula TERGUGAT II Ibrohim Husein mengajukan upaya
hukum banding ke Pengadilan Tinggi DKI dibawah No. perkara : 79/PDT/2002PT.DKI
dan pada tanggal 26 Pebruari 2002 Pengadilan Tinggi DKI telah memutus perkara
tersebut;

3. Bahwa jelas sekali Bahwa Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 26 Pebruari 2003
adalah di saat TERGUGAT II /PEMBANDING II Ibrohim Husein telah meninggal
dunia tanggal 2 Pebruari 2002, selanjutnya para ahli waris almarhum MUHAMMAD
HUSIN ZAENUDIN yakni PARA PEMBANTAH secara keseluruhan menggantikan
kedudukan almarhum sebagai pihak dalam perkara tersebut;

4. Bahwa Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta 79/PDT/2002PT.DKI dan pada tanggal
26 Pebruari 2002 PEMBANTAH secara keseluruhan belum pernah menerima apalagi
menandatangani Surat Pemberitahuan Putusannya, akan tetapi ternyata TERBANTAH
telah mengajukan permohonan execusi dan telah ditetapkan pelaksanaannya oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 2 Mei 2003, hal tersebut adalah merupakan
penyimpangan terhadap Undang-undang oleh karena PARA PEMBANTAH sangat-
sangat merasa keberatan atas penetapan tersebut, sehingga penetapan pelaksanaannya
harus ditunda.

5. Bahwa tanah sengketa milik almarhum Ibrohim Husein didasari dengan Akta Pengikatan
diri untuk melakukan jual beli No. 97 tanggal 11 September 1990 yang dibuaut
dihadapan Notaris/PPAT Firmansyah, SH, akta jual beli No. 898/9/Tebet 1990 tanggal 11
September 1990 yang dibuaut dihadapan Notaris/PPAT Firmansyah, SH, serta telah
tertuang dalam Sertifikat hak guna bangunan No. 1141 atas nama Ibrohim Husein (alm),
karenanya sah dan mempunyai kekuatan hukum, adalah merupakan harta peninggalan
almarhum Ibrohim Husein, sehingga PARA PEMBANTAH selaku ahli warisnya yang
berhak mewarisinya.

6. Bahwa sepanjang hidupnya almarhum Ibrohim Husein tidak pernah melakukan transaksi
jual beli hak atas tanah sengketa kepada siapapun, termasuk didalamnya kepada
TERBANTAH Syahril;

7. Bahwa dalil-dalil TERBANTAH yang mengatakan telah membeli tanah sengketa dengan
penandatanganan Akta No. 14,15 dan 16 serta 17 yang tidak jelas dari siapanya adalah
merupakan rekayasa yang tidak dibenarkan oleh hukum dan merupakan tindakan
perbuatan melanggar hukum;

8. Bahwa oleh karena TERBANTAH telah melakukan perbuatan melanggar hukum, maka
PARA PEMBANTAH mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memeriksa dan
mengadili perkara ini agar mengangkat sita jaminan (conservatoir Belag) terhadap tanah
sengketa yang pernah dilakukan pada tanggal 7 September 2001 No.
811.Pdt.G/2001/PN.Jak-Sel.

Berdasarkan seluruh uraian PARA PEMBANTAH tersebut , mohon kiranya Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan memeriksa dan mengadili perkara ini untuk memanggil kedua belah pihak guna
menghadap kepersidangan, dan PARA PEMBANTAH mohon putusan adalah sebagai berikut
:………………………………………………………………..
DALAM PROVISI:

Menunda pelaksanaan eksekusi tanggal 12 Mei 2003 terhadap tanah sengketa atas penetapan No.
811.Pdt.G/2001/PN.Jak-Sel. tanggal 28 Maret 2003 sampai dengan putusan didalam perkara ini
mempunyai kekuatan hukum tetap.

DALAM POKOK PERKARA :

1. Menerima dan mengabulkan bantahan PARA PEMBANTAH untuk seluruhnya;

2. Menyatakan PARA PEMBANTAH adalah ahli waris dari almarhum MUHAMMAD


HUSIN ZAENUDIN;

3. Menyatakan benar PARA PEMBANTAH secara keseluruhan belum pernah menerima


apalagi menandatangani Surat Pemberitahuan Putusan Pengadilan Tinggi No.
79/PDT/2002PT.DKI tanggal 26 Pebruari 2002;

4. Menyatakan Bahwa TERBANTAH telah melakukan tindakan perbuatan melanggar


hukum;

5. Menyatakan Bahwa tanah sengketa adalah milik almarhum Ibrohim Husein berdasarkan
akta No. 97 dan akta No. 298 tanggal 11 September 1990 yang dibuat dihadapan
Notaris/PPAT Firmansya, SH, serta tertuang didalam Sertifikat No. 1141, karenanya sah
dan mempunyai kekuatan hukum sehingga PARA PEMBANTAH yang berhak
memwarisinya;

6. Menyatakan penandatanganan akta No14, 15, 16, dan 17 oleh TERBANTAH adalah
tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum;

7. Menyatakan mengangkat sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap tanah sengketa


yang pernah dilakukan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 7 September 2001
No. 811.Pdt.G/2001/PN.Jak-Sel;

8. Menghukum TERBANTAH untuk membayar biaya yang timbul akibat perkara ini
seluruhnya.

Atau apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain maka Pelawan (semula
Tergugat) mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami
Kuasa Kuasa Para Pembantah

Harun, SH. MH.


7. Bantahan Pihak Ketiga Terhadap Sita Jaminan

Kepada Yth. 15 Nopember 2001

Ketua Pengadilan Negeri


di
Jakarta Selatan

Perihal : Bantahan Pihak Ketiga terhadap Sita Jaminan

Dengan hormat,

Yang bertandatangan dibawah ini Saya Farida, beralamat di Jl. Maluku No 60, Kelurahan
Gondangdia Kecamatan Menteng Jakarta Pusat, bertindak untuk dan atas nama diri sendiri,
dengan ini mengajukan bantahan pihak ketiga, selanjutnya disebut “Pembantah”.

Bersama ini Pembantah hendah mengajukan surat bantahan terhadap para pihak dalam perkara
perdata yang didaftarkan di bawah No. 56/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel. sebagai berikut:

1. Bpk. Mahmud beralamat di Pondok Ungu Permai No. 4, Kelurahan Kaliaabang, Tengah
Bekasi Utara, Bekasi, selanjutnya akan disebut “Terbantah” dan

2. Bpk. Rudi, bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri dan sebagai Direktur PT. Putra
berdomisili di Jl. H. Abdul Majid No. 20 Cipete Utara Jakarta Selatan, selanjutnya akan
disebut “Turut Terbantah”.

Adapun alasan-alasan yang mendasari diajukannya bantahan ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Pembantah tidak secara bagaimanapun terlibat dalam perkara tersebut diatas, dan
Pembantah baru mengetahui mengenai perkara tersebut, serta pelelangan yang telah
dijadwalkan ;

2. Bahwa berdasar Surat Perjanjian Hutang yang dibuat dibawah tangan, tangal 12 Maret
1999, dilegalisir oleh Siska, SH, M. Hum, Notaris di Jakarta, dibawah No. 100/L/1999,
Pembantah telah memberikan pinjaman uang kepada Turut Terbantah, dimana Turut
Terbantah memberikan jaminan berupa sebidang tanah seluas 257 M2 yang terletak di Jl.
Abdul Majid No 20 Cipete Utara Jakarta Selatan, sebagai terperinci dalam Sertifikat Hak
Guna Bangunan No. 19/Cipete Utara yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan
Kotamadya Jakarta Selatan pada tanggal 29 Desember 1993, untuk selanjutnya disebut
sebagai SHGB 19/Cipete Utara.

3. Bahwa berdasarkan Surat Kuasa No. 2 tanggal 12 Maret 1999 yang dibuat di hadapan
Siska, SH. M. Hum, Notaris di Jakarta, Turut Terbantah telah memberikan kuasa kepada
Pembantah untuk menjual tanah SHGB 19/Cipete Utara tersebut.
4. Banwa berdasarkan Akta jual beli No. 4/2001 tanggal 14 Pebruari 2001 yang dibuat
dihadapan Subekti,SH, PPAT, di Jakarta Selatan, dengan obyek tanah SHGB 19/Cipete
Utara tersebut;

5. Bahwa berdassarkan surat tanda pembayaran PPh final dan bea perolehan hak atas tanah
bangunan transaksi jual beli tanah dan bangunan diatas tanah SHGB 19/Cipete Utara
tersebut yang diterima pada tanggal 13 Pebruari 2001 Pembantah sudah melakukan
kewajiban pembayaran atas transaksi jual beli tanah SHGB 19/Cipete Utara tersebut;

6. Bahwa berdasarkan dokumen-dokumen yang disebut dibawah ini, Pembantah telah


memiliki perijinan dan melakukan kewajibannya sebagai layaknya pemilik sah dari tanah
SHGB 19/Cipete Utara tersebut:

a. Ijin Mendirikan Bangunan No 6616/IMB/1994 tanggal 3 Oktober 1994;

b. Bukti Pembayaran PBB Tahun 2001 atas tanah SHGB 19/Cipete Utara tersebut.

7. Bahwa berdasrkan fotokopy salinan Putusan No. 56/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel. tertanggal


14 Juni 2001, Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
56/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel tanggal 12 Juli 2001 yang memerintahkan Panitera Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan agar menunjuk seorang juru sita/juru sita pengganti pada
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk melakukan panggilan (aanmaning) dan Surat
Panggilan Penegoran No. 56/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel tanggal 28 Agustus 2001 kepada PT.
Jasa Putra Satria yang diwakili oleh Turut Terbantah yang baru diterima oleh Pembantah,
diketahui Bahwa diatas tanah SHGB 19/Cipete Utara Tersebut telah diletakkan sita
ajaminan yang telah dinyatakan sah dan berharga;

8. Bahwa berdasarkan Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. W7-
Dd/Ht.05.10.051.3668 tertanggal 5 Oktober 2001 perihal pemberitahuan eksekusi
pelelangan atas sebidang tanah berikut turutanya yang ditujukan pada Turut Terbantah
yang juga baru diterima oleh Pembantah, diketahui Bahwa akan diadakan lelang untuk
tanah SHGB 19/Cipete Utara milik Pembantah yang bertempat dikantor Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan, pada hari Kamis, tanggal 15 Nopember 2001, pukul 13.000 WIB;

9. Bahwa dengan bukti-bukti tersebut diatas, khususnya bukti berupa Sertifikat Hak Guna
Bangunan No.19/Cipete utara tersebut, telah cukup dasar hukum bagi Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan untuk menyatakan Pembantah adalah Pembantah yang beritikad baik dan
benar.
Dengan demikia sita jaminan atas tanah HSGB 19/Cipete Utara tersebut yang
dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sangat merugikan Pembantah selaku
pemilik yang sah atas tanah HSGB 19/Cipete Utara tersebut, dan oleh karena itu, sita
jaminan tersebut sudah sepantasnya dinyatakan tidak sah dan harus dicabut/diangkat.

10. Bahwa oleh karena dalil-dalil Pembantah didalam surat pembantahannya ini didasarkan
atas buktui otentik dan bukti-bukti lain secara yuridis memperkuat kedudukan Pembantah
sebagai pemilik sah yang dirugikan, Pembantah dengan ini mohon kepada Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan untuk menjatuhkan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu
(uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada bantahan, banding maupun kasasi.

Berdasarkan seluruh uraian tersebut diatas Pembantah dengan ini mohon kepada Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan untuk mengajukan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

- Menerima dan mengabulkan bantahan PEMBANTAH untuk seluruhnya;

- Meyatakan Pembantah adalah Pembantah beritikad baik dan benar;

- Menyatakan Pembantah adalah pemilik yang sah atas bidang tanah seluas 257 M2
HSGB 19/Cipete Utara yang diterbitkan Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta
Selatan pada tanggal 29 Desember 1993;

- Menyatakan tidak sah sita jaminan sita jaminan atas bidang tanah tanah HSGB
19/Cipete Utara yang terletak di Jl.Abdul Majid No 20 Cipete Utara, Jakarta
Selatan, yang disita oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;

- Mengangkat sita jaminan atas bidang tanah HSGB 19/Cipete Utara yang terletak di
Jl.Abdul Majid No 20 Cipete Utara, Jakarta Selatan;

- Menangguhkan dan untuk selanjutnya membatalkan eksekusi lelang atas bidang


HSGB 19/Cipete Utara yang terletak di Jl.Abdul Majid No 20 Cipete Utara, Jakarta
Selatan;

- Menghukum Terbantah dan Turut Terbantah untuk mematuhi putusan dalam


perkara perdata ini;

- Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad)
meskipun ada bantahan, banding maupun kasasi.

- Menghukum Terbantah untuk membayar biaya perkara.

Atau apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain maka Pelawan (semula
Tergugat) mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Demikian surat bantahan yang diajukan oleh Pembantah dan atas perhatian Bapak Ketua,
Pembantah mengucapkan banyak terimakasih

Hormat kami
Pembantah

Farida
8. Perlawanan Sehubungan Adanya Perbuatan Melawan Hukum

KANTOR PENGACARA
SARI & REKAN
ADVOKAT KONSULTAN HUKUM
Jl. Kampung Melayu No. 3 Jakarta Selatan. Telp/Fax. (021) 8318799

Jakarta, 23 Desember 2002


Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

Pimpinan PT. NIAGA PERSERO dalam hal ini diwakili oleh Fernando, SH, Kepala Divisi
Umum dan Hukum Perseroan tersebut, untuk dan atas nama Perseroan, memilih domisili hukum
di Kantor Kuasanya Sari, SH, Pengacara dan Konsultan Hukum pada Kantor Sari & Rekan,
belalamat di Jl. Kampung Melayu No. 3 Jakarta Selatan;

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus terlampir, untuk dan atas nama PT. NIAGA PERSERO,
beralamat di Kalibesar No. 9 Jakarta Kota, selanjutnya disebut ...................... PELAWAN

Dengan ini dengan hormat melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta hendak
mengajukan gugatan perlawanan terhadap/melawan:

1. PT. BANK SEJAHTERA

Beralamat di gedung Arthaloka Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Sebagai


...........................................................................................................TERLAWAN I

2. BANK KOMERSIAL Cabang PONDOK INDAH


Beralamat di Menara Sinar, Jalan Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta Selatan sebagai
……………………………………………………………TERLAWAN II

3. RINTO
Swasta, beralamat di Jalan Tebet Dalam No 9 Jakarta Selatan,
sebagai........................................................................................... TERLAWAN III

4. PT . NUSANTARA
Beralamat di Gedung S. Wijoyo Cetre Lt. 10 Jalan Jend. Sudirman Kav. 8 Jakarta
Selatan, sebagai............................................................................. TERLAWAN IV

5. PT. PURNAMA
Beralamat di Wisma Bumi Putra Lt. 3 Jalan Jend. Sudirman Kav. 9 Jakarta Selatan,
sebagai.............................................................................. TERLAWAN V
6. DARTO
Swasta beralamat di Jalan Bumi Bintaro Permai No. 2. Bintaro, Jakarta Selatan,
sebagai.................................................................................. TURUT TERLAWAN

Adapun duduk perkara (POSITA) Perlawanan Pelawan adalah berkenaan dengan hal-hal sebagai
berikut:

Bahwa dalam perkara Perdata No. 43/Pdt.G/1998/PN.Jak.Sel. antara PT. BANK SEJAHTERA,
sebagai Penggugat melawan para Tergugat:

1. BANK KOMERSIAL Cabang PONDOK INDAH, sebagai TERGUGAT I

2. RINTO sebagai TERGUGAT II

3. PT. NUSANTARA sebagai TERGUGAT III

4. PT. PURNAMA sebagai TERGUGAT IV

Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang selanjutnya berlanjut dengan pemeriksaan Bnading
di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta hingga pada Kasasi pada Mahkamah Agung Republik
Indonesia, secara berturut-turut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta dan Kasasi pada Mahkamah Agung Republik Indonesia, telah dijatuhkan putusan yang
pokoknya mengabulkan gugatan Penggughat, yang selengkapnya amar putusan-putusan
termaksud adalah sebgaimana tersebut dibawah ini:

1. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/Pdt.G/1998/PN.Jak.Sel. Dengan amar


putusan sebagai berikut:
Dalam Ekspesi :
- Menolak ekspesi tergugat-tergugat seluruhnya;

Dalam Pokok Perkara :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;


2. Menyatakan surat-surat promes tersebut dibawah ini tidak mempunyai kekuatan hukum;
Seri 01/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 02/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 03/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 04/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 05/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-

3. Menyatakan Tergugat II (dua) dan Tergugat IV (empat) telah melakukan perbuatan


melawan hukum

4. Menghukum Tergugat II dan Tergugat IV membayar Penggugat masing-masing :


Tergugat II (dua) sebesar Rp. 1.168.917.326,- (satu milyar seratus enam puluh delapan juta
sembilan ratus tujuh belas ribu tiga ratus dua puluh enam rupiah);
Tergugat IV (empat) sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah);

5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas barang-barang milik Tergugat II (dua) dan
Tergughat IV (empat) yang berupa tanah dan bangunan milik Tergugat II (dua) yang
terletak di Jl. Madrasah No. 9 Cilandak Timur Jakarta Selatan;
Barang-barang milik Tergugat IV (empat) berupa:
- Sebidang tanah seluas ± 300 M2 berikut bangunan rumah tinggal permanen, beserta
dengan segala turutannya, setempat terletak dan dikenal oleh umum dengan Jl. Setia
Budi Tengah No. 40 Kelurahan Setia Budi Jakarta Selatan dengan batas-batas:
Sebelah Barat : Rumah No. 40
Sebelah Timur : Jl. Setia Budi Selatan
Sebelah Utara : Jl. Setia Budi I
Sebelah Selatan : Rumah No. 10
- Bahwa penyitaan taerhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jl. R.C. Veteran
Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesangrahan Jakarta dan Barang-barang bergerak
maupun tidak bergerak milik Tergugat III (tiga) terletak di Gedung S. Widjojo
Center Lt 10 Jl. Jendral Sudirman Kav. 8 Jakarta Selatan; tidak dapat dilaksanakan
oleh karena obyeknya tidak jelas

6. Menyatakan tidak berharga dan harus diangkat atas sita jaminan terhadap tanah dan
bangunan yang terletak di Jl. Tebet Dalam No. 9 Jakarta Selatan;

7. Menghukum Tergugat II (dua) dan Tergugat IV (empat) untuk membayar ongkos perkara
sejumlah Rp. 1.378.000,- (satu juta tiga ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah);

8. Menolak gugatan Penggugat selebihnya

2. Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 70/PDT/1999/PT.DKI. Dengan amar putusan
sebagai berikut:
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat, Pembanding II
semula Tergugat II dan Pembanding III semula Tergugat IV;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 27 Oktober 1998 No.
43/Pdt.G/1998/PN.Jak.Sel. yang dimohonkan banding itu dengan perbaikan amar
putusn hingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
Dalam Ekspesi :
- Menolak ekspesi Terbanding I semula Tergugat I (satu), Terbanding II semula
Tergugat III (tiga) dan Pembanding III semula Tergugat IV (empat)
Dalam Pokok Perkara:
9. Menyatakan tidak berharga dan harus diangkat atas sita jaminan terhadap tanah dan
bangunan yang terletak di Jl. Tebet Dalam No. 9 Jakarta Selatan;

10. Menghukum Tergugat II (dua) dan Tergugat IV (empat) untuk membayar ongkos perkara
sejumlah Rp. 1.378.000,- (satu juta tiga ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah);
11. Menolak gugatan Penggugat selebihnya

3. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 711 K/PDT/2001 yang amarnya
berbunyi sebagai berikut:

MENGADILI SENDIRI

- Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. BANK SEJAHTERA


tersebut;
- Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 19 Oktober 1999 No.
70/PDT/1999/PT.DKI. yang telah memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan tanggal 27 Oktober 1998 No. 43Pdt.G/PN.Jak.Sel;

MENGADILI SENDIRI
Dalam Ekspesi

- Menolak ekspesi Tergugat-Tergugat seluruhnya


Dalam Pokok Perkara;

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;


2. Menyatakan sah surat-surat promes beserta endosemennya sebagai berikut:
Seri 01/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 02/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 03/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 04/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 05/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-

3. Menyatakan Tergugat II (dua) dan Tergugat IV (empat) telah melakukan waprestasi

4. Menghukum Tergugat I, II dan Tergugat IV secara tanggung renteng membayar uang tunai
sejumlah Rp. 6.123.083.992,62 (enam milyar seratus dua puluh tiga juta delapan puluh
tiga juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu rupiah enam puluh dua sen) kepada
Penggugat, ditambah dengan margin keuntungan sebesar 5,6 % atau 279.166.666,66 (dua
ratus tujuh puluh sembilan juta seratus enam puluh enam ribu enam puluh enam sen)
terhitung sejak gugatan ini terdaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
sampai dibayar lunas;

5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas barang-barang milik Tergugat II (dua) dan
Tergughat IV (empat) yang berupa tanah dan bangunan milik Tergugat II (dua) yang
terletak di Jl. Madrasah No. 1 Cilandak Timur Jakarta Selatan;
Barang-barang milik Tergugat IV (empat) berupa:
- Sebidang tanah seluas ± 300 M2 berikut bangunan rumah tinggal permanen, beserta
dengan segala turutannya, setempat terletak dan dikenal oleh umum dengan Jl. Setia
Budi Tengah No. 40 Kelurahan Setia Budi Jakarta Selatan dengan batas-batas:

Sebelah Barat : Rumah No. 40


Sebelah Timur : Jl. Setia Budi Selatan
Sebelah Utara : Jl. Setia Budi I
Sebelah Selatan : Rumah No. 10

- Bahwa penyitaan taerhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jl. R.C. Veteran
Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesangrahan Jakarta dan Barang-barang bergerak
maupun tidak bergerak milik Tergugat III (tiga) terletak di Gedung S. Widjojo Center
Lt 10, Jl. Jendral Sudirman Kav. 8 Jakarta Selatan; tidak dapat dilaksanakan oleh
karena obyeknya tidak jelas

6. Menyatakan tidak berharga dan harus diangkat atas sita jaminan terhadap tanah dan
bangunan yang terletak di Jl. Tebet Dalam No. 9 Jakarta Selatan;

7. Menolak gugatan Penggugat selebihnya:

- Menghukum Termohon Kasai I, II, IV/Tergugat I, II dan Tergugat IV untuk


membayar biaya perkara sejumlah Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);
- Bahwa Putusan Mahkamah Agung sebagai Putusan yang terakhir tersebut diatas,
telah diberitahukan dengan sepatutnya menurut hukum antara lain kepada Rinto
(Tergugat II/Pembanding II/ Termohon Kasasi II pada tanggal 13 september 2002
sebagaimana Relaas Pemberitahuan No 1711/K/Pdt/2001 yang dilaksanakan oleh
Juru Sita Pengganti pada Pengadilan Negeri Jakarta selatan tanggal 13 September
2002 (fotocopynya terlampir); -------------------------------------------------------------

- Bahwa dengan telah diberitahukan secara sepatutnya menurut hukum, berarti putusan
dalam perkara tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti
(Gezaag van gewjsde), karenanya menurut hukum putusan termaksud juga
mempunyai kekuatan hukum Eksekutorial yang dapat dieksekusi; -----------------------
--------------------------------------------------------

- Bahwa dalam rangka pelaksanaan eksekusi termaksud, Pemohon Kasasi/Pembanding


/Penggugat PT. Bank Sejahtera melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah
memohon eksekusi/pelaksanaan atas putusan aquo antara lain dilaksanakannya
penegoran (anmaning) terhadap Darto selaku direktur dan pemegang saham Tergugat
IV/Pembanding III/Termohon Kasasi IV, yang pada pokoknya agar dalam tempo 8
(delapan) hari sejak tanggal penegoran oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
mau secara sukarela memenuhi isi/bunyi Putusan Mahkamah Agung tersebut yang
pada pokoknya untuk “MENYERAHKAN” -----------------------------------------------
- Sebidang tanah seluas ± 300 M2 berikut bangunan rumah tinggal permanen, beserta
dengan segala turutannya, setempat terletak dan dikenal oleh umum dengan Jl. Setia
Budi Tengah No. 40 Kelurahan Setia Budi Jakarta Selatan dengan batas-batas:

Sebelah Barat : Rumah No. 40


Sebelah Timur : Jl. Setia Budi SElatan
Sebelah Utara : Jl. Setia Budi I
Sebelah Selatan : Rumah No. 10

- Bahwa bidang tanah dan bangunan rumah tereksekusi tersebut diatas, sebenarnya dan
sesungguhnya bukanlah milik dari Tergugat IV/Pembanding III/Termohon Kasasi IV
ataupun Direktur Utama/ Pemegang sahamnya yakni Sdr. DARTO, akan tetapi milik
Negara/Pemerintah i.c. yang yang dikuasakan kepada pelawan “PT. NIAGA (Persero)
----------------------------------------------

- Bahwa bidang tanah dan bangunan rumah tereksekusi tersebut hanya diberikan hak
sewa dan ijin penempatannya sebagai penyewa kepada DARTO berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta No HS.62 UP/DKI/V/1982
tertanggal 17 Mei 1982 ---------------------------------------------

- Bahwa walaupun penghuni/penyewa in cassu . DARTO telah secara tertib


melaksanakan pembayaran PBB sesuai apa yang dinikmatinya dalam penguasaan
BUMI dan BANGUNANnya, namun oleh karena pembelian atas rumah dan tanah
tersebut yang telah diijinkan dan diberitahukan kepadanya tidak ternyata telah
dilaksanakan, maka hingga saat ini bidang tanah dan bangunan tersebut tetap menjadi
milik dan hak Pelawan “PT. NIAGA PERSERO”. -----------------------------------------
-------------------------------------

- Bahwa dalil Pelawan tersebut terbukti dengan selain tidak ternyata adnya Jual Beli
yang dilakukan oleh . DARTO juga ternyata sampai tanggal 13 Maret 2001 Pelawan
masih menagih uang sewa yang belum diselesaikan oleh penyewa i.c. DARTO--------
-------- --------------------------------------------------

- Bahwa oleh karena bidang tanah dan bangunan termaksud belum dibeli oleh .
DARTO jelas Bahwa obyek eksekusi termaksud lumpuh untuk dieksukusi, karena
merupakan milik dan hak Pelawan yang sama sekali bukan pihak dalam perkara
aquo.----------------------------------------------------------------------

- Berdasarkan kenyataan-kenayataan dan atau keadaan-keadaan sebagaimana teruai


diatas, mohon agar Bapak Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan
menerima dan memeriksa Perlawanan ini sesuai kenyataan Bahwa: -

1. Putusan Mahkamah Agung jo. Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta jo.
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut berkenan dengan tanah
terperkara adalah tidak sah karena tanah terperkara berikut bangunan
diatasnya bukanlah milik . DARTO ataupun milik Tergugat IV melainkan
milik Pelawan PT. NIAGA PERSERO . -------

2. Bahwa Pelawan PT. CIPTA (Persero), tidak pernah diikutkan sebagai pihak
dalam perkara tersebut, karena sebagai darden verzet, Pelawan harus
dinyatakan sebagai Pelawan yang beritikad baik dan benar; ------

3. Bahwa karena tanah dan bangunan tereksekusi adalah bukan milik . DARTO
melainkan milik Pelawan maka permohonan eksekusu terhadap /atas bidang
tanah dan bangunan tersebut lumpuh tidak dapat dilaksanakan dan penyitaan
jaminan/sita eksekusi yang telah diletakan terhadap bidang tanah dan
bangunan terperkara/tereksekusi harus diangkat dan dinyatakan tidak sah dan
tidak berharga; --------------------

Selanjutnya berdasarkan kenyataan-kenyataan dengan segala kerendahan hati mohon


agar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan Putusan yang pada pokoknya
sebagai berikut: -------------------------------------------------------

1. Menerima dan mengabulkan Perlawanan Pelawan tersebut;---------------

2. Meyatakan Pelawan adalah Pelawan yang beritikad baik dan benar;------

3. Menyatakan Pelawan adalah pemilik yang sah atas bidang tanah dan bangunan
yang terletak dan dikenal umum di Jl. Setia Budi Tengah No. 40, Kelurahan Setia
Budi Kecamatan Setia Budi Jakarta Selatan; -----------

4. Menyatakan eksekusi yang dimohonkan oleh Pemohon eksekusi (Pemohon


Kasasi/Pembanding I/Penggugat) PT. BANK SEJAHTERA, terhadap atas bidang
tanah dan bangunan yang terletak dan dikenal umum di Jl. Setia Budi Tengah No.
40, Kelurahan Setia Budi Kecamatan Setia Budi Jakarta Selatan, l u m p u h dan
tidak dapat dilaksanakan -------------

5. Menyatakan tidak sah sita jaminan atas bidang tanah dan /atau sita eksekusi yang
telah diletakan terhadap bidang tanah dan bangunan yang terletak dan dikenal
umum di Jl. Setia Budi Tengah No. 40, Kelurahan Setia Budi Kecamatan Setia
Budi Jakarta Selatan, dan memerintahkannya untuk mengangkat kembali ----------
----------------------------------------------

6. Memerintahkan agar para terlawan dan turut terlawan untuk mematuhi isi dan
bunyi putusan ini; --------------------------------------------------------------

7. Menyatakan putusan ini sebagai Putusan serta merta yang dapat dijalankan
terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada bantahan, banding
maupun kasasi.
8. Menghukum para Terlawan dan Turut Terlawan untuk membayar biaya perkara --
---------------------------------------------------------------------------

Demikian atas segala perhatian dan perkenannya terlebih dahulu dihaturkan terimakasih.

Hormat kami
Kuasa hukum Pelawan

SARI,SH
9. Perlawanan Terhadap Putusan Verstek

Kantor Advokat / Pengacara


ARIF RAHMAN HAKIM & Rekan
Jalan Catur No.59 Bendungan , Jakarta 10210
Telp/Fax.:021- 5735852

Kepada Yth. Jakarta, 10 Agustus 2004


Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

Hal: Perlawanan Terhadap Putusan Verstek Perdata No.90/Pdt.G/2003/ PN.Jak.Sel.


(Verzet).

Dengan hormat,

Perkenankan kami Arif Rahman Hakim, SH., MH pada Kantor Advokad/Pengacara Arif
Rahman Hakim & Rekan, bertindak sendiri maupun bersama-sama berkator di Jalan Cantur
No.59 Bendungan, Jakarta bertindak untuk dan atas nama : YAYASAN ABADI berkedudukan
di Jalan .Tebet No 90 Jakarta Selatan dan Drs. Hadi Puntranto, baik selaku pribadi maupun
Ketua Yayasan Iqro’ Utama, beralamat di Jl. Warna No 48 Rt.004/Rw.004 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan dan memilih domisili hukum di alamat kuasanya tersebut diatas berdasarkan
Surat Kuasa (terlapir) bersama ini hendak mengajukan Surat perlawanan terhadap putusan
Verstek tanggal 29 April 2004 Perkara Perdata No. 880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel. (Verzet) untuk
selanjutnya disebut Pelawan I dan Pelawan II

Pelawan I dan Pelawan II bersama ini mengajukan Perlawanan terhadap DANA PENSIUN
INDONESIA, berkedudukan di Jakarta Timur Buaran No. 90 Jalan Taman Malaka Pondok
Kelapa Jakarta, untuk selanjutnya sebagai Terlawan

Adapun mengenai duduk persoalnnya adalah sebagai berikut

Bahwa melalui pengumuman iklan surat kabar Harian Rakyat terbitan Hari Rabu, tanggal 28 Juli
2004 Pelawan I telah diberitahukan mengenai bunyi putusan perkara No.
880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel.

Bahwa melalui Relaas Pemberitahuan isi putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel. tanggal 9 Agustus 2004 Pelawan II dalam kapasitasnya baik selaku
Pribadi maupun Ketua Yayasan Abadi telah diberitahukan mengenai bunyi Putusan Perkara No.
880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel.

