REV
Project KA Solo Adiesomarmo CHKD IDM 0 0
Date 7 Juli 2018 APVD AD
Kombinasi beban yang dipilih untuk perencanaan pondasi adalah nilai-nilai maksimum dan
pasangan gaya lainnya yang sesuai.
Selain itu, terdapat beban aksial tambahan dari tanah di atas pile cap dan berat pile cap.
Kemudian, arah beban-beban tersebut dikonversi mengikuti perjanjian tanda software
GROUP. Berikut ini adalah perjanjian tanda GROUP.
Kemudian, pemeriksaan pondasi sebagai grup tiang memerlukan gaya aksial tipe working
load (WL). Gaya ini adalah gaya aksial terbesar dari reaksi perletakan struktur atas baik untuk
kondisi operasional dan gempa serta ditambah berat tanah dan pile cap.
Berat tambahan ini dihitung dengan langkah berikut:
Berat 𝑝𝑖𝑙𝑒 𝑐𝑎𝑝 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡𝑝𝑖𝑙𝑒 𝑐𝑎𝑝 × 𝛾𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛 (𝑘𝑁)
Berat tanah di atas 𝑝𝑖𝑙𝑒 𝑐𝑎𝑝 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ × 𝛾𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ (𝑘𝑁)
Cohesionless Soil
N 0-10 11-30 31-50 >50
3
Density (kN/m ) 12-16 14-18 16-20 18-23
State Loose Medium Dense Very Dense
Cohesive Soil
N <4 4-5 6-15 16-25 >25
3
Density (kN/m ) 14-18 16-18 16-18 16-20 >20
Consistency Very Soft Soft Medium Stiff Hard
(Whitman, Robert V., 1962)
1.3.2 Nilai Kohesi (c) Tanah Kohesif
Korelasi untuk nilai kohesi menggunakan nilai enam kali dari NSPT sehingga formulasinya
adalah sebagai berikut:
c = 6 x NSPT (kPa)
1.3.3 Nilai Sudut Geser Dalam (Φ) Tanah Nonkohesif
Formula untuk menentukan sudut geser dalam adalah sebagai berikut:
𝜙 = √20 × 𝑁𝑆𝑃𝑇 + 150 ≤ 450 (Kishida, 1967)
1.3.4 Nilai Modulus Deformasi (E)
Korelasi yang umum digunakan dan masih dalam lower bound adalah sebagai berikut:
E = 300 c
1.3.5 Geological Factor (μg)
Faktor ini dibutuhkan saat perhitungan penurunan konsolidasi. Nilai tipikalnya dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 2. Rentang Nilai Geological Factor (Skempton & Bjerum)
Hasil plot pada grafik di atas menentukan apakah akan terjadi kerusakan akibat likuifaksi atau
tidak. Apabila jatuh di area berpotensi kerusakan, grafik tersebut juga mensyaratakan nilai
percepatan gempa di permukaan tanah yang dapat menyebabkan kerusakan akibat likuifaksi.
1.4.2 Pemilihan Konfigurasi Pondasi
Pemilihan konfigurasi pondasi dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan lapangan dan
beban yang bekerja pada pondasi. Data tanah dari lapangan diolah untuk mengetahui nilai
daya dukung tiang tunggal pada setiap kedalaman borlog. Kemudian, persebaran gaya dari
pier ke masing – masing tiang pondasi dianalisis dengan menggunakan metode paku keling
untuk mengetahui panjang minimum tiang tunggal. Panjang minimum tiang tunggal didapat
dengan membandingkan gaya terbesar yang terjadi pada tiang pondasi dengan daya dukung
ultimate tiang tunggal. Untuk mengakomodasi deformasi tiang, perilaku tiang dalam grup,
serta penurunan tanah yang mungkin terjadi, panjang tiang ditambah hingga kedalaman yang
diasumsikan aman. Setelah itu, konfigurasi ini dianalisis dengan software GROUP untuk
memeriksa respon pondasi dalam grup. Hasil ini diperlukan untuk perencanaan struktural pile
cap dan tiang bor.
