Sumber:
1
DAFTAR ISI
1
YURISPRUDENSI SURAT GUGATAN
Halaman Awal
12. Putusan MA-RI No. 6.K/Sip/1973, tanggal 21 Agustus 1973;
Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima karena dasar gugatan tidak
sempurna, dalam hal ini karena hak Penggugat atas tanah sengketa tidak jelas;
Halaman Awal
Pengadilan selayaknya memberi putusan yang seadil-adilnya, dengan
menyelesaikan sengketa perdata untuk seluruhnya;
Halaman Awal
31. Putusan MA-RI No. 492.K/Sip/1970, tanggal 21 Nopember 1970 :
Gugatan yang tidak sempurna, karena tidak menyebutkan dengan jelas apa yang
dituntut, harus dinyatakan tidak dapat diterima, seperti halnya dalam perkara ini
dituntutkan :
- agar dinyatakan sah semua keputusan Menteri Perhubungan Laut, tetapi tidak
disebutkan peraturan-peraturan yang mana;
- agar dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum sejak perbuatan Tergugat
terhadap Penggugat dengan tidak menyebutkan perbuatan yang mana;
- agar dihukum membayar ganti-rugi sebesar Rp 1.000.000,- tanpa merinci
untuk kerugian-kerugian apa saja;
Halaman Awal
YURISPRUDENSI
CARA MENGAJUKAN GUGATAN DAN PERUBAHAN
Halaman Awal
tangkisan, pembelaan-pembelaan, sudah habis dikemukakan dan kedua pihak
sebelumnya telah mohon putusan;
Jumlah piutang yang dapat dikabulkan hanya apa yang disebut dalam Surat Gugat
Penggugat asal yakni sebesar Rp. 32.346.555,-;
Halaman Awal
YURISPRUDENSI SURAT KUASA
Halaman Awal
hukum perjanjian bersifat mengatur, vide = Putusan MA-RI No. 3604.K/Pdt/1985,
tanggal 17 Nopember 1987;
Halaman Awal
menyebutkan kewenangan penerimaan kuasa untuk mengajukan gugatan dan
karenanya gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima;
- Pasal 123 HIR, Pasal 67 dst UU No. 14 Th. 1985, Pasal 125 HIR.
Halaman Awal
dan surat gugatan yang ditandatangani dan diajukan oleh Kuasa berdasarkan Surat
Kuasa tersebut dinyatakan tidak dapat diterima;
12
Halaman Awal
YURISPRUDENSI TENTANG GUGATAN REKONPENSI
13
Halaman Awal
9. Putusan MA-RI No.1527.K/Sip/1976, tanggal 2 Agustus 1977 :
Karena gugatan Rekonpensi yang telah diputus oleh Judex Facti sangat erat
hubungannya dengan gugatan Konpensi; sedang gugatan Konpensi ini
tidak/belum diperiksa, karena dinyatakan tidak dapat diterima; maka gugatan
Rekonpensi mestinya tidak dapat diperiksa dan diputus sebelum gugatan
Kompensinya diperiksa/diputus;
Halaman Awal
Meskipun menurut RID tidak secara tegas ditentukan syarat-syarat untuk gugatan,
tetapi pihak lawan harus mengerti ada gugatan Rekonpensi diajukan terhadapnya;
15
Halaman Awal
YURISPRUDENSI TENTANG SUBYEK HUKUM
(PARA PIHAK) DALAM GUGATAN PERKARA.
Mengenai tidak digugatnya PT. Graha Gapura sebagai Tergugat, sedangkan Ir. S.
telah tidak lagi menjabat Direktur tersebut, maka gugatan menjadi kabur maka
seharusnya yang digugat adalah terhadap PT. Graha Gapura dan PT. Rencong
Aceh dan bukan kepada Direkturnya;
Pasal tersebut harus diartikan, yang disebut Badan Hukum Publik adalah Daerah
Tk. I, sedang Gubernur berstatus sebagai yang mewakilinya, sehingga tanggung
jawab yuridis tetap ada pada Badan Hukum Publik yaitu Daerah Tk. I. Surat MA-
RI tersebut, timbul berhubung dengan kewenangannya sebagaimana Pasal 32
Undang-Undang No. 14 tahun 1985 (Vide : Pendiriann P.P-IKAHI);
16
Halaman Awal
3. Putusan MA-RI No.244.K/Sip/1959, tanggal 5 Januari 1959 :
Gugatan penyerahan kembali harta warisan yang dikuasai seseorang tanpa hak,
dapat diterima walaupun tidak semua ahli waris ikut sebagai pihak (Saudara
kandung Penggugat), karena Tergugat tidak dirugikan dalam pembelaannya;
17
Halaman Awal
12. Putusan MA-RI No.305.K/Sip/1971, tanggal 16 Juni 1971 : Penarikan pihak
ketiga ke dalam perkara oleh Pengadilan Tinggi dilarang.