Bahwa pelawan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan Pasal 129 (1) (2) HIR hendak
mengajukan Perlawanan terhadap Putusan Verstek diatas, seperti apa yang akan terurai dibawah
ini :
Bahwa dalam perkara No. 880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel. yang telah diputus pada tanggal 29 April
2004 kenyataannya Pelawan tidak pernah dipanggil supaya hadir dipersidangan, sementara jelas-
jelas Pasal 121 HIR mensyaratkan demikian:

Bahwa seandainya surat panggilan itu ada Surat Panggilan bukan diterima sendiri oleh Pelawan,
sehingga menurut hukum tidak memenuhi syarat pemanggilan yang ditentukan HIR;

Bahwa disamping hal-hal tersebut diatas, dengan ini Pelawan I dan Pelawan II hendak
menyangkal dalil-dalil Terlawan semula Penggugat dalam perkara No. 880/ Pdt.G/ 2003/
PN.Jak.Sel. dengan uraian adalah sebagai bnerikut;

PELAWAN I SEMULA TERGUGAT I;

1. Bahwa Pelawan I semula Tergugat I menolak seluruh dalil-dalil Terlawan semula


Penggugat dalam perkara No. 880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel., kecuali apa yang secara
tegas dan benar telah diakui;

2. Bahwa tidak benar Pelawan I semula Tergugat I mempunyai hutang kepada Terlawan
semula Penggugat hutang materiel sebesar Rp. 784.833.965,94 (tujuh ratus delapan
puluh empat juta delapan ratus tiga puluh tiga ribu sembilan ratus enam puluh lima
sembilan pupluh empat sen) dan inmateriil sebesar Rp. 95.455.614,65 (sembilan
puluh lima juta empat ratus lima puluh lima ribu enam ratus empat belas enam puluh
lima sen). Karena kenyataannya Pelawan I semula Tergugat I telah pernah melakukan
pembayaran dengan melalui konpensasi penyerahan tanah/barang, yang nantinya
akan Pelawan I semula Tergugat I buktikan. Dengan demikian gugatan Terlawan
semula Penggugat, sangatlah kabur atau kacau-balau atau tidak beralasan, sehingga
gugatan Terlawan semula Pengguagat haruslah dinyatakan ditolak seluruhnya;

3. Bahwa seandainya benar adanya hutang materiil sebesar Rp. 784.833.965,94 (tujuh
ratus delapan puluh empat juta delapan ratus tiga puluh tiga ribu sembilan ratus enam
puluh lima sembilan pupluh empat sen) dan inmateriil sebesar Rp. 95.455.614,65
(sembilan puluh lima juta empat ratus lima puluh lima ribu enam ratus empat belas
enam puluh lima sen) – quodnon- Pelawan I semula Tergugat I untuk membuktikan
kebenaran dalilnya;

4. Bahwa tidak beralasan atau kacaunya gugatan Terlawan Semula Penggugat terbukti
dimana Terlawan semula Penggugat mencampur adukkan denda dengan bunga,
karena menurut Perjanjian Sewa Menyewa yang ada serta Addendumnya yang ada
adalah persoalan denda, belum lagi ada hutang/kerugian inmateriil yang dituntut,
jelas-jelas gugatan Terlawan semula Penggugat sangat tidak beralasan, karena
eksestensinya persoalan yang ada adalh hutang-piutang yang timbul karena hubungan
sewa menyewa, sehingga tidak ada dasarnya menuntut Kerugian Inmateriil. Dan
seandainya ada mengenai Kerugian Inmateriil, Pelawan I semula Tergugat I
mensoomir Terlawan semula Penggugat untuk membuktikan kebenaranya dalilnya;
PELAWAN II DAHULU TERGUGAT II

1. Bahwa Pelawan II semula Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil Terlawan semula


Penggugat dalam perkara No. 880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel., kecuali apa yang secara
tegas dan benar telah diakui;

2. Bahwa jelas-jelas persoalan hukum atau hubungan hukum yang ada dalam perkara
No. 880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel adalah hubungan DANA PENSIUN INDONESIA
dengan YAYASAN ABADI yang merupakan badan hukum, dimana YAYASAN
didirikan dengan memisahkan suatu harta dari pada pendirinya dan setelah pendirinya
pendiri pemberi harta tidak lagi berhak atas harta itu. Dengan demikian gugatan
kepada Drs. Hadi Puntranto i.c. Pelawan II dahulu Tergugat II yang digugat dalam
kapasitasnya selaku pribadi maupun Ketua Yayasan Abadi adalah salah alamat, untuk
itu Drs. Hadi Puntranto haruslah dikeluarkan dari perkara aquo. Dan hal itu sesuai
dengan Akta Pendirian Yayasan Abadi yang dikutif dari halaman 1 alinea terakhir
berbunyi sebagai berikut;

Penghadap bertindak sebagaimana tersebut diatas menerangkan, bahwa tuan


Doktorandus Haji Hadi Puntranto dan Nyonya Doktorandus Hajjah Susi Hadi
Puntranto, keduanya suami istri telah memisahkan diri kekayaan uang mereka sebesar
Rp. 50.000.000,-(lima puluh ribu rupiah) dan dengan jumlah tersebut sebagai
kekayaan pangkal, dengan ini mendirikan suatu Yayasan dengan peraturan-peraturan
atau anggaran dasar………….”;

Dengan demokian Sita Jaminan yang dimohon Terlawan semula Penggugat dalam
gugatan Terlawan semula Penggugat tidaklah beralasan dan diantaranya telah
dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Berita Acara Sita
Jaminan No. 880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel tanggal 1 April 2004 jo Penetapan No.
880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel tanggal 29 Maret 2004 terhadap bidang tanah berikut
bangunan/rumah di Jl. Warna No. 48, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan
adalah tidak beralasan dan haruslah segera diangkat, apalagi kenyataannya sebidang
tanah berikut bangunannya/rumah tersebut nyata-nyata atas nama Susi Hadi
Puntranto Sertifikat Hak Milik No. 88/Desa Warna;

3. Bahwa mengenai Surat Pernyataan tanggal 8 April 2002 dan Surat tanggal 3 Juli 2002
yang pada pokoknya menyatakan bahwa Pelawan II yang dahulu Tergugat II selaku
Ketua Yayasan Abadi menjamin dan bertanggung jawab atas pelunasan pembayaran
sewa gedung di Jl. Tebet No. 90 Jakarta sampai dengan kekayaan pribadinya, jelas
dan tegas pernyataan/surat tersebut telah bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum
Yayasan sebagaimana telah diuraikan diatas. Dengan demikian surat Peryataan
tanggal 8 April 2002 dan surat tanggal 3 Juli 2002 haruslah dinyatakan batal demi
hukum. Dan untuk itu Pelawan II dahulu Tergugat II bersama ini mencabut surat
pernyataan tanggal 8 april 2002 dan surat tanggal 3 Juli 2002

M A K A berdasarkan hal-hal tersebut diatas mohon dengan hormat sudilah kiranya


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan memutuskan:
1. Menyatakan Pelawan I dan Pelawan II adalah Pelawan yang benar;

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 880/ Pdt.G/


2003/PN.Jak.Sel tanggal 29 april 2004

3. Mengadili kembali dengan menolak atau setidak-tidaknya menyataka tidak dapat


diterima gugatan Terlawan semula Penggugat;

4. Menyatakan sita Jaminan yang telah dilaksanakan Pengadilan Negeri Jakarta selatan
dengan Berita Acara Sita Jaminan No. 880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel tanggal 1 April
2004 jo Penetapan No. 880/Pdt.G/2003/PN.Jak.Sel tanggal 29 Maret 2004 terhadap
bidang tanah berikut bangunan/rumah di Jl. Warna No. 48, Kecamatan Kebayoran
Baru Jakarta Selatan adalah tidaklah sah dan berharga serta harus segera diangkat;

5. Menghukum Terlawan semula Penggugat untuk membayar biaya perkara.

Atau apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami
Kuasa Hukum Pelawan

Arif Rahman Hakim,SH


10. Perlawanan Sehubungan Dengan Surat Berharga

PAUL SITOMPUL & REKAN


Kantor Avokad dan Konsultan Hukum
Jl. WR.Supratman No. 3 Jakarta Barat Telp/Fax: 021- 543 9876

27 September 2001
Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

SURAT PERLAWANAN

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, Paul Sitompul SH, Pengacara berkantor di WR. Supratman
No. 3 Jakarta Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tanggal 27 September 2001 ( terlampir )
bertindak dan atas nama :

ANDI MANDOMO :bertempat tinggal di Perumahan Green Garden No. 11, Kel
Kedoya, Jakarta Barat, selanjutnya mohon disebut sebagai
PELAWAN

Dengan ini mengajukan Pelawanan/verset terhadap Penetapan Pengangkatan Sita Jaminan


perkara No. 90/DEL/2001/PN.Jak.Sel tanggal 26 september 2001 jo No.
912/Pdt/G/1999/PN.Jkt.Pst. tanggal 19 September 2001 melawan :

1. RINTO SIRAIT :
beralamat di Jl. Harmoni Raya No. 50, Jakarta Pusat; selanjutnya disebut
..................................................................... TERLAWAN I

2. PT. SHOES INDUSTRY CORP.LTD.

beralamat di Jl. Kalideres Km. 30 Tangerang Banten; selanjutnya disebut


TERLAWAN II

Sebagai berikut:
1. Bahwa Pelawan adalah salah seorang dari pemilik dan pemegang 200 lembar saham
di PT. Shoes Industry Corp. Ltd. (Terlawan II)

2. Bahwa Pelawan selaku pihak ketiga yang berkepentingan, sangat keberatan apabila
sita jamina No. 912/Pdt/G/1999/PN.Jkt.Pst, diangkat, karena Pelawan kawatir para
Terlawan akan menyalagunakan obyek sita jamianan rekening AC No. 999.305815.8
atas nama Terlawan II, yang dapat merugikan Pelawan dikemudia hari.
3. Bahwa kekhawatiran Pelawan tersebut dikarenakan sikap dan tindakkan Terlawan I
selama ini, yang selalu bertindak sewenang-wenang dan merugikan Pelawan, seperti
tindakkan Terlawan I memindahkan uang dari rekening joint account di BCA
Asemka, Jl. Asemka secara sepihak tanpa seijin maupun sepengetahuan pemilik dan
pemegang saham yang lain yang notabene adalah orang tua dari Pelawan, ke rekening
atas nama Pribadi Terlawan I di BCA Jl. Jendral Sudirman.

4. Bahwa tindakan sepihak Terlawan I tersebut adalah merupakan tindak pidana


penggelapan dalam jabatan, karenanya Terlawan I didakwa dalam perkara pidana No.
781 K/Pid/2001jo. No. 550/Pid.B/1999/PN.Jkt.Brt. dimana saat ini masih dalam
proses di Makamah Agung R.I, dan disamping itu masih berperkara ditingkat
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam register No. 611/Pdt.G/200/PN.Jkt.Brt., oleh
karenanya sangat beralasan menurut hukum ditunda pelaksanaan pengangkatan sita
jaminan No. 912/Pdt/G/1999/PN.Jkt.Pst., sampai perlawanan (verzet) Pelawan
Maupun perkara lainnya sebagaimana telah disebutkan diatas mempunyai kekuatan
hukum yang tetap.

5. Bahwa Perlawanan Pelawan diajukan berdasarkan itikad baik dan didukung oleh
bukti-bukti yang otentik, karenanya sngat beralasan menurut hukum
perlawanan/verzet Pelawan dikabulkan.

PERMOHONAN:

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, mohon diputus sebagai berikut:

PRIMAER

DALAM PROVISI

Menyatakan menunda pelaksanaan pengangkatan sita jaminan, penetapan Pengangkatan sita


jaminan No. 90/DEL/2001/PN.Jak.Sel tanggal 26 september 2001, jo No.
912/Pdt/G/1999/PN.Jkt.Pst., dalam No. 912/Pdt/G/1999/PN.Jkt.Pst. tanggal 19 September 2001

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan perlawanan/verzet Pelawan seluruhnya;

2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan berkepentingan yang baik dan benar;

3. Membatalkan penetapan Pengangkatan sita jaminan No. 90/DEL/2001/PN.Jak.Sel


tanggal 26 september 2001, jo No. 912/Pdt/G/1999/PN.Jkt.Pst. tanggal 19 September
2001

4. Memerintahkan PT. Bank Central Asia Tbk. Jl. Jendral Sudirman tetap memblokir
rekening No.AC. 999.305815.8. atas nama PT. SHOES INDUSTRY CORP. LTD.
5. Menghukum para Terlawan membayar biaya perkara.

SUBSIDER:

Ex aequo et bono apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Hormat kami
Kuasa Pelawan

Paul Sitompul, SH
11. Bantahan Sehubungan Dengan Kepemilikan Tanah

LEMBAGA BANTUAN HUKUM


“KEADILAN”
Sekertariat : Jl. Y.Sudarso No. 21
Jakarta Utara telp. 437 1234

Jakarta, 15 Juni 2005

KEPADA YANG TERHORMAT

KETUA PENGADILAN NEGERI

dI

JAKARTA SELATAN

Hal ; GUGATAN BANTAHAN

Dengan hormat,

Rostika, SH, Advokat LBH Pancasila yang berkantor di Jl. Y. Sudarso No. 21 Jakarta Utara,
bertindak untuk diri sendiri sehingga dalam bantahan ini disebut sebagai ----------------------------
----------------------------------------------------------------------- PEMBANTAH

Bahwa Pembantah dengan ini mengajukan banatahan terhadap :

1. Penetapan Hakim Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.


948/Pdt/C/1996/PN.Jak.Sel tanggal 19 Nopember 1999 dan ----------------------

2. Surat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. W7.Del.Ht.04.10.061.4155.1996


tanggal 27 Nopember 1996 perihal mohon bantuan penyitaan jaminan perkara No.
948/Pdt/G/1996/PN.Jkt.Sel, dan------

3. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 948/Pdt/B/1996/PN.Jkt.Del


tanggal 16 April 1997, dan -----------------------

4. Berita Acara Sita Jaminan Nomor 948/Pdt/G/1996/PN.Jkt.Sel tanggal 2 Mei 1997,


dan ------------------------------------------------------------------------------

5. Permohonan Sita Jaminan atas nama Ny Rani Harumsari, dan -------------------


6. Surat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. W7.10.Ht.1004.612 tanggal 25
Agustus 2003, dan, ------------------------------------------------------

7. Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 77/Pdt/Del/Eks/2003/PN.Jkt.Ut.. jo


No. 948/Pdt/G/1996/PN.Jkt.Sel tanggal 3 September 2003. --------------------------------
---------------------------------------

Bahwa Penetapan Sita Jaminan tersebut (CB) didasarkan kepada permohonan Sita Jaminan
yang diajukan oleh Ny. Rani Harumsari yang bertempat tinggal di Jalan Buncit Raya No. 50
Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai -----------------------------------------------------------
-------------------------------------------------TERBANTAH.

I. ADAPUN DASAR HUKUM DIAJUKANNYA BANTAHAN INI ADALAH SEBAGAI


BERIKUT:

1. Bahwa tanah yang di letakan sita jaminan (CB) oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan yang dilegasikan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara adalah tanah negara Ex.
Eigendom Perponding No. 33 yang terletak di Jl. Y Sudarso No. 21 Jakarta Utara
tertulis atas namaGovernmant Van Nederland Indie, bukti Surat Keterangan
Pendaftaran Tanah (SKPT) BPN Jakarta Utara dan Surat Kepala Kantor Pertanahan
Jakarta Utara No. 63/III/PT/JU/10/2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan surat Kepala
Kantor Lelang Jakarta II tanggal 28 april 2004 No. S-64/WPl.03/KP.02/2004. ---------
----------------------------

2. Bahwa tanah bekas hak Barat Ex. Eigendom Perponding No. 33 tersebut diatas
setelah dikeluarkannya Undang-undang No 1 Tahun 1958 menjadi tanah yang
langsung dikuasai oleh negara yang berdasarkan Surat Kepala Kantor Pertanahan
Jakarta Utara No. 294/III/PT/JU/10/2003 tanggal 19 Pebruari 2003 bahwa diatas
tanah tersebut belum ada sertifikat yang berarti belum ada sesuatu hak milik atas
tanah negara tersebut. -------------------------

3. Bahwa seharusnya tanah tersebut telah dilaksanakan Lelang Eksekusi oleh


Pengadilan Negeri Jakarta Utara akan tetapi ditolak oleh Kantor Lelang Negara
Jakarta II karena tanah tersebut bersetatus Tanah negara Surat Ketua Pengadilan
Negeri Jakarta Utara tanggal 19 Juli 2004 No. W7.De.Ht.11.2236/2203 diajukan
sebagai bukti dalam bantahan ini. ----------

4. Dengan demikian Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
No. 948/Pdt/C/1996/PN.Jak.Sel tanggal 19 Nopember 1999 menjadi cacat hukum
karena tanah yang ditetapkan untuk penyitaan adalah tanah negara dan oleh sebab itiu
Penetapan tersebut harus dinyatakan batal demi hukum.------------------------------------
------------------------------------------------

5. Bahwa Surat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 27 Nopember 1996
juga mengandung cacat hukum karena tanah yang dimohonkan penyitaan adalah
tanah negara oleh sebab itu harus dinyatakan batal demi hukum. -------------------------
-------------------------------------------------------

6. Bahwa Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara No.


397/Pdt/G/1996/PN.Jak.Sel.Del tanggal 16 April 1997 juga mengandung cacat
hukum karena tanah yang ditetapkan pelaksanaan penyitaan adalah tanah negara dan
oleh karena itu harus dinyatakan batal demi hukum. ---------------

7. Bahwa Berita Acara sita jaminan No. 948/Pdt/C/1996/PN.Jak.Sel tanggal 2 Mei 1997
yang diletakan oleh Panitera Juru Sita Jakarta Utara harus dinyatakan cacat hukum
karena tanah tersebut berstatus tanah Negara. ---------

8. Bahwa Permohonan sita jamianan oleh Terbantah Ny. Rani Harumsari harus dintakan
batal demi hukum karena tanah di Jl. Y. Sudarso No.21 Jakarta Utara barstatus tanah
Negara dan bukan tanah milik TUAN Hapsoro dan atau bukan tanah milik PT.
Batako dan atau bukan tanah milik PT. Citra Manunggal -----

9. Bahwa Surat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. W.7.10.Ht.10.04.612


tanggal 25 Agustus 2003 menjadi cacat hukum karena tanh yang dimohonkan
pelaksanaan eksekusi lelang dimuka umum adalah tanah di Jl. Y. Sudarso No. 21
Jakarta Utara oleh karena itu harus dinyatakan batal demi hukum. -----------------------
------------------------------------------------

10. Bahwa Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara No.


77/Pdt/Del/Eks/2003/PN.Jak.Ut jo No. 948/PN/G/1996/PN.Jak.tanggal 3 September
2003 juga mengandung cacat hukum oleh karena itu harus dinyatakan batal demi
hukum. ---------------------------------------------------------

11. Bahwa dengan demikian berdasarkan Kepres No. 32 Tahun 1979 maka Pembantah
yang secara Devacto menguasai tanah ex hak Barat tersebut diatas berhak
memperoleh hak baru atas tanah tersebut yang luasnya ± 9.700 M2 di Badan
Pertanahan Nasional sesuai ketentuan hukum yang berlaku -------------

- Adapun bukti penguasan pisik atas tanah bekas hak Barat Eigendom Perponding
No. 33 adalah sebagai berikut: -----------------------------------

- Surat Keterangan Kelurahan Kebon Cabe, Kecamatan Tanjung Priuk tanggal 28


Desember 1995 dan ; ------------------------------------------------

- Surat Keterangan Kelurahan Kebon Cabe, Kecamatan Tanjung Priuk No.


99/1.711.01/95 tanggal 28 Desember 1995 dan -------------------------

- Surat Laporan Lurah Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priuk No. 15/1.711
tanggal 16 Desember 2003 dan;--------------------------------------
- 3 (tiga) buah bangunan yang dibangun Pembantah diatas tanah tersebut sejak
tahun 1992 hingga sekarang tahun 2004 dan telah dipasang aliran listrik 3500
Watt, selanjutnya;---------------------------------------------------

- Tanah tersebut dipagar keliling oleh Pembantah (tembok) permanent setinggi 2


M untuk luas tanah ± 9.700 M2 dan ;-------------------------------

- Tanah tersebut telah diurug seluruhnya oleh Pembantah sedalam 2 M karena


dahulunya berawa-rawa;-------------------------------------------------

12. Bahwa kegiatan penguasaan pisik tanah Negara Bekas Hak Barat Eigendom
Perponding No. 33 tersebut memenuhi ketentuan-ketentuan Kepres No 32 Tahun
1979 dan karenanya pembantah yang paling berhak memperoleh hak-hak baru Badan
Pertahanan Nasional; ------------------------------------------------

13. Bahwa sehubungan dengan penguasaan phisik tanah tersebut, maka Pembantah
terdaftar sebagai wajib pajak sejak tahun 1993 sampai dengan tahun 2004 bahkan
telah membayar lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2004 dan telah
membayar retribusi daerah secara tunai; ----------------

14. Bahwa tanah negara Ex Eigendom Perponding No. 33 luasnya 9.7000 M2 secara
hukum SAH TANAH GARAPAN PEMBANTAH yang terletak di Jl. Y. Sudarso No.
21 Jakarta Utara yang lebih dikenal oleh umum Kavling 21 dan oleh sebab itu
Pembantah mohon PENETAPAN; -----------------------------

15. Bahw Tanah Garapan Pembantah tersebut tidak pernah berperkara dengan pihak
manapun termasuk Ny. Rani Harumsari (TERBANTAH); ----------------

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas yang secara hukum telah dibuktikan karenanya,
maka Pembantah mohon Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Cq. Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili gugatan bantahan ini berkenan mengabulkan gugatan bantahan
Pembantah untuk seluruhnya dan selanjutnya memberikan keputusan sebagai berikut:

II. DALAM PETITUM

1. Mengabulkan gugatan Pembantah untuk seluruhnya; -------------------------

2. Menyatakan sebagai hukum tanah di Jl. Y. Sudarso No. 21 Jakarta Utara Ex


Eigendom Perponding No. 33 tertulis atas nama Government Vanderland Indie
berstatus tanah negara; -------------------------------------- -------------------

3. Menyatakan batal demi hukum Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan No 948/Pdt/G/1996/PN.Jak.Sel tanggal 19 Nopember 1996 karena
mengandung cacat hukum; ---------------------------------------------
4. Menyatakan batal demi hukum Surat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
tanggal 27 Nopember1996 No. W7.Del.Ht.05.10.061.4155.1996; ---------------

5. Menyatakan batal demi hukum Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Negeri
Jakarta Utara No 948/Pdt/G/1996/PN.Jak.Sel tanggal 16 April 1997 karena
mengandung cacat hukum;-----------------------------------------------------

6. Menyatakan batal demi hukum permohonan Sita Jaminan (CB) Terbantah Ny. Rani
Harumsari karena tanah yang dimohonkan adalah tanah milik negara;----

7. Mengankat Sita Jaminan (CB) yang diletakan Juru Sita Pengadilan Negeri Jakarta
Utara atas tanah di Jl. Y. Sudarso No 21 Jakarta Utara; ------------------

8. Menyatakan batal demi hukum Surat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
tanggal 27 Nopember1996 No. W7.10.Ht.10.06.612 tanggal 25 Agustus tahun 2003;
----- ----------------------------------------------------------- -------------

9. Menyatakan batal demi hukum Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Negeri
Jakarta Utara No 77/Pdt/Del/Ekx/2003/PN.Jak.Ut jo No. 948/ Pdt/ G/1
996/PN.Jak.Sel karena mengandung cacat hukum; ---------------------------------

10. Menyatakan sebagai hukum sah penguasaan fisik Pembantah atas tanah Negara Ex
Hak Barat Eigendom Perponding No. 33 yang luasnya 9.700 M2 terletak di Jl. Y.
Sudarso No 21 Jakarta Utara ---------------------------------------

11. Menyatakan sebagai hukum Pembantah yang paling berhak memperoleh hak baru
atas bekas tanah Barat tersebut (Eigendom Perponding) No. 33 di Badan Pertanahan
Nasional berdasarkan Kepres No. 32 tahun 1979; --------------------

12. Biaya-biaya perkara dibebankan kepada Terbantah -------------------------------

HORMAT PEMBANTAH

Rani Harumsari, SH.


12. Bantahan Sehubungan Dengan Surat Berharga

Toto & Ramdhan


Menara Fajar 1 Kawasan Senayan City
Jakarta 12950, Indonesia
Telp/Fax (021) 5763030

Jakarta 1 Agustus 2003

Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

PERIHAL : BANTAHAN

Dengan hormat,

Untuk dan atas nama klien Bank USU yang beralamat di Jalan. Jendral Sudirman Kv. 60 Jakarta
selatan dalam hal ini telah memilih domisili hukum yang tetap pada Law Firm Toto & Ramdhan,
Berkedudukan di Menara Fajar 1 Kawasan Senayan City Jakarta Selatan, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus 29 Juli2003, selanjutnya disebut sebagai -------------------------------------------------
-----------------------------------------------PEMBANTAH.

Dengan ini mengajukan BANTAHAN terhadap:

1. PT. BANK SYARIAH INDONESIA berkedudukan di Gedung Danamon lt 3 Jalan Jendral


Sudirman, Jakarta Selatan, Sebagai ----------------------------TERBANTAH I

2. MASHADI SAKTI beralamat di Jalan Sawo Tengah No 16 Jakarta Selatan, sebagai -------
-----------------------------------------------------------------TERBATAH II

3. PT . LATEX beralamat di Gedung Century Lt. 6 Jalan Jend. Sudirman Kav.81 Jakarta
Selatan, sebagai-------------------------------------------------- TERBANTAH III

4. PT. TRAVELLING INDO beralamat di Wisma Fajar Lt. 2 Jalan Jend. Sudirman Kav 85
Jakarta Selatan, sebagai---------------------------------------- TERBANTAH IV

5. KANTOR PELAYANAN PIUTANG DAN LELANG NEGARA JAKARAT IV,


KANTOR WILAYAH IV, Berkedudukan di Jl. Prapatan No 10 Jakarta Pusat, sebagai
TURUT TERBATAH.

Adapun dasar alasan kami dalam mengajukan bantahan ini adalah sebagai berikut:
1. Bahwa perkara ini terjadi awalnya karena adanya penerbitan 5 (lima) buah saham
Promisorry Note oleh Terbantah IV pada tahun 1997 dengan melalui 2 tahap, yakni tahap I
pada tanggal 8 Juli 1997 (2 lembar Promisorry Note) dan tahap II pada tanggal 16 Juli 1997
(3 lembar Promisorry Note);

2. Bahwa atas dasar butir 1 diatas, akhirnya perkara tersebut bergulir kepersidangan pada
tahun 1998 sampai dengan pada saat ini yang mana telah masuk pada tingkat upaya hukum
luar biasa yaitu Peninjauan Kembali (Request Civiel), akan tetapi belum diputus sampai
dengan bantahan ini diajukan;

3. Bahwa adapun kedudukan para pihak pada saat perkara aquo bergulir dipengadilan Negeri
Jakarta Selatan adalah sebagai berikut:

Pihak Penggugat dalam hal ini adalah PT. Bank Syariah Indonesia Tbk.

Pihak Tergugat dalam hal ini terdiri atas :

Sebagai Tergugat I adalah Bank USU

Sebagai Tergugat II adalah Mashadi Sakti.

Sebagai tergugat III adalah PT. Latex.

Sebagai Tergugat IV adalah Travelling Indo.

4. Bahwa sedangkan amar putusan untuk menunjukkan status hukum para pihak pada saat ini
dari tingkat Pengadilan Negeri sampai kepada tingkat Kasasi di Mahkamah Agung adalah
sebagai berikut:

Amar Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 98/Pdt.G/1998/PN.Jak.Sel


tanggal 27 Oktober 1998 (bukti P-1) adalah :

MENGADILI :

Dalam Eksepsi :
- Menolak gugatan eksepsi Tergugat-tergugat seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan sebagian;

2. Menyatakan surat promes tersebut dibawah ini tidak mempunyai kekuatan hukum:

Seri 1/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-


Seri 2/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 3/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 4/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 5/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-

3. Menyatakan Tergugat II (dua) dan Tergugat IV (empat) telah melakukan perbuatan


melawan hukum;

4. Menghukum Tergugat II dan Tergugat IV membayar Penggugat masing-masing :


Tergugat II (dua) sebesar Rp. 1.168.917.326,- (satu milyar seratus enam puluh
delapan juta sembilan ratus tujuh belas ribu tiga ratus dua puluh enam rupiah);
Tergugat IV (empat) sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah);

5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas barang-barang milik Tergugat II
(dua) dan Tergughat IV (empat) yang berupa tanah dan bangunan milik Tergugat II
(dua) yang terletak di Jalan Madrasah No. 11 Jakarta Selatan dan barang-barang
milik Tergugat IV (empat) berupa:

- Sebidang tanah seluas ± 300 M2 berikut bangunan rumah tinggal permanen,


beserta dengan segala turutannya, setempat terletak dan dikenal oleh umum
dengan Jalan Medan Tengah No. 88 Kelurahan Kuningan Jakarta Selatan
dengan batas-batas:

- Sebelah Barat : Jalan Medan Tengah


- Sebelah Timur : Rumah No. 90
- Sebelah Utara : Rumah No. 02
- Sebelah Selatan : Jalan Kuningan Raya.
- Bahwa penyitaan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Tanah
Kusir Bintaro, Kecmatan Pasanggrahan, Jakarta Selatan dan

- Barang-barang bergerak maupun tidak bergerak milik Tergugat III di Gedung


Century Lantai 6, Jalan Jendral sudirman Kav 81, Jakarta selatan, tidak dapat
dilaksanakan oleh karena obyeknya tidak jelas.

6. Menyatakan tidak berharga dan harus diangkat atas sita jaminan terhadap tanah
dan bangunan yang terletak di Jalan Sawo Tengah No. 16 Jakarta Selatan;

7. Menghukum Tergugat II (dua) dan Tergugat IV (empat) untuk membayar ongkos


perkara sejumlah Rp. 1.378.000,- (satu juta tiga ratus tujuh puluh delapan ribu
rupiah);

8. Menolak gugatan Penggugat selebihnya

Amar Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 880/PDT/1999/PT.DKI tertanggal


19 Oktober 1999 (Bukti P-2) adalah :

MENGADILI :

- Menerima permohonan banding dari Pembanding I semula Penggugat,


Pembanding II semula Tergugat II dan Pembanding III semula Tergugat IV;

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 27 Oktober


1998 No. 98/Pdt.G/1998/PN.Jak.Sel. yang dimohonkan banding itu dengan
perbaikan amar putusn hingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

Dalam Ekspesi :
- Menolak ekspesi Terbanding I semula Tergugat I (satu), Terbanding II semula
Tergugat III (tiga) dan Pembanding III semula Tergugat IV (empat)

Dalam Pokok Perkara:

- Mengabulkan gugatan Pembanding I semula Penggugat sebagian;

- Menyatakan surat-surat Promes tersebut dibawah ini tidak mempunyai kekuatan


hukum:

Seri 1/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-


Seri 2/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 3/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 4/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 5/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-

- Menyatakan Pembanding III semula Tergugat IV inkar janji/wanprestasi kepada


Pembanding I semula Penggugat.