1.4.2.1 Daya Dukung Tiang Tunggal (Q us )
Daya dukung tiang tunggal dihitung dengan korelasi empiris berdasarkan NSPT. Formula yang
digunakan untuk tian bor adalah sebagai berikut:
1. Tanah Lempung
a. Unit Tahanan Selimut (qs)
qs = α c
Nilai α diambil berdasarkan rentang nilai yang dibuat oleh Resse and O’Neil
(1988).
Tabel 3. Nilai α
Undrained Shear Undrained Shear
Alpha
Strength (tsf) Strength (kPa)
< 2 0 < 214.50 0.55
2- 3 214.50 - 321.76 0.49
3- 4 321.76 - 429.01 0.42
4- 5 429.01 - 536.26 0.38
5- 6 536.26 - 643.51 0.35
6- 7 643.51 - 750.76 0.33
7- 8 750.76 - 858.01 0.32
8- 9 858.01 - 965.27 0.31
< 9 < 965.27 Treat as rock
Daya dukung ultimit tiang tunggal (Qus) dihitung dengan formulasi berikut ini
1. Daya Dukung Selimut:
Daya dukung selimut total adalah
Pile Cap
Panjang 7.2 m
Lebar 16.2 m
Area 116.64 m2
Thickness 2 m
V 233.28 m3
ϒbeton 24 kN/m3
Weight 5599 kN
Tanah
Tebal tanah 0 m
ϒtanah 14 kN/m3
Berat Tanah 0 kN
Total 5599 kN
X: aksial
Pembangunan KA Bandara Adisoemarmo, Solo
Jawa Tengah
Justek Pondasi Pada Pier P16 PREP RKA
REV
Project KA Solo Adiesomarmo CHKD IDM 0 0
Date 7 Juli 2018 APVD AD
Y: Longitudinal
Z: Transversal
Tabel 5. Input Beban Operasional dan Beban Gempa untuk Pondasi
LOAD Fx Fy Mz Fz My Mx
CASE kN kN kNm kN kNm kNm
ULS1 16717 -756 -3997 0 0 0
ULS2 16717 -392 -1986 231 -1788 44
ULS3Max 12561 1205 6624 4071 27207 627
ULS3Min 11992 -1205 -6576 -4071 -27207 -627
ULS4Max 13225 4017 22023 1221 8162 188
ULS4Min 11327 -4017 -21975 -1221 -8162 -188
ULS5 12276 0 24 0 0 0
ULS6Max 8509 4017 22013 1221 8162 188
ULS6Min 6610 -4017 -21985 -1221 -8162 -188
ULS7Max 7844 1205 6614 4071 27207 627
ULS7Min 7275 -1205 -6585 -4071 -27207 -627
SLS1 8128 0 15 0 0 0
SLS2 10594 -747 -4028 193 -1490 37
b. Tanah Nonkohesif
Kedalaman dari muka tanah
13 m
NSPT Value: 9
Tanah: Medium clay
Hasil interpolasi untuk berat jenis
γ 16.23 (kN/m3)
γ' 6.23 (kN/m3)
Φ 0 degree
Berikut ini adalah contoh perhitungan daya dukung tiang tunggal sesuai pembahasan
sebelumnya terkait dasar perencanaan pondasi.
a. Tanah Kohesif
Kedalaman dari
muka tanah 7 m
NSPT Value: 11
Tanah: Medium sand
c 66 kPa
Adhession Factor (ap) tiang bor 0.79 (Resse and O'Neil, 1988)
b. Tanah Nonkohesif
Kedalaman dari muka tanah
13 m
NSPT Value: 9
Tanah: Medium clay
untuk tiang bor di
ambil 2 N (kPa)
Begitu seterusnya untuk tiap kedalaman borlog. Berikut ditampilkan hasil perhitungan
parameter dan daya dukung tiang tunggal.