Pengadilan Tinggi tidak berwenang untuk karena jabatan (Ex Officio)
menempatkan seseorang yang tidak digugat (pihak ketiga) sebagai Tergugat,
karena hal tersebut adalah bertentangan dengan azas Acara Perdata bahwa hanya
Penggugatlah yang berwenang untuk menentukan : siapa-siapa yang akan
digugatnya;
18
Halaman Awal
22. Putusan MA-RI No.400.K/Pdt/1984, tanggal 19 Juli 1985 :
Karena hubungan hukum yang sesungguhnya adalah hubungan hutang-hutang
antara Penggugat dengan anak Tergugat, anak Tergugat tersebut harus turut
digugat;
19
Halaman Awal
29. Putusan MA-RI No.201.K/Sip/1974 tanggal 28 Januari 1976 :
Karena pengertian "Turut Penggugat" tidak dikenal dalam Hukum Acara Perdata,
ke 8 orang tersebut (yang dalam putusan Pengadilan Negeri disebut sebagai
"Turut Penggugat") oleh Pengadilan Tinggi dianggap sebagai "Penggugat";
20
Halaman Awal
36. Putusan MA-RI No.938.K/Sip/1972, tanggal 30 September 1972 :
Putusan Pengadilan Tinggi yang membatalkan hubungan hukum antara Tergugat
dengan pihak ketiga harus dibatalkan, karena untuk itu pihak ketiga harus
diikutsertakan sebagai Tergugat;
21
Halaman Awal
44. Putusan MA-RI No.480.K/Sip/1973, tanggal 2 Juli 1974 :
Karena persil sengketa tercatat atas nama PT. Gunung Mas, untuk dapat berhasil
gugatan harus pula ditujukan kepada PT tersebut sebagai Tergugat atau Turut
Tergugat;
22
Halaman Awal
(Perkara antara : O. Sibarani lawan PT. Perusahaan Pelayaran Samodra "Gesuri
Llyod"), Catatan : bandingkan dengan UU. No. 1 Th. 1995 tentang Perseroan
Terbatas.
Halaman Awal
yang tidak diikut sertakan, sehingga masih terbuka kemungkinan untuk
menggugat lagi;
24
Halaman Awal
YURISPRUDENSI BUKTI SUMPAH
25
Halaman Awal
9. Putusan MA-RI No.316.K/Sip/1974, tanggal 25 Maret 1976 :
Syarat pembebanan sumpah Suppletoir ialah harus ada permulaan pembuktian dari
yang bersangkutan, sedang disini ternyata permulaan pembuktian tidak ada sama
sekali, sebab saksi pertama dari pihak Penggugat-asal, Halimah, yang mula-mula
di dengar sebagai saksi kemudian dijadikan Penggugat asal III (Voeging) sehingga
ia mempunyai kepentingan dalam perkara ini dan Penggugat asal I, Saleha, yang
melakukan sumpah Suppletoir itu, masih di bawah umur sewaktu terjadi peristiwa
pengambilan perhiasan-perhiasan itu oleh Tergugat-asal I: Di samping itu Hakim
Pengadilan Negeri sendiri dalam pertimbangannya meragukan tentang
pembebanan sumpah suppletoir kepada Penggugat asal adalah tidak tepat;
26
Halaman Awal
YURISPRUDENSI ALAT BUKTI SAKSI
27
Halaman Awal
9. Putusan MA-RI No.731.K/Sip/1975, tanggal 16 Desember 1976 :
- Dalam Berita Acara sidang pemeriksaan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
dan Barat, diperiksa 2 (dua) orang saksi secara bersama-sama dan sekaligus;
- Hal ini adalah bertentangan dengan Pasal 144 ayat (1) RID (salah menerapkan
hukum) sehingga kedua keterangan saksi tersebut tidak dapat dipergunakan;
- Ration dari Pasal 144 ayat (1) RID ialah agar kedua saksi tak dapat
menyesuaikan diri dengan keterangan masing-masing, sehingga diperoleh
keterangan saksi yang obyektif dan bukan keterangan saksi yang sudah
bersepakat menyatakan hal-hal yang sma mengenai sesuatu hal;
28
Halaman Awal
YURISPRUDENSI KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA
29
Halaman Awal
- Pembatalan surat bukti hak milik harus diminta oleh pihak yang dimenangkan
Pengadilan kepada instansi Agraria berdasarkan putusan Pengadilan yang
diperolehnya;
30
Halaman Awal
YURISPRUDENSI PENGGABUNGAN GUGATAN
31
Halaman Awal
8. Putusan MA-RI No.123.K/Sip/1963, tanggal 13 Juli 1963 :
Dengan digabungkannya 3 perkara menjadi satu, surat-surat kuasa yang oleh salah
satu pihak diberikan kepada seorang kuasa yang ada pada ke 3 perkara tersebut
seharusnya juga dipertimbangkan sebagai satu kesatuan; sehingga ketidak
sempurnaan yang terdapat pada salah satu dari surat-surat kuasa itu harus-lah
dianggap telah diperbaiki oleh surat Kuasa lainnya;
32
Halaman Awal
12. Putusan MA-RI No. 885.K/Pdt/1985, tanggal 30 Juli 1987 :
Salah melaksanakan tertib Hukum Acara.