- Menghukum Pembanding III semula Tergugat IV untuk membayar hutangnya


kepada Pembanding I semula Penggugat masing-masing :
Tergugat II (dua) sebesar Rp. 1.168.917.326,- (satu milyar seratus enam puluh
delapan juta sembilan ratus tujuh belas ribu tiga ratus dua puluh enam rupiah);
Tergugat IV (empat) sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah);

- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas barang-barang milik


Pembanding III semula Tergughat IV (empat) sesuai Berita Acara tanggal 16
Juli 1998 No. 98/Pdt.G/1998/PN.Jak.Sel yang berupa:
- Sebidang tanah seluas ± 300 M2 berikut bangunan rumah tinggal permanen,
beserta dengan segala turutannya, setempat terletak dan dikenal oleh umum
dengan Jalan Medan Tengah No. 88 Kelurahan Kuningan Jakarta Selatan
dengan batas-batas:

- Sebelah Barat : Jalan Medan Tengah


- Sebelah Timur : Rumah No 90
- Sebelah Utara : Rumah No. 02
- Sebelah Selatan : Jalan Kuningan Raya

- Menyatakan tidak sah dan tidak berharga dan harus diangkat sita jaminan
terhadap tanah dan bangunan milik Pembanding II semula Tergugat II yang
terletak di Jalan Madrasah No 11 Jakarta Selatan sesuai dengan Berita Acara
Ntanggal 16 Juli 1998 No. 98/Pdt.G/1998/PN.Jak.Sel.

- Menyatakan tidak berharga dan harus diangkat atas sita jaminan terhadap
tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Sawo Tengah No. 16 Jakarta
Selatan;

- Menghukum Menghukum Pembanding III semula Tergugat IV (empat) untuk


membayar ongkos perkara sejumlah Rp. 75.000,- (tujuh puluh lima ribu
rupiah)

Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2011 K/PDT/2001 tertanggal 1


Maret 2002 yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

MENGADILI

- Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. BANK SYARIAH


INDONESIA tersebut;
- Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 19 Oktober 1999 No.
880/PDT/1999/PT.DKI. yang telah memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan tanggal 27 Oktober 1998 No. 98/Pdt.G/PN.Jak.Sel;

MENGADILI SENDIRI

Dalam Ekspesi

- Menolak ekspesi Tergugat-Tergugat seluruhnya

Dalam Pokok Perkara;

1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;

2. Menyatakan sah surat-surat promes beserta endosemennya sebagai berikut:

Seri 1/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-


Seri 2/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 3/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 4/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-
Seri 5/DIR-CB/97 nominal Rp.1.000.000.000,-

3. Menyatakan Tergugat I, II (dua) dan Tergugat IV (empat) telah melakukan


waprestasi

4. Menghukum Tergugat I, II dan Tergugat IV secara tanggung renteng membayar uang


tunai sejumlah Rp. 6.123.083.992,62 (enam milyar seratus dua puluh tiga juta
delapan puluh tiga juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu rupiah enam puluh
dua sen) kepada Penggugat, ditambah dengan margin keuntungan sebesar 5,6 % atau
279.166.666,66 (dua ratus tujuh puluh sembilan juta seratus enam puluh enam ribu
enam puluh enam sen) terhitung sejak gugatan ini terdaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sampai dibayar lunas;

5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas barang-barang milik Tergugat II
(dua) dan Tergughat IV (empat) yang berupa tanah dan bangunan milik Tergugat II
(dua) yang terletak di Jl. Madrasah No. 11 Jakarta Selatan;
Barang-barang milik Tergugat IV (empat) berupa:

Sebidang tanah seluas ± 300 M2 berikut bangunan rumah tinggal permanen, beserta
dengan segala turutannya, setempat terletak dan dikenal oleh umum dengan Jalan
Medan Tengah No. 88 Kelurahan Kuningan Jakarta Selatan dengan batas-batas:

Sebelah Barat : Jalan Medan Tengah


Sebelah Timur : Rumah No. 90
Sebelah Utara : Rumah No. 02
Sebelah Selatan : Jalan Kuningan Raya

- Bahwa penyitaan taerhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Tanah Kusir
Kelurahan Bintaro Kecamatan Pesangrahan Jakarta dan Barang-barang bergerak
maupun tidak bergerak milik Tergugat III (tiga) terletak di Gedung Century Lt 6,
Jalan Jendral Sudirman Kav. 81 Jakarta Selatan; tidak dapat dilaksanakan oleh karena
obyeknya tidak jelas

6. Menyatakan tidak berharga dan harus diangkat atas sita jaminan terhadap tanah dan
bangunan yang terletak di Jalan Sawo Tengah No. 16 Jakarta Selatan;

7. Menolak gugatan Penggugat selebihnya:

- Menghukum Termohon Kasai I, II, IV/Tergugat I, II dan Tergugat IV untuk


membayar biaya perkara sejumlah Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);

5. Bahwa Putusan Kasasi yang terakhir tersebut, telah diberitahukan kepada Pembantah;

6. Bahwa dari Putusan Tingkat Pengadilan Negeri sampai sampai dengan tingkat Kasasi di
Mahkamah Agung, terlihat Pembantah dibebaskan pada tingkat Pengadilan Negeri dan
Pengadilan Tinggi dari segala kewjibannya karena tidak terbukti bersalah, akan tetapi pada
tingkat Kasasi di Mahkamah agung, Pembantah baru dinyatakan bersalah dan dihukum
oleh Majelis Hakim Agung yang memutus perkara aquo pada waktu itu;

7. Bahwa oleh karena pada waktu putusan Kasasi di Mahkamah Agung dinyatakan bersalah,
maka Pembantah telah mengajukan upaya hukum luar biasa yaitu Peninjauan kembali
melalui Pengadilan Negeri Jakarta selatan yang telah dituangkan dalam Memori Peninjauan
Kembali dan telah memperoleh Nomor Register di Mahkamah Agung dengan No. 227
PK/Pdt/2003, akan tetapi sampai dengan saat diajukannya bantahan ini oleh Pembantah,
Permohonan Peninjauan Kembali tersebut belum diputus sebagaimana yang telah
dinyatakan dalam butir 2 diatas;

8. Bahwa oleh karena putusan Kasasi di Mahkamah Agung telah mempunyai kekuatan hukum
tetap, maka Terbantah I pada waktu itu telah mengajukan permohonan eksekusi ke
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;

9. Bahwa atas dasar permohonan Terbantah I tersebut, maka Pembantah mengajukan surat
kepada Ketua Mahkamah Agung perihal permohonan penundaan eksekusi melalui surat
No. 381.T&R/BS/XII/2002 tanggal2 Desember 2002 dan No. 393/T&R/BS/XII/2002
tanggal 27 Desember 2002;

10. Bahwa atas dasar permohonan tersebut diatas, maka Ketua Mahkamah Agung menjawab
dalam suratnya tanggal 25 Pebruari 2003 No. KMA/09/II/2003 yang pada intinya
mengatakan wewenang untuk melaksanakan dan atau menangguhkan eksekusi berad pada
Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan merujuk kepada Pasal 195 HIR;

11. Bahwa oleh karena Ketua Mahkamah Agung mengatakan sebagaimana dalam suratnya
tersebut diatas, maka Pembantah mengajukan surat permohonan penangguhan eksekusi
kepada Ketua Pengadiln Negeri Jakarta Selatan;

12. Bahwa atas dasar surat Pembantah tersebut diatas, maka Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan mengabulkan permohonan dari Pembantah dengan mengeluarkan Penetapan
Penangguhan Eksekusi melalui surat penetapan No. 98/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel tanggal 24
Maret 2003 yang pada intinya dalam surat tersebut mengatakan bahwa eksekusi
ditangguhkan sampai dengan adanya putusan Putusan Peninjauan Kembali, hal ini untuk
mencegah adanya putusan yang saling bertentangan dikemudian hari;

13. Bahwa ternyata pada tanggal 8 juli 2003 di dalam Harian Merdeka, telah diumumkan
bahwa berdasar Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
98/Pdt.G/1998/Pn.Jak-Sel tanggal 2 Juni 2003, akan dilakukan lelang eksekusi pada
tanggal 7 Agustus 2003 atas tanah dan bangunan milik Terlawan yang terletak di Jl.
Madrasah No. 11 Jakarta Selatan;

14. Bahwa atas rencana akan dilakukannya lelang eksekusi pada tanggal 7 Agustus 2003, oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan perantaraan Turut Terbantah, Pembantah sangat
berkeberatan berdasarkan alasan-alasan antara lain :

- Bahwa pada tahun 1993, ternyata tepatnya tanggal 4 Oktober 1993, Terbantah telah
mengadakan Perjanjian Kredit dengan Pembantah, dan sebagai jaminan ata pinjaman
yang diperoleh, Terbantah II memberikan jaminan kepada Pembantah berupa :

“Sebidang tanah Hak Milik No 108/Tjilandak, terletak di Propinsi DKI, Kotamadya


Jakarta, Kecamatan Pasar Minggu Desa/kelurahan Tjilandak, seluas 1,120 M2 (
seribu seratus dua puluh meter persegi), seperti diuraikan dalam gambar Situasi
tanggal 2 Desembaer 1971, nomor 184/4200/1971, berikut bangunan rumah tinggal
setempat dikenal sebagi Jalan Madrasah Raya No. 11 dikenal sebagai jalan Kemang
Raya”.

- Bahwa untuk menjamin pelunasan hutang Terbantah II berdasarkan Perjanjian Kredit


tertanggal 4 Oktober 1993, oleh Pembantah berdasarkan kuasa yang diberikan oleh
Terbantah II telah memasang Hak Tanggungan peringkat I atas Hak Tanah Milik
Sertifikat No. 108/Cilandak, terdaftar atas nama Terbantah II, sebagaimana
dinyatakan didalam Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 777/Cilandak/1996,
tertanggal 6 September 1996 dan telah didaftarkan dalam Sertifikat Hak Tanggungan
No. 455/1996, Peringkat I tertanggal 2 Oktober 1996, dengan nama pemegang Hak
Tanggungan adalah Pembantah (mohon periksa Bukti P.11);

- Bahwa pada tangal 7 Pebruari 1997, Terbantah II selaku karyawan pada waktu itu
telah mengadakan perjanjian pinjaman karyawan (Staff Loanagreement) dengan
Pembantah, dan sebagai jamaminan atas pinjaman yang diperoleh, Terbantah II
memberikan jaminan kepada Pembantah berupa :

“Sebidang tanah Hak Milik No 108/Tjilandak, terletak di Propinsi DKI, Kotamadya


Jakarta, Kecamatan Pasar Minggu Desa/kelurahan Tjilandak, seluas 1,120 M2 (
seribu seratus dua puluh meter persegi), seperti diuraikan dalam gambar Situasi
tanggal 2 Desembaer 1971, nomor 184/4200/1971, berikut bangunan rumah tinggal
setempat dikenal sebagi Jalan Madrasah Raya No. 11 dikenal sebagai Jalan Kemang
Raya”.

- Bahwa untuk menjamin pelunasan hutang Terbantah II berdasarkan Perjanjian Kredit


tertanggal 4 Oktober 1993, oleh Pembantah berdasarkan kuasa yang diberikan oleh
Terbantah II telah memasang Hak Tanggungan peringkat II atas Hak Tanah Milik
Sertifikat No. 108/Cilandak, terdaftar atas nama Terbantah II, sebagaimana
dinyatakan didalam Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 90/Ps. Minggu/1997,
tertanggal 3 Maret 1997 dan telah didaftarkan dalam Sertifikat Hak Tanggungan No.
812/1997, Peringkat II tertanggal 14 Maret 1997, dengan nama pemegang Hak
Tanggungan adalah Pembantah;

15. Bahwa mengingat tanah berikut bangunan yang akan dilelang eksekusi adalah tanah berikut
bangunan yang telah dipasang Hak Tanggungan berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan
No. 455/1996, Peringkat I tertanggal 2 Oktober 1996 dan Sertifikat Hak Tanggungan No.
6812/1997, Peringkat II tertanggal 14 Maret 1997, yang mana Hak Tanggungan tersebut
dipasang jauh hari sebelum perkara disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada
waktu itu. Sehingga sudah sepantasnya apabila Pembantah dinyatakan sebagai Pembantah
yang baik dan benar;

16. Bahwa pemasangan Hak Tanggungan atas tanah berikut bangunan yang berada di atasnya
milik Terbantah II yang terletak di Jl. Madrasah Raya No. 11 Jakarta Selatan, telah
dilakukan sesuai dengan PP. 10 tahun 1961 tentang pendaftaran Tanah dan Undang-undang
No. 4 tahun1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang
Berkaitan Dengan Tanah (Undang-undang Hak Tanggungan), maka sudah sepantasnya
apabila Pembantah dinyatakan sebagai Pemegang Hak Tanggungan No. 455/1996,
Peringkat I tertanggal 2 Oktober 1996 dan Sertifikat Hak Tanggungan No. 812/1997,
Peringkat II tertanggal 14 Maret 1997;

17. Bahwa sebagai pemegang Hak Tanggungan Pembantah mempunyai Hak Previliage yaitu
Hak selaku kreditor untuk didahului pelunasannya dari kreditor-kreditor lainnya, dan setiap
orang dan atau Badan Hukum yang memegang hak tanggungan wajib dilindungi oleh
hukum, atas dasar tersebut maka terlihat adanya kepentingan hukum dari Pembantah
mengenai lelang eksekusi yang akan dilakukan nantinya. Sehingga dengan demikian sudah
sepantasnya apabila bantahan ini di ajukan oleh Pembantah;

18. Bahwa mengingat juga Pasal 6 dan 7 UU No 4 tahun 1996 yang menyatakan :
“Hak Tanggungan tetap mengikuti obyeknya dalam tangan siapapun obyek tersebut
berada”.

19. Bahwa berdasarkan Juresprudensi Putusan Mahkamah Agung RI. No 39K/Pdt/1984


tanggal 31 Mei 1985 yang berpendirian bahwa barang-barang yang sudah dijadikan
jaminan utang tidak dapat dkenakan sita jaminan atau dengan perkara lain tanah berikut
bangunan yang sudah dipasang Hak Tanggungan No. 455/1996, Peringkat I tertanggal 2
Oktober 1996 dan Sertifikat Hak Tanggungan No. 812/1997, Peringkat II tertanggal 14
Maret 1997 tidak dapat di eksekusi;

20. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa obyek sengketa
yang akan dilelang tersebut belum dapat dilakukan sebagaimana seharusnya, sehingga
sudah sepantasnya apabila lelang eksekusi tersebut ditunda, karena tidak akan bermanfaat
bagi para pihak, sebab akan menimbulkan akibat hukum yang baru;

21. Bahwa dengan demikian, Surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
98/Pdt.G/PN.Jak-Sel. tanggal 2 Juni 2003 harus dinyatakan tidak sah dan tidak berharga,
sehingga sudah sepantasnya untuk dicabut atau dibatalkan, karena masih ada kepentingan
hukum dari pihak Pembantah, berdasarkan atas hak tanggungan sebagaimana tersebut
diatas;

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan diatas, maka kami mohon agar kiranya Majelis
Hakim yang akan memeriksa, mengadili serta memutus perkara bantahan aquo, dapat
memberikan amar putusan yang berbunyi :

DALAM PROVISI.

- Menangguhkan pelaksanaan lelang eksekusi No. 98/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel tanggal 2


Juni 2003, terhadap tanah dan bangunan milik Terbantah II yang terletak di Jl.
Madrasah No 1, Cilandak Timur, Jakarta selatan.

DALAM POKOK PERKARA.

1. Menerima dan mengabulkan Bantahan dari Pembantah untuk seluruhnya;

2. Meyatakan Pembantah adalah Pembantah yang beritikad baik dan benar;

3. Menyatakan Pembantah adalah pemegang hak tanggungan atas tanah sengketa


berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan No. 455/1996, Peringkat I tertanggal 2 Oktober
1996 dan Sertifikat Hak Tanggungan No. 812/1997, Peringkat II tertanggal 14 Maret
1997

4. Memerintahkan untuk mengangkat kembali sita eksekutorial No. 98/Pdt.G/1998/PN.Jak-


Sel tanggal 2 Juni 2003 atas tanah dan bangunan milik Terbantah II yang terletak di Jalan
Madrasah No 11 Jakarta selatan.
5. Menyatakan tidak sah dan tidak berharga Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No. 98/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel tanggal 2 Juni 2003;

6. Memerintahkan agar Para Terbantah dan Turut Terbantah dalam kasus aquo
melaksanakan putusan dalam perkara aquo;

7. Menyatakan putusan ini sebagai Putusan serta merta yang dapat dijalankan terlebih
dahulu (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada bantahan, banding maupun kasasi.

8. Menghukum para Terbantah dan Turut Terbantah untuk membayar biaya perkara yang
akan timbul.

Atau apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain maka Pembantah mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami
Kuasa hukum Pembantah

Toto, SH Ramdhan, SH
13. Bantahan Sehubungan Dengan Kepemilikan Sebidang Tanah

MARIA & REKAN


Jalan H. Naman No. 9 Pondok Kelapa
Jakarta TimurTelp/Fax: 021-5679032.

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

Perihal : BANTAHAN

Dengan hormat,

Kami yang bertandatangan dibawah ini, Nurhadi, SH. adalah Advokad/Pengacara pada Kantor
Hukum Maria & Rekan yang beralamat di Jalan H. Naman No 9 Pondok Kelapa Jakarta Timur.
Yang dalam hal ini bertindak dan untuk atas nama Pratikto, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal
02 Mei 2005 (terlampir), yang yang untu selanjutnya disebut -------------------------------------------
----------------------------------------------------PEMBANTAH

Bahwa Pembantah dengan ini mengajukan BANTAHAN terhadap :

1. PT. BANK NUSANTARA, berkedudukan di Jalan Basuki Rahmat No 12, Surabaya, yang
untuk selanjutnya disebut ------------------------------- TERBANTAH I

2. PINOT, beralamat, Jalan Buncis No 28 A, kelurahan Jati Mulya, Kecamatan Kosambi,


Tangerang, Banten. Yang untuk selajutnya disebut ----- TERBANTAH II

3. IRKA beralamat di Jalan. Raya Blok AG No. 43 Pamulang Kab Tangerang, Banten, yang
saat ini ditahan di LP Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur, yang untuk selanjutnya
disebut----------------------------------------------- TERBANTAH III
4. NOTARIS/PPAT FIRMANSYAH, SH, berkantor di Ruko Fatmawati Jalan RS Fatmawati
No 20 Jakarta Selatan yang untuk selanjutnya disebut ---------------------------------------------
--------------------------------------------------------TERBANTAH IV

5. BADAN PERTANAHAN NASIONAL, berkantor di Jalan Prapanca Raya No 9. Jakarta


selatan untuk selanjutnya disebut ------------------------------TERBANTAH V

TERBANTAH I,II,III,IV dan V, untuk selanjutnya disebut PARA TERBANTAH.

Adapun alasan yang mendasari BANTAHAN ini adalah sebagai berikut ;

1. Bahwa PEMBANTAH beralamat di Jl. Murai Raya No. 11 Kel. Bintaro, Kec.
Pasanggrahan, Jakarta selatan;

2. Bahwa PEMBANTAH Pemilik Tanah/Bangunan seluas 252 M2, SHM No. 81/atas nama
PEMBANTAH, yang telah dirubah menjadi atas nama Pinot, surat ukur/gambar No.
693/1987, yang terletak di Jl. Murai Raya No. 11 Kel. Bintaro, Kec. Pasanggrahan, Jakarta
selatan, yang untuk selanjutnya disebut obyek BANTAHAN;

3. Bahwa obyek BANTAHAN tersebut, dibeli oleh PEMBANTAH dari Pemilik Awal yakni
Ny. Sri Wulan SH, di Jl. Kesehatan Raya No 8 Petejo Selatan, Gambir Jakarta Pusat,
berdasarkan Akta Jual Beli/Perjanjian Pengosongan, yang dibuat oleh Notaris Jakarta
Lukman, SH, No. 17, tertanggal 12 Juni 1996;

4. Bahwa awalnya atas hak dari obyek Bantahan tersebut adalah SHGB No. 537 atas nama
Ny. Sri Wulan, SH, namun setelah dibeli oleh PEMBANTAH. Obyek Bantahan tersebut
kemudian ditingkatkan/dirubah oleh TERBANTAH V menjadi SHM No. 781 atas nama
Pratikto/PEMBANTAH;

5. Bahwa pada awal bulan Juni 2004, TERBANTAH II pernah mengunjungi rumah
Pembantah dalam rangka Pinjam meminjam uang, dimana TERBANTAH II sebagai
pemberi pinjaman sedangkan PEMBANTAH sebagai peminjam. Waktu itu TERBANTAH
ditemani oleh Bawi (mengaku sebagai Teman/Bos TERBANTAH II), Irka/TERBANTAH
III dan seorang laki-laki yang waktu itu tidak dikenal oleh PEMBANTAH serta ibu Ipah
(makelar), dan pada saat itu, TERBANTAH II meminta fotocopy Surat-surat
Tanah/Bangunan milik PEMBANTAH, termasuk fotocopy KTP serta Kartu Keluarga
PEMBANTAH, dan PEMBANTAH kemudian mengeluarkan seluruh Fotocopy Surat-surat
yang diminta oleh TERBANTAH II;

6. Bahwa pada tanggal 30 Juni 2004, para pihak yang terdiri dari PEMBANTAH,
TERBANTAH II, TERBANTAH III, Hambawi dan ibu Ipah, hadir di Kantor Notaris Rian,
SH, yang terletak di Jl. Bintaro Utama III Blok AM 35, Bintaro Jaya Sektor III, dalam
rangka Penandatangan Akta Pengakuan Hutang, antara TERBANTAH II sebagai Pemberi
Pinjaman/Kreditur dengan PEMBANTAH sebagai penerima Pinjaman/Debetur, dan saat
itu juga terjadi penyerahan uang pinjaman dari TERBANTAH II kepada PEMBANTAH,
sebaliknya PEMBANTAH menyerahkan SHM No. 81 kepad TERBANTAH II sebagai
jaminan hutang, dan sejak pertemuan di Kantor Notaris Rian, SH, itu PEMBANTAH sudah
tidak pernah lagi berhubungan baik melalui telepon maupun bertemu secara langsung
dengan TERBANTAH II dan TERBANTAH III maupupn teman-teman TERBANTAH II
lainnya;

7. Bahwa pada tanggal 16 September 2004, PEMBANTAH membayar sebesar Rp.


90.000.000 (sembilan Puluh Juta Rupiah) melalui transfer ke Rekening BCA No. 1364847
a/n Dani, untuk pembayaran Bunga Pinjaman, selama tiga bulan;

8. Bahwa pada sekitar tanggal 10an bulan Desember 2004, TERBANTAH mendapat Surat
Panggilan Polisi dari POLDA Metro Jaya, yang ditandatangani oleh AKBP. Tito, MA.
untuk didengar keterangannya sebagai Saksi, atas dugan turut serta melakukan Tindakan
Pidana membuat surat palsu Subs Penipuan lebih Subs Penggelapan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 263 ayat (1) dan (2) KUHP Suds Pasal 378 KUHP lebih Subs Pasal
372 KUHP, atas laporan Polisi No. Pol : 3650/K/XI/2004/SPK/ UNIT I, tertanggal 30
Nopember, atas nama pelopor Samsul/TERBANTAH I;
9. Bahwa berdasarkan dari Surat Pengadilan tersebut diatas itulah, maka pada tanggal 26
Januari 2005, PEMBANTAH melalui Kuasa Hukumnya menyurat kepada TERBANTAH
IV, dalam rangka menanyakan tentang keadaan sertifikat milik PEMBANTAH yang
dijadikan Agunan Pinjaman kepada TERBANTAH II, dan pada tanggal 28 Januari
2005TERBANTAH IV menjawab surat PEMBANTAH, yang isinya pada pokoknya
menyatakan bahwa :

- SHM No. 81 Milik PEMBANTAH, telah dijual oleh seseorang yang mengaku
sebagai PEMBANTAH, dengan memakai KTP/ identitas atas nama PEMBANTAH
yang dibelakangan diketahui bahwa orang tersebut bernama Irka/TERBANTAH III,
yang Akta Jual Belinya dibuat oleh NOTARIS/PPAT Firmansyah,
SH,/TERBANTAH IV tertanggal 8 juli 2004

- SHM No. 81 yang sudah dibalik nama ke atas nama TERBANTAH II., telah
dijadikan Agunan Kredit oleh TERBANTAH II kepada TERBANTAH I, dengan
jumlah Kredit/Pinjaman sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah)
berdasarkan Akta Kredit yang dibuat oleh TERBANTAH IV, tertanggal 9 Juli
2005.

10. Bahwa berdasarkan keterangan dari TERBANTAH V itulah, maka pada tanggal 7 Maret
2005 PEMBANTAH kemudian melaporkan TERBANTAH II ke POLDA Metro Jaya dan
atas Laporan tersebut penyidik telah memeriksa PEMBANTAH selaku saksi Pelapor, dan
Notaris Rian, SH serta TERBANTAH IV, penyidik juga telah mengajukan permohonan
Pemblokiran atas Obyek Bantahan ke TERBANTAH V, melalui suratnya No. Pol.
B/3756/IV/2005Dit.Res.Krim.Um, tertanggal 26 April 2005, yang ditandatangani oleh
Kasat II POLDA Metro Jaya.

11. Bahwa menurut keterangan Penyidik Bangtah POLDA Metro Jaya dalam kasus yang telah
dilaporkan olehTERBANTAH I ke POLDA Metro Jaya pihak Penyidik telah melimpahkan
berkas kasus tersebut ke Kejari Jakarta Utara dan kedua tersangkanya yakni TERBANTAH
II telah ditahan dititipkan di LP Salemba sebagai Tahanan dari Kejari Jakarta Utara dan
TERBANTAH III telah ditahan dititipkan di LP wanita Pondok Bambu Jakarta Timur, dan
seorang lagi karyawan dari TERBANTAH I yang bernama Halim, telah ditahan di POLDA
Metro Jaya Unit Bangtah, atas dugaan telah bersekongkol/menerima uang pelicin dari
TERBANTAH II, sehingga TERBANTAH II dengan teman-temannya dapat dengan sangat
mudah dan sangat cepat memperoleh kredit dari TERBANTAH I.

12. Bahwa dengan kejadian tersebut diatas dimana TERBANTAH I telah mengakui bahwa
dirinya telah ditipu oleh TERBANTAH II dan TERBANTAH III berikut Sindikat-nya
termasuk juga karyawannya yang bernama Halim, sehingga TERBANTAH I telah
memberikan kredit kepada PTERBANTAH II padahal Sertifikat yang dijadikan Agunan
oleh TERBANTAH II adalah Sertifikat yang didapatkan secara melawan Hukum/sebab
yang tidak halal, dengan demikian secara hukum (Pasal 1320) KUHPerdata) perjanjian
Penjamin tersebutu batal demi hukum.

Penipuan yang dilakukan oleh TERBANTAH II, TERBANTAH III dan Sindikatnya telah
diakui oleh TERBANTAH I sendiri, dimana TERBANTAH I telah melaporkan sindikat
tersebut ke POLDA Metro Jaya, namun laporan Polisi yang dilakukan oleh TERBANTAH
I ke POLDA Metro Jaya, belakangan patut dicurugai sebagai akal-akalan belaka, halmana
dilakukan TERBANTAH I untuk menghindari tuntutan dari Pemilik Tanah/Bangunan Asli,
atas tuduhan telah bersekongkol dengan TERBANTAH II dan kawan-kawan (termasuk
dalam Sindikat Penipuan Sertifikat), kecurigaan PEMBANTAH bukan tidak beralasan,
sebab:

- Mengapa begitu mudah TERBANTAH I mengeluarkan kredit terhadap seseorang


apalagi dalam jumlah yang besar, terhadap orang yang sama tetapi obyek jaminannya
berbeda-beda, harusnya TERBANTAH I curiga terhadap TERBANTAH II yang
meminjam uang berkali-kali dengan mengunakan bermacam-macam tanah/bangunan.

- Mengapa TERBANTAH I tidak curiga terhadap TERBANTAH II dan


TERBANTAH III, atas Sertifikat Balik Nama tersebut secara cepat, dimana dari
pembuatan akta Jual Beli antara Pratikto palsu/TERBANTAH III kepada
TERBANTAH II, hanya memakan waktu satu hari, yakni Akta Jual Belinya dibuat
pada tanggal 8 Juli 2005, dan Balik Nama atas sertifikat tersebut serta pembuat Akta
Kreditnya pada tanggal 9 Juli 2005, sunguh hal ini sangat jarang kalau tidak bisa
disebut tidak pernah terjadi hal seperti ini, dari sini saja seharusnya TERBANTAH I
harus curiga terhadap TERBANTAH II.

- Mengapa TERBANTAH I yang telah melaporkan kasus Penipuan tersebut ke Polisi,


yang berarti TERBANTAH I telah mengakui bahwa dirimya telah ditipu oleh
TERBANTAH II beserta sindikatnya, namun TERBANTAH I tetap ingin
mengeksekusi/memiliki Tanah/Bangunan yang dijadikan jaminan hutang oleh
TERBANTAH II ? Padahal bukankah secara hukum hal itu tidak bisa dilakukan oleh
TERBANTAH I bahkan malah jika TERBANTAH I tetap tidak mau menyerahkan
Sertifikat Tanah/Bangunan milik PEMBANTAH dan Milik Korban-korban lainnya,
maka TERBANTAH I dapat dilaporkan sebagai Tindakan Penadahan dan atau
Persekongkolan Jahat, dalam Penipuan Sertifikat.

13. Bahwa Permohonan Eksekusi atas Obyek Jaminan yang dilakukan oleh TERBANTAH I
kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta selatan, dicurigai kuat tidak disertai dengan
keterangan yang benar dan lengkap mengenai Obyek Jaminan yang dimintakan Eksekusi,
jadi dalam permohonan itu TERBANTAH I tidak menceritakan bahwa TERBANTAH I
telah tertipu oleh TERBANTAH II, dimana Obyek Tanah yang dijadikan jaminan oleh
TERBANTAH II dalam mengambil kredit, adalah Tanah/Bangunan milik orang lain yang
diperolehnya secara melawan hukum, sehingga Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
terkecoh, dan akhirnya mengeluarkan Surat Penetapan Eksekusi No.
05/Eks.Ht/2005/PN.Jak.Sel tertanggal 14 April 2005, dan Juru Sita mengeluarkan Berita
Acara Sita Eksekusi No. 05/Eks.HT/PN.JAK.SEL, tertanggal 21 April 2005, atas Tanah
Objek Bantahan tersebut.

14. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dimana PEMBANTAH sama sekali belum
pernah menjual Tanah/Bangunan miliknya (Obyek Bantahan) kepada siapapun termasuk
kepada TERBANTAH II dan atau TERBANTAH III, dan tidak pernah
mengagunkan/menjaminkan serta tidak pernah menerima Pinjaman/Kredit dari
TERBANTAH I, Maka secara hukum PEMBANTAH tidak mempunyai
hubungan/kewajiban hukum dengan TERBANTAH I, oleh sebab itu TERBANTAH I tidak
berhak menyimpan apalagi memiliki Obyek Bantahan tersebut, dan TERBANTAH I harus
segera menyerahkan SHM tersebut kepada PEMBANTAH;

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka dengan ini PEMBANTAH memohon dengan hormat
kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini, agar berkenan memutus, dengan putusan sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan bantahan PEMBANTAH untuk seluruhnya;

2. Menyatakan BATAL atau TIDAK SAH Akte Jual Beli tertanggal 8 Juli 2005, yang
dibuat oleh TERBATAH IV.

3. Menyatakan BATAL atau TIDAK SAH, Hak Tanggungan dan segala bentuk
pembebanan yang diletakkan atas Obyek Bantahan tersebut, berikut runtutannya.

4. Menyatakan BATAL atau TIDAK SAH Surat Penetapan Eksekusi No.


05/Eks.Ht/2005/PN.Jak.Sel tertanggal 14 April 2005, dan Juru Sita mengeluarkan
Berita acara Sita Eksekusi No. 05/Eks.HT/PN.JAK.SEL, yang ditandatangani Juru
Sita PN. Jakarta Selatan tertanggal 21 April 2005, atas Tanah Objek Bantahan
tersebut.

5. Memerintahkan kepada TERBANTAH I untuk menyerahkan tanpa syarat SHM No.


81 yang menjadi Obyek Bantahan, kepada PEMBANTAH.

