Anda di halaman 1dari 42

PROPOSAL

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)


“VirCOMa: Usaha Rumah Produksi Virgin Coconut Oil (VCO)”

Diajukan oleh :
KETUA :
Nama : Sri Wahyuni
NIM : G11116535
Alamat : Perumahan Gelora Baddoka Indah
Blok D2/7
Telpon/HP : 085218405057
Email : unhynatsir@gmail.com

ANGGOTA 1 ANGGOTA 2
Nama : Fahmi Sahaka Nama : Heri Kurniawan
NIM : G111 16 306 NIM : G11115306
Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan 7 Alamat : BTN Antara Blok A14/4
Tamalanrea Telpon/HP : 085341008928
Telpon/HP : 081243386361 Email : Herikurniawans1996@gmail.com
Email : fahmisdakwah@gmail.com

ANGGOTA 3
Nama : Adinda Nurul Jannati Chaerunnisa
NIM : G11116514
Alamat : BTN Antara Blok C5/1
Telpon/HP : 082193760013
Email : adindanuruljannati84@gmail.com

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018

i
ii
KATA PENGANTAR

. ‫اار ِحيم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬
َّ ِ‫ْــــــــــــــــــم اﷲ‬
ِ ‫بِس‬

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wataala. Karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga proposal PMW yang berjudul

“VirCOMa: Rumah Produksi Virgin Coconut Oil (VCO)” dapat terselesaikan.

Shalawat serta salam kami kirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

Shallalahualihi wassalam. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rekan-

rekan yang ikut serta dalam menyelesaikan propsal ini.

Terima kasih penulis ucapkan kepada segenap tim pengelola yang

meluangkan waktu dan perhatian ke proposal ini. Penulis memohon maaf apabila

terdapat kesalahan dan kekurangan pada proposal ini.

Makassar, 15 April 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1


1.2 Analisis SWOT ................................................................................................3
1.3 Tujuan ...............................................................................................................4
1.4 Manfaat Usaha .................................................................................................4

II. PEMASARAN

2.1 Wilayah Pemasaran ............................................................................................5


2.2 Sasaran Konsumen .............................................................................................6
2.3 Strategi Pemasaran .............................................................................................6
2.4 Persaingan Usaha di Sekitar Wilayah Usaha .....................................................7

III. ASPEK TEKNIS

3.1 Kapasitas Produk ...............................................................................................8


3.2 Ketersediaan Fasilitas/Sarana Produksi ...........................................................10
3.3 Ketersediaan Bahan Baku ................................................................................10
3.4 SDM yang Terlibat Dalam Usaha yag Direncanakan ......................................10

IV. KEUANGAN

4.1 Jenis- Jenis Pembiayaan ...................................................................................12


4.2 Total Biaya yag Dibutuhkan ............................................................................13
4.3 Sumber Pembiayaan .........................................................................................13

LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Biaya Produksi Habis Pakai/Bulan .......................................................... 12

2. Biaya Peralatan Usaha.............................................................................. 12

3. Biaya Perlengkapan Usaha ....................................................................... 13

4. Total Biaya yang Dibutuhkan ................................................................. 13

v
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Lokasi Rumah Produksi (BTN Antara).........................................................5