Perkara ini merupakan gabungan dari perkara No. 250/Pdt/1983/PN Mdn,
mengenai tanah seluas 110 Ha milik Penggugat yang telah dikuasai dan diperjual
belikan secara melawan hukum oleh para Tergugat;
Dengan perkara-perkara perlawanan (verzet) masing-masing No.34/VZ/Pdt/
1983/PN Mdn, No.33/VZ/Pdt/1933/PN Mdn, No.27/VZ/Pdt, No.28/VZ/Pdt/1983/
PN Mdn, No. 29/VZ/Pdt/1983/ PN Mdn, dan No. 30/VZ/Pdt/1983/ PN Mdn.
Penggabungan dilakukan ditingkat banding tanpa permohonan para pihak;
Dari penggabungan ini kedudukan para Pelawan menjadi Tergugat bertentangan
dengan kehendak para Pelawan dan akan menempatkan kedudukan para Pelawan
di dalam hukum pembuktian berlawanan dengan kedudukannya semula sebagai
Pelawan, dan hal itu dapat mempersulit para Tergugat baru itu dalam menghadapi
gugatan;
33
Halaman Awal
YURISPRUDENSI KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA
34
Halaman Awal
- Pembatalan surat bukti hak milik harus diminta oleh pihak yang dimenangkan
Pengadilan kepada instansi Agraria berdasarkan putusan Pengadilan yang
diperolehnya;
35
Halaman Awal
YURISPRUDENSI HUKUM ACARA PERDATA
36
Halaman Awal
10. Putusan MA-RI No.698.K/Sip/1969, tanggal 19 April 1970 :
Amar putusan yang berbunyi = “Mengabulkan seluruh gugatan” saja tanpa
merinci apa-apa yang dikabulkan itu (suatu keharusan dalam suatu Diktum), tidak
dapat dibenarkan;
37
Halaman Awal
YURISPRUDENSI PERDATA AGAMA
38
Halaman Awal
7. Putusan MA-RI no. 299 K/AG/2003, tanggal 8 Juni 2003:
- Keterangan dua orang saksi dalam sengketa cerai talak yang hanya menerangkan
suatu akibat hukum (Rechts Gevolg), mempunyai kekuatan hukum sebagai dalil
pembuktian untuk itu harus dipertimbangkan secara cermat.
- Alat bukti berupa keterangan saksi harus memenuhi azas klasifikasi “unus testis
nullus testis’, sebagai azas yang berlaku dalam hukum acara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
39
Halaman Awal
tanpa persetujuan istrinya tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 58 ayat 93)
Kompilasi Hukum Islam;
40
Halaman Awal
bagi hakim mengabulkan permohonan Pemohon untuk menjatuhkan talak satu kepada
Termohon.
41
Halaman Awal
YURISPRUDENSI WARIS
42
Halaman Awal
8. Putusan MA-RI no. 86 K/AG/1994, tanggal 27 juli 1996:
Selama masih ada anak laki-laki maupun anak perempuan, maka hak waris dari
orang-orang yang mempunyai hubungan darah dengan pewaris kecuali orang tua,
suami dan isteri menjadi tertutup (terhijab).
43
Halaman Awal
YURISPRUDENSI HIBAH
44
Halaman Awal