6. Memerintahkan kepada TERBANTAH IV untuk mencoret nama TERBANTAH II


dalam SHM No. 81 yang menjadi Obyek Bantahan dan mencatat/mengembalikan
kepada atas nama PEMBANTAH.
7. Memerintahkan kepada PARA TERBANTAH secara Tanggung renteng untuk
membayar biaya perkara tersebut.

Atau apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain maka mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Hormat kami
Kuasa Hukum Pembantah

Nurhadi, SH

14. Verzet terhadap Verstek Pengadilan Negeri

ARIFIN & REKAN


PENGACARA DAN PENASEHAT HUKUM
Jalan Waru No. 2 Sidoarjo Telp/Fax: 031-3452678
Jember, 10 Juli 2002
Kepada Yth
Bapak Ketua Pengadilan Negeri
Jalan Kalimantan No. 3
Jember

Hal: Verzet terhadap Verstek Pengadilan Negeri Jember No. 30/ Pdt.G/
2002/PN.JR tanggal 6 Juni 2002

Dengan hormat,

Perkenankan, yang bertanda tangan dibawah ini:


Arifin, SH,MH PENGACARA DAN PENASEHAT HUKUM yang berkantor di Jalan Waru No.
2 Sidoarjo, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 20 Mei 2002, bertindak untuk dan atas
nama Tn. Purnomo dan Ny. Siti yang beralamt di Jalan HOS. Cokroaminoto I No. 3 Jember,
yang membuat menyusun, menandatangani serta mengajukan gugatan Perlawanan ini, yang
untuk selanjutnya disebut sebagai----------------------------------------------------------------------------
------------------------------ Para Pelawan
Bahwa Para Pelawan mengajukan gugatan Perlawanan (Verzet) atas Putusan Verstek Pengadilan
Negeri Jember tanggal 6 Juni 2002 No. 30/ Pdt.G/ 2002/PN.JR, dalam pekara anatara para
Pelawan selaku para Tergugat, melawan Ny. Sukaesih, beralamat di Jalan Raden Patah No. 90
Jember, selaku Penggugat untuk selanjutnya disebut sebagai--------------------------------------------
-------------------------------------------------------------- Terlawan

Dengan mendasarkan diri atas alasan-alasan sebagai berikut:


1. Bahwa pertama-tama Para Pelawan mengemukakan bahwa Para Pelawan dipanggil untuk
menghadiri sidang dalam perkara pokok sebanyak 3 (tiga) kali yang mana atas panggilan
tersebut Pelawan tidak pernah menghadirinya dengan alasan:
1.1.Panggilan ke-1 tanggal 1 Mei 2002.
Tidak hadir karena sangat kaget dengan adanya gugatan tersebut. Pelawan II (Ny.
Siti) sangat bingung sehingga tidak tahu apa yang harus diperbuat. Sedangkan
Pelawan I (Tn. Purnomo) masih berada di Bali.

1.2.Panggilan ke – 2 tanggal 16 Mei 2002.


Tidak hadir karena Pelawan I masih berada di Bali kemudian baru datang tanggal 20
Mei 2002.
Setelah tibanya Pelawan I maka Para Pelawan menyerahkan perkaranya dengan
menandatangani surat kuasa yang kemudian pada tanggal 5 Juni 2002 No
8/Pendaft/Pdt/2002 sudah terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jember, untuk
bersidang di Pengadilan Negeri Jember.

1.3.Panggilan ke 3 tanggal ..............?


Para Pelawan hingga kini belum pernah menerima Relas panggilan yang ke 3 namun
pada tanggal 26 Juni 2002 Para Pelawan menerima risalah pemberitahuan putusan
Pengadilan Negeri No. 30/ Pdt.G/ 2002/PN.JR (verstek).
Bahwa pada saat para pelawan mendaftarkan diri dengan etikat baik serta dengan rasa
hormat terhadap panggilan Pengadilan dengan mempersiapkan jawaban atas gugatan
serta sudah berpesan kepada petugas yang menangani pendaftaran serta mencari dan
menunggu hingga jam 14.00 WIB guna bertemu dengan Bapak Soni, SH tidak
ketemu karen melaksanakan eksekusi di Rambipuji dan tidak sempat bertemu.
Dalam hal ini para Pelawan sangatlah berkeberatan atas kebijaksanan tersebut dimana
Para Pelawan sudah siap bersidang namun karena penggilan yang ke 3 tidak diterima
maka terjadilah verstek.

2. Bahwa Para Pelaan menolak dalil-dalil Terlawan/Penggugat dengan menyatakannya


sebagai tidak benar.

3. Bahwa terlebih dahulu Para Pelawan akan mengajukan perlawanan yang bersifat
Eksepsional:

3.1.Bahwa Para Pelawan /Para Tergugat menolak gugatan ini, sebab gugatan
Terlawan/Penggugat kabur, tidak jelas karena menurut hukum seharusnya yang ikut
dilibatkan tidak hanya para Tergugat yang menghuni dan menempati tersebut
melainkan juga Santi Suwandi, Ika Suwandi, Joko Suwandi, dimana Santi Suwandi
adalah subyek yang terlibat dalam proses perpindahan hak atas rumah yang juga
menandatangani akan akte jual beli tersebut jadiSanti Suwandi tersebut adalah subyek
hukum yang sangat penting, oleh sebab itu gugatan tidak lengkap subyeknya maka
haruslah ditolak/ dinyatakan tidak dapat diterima.

3.2.Bahwa karena Terlawan/Penggugat tidak menyebutkan batas-batas obyek sengketa


secara jelas, gugatan yang tidak menjelaskan batas-batasnya lengkap, tanah persil,
beserta nomor-nomornya bertentangan dengan Yurispridensi MARI No.
565K/SIP/1973 tanggal 21 Agustus 1974 yang berbunyi:
“Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diteima karena dasar-dasar gugatan tidak
sempurna”, dalam hal ini apa yang dilalilkan Terlawan/Penggugat sebagai hak-
haknya atas tanah dan rumah tersengketa tidak jelas.

3.3.Bahwa, Para Pelawan / Para Tergugat menolak dasar kepemilikan


Terlawan/Penggugat karena senyatanya diperoleh dengan catra tidak jujur dan tidak
terbuka sehingga terbit sertifikat atas nama Terlawan/Penggugat saja, sebab menurut
Peraturan Pemerintah/PP No. 10/1961 tentang pendaftaran tanah atau Peraturan
Pemerintah No. 24/1997 yang merupakan tata cara perolehan hak yang atas nama Ny.
Sukaesih itu belum tentu benar sebagai pemilik dan fakta dalam masyarkat Ny.
Sukaesih lebih dikenal dengan sebutan gemar meminjam-pinjaman uang. Pemindahan
kepemilikan ini berawal dari pinjam-meminjam uang, dimana Ibu Susi (alm) pinjam
uang kepada Ny. Sukaesih sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) yang dalam
perkembangannya belum mampu melunasi hutang tersebut hingga tahun 1997 masih
belum juga lunas namun oleh Ny. Sukaesih diberi kelonggaran bisa nambah hutang
sebesar Rp. 9.000.000,- (sembelian juta) asalkan menyerahkan sertifikat rumah juga
dipotong Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) guna pelunasan hutang yang terdahulu,
namun dalam kenyataannya yang terjadi bukan pinjam uang dengan jaminan sertifikat
akan tetapi yang terjadi malah jual beli rumah dengan harga Rp. 9.000.000,-
(sembilan juta rupiah)hal ini Santi Suwandi dan Ibu Susi (alm) diajak untuk dibawa je
notaris guna menerima uang sisa pembayaran, saat itu pula Santi Suwandi yang hanya
menunggu diruang tunggu kemudian dipaksa untuk menandatangani bebarap kertas
kosong yang maksudnya benar-benar tidak tahu. Kemudian dalam perkembangannya
yang terjadi jual beli berikut sewa menyewa.

3.4.Bahwa diperlakukannya sebagai Para Pelawan/Para Tergugat yang harus serta merta
mengosongkan atas dasarperolehan hak yang tidak jujur dan tidak benar, maka
merupakan perbuatan yang bertentangan dengan sendi-sendi keadilan dan kebenaran,
oleh sebab tidak dapat diterima dan atau dikesampingkan (to put side).

3.5.Bahwa menurut hukum terjadinya jual beli tidak memutuskan/hilangnya sewa


menyewa karena status kepemilikan tanah atas dasar jual beli yang diperoleh secara
tidak benar dan timpang oleh Terlawan / Penggugat tentu saja berdasarkan aza hukum
tersebut Para Pelawan/Para Tergugat dan lainnya tidak ada kewajiban untuk
mengosongkan tanah dan bangunan rumah.
3.6.Bahwa tidak benar apabila Para Pelawan/Para tergugat telahmelakukan perbuatan
mealwan hukum tetapi justru malahan Terlaan/Penggugat yang karena dasar
perolehan hak secara kurang jujur dan penghilangan hak-hak Para Pelawan/Para
Tergugat yang sewenag-wenang, maka menurut hukum sangat patut untuk
memperoleh perlindungan hukum yang sesuai dengan kaidah-kaidah hukum tentang
jual beli dan sewa menyewa.

3.7.Bahwa tidak benar tentang gugatan uang paksa (dwangsom) dapat diajukan terhadap
perbuatan melawan hukum, sebab uang paksa dapat diajukan terhadap tuntutan ganti
rugi / wanprestasi atas pelaksanaan suatu perjanjian hutang piutang.

3.8.Bahwa kurang bisa diterima ats ganti rugi Rp. 2.000.000,- karena dengan senyatanya
Para Pelawan/Para Tergugat adalah merupakan korban dari pinjam-meminjam
tersebut.

Berdasarkan apa yang diuraikan diatas, dimohonkan dengan hormat agar Bapak berkenan
kiranya: memutuskan:

1. Menyatakan Pelawan sebagai Pelawan yang benar.

2. Mengabulkan Gugatn Perlawanan (Verzet) untuk seluruhnya.

3. Menolak Gugatan Penggugat/terlawan dalam daftar No. 30/ Pdt.G/ 2002/PN.JR atau
setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

4. Membatlkan Putusan Pengadilan Negeri Jember tertanggal 6 Juni 2002 No. 30/
Pdt.G/ 2002/PN.JR.

5. Menghukum Terlawan untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.

Hormat kami,
Kuasa Hukum Para Pelawan

Arifin, SH,MH
15. Perlawanan Sehubungan Dengan Jaminan Hutang

SIMANUNGKALIT & REKAN


PENGACARA DAN PENASEHAT HUKUM
Jalan Cempaka Baru No. 11 Telp/Fax: 021-4232678

Jakarta, 14 Mei 2007

Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta selatan

Perihal: Perlawanan

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini kami: Jaya Simanungkalit, SH,MH dan Martin Simanjuntak,
SH,MH advokat/konsultan hukum pada kantor hukum Simanungkali & Rekan yang beralamat di
Jalan Cempaka Baru No. 11 Jakarta Pusat, dalam hal ini berdasarkan surat kuasa khusus
tertanggal 23 Februari 2007 (terlampir), bertindak untuk dan atas nama mewakili kepentingan
hukum Tn. Budiarjo dan Ny. Yanti, yang adalah pasangan suami isteri yang sah yang diketahui
beralamt tempat tinggal di Jalan Karang Asem No. 9 Kecamatan Setia Budi Jakarta Selatan,
selanjutnya disebut sebagai -----------------------------------------------------------------------------------
------------------- Para Pelawan.

Para Pelawan dengan ini mengajukan Perlawanan (Verzet) terhadap penetapan Eksekusi
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 5/Eks.RL/2007/PN.Jak.Sel tertanggal 2 Mei 2007 dengan
pihak-pihak:

1. Ny.Murty, diketahui beralamat tempat tinggal di Sunter V No. 10, Kelurahan Priang,
Kecamatan serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, sebagai Pemenag/Pembeli Lelang
dan dalam perkara ini berkedudukan sebagai Pemohon Eksekusi sehingga didudukan
sebagai -------------------------------------- Terlawan I.

2. PT. Mandiri Finance, berkedudukan di Jakarta, Menara Kebon sirih lantai 8 Jalan Kebon
Sirih No. 3, Jakarta Pusat, sebagai Pemohon Lelang dan oleh karena dalam perkara ini
berkedudukan sebagai ------------------------------------------ Terlawan II.

3. Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara (KP2LN) Jakarta I dan/atau sekarang
menjadi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta I, yang
diketahui beralamt kantor di Jalan Sawah Besar II No.11 Jakarta Pusat dan oleh
karenanya dalam perkara ini berkedudukan sebagai---Terlawan III.

4. Menteri Keungan Republik ndonesia dalam kedudukannya sebagai Kepala Departemen


Keungan RI sebagai pihak yang mengambil alih hak dan kewajiban Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI No. 15 Tahun
2004, yang diketahui beralamat kantor di Jalan Pasar Baru Timur No. 5 jakarta Pusat. Dalam
perkara ini berkedudukan sebagai------------------------------------------------------------------------
---------------------Terlawan IV.

Adapun alasan – alasan dan dasar-dasar diajukannya Perlawanan ini adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Para Pelawan adalah pemilik satu-satunya yang sah atas sebidang tanah seluas
427 M² dan bangunan rumah permanen diatasnya yang terletak di Jalan Karang Asem No.
9 Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan, sesuai dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
(HGB) No. 300/Kuningan Timur, terdaftar atas nama Ny. Yanti (Pelawan);

2. Bahwa Para Pelawan penah meminjam sejumlah dana kepada PT. Bank Sentosa
Internasional Tbk (selanjutnya disebut Bank Sentosa), yaitu awalnya pada tahun 1995.
yang kemudian pada tahun 1999 Bank sentosa dilikuidasi (ditutup) oleh Pemerintah.
Adapun jumlah hutang pokok Para Pelawan sebelum Bank Sentosa dilikuidasi
berdasarkan surat No. Ref KPO/KR-M/INF/81/XII/97 tertanggal 19 Desember 1997,
yang diterbitkan oleh Bank Sentosa perihal Surat Pemberitahuan II (kedua) adalah
sebagai berikut:

1. Plafon PRK : Rp. 400.000.000,-


Baki Debet Rek.GIRO : Rp. 1.072.103.947,67,-
Total Overdraft : Rp. 672.103.947,67,-

2. Plafon PTD-I : Rp. 1.050.000.000,-


Outstanding PTD-I : Rp. 1.050.000.000,-

3. Plafon PTD-II : Rp. 1.550.000.000,-


Outstanding PTD-II : Rp. 1.550.000.000,-

Jumlah total kewajiban: Rp. 3.672.103.947,6,- (Tiga Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh
Dua Juta Seratus Tiga Ribu Sembilan Ratus Empat Puluh tujuh Koma Enam Sen
Rupiah);

3. Bahwa terhadap jumlah pinjaman Para Pelawan sebesar Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus
Juta Rupiah) sebagaimana disebutkan diatas dan juga bedasarkan perjanjian pinjaman
rekening koran nomor: HB/KA-PRK/07/VII/95, tertanggal 4 Juli 1995. Dimana dalam
klausul pasal 5 perjanjian tersebut secara tegas menyatakan : “ Bahwa guna menjamin
lebih jauh pengembalian pinjaman ini kepada bank .........., Debitur menyerahkan kepada
Bank secara fiducia hak miliknya (fiducia eigendom overdracht) dan /atau secara
gadai/hipotik atas barang-barang : 1 (satu) buah Sertifiat Hak Milik No. 31 terletak Jalan
Benda No. 4, Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, atas nama Yanti, dengan luas 583
m², sesuai gambar situasi no. 669/1994 tanggal 20-5-1994”;

4. Bahwa terhadap jaminan Para Pelawan tersebut pihak Bank Sentosa telah melakukan
Roya Hak Tanggungan, berdasarkan Suratnya No. HB/KA-EXT/10/I/98 tertanggal
Notaris /PPAT Wilamarta,SH yang mana hasil penjualannya digunakan untuk mebayar
pinjaman Para Pelawan kepada Bank Sentosa, untuk membayar dan melunasi pinjaman
Para Pelawan berdasarkan Perjanjian Pinjaman Rekening Koran No.HB/KA-
PRK/07/VII/95, tertanggal 4 Juli 1995. Artinya terbukti secara jelas dan nyata bahwa
terhadap pinjaman sebesar Rp.400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah) Para Pelawan
telah membayarnya dan/atau melunasinya;

5. Bahwa berdasarkan hal tersebut secara jelas dan nyata nilai pinjaman poko atau utang
pokok Para Pelawan terhadap Bank sentosa seharusnya menjadi berkurang dari Rp. Rp.
3.672.103.947,6,- (- = dikurangi) Rp.400.000.000, menjadi Rp. 3.272.103.947,6 (tiga
Milyar Dua Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Seratus Tiga Ribu Sembilan Ratus Empat Puluh
Tujuh Koma Enam Sen Rupiah);

6. Bahwa tehadap pinjaman tersebut diatas Para Pelawan menjaminkan sertifikat hak atas
tanah dan bangunannya seluas 427 m² yang berlokasi di Jalan Karang Asem No. 9
Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan, sesuai dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
(HGB) No. 300/Kuningan Timur, terdaftar atas nama Ny. Yanti (Pelawan);

7. Bahwa kemudian pada tahun 1999 Bank Sentosa dilikuidasi oleh Pemerintah yang dalam
pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia. Dimana seluruh asset serta kekayaan
yang dimiliki oleh Bank Sentosa dikuasai dan diambil alih oleh Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) termasuk hak dan kewajiban dari Bank Sentosa. Termasuk
piutang milik Bank Sentosa terhadap Para Pelawan dialihkan kepada BPPN berdasarkan
perjanjian jual beli dan penyerahan piutang (PJBP) No. SP-92/BPPN/0600, tertanggal 8
Juni 2000, dengan nilai jual beli piutang sebagaimana dinyatakan secra tegas dalam pasal
2 angka 3 dan angka 6 yaitu sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

8. Bahwa berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia No. 15 tahun


2004, tentang pengakhiran tugas dan pembubaran BPPN, mengatur bahwa dengan
dibubarkannya BPPN maka hak dan kewajibannya dialihkan kepada Menteri Keungan RI
sebagai Kepala Departemen Keunagan RI. Berdasarkan hal tersebut maka dalam
perlawanan (verzet) ini Menteri Keungan RI sebagai Kepala Departemen Keuangan RI
didudukan sebagai Terlawan IV;

9. Bahwa pada tanggal 25 Juni 2003 Terlawan IV dalam hal ini dahulu adalah BPPN telah
menjual dan mengalihkan piutang atas nama Para Pelawan kepada Terlawan I dlam hal
ini PT. Mandiri Finance. Hal mana dilakukan berdasarkan perjanjian jual beli piutang
(cessie) No. 61 tertanggal 25 Juni 2003;

10. Bahwa kemudian oleh karena adanya perjanjian jual beli dan pengalihan piutang
Terlawan IV/BPPN, maka Terlawan IV/BPPN mengirimkan surat no. Prog-11/AMK/-
PAKI/BPPN/0703 tertanggal 22 Juli 2003 yang isinya memberitahukan kepada Para
Pelawan tentang pemberitahuan pengalihan piutang dari Terlawan IV/BPPN kepada
Terlawan I dalam hal ini PT.Mandiri Finance, dengan jumlah piutang (diperhitungkan
pokoknya saja) sebesar Rp. 6.618.409.570,82 (Enam Milyar Enam Ratus Delapan Belas
Juta Empat Ratus Sembilan Ribu Lima ratus Tujuh Puluh Koma Delapan Puluh Dua
Sen), tanpa rincian yang jelas. Kemudian “memaksa” agar Para Pelawan dalam hal ini Tn
Budiarjo menandatangani surat tersebut. Oleh karena Para Pelawan merasa jumlah utang
dalam surat tesrebut tidak wajar, dan juga fakta bahwa Para Pelawan telah melakukan
pembayaran –pembayaran kepada Bank Sentosa pada saat belum dilikuidasi/ditutup oleh
Pemerintah, maka Para Pelawan tidak bersedia menandatangani surat tersebut;

11. Bahwa sebenarnya terhadap pinjaman Para Pelawan dari Bank Sentosa tersebut, Para
Pelawan pernah melakukan beberapa pembayaran, hal mana dibuktikan dengan adanya
bukti setoran dari Bank Sentosa yang ditujukan kepada Para Pelawan tertanggal 2 Januari
1998, perihal tentang: Pelunasan PTD kepada Bank Sentosa sebesar Rp.1.550.000.000,-
(Satu Milyar Lima Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) dan juga bukti setoran tertanggal
Januari 1998, perihal Pelunasan PTD kepada Bank Sentosa sebesar Rp. 1.050.000.000,-
(Satu Milyar Lima Puluh Juta Rupiah), akan tetapi hal itu tidak diperhitungkan oleh
Terlawan I dan Terlawan IB/BPPN;

12. Bahwa berdasarkan rincian jumlah pinjaman Para Pelawan dengan mempertimbangkan
penjelasan poin 5 dan poin 11 diatas maka jika dihitung dengan benar-benar sisa jumlah
pinjaman Pelawan sebesar: Rp. 3.672.103.947,6,- (Tiga Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh
Dua Juta Seratus Tiga Ribu Sembilan Ratus Empat Puluh tujuh Koma Enam Sen
Rupiah);

13. Bahwa berdasarkan hal tersebut jelas bahwa surat dari Terlawan IV/BPPN yang
menyatakan bahwa jumlah pinjaman Para Pelawan Rp. 6.618.409.570,82 (Enam Milyar
Enam Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus Sembilan Ribu Lima ratus Tujuh Puluh
Koma Delapan Puluh Dua Sen), tersebut adalah jelas tidak wajar dan tidak sesuai dengan
jumlah utang yang sebenarnya sehingga sangat merugikan kepentingan hukum dan hak
keprdataan Para Pelawan. Selain dari pada itu ketidakwajaran dan kejanggalan dari
jumlah piutang tersebut juga sebenarnya sudah dapat terlihat dari perjanjian jual beli dan
penyerahan piutang (PJBP) No. SP-2/BPPN/0600, tertanggal 8 Juni 2000, antara BPPN
dengan Bank Sentosa, dimana jumlah piutang sebesar Rp. 6.618.409.570,82 (Enam
Milyar Enam Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus Sembilan Ribu Lima ratus Tujuh
Puluh Koma Delapan Puluh Dua Sen), dibeli hanya dengan harga Rp. 10.000.000,-
(sepuluh Juta Rupiah). Sebagaimana terbukti dinyatakan secara tegas dalam pasal 2
angka 3 dan angka 6 PJBP tersebut diatas. Hal ini jelas adalah sesuatu yang janggal dan
melanggar hukum kepatutan yang ada;

14. Bahwa berdasarkan hal-hal yang tidak wajar dan tidak jelas tersebut diatas yang
cenderung melanggar hukum kepatutan, Terlawan I melakukan hal-hal sebagai berikut:
14.1. Terlawan I dalam hal ini PT mandiri Finance, berdasarkan piutang yang dimiliki
fdan dengan maksud ingin memiliki atau mengambil alih jaminan pinjaman Para
Pelawan terhadap Bank Sentosa terdahulu berupa sertifikat Hak Guna Bangunan
(HGB) No. 300/Kuningan Timur atas tanah dan bangunannya seluas 427 m² yang
berlokasi di Jalan Karang Asem No. 9 Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan,
terdaftar atas nama Ny. Yanti (Pelawan). Guna mewujudkan maksud dan
tujuannya tersebut pada tanggal 23 Februari 2006, Terlawan I mengajukan
permohonan pailit terhadap Para Pelawan ke Pengadilan Niaga/Negeri Jakarta
Pusat. Akan tetapi Pengadilan Niaga/Negeri Jakarta Pusat berdasarkan Putusan
No. 10/PAILIT/2006/PN.NIAGA/JKT.PST, tertanggal 19 April 2006, menolak
permohonan pailit yang diajukan oleh Terlawan I;

14.2. Bahwa upaya Terlawan I untuk memiliki atau mengambil alih jaminan pinjaman
Para Pelawan terhadap Bank Sentosa terdahulu tidaj hanya sampai dengan
putusan Pengadilan Niaga saja, akan tetapi ketidakpuasan Terlawan I diwujudkan
dengan menempuh upaya hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI, akan tetapi
Mahkamah Agung RI mengeluarkan putusan nomor : 01/K/N/2006, tanggal 21
Juli 2006 yang isinya tetap menguatkan putusan Pengadilan Niaga dan menolak
permohonan kasasi dari Terlawan I (dahulu Pemohon Kasasi). Yang saat itu
putusan MARI tersebut sudah berkekuatan hukum tetap (inkarct vangewijsde);

14.3. Bahwa kemudian upaya Terlawan I untuk menguasai dan memiliki harta benda
milik Para Pelawan tersebut diatas ternyata tidak hanya melakukan permohonan
pailit terhadap Para Pelawan saja yang pada akhirnya permohonan pailit Terlawan
I tersebut ditolak oleh lembaga peradilan sampai tingkat Mahkamah Agung RI.
Akan tetapi ternyata Terlawan I mengadakan lelang terhadap tanah dan bangunan
hak milik Para Pelawan yang dijadikan jaminan a quo melalui kantor pelelangan
piutang dan lelang negara Jakarta I (KP2LN) yang saat ini bernama Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (KPKNL) Jakarta I yang dalam perkara
ini sebagai Terlawan III mengadakan lelang terhadap tanah dan bangunan milik
Para Pelawan, adapun lelang tersebut dimenangkan oleh Murty yang dalam
perkara ini berkedudukan sebagai Terlawan II berdasarkan risalah lelang nomor
26/2005 yang dilakukan oleh kantor pelayanan piutang dan lelang negara Jakarta I
(KP2LN) tertanggal 27 Desember 2005;

15. Bahwa terhadap proses lelang tersebut dalam poin 14.3. Para Pelawan pernah
mengajukan keberatn dengan mengirimkan surat tertanggal 26 Desember 2005, akan
tetapi lelang tetap dipaksakan untuk dilaksanakan. Padahal jelas bahwa apabila dalam
proses lelang tersebut terdapat pihak yang keberatan maka pelelangan tersebut demi
hokum harus ditunda, karena analisa yuridis terhadap dokumen-dokumen hokum obyek
yang dilelang tidak terpenuhi sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 12 huruf b
Permenkeu Nomor 110/PMK.07/2005;

16. Bahwa selain dari pada itu lelang yang dilakukan oleh Terlawan I, Terlawan II da
Terlawan III, tesrebut sangatlah merugikan hak keperdataan Para Pelawan, karena risalah
lelang nomor: 26/2005 yang dilakukan oleh kantor pelayanan piutang dan lelang negara
Jakarta I (KP2LN) tertanggal 27 Desember 2005, serta berita acara lelang tersebut,
mengandung kekeliruan/cacat yuridis, karena didasarkan perjanjian jual beli dan
penyerahan piutang (PJBP) no. SP-2/BPPN/0600, tertanggal 8 Juni 2000, yang dibuat
oleh Terlawan I dan IV, secara jelas dan nyata mengandung cacat hukum dan
ketidakwajaran mengenai jumlah utang /kewajiban Para Pelawan. Sehingga jelaslah
proses lelang tersebut melanggar ketentuan pasal 12 huruf b Permenkeu Nomor
110/PMK.07/2005, karena tidak berdasarkan pda analisa yuridis yang benar terhadap
dokumen-dokumen hokum obyek yang dilelang;

17. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas jelaslah lelang yang dilakukan oleh Terlawan I dan
II melalui Terlawan III adalah suatu upaya untuk menguasai atau mengambil alih jaminan
milik Para Pelawan yaitu berupa tanah dan bangunannya yang berlokasi di di Jalan
Karang Asem No. 9 Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan, terdaftar atas nama Ny.
Yanti sesuai dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 300/Kuningan Timur
dengan cara melanggar hukum dan memaksakan hak, padahal secara jelas dan nyata
proses lelang tersebut cacat hokum dan melanggar ketentuan yang berlaku akan tetapi
Terlawan I dan II tetap melakukan tindakannya tersebut ;

18 Bahwa upaya “menghalalkan” segala cara yang dilakukan oleh Terlawan I dan II tidak
hanya sampai disitu, akan tetapi Terlawan I dan II pernah mengadakan eksekusi “liar”
yaitu mendatangkan deb collector atau preman untuk memaksa Para Pelawan
mengsongkan tanah dan bangunan yang dijadikan jaminan tersebut dengan cara sebagai
berikut:

18.1Pada hari Rabu Tanggal 26 Juli 2006 pada jam 13.00 rumah Para Pelawan di datangi
oleh sekitar 50 orang dari daerah Timor yang mendapat kuasa dari Ny. Kumala,SH
yang adalah legal secretary – nya Terlawan I (yang dimana Ny. Kumala, SH juga
mendapat kuasa dari Ny. Murty untuk mengosongkan dan menempati rumah, dengan
cara memaksa masuk ke pekarangan rumah dengan mendobrak pintu pagar rumah
menuju ke dalam rumah melalui dapur dan mengancam serta mengintimidasi
keluarga Para Pelawan bahkan melakukan pemukulan dan pengeroyokan terhadap
salah satu staff yang bekerja dirunah tersebut;

18.2Pada hari Jumat Tanggal 22 September 2006 pada jam 08.30 rumah Pra Pelawan
kembali didatangi oleh sekitar 50 orang dari daerah Timor yang sama, dengan
maksud dan tujuan yang sama yaitu untuk melakukan pengosongan dan menempati
dengan cara memaksa masuk ke pekarangan rumah dengan mendobrak pintu pagar
rumah menuju ke dalam rumah melalui dapur dan, mengancam serta mengintimidasi
keluarga Para Pelawan sambil teriak serta berbicara kasar;

18.3Pada hari Jumat Tanggal 13 Oktober 2006 pada jam 11.00 rumah Pra Pelawan
kembali didatangi oleh sekitar 50 orang dari daerah Timor yang sama, sambil
membawa 2 truk fuso, untuk melakukan pengosongan dan menempati dengan cara
memaksa masuk ke pekarangan rumah dengan mendobrak pintu pagar rumah menuju
ke dalam rumah melalui dapur dan, mengancam serta mengintimidasi keluarga Para
Pelawan sambil teriak serta berbicara kasar, serta mengambil beberapa barang milik
Para Pelawan dan menghancurkannya, sampai pada akhirnya keluarga Para Pelawan
melaporkan kejadian hal ini kepada Kepolisian Polda Metro Jaya dan Sekitarnya,
akhirnya pihak kepolisian menangkap sekirat 38 orang untuk diproses secara hukum;
19. Akhirnya Keluarga Para Pelawan melakukan upaya hukum dengan cara melaporkan
kejadian tersebut kepada pihak kepolisian Polda Metro Jaya dan sekitarnya dengan
laporan polisi nomor: 919/K/VIII/2006/SPK Unit “II” tertanggal 1 Agustus 2006 atas
nama Pelapor Tn. Dana Utomo, dengan Ny. Murty (Terlawan II) dan Tjiptodihardjo
sebagai Terlapor, serta laporan polisi nomor 858/K/VIII/2006/SPK Unit “II” tertanggal
26 Juli 2006 atas nama Pelapor Tn. Keban.

