TUGAS : PUISI

NAMA : RATNA SARI

NIM/KELAS : 170141047/1B PGSD

TEMA : MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Bangka Ku Malang

Karya : Ratna sari

Paras cantik alam Bangka kini kehilangan serinya

Ribuan luka perih menganga
Alat berat merajam tanah
Mesin-mesin bernyanyi sambil menghisap hasil bumi

Dalam diam aku renungi

Bumiku rusak tiada pinta
Alam Bangka meronta
Namun hanya bisa terdiam

Rusak bumiku
Adakah kau mendengar
Tak sadarkah engkau sang perusak itu
Apa kau tuli, apa kau buta

Malangnya alam Bangka ku

Air, angin, tanah menangis
Mencoba menahan setiap beban kejam
Mencoba menahan perih yang terus kau iris

Alam yang memberikan kekayaan

Tapi apa yangkami berikan padamu
Luka demi luka yang bertambah parah
Alam ku tak salah
Deskripsi

Puisi ini secara singkat menceritakan tentang kerusakan alam khususnya di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Yang terkenal dengan potensi timahnya tetapi di eksploitasi
secara tidak bertanggung jawab, hutan-hutan di tebang sebagai lahan galian timah, di
keruk hingga dalam hingga habis timahnya, setelah itu lubang bekas galian timah tersebut
ditinggalkan begitu saja, dan membuka lahan berikutnya begitu seterusnya. Bukan hanya
di darat di lautpun kini ponton-ponton penambang timah mengeksploitasi kekayaan timah
di laut secara berlebihan air menjadi keruh tepian pantai menjadi berlumpur ikan-ikan
mulai berkurang karena air laut sudah tercemar oleh bahan bakar minyak dari kapal-kapal
timah tersebut. Harusnya kita sebagai manusia, khususnya bagi perusak yang tidak
bertanggung jawab mulai mengubah kebiasaan yang merusak alam tersebut, memang
semua ini di ciptakan tidak ada yang sia-sia tetapi kita harus menggunakan cara yang
bijak dalam mengeksploitasi kekayaan alam, seperti menutup kembali lubang bekas
galian timah dan menanam kembali pohon-pohon agar alam Bangka Belitung tidak
semakin rusak, jika kebiasaan buruk tersebut terus-menerus dilakukan bisa kita
bayangkan apa jadinya alam Bangka ini, akan habis hutan-hutan akan hilang pula wisata
baharinya. Pemerintah pun di tuntut untuk menjaga agar tidak ada tambang-tambang
ilegal.