Operasional/SLS
Ket
Kontrol Nilai Maximum Allowable
Aksial Tekan 494 kN 1514 kN OK
Defleksi 0.00 cm 2.5 cm OK
Gempa/ULS
Ket
Kontrol Nilai Maximum Allowable
Aksial Tekan 730 kN 2271 kN OK
Aksial Tarik 76 kN 481 kN OK
Defleksi 0.00 cm 2.5 cm OK
Selanjutnya adalah penentuan daya dukung izin (Qallowable) tiang pondasi yang dipengaruhi
oleh faktor keamanan sesuai kriteria desain. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
untuk SLS
Qu 3785.3 kN
SF 2.5
Q SLS 1514.1 kN
untuk ULS
Qu 3785.3 kN
SF 1.67
Q ULS Tekan 2271.2 kN
Q ULS Tarik
[1.5 x(0.7 x Qs / SF2.5)]+ berat pondasi
Q ULS Tarik 579.5 kN
Posisi (0,0,0) saat pemodelan diasumsikan di atas pile cap karena beban dari reaksi
perletakan pier diasumsikan terjadi di atas pile cap. Elevasi -0.5 m menunjukan tebal tanah di
atas pile cap. Properties pondasi juga dimasukkan ke dalam GROUP.
Gempa/ULS
Nilai Ket
Kontrol Allowable
Maximum
Aksial Tekan 730 kN 2271 kN OK
Aksial Tarik 76 kN 481 kN OK
Defleksi 0.00 cm 2.5 cm OK
Berdasarkan kontrol aksial tekan dan tarik dari hasil output GROUP, desain pondasi ini masih
aman karena aksial yang terjadi lebih kecil dari nilai allowable nya. Selain itu, kontrol defleksi
pun menunjukan hasil yang aman karena memenuhi persyaratan kriteria desain yang telah
dijabarkan sebelumnya.
2.3.3 Daya Dukung Grup Tiang
Kapasitas ultimit pondasi sebagai grup dipengaruhi oleh efisiensi. Nilai efisiensi ini ditentukan
oleh nilai tekecil dari keruntuhan blok atau metode Converse-Labarre.
2.3.3.1 Efisiensi dengan Keruntuhan Blok
Efisiensi berdasarkan keruntuhan blok.
Pembangunan KA Bandara Adisoemarmo, Solo
Jawa Tengah 18
Justek Pondasi Pada Pier P16 PREP RKA
REV
Project KA Solo Adiesomarmo CHKD IDM 0 0
Date 7 Juli 2018 APVD AD
= 208190.1 kN
= 0.808
Converse-Labarre
n1 5 d (m) 1.5
n2 11 θ 21.8
D (m) 0.6 Efficiency 0.586
Qu grup ditentukan oleh metode keruntuhan balok karena hasil efisiensinya lebih kecil.
2.3.4 Analisis terhadap Faktor Keamanan Minimum
Perhitungannya adalah:
Q u dari single pile
jumlah tiang,n 55
Q u single 3785.28 kN
N Qu single 208190.14 kN
efisiensi 0.586
Qu grup 121998.06 kN
Pemeriksaan terhadap faktor keamanan minimum tiang grup dihitung dengan formula
berikut:
a. Kondisi operasional (SLS)
Qg−izin−SLS ≥ WLSLS
509341.9005 𝑘𝑁 ≥ 16193𝑘𝑁
Summary :
1. Data tanah yang digunakan untuk P16 adalah data tanah BH59.
2. Berdasarkan hasil analisis tiang tunggal dan tiang grup, konfigurasi yang
direncanakan untuk P16 sudah aman dengan banyak 55 pile untuk no pile 46-55
4.5 m . Konfigurasinya adalah sebagai berikut :
3. Konfigurasi group pile P16 dengan jarak antar pile 1500 mm dengan no pile
dikedalaman sebagai berikut :
4. Hasil untuk kapasitas aksial P16 maksimum dari ULS dan SLS pada output group
pile adalah sebagai berikut :
Operasional/SLS
Nilai Ket
Kontrol Allowable
Maximum
Aksial Tekan 494 kN 1514 kN OK
Defleksi 0.00 cm 2.5 cm OK
Gempa/ULS
Nilai Ket
Kontrol Allowable
Maximum
Aksial Tekan 730 kN 2271 kN OK
Aksial Tarik 76 kN 481 kN OK
Defleksi 0.00 cm 2.5 cm OK
5. Hasil PDA (SLS) dilapangan pada titik P16 no.5 adalah 1490 kN dengan SF yang
digunakan 2.5 maka kapasitas pile adalah 596 kN.