20. Bahwa upaya yang dilakukan Terlawan I dan II untuk menguasai dan memiliki tanah dan
bangunan milik Para Pelawan merupakan tindakan yang melawan hokum, maka
kemudian Para Pelawan mengajukan upaya hukum pidana terhadap para “eksekutor”
tersebut. Dan hasilnya pihak-pihak yang melakukan eksekusi liar tersebut di[idana dan
diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hal mana dibuktikan dengan putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan antara lain:

20.1. Petikan putusan Pengadilan Negeri Jakrta Selatan dengan Nomor


17/Pid.B/2007/PN.Jak.Sel atas nama Terdakwa Enos telah terbukti secara sah dan
menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “secara melawan hukum
memaksa orang lain, membiarkan sesuatu dengan memakai ancaman kekerasan
perbuatan lain baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain yang dilakukan
secara bersama-sama”, diputus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal
14 Maret 2007;

20.2. Petikan putusan Pengadilan Negeri Jakrta Selatan dengan Nomor


17/Pid.B/2007/PN.Jak.Sel atas nama Terdakwa Bowa telah terbukti secara sah
dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “secara melawan hukum
memaksa orang lain, membiarkan sesuatu dengan memakai ancaman kekerasan
perbuatan lain baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain yang dilakukan
secara bersama-sama”, diputus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal
14 Maret 2007;

20.3. Petikan putusan Pengadilan Negeri Jakrta Selatan dengan Nomor


17/Pid.B/2007/PN.Jak.Sel atas nama Terdakwa Pati telah terbukti secara sah dan
menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “secara melawan hukum
memaksa orang lain, membiarkan sesuatu dengan memakai ancaman kekerasan
perbuatan lain baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain yang dilakukan
secara bersama-sama”, diputus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal
14 Maret 2007;

20.4. Petikan putusan Pengadilan Negeri Jakrta Selatan dengan Nomor


17/Pid.B/2007/PN.Jak.Sel atas nama Terdakwa Anasemba telah terbukti secara
sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “secara melawan hukum
memaksa orang lain, membiarkan sesuatu dengan memakai ancaman kekerasan
perbuatan lain baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain yang dilakukan
secara bersama-sama”, diputus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal
14 Maret 2007;
20.5. Petikan putusan Pengadilan Negeri Jakrta Selatan dengan Nomor
17/Pid.B/2007/PN.Jak.Sel atas nama Terdakwa Ledu telah terbukti secara sah dan
menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “secara melawan hukum
memaksa orang lain, membiarkan sesuatu dengan memakai ancaman kekerasan
perbuatan lain baik terhadap orang itu sendiri maupun orang lain yang dilakukan
secara bersama-sama”, diputus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal
14 Maret 2007;

21. Bahwa berdasarkan laporan polisi no 919/K/VIII/2006/SPK Unit “II” tertanggal 1


Agustus 2006 atas nama pelapor Dana Utomo, pihak kepolisian Polda Metro Jaya dan
sekitarnya menindaklanjuti laporan polisi tersebut dengan mengeluarkan:

21.1. Berita acara pencarian tersangka tertanggal 6 November 2006, atas nama Kumala,
SH (legal secretary Terlawan I) serta daftar pencarian orang (dpo) no pol:
10/XI/2006/Dit Reskrimum atas nama Kumala,SH dengan sangkaan melanggar
pasal 363, pasal 335, pasal 55 KUHP tertanggal 6 November 2006;

21.2. Berita acara pencarian tersangka tertanggal 16 Oktober 2006, atas nama Diaz
serta daftar pencarian orang (dpo) no pol: 01/X/2006/Dit Reskrimum atas nama
Diaz dengan sangkaan melanggar pasal 363, pasal 335, pasal 55 KUHP tertanggal
6 November 2006;

22. Bahwa berdasarkan hal tersebut jelaslah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Para
Terlawan untuk menguasai dan memliki harta benda berupa tanah dan bangunan yang
berlokasi di di Jalan Karang Asem No. 9 Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan, terdaftar
atas nama Ny. Yanti sesuai dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No.
300/Kuningan Timur dengan cara lelang yang dilakukan oleh Terlawan I,II,dan III yang
secara jelas dan nyata cacat hokum karena didasarkan oleh Sesutu yang tidak jelas
mengenai jumlah utang dan juga melanggar ketentuan yang berlaku dan oleh karennya
patut secara hokum risalah lelang tersebut batal atau dinyatakan batal secara hokum, dan
mengembalikan posisi utang piutang atau dinyatakan batal secara hokum, dan
mengembalikan posisi utang piutang anatara Para Pelawan dengan Terlawan I pada posisi
yang benar;

23. Bahwa selain dari itu karena proses lelang tersebut secara hokum terbukti didasarkan
fakta-fakta yang tidak wajar dan melanggar hokum maka obyek lelang berupa tanah dan
bangunan yang berlokasi yang berlokasi di di Jalan Karang Asem No. 9 Kecamatan Setia
Budi, Jakarta Selatan, terdaftar atas nama Ny. Yanti sesuai dengan sertifikat Hak Guna
Bangunan (HGB) No. 300/Kuningan Timur adalah tetap sah milik Para Pelawan;

24. Bahwa ternyata walaupun sudah terdapat beberapa putusan pengadilan baik pidana
maupun perdata/niaga bahkan dengan tingkat kasasi di Mahkamah Agung RI yang isinya
adalah menguatkan kedudukan hukum Para Pelawan terhadap harta bendanya
sebagaimana dijelaskan diatas. Upaya Terlawan I dan II untuk menguasai dan
mengalihkan kepemilikan hak atas tanah dan untuk menguasai dan memiliki harta benda
milik Para Terlawan sebagaimana dijelaskan diatas, Teralwan I mengajukan permohonan
eksekusi ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagaimana dibuktikan dengan
dikeluarkannya Penetapan Eksekusi Pengadilan Negeri Jakarta Salatan No.
5/Eks.RL/2007/PN.Jak.Sel tertanggal 2 Mei 2007;

25. Bahwa permohonan eksekusi yang diajukan oleh Terlawan I kepada Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan jelaslah merupakan suatu tindakan yang tidak patut dilakukan secara
hokum, karena didasarkan oleh proses lelang yang mengandung cacat yuridis
sebagaimana dijelaskan dalam poin 12 sampai dengan 17 diatas;

26. Bahwa seharusnya yang dilakukan oleh Terlawan I bukanlah langsung membeli dengan
cara lelang, tapi melakukan analisa yuridis terhadap obyek yang akan dibelinya tersebut
sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 12 huruf b Permekeu nomor:
110/PMK.07/2005. hal tersebut penting untuk dilakukan karena harta benda yang
merupakan jaminan terhadap utang Para Pelawan, dimana utang yang ditagihkan oleh
Terlawan II (pemohon lelang) tidak sesuai dengan jumlah utang yang sebenarnya
sebagaiman dijelaskan dalam poin 1, poin 11 dan poin 12 diatas;

27. Bahwa oleh karena proses lelang yang dilakukan oleh TerlawanI,II dan III mengandung
cacat yuridis, maka permohonan eksekusi yang diajukan oleh Terlawan I berdasarkan
penetapan eksekusi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 5/Eks.RL/2007/PN.Jak.Sel
tertanggal 2 Mei 2007 didasarkan pada proses lelang yang cacat yuridis, sudah sepatutnya
permohonan eksekusi yang diajukan Terlawan I ditolak secara hokum atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima, serta penetapan eksekusi Pengadilan Negeri
Jakrta Selatan No. 5/Eks.RL/2007/PN.Jak.Sel tertanggal 2 Mei 2007 juga demi hokum
harus dibatalkan atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapt dilaksanakan;

28. Bahwa guna melindungi kepentingan hukum dan hak keperdatannya terhadap
kepemilikan tanah dan bangunan Para Pelawan yang berlokasi di di Jalan Karang Asem
No. 9 Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan, terdaftar atas nama Ny. Yanti sesuai
dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 300/Kuningan Timur. Saat ini Para
Pelawan telah mengajukan gugatan pembatlan risalah lelang nomor: 26/2005 tertanggal
27 Desember 2005, yang telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatn, dengan nomor register: 03/Pdt.G/2007/PN.Jak.Sel tertanggal 9 Mei 2007;

29. Oleh karena Perlawanan ini diajukan berdasarkan bukti-bukti dan kenyataan fakta yang
sebenarnya, maka Para Pelawan mohon agar putusan perkara ini dapat dilaksanakan lebih
dahulu meskipun ada banding, kasasi maupun upaya hokum lain (uit voerbaarr bij
voerraad).

Berdasarkan dalil-dalil yang telah diuraikan tersebut diatas, dengan ini Para Pelawam mohon
kepada Yang Mulia dan Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memutuskan:

Dalam Provisi:
- Menagguhkan/membatalkan eksekusi pengosongan akan diadakan dan perbuatan hukum
dalam bentuk apapun terhadap tanah seluas 427 m² dan bangunan rumah permanen yang
berlokasi di Jalan Karang Asem No. 9 Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan, sesuai
dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 300/Kuningan Timur, yang didasarkan
pada penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No 5/Eks.RL/2007/PN.Jak.Sel
tertanggal 2 Mei 2007, sampai adanya putusan perkara ini yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.

Dalam Pokok Perkara

1. Menerima dan mengabulkan Perlawanan Para Pelawan untuk seluruhnya;

2. Menyatakan sebagai hokum bahwa Para Pelawan adalah pemilik satu-satunya yang
sah atas tanah seluas 427 m² dan bangunan rumah permanen yang berlokasi di Jalan
Karang Asem No. 9 Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan, sesuai dengan sertifikat
Hak Guna Bangunan (HGB) No. 300/Kuningan Timur;

3. Menagbulkan permohonan provisi Para Pelawan;

4. Mengabulkan batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum untuk dilaksanakan


Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No 5/Eks.RL/2007/PN.Jak.Sel
tertanggal 2 Mei 2007 yang ditujukan terhadap sebidang tanah seluas 427 m² dan
bangunan rumah permanen yang berlokasi di Jalan Karang Asem No. 9 Kecamatan
Setia Budi, Jakarta Selatan.

5. Memerintahkan Terlawan I,II, III dan IV untuk tunduk dan taat terhadap putusan
perkara ini;

6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan lebih dahulu meskipun ada
banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya (uit voerbaar bij voerraad);

7. Menghukum Terlawan I,II,III dan IV untuk membayar biaya perkara ini.

Atau: apabila pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).

Hormat kami,
Kuasa Hukum Para Pelawan

Jaya Simanungkalit,SH,MH Martin Simanjuntak,SH,MH


16. Perlawanan atas eksekusi Putusan

Jakarta, 20 Juli 2007

Kepada Yth:

Bapak Ketua Pengadilan Negeri


di
Jakarta Selatan

Perihal: Perlawanan atas eksekusi Putusan No. 89/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel

Dengan hormat,

Kami yang bertanda tangan dibawah ini : Mohammad Hatta, beralamat Jalan Timur Raya No.
10, Kecamatan Jatinegra jakarta Timur, selanjutnya disebut sebagai -----------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------- Pelawan;

Dengan ini hendak mengajukan perlawanan terhadap:

1. Tn. Mono, beralamat di Lenteng Agung No. 9 Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan
selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------ Terlawan I;

2. Ny. Emmy, beralamat di Jalan Bintaro Raya No. 11 Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Selanjutnya disebut sebagai ---------------------------------- Terlawan II;

3. Tn. Dadan, beralamat di Jalan Bintaro Raya No. 11 Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Selanjutnya disebut sebagai --------------------------------- Terlawan III;

4. Tn. Udi, beralamat di Jalan Bintaro Raya No. 11 Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Selanjutnya disebut sebagai --------------------------------- Terlawan IV;

5. Tn.Alex, beralamat di Jalan Bintaro Raya No. 11 Pesanggrahan Jakarta Selatan.


Selanjutnya disebut sebagai --------------------------------- Terlawan V;

6. Tn. Sadikin, beralamat di Jalan Bintaro Raya No. 11 Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Selanjutnya disebut sebagai --------------------------------- Terlawan VI;

7. Tn. Salman, beralamat di Jalan Bintaro Raya No. 11 Pesanggrahan Jakarta Selatan.
Selanjutnya disebut sebagai -------------------------------- Terlawan VII;

8. Badan Pertanahan Nasional Kodya Jakarta Selatan, beralamat di Jalan Prapanca Raya
No. 12, Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai -----Turut Terlawan;
Dengan ini bermaksud mengajukan perlawanan atas eksekusi Putusan No. 89/ Pdt.G/
2006/PN.Jak.Sel tertanggal 13 Juli 2006, dengan alasan-alasan sebagai berikut:

Dasar Hukum Perlawanan

1. Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan Putusan No.


89/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel tertanggal 13 Juli 2006 antara Tn. Mono selaku Penggugat
(Terlawan I dalam perkara a quo) melawan Ny. Emmy, Tn. Dadan, Tn. Udi, Tn.
Alex, Tn. Sadikin dan Tn. Salman kesemuanya sebagai Para Tergugat.

Bahwa salah satu amar putusan dalam perkara No Putusan No.


89/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel tertanggal 13 Juli 2006 yakni pada poin ke 8 berbunyi
sebagai berikut:

“Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan terhadap sebidang
tanah berikut bangunannya sertifikat hak milik No, 95 seluas 9.520 M² atas nama
Sadikin Widjaya yang terletak di Jalan Pendidikan No. 06, Kelurahan Bintarao,
Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dengan batas-batas:

- Sebelah Barat : Tanah kosong


- Sebelah Timur : Jalan Pendidikan
- Sebelah Utara : Rumah No. 20
- Sebelah Selatan : Pagar tembok pembatas

2. Bahwa terhadap putusan perkara tersebut diatas ternyata telah diberitahukan kepada
para pihak yang berperkara pada tanggal 28 Juli 2006 namun sampai dengan batas
waktu yang ditentukan para Tergugat (Terlawan I s/d VII) tidak melakukan upaya
hukum banding sehingga putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
dan karennya Terlawan I telah mengajukan permohonan eksekusi atas putusan
dimaksud;

3. Bahwa Pemohon sangat keberatan terhadap dengan eksekusi Putusan No. 89/
Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel tertanggal 13 Juli 2006. Karena yang menjadi objek dalam
perkara tersebut yakni tanah dan bangunan sebagaimana terurai diatas adalah milik
Pemohon berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 092/Bintaro. Gambar Situasi/Surat
Ukur No. 419/1996 tertanggal 30 Oktober 1996, Sertifiakt Hak Milik No.
645/Bintaro, gambar Situasi/Surat Ukur No. 4146/2004 tertanggal 10 Mei 2004 dan
Sertifikat Hak Milik No. 646/Bintaro, Gambar Situasi/Surat Ukur No. 4147/2004
tanggal 10 Mei 2004;

4. Bahwa Pelawan adalah bukan pihak dalam perkara Putusan No.89/


Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel, sehingga Pelawan merupakan pihak ketiga yang
diperkenankan untuk mengajukan perlawanan twerhadap eksekusi putusan perkara
tersebut diatas dengan alas hak berupa 3 buah sertifikat dimaksud. Karenanya adalah
beralasan bilamana Pelawan dinyatakan sebagai Pelawan yang benar dan beritikad
baik;

Dasar Perolehan Hak Pemohon Atas Tanah Sengketa

1. Bahwa Pemohon adalah Pemilik sah atas tanah sengketa berdasarkan Sertifikat Hak
Milik No. 092/Bintaro. Gambar Situasi/Surat Ukur No. 419/1996 tertanggal 30
Oktober 1996, Sertifiakt Hak Milik No. 645/Bintaro, gambar Situasi/Surat Ukur No.
4146/2004 tertanggal 10 Mei 2004 dan Sertifikat Hak Milik No. 646/Bintaro, Gambar
Situasi/Surat Ukur No. 4147/2004 tanggal 10 Mei 2004;

2. Bahwa tanah objek sengketa pada awalnya adalah milik Ahmad Bakar bersertifikat
Hak Milik No. 95/Bintaro, namun kemudian telah dijual kepada pihak lain sebagai
berikut:

2.a. Seluas 4.184 m² dijual kepada Ny. Fatimah berdasarkan Akta Jual Beli
No. 4/13/Kebayoran Lama/1986 tertanggal 19 Juni 1986, yang dibuat
dihadapan Salim, SH, Notaris Jakarta;

2.b. Seluas 3.555 m² dijual kepada Tn. Husin berdasarkan Akta Jual Beli No.
5/13/Kebayoran Lama/1986 tertanggal 19 Juni 1986, yang dibuat
dihadapan Salim, SH, Notaris Jakarta;

2.c. Seluas 1.781 m² dijual kepada Tn. Reza berdasarkan Akta Jual Beli No.
6/13/Kebayoran Lama/1986 tertanggal 19 Juni 1986, yang dibuat
dihadapan Salim, SH, Notaris Jakarta;

3. Bahwa selanjutnya ketiga bidang tanah yang awalnya berasal dari sertifikat Hak
Milik No. 95/Bintaro atas nama Ahmad Bakar yang kemudian dialihkan kepada Ny.
Fatimah, Husin, dan Reza sebagaimana terurai pada point 2, telah dibeli oleh Pelawan
dari pemilik baru, yakni:

3.a. Tanah seluas 4.184 m² yang dibeli dari Ny. Fatimah telah mendapat
persetujuan dari suaminya Tn. Husin berdasarkan Perjanjian Jual Beli 67
tertanggal 25 Nopember 1989, yang dibuat oleh dan dihadapan Warda,
SH, Notaris di Jakarta;

3.b. Tanah seluas 3.555 m² yang dibeli dari Tn. Husin telah mendapat
persetujuan dari istrinya Ny. Fatimah berdasarkan Perjanjian Jual Beli 66
tertanggal 25 Nopember 1989, yang dibuat oleh dan dihadapan Warda,
SH, Notaris di Jakarta;

3.c. Tanah seluas 1.781 m² yang dibeli dari Tn. Reza berdasarkan Perjanjian
Jual Beli 68 tertanggal 25 Nopember 1989, yang dibuat oleh dan
dihadapan Warda, SH, Notaris di Jakarta;
4. Bahwa Perjanjian Jual Beli tersebut telah ditindak lanjuti dengan pembuatan Akta
Jual Bali yakni No.876/Pesanggrahan/1992, No. 870/ Pesanggrahan/1992 dan
871/Pesanggrahan/1992, kesemuanya dibuat oleh Johny Waworuntu,SH, PPAT di
Jakarta;

5. Bahwa sejak dibuatnya Akta Jual Beli tersebut maka hak kepemilikan seutuhnya telah
berpindah kepada Pemohon sebagai pemilik baru, dan saat ini tanah objek sengketa
tercatat atas Pelawan sesuai dengan sertifikat Hak Milik No. 092/Bintaro, No.
645/Bintaro dan No. 646/Bintaro;

6. Bahwa sejak Pelawan menguasai tanah tersebut hingga saat ini, Pelawan tidak pernah
menglihkan, menjual ataupun memberi kuasa kepada pihak lain untuk menawarkan,
menjual dan sejenisnya;

7. Bahwa alangkah kagetnya Pelawan ketika mengetahui bahwa tanah milik Pelawan
telah menjadi objek sengketa dalam perkara No. 89/ Pdt.G/ 2006/ PN.Jak.Sel yang
pada pokoknya menyatakan bahwa tanah objek sengketa adalah benar milik Alm.
Sadikin Widjaya, adalah tidak benar sama sekali. Karena tanah tersebut pada saat
terjadinya hutang piutang antara Sadikin Widjaya dengan Terlawan, tanah objek
sengketa telah berpidah kepemilikan dari Tn. Ahmad Bakar kepada Ny. Fatimah, Tn.
Husin dan Tn. Reza sebagaimana diuraikan diatas.

8. Bahwa hal ini diperkuat pula oleh Surat Badan Pertanahan Nasional No.
452/09/02/P.P.T tertanggal 20 Juni 2006, perihal pencatatan sita jaminan yang ada
pokoknya menerangkan bahwa sita jaminan yang telah diletakkan dalam pekara No.
89/Pdt.G/2006/PN.Jak.Sel tidak dapat dilaksanakan oleh karena data yang
disampaikan oleh pihak para Terlawan tidak sesuai dengan data yang dimiliki oleh
BPPN;

9. Bahwa dari surat BPPN tersebut terbukti bahwa tanah sengketa bukanlah milik
Sadikin Widjaya melainkan tanah milik Ahmad Bakar. Karenya dapat disimpulkan
bahwa Para Terlawan telah memanipulasi data hak kepemilikan dan
mempergunakannya sebagai jaminan utang;

10. Bahwa selain itu dari Sertifikat yang diajukan dalam perkana No. 89/ Pdt.G/
2006/PN.Jak.Sel yang diakui sebagai tanda bukti hak kepemilikan Sadikin Widjaya
ternyata terdapat beberapa kejanggalan diantaranya:

- Bahwa Sertifikat tersebut masih tercatat dikeluarkan oleh kantor Badan


Pertanahan Nasional Tangerang, padahal senyatanya objek tanah terletak di
Jakarta Selatan. Maka sepatutnya sertifikat tanah telah diganti yang dikeluarkan
oleh BPN Jakarta Selatan;

- Bahwa pada bagian pencatatan peralihan, dikeluarkan bahwa Sadikin Widjaya,


memperoleh tanah sengketa berdasarkan akta jual beli no. 1/IV/JS/1989 tertanggal
4 April 1989, dan telah didaftarakan dibagian pendaftaran tanah BPN Jakarta
Selatan. Bilamana benar pada tanggal tersebut telah terjadi jual beli dan telah
didaftarkan di kantor BPN Jakarta Selatan, maka sudah barang tentu Sertifikat
lama yang diterbitkan oleh BPN Kota Tangerang diganti Sertifikat baru yang
dikeluarkan oleh BPN Jakarta Selatan;

11. Bahwa kejanggalan lain yang diperoleh dari perkara No. 89/ Pdt.G/ 2006/PN.Jak.Sel
adalah sangat tidak masuk akal andaikata bilamana benar para Terlawan II s/d VII
adalah pemilik tanah atas objek sengketa maupun begitu saja melepaskan tanahnya
yang bernilai milyaran rupiah untuk membayar hutang Alm. Sadikin Widjaya, yang
hanya sekian ratus juta rupiah. Dari uraian fakta tersebut terlihat jelas adanya
rekayasa dalam perkara tersebut, demikian pula dengan bukti-bukti yang
dipergunakan;

12. Bahwa karena data-data yang dipergunakan dalam perkara No. 89/ Pdt.G/
2006/PN.Jak.Sel adalah data rekayasa dan fiktif yang mengakibatkan putusan
tersebut tidak dapat dieksekusi. Karenyanya kami mohon agar Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan untuk menyatakan putusan perkara
No. 89/ Pdt.G/ 2006/PN.Jak.Sel tidak mempunyai kekuatan hukum dan tidak dapat
dieksekusi;

13. Bahwa akibat tindakan para Terlawan tersebut mengakibatkan Pelawan harus
mempertahankan hak Pelaan, sehingga Pelawan harus berkorban banyak untuk
mempertahankan hak kepemilikan tersebut. Akibatnya Pelawan mengalami kerugian
yang tidak sedikit;

14. Bahwa akibat tindakan para Terlawan yang mengakibatkan Pelawan mengalami
kerugian maka adalah tepat bilamana tindakan para Terlawan tersebut dikategorikan
sebagai tindakan Perbuatan Melawan Hukum;

15. Bahwa karena para Terlawan telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum
maka para Terlawan haruslah mengganti kerugian yang dialami oleh Pelawan yang
dapat dirinci sebagai berikut:

- Kerugian Materiil: Keuntungan yang Pelawan peroleh bilamana menjual tanah


tersebut yakni: luas tanah seluruhnya 8.800 m² x harga tanah Rp. 1.700.000 = Rp.
14.960.000.000,- (empat belas milyar sembilan ratus enam puluh juta rupiah).
- Kerugian Immateriil : Kerugian yang alami akibat adanya kasus ini mengkaibtkan
Pelawan mengalami tekanan secara pshicis, kerugian waktu dan nama baik
Pelawan sebagai serorang bisnisman tercoreng di mata para klien Pelawan.
Namun demikian untuk adanya kepastian hukum adalah wajar bilamana ditaksir
sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepiluh milyar rupiah);

16. Bahwa karena tanah sengketa a quo adalah sah milik Pelawan, maka beralasan hukum
bilamana Sertifikat Hak Milik No. 95, Gambar Situasi No. 208 tanggal 7 April 1971
atas nama Sadikin Widjaya dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum.
Permohonan Provisi:

- Bahwa karena Perlawanan Pelawan diajukan berdasarkan akta yang otentik serta
untuk mencegah terjadinya eksekusi lanjutan ata putusan No. 89/ Pdt.G/
2006/PN.Jak.Sel tertanggal 13 Juli 2006, Pelawan mohon kepada Bapak Majelis
Hakim agar berkenan mengeluarkan putusan provisi yang memerintahkan untuk
menunda pelaksanaan eksekusi putusan No. 89/ Pdt.G/ 2006/PN.Jak.Sel;

Berdasarkan uraian diatas, maka kami mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa
dan mengadili perkara a quo berkenan untuk mengeluarkan hukum tetap;

Dalam Provisi:

- Memerintahkan untuk menunda pelaksanaan eksekusi putusan perkara No. 89/


Pdt.G/ 2006/PN.Jak.Sel tertanggal 13 Juli 2006 sampai dengan adanya putusan
dalam perkara a quo yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan Perlawanan Pelawan untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang benar dan beritikad baik;

3. Menyatakan para Terlawan telah melakukan perbuatan melawan hukum;

4. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 092/Bintaro. Gambar Situasi/Surat Ukur No.
419/1996 tertanggal 30 Oktober 1996, Sertifiakt Hak Milik No. 645/Bintaro, gambar
Situasi/Surat Ukur No. 4146/2004 tertanggal 10 Mei 2004 dan Sertifikat Hak Milik
No. 646/Bintaro, Gambar Situasi/Surat Ukur No. 4147/2004 tanggal 10 Mei 2004 sah
menurut hukum dan mempunyai kekuatan hukum;

5. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 95, Gambar Situasi No. 208 tanggal 7 April
1971 atas nama Sadikin Widjaya dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum untuk
diberlakukan;

6. Menyatakan perkara No. 89/ Pdt.G/ 2006/PN.Jak.Sel tertanggal 13 Juli 2006 tidak
mempunyai kekuatan hukum dan tidak dapat dieksekusi;

7. Menghukum para Terlawan untuk membayar kerugian yang dialami oleh Pelawan
sebesar Rp. 24.960.000.000,- (dua puluh empat milyar sembilan ratus enam puluh
juta rupiah);
8. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan lebih dahulu walaupun ada upaya
Banding, Kasasi maupun Peninjauan Kembali;

9. Menghukum para Terlawan dan turut Terlawan untuk membayar biaya yang timbul
dalam perkara ini;

Atau: Bilamana Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain
mohon putusan yang seadil-adilnya;

Demikian surat gugatan/perlawanan ini kami ajukan kehadapan Bapak dengan harapan segera
diperiksa.

Hormat kami,

Mohammad Hatta
BAB III

GUGATAN CLASS ACTION / KELOMPOK

CONTOH – CONTOH GUGATAN

1. Gugatan Perwakilan Kelompok tentang Perbuatan Melawan Hukum

Law Office
PRIMA & ASSOCIATES
Jl. Lebak Bulus Raya No. 5 Jakarta 14250, Telp. 021-728.7766

Jakarta, 6 Nopember 2007


Hal : Gugatan Perwakilan Kelompok tentang
Perbuatan Melawan Hukum

Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini, Prima Perkasa, SH, advokat dari Kantor Advokat “Prima &
Associates” berkantor di Jl. Lebak Bulus Raya No. 5 Jakarta Selatan, dalam hal ini berdasarkan
surat kuasa khusus tertanggal 3 Nopember 2007 (terlampir) adalah selaku kuasa dari dan oleh
karena itu pada kesempatan ini bertindak untuk dan atas nama:

1. Brigjen TNI ISMAIL SALEH, beralamat di Jl. Anggrek Permai IV/2 Jakarta Selatan.

2. Brigjen TNI AHMAD DAUD, beralamat di Jl. Alam Permai III/33 Jakarta Selatan.

3. Brigjen TNI KRISBIANTORO, beralamat di Jl. Soka Permai V/8 Jakarta Selatan.

4. Brigjen TNI SUSILO, beralamat di Jl. Melati Permai VI/9 Jakarta Selatan

Dalam hal ini ke empat orang tersebut diatas, bertindak untuk diri sendiri dan sekaligus secara
bersama-sama sebagai wakil dari anggota kelompok masyarakat penghuni Komplek
Pemukiman/Perumahan Pondok Permai, Kelurahan Pesanggrahan, kecamatan kebayoran lama,
Jakarta Selatan.
Untuk selanjutnya mohon disebut sebagai : PENGGUGAT.

Bahwa pada kesempatan ini Penggugat hendak mengajukan Gugatan Perwakilan


Kelompok/class Action Perbuatan Melawan Hukum (PMH) terhadap:

1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq. Gubernur DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan
Merdeka Selatan, Kav. 8-9, Gambir, Jakarta Pusat:
untuk selanjutnya disebut------------------------------------------- TERGUGAT I.

2. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq. Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta,
berkedudukan di Jalan Kebon Kacang No. 2, Jakarta Pusat:
untuk selanjutnya disebut -------------------------------------------TERGUGAT II

3. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq. Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta,
berkedudukan di Jalan Jatibaru No. 9, Jakarta Pusat:
untuk selanjutnya disebut -----------------------------------------TERGUGAT III.

4. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq. Dinas Tata Kota DKI Jakarta, berkedudukan di
Jalan Cideng Raya, Jakarta Pusat:
untuk selanjutnya disebut -----------------------------------------TERGUGAT IV.

5. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq. Dinas Pertamanan DKI Jakarta, berkedudukan
di Jalan Harmoni Raya No. 5, Jakarta Pusat:
untuk selanjutnya disebut--------------------------------------------TERGUGAT V

6. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI
Jakarta, berkedudukan di Jalan Rasuna Said No. 8 Jakarta Selatan untuk selanjutnya
disebut -------------------------------------------------TERGUGAT VI.

7. PT. Yoko Sakti, berkedudukan di Jalan Arteri Raya No. 7 Jakarta Selatan.
untuk selanjutnya disebut -----------------------------------------------Tergugat VII

8. PT. Citra Indah, berkedudukan di Jalan Batu Ceper No. 6 Jakarta Pusat.
untuk selanjutnya disebut ----------------------------------------------Tergugat VIII

9. PT. Mandiri, berkedudukan di Jalan Veteran No. 10 Jakarta Selatan


untuk selanjutnya disebut ------------------------------------------Turut Tergugat

untuk selanjutnya Tergugat I hingga Tergugat VIII secara bersama-sama mohon disebut sebagai :
Para Tergugat

Adapun dasar dan alasan Para Penggugat mengajukan gugatan ini adalah atas dasar hal-hal
sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat adalah kelompok masyarakat Komplek Pondok Permai Jakarta


Selatan yang mempunyai kepentingan hukum yang sama dan mengalami dampak
lingkungan yang sama sebagai akibat pembangunan jalur Busway koridor V dengan
rute Ciputat – Kota yang akan melawati Jalan Arteri Raya yang terletak di Komp.
Perumahan Pondok Permai Jakarta Selatan;

2. Bahwa pada saat gugatan ini diajukan, anggota Penggugat yang menghuni komplek
Perumahan Pondok Permai berjumlah kurang lebih 9.300 (Sembilan Ribu tiga ratus
orang, yang terdiri dari 3.600 (tiga ribu enam ratus) Kepala Keluarga dan
mendiami/menghuni 3.600 (tiga ribu enam ratus) unit rumah tinggal.;

3. Tergugat I adalah Kepala daerah provinsi DKI Jakarta Selaku Pngendali dan yang
paling bertanggung jawab terhadap seluruh kelangsungan pembangunan jalur Busway
koridor V.
Tergugat II adalah pemrakarsa dan penanggung jawab lalu lintas Busway koridor V;
Tergugat III adalah pengelola dan penanggung jawab lalu lintas Busway koridor V.
Tergugat IV adalah pengelola dan penanggung jawab dalam piñata ruang dan lahan
Busway koridor V.
Tergugat V adalah pengelola dan penanggung jawab masalah vegetasi dan
penghijauan kembali disekitar jalur Busway koridor V.
Tergugat VI adalah pengelola Tergugat VI adalah pengelola dan penanggung jawab
masalah lingkungan dan pencemaran disekitar Busway koridor V.
Busway koridor V.
Tergugat VII adalah perusahaan kontraktor pelaksana pembangunan jalur Busway
koridor V.