2. Bagan Alur Pembuatan VCO ........................................................................9

3. Struktur Organisasi......................................................................................11

4. Lampiran Logo dan Label Produk .............................................................14

vi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi masyarakat Indonesia, kelapa merupakan bagian dari kehidupan
tradisional karena semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi, sosial dan budaya. Arti penting kelapa bagi masyarakat
tercermin dari luasnya areal perkebunan rakyat yang mencapai 98% dari 3,74 juta
ha dan melibatkan lebih dari tiga juta rumah tangga petani. Pengusahaan kelapa
juga membuka tambahan kesempatan kerja dari kegiatan pengolahan produk
turunan dan hasil samping yang sangat beragam. Sebagai sumber pen-dapatan
usahatani perkebunan, kelapa berperan sangat besar karena mem-punyai
kemampuan berproduksi sepanjang tahun dan dapat dijual untuk me-menuhi
kebutuhan keluarga petani.
Sulawesi Selatan merupakan wilayah dengan produksi kelapa potensial,
menurut Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2017, kelapa Sulawesi Selatan
mencapai 53.329 ton. Hal tersebut membuktikan bahwa peluang pengembangan
produk dari buah kelapa sangat potensial dengan tersedianya bahan baku yang
cukup melimpah..
Peluang pengembangan agribisnis kelapa dengan produk bernilai ekonomi
tinggi masih sangat besar. Alternatif produk yang dapat dikembang-kan antara lain
virgin coconut oil (VCO), coconut milk/cream (CM/CC), activated carbon (AC),
brown sugar (BS), coconut fiber (CF) dan coconut wood (CW) yang diusahakan
secara parsial maupun terpadu. Pelaku agribisnis produk-produk tersebut mampu
meningkatkan pendapatannya 5-10 kali dibandingkan dengan hanya berproduksi
secara tradisional seperti kelapa butir dan produk kopra.
Berangkat dari kondisi luasnya potensi pengembangan produk kelapa,
kemajuan ekonomi perkelapaan di tingkat makro (daya saing di pasar global)
maupun mikro (pendapatan petani, nilai tambah dalam negeri dan substitusi impor)
tampaknya semakin menuntut dukungan pengembangan industri kelapa. Daya
saing produk kelapa pada saat ini tidak lagi tergantung pada produk primer semata
seperti kopra, yang selama ini banyak diusahakan secara tradisional. Bahkan
terlihat bahwa daya saing ekspor produk primer cenderung semakin menurun

1
sampai biaya produksi lebih tinggi daripada nilai ekspornya. Profil usaha produk-
produk akhir kelapa yang mulai berkembang saat ini antara lain nata de coco, serat,
arang tempurung, gula merah, dan desicated coconut. Potensi aneka produk tersebut
menunjukkan kelayakan usaha kelapa yang cukup tinggi. Pada saat ini telah
berkembang pula virgin coconut oil (VCO) yang merupakan produk makanan
suplemen dan juga berfungsi sebagai obat.
VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar
yang diolah dalam suhu rendah atau tanpa pemanasan, sehingga kandungan yang
penting dalam minyak tetap dapat dipertahankan. Komponen utama dari VCO
sekitar 92 persen adalah asam lemak jenuh, diantaranya asam laurat (48,74%), asam
miristat (16,31%), asam kaprilat (10,91%), asam kaprat(8,10%) dan asam kaproat
(1,25%) (healtyCo.com,2005).
Kelapa menjadi VCO dalam prospektif untuk peningkatan pendapatan petani
kelapa sehingga memberi motivasi dan peluang usaha pengembangan industri
rumah tangga. Minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) terbuat dari
daging kelapa segar yang diproses pada suhu relatif rendah. Daging buah diperas
menjadi santan, kemudian diproses lebih lanjut melalui fermentasi, pendinginan,
penambahan enzim, tekanan mekanis atau sentrifugasi. Hasilnya berupa minyak
kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku
warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening.
VCO mempunyai nilai tambah yang besar karena digunakan sebagai bahan
baku berbagai produk seperti kosmetik, sabun, makanan dan obat-obatan.
Permintaan VCO juga datang dari luar negeri. Kebutuhan Amerika sekitar 1000 ton
per tahun, 600 ton terpenuhi dari hasil impor dari Filipina. Denmark memerlukan
500 ton per tahun dan Inggris memerlukan 250 ton per tahun (Trubus, 2005). data
tersebut, menunjukkan bahwa VCO memiliki prospek yang baik, apalagi ditunjang
dengan harga yang cukup tinggi. Di pasaran VCO dijual dengan harga antara Rp.
35.000 sampai Rp. 50.000 per 350 ml tergantung kandungan asam lauratnya.
Melalui inovasi dan modifikasi terhadap produk tersebut, kami yakin bahwa produk
VirCOMa (Virgin Coconut Oil Makassar) juga akan menjadi favorit bagi
masyarakat di Indonesia dimulai dari Makasssar. Dengan demikian, Brand Lokal
bisa bersaing di negerinya sendiri.