6. Hasil PDA dilapangan dibandingkan dengan kapasitas aksial output Group Pile
P16
7200
2350 2500 2350
P16
600
1500
REVISI
250 1000 1000 1000 250
NO TGL KETERANGAN DIPERIKSA DISETUJUI
400
1500
6350
1400
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
200
1500
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110
1400
DISETUJUI OLEH
KASUBDIT JALUR
1500
200
DAN BANGUNAN
KERETA API Ir. M. FATAWI
WILAYAH I
NIP. 19670827 199303 1 002
1400
1500
10200
200
16200
3500
1400
1500
BANGUNAN KERETA
200
API WILAYAH I
UMAR PRIONO ADJI, ST. MMTr
NIP. 19750310 200312 1 001
1400
Pemberi Tugas :
1500
WILAYAH JAWA BAGIAN TENGAH
200
PERKERETAAPIAN
KELAS I WILAYAH
1500
JAWA BAGIAN Dr. YUWONO WIARCO S. SIT., MT
TENGAH NIP. 19750426 199803 1 002
400
KASI PRASARANA
BALAI TEKNIK
6350
PERKERETAAPIAN
100 1000 100 KELAS I WILAYAH
1500
JAWA BAGIAN FATHIR P. SIREGAR
TENGAH NIP. 19790402 200012 1 001
PPK. KEGIATAN
PELAYANAN
ADMINISTRASI
1500
KEUANGAN DAN
KESEKRETARIATAN
YURISAL ELMIANTO
NIP. 19850701 200912 1 006
PEKERJAAN :
600
PENYUSUNAN KAJIAN
RENCANA BASIC DESIGN
PEMBANGUNAN KERETA API AKSES
600 1500 1500 1500 1500 600 BANDARA ADI SOEMARMO
Konsultan
7200
DISETUJUI
Ir. ARVILA DELITRIANA, MT
TEAM LEADER
GAMBAR :
1 : 100 STR-2-33
CATATAN:
REVISI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110
DISETUJUI OLEH
KASUBDIT JALUR
DAN BANGUNAN
KERETA API Ir. M. FATAWI
WILAYAH I
NIP. 19670827 199303 1 002
Pemberi Tugas :
KASI PRASARANA
BALAI TEKNIK
PERKERETAAPIAN
KELAS I WILAYAH
JAWA BAGIAN FATHIR P. SIREGAR
TENGAH NIP. 19790402 200012 1 001
PPK. KEGIATAN
PELAYANAN
ADMINISTRASI
KEUANGAN DAN
KESEKRETARIATAN
YURISAL ELMIANTO
NIP. 19850701 200912 1 006
PEKERJAAN :
PENYUSUNAN KAJIAN
RENCANA BASIC DESIGN
PEMBANGUNAN KERETA API AKSES
BANDARA ADI SOEMARMO
Konsultan
DIRENCANAKAN OLEH
GAMBAR :
1 : 100 STR-2-32
CATATAN:
P16
2
STR-3-90
(F3) D19-100
(F4) D19-100
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
(F5) D16-300
(F5) D16-300
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta 10110
(F6) D16-600
DISETUJUI OLEH
KASUBDIT JALUR
DAN BANGUNAN
(F2) D32-100 KERETA API Ir. M. FATAWI
WILAYAH I
NIP. 19670827 199303 1 002
(F3) D19-100 (F1) D32-100
1 POTONGAN 1 2
WILAYAH I DONNY SILANDO, ST
NIP. 19820315 200712 1 001
STR-3-90
SKALA 1 : 100
(F4) D19-100
STR-3-90
(F5) D16-300
(F5) D16-300
(F2) D32-100
Pemberi Tugas :
(F5) D16-300
KASI PRASARANA
BALAI TEKNIK
PERKERETAAPIAN
KELAS I WILAYAH
JAWA BAGIAN FATHIR P. SIREGAR
TENGAH NIP. 19790402 200012 1 001
PPK. KEGIATAN
(F1) D32-100 PELAYANAN
ADMINISTRASI
(F2) D32-100 KEUANGAN DAN
KESEKRETARIATAN
YURISAL ELMIANTO
NIP. 19850701 200912 1 006
PEKERJAAN :
PENYUSUNAN KAJIAN
RENCANA BASIC DESIGN
PEMBANGUNAN KERETA API AKSES
(F5) D16-300 BANDARA ADI SOEMARMO
POTONGAN 2 3 Konsultan
DIRENCANAKAN OLEH
GAMBAR :
1 : 100 STR-3-90