4. Bahwa sehubungan dengan point 2 diats, dimana terdapat jumlah korban (terkena
dampak lingkungan) yang banyak didasari kepentingan yang sama, fakta yang sama
dan tuntutan yang sama pula, maka sangat beralasan demi untuk tercapainya
peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan maka gugatan ini diajukan
Penggugat dengan menggunakan mekanisme Gugatan Perwakilan Kelompok (Class
Action) sebagaimana diatur dalam ketentuan HIR jo. Peraturan Mahkamah Agung RI
(Pema) No. 1 tahun 2002;

5. Bahwa dasar hukum diajukan gugatan ini adalah Pasal 34 Ayat (1) Undang-undang
No. 23 Tahun 1997 tentang lingkungan Hidup jo Pasal 1365 KUHPerdata yang
selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

Pasal 34 Ayat (1) Undang-Undang No. 23 Tahun 1997


“Setiap perbuatan melangar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau lingkungan
hidup, mewajibkan penanggung jawab usaha dan /atau kegiatan untuk membayar
ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu”.

6. Bahwa Komplek perumahan Pondok Permai yang saat ini dihuni oleh Penggugat
yang terhampar di areal kurang lebih 448 hektar, dibangun oleh Perusahaan
Pengembangan PT . Metropolitan Kencana Tbk. (turut tergugat) sejak tahun 1973,
dan pada saat komplek pemukiman/Perumahan tersebutdipasarkan/ditawarkan oleh
Turut Tergugat kepada masyarakat (Penggugat) pertama-tama yang dilihat dan
diperhatikan oleh Penggugat adalah lingkungan/tataruan, serta fasilitas umum/sosial
yang ada, berikut dengan berbagai dokumen pendukung lainnya (tata ruang) yang
menandasi penataan lingkungan dikomplek Pemukiman/perumahan dimaksud;

7. Bahwa setelah melihat dan memperhatikan penataan lingkungan dan fasilitas-fasilitas


lainnya yang terdapat dilingkungan pemukiman/perumahan tersebut, berikut dengan
berbagai dokumen rencana tata ruang yang ada, maka masing-masing Penggugat
yakni bahwa pemukiman/perumahan tersebut adalah merupakan komplek yang hijau
dan asri, oleh karena itu Penggugat pada akhirnya memutuskan membeli kavling di
komplek Perumahan dimaksud, sehingga dengan demikian Penggugat semata-mata
bukan hanya membeli kavling, tetapi juga membeli penataan lingkungan dan fasilitas
lainnya yang terdapat dikomplek Perumahan tersebut, dan memang faktanya masing-
masing Penggugat oleh Pengembang dibebankan untuk membayar biaya tambahan (
Depelopment eost ) sebesar 20 (dua puluh) persen dari harga pembelian untuk
membayar berbagai sarana dan prasarana fasos dan fasum yang terdapat di komplek
Pemukiman dimaksud;

8. Bahwa sejak komplek pemukiman/perumahan aquo dibangun tahun 1973, komplek


perumahan tersebut telah berkembang cukup pesat dan saat ini kavling yang terdapat
di komplek perumahan dimaksud telah terjual hampir seluruhnya dan begitu juga
dengan penataan lingkungan baik arena maupun prasarana umum/sosial telah tertata
dengan baik, namun seiring dengan perkembangan Jakarta secara keseluruhan, maka
jalan keseluruhan yang terdapat didalam komplek perumahan tersebut juga saat ini
terdapat beberapa ruas jalan khususnya Jl. Metro Pondok Indah sepanjang kurang
lebih 3 km sehari-harinya telah penuh sesak dilalui berbagai jenis kendaraan;

9. Bahwa sejak awal September 2007 yang lalu, Penggugat sangat resah, dan keresahan
Penggugat tersebut terkait dengan kebijakan Tergugat I beserta jajaranya (Tergugat II
hingga Tergugat IV) yang telah melakukan pembangunan proyek jalur Busway
koridor VIII dengan rute Terminal Lebak Bulus – Harmoni yang dilaksanakan oleh
Tergugat VII bekerja sama dengan Tergugat VIII dan direncanakan melewati Jl.
Metro Pondok Indah, yaitu jalan utama yang terbentang di komplek Perumahan
tersebut, pada hal jalan dimaksud jelas-jelas adalah jalan lingkungan Perumahan dan
sebagaimana dikemikakan pada point 7 dan 8 diatas bahwa jalan tersebut termasuk
juga infrastruktur yang telah dibeli oleh Penggugat dari Turut Tergugat, namun Para
Tergugat merencanakan/melaksanakan pembanganan proyek tersebut tanpa
melibatkan Penggugat, dimana kondisi Jl. Metro Pondok Indah dimaksud saat ini
sudah cukup sesak, dan pada waktu-waktu tertentu sudah terjadi kemacetan yang
cukup parah;

10. Bahwa pada saat gugatan ini diajukan, Tergugat VII dan VIII selaku pelaksana
proyek telah melakukan kegiatan pembangunan di Jl. Metro Pondoh Indah dengan
melakukan pembongkaran kanspien trotoar dan kemungkinan dalam waktu beberapa
hari kedepan akan lelakukan penebangan-penebangan berbagai pohon yang tumbuh
di sepanjang Jalan Metro Pondok Indah tersebut;
11. Bahwa perlu penggugat jelaskan, bahwa Jalan Metro Pondok Indah yang terbentang
di Komplek Perumahan tersebut adalah jalan lingkungan Pemukiman dan saat ini
telah tertata dengan baik yang terdiri dengan 2 (dua) jalur yaitu jalur yang terletak di
sisi Barat dan di sisi Timur, masing-masing jalur dengan lebar kurang lebih 7,5 meter
dan kedua jalur tersebut dibatasi oleh median jalan dengan lebar kurang lebih 3 (tiga)
meter, sementra disisi kedua jalur dan diatas median jalan sepanjang Jl. Metro
Pondok Indah tersebut oleh Penggugat telah ditanami berbagai macam pohon
penghijauan yang antara lain terdiri dari :

- Sisi Barat ditanami 215 batang pohon Palm dengan umur rata-rata 30 tahun
- Sisi Timur ditanami 195 batang pohon Palm dengan umur rata-rata 30 tahun
- Di median jalan ditanami 171batang pohon Palm dengan umur rata-rata 30 tahun
dan di tambah beberapa pohon Akasia yang sudah berumur ratusan tahun.

12. Bahwa atas dasar penjelasan pada point 11 diatas, maka apabila para Tergugat tetap
melanjutkan pelakasanaan pembangunan jalur Busway koridor VIII sebagaimana
dimaksud diatas melewati Jl. Metro Pondaok Indah , maka akan mempersempit jalur
kendaraan umum/pribadi yang sudah ada, dan tentunya akan menimbulkan kemacetan
yang luar biasa. Sementara apabila dilakukanpenambahan jalur khusus dengan
mengorbankan kasnpien trotor jalan pohon Palm yang sebanyak 581 batang dan
beberapa pohon Akasia yang tumbuh di sisi Barat-Timur dan dimedian jalan yang
sudah berumur puluhan tahun bahkan ratusan tahun, berikut dengan inspratruktur
launnya. Oleh karena itu sangat logis, tepa dan beralasan apabila Penggugat sangat
keberatan dan menolak pembangunan jalur Busway koridor VIII yang melewati Jl.
Metro Pondok Indah tersebut, karena pada akhirnya akan memenimbulkan kemacetan
yang luar biasa serta merusak penataan lingkungan yang sudah ada;

13. Bahwa hal lain yang perlu Penggugat jelaskan adalah bahwa sebelum Jl. Metro
Pondak Indah dibangun oleh Terut tergugat, dimana jalan utama yang
menghubungkan Harmoni menuju Terminal Lebak Bulus adalah melaui Jl. Iskandar
Muda dan selanjutnya tepatnya di prapatan Komplek Kodim/Kostratd belok kekanan
masuk Jl. Ciputat Raya kemudian memotong Jl. TB. Simatupang hingga ke Terminal
Lebak Bulus. Oleh karena itu mengingat kondisi Jl. Metro Pondok Indah pada saat
ini, Penggugat sangat berkepentingan aga Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
c.q. Majelis Hakim yang memeriksa/mengadili perkara ini berkenan untuk
memerintahkan Para Tergugat untuk meninjau pelaksanaan proyek aquo dan
selanjutnya menetapkan pembangunan jalur Busway koredor VIII mengikuti sesuai
dengan rencana tata ruang yang semula sebagaimana disebutkan diatas, karena pada
kenyataannya jalan tersebut belum tertata dengan baik dan masyarakat sepanjang
jalan tersebut ternyata sangat mengharapkan npembangunan jalur Busway dimaksud;

14. Bahwa lagipula Penggugat yang terkena dampak langsung dari proyek pembangunan
jalur Busway tersebut, sebelumnya sama sekali tidak pernah dilipbatkan oleh Para
Tergugat baik dalam perencanaan maupun dalam rangka penyusunan Amdal, dan
ternyata memang bahwa pembangunan jalur Busway yang sudah dilaksanakan
tersebut, dari sejak awal pelaksanaan pembangunan tidak dilandasi Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), padahal sesuai dengan ketentuan Pasal 1
butir I, 18, dan Pasal 19 Undang-undang R.I. No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup disebutkan bahwa:

Pasal 1 butir I
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), adalah kejadian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan;

Pasal 18
(1) Setiap usaha dan/atau yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan untuk
memperoleh izin melakukan usaha dan atau usaha.
(2) Izin melakukan Usaha dan atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
diberikan pejabat yang berwenang sesuai peraturan Perundang-undangan yang
berlaku
(3) Dalam izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan persyaratan dan
kewajiban untk melakukan upaya pengendalian dampak lingkungan.

Pasal 19
(1) Dalam menerbitkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan wajib diperhatikan:
a. Rencana tata ruang;
b. Pendapat masyarakat
c. Pertimbangan dan rekomendasi pejabat yang berwenang yang berkaitan
dengan usaha dan/atau kegiatan tersebut.
(2) Keputusan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan wajib diumumkan.

Selanjutnya sesuai dengan yang tercantum didalam Pasal 7 ayat (1) jo. Pasal 34 Ayat (1)
Peraturan Pemerintah Repupblik Indonesia No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Damapak Lingkungan Hidup disebutkan bahwa:

Pasal 7
Ayat (1) Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan syarat yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan yang
diterbitkan oleh pejabat yang berwenag.

Pasal 34
Ayat (1) Warga masyarakat yang berkepentingan wajib dilibatkan dalam proses
penyusunan kerangka acuan penilaian kerangka acuan analisis dampak
lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana
pemantauan lingkungan hidup.

15. Bahwa mengacu kepada kententuan sebagaimana tertera pada point 14 diatas, maka
proyek pembangunan jalur Busway tersebut, sebelum diputuskan untuk diizinkan,
sebelumnya harus dikaji terlebih dahulu dengan Rencana Pembangunan Lingkungan
Hidup (RPL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), dan Analisa Dampak
Lingkungan Hidup (ANDAL) dan tentunya dengan melibatkan warga masyarakat
yang berkepentingan (dalam hal ini Penggugat). Namun dari fakta-fakta yang ada,
ternyata proyek tersebut dari sejak awal tidak dilandasi Amdal, dan Penggugat
sebagai bagian dari masyarakat yang terkena dampak langsung dari proyek tersebut
tidak dilibatkan, oleh karena itu proyek dimaksud dilaksanakan tanpa mengindahkan
ketentuan yang sudah ada dan mengandung berbagai kejanggalan yaitu bagaimana
mungkin proyek tersebut bisa ditenderkan/dilelang atau dilaksanakan oleh Tergugat
VII dengan Tergugat VIII tanpa dilandasi oleh Amdal, padahal Amdal tersebut sesuai
dengan ketentuan undang-undang adalah merupakan syarat yang harus dipenuhi
sebelum proyek tersebut ditenderkan/dilaksanakan atas dasar hal tersebut dengan
tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, maka Penggugat sebagai bagian
dari masyarakat Indonesia pada umumnya, patut menduga bahwa dalam pelaksanaan
tender/lelang proyek tersebut terindikasi adanya penyimpangan-penyimpangan dan
untuk itu dalam waktu dekat Penggugat akan melaporkan hal tersebut ke aparat
hukum terkait lainnya.

16. Bahwa berdasarkan uraian /penjelasan tersebut pada point 14 dan 15 diatas maka
dapat disimpulkan bahwa Para tergugat (Tergugat I hingga Tergugat VIII) dalam hal
perencanaan dan pelaksanaa proyek pembangunan jalur Busway koridor VIII telah
melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 18 dan 19 Undang-Undang
R.I. No. tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup jo Pasal 7 Ayat (1) dan
Pasal 34 Ayat (1) Pratutar Pemerintah Republik Indonesia No 27 tahun1999 tentang
analisa mengenai lingkungan hidup, dengan demikian Para Tergugat jelas-jelas telah
melakukan perbuatan melawan hukum (Onrechtmatigea daad). Oleh karena itu sangat
logis, tetap dan berdasar hukum apabila Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan cq. Majelis Hakim yang memeriksa/mengadili perkara ini
kiranya berkenan untuk menetapkan bahwa proyek pembangunan jalur Busway
Koridor VIII dengan Rute Harmoni- Terminal Lebak Bulus tidak berdasar hukum dan
selanjutnya memerintahkan para Tergugat untuk menghentikan proyek pembangunan
tersebut, atau setidak-tidaknya memerintahkan Para Tergugat untuk meninjau ulang
rencana proyek dengan mengembalikan/mengalihkan pelaksanaan pembangunan
proyek sesuai dengan rencana tata ruang (RUTR) semula yaitu melalui Jalan. Ciputat
Raya, Jalan TB. Simatupang hingga Terminal Lebak Bulus;

17. Bahwa akibat dari perbuatan Para Tergugat tersebut, tentunya telah merugikan
Penggugat, baik kerugian materil maupun inmateril, oleh karena itu sesuai dengan
ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, Penggugat sangat berkepentingan agar Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan cq. majelis Hakim yang memeriksa/mengadili
perkara ini berkenan menghukum para Tergugat secara tanggung renteng untuk
membayar kerugian Penggugat dengan seketika dansekaligus yaitu dengan rincian
sebagai berikut:
Kerugian Materil:
- Biaya memperbaiki kanspien trotoar jalan sepanjang Jalan Metro Pondok Indah
kurang lebih 3 kilo meter yang sudah dibongkar oleh Tergugat VII dan Tergugat
VIII yaitu sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupipah).
- Biaya pemasangan spanduk menolak jalur Busway di sepanjang Jalan Metro
Pondok Indah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
- Biaya akumudasi pemasangan spanduk menolak jalur Busway di sepanjang
Jalan Metro Pondok Indah sebesar Rp. 1.5.00.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah).
- Biaya pemasangan nomor pepohobnan yang tumbuh di sepanjang Jalan Metro
Pondok Indah sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).
- Biaya konsultasi (Advokat) sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
- Biaya konsultasi lingkungan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
- Biaya pengganti untuk setiap batang pohon Palm sebesar Rp. 5.000.000,-(lima
juta rupiah) apabila pada saat perkara ini berlangsung ditebang oleh para
Tergugat.

Jumlah kerugian materil adalah sebesar Rp. 608.500.000,- ( enam ratus delapan juta
lima ratus ribu rupiah ).

Kerugian Inmateril :

Bahwa akibat dari perbuatan Para Tergugat tersebut, Penggugat telah merasa tidak
nyaman, tertekan, dizolimi, dan di sepelekan hak-haknya, dimana kerugian tersebut
tidak dapat dinilai dengan uang, namun demikian dapat diperkirakan sebesar Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah)

Sehingga total kerugian Penggugat seluruhnya pada saat gugatan ini diajukan yaitu
Kerugian Materil sebesar Rp. 608.500.000,- ( enam ratus delapan juta lima ratus ribu
rupiah ) ditambah kerugian inmateril sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
adalah Rp. 708.500.000; (tujuh ratus delapan juta lima ratus ribu rupiah); dan jumlah
ini akan bertambah apabila Para Tergugat melakukan penebangan pohon di sepanjang
Jalan. Metro Pondok Indah tersebut;

18. Bahwa mengingat pembangunan jalur Busway koridor VIII tersbut saat ini sedang
berlangsung, oleh karena itu Penggugat sangat khawatir bahwa para Tergugat akan
terus melaksanakan kegiatan proyek dengan melakukan pembungkaran kaspien
trotoar, infrasruktur lainnya serta penebangan berbagai pohon yang tumbuh di
sepanjang Jalan Metro Pondok Indah sebelum atau pada saat ini perkara sedang
berlangsung, maka karena itu Penggugat sangat berkepentingan agar Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan cq. Majelis Hakim yang memeriksa/mengadili
perkara ini berkenan untuk mengeluarkan putusan Provosionil yang memerintahkan
Para Tergugat untuk menghentikan pembangunan proyek jalur Busway koridor VIII
tersebut di sepanjang Jalan Metro Pondok Indah hingga perkara ini mempunyai
Kekuatan Hukum tetap;
19. Bahwa mengingat gugatan Penggugat ini didasarkan pada bukti-bukti otentik, maka
sangat beralasan apabila Penggugat memohon agar Putusan atas perkara ini dapat
dilaksanakan terlebih dahulu, waklaupun diantara Para Tergugat ada yang
mengajukan upaya hukum verzet, Banding ataupun Kasasi (Uitvoerbaar Voorrad).

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka Maka Penggugat memohon kepada Ketua


Pengadilan Negeri Jakarta selatan cq. Majelis Hakim yang memeriksa/mengadili perkara ini
berkenan untuk memutuskan perkara ini dengan putusan sebagai berikut;

DALAM PROVIVSI :

1. Memerintahkan Para Tergugat untuk menmghentikan pembangunan proyek jalur Busway


koridor VIII di sepanjang Jl. Metro Pondok Indah hingga perkara ini memperoleh
kekuatan hukum tetap;

2. Menyatakan putusan provisi ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, walaupun diantara
Para Tergugat ada yang mengajukan upaya hukum verzet, Banding ataupun Kasasi
(Uitvoerbaar Voorrad).

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

3. Menyatakan proyek pembangunan jalur Busway Koridor VIII dengan rute Harmoni –
terminal lebak Bulus tidak berdasar hukum;

4. Memerintahkan Para Tergugat untuk menghentikan pembangunan jalur Busway koridor


VIII dengan rute Harmoni – Terminal Lebak Bulus tersebut, di sepanjang Jalan Metro
Pondok Indah, Kel. Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Kodya Jakarta Setan
hingga perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
Atau setidak-tidaknya memerintahkan Para Tergugat untuk meninjau kembali rencana
proyek tersebut dengan megembalikan/mengalihkan pelaksanaan pembangunan proyek
tersebut sesuai dengan Rencana Tata Ruang (RUTR) semula yaitu melalui Jalan Ciputat
Raya, Jalan TB. Simatupang hinga Terminal Lebak Bulus;

5. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar kerugian


Penggugat seluruhnya pada saat gugatan ini diajukan yaitu Kerugian Materil sebesar Rp.
608.5000.000,- (enam ratus delapan juta lima ratus ribu rupiah) ditambah kerugian
Inmateril sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) adalah sebesar Rp. 708.500.000
(tujuh ratus delapan juta lima ratus ribu rupiah), dan jumlah ini akan bertambah apabila
Para Terggugat melakukan penebangan pohon di sepanjang Jalan Metro Pondak Indah
tersebut;

6. Memerintahkan Para Turut Tergugat untuk tunduk dan taat atas puptusan perkara ini;
7. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, walaupun
diantara Para Tergugat ada yang mengajukan upaya hukum verzet, Banding ataupun
Kasasi (Uitvoerbaar Voorrad).

8. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Atau apabila Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan cq. Malelis Hakim yang
memeriksa/mengadili perkara ini berpendapat lain, maka Penggugat mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aquo et bono).

Hormat kami,
Kuasa hukum Para Penggugat

Prima,SH
2. Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action) Sehubungan dengan Perbuatan
Melawan Hukum oleh Penguasa.

GUGATAN CLASS ACTION


RAKYAT KUTAI KERTANEGARA KEPADA JAKSA AGUNG
TERKAIT DENGAN LAMBANNYA PENGUSUTAN KASUS DUGAAN
KORUPSI DENGAN TERSANGKA MAHMUD Cs MANTAN
BUPATI KUTAI

Kepada Yth.
Bapak Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

Dengan hormat,

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Maria Magdalena, SH Rita Purba,SH

Advokat dan Pengacara Publik dari Serikat Pengacara Indonesia (SPI) yang beralamt di Jl. Satrio
No. 44 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp (021) 7231234, yang bertindak bersama-sama
maupun sendiri-sendiri untuk dan atas nama pemberi kuasa sebagai berikut:

Nama : Fransiska Demak


Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jalan Setia No. 38 S. Pinang Luar Kec. Samarinda hilir

Nama : Ramdhan Setiawan


Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Dayak Selatan No. 10 Loa Janan

Nama : Nazarudin
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Dayak Selatan No. 11 Loa Janan

Nama : Syahroni
Pekerjaan : Kepala Desa
Alamat : Loakulu Timur

Nama : Maemunah
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Tumenggung 22 Loa Janan

Nama : Agus
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Timur Raya III Kel. Jambayan

Nama : H. Syafei
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Gunung Salak No. 34 Kel. Melayu

Nama : H. Yudi S.Pd.


Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Alamat : Jl. Damai No. 9 Loh Sumber Kec. loa Kulu

Dalam hal ini memilih domisili hukum dikantor kuasanya, untuk selanjutnya disebut sebagai
PARA PENGGUGAT.

Dengan ini PARA PENGGUGAT baik mewakili dirinya sendiri maupun mewakili seluruh
Rakyat Kutai Kertanegara mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum berdasar Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia 1945 jo. Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 1 tahun
2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok (class Action) dengan ini Penggugat
mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum oleh penguasa dengan mekanisme class
Action terhadap:

Jaksa Agung Prakoso Wibowo Jalan Sultan Hasanudin No. 1 Jakarta Selatan Untuk selanjutnya
disebut TERGUGAT.

Adapupun dasar gugatan ini adalah :

I. TENTANG KEDUDUKAN PENGGUGAT

1. Bahwa PARA PENGGUGAT adalah rakyat Kutai Kertanegara yang memiliki hak
untuk mendapatkan kekuaaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakan hukum dan keadilan. Vide Pasal 24 ayat 1 UUD 1945 dan Perubahaannya.

2. Bahwa PARA PENGGUGAT adalah Rakyat Kutai Kertanegara yang memiliki hak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang
sama dihadapan hukum sebagaimana dimaksud Pasal 28 D ayat 1 UUD 1945 dan
perubahannya yang bertbunyi Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan kepastian hukum ;
3. Bahwa PARA PENGGUGAT adalah Rakyat Kutai Kertanegara yang berhak
memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolekktif untuk
membangun masyarakat, bangsa dan Negara sebagaimana diatur dalam Pasal 28C UUD
1945 dan perubahannya;

4. Bahwa Pasal-Pasal UUD 1945 dan perubahannya diatas dengan jelas memberikan hak
hukum kepada PARA PENGGUGAT selaku warga masyarakat Kutai yang peduli
terhadap penegakan hukum berhak untuk mempersoalkan tindakan Jaksa Agung
Prakoso Wibowo yang tidak segera melaksanakan Putusan MARI No. 80PK/Pid/200
sehingga pada akhirnya akan menciptakan penegakan hukum secara merata.

5. Bahwa PARA PENGGUGAT bertindak mewakili dirinya sendiri maupun mewakili


seluruh rakyat Kutai Kertanegara secara keseluruhan PARA PENGGUGAT adalah
wakil kelas dalam gugatan ini sedangkan masyarakat Kutai sebagai anggota kelas
dalam gugatan ini.

II. TENTANG PROSEDUR BERACARA

1. Bahwa UU No. 14 tahun 1970 tentang-ketentuan pokok kekuasaan kehakiman


sebagaimana telah dirubah dengan UU No. 35 tahun 1999 tentang perubahan atas UU
No. 14 tahun 1970 dalam Pasal 4 ayat 2 disebutkan peradilan dilakukan dengan
sederhana cepat dan biaya ringan, maka gugatan dengan mekanisme Perwakilan
kelompok (Class Action) adalah dalam rangka memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut
diatas.

2. Bahwa dasar hukum mengajukan gugatan kelompok dengan mekanisme Perwakilan


kelompok (Class Action) adalah Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2002.

“Gugatan perwakilan kelompok adalah suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam
mana suatu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri
atau diri-diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang
jumlahnya banyak, yang mewakili kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil
kelompok dan anggota dimaksud”.

3. Bahwa yang dimaksud kelas atau kelompok dalam gugatan ini adalah seluruh rakyat
Kutai Kertanegara.

4. Bahwa mengenai keberatan PARA PENGGUGAT sebagai Wakil Kelompok akan


diumumkan secara luas (Notifikasi) melalui Media Massa Nasional dan Media Massa
daerah.

III. FAKTA-FAKTA HUKUM

1. Bahwa tersiar berita melalui mass media daerah bahwa di PEMDA Tk. IV Kabupaten
Kutai Kertanegara Timur Kaltim diduga telah terjadi penyelewengan/Tindak pidana
korupsi uang hasil pajak bumi dan bangunan (PBB) yang dipungut dari wajib pajak
pertambangan dan migas Kab. Kutai senilai Rp. 12.814.850.991.00 yang uangnya oleh
oknum pejabat pemerintah setempat diendapkan/disimpan sebagai Jasa giro pada suatu
bank yang hasilnya/bunganya untuk kepentingan pribadi oknum tersebut.

2. Bahwa Kejaksaan Negeri Samarinda kemudian mengusut adanya sangkaan terjadinya


penyelewengan uang pajak PBB tersebut.

3. Bahwa kemudian IKADIN (Ikatan Advokat Indonesia) cabang Samarinda karena tidak
kunjung selaesainya tindakan pengusutan atas tindak pidana korupsi, maka IKADIN
mengajukan permohonan praperadilan terhadap kejaksaan negeri dengan alasan
kejaksaan telah menghentikan penyelidikan atas kasus Tindak Pidana Korupsi tersebut.

4. Bahwa kemudian pada bulan Nopember 1998 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur
menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap kasus tindak
pidana Korupsi tersebut.

5. Bahwa masyarakat Kutai Kertanegara Timur menggugat Kejaksaan Tinggi Kalimantan


Timur atas diterbitkannya SP3 terhadap kasus tindak pidana korupsi tersebut.

6. Bahwa gugatan tersebut dimenagkan oleh masyarakat Kutai Kertanegara Timur dan
telah berkekuatan hukum tetap melalui Putusan Mahkamah Agung Putusan No. 80
PK/Pid/2000 tanggal 28 Nopember 2001.

7. Bahwa dengan adanya Putusan Mahkamah Agung No. 80PK/Pid/2000 tanggal 28


Nopember 2001 seharusnya Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur segera mematuhinya
dan segera melanjutkan proses penyidikan kasus tindak pidana korupsi uang hasil pajak
bumi dan bangunan (PBB) yang dipungut dari wajib pajak Pertambangan dan Migas
Kab. Kutai Rp. 12.814.850.991,00.

8. Bahwa namun ternyata lebih dari 3 tahun waktu berlalau, ternyata Kejaksaan Tinggi
Kalimantan Timur tidak juga memenuhi keputusan Mahkamah Agung No.
80PK/Pid/2000 tanggal 28 Nopember 2001.

9. Bahwa Jaksa adalah pejabat fungsional yang diberi wewenang oleh undang-undang
untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksanaan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan undang-
undang.

10. Bahwa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, jaksa bertindak untuk dan atas
nama negara serta bertanggung jawab menurut saluran hierarki. Hal mana diatur dalam
Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang No. 16 Tahun2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia.
11. Bahwa Tergugat sebagai pihak yang mempunyai kedudukan paling tinggi dalam
Kejaksaan republik Indonesia haruslah menindaklanjuti kepputusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia.

12. Bahwa namun ternyata TERGUGAT sangat lamban dalam menindaklanjuti putusan
Mahkamah Agung tersebut.

13. Bahwa sangat lambannya TERGUGAT dalam menindaklanjuti putusan Mahkamah


Agung tersebut terbukti tidak adanya kemajuan dalam proses penyidikan kasus dugaan
korupsi tersebut.

14. Bahwa sangat lambannya TERGUGAT dalam menindaklanjuti putusan Mahkamah


Agung tersebut terbukti tidak adanya kemajuan dalam proses penyidikan kasus dugaan
korupsi tersebut jelas mengakibatkan.

IV. SIFAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM TERGUGAT

A. MELANGGAR KEPATUTAN BERNEGARA.


Bahwa perubahan TERGUGAT yang sangat lamban dalam menindaklanjuti Putusan
Mahkamah Agung No. 4PK/Pid/2000 tanggal 28 Nopember 2001 jelas telah melanggar
azas kepatuhan bernegara. Hal ini dikarenakan, TERGUGAT telah mengkianati
semangat reformasi yang menjadikan pembrantasan korupsi sebagai agenda prioritas,
Pasal 33 ayat 3.

B. MELAGGAR HUKUM

Bahwa perbuatan TERGUGAT yang sangat lamban dalam menindaklanjuti Putusan


Mahkamah Agung No. 80PK/Pid/2000 tanggal 28 Nopember 2001 jelas telah
melanggar hukum yaitu Pasal 1 angka 1 dan Pasal 8 ayat (2) UU No. 16 Tahun 2004
Tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
.
V. KERUGIAN YANG DIDERITA PENGGUGAT

Bahwa perbuatan TERGUGAT yang sangat lamban dalam menindaklanjuti Putusan


Mahkamah Agung No. 80PK/Pid/2000 tanggal 28 Nopember 2001 telah menimbulkan
kerugian materil PENGGUGAT yaitu hilangnya rasa tenang, aman dan nyaman pada diri
PENGGUGAT akibat masih belum selesainya penyidikan kasus korupsi yang merugikan
uang Negara dalam jumlah yang sangat besar.

VI. KOMISI PEMBERIAN GANTI RUGI

Bahwa oleh karena gugatan ini diajukan dengan menggunakan mekanisme perwakilan
kelompok maka untuk penyelesaiannya pembagian ganti rugi dapat dibentuk komisi ganti
rugi yang dibentuk dan diketuai oleh Majelis Hakim yang beranggotakan 10 orang oleh
TERGUGAT yang dapat dibagikan dengan struktur kelurahan diseluruh Kutai Kertanegara
dan Komisi ganti rugi akan membagikan teknisnya kepada seluruh rakyat Kutai Kertanegara
Timur;

VII. TUNTUTAN PENGGUGAT

Dalam Pokok Perkara:


PRIMAIR:

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT seluruhnya

2. Menyatakan TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige


daad) karena lamban dalam melakukan penyidikan kasus korupsi penggelapan uang hasil
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terjadi tahun 1998 yang dipungut dari wajib
pajak pertambangan dan migas kabupaten Kutai Kertanegara sebesar Rp.
12.814.850.991,00 dengan tersangka Mahmud cs;

3. Menyatakan Majelis hakim untuk menghukum Jaksa Agung agar dalam tempo 7 x 24
jam sejak putusan perkara ini untuk menangkap dan menahan para Tersangka korupsi
penggelapan uang hasil pajak bumi dan bangunan (PBB) yang terjadi tahun 1998 yang
dipungut dari wajib pajak pertambangan dan migas kabupaten Kutai Kertanegara sebesar
Rp. 12.814.850.991,00 yaitu Mahmud, Abdullah dan Suketi;

4. Meminta Majelis Hakim untuk menghukum Jaksa Agung agar untuk menyelesaikan
proses penyidikan perkara korupsi penggelapan uang hasil Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) yang terjadi tahun 1998;

5. Meminta TERGUGAT untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap korupsi


penggelapan uang hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terjadi tahun 1998 Kab.
kutai senilai Rp. 12.814.850.991,00 ( dua belas milyar delapan ratus empat belas juta
delapan ratus lima puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan rupiah);

6. Memerintahkan kepada TERGUGAT untuk membayar ganti rugi materil dan inmateril
yang diderita PENGGUGAT yang timbul akibat perbuatan melawan hukum
TERGUGAT dengan uang sebesar Rp. 1.000.000.000.000,- (satu tirlyun rupiah), dimana
uang tersebut akan didistribusikan kepada seluruh rakyat Indonesia dengan menggunakan
struktur Gampong diseluruh Kutai Kertanegara Timur oleh Komisi Ganti Rugi. Komisi
Ganti Rugi itu dibentuk dan diketuai oleh Majelis Hakim yang beranggotakan 10 orang
yang ditunjuk PENGGUGAT ditambah 10 orang yang ditunjuk TERGUGAT;

7. Menghukum TERGUGAT untuk meminta maaf kepada PENGGUGAT dengan membuat


iklan Permohonan Maaf di 9 Koran Nasional dan 9 koran lokal, Televisi Nasional, Radio
Nasional dan 9 Situs Internet selama 3 (tiga) hari berturut-turut setelah Pututsan
dibacakan;
8. Menyatakan Putusan perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu walaupun TERGUGAT
Verzet, Banding atau Kasasi;

9. Menghukum TERGUGAT untuk membayar perkara ini.

SUBSIDAIR:

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya (exaequo
et bono).