2
1.2 Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari usaha ini yaitu pelaksana merupakan mahasiswa pertanian

yang kompeten dalam produksi, karyawan yang melaksanakan usaha telah

berpengalaman dalam memproduksi VCO yang berkualitas. Kepemilikan rumah

produksi yang strategis, tempat pelaksaan produksi dilaksanakan di rumah pribadi

yang lokasinya mudah dijangkau. Produk berasal dari bahan baku berkualitas,

kelapa yang digunakan berasal dari berbagai daerah yang diketahui memiliki hasil

rendemen VCO yang tinggi. Mutu VCO yang dihasilkan teruji oleh laboratorium

Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin,

Kemasan produk yang menarik dan informatif terkait manfaat dan kegunaan VCO

sehingga dapat membantu konsumen dalam menggunakannya.

Weakness (Kelemahan)

Bahan baku yang diperoleh dari berbagai daerah dari kalangan petani kelapa,

membuat pasokan produksi yang tidak tetap saat tahap produksi, serta sumberdaya

finansial yang terbatas. Keuangan menjadi kendala yang dialami karena sebagai

usaha kecil yang bergerak dari ide mahasiswa masih kekurangan dana untuk

memenuhi kebutuhan untuk memproduksi VCO.

Opportunity (Peluang)

Belum terdapat usaha serupa baik di Kota Makassar maupun beberapa

wilayah di sekitarnya. Persaingan dengan usaha serupa masih kurang, saat ini di

Kota Makassar belum ada suatu kelompok usaha yang memproduksi usaha semisal,

menurut beberapa konsumen yang menggunakan VCO, produk tersebut diperoleh

dari kota lain yang dipasarkan secara online.

3
Threat (Ancaman)

Ancaman yang dihadapi dapat berupa munculnya kompetitor yang memiliki


kemampuan finansial dan sumberdaya yang lebih besar, serta harga bahan baku
utama yakni kelapa yang harganya cenderung fluktuatif.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya Proposal kewirausahaan ini adalah :
1. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam berwirausaha dengan
Mengembangkan produk olahan kelapa berupa VCO.
2. Menumbuhkan sikap Profesionlisme, Tanggung jawab, dan Semangat dalam
berwirausaha.
3. Mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menciptakan kerjasama dan
mengubah mindset sebagai “entrepreneurship”
4. Memperluas jaringan pemasaran dengan meningkatnya efisiensi produksi dan
volume VCO yang dihasilkan melalui kegiatan promosi diversifikasi hasil
pertanian.
5. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sehingga UMKM mampu
mandiri dalam proses pengolahan/produksi dan pemasaran.
1.4 Manfaat Usaha
Diharapkan produk ini dapat memfasilitasi masyarakat untuk menikmati khasiat
VCO sebagai obat alternatif, yang mudah diakses serta dengan pelayanan yang
memuaskan. Selain itu, dengan berkembangnya usaha ini akan menjadi daya tarik
bagi mahasiswa yang memiliki kreativitas dan inovasi untuk menumbuhkan jiwa
wirausaha.

4
II. PEMASARAN
2.1 Wilayah Pemasaran
Produksi dilakukan di sebuah rumah yang berlokasi di Jl. Perintis
Kemerdekaan III BTN Antara A14/4, Tamalanrea Indah, kota Makassar, yang juga
sebagai lokasi penjualan produk, rumah tersebut adalah milik salah satu dar anggota
yang mengizinkan rumahnya dijadikan sebagai rumah produksi. Lokasi ini kami
nilai potensial karena berada disalah satu pusat rumah tinggal dosen, masyarakat,
dan mahasiswa baik Unhas maupun universitas lainnya. Kawasan ini tergolong
ramai setiap harinya, dan strategis, terletak sangat dekat dengan jalan poros perintis
kemerdekaan III dan Jl. Urip Sumohardjo serta pusat perbelanjaan Makassar Town
Square, menjadikan lokasi ini semakin mudah untuk dijangkau. Jarak rumah
produksi dari jalan perintis kemerdekaan adalah sekitar satu kilometer.
Wilayah pemasaran produk Virgin Coconut Oil (VCO) ini, difokuskan di
beberapa di Sulawesi Selatan, diantaranya Bone, Maros, Pangkep, Makassar dan
Gowa. Alasan kami memilih daerah tersebut yaitu, letaknya strategis, dekat dengan
pusat kota dan, memiliki penduduk yang banyak, dan mudah dijangkau oleh seluruh
masyarakat. terdapat toko-toko besar, perumahan, dan berbagai tempat pusat
perbelanjaan yang dinilai potensial untuk pemasaran. Kami juga menerima orderan
dengan cara pesan-antar (delivery) dalam kota maupun luar kota.

Rumah Produksi VirCOMa

Gambar 1. Lokasi Rumah Produksi (BTN Antara)

5
2.2 Sasaran Konsumen
Sasaran konsumen dari usaha ini adalah masyarakat umum di kota Makassar
dan sekitarnya, khususnya pengidap beberapa masalah kesehatan yang telah
terbukti dapat diatasi dengan menggunakan VCO, masalah kesehatan tersebut
misalnya saja mencegah penyakit jnatung, tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan
stroke, mencegah diabetes dan meredam gejala serta resiko kesehatan terkait
dengan penyakit tersebut, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat,
melindungi terhadap osteoporosis, meningkatkan penurunan berat badan
berlebihan, membunuh virus penyebab mononukleosis, influenza, hepatitis C,
campak, herpes, Melindungi terhadap penyakit ginjal dan infeksi kandung kemih,
dan berbagai penyakit lainnya.
Kalangan lain yang menjadi fokus adalah mahasiswa dan pekerja aktif yang
ingin merasakan manfaat VCO untuk menjaga kesehatan mengingat aktivitas yang
sangat sibuk dan cenderung kurang memperhatikan asupan nutrisi untuk tubuh
sehingga sangat mudah terserang berbagai penyakit, produk kami hadir menjawab
kebutuhan tersebut dengan aneka manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Adapun
lokasi di sekitar rumah produksi sebagai fokus awal pemasaran adalah kawasan
Perumahan Dosen Unhas, Rumah sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, kampus
Universitas Hasanuddin, Universitas Muslim Indonesia, apotek di kota Makassar,
dan temapt strategis lainnya. Sasaran lain kami adalah mahasiswa yang
melaksanakan praktikum maupun penelitian, hal tersebut diketahui setelah sering
mahasiswa dari Universitas Hasanuddin menanyakan informasi tempat penjualan
produk VCO murni untuk kebutuhan praktikum dan penelitian.
2.3 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan adalah “one customer to more
customer”.“one customer to more customer” adalah strategi pemasaran di era
digitalisasi. Pemasaran dari usaha VCO ini akan memanfaatkan konsumen dengan
gadget atau smartphonenya. Selain usaha ini akan dipublish sendiri oleh pemilik
usaha di seluruh media sosial . Sehingga semakin banyak konsumen yang
membagikan postingan di media sosialnya maka akan mengajak teman-temannya
yang lain untuk dating dan merasakan keunikan dari cafe ini.