Hormat kami
Kuasa Hukum

Maria Magdalena,SH Rita Purba, SH


3. Gugatan Class Action/ Kelompok Sehubungan Dengan Tukar Guling Tanah.

BISNIS
VERSUS PENDIDIKAN
-gugatan perdata-

Antara :

1. Bagio beralamat di Jalan. Gondang I No. 8 Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut
sebagai------------------------------------------------------------- PENGGUGAT I.

2. Tono, beralamat Jalan Cipayung No. 4 Ciputat, Tangerang, banten, untuk selanjutnya
disebut sebagai ----------------------------------------------PENGGUGAT II

3. Rohim, beralamat di Gedung STTI No. 37 Tanjung Lesung, Selatan, Kec. Grogol
Petamburan Jakarta Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------
----------------------------------------------------------------------PENGGUGAT III

4. Dra. Laila, beralamat di Pulau Pramuka No 6 Pulau Panggang, Kec. Pulau Seribu Jakarta,
untuk selanjutnya disebut sebagai--------------------------- PENGGUGAT IV

5. PERSATUAN ADVOKASI PENDIDIKAN, beralamat di Jalan Danau Singkarak IV No.


142, Bendungan Hilir Jakarta Pusat, yang ditandatangani oleh Drs. Simon sebagai Ketua I,
untuk selanjutnya disebut sebagai -----------------PENGGUGAT V.

Lawan :

1. Departemen pendidikan Nasional, beralamat Jalan Senayan Jakarta Selatan, untuk


selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------------------- TERGUGAT I

2. PT. Tata Disantara, beralamat di Jalan Antasari No 2 Kebayoran Baru, Jakarta selatan,
untuk selanjutnya disebut sebagai ------------------------------ TERGUGAT II
Diajukan oleh Kuasa PENGGUGAT :

Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan


Hal : Gugatan Perdata

Yang terhormat,
Ketua Pengadilan Negeri
di
Jakarta Selatan

Dengan hormat,

Dandy, SH., dan Hulman, SH,MH Advokat dan Pembela Umum dari Asosiasi Penasehat
Hukum dan Hak asasi Manusia Indonesia Merdeka (APHIM), yang beralamat di Jalan Kalibata
Tengah No. 1 Jakarta Selatan, bertindak untuk dan atas nama :

1. Bagio beralamat di Jalan. Gondang I No. 8 Jakarta Selatan, untuk selanjutnya


disebut sebagai----------------------------------- PENGGUGAT I.

2. Tono, beralamat Jalan Cipayung No. 4 Ciputat, Tangerang, banten, untuk


selanjutnya disebut sebagai ----------------------------------PENGGUGAT II

3. Rohim, beralamat di Gedung STTI No. 37 Tanjung Lesung, Selatan, Kec. Grogol
Petamburan Jakarta Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai -------------------------
-------------------------------------------------PENGGUGAT III

4. Dra. Laila, beralamat di Pulau Pramuka No 6 Pulau Panggang, Kec. Pulau Seribu
Jakarta, untuk selanjutnya disebut sebagai------------------------------------------------
-------------------------------------------------- PENGGUGAT IV

5. PERSATUAN ADVOKASI PENDIDIKAN, beralamat di Jalan Danau Singkarak


IV No. 142, Bendungan Hilir Jakarta Pusat, yang ditandatangani oleh Drs. Simon
sebagai Ketua I, untuk selanjutnya disebut sebagai -------------------------------------
---------------------PENGGUGAT V.

Berdasar Surat Kuasa Khusus (terlampir), untuk selanjutnya disebut sebagai PARA
PEGGUGAT.
Secara bersama-sama atau seluruhnya, untuk selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT.

Dengan ini PARA PENGGUGAT hendak mengajukan gugatan perdata mengenai Pembatalan
Perjanjian Tukar Menukar Tanah dan Bangunan SLTPN 5 antara Departemen Pendidikan
Nasional dan PT. Tata Disantara terhadap:
1. Departemen pendidikan Nasional, beralamat Jalan Jakarta Selatan, untuk selanjutnya
disebut sebagai -------------------------------------------------TERGUGAT I

2. PT. Tata Disantara, beralamat Jalan Antasari No 2 Kebayoran Baru, Jakarta selatan, untuk
selanjutnya disebut sebagai ------------------------------ TERGUGAT II

Keseluruhan TERGUGAT disebut sebagai PARA TERGUGAT

Adapun alasan-alasan diajukannya gugatan ini adalah sebagai berikut:

I. KEDUDUKAN DAN KEPENTINGAN HUKUM PARA PENGGUGAT BESERTA


PARA WAKIL KELOMPOK /KELAS YANG DIWAKILINYA.

Bahwa sebelum sampai pada alasan-alasan faktual diajukannya gugatan ini, terlebih dahulu
PENGGUGAT I s/d. PENGGUGAT IV hendak mengajukan dasar kedudukan dan
kepentingan hukum PENGGUGAT I s/d, PENGGUGAT IV beserta yang diwakilinya
untuk mengajukan gugatan;

1. Bahwa PENGGUGAT I merupakan orang tua siswa Bagus Prasetyo, yang yang
merupakan siswa SLTPN 5, sehingga oleh karenanya merupakan wali yang sah untuk
mewakili setiap kepentingan anaknya termasuk kepentingan belajar mengajarnya di
SLTPN 5;

2. Bahwa PENGGUGAT II merupakan orang tua Pujo, yang yang merupakan siswa
SLTPN 5, sehingga oleh karenanya merupakan wali yang sah untuk mewakili setiap
kepentingan anaknya termasuk kepentingan belajar mengajarnya di SLTPN 5;

3. Bahwa PENGGUGAT III merupakan guru di SLTPN 5, dan oleh karenanya


merupakan ia mewakili setiap kepentingan hukum guru-guru di lingkungan SLTPN
5;

4. Bahwa PENGGUGAT IV merupakan guru di SLTPN 5, dan oleh karenanya


merupakan ia mewakili setiap kepentingan hukum guru-guru di lingkungan SLTPN
5;

5. Bahwa sebagai diketahui dalam Pasal 4 UU No. 2 Tahun 19989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional ditentukan : “Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemayarakatan dan kebangsaan”;
6. Bahwa selanjutnya dalam Pasal UU No. 2 tahun 1989 ditentukan : “Setiap warga
negara Indonesia mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan.”;

7. Bahwa kepentingan hukum PENGGUGAT I-IV adalah dalam rangka mewujudkan


kemajuan pendidikan di SLTPN 5, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 jo 5 UU
No. 2 tahun 1989;

8. Bahwa disamping PENGGUGAT I-IV, siswa-siswa incasu orang tua siswa-siswa dan
guru-guru di SLTPN 5, juga memiliki kepentingan hukumyang sama dengan
PENGGUGAT I-IV untuk mewujudkan kemajuan pendidikan di SLTPN 5,
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 jo 5 UU No. 2 tahun 1989 tersebut diatas.

9. Bahwa dalam gugatan ini PENGGUGAT menggunakan mekanisme dan atau


prosedur gugatan perwakilan kelompok (Class Action) yang sudah diakui dalam
doktrin hukum dan peraturan perundang-undangan di Indonesia, yaitu bertindak
tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga sekaligus mewakili Orang tua – orang
tua dari siswa-siswa SLTPN 5 dan guru-guru SLTPN 5;

10. Bahwa dengan merunjuk pada ketentuan hukum yang ada, antara lain yaitu :

a) Dalam Pasal 4 ayat (2) UU No. 14 tahun 1970 Pokok-pokok Kekuasaan


Kehakiman yang menyebutkan bahwa : “Peradilan dilakukan dengan sederhana,
cepat, dan biaya ringan” dan

b) Peraturan Mahkamah agung RI. No. I tahun 2002 tentang Acara Gugatan
Perwakilan Kelompok

Sehingga gugatan dengan mekanisme perwakilan kelompok (Class Action) adalah


dalam rangka memenuhi ketentua-ketentuan tersebut diatas.

11. Bahwa penggunaan mekanisme gugatan perwakilan kelompok (Class Action)


mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Proses perkara yang bersifat ekonomis (judicial economy);
2 Akses pada keadilan (access to justice);
3 Perubahan sikap pelaku pelanggaran (behavior modification), yang mana ketiga
manfaat ini sesuai dengan prinsip Peradilan sederhana, cepat, dan biaya ringat
sebagaimana ditentukan dalam pasal 4 ayat (2) UU No. 14 tahun 1970 tentang
Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman diatas.

12. Bahwa oleh karena jumlah siswa SLTPN 5, yang diwakili oleh orang tua/wali
muridnya yang jumlahnya lebih dari 1000 orang serta guru-guru yang
jumlahnya lebih dari 50 orang, yang mana jumlah tersebut cukup besar, dan bila
masing-masing secara langsung dan sendiri-sendiri bertindak sebagai PENGGUGAT
dalam gugatan ini, maka proses pengajuan gugatan menjadi tidak sederhana, tidak
cepat, dan memakan biaya besar, sehingga menjadi tidak sesuai dengan ketentuan
dalam pasal 4 ayat (2) UU No. 14 tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan
Kehakiman jo Perma No 2002 diatas.

13. Bahwa oleh karena jumlah siswa SLTPN 5, yang diwakili oleh orang tua/wali
muridnya yang jumlahnya lebih dari 1000 orang serta guru-guru yang
jumlahnya lebih dari 50 orang, terdapat fakta yang sama, seperti anatara lain bahwa
siswa tersebut icasu orang tuanya dan guru-guru tersebut adalah siswa dan guru
SLTPN 5, bahwa siswa-siswa dan guru-guru tersebut harus dipindah dari SLTPN 5 di
Melawai, dll, adanya dalil dan tuntutan yang sama serta adanya wakil kelas (class
representatif) yang secara jujur dan sungguh-sungguh melindungi kepentingan dari
anggota kelasnya (class member), sehingga dengan demikian telah memenuhi
persyaratan untuk dilakukannya suatu gugatan Perwakilan kelompok (class action),
seperti, Numerosity: Comonality; Typicality; Class perotection/Adequacy of
Representaion, maka sangat beralasan dalam rangka memenuhi ketentuan yang telah
disebutkan diatas, PARA PENGGUGAT selain bertindak untuk dirinya sendiri,
juga dapat sekaligus mempunyai kedudukan hukum untuk mewakili Orang tua
– orang tua dari siswa SLTPN 5 dan guru-guru SLTPN 5, dalam mengajukan
gugatan dengan mekanisme gugatan perwakilan kelompok (class action)

14. Bahwa mengingat gugatan ini diajukan dengan menggunakan mekanisme atau
prosedur Gugatan Perwakilan Kelompok (class action), maka yang menjadi
perwakilan kelompok (class action) dan anggota kelompok (class member) adalah
sebagai berikut:

1. PENGGUGAT I merupakan perwakilan kelompok (Class representatif) dari orang


tua-orang tua siswa SLTPN 5, yang merupakan anggota kelompok (Class
Member).
2. PENGGUGAT II merupakan perwakilan kelompok (Class representatif) dari
orang tua-orang tua siswa SLTPN 5, yang merupakan anggota kelompok (Class
Member
3. PENGGUGAT III merupakan perwakilan kelompok (Class representatif) dari
guru-guru SLTPN 5, yang merupakan anggota kelompok (Class Member
4. PENGGUGAT IV merupakan perwakilan kelompok (Class representatif) dari
guru-guru SLTPN 5, yang merupakan anggota kelompok (Class Member.

II. KEDUDUKAN DAN KEPENTINGAN HUKUM PENGGUGAT V SEBAGAI


LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT YANG BERGERAK DI BIDANG
ADVOKASI PENDIDIKAN;

1. Bahwa PENGGUGAT V adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang tumbuh


dan berkembang secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri ditengah
masyarakat, yang bergerak, berminat dan didirikan atas dasar kepedulian untuk dapat
memajukan dan advokasi pendidikan di Indinesia.

2. Bahwa tugas dan peranan PENGGUGAT V dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan


memajukan dan advokasi pendidikan di Indonesia, serta dalam mendayagunakan
lembaganya sebagai sarana untuk mengikutsertakan sebanyak mungkin anggota
masyarakat dalam memperjuangkan kemajuan pendidikan di Indonesia.

3. Bahwa dalam menjalankan tugas dan peranannya tersebut, PENGGUGAT V secara


nyata dan terus menerus membuktikan dirinya peduli terhadap kegiatan memajukan
dan advokasi pendidikan di Indonesia, dan juga telah mendayagunakan lembaga
sebagai sarana untuk mengikut sertakan sebanyak mungkin angota masyarakat dalam
memperjuangkan kemajuan pendidikan di indonesia, hal mana telah menjadi
pengetahuan umum (notoire feiten).

4. Bahwa dalam gugatan ini PENGGUGAT V menggunakan mekanisme dan atau


prosedur gugatan organisasi/lembaga swadaya masyarakat (legal standing) yang
sudah diakui dalam doktrin hukum dan peraturan perundang-undangan di Indonesia,
yaitu bertindak untuk kepentingan kemajuan pendidikan di Indonesia.

5. Bahwa berdasarkan argumentasi dan ketentuan hukum diatas, maka jelas bahwa
PARA PENGGUGAT mempunyai kedudukan hukum dan daar kepentingan untuk
memajukan gugatan ini sebagai hak gugatan lembaga perlindungan konsumen
swadaya masayrakat.

Adapun alasan-alasan diajukannya gugatan ini adalah sebagai brikut:

III. FAKTA HUKUM

1. Bahwa SLTP 5 didirikn sejak tahun 1956, untuk menyediakan dan menjalankan fungsi
pendidikan menengah kepada masyarakat yang belokasi di Jalan Melawai Raya Blok
N/2, Kebayaoran Baru Jakarta Selatan, yang mana lokasinya merupakan lokasi yang
srategis oleh karena:
- Mudah dijangkau dan dilewati kendaraan umum dari segala jurusan
- Tempat yang aman sebab merupakan wilayah yang selalu dalam pengawasan
petugas keamanan.
- Merupakan lingkungan belajar-mengajar, seperti sekolah dasar PSKD, Ora et
Labora, Darma Karya, SMU 70, SMU 6, SLTPN 12.

2. Bahwa sejak tahun 1986 pada masa pemerintahan orde baru, lokasi SLTPN 5 telah
banyak diincar oleh para pengusaha, tetapi selalu tidak berhasil oleh karena selalu
ditentang oleh BP3, Dewan Guru dll.

3. Bahwa pada tanggal 20 Pebruari tahun 2001, Kepala Sekolah SLTPN 5 mengundang
pengurus BP3 SLTPN 5 ke sekolah dan selanjutnya ia menunjukkan Keputusan Kepala
Kantor Wilayah DEPDIKNAS Propinsi DKI Jakarta No. Kep.05/101.E4/LK/2001
tertanggal 5 Pebruari 2001 Tentang Pembentukan Tim Inventarisasi Barang/Peralatan
Pendidikan dan Persiapan Kepindahan KBM SLTPN56 Jakarta, Jalan Melawai Raya
Blok N/2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ke Gedung baru SLTPN 56 Jakarta, Jalan
Jeruk Purut No. 1 Cilandak Timur, Jakarta Selatan, ebagai tindak lanjut telah
dilakukannya tukar menukar tanah dan gedung SLTPN 5 antara DEPDIKNAS dengan
PT Tata Disantara.

4. Terjadinya tukar menukar tersebut mengagetkan BP3 maupun unsur-unsur lainnya


yang ada di SLTPN 5, yaitu: guru-guru dan siswa-siswa dan orang tua siswa SLTPN 5,
oleh karena mereka tidak pernah dilibatkan atau bahkan diberitahu oleh pihak
manapun, padahal Perjanjian Tukar Menukar tersebut, yaitu antara DEPDIKNAS
dengan PT Tata Disantara telah dilaksanakan dan ditandatangani pada tanggal 26
Desember 2000

5. Tukar Menukar dan pelaksanaan tukar menukar tersebut mendapat tentangan dan
penolakan keras dari seluruh civitas SLTPN 5, seperti siswa/I, para pengajar dan
karyawan, maupun orang tua siswa, yang ditunjukkan dalam rapat yang dilakukan BP3
tertanggal 23 Pebruari 2001 dengan mengundang koordinator kelas, guru-guru,
perwakilan OSIS, Kanwil Depdiknas DKI Jakarta, Kepala Sekolah dan juga Penilik
Sekolah yang mana hampir 99 % peserta yang hadir menolak adanya tukar menukar
yang berimplikasi pada pemindahan Gedung SLTPN 5, yang terletak dilain kelurahan
dan dekat dengan pekuburan Jeruk Purut.

6. Untuk mengetahui keinginan seluruh dari civitas SLTPN 5, BP3 telah menyebarkan
angket kepada seluruh orang tua/ wli murid siswa/I SLTPN mengenai pemindahan
tersebut, yang mana penyebarannya coba dihambat oleh Kepala Sekolah namun tidak
berhasil, yang mana dari jumlah angket yang diisi dan dikembalikan sebanyak 1265
lembar yang mewakili 1265 orang tua/wali murid siswa/I, 1238 lembar menyatakan
menolak menolak pemindahan dan hanya 27 lembar yang menyatakan menyetujui.

7. Pada hari Jumat, 2 Maret 2001, BP3 kembali mengadakan pertemuan dengan Kanwil
Depdiknas DKI Jakarta, yang juga dihadiri Kepala Sekolah SLTPN 5, yang mana
pertemuan tersebut mengalami jalan buntu, oleh karena tetap memaksakan
kehendaknya untuk pemindahan.

8. Pada hari selasa, 24 April 2001, Pengurus BP3 diterima oleh Mendiknas, Bpk. Yahya
Muhaimin dan staf-stafnya Bpk. Sunardi dan Bpk. Basri. Dalam pertemuan tersebut
Bpk. Sunardi menyatakan bahwa rencana tukar menukar tersebut sudah ada sejak tahun
1992 dan sudah disetujui oleh Mentri Keuangan akan tetapi ia tidak dapat menjelaskan
mengapa rencana tersebut baru direalisasikan saat ini, penjelasan mana mengagetkan
Mendiknas karena baru saat ini mendengar rencana tukar menukar tersebut dan ia
menyatakan merasa “ketiban sampur”(ketiban pulung), setelah mendengar keberatan-
keberatan BP3 dan juga permohonan kepada Mendiknas untuk meninjau keputusan
tukar menukar tersebut, Mendiknas berjanji akan mewujutkan harapan tersebut, dengan
menyatakan : “Biar bagaimanapun pendidikan tetap dinomor satukan karena demi
pencerdasan bangsa dan pendidikan merupakan kepentingan umum yang berada
diatas segalanya, akan tidak etis jika harus dikorbankan hanya untuk kepentingan
bisnis perorangan”.
9. Selain itu pernyataan penolakan civitas SLTP juga juga disampaikan dengan surat
kepada Wakil Presiden, Gubernur DKI Jakarta, DPR, DPRD, dll, maupun aksi-aksi
unjuk rasa.

10. Pada tanggal 14 Mei 2001, Kepala SLTPN 5, atas nama permintaan dari BP3,
memberikan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pemindahan SLTPN 5.

11. Bahwa dokumen-dokumen tersebut diatas, khususnya Surat Menkeu No.


294/MK.03/1991 tertanggal 26 Maret 1991, yang bukan merupakan surat keputusan
akan tetapi hanyalah sebuah surat biasa kepada Mentri Pendidikan Nasional, mengenai
persetujuan tukar menukar SLTPN 5 dinyatakan antara lain : “….2. Lokasi sekolahan
yang akan disediakan oleh pihak ketiga hendaknya tidak terlalu jauh dari lokasi yang
lam, 3. Untuk menentukan besarnya nilai aset yang akan diperlukan, perlu dilakukan
penaksiran oleh Tim Penaksir yang dibentuk oleh Direktur Jendral anggaran selaku
Koordinator Tim …..”.

12. Bahwa ternyata lokasi yang baru lokasinya jauh dari lokasi SLTPN 5 yaitu, sekitar 15
Km dan berbeda kelurahan.

13. Bahwa tanah dan gedung SLTPN 5 tersebut ternyata hanya dihargai sebesar Rp.
24.396.704.000,- dengan perhitungan harga tanah sebesar Rp. 4 juta per merter persegi
(luas tanahnya 4580 m2 sehingga harga tanahnya adalah Rp. 22.900.000.000,- dan Rp.
1.496.703.928,- untuk harga bangunan), sedangkan faktanya harga pasaran tanah
berlaku adalah sekitar 10 – 15 juta rupiah per meter persegi, sehingga dengan adanya
tukar menukar tersebut negara seharusnya mendapatkan pemasukan sebesar Rp.
45.800.000.000,- s/d Rp. 68.7000.000.000,- untuk harga tanah telah dirugikan sebesar
Rp. 22.900.000.000,- s/d Rp. 45.8000.000.000,-.

14. Selain itu ternyata tim penaksir yang dibentuk bukanlah tim penaksir yang dibentuk
oleh Direktur Jendral Anggara melainkan Tim Penaksir yang dibentuk oleh Mentri
Pendidikan Nasional berdasarkan SK Mendiknas No. 208/P/2000, yang mana memang
anggotanya ada pejabat tertentu dilingkungan Ditjen Anggaran, akan tetapi itupun
hanya anggota dan bukan sebagai koordinator dan juga bukan oleh keputusan dari
Dirjen Anggaran.

15. Bahwa dokumen-dokumen tersebut diatas, khususnya Surat Mendiknas kepada Mentri
Keuangan No. 459/RHS/1998 tertanggal 28 Oktober 1998 Tentang Persetujuan Tukar
Menukar Tanah dan Bangunan, dalam butir 2 antara lain menyatakan : “…… bertolak
dari hal tersebut upaya pertukaran disesuaikan dengan ketentuan Keputusan Presiden
No. 16 tahun 1994 dan Tahun1995 dan 24 Tahun 1995 untuk nilai aset yang diestimasi
lebih dari Rp. Milyar memerlukan persetujuan Bapak Presiden…….”, selanjutnya
dalam bagian penutup dinyatakan : “Berdasarkan uraian diatas, kami mohon Saudara
Menteri berkenan meneruskan permohonan pertukaran ini kepada bapak Presiden,
lebih lanjut dalam waktu yang tidak terlalu lama menerbitkan persetujuan pelaksanaan
setelah persetujuan Presiden.
16. Bahwa hingga saat ini tidak ada persetujuan Presiden RI mengenai tukar menukar
tersebut.

17. Bahwa dalam dokumen tersebut diatas, khususnya Surat Walikota Jakarta Selatan No.
254/73/54 tertanggal 20 Maret 1990 Kepada Gubernur KDKI Jakarta Tentang
Penjelasan dan Mohon izin tukar Bangunan SLTPN 5 Jakarta selatan menyebutkan
alasan-alasan tukar bangunan tersebut, yaitu antara lain:

1. Keberadaan SLTPN 5 di Jalan Melawai Blok M sudah tidak menguntungkan


untuk tempat sarana belajar mengajar.
2. Adanya kelompok pemeras yang selalu menunggu
3. Adanya pedagang asongan disekitar lokasi yang menjajakan makanan dan
minuman yang didalamnya terdapat minuman keras, pil BK, rokok berganja dll.
4. Labilnya daya nalar siswa SLTP sehingga sering terjadi perkelaian dengan
kelompok-kelompok geng sekitar lokasi sekolah.
5. Dekat dengan lokasi pertokoan Blok M dan juga POM Bensin yang
dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama

18. Bahwa alasan-alasan tersebut merupakan alasan yang tidak berdasar dengan
argumentasi :

1. Oleh karena di lokasi Jalan Melawai SLTP 56 bukan satu-satunya tempat belajar
mengajar akan tetapi ada sarana belajar lainnya, seperti…….. PSKD, … bahkan
juga ada tempat ibadah yang menjadi sarana belajar rohani. Justru lokasi SLTP 5
yang disekitar Blok M memudahkan transportasi siswa/I dan lebih memudahkan
orang ataupun guru untuk melakukan pengawasan.
2. Bahwa selama ini tidak ada keluhan atau pengaduan adanya kelompok pemerasan
yang mengganggu siswa/I SLTPN 5.
3. Bahwa selama ini tidak pernah ada bukti pengedar narkoba yang tertangkap
disekitar sekolah atau menjajakannya kepada siswa/I SLTPN 5.
4. Tidak ada bukti adanya perkelaian antara siwa/I SLTPN 5 dengan kelompok geng
atau dengan sekolah lainnya.
5. Tidak dijelaskan apa yang dimaksud dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan bersama, oleh karena disekitar lokasi SLTPN 5 juga terdapat sarana
belajar lainnya dan tempat ibadah.

Yang paling tepat sebagai alasan pemindahan adalah untuk menggantikan SLTPN 5
sebagai sarana belajar mengajar dengan kepentingan bisnis, yaitu untuk kepentingan PT
Tata Disantara, yang nota bene salah satu pemegang sahamnya adalah Ahmad.

19. Selanjutnya dalam surat tersebut diatas juga dinyatakan : “sehubungan dengan hal-hal
tersebut diatas tidak berlebihan …… memindahkan lokasi SLTPN 5 dari Jalan
Melawai Blok M Jakarta Selatan ke lokasi lain ( yang masih berada dalam wilayah
Kecamatan Kebayoran Baru)
20. Bahwa ternyata lokasi pemindahannya tidak berada dalam wilayah Kecamatan
Kebayoran Baru melainkan jauh ke Kecamatan Cilandak.

21. Bahwa TERGUGAT II tidak merealisasikan kewajiban tepat waktu, yang mana
realisasinya peyerahan aset pengganti yang berada dilokasi Jeruk Purut dan Bintaro dari
PT Tata Disantara kepada Kanwil Dipdiknas DKI Jakarta mengalami keterlambatan
dan menyimpang dari perjanjian aquo, yang harusnya paliang lambat Mei 1999 sudah
diserahkan kepada Kanwil Depdiknas DKI Jakarta.

IV. PELANGGARAN PERJANJIAN DALAM TUKAR MENUKAR TANAH DAN


BANGUNAN SLTP 5 JAKARTA ANTARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN
NASIONAL DENGAN PT. TATA DISANTARA.

1. Dalam Pasal 1320 BW dinyatakan bahwa : “Untuk sahnya persetujuan-persetujuan


(perjanjian-perjanjia) diperlukan 4 syarat :
1. sepakat mereka mengikatkan dirinya
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. suatu hal tertentu
4. suatu sebab yang halal.

2. Bahwa tanah dan gedung SLTPN 5 merupakan aset negara yang nilainya lebih dari
10 milyar, dan sesuai dengan Keputusan Presiden No.16 Tahun 1994 jo No. 24 Tahun
1995, mka peralihan aset tersebut harus mendapat persetujuan Presiden RI atas usul
dari Menkeu, sehingga oleh karenanya yang berhak untuk melakukan peralihan
adalah Presiden RI (dengan persetujuan).

3. Dalam perjanjian tukar menukar aquo tidak ada persetujuan dari Presiden dan
langsung dilakukan oleh Mendiknas merupakan pihak yang tidak cakap untuk
membuat perjanjian berdasarkan Pasal 1320 ayat (2) BW jo No.16 Tahun 1994 jo No.
24 Tahun 1995. Oleh karena tidak cakap maka Perjanjian Tukar Menukat tersebut
dapat dan harus dibatalkan.

4. Bahwa dalam Kepres-Kepres aquo dinyatakan bahwa peralihan hak tersebut harus
mendapatkan persetujuan Presiden dan apabila ia tidak mendapatkan persetujuan
Presiden maka perjanjian tukar menukar tersebut tidak mengandung suatu sebab yang
halal, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1337 BW, yang menentukan : “suatu
sebab adalah terlarang apabila dilarang oleh undang-undang, apabila berlawanan
dengan kesusilaan ketertiban umum”.

5. Bahwa dalam Pasal 135 BW dinyatakan bahwa : “Suatu persetujuan tanpa sebab atau
yang telah dibuat karena sesuatu sebab yang palsu atau terlarang, tidak mempunyai
kekuatan hukum

6. Bahwa oleh karena alasan-alasan yang mendasari Perjanjian Tukar Menukar aquo dan
pelaksanaan tukar menukar dengan pemindahan lokasi dibuat karena sesuatu sebab
yang tidak berdasar dan atau palsu sebagaimana diuraikan dalam Fakta-Fakta butir 10
dan 11 jo 12, jo 15, dan jo 16 dan jo 17 dan 18, maka hal tersebut bertentangan
dengan ketentuan pasal 1337 jo 1320 BW dan oleh karenanya tidak mempunyai
kekuatan hukum dan dapat dibatalkan.

7. Bahwa perjanjian tersebut ternyata menimbulkan kerugian negara cq. Kepentingan


umum, oleh karena harga tanahnya bukanlah harga yang sebenarnya, sehingga
dengan demikian perjanjian aquo harus dibatalkan.

8. Bahwa oleh karena perjanjian telah menyebabkan terganggunya kegiatan belajar


mengajar, maka beralasan agar selama proses perkara ini berjalan perjanjian aquo dan
pelaksanaannya ditunda hingga ada putusan Hakim yang berkekuatan hukum tetap.

9. Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti otentik, maka kami
mohon agar putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun ada
upaya banding, kasasi

V. KERUGIAN YANG DITIMBULKAN

1. Sebagai akibat dari perjanjian tersebut menyebabkan suasana kegiatan belajar


mengajar dilingkungan SLTPN 5 terganggu oleh karena perhatian seluruh guru,
karyawan, siswa-siswa, orang tua siswa terpecah.

2. Selain itu pemindahan lokasi tersebut juga menyebabkan siswa dan guru harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk keperluan transportasi.

VI. PETITUM

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, PARA PENGGUGAT mohon agar Majelis


Hakim yang terhormat berkenan untuk memutuskan hal-hal sebagai berikut:

PROVISI

Menyatakan bahwa Perjanjian-Perjanjian Tukar Menukar Tanah dan Bangunan SLTPN 5


antara Departemen Pendidikan Nasional dan PT. Tata Disantara dan Pelaksanaan
Perjanjian berupa pemindahan seluruh kegiatan Belajar Mengajar SLTPN 5 dari Jalan
Melawai Raya Blok N/2 Melawai Jakarta Selatan ditunda keberlakuan dan
pelaksanaannya hinga adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap.

POKOK PERKARA

PRIMAIR :

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan bahwa Perjanjian Tukar Menukar Tanah dan Bangunan SLTP 5 antara
Departemen Pendidikan Nasional dan PT. Tata Disantara adalah batal demi hukum
atau dibatalkan.

3. Menyatakan bahwa pemindahan SLTPN 5 dari Jalan Melawai Raya Blok N/2
Melawai Jakarta Selatan dibatalkan.

4. Memerintahkan pengembalian seluruh kegiatan belajar mengajar SLTPN 5 ke


Gedung SLTPN 5 Jalan Melawai Raya Blok N/2 Melawai Jakarta Selatan.

5. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, walaupun
ada upaya banding, kasasi.