6
Pemasaran dengan open shop akan dilakukan di rumah produksi dengan
memajang produk di etalase yang akan dilayani oleh karyawan. Untuk menjangkau
berbagai kalangan, produk akan diproduksi dengan dua jenis kemasan yakni botol
ukuran 200 ml dan 100 ml. Pengiriman akan dilayani ke beberapa kota dengan
menggunakan jasa pengiriman maupun angkutan online yang banyak tersedia di
sekitar lokasi produksi.
2.4 Persaingan Usaha Di Sekitar Wilayah Usaha
Persaingan dengan usaha serupa di wilayah Kota Makassar masih sangat
kurang, khususnya usaha yang fokus pada produksi VCO murni dan pemasaran di
sekitar wilayah Makassar. Hasil penelusuran sumber VCO yang berada di kota
Makassar terdapat satu usaha produksi VCO, namun berada di luar kota Makassar
dan jumlahnya yang beredar baik apotik maupun toko-toko masih terbatas.
VCO yag digunakan oleh masyarakat merupakan produk VCO yang diperoleh
dari kota lain melalui jasa pengiriman serta beberapa pedagang yang menjadi
reseller dan memasarkan secara online, selain itu produk juga dapat dijumpai
dibeberapa apotik dalam jumlah sedikit bahkan ada pula yang tidak
menyediakannya. Apotik yang menyediakan VCO terdapat di sekitar jalan perintis
kemerdekaan dan rumah sakit Wahidin Sudirohusodo, perbedaan paling signifikan
yang kami temukan adalah kandungan asam laurat yang tertera di kemasan kurang
dari 60%, yang berarti VCO tersebut tidak murni.

7
III. ASPEK TEKNIS
3.1 Kapasitas Produk
Produksi VCO akan dilaksanakan setiap satu bulan sekali dimana produk
yang akan dibuat berbahan dasar buah kelapa tua yang segar atau baru dipetik.
Adapun kapasitas produksi dan jumlah produksi akan disesuaikan dengan jumlah
permintaan pasar sekitar 10 liter/bulan. Pembuatan Virgin Coconut Oil dimulai
dengan penyediaan bahan dan alat. Bahan dan alat yang digunakan antara lain:
kelapa dalam, kertas saring biasa , tissue roll, botol VCO, tutup botol, segel botol,
label, lem fox, selotip bening, lap kasar, lap halus, sabun cair, statif bertingkat, parut
kelapa, alat pemeras kelapa, vakum, baskom besar, ember, selang, saringan santan,
corong, pemanas air, mixer, gelas piala, gelas ukur, ember dispenser, kompor/
tabung gas. Untuk membuat virgin coconut oil, maka salah satu syarat yang harus
dipenuhi adalah bahan (kelapa) yang akan digunakan harus kelapa tua dengan ciri-
ciri semua kulit endosperm berwarna coklat. Untuk hasil yang lebih bagus, maka
kelapa yang baru dipanen dibiarkan di tempat yang teduh selama 2-3 minggu.
Buah kelapa tua yang telah dikupas sabut dan tempurungnya dibersihkan dan
selanjutnya diparut baik secara konvensional maupun menggunakan mesin. Kelapa
yang telah diparut segera langsung diperas dengan perbandingan 5 liter air untuk
10 butir kelapa. Santan yang diperoleh didiamkan selama 20 menit untuk
memisahkan antara air (skim) dengan krim (kepala santan). Krim yang diperoleh
selanjutnya di mixer dengan putaran paling tinggi 1200 rad selama 20 menit. Krim
didiamkan kembali selama 8-12 jam sampai terbentuk minyak atau virgin coconut
oil. VCO yang diperoleh disaring sebanyak 3-5 kali dengan menggunakan kertas
saring, kemudian dimasukkan pada alat vakum. Selanjutnya dikemas dalam wadah
botol yang telah disterilisasi dengan autoklaf.
Adapun kapasitas produksi dan jumlah produksi akan disesuaikan dengan
jumlah permintaan pasar sekitar 10 liter/bulan, yang akan menghasilkan 16 botol
untuk isi 200 ml dan 33 botol untuk isi 100 ml. Penentuan harga untuk pemasaran
berkisar antara Rp35.000.00 – Rp60.000.00 merupakan hasil kalkulasi biaya semua
kegiatan produksi yang telah dilaksanakan.

8
A

Alur Pembuatan VCO


Daging Kelapa Tua

Kelapa parut + air Kelapa/air

Diperas

Santan didiamkan + 30 menit

Santan encer

Santan Encer Santan Kental/Kanil


di Mixer
+ 20 menit

Santan Hasil Mixer


Didiamkan
+ 10 – 12 jam

Lapisan Blondo Lapisan Minyak


Lapisan Air

“ Virgim Coconut Oil “

sterilisasi Pembotolan

Pemasaran Pelabelan

Gambar 2. Bagan Alur Pembuatan VCO

9
3.2 Ketersediaan Fasilitas/Sarana Produksi
Saat ini kami telah memiliki Rumah milik sendiri untuk memproduksi VCO
yang berlokasi di Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea. Oleh karena itu saat ini
kami membutuhkan dana untuk membeli beberapa perlengkapan dan beberapa
peralatan untuk memproduksi (selengkapnya di rincian anggaran). Fasilitas lain
yang kami miliki adalah kendaraan untuk keperluan transportasi pemasaran dan
distribusi produk serta untuk digunakan dalam berbagai keperluan usaha.
Sarana produksi yang dimiliki merupakan sarana dan prasarana milik rumah
pribadi yang bisa dimanfaatkan sebagai penunjang terlaksananya produksi,
pemasaran, dan distribusi.
3.3 Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah kelapa tua jenis kelapa dalam yang
diperoleh dari beberapa petani di daerah sekitar kota Makassar, diprediksi untuk
melaksanakan sekali produksi yakni sebanyak 10 liter VOC murni dibutuhkan
kurang lebih 100-120 buah kelapa. Kelapa tersebut cukup mudah diperoleh karena
ketersediaan kelapa yang melimpah dan harga yang cukup murah yakni Rp. 7.000.-
Bahan baku yang saat ini dimiliki oleh perusahaan adalah corong untuk
menyaring, statif bertingkat, dan water dispenser sebanya 2 unit. Untuk
meningkatkan kapasitas produksi masih dibutuhkan bahan baku tambahan yang
diharapkan dari kegiatan ini.
3.4 SDM yang Terlibat
Sumber daya manusia (SDM) yang melaksanakan usaha ini adalah
mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas hasanuddin program studi
Agroteknologi. Latar belakang anggota yang terbentuk karena adanya kedekatan
secara emosional, dimana semua anggota sudah saling mengenal . Alasan mengapa
tim yang dibentuk dari program study yang sama, karena melihat dari kemampuan
dan kerajinan dan keteguhan disetiap pribadinya, telah cukup membantu dalam
proses kegiatan usaha ini.
Ketua tim yakni Sri Wahyuni bertugas mengontrol, melakukan perencanaan,
dan koordinasi. Adapun divisi pemasaran yang bertugas ada 3 orang yakni Heri
Kurniawan, dan Adinda Nurul Jannati Chaerunnisa. orang-orang tersebut
merupakan orang-orang yang aktif di sosial media, sehingga mampu diberdayakan

10
pada bagian pemasaran, disisi yang lain mereka juga merupakan orang-orang yang
aktif berorganisasi dan memiliki beberapa prestasi yang patut dibanggakan. Adapun
divisi Administrasi dan Keuangan yang bertugas hanya 1 orang, Fahmi Sahaka
merupakan seseorang yang dapat dipercaya dan amanah, dan berpengalaman dalam
bagian keuangan.

Struktur Organisasi VirCOMa

Gambar 3. Struktur Organisasi

11
IV. KEUANGAN
4. 1 Jenis Pembiayaan
a. Biaya Produksi Habis Pakai/bulan
Jumlah Biaya Total Biaya
No Uraian
Satuan satuan (Rp) (Rp)

1 Kelapa Dalam 200 7.000 1.400.000

2 Kertas Saring (lembar) 50 8.000 400.000

3 Botol VCO 200 ml 300 3.000 900.000

4 Botol VCO 100 ml 300 2.000 600.000

5 Dos VCO 200 ml 300 2.300 690.000

6 Dos VCO 100 ml 300 2.000 600.000

7 Segel Botol 600 250 150.000

8 Tutup Botol 600 500 300.000

9 Bensin untuk mesin Parut Kelapa 20 7.000 140.000

10 Selang Bening (m) 10 5.000 50.000

11 Sticker dan label 600 500 300.000

Total 5.530.000

b. Biaya Peralatan Usaha


Jumlah Biaya Total Biaya
No Uraian
Satuan satuan (Rp) (Rp)