6. Menghukum PARA TERGUGAT unuk membayar seluruh biaya perkara ini hingga
mempunyai kekuatan hukum tetap.

SUBSIDAIR ;

Apabila Pengadilan bependapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

Hormat Kami
Kuasa Hukum Penggugat

Dandy, SH Hulman, SH,MH


4. Gugatan Class Action (Kelompok) Sehubungan dengan Konsumen

ADVOKAT
Fauzi, SH. & Rekan
Komplek Gunung Batu Permai No. 6
JEMBER

Kepada Yth:
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Jember
Di
JEMBER

Perihal : GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK


(CLASS ACTION)

Dengan hormat,

Persatuan lembaga Konsumen Bangsa (PLKB), berkedudukan hukum di Jember, Jalan Pondok
No 10, telah memilih keduduka (domisili) hukum di alamat Para Kuasa Hukumnya di bawah ini,
berdasarkan Akta Pendiriannya No. 1 tanggal 1 Mei 2001 yang dibuat oleh dan dihadapan
Iwansyah, SH. Notaris di Jember, diwakili oleh Mulyadi, SH. jabatan Direktur Persatuan
lembaga Konsumen Bangsa (PLKB) dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama :

- Diri sendiri Persatuan lembaga Konsumen Bangsa (PLKB) dan


- Selaku wakil Kelompok Masyarakat Pembaca Pers yang terdiri dari sub-sub kelompok:

I. Sub Kelompok Pembaca Perempuan

1. Vita, pekerjaan pegawai swasta, beralamat, Jalan Brantas No. 100 Jember

2. Janti, swasta, beralamat, Desa Jomlo, Kec. Jombang No. 6 Jember

3. Vera, Ibu Rumah tangga, beralamat, Desa Sidodai No. 4 Kabupaten Lumajang

4. Nina, pekerjaan pegawai swasta, beralamat, Jalan Murai No. 2 Jember

5. Sisi, pekerjaan pegawai swasta, beralamat, Jalan Merpati No 21 Jember


II. Sup Kelompok Pembaca Birokrat Penyelenggara Negara

1. Ir. Munandar, Kepala Sub Dinas Kependudukan Kabupaten Jember, beralamat di


Perum Dim Jubung I/32 Jember;

2. Ir. Heryanto Kepala Sub Dinas Perkebunan Kabupaten Jember, beralamat di Jl.
Bangka IV/27, Jember;

3. M. Latif, beralamat di Jalan PB. Sudirman No. 2 Karang Asem Situbondo, Jember;
Perkerjaan: PNS/Pemkab. Situbondo.

4. M. Karno, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember,


beralamat di Jl. Moh. Seruji No 65, Jember

5. Drs. Tono, Msi, Kepala Banwas Kabupaten Jember, beralamat di Jalan Teuku Umar
No. 1, Jember

6. Drs. Didi , Pegawai Negeri, beralamat di dusun Kraja Jombang No 3, Jember

7. Drs. Deny, Msi. Camat Ajung, beralamat Jalan Prawirodirjo 8, Jember

III. Sub Kelompok Pembaca Pendidik

1. Maman Pekerjaan Swasta Beralamat, Tekoan No. 3 Tanggul Kulon, Jember

2. Tati, Pekerjaan Guru, Beralamat Jember Asri

3. Lily, Pekerjaan Pengasuh Pondok Pesantren, beralamat, Karang Tengah No. 3

4. Ike, Pekerjaan Pengasuh Ponpes, beralamat Ilalang, Jember

5. Ibrohim, Pekerjaan Guru Ngaji/Ustad, beralamat Damai, Jember

Yang dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Oktober 2003, terlampir dalam
berkas perkara, akan diwakili oleh para Kuasa hukumnya dibawah ini, yaitu :

1. Arinanto, SH
2. Ridwan, SH
3. Mala, SH

Sama, semuanya adalah advokat hukum dari Kantor Hukum Fauzi dan Rekan berkedudukan di
kota Jember, beralamat Komplek Gunung Batu Permai No. Jember untuk selanjutnya mohon
disebut sebagai---------------------------------------------------------------------------------------------
PENGGUGAT;
Bersama ini Penggugat kehadapan Pengadilan Negeri Jember hendak mengajukan gugatan
perdata Acara Gugatan Perwakilan Kelompok (Clas Action), terhadap :

1. Ahmad Rokib, baik dalam jabatannya sebagai Pimpinan Umum/Pimpinan Redaksi


Tabloid Matahari, maupun jabatannya sebagai Direktur Persero Komanditer Ivestigasi
beralamat di Jl. Harmoni No. 192 Jember, sebagai --------------------------------------------
------------------------------------------TERGUGAT I

2. Fiad Anwar, dalam jabatannya sebagai Pimpinan Perusahaan Tabloid Matahari


beralamat di Jalan Harmoni 23 Jember sebagai -------------------TERGUGAT II

3. Sapta Pesero dari Perseroan Komanditer Kencana, beralamat di Jalan Harmoni 10


Jember, sebagai ------------------------------------------------TERGUGAT III, yang secara
bersama-sama disebut sebagai -----------------TURUT TERGUGAT;

Berdasarkan Peristiwa-peristiwa sebagai berikut:

1. Bahwa, Penggugat adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berbadan hukum


Indonesia yang menurut akta pendiriannya antara lain melakukan usaha perlindungan
konsumen sebagai salah satu bidang usahanya, sehingga dengan kedudukanya yang
demikian itu menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, adalah memiliki perseroan standi in judicio untuk mengajukan tuntutan
hukum dengan acara gugatan perwakilan hak-hak masyarakat sebagai konsumen atas
produk-produk yang dikeluarkan oleh pelaku usaha sebagai produsen;

2. Bahwa diawali sekitar bulan Juli 2003, Tergugat I baik sendiri dan atau bersam-sama
dengan Tergugat II dan III sebagai pelaku usaha telah melakukan usaha penerbitan pers
yang berbentuk Tabloid yang diberinya nama : Matahari Tabloid Investigasi Hukum,
Kriminal, Hiburan, selanjutnya disebut Tabloid Matahari, yang terbit secara berturut-
turut berkala yang hingga sekarang pada waktu gugatan ini didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jember telah sampai pada Edisi 9/III-IV/Oktober 2003;

Bahwa Tabloid Matahari tersebut dijual dan diperdagangkan secara bebas sehingga
beredar secara luas ditengah masyarakat sebagimana layaknya media cetak yang lain,
sehingga dengan mana antara Para Tergugat dengan masyarakat terdapat hubungan
hukum antara pelaku usaha sebagai produsen konsumen;

3. Bahwa, Penggugat Persatuan Lembaga Konsumen Bangsa dalam usahanya


menjalankan fungsinya dan peran sertanya di tengah masyaraakat telah mendapatkan
adanya sejumlah fakta hukum pada penerbitian Tabloid Matahari mulai edisi pertama
hingga edisi 8 yang melanggar berbagai ketentuan perundang-undangan dan sangat
merugiakan masyarakat pembaca pers sebagai konsumen dari perusahaan penerbitan
pers yang antara lain ternyata penerbitan Tabloid Matahari telah melakukan
serangkaian perbuatan pelanggaran terhadap Undang-undang No. 40 Tahun 1999
tentang pers sebagai dasar hukum paling utama bagi usaha penerbitan pers, melakukan
kebohongan publik, dan melakukan pelanggaran terhadap kode etik jurnalistik yang
merupakan code of conduct bagi wartawan Indonesia;

4. Bahwa oleh karena serangkaian pelanggaran yang diperbuat oleh Tabloid Matahari
tersebut sedemikian rupa sehingga sungguh-sungguh mengancam dasar kemerdekaan
pers yang profesional sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 40 Tahun
1999 tentang pers, maka Penggugat Persatuan Lembaga Konsumen Bangsa dalam
menjalankan peran serta sebagaimana ternyata dalam surat Penggugat Persatuan
Lembaga Konsumen Indonesia kepada Tergugat I pada Tanggal 1 Oktober 2003 yang
ditujukan kepada Tergugat I;

Bahwa, selain itu Penggugat Persatuan Lembaga Konsumen Bangsa pada tanggal 3
Oktober 2003 juga telah mengeluarkan pengumuman kepada khalayak ramai melalui
media massa cetak tentang somasi yang diberikan kepada Tergugat I dan
kemungkinannya untuk mengajukan gugatan secara clss action apabila tidak
mendapatkan tanggapan yang semestinya, karena itu Penggugat telah melakukan pula
kegitan pendaftaran bagi anggota masyarakat yang merasa dirugikan oleh penerbitian
Tabloid Surya yang kemudian telah mendaftar orang-orang dan masuk dalam kelompok
masyarakat pembaca yang telah dilakukan klarifikasi terbagi menjadi sub kelompok
pembaca perempuan, sub kelompok pembaca birokrat penyelenggara negara dan sub
kelompok pembaca pendidik sebagaimana disebutkan diatas;

5. Bahwa inti dari somasi Penggugat Persatuan Lembaga Konsumen Bangsa yang
disampaikan pada Penggugat I adalah sebagai berikut:

- bahwa penerbitan Tabloid Matahari telah melanggar Undang-undang No. 40


Tahun 1999 tentang Pers karena diterbitkan oleh penerbit yang berbentuk CV
(Perseroan Komanditer), sehingga bukan merupakan badan hukum menurut
hukum Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 2 Undang-undang
No. 40 Tahun 1999;

- bahwa mengenai adanya pelanggaran terhadap kode etik jurnalistik terjadi dengan
dilakukannya pemuatan foto-foto yang sebelumnya telah dimuat dan merupakan
milik dari media cetak lain dan kemudian dalam rubrik Romansa yang kemudian
berubah menjadi Rubrik Asal-usil telah tidak dilakukan konfirmasi dengan pihak
yang menjadi obyek permintaan sehingga berita tidak berimbang (both side cover)

6. Bahwa, kemudian pada penerbitan Tabloid Matahari Edisi 9/III-IV/Oktober 2003,


walaupun Tergugat I telah memuat permintaan klarifikasi dari Penggugat Persatuan
Lembaga Konsumen Bangsa serta memuat pula jawabannya, akan tetapi ternyata
jawaban yang diberikan Tergugat I adalah selain bukan merupakan jawaban yang
diberikan oleh pihak yang memahami bagaimana menjalankan usaha penerbitan pers
secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, bahkan
menuduh somasi yang dilakukan Penggugat sebagaimana sebuah konspirasi dan demi
kepentingan seseorang atau sekelompok orang serta menjadikannya sebagai sarana
untuk memperluas masalah antara Penggugat dengan Matahari (Masyarakat vs
Matahari) menjadi masalah Penggugat dengan pers pada umumnya (Masyarakat vs
Pers) dan Tabloid Matahari edisi 9/III-IV/Oktober 2003 terbit dengan isi dan karakter
sebagaimana sebelumnya yang dengan demikian Tergugat I telah tidak mengindahkan
somasi yang diberikan Penggugat Persatuan Lembaga Konsumen Indonesia dengan
itikad baik, sehingga oleh karena itu diajukan gugatan class action ini;

7. Bahwa, jawaban Tergugat I atas somasi yang dilayangkan oleh Penggugat Persatuan
Lembaga Konsumen Bangsa sebagai jawaban yang diberikan oleh pihak-pihak yang
tidak memahami bagaimana menjalankan usaha penerbitan pers yang profesional sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat dijelaskan dengan uraian
sebagai berikut:

- Bahwa, mengenai bentuk perusahaan penerbitan pers yang berupa Perseroan


Komanditer (CV), dalam hal ini CV Faktalina, Tergugat I menjelaskan bahwa CV
Faktalina didirikan berdasarkan Akta No. 18 tanggal 18 Nopember tahun 1997
yang dibuat oleh dan dihadapan Firmansyah, SH, Notaris di Jember dan telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jember tanggal 19 Nopember
1997, dibawah No. 143/CV/1997, yang oleh karena itu penerbitan Tabloid
Matahari telah menggunakan Badan Hukum CV yang Aktanya dibuat oleh
Notaris dan disahkan oleh Pengadilan Negeri Jember;

- Bahwa, mengenai kebohongan publik Tergugat I justru menjelaskan adalah tidak


tepat menggunakan Undang-undang No. 40 tentang Pers untuk mencermati
permasalahan yang dimaksud, karena penerbitan Tabloid Matahari sudah
menggunakan Badan Hukum CV faktalina;

- Bahwa, mengenai pelanggaran terhadap kode etik jurnalistik yang berupa plagiat
walaupun nyata tetapi disangkal dengan alasan peliputan bersama media cetak
yang lain, sedangkan mengenai rubrik Romansa yang kemudian berubah menjadi
Asal-usil, Tergugat merasa tidak perlu melakukan konfermasi oleh karena rubrik
tersebut berbentuk cerpen atau sejenis prosa bebas.

8. Bahwa, dengan jawaban yang demikian itu telah terjadi sesuatu yang fatal dalam usaha
penerbitan pers yang dilakukan oleh Tergugat I, karena ternyata Tergugat I telah nyata-
nyata tidak memahami undang-undang No. 40 Tahun 1999 yang menjadi sumber
hukum pelaksanaan profesinya, antara lain tidak memahami bunyi Pasal 9 ayat 2
Undang-undang No. 40 tahun 1999 Tentang Pers yang secara tegas menyatakan bahwa
setiap perusahaan pers harus berbentuk Badan Hukm Indonesia;

Bahwa menurut Tergugat I CV adalah Badan Hukum padahal adalah bukun karena
dalam CV tidak terdapat kekayaan yang dipisahkan dari para pendiri dengan kekayaan
perseroan sebagai salah satu karakter dari sebuah badan hukum;
Bahwa, setelahal dicermati akta tanggal 18 Nopember 1997 No. 18 yang dibuat oleh
dan dihadapan Firmansyah, SH, Notaris di Jember dan telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jember tanggal 19 Nopember 1997, dibawah No.
143/CV/1997, sebagai pendirian CV Faktalina tersebut, ternyata maksud dan tujuan
didirikannya menurut pasal 2 akta tersebut adalah melakukan :
a. Pemborongan umum ( general contractor ) dengan bertindak sebagai perencana,
pelaksana, pengawas dari segala macam-macam bangunan-bangunan, jalan-jalan,
gedumg-gedung, jembatan-jembatan, dam-dam, pemasangan instalasi listrik dan
air ledeng serta bangunan-bangunan lainnya baik basah maupun kering;
b. Pembangunan perumahan (real estate);
c. Perdagangan umum termasuk perdagangan secara ekspor, impor, local dan antara
pulau (interisuler), baik untuk perhitungan sendiri maupun untuk perhitungan
pihak lain dengan bertindak sebagai komisioner, leveransir, distributor atau agen
dari segala macam barang dagangan;
d. Pengangkutan pada umumnya, baik penumpang maupun barang;
e. Perindustrian umum;
f. Peternakan dan pertanian;
g. Jasa warung telekomunikasi, Telpon Umum Tunggu (TUT);
h. Usaha-usaha lain yang menguntungkan perusahaan.

- satu dan lain dalam arti kata yang seluas-luasnya


- perseroan berhak untuk mendirikan atau turut mendirikan perseroan-perseroan
atau badan-badan lain yang maksudnya sama atau hampir sama dengan
perseroan ini dan umumnya menjalankan segala tindakan baik yang langsung
maupun yang tidak langsung berghubungan dengan maksud tersebut;

bahwa, dengan demikian dengan jelas sejak semula penerbit Tabloid surya yang
dilakukan oleh Tergugat I dengan menggunakan CV Faktalina sebagai penerbitnya
adalah merupakan perbuatan melawan hukum, oleh karena selain bentuk CV adalah
bukan badan hukum, ternyata maksud dan tujuan didirikannya CV Faktalina
sebagai badan usaha adalah sekali-kali bukan untuk melakukan usaha penerbitan
pers, akan tetapi melakukan usaha-usaha lain yang sama sekali tidak berhubungan
dengan usaha penerbitan pers;

9. Bahwa, selanjutnya mengenai kebohongan publik yang telah dilakukan Tergugat


sehubungan dengan pencantuman kaliamat CV Faktalina ( Undang-undang No. 40
Tahun 1999 Tentang Pers) ternyata Tergugat I tidak memahami bahwasanya usaha
penerbitan pers yang dilakukannya dan melakukan aktivitas dari sebuah profesi, dalam
hal ini adalah profesi wartawan dimana setiap profesi itu dituntut adanya ketelitian,
kehati-hatian, kejujuran serta keahlian, karena sebagaimana aktifitas profesi pada
umumnya, aktifitas dari profesi wartawan seringkali bersentuhan dengan kepentingan
masyarakat luas, sehingga dengan tanpa beban dan tanpa merasa telah berbohong
kepada publik, Tergugat I mencantumkan kalimat tersebut dalam box redaksinya;

10. Bahwa, demikian pula mengenai adanya pelanggaran kode itik jurnalistik sebagaimana
somasi yang dilayangkan Penggugat Persatuan Lembaga Konsumen Indonesia kepada
Tergugat I ternyata juga tidak pernah ditanggapinya dengan itikad baik dan dipandang
sebagai sebuah kelaziman dalam usaha peliputan berita;
bahwa, mengenai plagiat yang dilakukan oleh Tergugat I, sebagai salah satu contohnya
dalam terbitan edisi 7 halaman 7, Tabloid Matahari telah memuat foto dari penerbitan
lain yang telah terbit sebelumnya yaitu tanggal 5 September 2003, yang untuk plagiat
selengkapnya nantinya akan dibuktikan secara lengkap oleh Penggugat dalam acara
pembuktian nanti bilamana telah tiba;

bahwa, mengenai tulisan dalam rubrik rumansa yang kemudian berubah menajadi Asal-
usil menurut Tergugat I tidak memerlukan konfermasi kepada pihak yang menjadi
obyek pemberitaan oleh karena berbentuk cerpen atau semacam prosa bebas adalah
merupakan dalil yang hanya mendasarkan kepentingan Tergugat I sendiri dengan tanpa
mempertimbangkan pihak lain, karena bilamana tulisan dalam rubrik tersebut memang
dimaksudkan sebagai tulisan fiktif belaka, maka terdapat kewajiban etik bagi Tergugat
I untuk secara tegas menyebutkan dalam bagian tulisannya apakah diawal atau diakir
tulisan dengan kalimat bahwa segala apa yang terdapat dalam tulisan tersebut
adalah fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan, tempat ataupun peristiwa
hanyalah kebetulan belaka;

bahwa, akan tetapi tidak demikian halnya dengan apa yang dilakukan Tergugat I, akan
tetapi dalam rubrik asal-usil dalam penerbitan Tabloid Matahari untuk edisi 8 dan 9
dibagian tulisan bahkan ditambah dengan kalimat :”Kisah ini disarikan oleh Mik dari
berbagai sumber:”

bahwa, penulusan :”Kisah ini disarikan oleh Mik dari berbagai sumber:” adalah jelas
bertentangan dengan bentuk tulisan yang berupa cerpen ataupun prosa bebas yang
dengan kalimat mana telah menghilangkan nuansa fiktifnya, akan tetapi justru
memperkuat sebagai suatu kisah yang “benar-benar terjadi”, atau setidaknya “seolah-
olah benar-benar terjadi”

bahwa, terdapat cara pemberitaan yang demikian itu, Penggugat merasa sangat
berkeberatan sebagai wakil dari kelompok pembaca birokrat penyelenggara negara oleh
karena setting pemberitaan dalam rubrik asal-uil adalah berlatar belakang lingkungan
birokrasi pemerintahan di Jember, maka telah timbul suasana saling menduga antara
satu dengan yang lainnya mengenai isi pemberitaan dalam rubrik tersebut, dan bahkan
telah terjadi ancaman keretakan dalam keluarga Penggugat sub kelompok pembaca
birokrat penyelenggara negara sebagai akibat pemberitaan dalam rubrik romansa yang
telah berubah menjadi rubrik Asal-Usil tersebut;

bahwa, oleh karena itu jelas rubrik tersebut secara nyata telah menimbulkan kerugian’

11. Bahwa, Penggugat sub kelompok Pembaca Perempuan merasa sangat berkeberatan
terhadap pemuatan cover depan dari setiap Tabloid Matahari yang selalu memasang
postur wanita dengan busana minim dan posisi menantang;

bahwa, pemuatan postur wanita yang seperti itu dalam penerbitan Tabloit Matahari
ternyata tidak ada hubungannya dengan isi berita, sehingga dengan demikian pemuatan
foto-foto wanita seperti itu jelas semata-mata foto itu adalah foto wanita berbuasana
minim dan dan posisi menantang sehingga telah menempatkan wanita sebagai obyek
semata, oleh karena itu perbuatan mana tidak lain dan tidak bukan adalah merupakan
bentuk perbuatan yang mengekploitasi dan mengekplorasi wanita dengan menggunakan
organ-organ sensualnya;

12. Bahwa, dengan demikian apa yang dilakukan oleh Tergugat I dengan penonjolan figur
wanita sensual yang tidak ada kaitannya dengan isi berita tersebut adalah sudah
merupakan perbuatan eksplorasi dan eksplotasi gender di ranah jurnalistik yang pada
pokoknya;

- menempatkan perempuan sebagai obyek dan manajemen pers yang secara


pragmatis ingin menyenangkan pembeli yang dianggap raja, yang dalam
pandangannya terutama terdiri dari laki-laki;

- dalam menghadapi arus informasi sebagai obyek pekerjaanya, kaum laki-laki


tidak menggunakan emotional intelligence, mereka bekerja keras dan memakai
nalar, tetapi mengabaikan suara hati nurani dan perasan, padahal penjual
informasi yang menjadi tugas media massa memerlukan kepekaan rasa dan
simpati untuk pembeli;

- cover perempuan sebagai komoditi, yaitu sebagai wacana pengendalian selera,


gaya hidup, tingkah laku, aspirasi serta imanjinasi-imanjinasi kolektif masyarakat
luas (massa) oleh para elit. Kecenderungan ini adalah merupakan bentuk “fasisme
budaya)” lewat mekanisme yang disebut “industri budaya” (cultutre industry);

- komodite didalam wacana elit ini adalah penciptaan ilusi dan manipulasi sebagai
cara uantuk mendomisi selera masyarakat. Salah satu bentuk ilusi dan manipulasi
yang menonjol adalah menggunakan efek “sensualitas” berupa penggunaan tubuh
dan organ-organ tubuh perempuan didalam wujud komoditi (komoditifikasi
Seks);

- sensualitas disini dijadikan sebagai sebuah “kendaraan ekonomi” dalam rangka


menciptakan keterpesonaan (fascination) dan histeri massa (masshysteria), yang
mendorong aktivitas ekonomi;

- “citra tubuh perempuan” memainkan peran yang sangat sentral bagi


pembangkitan hasrat dalam pornografi yang berupa hasrat sebagai obyek cinta
(passive narcissistic desire), hasrat identifikasi active narciccictic desire), hasrat
memiliki untuk kepuasan (active anaclitic desire) dan hasrat untuk memiliki
(passive anaclitic desire);

- Perempuan menjadi korban komoditi passive (passive komodition), yaitu


komodifikasi dirinya oleh pihak lain;

- Kalimat : perempuan sebagai simpanan/gundik pejabat yang dipilih sebagai judul


jelas menggunakan bahasa khas hiperrealis, yaitu mengacu pada tubuh dan
riwayat kehidupan perempuan sebagai obyek seksual. Judul tersebut sebagai
bahasa “lebidinal-konsumeretik” membuat daya tarik dari segi seksualitas agar
pembaca mengkonsumsinya yang dengan demikian telah menempatkan
perempuan sebagai obyek seksual dan memapankan bahwa perempuan sebagai
makluk yang hanya hidup dari segumpal daging untuk siap dibeli dan dilahap oleh
konsumen;

- Selain dan selebihnyan dari yang diuraikan diatas, dalam Tabloid Matahari tidak
terdapat pemberitaan tentang dunia perempuan dari segi prestasi-prestasi
intelektualnya secara eksistensial;

Bahwa, oleh karena itu Penggugat sub kelompok Pembaca Perempuan yang dalam
kesehari-hariannya melakukan aktivita untuk tercapainya kesetaraan jender antara pria-
wanitia dalam masyarakat merasa sangat dirugikan dengan setiap tindakan ekploitasi
wanita dalam segala bentuknya karena bertentangan dengan prinsip-prinsip persamaan
kedudukan pria-wanita

13. Bahwa penggugat sub kelopmpok pembaca pendidik adalah para pendidik atau mereka
yang diluar pekerjaan pokoknya melakukan aktif melakukan kegiatan pendidikan
sangat merasa dirugikan, oleh karena itu sangat berkeberatan terhadap rubrik Liputan
malam dikarenakan hal-hal sebagai berikut:

- Bahwa dalam rubrik tersebut tidak pernah menjelaskan tentang siapa dan
“dimananya”, akan tetapi hanya menonjolkan mengenai “apa” dan
“bagaimananya” sehingga dengan demikian tidak terdapat pula kejelasan apakah
isi berita dalam rubrik tersebut merupakan fakta ataukah ini dari penulisnya;

- Bahwa, dengan judul-judul pemberitaannya yang antara lain : godaan sesat


penyanyi malam, menelusuri bisnis esek-esek perhotelan dari Layanan tradisional
striptis, Ayam-ayam kampus” Konsumsi Para Om dan Pejabat yang disertai
dengan foto-foto sensual yang sebenarnya tidak berhubungan dengan obnyek
yang diberitakan telah menggiring pembacanya kepada opini yang sedemikian
rupa sensasional sehingga sangat idak mendidik untuk menjadi bahan bacaan
publik;

- Bahwa, cara-cara penulilsan yang demikian itu adalah merupakan bentuk


pelanggaran etik eartawan yang tidak akan menyiarkan berita, tulisan atau gambar
yang menyesatkan, memutar balikan fakta dan sensasi berlebihan.

14. Bahwa, berdasarkan segala hal yang telah dikemukakan diatas maka telah jelas
Tergugat I, II dan III baik sendiri dan atau bersama-sama dalam melakukan penerbitan
pers telah tidak melakukan kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku usaha untuk
menjamin mutu barang dan atau jasa yang diproduksi dan atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan atau jasa yang berlaku sebagaimana
dimaksud dalam pasal 7 huruf d undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, yang sangat merugikan Penggugat;
15. Bahwa, kerugian Penggugat Sub Kelompok Pembaca Perempuan adalah kerugian moril
yang berupa penghancuran nilai-nilai kesetaraan jender yang selalu diperjuangkan oleh
Pengguagat di tengah masyarakat yang sangat sulit ditentukan besarnya dengan uang,
akan tetapi dengan mengingat dan mempertimbangkan kemampuan Para Tergugat
dengan ini Penggugat Sup Kelompok Pembaca Perempuan menuntut agar Para
Tergugat secara bertanggung renteng untuk membayar ganti ruginya sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) saja, yang nantinya akan dipergunakan oleh
Penggugat sebagai ongkos untuk melakukan penelitian dan rehabiklitasi sosial
sehubungan dengan dampak pemberitaan Tabloid Matahari;

16. Bahwa, kerugian Penggugat Sup Kelompok Birokrat Penyelenggara Negara juga
mengalami kerugian moril yang berupa gangguan dalam melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan yang besarnya juga sangat sulit untuk dinilai dengan uang akan tetapi
dengan mengingat dan mempertimbangkan kemampuan Para Tergugat dengan ini
Penggugat Sup Kelompok Birokrat Penyelenggara Negara menuntut agar Para Tergugat
secara bertanggung renteng untuk membayar ganti ruginya sebesar Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah) saja, yang nantinya akan dipergunakan sebagai sosiali sasi dan
klarifikasi diantara para Penggugat sehubungan dengan dampak pemberitaan Tabloid
Matahari;

17. Bahwa, Penggugat Sub Kelompok Pembaca Pendidik juga merasa sangat dirugikan
secara moril yang berupa usha keras Penggugat dalam melakukan usaha memajukan
pendidikan menjadi sangat tergangu oleh isi pemberitaan Tabloid Surya, yang untuk
itu Penggugat menuntut agar Para Tergugat membayar ganti ruginya sebesar Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang nantinya akan dipergunakan untuk membeli
sarana penunjang pendidikan;

18. Bahwa, oleh karena telah terbukti CV Faktalina adalah bukan badan hukum dan bukan
pula badan usaha yang secara tegas melakukan bidang usaha untuk menerbitkan,
sehingga serangkaian Para Tergugat melakukan penerbitan pers dengan menggunakan
CV Faktalina sebagai perusahaan penerbitannya adalah merupakan perbuatan melawan
hukum, sehingga harus dilarang;

19. Bahwa, oleh karena gugatan ini dengan disertai tuntutan ganti rugi, maka agar nantinya
putusannya tidak sia-sia, maka dengan ini Penggugat mohon agar terhadap seluruh
harta benda milik Tergugat I, II dan III baik bergera maupupn tidak bergerak, yang
sudah ada maupun yang akan ada, diletakan sita jaminan (conservatoir beslag);

20. Bahwa, oleh karena gugatan ini diajukan dengan alat buktinya yang otentik, maka
Penggugat mohon agar putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij
voorraad), walaupun Para Tergugat mengajukan banding, kasasi ataupun jika terdapat
bantahan);

21. Bahwa, karena berdasarkan hal-hal tersebut diatas telah jelas dalam perkara mana
terdapat pelanggaran hukum yang merugikan secara serentak ataupun sekaligus dan
massal dan memiliki fakta, dasar hukum dan Tergugat yang sama, maka Penggugat
mohon agar gugatan ini diperiksa dengan menggunakan acara gugatan perwakilan
kelompok (Class Action) berdasarkan peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia
No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok;

Atas segala hal yang telah dikemukakan diatas, Penggugat mohon agar Pengadilan Negeri
Jember berkenan untuk memeriksa, mengadili perkara ini kemudian menjatuhkan putusan
yang amarnya adalah sebagai berikut:

Primair :

1. Menerima serta mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menetapkan dan mengabulkan bahwa gugatan Penggugat ini diperiksa dengan


menggunakan acara Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Action), berdasarkan
peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1 Tahun 2002 tentang Acara
Gugatan Perwakilan Kelompok;

3. Memerintahkan kepada Penggugat agar melakukan pemberitahuan kepada masing-


masing anggota kelompok melalui media massa cetak dan atau elektronik yang terbit di
Jember;

4. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat I baik sendiri dan ataupun bersama-sama


Tergugat II dan III yang menggunakan CV Faktalina sebagai perusahaan penerbitan pers
untuk menerbitikan Tabloid Matahari, adalah merupakan perbuatan melawan hukum
yang merugikan Penggugat;

5. Menyatakan bahwa besarnya kerugian Penggugat sebagai akibat perbuatan melawan


hukum Para Tergugat adalah sebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
dengan perincian Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah) untuk Sub Kelompok
Pembaca Perempuan, Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupia) untuk Sub Kelompok
Pembaca Birokrat Penyelenggara Negara dan Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
untuk Sub Kelompok Pembaca Pendidik;

6. Menghukum agar Tergugat I baik sendiri dan atau bersama-sama Tergugat II dan III
menhentikan penerbitan Tabloid Matahari dengan menggunakan CV Faktalina sebagai
perusahaan penerbitnya;

7. Menhukum agar Para Tergugat secara bertanggung renteng untuk membayar ganti
ruginya kepada Penggugatsebesar Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
dengan perincian Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah) untuk Sub Kelompok
Pembaca Perempuan, Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupia) untuk Sub Kelompok
Pembaca Birokrat Penyelenggara Negara dan Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
untuk Sub Kelompok Pembaca Pendidik;
8. Memerintahkan kepada Penggugat untuk mendistribusikan ganti rugi sebesar Rp.
250.000.000,- kepada seluruh anggota kelompok;

9. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang telah diletakan;

10. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij
voorraad), walaupun Para Tergugat mengajukan banding, kasasi ataupun jika terdapat
bantahan;

Subsidair :

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya (exaequo
et bono)

Demikian gugatan perwakilan kelompok (Class Action) ini disampaikan, atas perkenannya
terima kasih.

Hormat, Penggugat,
Para Kuasa Hukumnya,

Arinanto, SH Ridwan,SH

Anda mungkin juga menyukai