Mesin Pemarut Kelapa (Kapasitas


1
besar) 1 buah 2.000.000 2.000.000

2 Statif Bertingkat 5 unit 300.000 1.500.000

3 Baskom ukuran 50 liter 3 buah 150.000 450.000

4 Dispenser air Jumbo 3 buah 350.000 1.050.000

5 Gelas Ukur 200 cc 3 buah 75.000 225.000

6 Jergen 10 liter 10 buah 35.000 350.000

7 Corong gelas 3 buah 25.000 75.000

8 Corong Plastik 30 buah 15.000 450.000

9 Saringan santan 3 buah 25.000 75.000

12
10 Cattle 1 buah 250,000 275.000

11 Stempel 1 buah 100.000 100.000

12 Lemari Etalase 1 buah 1.000.000 1.000.000

Total 7.550.000

c. Biaya Perlengkapan Usaha


Jumlah Biaya Total Biaya
No Uraian
Satuan satuan (Rp) (Rp)

1 Analiasis Kualitas VCO 1 500.000 500.000

2 Izin Departemen Kesehatan 1 2.000.000 2.000.000

3 Izin Departemen Perdagangan 1 500.000 500.000

Total 3.000.000

4.2 Total Biaya yang dibutuhkan


Total Biaya
No Uraian
(Rp)

1 Biaya Produksi Habis Pakai/bulan 5.530.000

2 Biaya Peralatan dan Perlengkapan 7.550.000

3 Biaya Perlengkapan usaha 3.000.000

Total Biaya 16.080.000

4.3 Sumber Pembiayaan


Kami mengharapkan seluruh biaya yang diperlukan untuk terlaksananya usaha
ini yakni sebesar Rp16.080.000, (Enam belas juta delapan puluh ribu Rupiah)
dapat didanai oleh PMW Universitas Hasanuddin. Adapun biaya sewa tempat
produksi tidak dianggarkan dalam proposal ini karena milik sendiri, adapun biaya
operasional awal didanai oleh anggota tim VirCOMa sebesar Rp500.000, (Lima
ratus ribu rupiah).

13
LAMPIRAN
Logo VirCOMa (Virgin Coconut Oil Makassar)

Label Produk

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
BUSINESS MODEL CANVAS VirCOMa

Key Partners Key Aktivities Value Customer Customer


Proposition relationship Segements
- Petani - Pengadaan
(pemasok alat dan bahan - Belum Media social - Masyarakat umum
kelapa) - pembuatan terdapat usaha Instagram |FB | khususnya
- Apotek produk serupa yang Line |WA| Blog | yang mengalami
- Pabrik kelapa - pemasaran memproduksi website| gangguan
- Percetakan dengan di kota Toko Online kesehatan
label berbagai makassar Lazada | - Masyarakat go
kategori - Bebas bahan BukaLapak | gaya hidup sehat
- kerjasama kimia Tokopedia|GOJEK - Mahasiswa dan
dengan - Mudah Open store pekerja aktif
berbagai diakses dan Buka toko
event dan Melayani pemasaran
mengikuti penjualan
kompetisi online
- evaluasi - Kemasan
penjualan menarik dan
informatif
Key Resource Chanels
staff:
- marketing - Direct Marketing
- designer - Endorsement
- karyawan - Media
- partner Sosial/Official
relathionship Account
Tool: - Openstore
Internet - Poster
(medsos), - Blog/Website
relationship, - Olshopp
proposal

Cost Structure
Revenue Stream
- biaya produksi
- biaya maintenance (alat dan bahan) - penjualan langsung
- marketing kit - penjualan online
- biaya SDM - PMW
- biaya pemasaran/endorsement - event wirausaha
- kompetisi wirausaha

31
32
33
34
35
36

Anda mungkin juga menyukai